SlideShare a Scribd company logo
1 of 82
Download to read offline
STATISTIKA PROBABILITAS
PENGUJIAN
HIPOTESIS
Elvi Rahmi, S.T., M.Kom.
elvizasri@gmail.com
November 2022
PENGUJIAN HIPOTESIS
Table Of
Content
Definisi
Pengujian Hipotesis
Pasangan Hipotesis
Kesalahan/Error/Galat
Kemungkinan Hasil Dari Uji Hipotesis
Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Rata-rata Satu Populasi
Definisi
Hipotesis Statistik
Pengujian Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani
Pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
Prosedur perumusan kaidah yang membawa pada penerimaan
atau penolakan dugaan/hipotesis
Hypo berarti lemah, di bawah, sementara
Thesis bearti pendirian, pendapat yang ditegakkan
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang sifatnya
sementara
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal
yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekannya, (Sudjana, 2005 : 219)
Macam
Hipotesis
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Komparatif
Hipotesis Asosiatif
Hipotesis Kausal
1
2
3
4
Hipotesis Deskriptif
Dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang
berhubungan dengan variabel tunggal
Contoh:
Anda meneliti apakah sebuah merk minuman soda mengandung alkohol.
Maka Anda membuat rumusan masalah: apakah benar sebuah merk
minuman soda mengandung alkohol?
Maka hipotesis penelitian Anda adalah:
1
Dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang
berhubungan dengan variabel tunggal
Contoh:
Anda meneliti apakah sebuah merk minuman soda mengandung alkohol.
Maka Anda membuat rumusan masalah: apakah benar sebuah merk
minuman soda mengandung alkohol? Maka hipotesis penelitian Anda adalah:
Ho: sebuah merk minuman soda mengandung alkohol.
H1: sebuah merk minuman soda tidak mengandung alkohol.
Hipotesis Deskriptif
1
Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan
(komparasi) antara dua variabel penelitian.
Contoh:
Anda meneliti apakah ada perbedaan hasil belajar antara metode
pembelajaran pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa
kelas 6 sekolah B. Maka Anda membuat rumusan masalah: adakah
perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan metode
pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B?
Maka hipotesis penelitian Anda adalah:
2
Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan
(komparasi) antara dua variabel penelitian.
Contoh:
Anda meneliti apakah ada perbedaan hasil belajar antara metode
pembelajaran pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa
kelas 6 sekolah B. Maka Anda membuat rumusan masalah: adakah
perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan metode
pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B?
Maka hipotesis penelitian Anda adalah:
Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi
dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B.
H1: Ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan
metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B.
2
Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan antara dua
variabel penelitian.
Contoh:
Anda akan meneliti apakah ada hubungan musim panen tembakau di desa A
dengan jumlah penjualan toko B. Maka rumusan masalah yang Anda buat
adalah: adakah hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah
penjualan toko B?
Maka hipotesis penelitian Anda adalah:
3
Hipotesis asosiatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan antara dua
variabel penelitian.
Contoh:
Anda akan meneliti apakah ada hubungan musim panen tembakau di desa A
dengan jumlah penjualan toko B. Maka rumusan masalah yang Anda buat
adalah: adakah hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah
penjualan toko B?
Maka hipotesis penelitian Anda adalah:
Ho: Tidak ada hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah
penjualan toko B.
H1: Ada hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah
penjualan toko B.
Hipotesis Asosiatif
3
Hipotesis Kausal
Hipotesis kausal dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan pengaruh faktor
prediktor terhadap variabel respon.
Contoh:
Anda akan meneliti apakah KB Hormonal ada pengaruh terhadap kejadian
kanker leher rahim. Maka rumusan masalah yang Anda buat adalah: adakah
pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim?
Maka hipotesis penelitian Anda adalah:
4
Hipotesis kausal dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan pengaruh faktor
prediktor terhadap variabel respon.
Contoh:
Anda akan meneliti apakah KB Hormonal ada pengaruh terhadap kejadian
kanker leher rahim. Maka rumusan masalah yang Anda buat adalah: adakah
pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim?
Maka hipotesis penelitian Anda adalah:
Ho: Tidak ada pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim.
H1: Ada pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim.
Hipotesis Kausal 4
VS
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis
Statistik
Jawaban sementara
terhadap pertanyaan
penelitian yang berawal
dari permasalahan
penelitian.
Dugaan sementara
apakah sampel yang
diteliti dapat mewakili
keseluruhan populasi.
Penerimaan
Pengujian Hipotesis
Tidak cukup bukti untuk
menolak hipotesis tersebut.
Penolakan
Tidak cukup bukti untuk
menerima hipotesis tersebut.
Kebenaran (benar atau salahnya) suatu hipotesis statistik tidak akan
pernah diketahui dengan pasti kecuali bila seluruh populasi diamati.
Penggunaan populasi dalam pengamatan tidak praktis untuk banyak
keadaan.
Populasi dan Sampel
Hipotesis Nol
Pasangan Hipotesis
Hipotesis yang diartikan
sebagai tidak adanya
perbedaan antara ukuran
populasi dan ukuran
sampel.
Pernyataan yang akan
diuji.
Kondisi yang menjadi
dasar perbandingan
Hipotesis Alternatif
Adanya perbedaan data
populasi dengan data sampel.
Dalam upaya pencegahan Covid-19, sebuah restoran meminimalisir kontak pengunjung yang
antri dengan menerapkan pemesanan secara daring. Seorang peneliti ingin membuktikan
pendapat pemilik kantin yang menyatakan bahwa “rata-rata waktu memesan dengan sistem
daring akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem lama”.
Apa yang akan dilakukan peneliti tersebut untuk membuktikan pendapat
pemilik kantin?
Peneliti mesti membuktikan pendapat pemilik kantin yang menyatakan bahwa “rata-rata waktu
pemesanan dengan sistem daring akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem lama” yaitu dengan
cara menguji pernyataan tersebut.
Mana yang merupakan hipotesis statistik pada contoh
kasus di atas?
Dalam upaya pencegahan Covid-19, sebuah restoran meminimalisir kontak pengunjung
yang antri dengan menerapkan pemesanan secara daring. Seorang peneliti ingin
membuktikan pendapat pemilik kantin yang menyatakan bahwa “rata-rata waktu
memesan dengan sistem daring akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem lama”.
Hipotesis Nol
Hipotesis Alternatif
Dalam upaya pencegahan Covid-19, sebuah restoran meminimalisir kontak pengunjung yang
antri dengan menerapkan pemesanan secara daring. Seorang peneliti ingin membuktikan
pendapat pemilik kantin yang menyatakan bahwa “rata-rata waktu memesan dengan sistem
daring akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem lama”.
Hipotesis awal dan alternatif yang dibuat yaitu:
(waktu pemesanan sistem daring dan sistem lama tidak berbeda)
(waktu pemesanan sistem online tidak sama dengan sistem lama)
Atau:
(waktu pemesanan sistem daring sama dengan sistem lama)
(waktu pemesanan sistem online lebih cepat)
Menolak hipotesis nol yang
benar, dinotasikan sebagai
𝛼.
Menolak hipotesis yang
seharusnya diterima.
Menerima hipotesis nol
yang salah, dinotasikan
sebagai 𝛽.
Menerima hipotesis yang
seharusnya ditolak.
Galat Jenis 1
Kesalahan/Error/Galat
Galat Jenis 2
Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai 𝛼 dan
𝛽.
Menolak hipotesis nol yang
benar, dinotasikan sebagai
𝛼.
Menolak hipotesis yang
seharusnya diterima.
Menerima hipotesis nol
yang salah, dinotasikan
sebagai 𝛽.
Menerima hipotesis yang
seharusnya ditolak.
Galat Jenis 1
Kesalahan/Error/Galat
Galat Jenis 2
α dan bukan β sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan pengujian hipotesis. α
sebagai tingkat signifikansi (level of significance).
Jadi, ketika kita telah yakin mengambil keputusan pada tingkat signifikansi sebesar
0,01 H0 ditolak berarti “kita berani mengambil keputusan menolak H0 (hipotesis nol)
dengan tingkat keyakinan 99% benar, dan jika salah maka peluang membuat
kesalahan (yaitu kesalahan tipe I) hanya sebesar 1%”.
Kesalahan/Error/Galat
Dalam perhitungan, nilai 𝛼 dapat dihitung sedangkan nilai 𝛽 bisa dihitung jika nilai
hipotesis alternatif sangat spesifik.
Taraf nyata uji adalah peluang melakukan galat jenis 1. Ada kalanya, taraf nyata uji
disebut ukuran wilayah kritik.
Pengujian hipotesis sering berhubungan dengan nilai α. Dengan asumsi, nilai 𝛼 yang kecil
juga mencerminkan nilai 𝛽 yang juga kecil.
Prinsip pengujian hipotesis adalah perbandingan nilai statistik uji (z hitung atau t hitung)
dengan nilai titik kritis (Nilai z tabel atau t Tabel).
Titik Kritis adalah nilai yang menjadi batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis.
Nilai 𝛼 pada z atau t tergantung dari arah pengujian yang dilakukan.
Tingkat signifikansi (𝛼) adalah ambang batas yang digunakan untuk menentukan
signifikansi. Jika nilai p kurang dari atau sama dengan tingkat signifikansi, data tersebut
dianggap signifikan secara statistik.
Arah Pengujian
Uji satu arah
Uji dua arah
Misalkan seseorang ingin mengevaluasi aplikasi yang
dikembangnya dengan menyoroti salah satu konsep usability*
yaitu efisiensi. Sedangkan pengukuran efisiensi pengerjaan tugas
dilakukan dengan membandingkan waktu pengerjaan responden
pemula dengan responden mahir pada hasil pengukuran usability
aplikasi.
Apa hipotesis yang Anda gunakan?
*Evaluasi usability merupakan proses yang melibatkan pengguna produk sehingga dapat mempelajari dan menggunakan produk guna
tercapainya aspek-aspek kenyamanan pengguna seperti efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna terhadap sistem secara keseluruhan
(U.S. Department of Health & Human Services, 2014).
Misalkan seseorang ingin mengevaluasi aplikasi yang dikembangnya
dengan menyoroti salah satu konsep usability* yaitu efisiensi.
Sedangkan pengukuran efisiensi pengerjaan tugas dilakukan dengan
membandingkan waktu pengerjaan responden pemula dengan
responden mahir pada hasil pengukuran usability aplikasi.
Hipotesis yang digunakan:
Terdapat perbedaan waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula
dan kelompok mahir
Waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula lebih lama daripada
kelompok mahir.
Waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula lebih cepat daripada
kelompok mahir.
1.
2.
3.
Hipotesis yang digunakan:
Jawabanya bisa lebih kecil atau bisa lebih besar artinya ada dua daerah
penolakan .
Terdapat perbedaan waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula
dan kelompok mahir
1.
Hipotesis yang digunakan:
Untuk hipotesis no. 2 hanya lebih lama (lebih besar) saja, dan begitu juga
untuk hipotesis no. 3 hanya lebih cepat (lebih kecil) saja, berarti daerah
penolakan hanya ada satu.
2. Waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula lebih lama daripada
kelompok mahir.
3. Waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula lebih cepat daripada
kelompok mahir.
Contoh Soal:
Seorang peneliti masalah kedokteran diminta untuk memutuskan,
berdasarkan bukti-bukti hasil percobaan, apakah suatu vaksin baru lebih baik
daripada yang sekarang beredar di pasaran.
Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya!
Contoh Soal:
Seorang peneliti masalah kedokteran diminta untuk memutuskan,
berdasarkan bukti-bukti hasil percobaan, apakah suatu vaksin baru lebih baik
daripada yang sekarang beredar di pasaran.
Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya!
Hipotesis Nol
Hipotesis Alternatif
Vaksin yang beredar di pasaran baik.
Vaksin baru lebih baik dibandingkan vaksin yang beredar di pasaran.
Contoh Soal:
Suatu obat baru lebih baik dari obat yang selama ini digunakan jika
persentase orang yang sembuh setelah meminum obat baru ini lebih dari 60%.
Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya!
2
Contoh Soal:
Suatu obat baru lebih baik dari obat yang selama ini digunakan jika
persentase orang yang sembuh setelah meminum obat baru ini lebih dari 60%.
Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya!
Hipotesis Nol
Hipotesis Alternatif
H0 : p = 0.6 (obat baru tidak lebih baik)
H0 : p > 0.6 (obat baru lebih baik)
2
Contoh Soal:
Sebuah pabrik sereal ingin mengetes unjuk kerja dari mesin pengisinya. Mesin
tersebut dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya.
Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya!
3
Contoh Soal:
Sebuah pabrik sereal ingin mengetes unjuk kerja dari mesin pengisinya. Mesin
tersebut dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya.
Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya!
Hipotesis Nol
Hipotesis Alternatif
Mesin dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya.
Mesin tidak mengisi 12 ons setiap boksnya.
3
Uji Dua Arah
Uji Satu Arah
Kanan
Uji Satu Arah
Kiri
Hipotesis Awal
Hipotesis
Alternatif
Bentuk Perumusan Statistik Kedua Uji
Hipotesis
Uji Satu Arah (Kanan)
Uji satu arah adalah uji
hipotesis yang memiliki satu
wilayah kritis atau wilayah
penolakan 𝐻0.
Wilayah kritik bagi 𝐻1 dalam
bentuk tanda lebih dari (>)
terletak seluruhnya di pihak
kanan seperti gambar di
samping.
Uji Satu Arah (Kiri)
Uji satu arah adalah uji
hipotesis yang memiliki satu
wilayah kritis atau wilayah
penolakan 𝐻0.
Wilayah kritik bagi H1 dalam
bentuk tanda lebih dari (<)
terletak seluruhnya di pihak
kiri seperti gambar di
samping.
Uji Dua Arah
Uji dua arah adalah uji
hipotesis yang memiliki dua
wilayah kritis yakni di kiri
dan di kanan sebaran
statistik data seperti
gambar di samping.
Makna daerah yang berwarna merah pada gambar di atas?
Daerah yang berwarna merah pada gambar di atas merupakan daerah
penolakan 𝐻0
Daerah yang tidak berwarna merupakan daerah penerimaan hipotesis nol
(𝐻0 )
Kemungkinan Hasil Dari Uji Hipotesis
Tolak Hipotesis Nol
Memiliki bukti yang
mendukung hipotesis
alternatif.
Tidak memiliki cukup bukti
untuk mendukung hipotesis
alternatif.
Tidak Tolak Hipotesis Nol
Kemungkinan Hasil Dari Uji Hipotesis
Tolak Hipotesis Nol
Memiliki bukti yang
mendukung hipotesis
alternatif.
Tidak memiliki cukup bukti
untuk mendukung hipotesis
alternatif.
Tidak Tolak Hipotesis Nol
Bagaimana membuat keputusan tentang menolak atau tidak
menolak hipotesis null?
Kemungkinan Hasil Dari Uji Hipotesis
Tolak Hipotesis Nol
Memiliki bukti yang
mendukung hipotesis
alternatif.
Tidak memiliki cukup bukti
untuk mendukung hipotesis
alternatif.
Tidak Tolak Hipotesis Nol
Bagaimana membuat keputusan tentang menolak atau tidak
menolak hipotesis null?
Membuat keputusan berdasarkan signifikansi statistik dari hasil
tes.
Membuat keputusan berdasarkan probabilitas aktual, atau"P-
Value," dari hasil tes.
1.
2.
Keputusan Uji Hipotesis
Berdasarkan tingkat signifikansi statistik
Membandingkan statistik sampel aktual (rata-rata atau proporsi) dengan
hasil yang diharapkan jika hipotesis nol benar.
Harus memilih tingkat signifikansi untuk keputusan.
Jika peluang statistik sampel yang diamati kurang dari 1 dalam 100 (atau
0,01), maka tes tersebut signifikan secara statistik pada tingkat 0,01 dan
menawarkan bukti kuat untuk menolak hipotesis nol.
Jika peluang statistik sampel yang diamati kurang dari 1 dalam 20 (atau
0,05), maka tes tersebut signifikan secara statistik pada tingkat 0,05 dan
menawarkan bukti moderat untuk menolak hipotesis nol.
Jika peluang statistik sampel yang diamati lebih besar dari tingkat
signifikansi yang dipilih (0,05 atau 0,01), maka kita tidak menolak
hipotesis nol.
Keputusan Uji Hipotesis Berdasarkan P-Values
P-Value (nilai probabilitas) untuk uji hipotesis suatu klaim tentang
parameter populasi adalah probabilitas memilih sampel dengan
statistik setidaknya sama dengan statistik yang diamati, dengan
asumsi bahwa hipotesis nol benar.
Nilai P yang kecil (seperti kurang dari atau sama dengan 0,05)
menunjukkan bahwa hasil sampel tidak mungkin dan karena itu
memberikan alasan untuk menolak hipotesis nol.
Nilai P yang besar (seperti lebih besar dari 0,05) menunjukkan
bahwa hasil sampel dapat dengan mudah terjadi dengan
kebetulan, sehingga tidak bisa menolak hipotesis nol.
Membuat keputusan berdasarkan
signifikansi statistik dari hasil tes.
Pengujian Hipotesis
Membuat keputusan berdasarkan
probabilitas aktual, atau"P-Value,"
dari hasil tes.
Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis
berdasarkan tingkat signifikansi statistik atau berdasarkan P-Values.
(4 Langkah).
Rumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, yang masing-masing harus
membuat klaim tentang sebuah parameter populasi, seperti rata-rata
populasi (𝜇) atau proporsi populasi (𝑝). Pastikan ini dilakukan sebelum
mengambil sampel atau mengumpulkan data. Berdasarkan bentuk
alternatifnya hipotesis, putuskan apakah memerlukan uji hipotesis kiri,
kanan, atau dua arah.
Gambarkan sampel dari populasi dan ukur statistik sampel, termasuk ukuran
sampel (𝑛) dan statistik sampel yang relevan, seperti mean sampel (𝑥̅) atau
proporsi sampel (𝑝̂).
1
2
Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis
berdasarkan tingkat signifikansi statistik atau berdasarkan P-Values.
(4 Langkah).
Tentukan kemungkinan mengamati statistik sampel pengamatan (rata-rata
atau proporsi) dengan asumsi bahwa hipotesis nol itu benar. Probabilitas
pengamatan seperti ini disebut P-Value (nilai probabilitas) untuk hasil
sampel Anda.
Putuskan apakah akan menolak atau tidak menolak hipotesis nol,
berdasarkan tingkat signifikansi yang anda pilih (biasanya 0,05 atau 0,01,
tingkat signifikansi lain terkadang digunakan).
3
4
Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis
dengan keputusan menggunakan wilayah kritik.
(6 Langkah)
Tentukan 𝐻0 dan 𝐻1
1
Tentukan arah pengujian (satu pihak atau dua pihak)
2
Tentukan Taraf Nyata Pengujian (𝛼 atau 𝛼/2)
3
Pilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan nilai titik krisis atau
daerah penerimaan-penolakan 𝐻0
4
Hitung nilai Statistik uji berdasarkan data contohnya
5
Keputusan : Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah
kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah kritiknya terima 𝐻0
6
Pengujian
Hipotesis
Rata-rata
Satu Populasi
Pertimbangkan
situasi hipotetis
berikut!
Suatu sampel acak 100 catatan kematian
di Amerika Serikat selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun,
dengan simpangan baku 8,9 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan
umur sekarang ini lebih dari 70 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Contoh 1
Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Hipotesis Nol dan Alternatif
Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1
1
Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Hipotesis Nol dan Alternatif
Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1
1
Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Hipotesis Nol dan Alternatif
Menentukan arah pengujian (satu pihak atau dua pihak)
2
Uji Satu Arah
Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Taraf nyata pengujian (𝛼) = 0,05
Tentukan Taraf Nyata Pengujian (𝛼 atau 𝛼/2)
3
Wilayah kritik: z > 1,645
Memilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan
nilai titik krisis atau daerah penerimaan-penolakan 𝐻0
4
Statistik uji:
Menghitung nilai Statistik uji berdasarkan data
contohnya
5
Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Menghitung nilai Statistik uji berdasarkan data
contohnya
5
Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Mengambil Keputusan.
Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam
wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar
wilayah kritiknya terima 𝐻0
6
Wilayah kritik: z > 1,645
Mengambil Keputusan.
Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam
wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar
wilayah kritiknya terima 𝐻0
6
Wilayah kritik: z > 1,645
Tolak H0 dan simpulkan bahwa harapan umur sekarang ini
memang lebih besar daripada 70 tahun.
Pertimbangkan
situasi hipotetis
berikut!
Suatu sampel acak 200 catatan kematian
di Indonesia selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 63 tahun,
dengan simpangan baku 7,5 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan
umur sekarang ini lebih dari 60 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Contoh 2
Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Hipotesis Nol dan Alternatif
Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1
1
Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Hipotesis Nol = harapan umur saat ini = 60 tahun
Hipotesis Alternatif = harapan umur saat ini > 60 tahun
Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1
1
Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Menentukan arah pengujian (satu pihak atau dua pihak)
2
Uji Satu Arah
Hipotesis Nol = Harapan umur saat ini = 60 tahun
Hipotesis Alternatif = Harapan umur saat ini > 60 tahun
Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Taraf nyata pengujian (𝛼) = 0,05
Tentukan Taraf Nyata Pengujian (𝛼 atau 𝛼/2)
3
Wilayah kritik: z > 1,645
Memilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan
nilai titik krisis atau daerah penerimaan-penolakan 𝐻0
4
Statistik uji:
Menghitung nilai Statistik uji berdasarkan data
contohnya
5
Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
Menghitung nilai Statistik uji berdasarkan data
contohnya
5
Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu
menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun.
Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun?
Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
z =
63 - 60
7,5 / 14,14
=
3
0.53
= 5.65
Mengambil Keputusan.
Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam
wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar
wilayah kritiknya terima 𝐻0
6
Wilayah kritik: z > 1,645
5.65 > 1,645
Menentukan Nilai Standar (𝒛 atau 𝒕) untuk rata-rata
sampel pada uji hipotesis
Mengingat ukuran sampel (𝑛), mean sampel (𝑥̅), standar deviasi populasi (𝜎),
dan rata-rata populasi yang diklaim (𝜇), diberikan perhitungan sebagai
berikut:
Standar deviasi untuk distribusi rata-rata sampel:
Skor standar untuk rata-rata sampel:
Menentukan Nilai Standar (𝒛 atau 𝒕) untuk rata-rata
sampel pada uji hipotesis
Standar deviasi untuk distribusi rata-rata sampel: Skor standar untuk rata-rata sampel:
Dalam sebagian besar situasi eksperimental, ragam populasi tidak diketahui.
Jika ragam populasi tidak diketahui dan ukuran sampel adalah 30 atau lebih =
ragam populasi dapat diperkirakan dengan ragam sampel dan kemudian
distribusi normal standar (𝑧) dapat digunakan untuk inferensi.
Jika ukuran sampel di bawah 30, distribusi 𝑡 digunakan untuk inferensia dengan
rumus:
Nilai kritis untuk signifikansi statistik
(distribusi z)
Keputusan berdasarkan signifikansi statistik untuk uji hipotesis satu pihak dan
dua pihak dapat diputuskan apakah menolak atau tidak menolak hipotesis nol
dengan membandingkan skor standar (z) untuk rata-rata sampel dengan nilai
kritis untuk signifikansi pada tingkat tertentu.
Tabel rangkuman keputusan untuk uji hipotesis satu pihak dan dua pihak pada
tingkat signifikansi 0,05 dan 0,01.
Pengujian
Hipotesis
Rata-rata
Dua Populasi
Contoh Soal:
Sebuah pelajaran matematika diberikan pada 12 siswa dengan metode
pengajaran yang biasa. Kelas lain yang terdiri dari 10 siswa diberikan
pelajaran yang sama tetapi dengan metode yang menggunakan bahan yang
telah diprogramkan.
Pada akhir semester murid kedua kelas itu diberikan ujian yang sama.
Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 90 dengan simpangan baku 4,
sedangkan kelas yang menggunakan bahan yang terpogramkan memperoleh
nilai rata-rata 86 dengan simpangan baku 5.
Dengan taraf signifikansi 0,1 , ujilah hipotesis bahwa tidak ada perbedaan
antara kedua metode pengajaran. Asumsikan bahwa kedua populasi
berdistribusi normal dengan varians yang sama.
Sebuah pelajaran matematika diberikan pada 12 siswa dengan metode pengajaran yang
biasa. Kelas lain yang terdiri dari 10 siswa diberikan pelajaran yang sama tetapi dengan
metode yang menggunakan bahan yang telah diprogramkan.
Pada akhir semester murid kedua kelas itu diberikan ujian yang sama.
Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 90 dengan simpangan baku 4, sedangkan kelas
yang menggunakan bahan yang terpogramkan memperoleh nilai rata-rata 86 dengan
simpangan baku 5.
Dengan taraf signifikansi 0,1 , ujilah hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara kedua
metode pengajaran. Asumsikan bahwa kedua populasi berdistribusi normal dengan varians
yang sama.
Hipotesis Nol dan Alternatif
Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1
1
Hipotesis Nol dan Alternatif
Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1
1
Misal µ1 dan µ2 adalah rata-rata nilai semua siswa yang mungkin mengambil
pelajaran tersebut dengan kedua metode pengajaran. Maka, hipotesisnya adalah:
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Hipotesis Nol dan Alternatif
Menentukan arah pengujian (satu arah atau dua arah)
2
Uji Dua Arah
H0 : µ1 = µ2
H1 : µ1 ≠ µ2
Menentukan statistik uji
3
Arah pengujian hipotesis: dua arah
Taraf signifikansinya (α) = 0,1
n < 30
Berdasarkan data-data di atas, maka daerah
kritik dari permasalahan ini menggunakan uji t.
Degree of freedom (df) adalah (n1+ n2) -2 yaitu 20.
Nilai distribusi t = 1,725, sehingga daerah kritik
dari permasalahan tersebut adalah:
t < -1,725 dan t > 1,725.
Menentukan statistik uji
3
Arah pengujian hipotesis: dua arah
Taraf signifikansinya (α) = 0,1
n < 30
Berdasarkan data-data di atas, maka daerah
kritik dari permasalahan ini menggunakan uji t.
Degree of freedom (df) adalah (n1+ n2) -2 yaitu 20.
Nilai distribusi t = 1,725, sehingga daerah kritik
dari permasalahan tersebut adalah:
t < -1,725 dan t > 1,725.
Menghitung nilai t
4
Menghitung nilai t
4
Menghitung nilai t
4
Mengambil Keputusan
Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam
wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar
wilayah kritiknya terima 𝐻0.
5
Wilayah kritik: t > 1,725.
Kesimpulan?
Mengambil Keputusan
Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam
wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar
wilayah kritiknya terima 𝐻0.
5
Wilayah kritik: t > 1,725.
Kesimpulan?
Ada perbedaan antara metode mengajar biasa dan metode
mengajar dengan bahan terprogramkan.

More Related Content

What's hot

Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptblacknait
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenAngga Mahendra
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisAncilla Kustedjo
 
uji hipotesis dua rata rata ppt
uji hipotesis dua rata rata pptuji hipotesis dua rata rata ppt
uji hipotesis dua rata rata pptAisyah Turidho
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Bab iii ukuran lokasi dispersi (copy)
Bab iii ukuran lokasi dispersi (copy)Bab iii ukuran lokasi dispersi (copy)
Bab iii ukuran lokasi dispersi (copy)Iwey Wey Iwey
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterRetna Rindayani
 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELAroon Siregar
 
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaUji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaAyda Fitriani
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensialPhe Phe
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 
Pembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahPembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahUNESA
 
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragampengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragam'zakio Ynwa
 

What's hot (20)

Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
 
Uji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependenUji untuk 2 sampel dependen
Uji untuk 2 sampel dependen
 
Soal kuis peluang dan statistik
Soal kuis peluang dan statistikSoal kuis peluang dan statistik
Soal kuis peluang dan statistik
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
 
Probabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutanProbabilitas lanjutan
Probabilitas lanjutan
 
uji homogenitas varians
uji homogenitas variansuji homogenitas varians
uji homogenitas varians
 
Statistik inferensial
Statistik inferensialStatistik inferensial
Statistik inferensial
 
uji hipotesis dua rata rata ppt
uji hipotesis dua rata rata pptuji hipotesis dua rata rata ppt
uji hipotesis dua rata rata ppt
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Bab iii ukuran lokasi dispersi (copy)
Bab iii ukuran lokasi dispersi (copy)Bab iii ukuran lokasi dispersi (copy)
Bab iii ukuran lokasi dispersi (copy)
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
 
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdyaUji perbedaan ayda tri_valen_virdya
Uji perbedaan ayda tri_valen_virdya
 
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
Probabilitas (Statistik Ekonomi II)
 
Distribusi eksponensial
Distribusi eksponensialDistribusi eksponensial
Distribusi eksponensial
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
 
Pembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arahPembahasan anova 1 arah
Pembahasan anova 1 arah
 
UJI Z dan UJI T
UJI Z dan UJI TUJI Z dan UJI T
UJI Z dan UJI T
 
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragampengujian hipotesis proporsi dan ragam
pengujian hipotesis proporsi dan ragam
 

Similar to 07 - Pengujian Hipotesis.pdf

2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.ppt2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.pptyuhelmi2
 
Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxDonaMarina
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisSylvester Saragih
 
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfHIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfAFFANDANAMI
 
Pegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyPegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyEnny Herdiyani
 
HIPOTESIS (5).ppt
HIPOTESIS (5).pptHIPOTESIS (5).ppt
HIPOTESIS (5).pptYandriaHadi
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...alifia ramadhani
 
statistika pendidikan konsep uji hipotesis statistika parametrik dan non para...
statistika pendidikan konsep uji hipotesis statistika parametrik dan non para...statistika pendidikan konsep uji hipotesis statistika parametrik dan non para...
statistika pendidikan konsep uji hipotesis statistika parametrik dan non para...ImamArrasyid5
 
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxMateri11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxwani27
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataAYU Hardiyanti
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxMuhammadHamdisyah
 
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxSesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxasyifa24
 

Similar to 07 - Pengujian Hipotesis.pdf (20)

2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.ppt2_Hipotesis.ppt
2_Hipotesis.ppt
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Pertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptxPertemuan 8.pptx
Pertemuan 8.pptx
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfHIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Pegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyPegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis enny
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
HIPOTESIS (5).ppt
HIPOTESIS (5).pptHIPOTESIS (5).ppt
HIPOTESIS (5).ppt
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
 
Pengujian Hipotesis
Pengujian HipotesisPengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis
 
statistika pendidikan konsep uji hipotesis statistika parametrik dan non para...
statistika pendidikan konsep uji hipotesis statistika parametrik dan non para...statistika pendidikan konsep uji hipotesis statistika parametrik dan non para...
statistika pendidikan konsep uji hipotesis statistika parametrik dan non para...
 
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptxMateri11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
Materi11-UJI_HIPOTESIS-psik.pptx
 
Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rataHipotesis & hipotesis satu rata rata
Hipotesis & hipotesis satu rata rata
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
 
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptxSesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
Sesi 5-Merancang Hipotesis.pptx
 
hipotesis
hipotesishipotesis
hipotesis
 

More from Elvi Rahmi

06 - Machine Learning .pdf
06 - Machine Learning .pdf06 - Machine Learning .pdf
06 - Machine Learning .pdfElvi Rahmi
 
Algoritma Support Vector Machine.pdf
Algoritma Support Vector Machine.pdfAlgoritma Support Vector Machine.pdf
Algoritma Support Vector Machine.pdfElvi Rahmi
 
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdfElvi Rahmi
 
03 - Teknik Dasar AI - Reasoning.pdf
03 - Teknik Dasar AI - Reasoning.pdf03 - Teknik Dasar AI - Reasoning.pdf
03 - Teknik Dasar AI - Reasoning.pdfElvi Rahmi
 
02 - Teknik Dasar AI - Searching.pdf
02 - Teknik Dasar AI - Searching.pdf02 - Teknik Dasar AI - Searching.pdf
02 - Teknik Dasar AI - Searching.pdfElvi Rahmi
 
01 - AI - Pengantar AI.pdf
01 - AI - Pengantar AI.pdf01 - AI - Pengantar AI.pdf
01 - AI - Pengantar AI.pdfElvi Rahmi
 
Klasifikasi - Algoritma Naive Bayes
Klasifikasi - Algoritma Naive Bayes Klasifikasi - Algoritma Naive Bayes
Klasifikasi - Algoritma Naive Bayes Elvi Rahmi
 
13 - 14 Regresi Linear Sederhana & Berganda.pdf
13 - 14 Regresi Linear Sederhana & Berganda.pdf13 - 14 Regresi Linear Sederhana & Berganda.pdf
13 - 14 Regresi Linear Sederhana & Berganda.pdfElvi Rahmi
 
Klasterisasi - AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering).pdf
Klasterisasi - AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering).pdfKlasterisasi - AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering).pdf
Klasterisasi - AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering).pdfElvi Rahmi
 
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdfKlasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdfElvi Rahmi
 
02 - Preprocessing Data.pdf
02 - Preprocessing Data.pdf02 - Preprocessing Data.pdf
02 - Preprocessing Data.pdfElvi Rahmi
 
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdfElvi Rahmi
 
Mastering the master of ceremony
Mastering the master of ceremonyMastering the master of ceremony
Mastering the master of ceremonyElvi Rahmi
 
Implementasi Algoritma FP - Growth Menentukan Asosiasi Antar Produk
Implementasi Algoritma FP - Growth Menentukan Asosiasi Antar ProdukImplementasi Algoritma FP - Growth Menentukan Asosiasi Antar Produk
Implementasi Algoritma FP - Growth Menentukan Asosiasi Antar ProdukElvi Rahmi
 
Identifikasi dan Pencegahan Keylogging Pada Android Menggunakan Customized Vi...
Identifikasi dan Pencegahan Keylogging Pada Android Menggunakan Customized Vi...Identifikasi dan Pencegahan Keylogging Pada Android Menggunakan Customized Vi...
Identifikasi dan Pencegahan Keylogging Pada Android Menggunakan Customized Vi...Elvi Rahmi
 

More from Elvi Rahmi (15)

06 - Machine Learning .pdf
06 - Machine Learning .pdf06 - Machine Learning .pdf
06 - Machine Learning .pdf
 
Algoritma Support Vector Machine.pdf
Algoritma Support Vector Machine.pdfAlgoritma Support Vector Machine.pdf
Algoritma Support Vector Machine.pdf
 
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf
05 - Teknik Dasar AI - Planning.pdf
 
03 - Teknik Dasar AI - Reasoning.pdf
03 - Teknik Dasar AI - Reasoning.pdf03 - Teknik Dasar AI - Reasoning.pdf
03 - Teknik Dasar AI - Reasoning.pdf
 
02 - Teknik Dasar AI - Searching.pdf
02 - Teknik Dasar AI - Searching.pdf02 - Teknik Dasar AI - Searching.pdf
02 - Teknik Dasar AI - Searching.pdf
 
01 - AI - Pengantar AI.pdf
01 - AI - Pengantar AI.pdf01 - AI - Pengantar AI.pdf
01 - AI - Pengantar AI.pdf
 
Klasifikasi - Algoritma Naive Bayes
Klasifikasi - Algoritma Naive Bayes Klasifikasi - Algoritma Naive Bayes
Klasifikasi - Algoritma Naive Bayes
 
13 - 14 Regresi Linear Sederhana & Berganda.pdf
13 - 14 Regresi Linear Sederhana & Berganda.pdf13 - 14 Regresi Linear Sederhana & Berganda.pdf
13 - 14 Regresi Linear Sederhana & Berganda.pdf
 
Klasterisasi - AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering).pdf
Klasterisasi - AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering).pdfKlasterisasi - AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering).pdf
Klasterisasi - AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering).pdf
 
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdfKlasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
Klasterisasi - Algoritma K-Means Clustering.pdf
 
02 - Preprocessing Data.pdf
02 - Preprocessing Data.pdf02 - Preprocessing Data.pdf
02 - Preprocessing Data.pdf
 
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
01 - Introduction to Data Mining - Original.pdf
 
Mastering the master of ceremony
Mastering the master of ceremonyMastering the master of ceremony
Mastering the master of ceremony
 
Implementasi Algoritma FP - Growth Menentukan Asosiasi Antar Produk
Implementasi Algoritma FP - Growth Menentukan Asosiasi Antar ProdukImplementasi Algoritma FP - Growth Menentukan Asosiasi Antar Produk
Implementasi Algoritma FP - Growth Menentukan Asosiasi Antar Produk
 
Identifikasi dan Pencegahan Keylogging Pada Android Menggunakan Customized Vi...
Identifikasi dan Pencegahan Keylogging Pada Android Menggunakan Customized Vi...Identifikasi dan Pencegahan Keylogging Pada Android Menggunakan Customized Vi...
Identifikasi dan Pencegahan Keylogging Pada Android Menggunakan Customized Vi...
 

Recently uploaded

ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxAdrimanMulya
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (11)

ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 

07 - Pengujian Hipotesis.pdf

  • 1. STATISTIKA PROBABILITAS PENGUJIAN HIPOTESIS Elvi Rahmi, S.T., M.Kom. elvizasri@gmail.com November 2022
  • 2. PENGUJIAN HIPOTESIS Table Of Content Definisi Pengujian Hipotesis Pasangan Hipotesis Kesalahan/Error/Galat Kemungkinan Hasil Dari Uji Hipotesis Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis Rata-rata Satu Populasi
  • 3. Definisi Hipotesis Statistik Pengujian Hipotesis Hipotesis berasal dari bahasa Yunani Pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Prosedur perumusan kaidah yang membawa pada penerimaan atau penolakan dugaan/hipotesis Hypo berarti lemah, di bawah, sementara Thesis bearti pendirian, pendapat yang ditegakkan Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang sifatnya sementara Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya, (Sudjana, 2005 : 219)
  • 5. Hipotesis Deskriptif Dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal Contoh: Anda meneliti apakah sebuah merk minuman soda mengandung alkohol. Maka Anda membuat rumusan masalah: apakah benar sebuah merk minuman soda mengandung alkohol? Maka hipotesis penelitian Anda adalah: 1
  • 6. Dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal Contoh: Anda meneliti apakah sebuah merk minuman soda mengandung alkohol. Maka Anda membuat rumusan masalah: apakah benar sebuah merk minuman soda mengandung alkohol? Maka hipotesis penelitian Anda adalah: Ho: sebuah merk minuman soda mengandung alkohol. H1: sebuah merk minuman soda tidak mengandung alkohol. Hipotesis Deskriptif 1
  • 7. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara dua variabel penelitian. Contoh: Anda meneliti apakah ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B. Maka Anda membuat rumusan masalah: adakah perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B? Maka hipotesis penelitian Anda adalah: 2
  • 8. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara dua variabel penelitian. Contoh: Anda meneliti apakah ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B. Maka Anda membuat rumusan masalah: adakah perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B? Maka hipotesis penelitian Anda adalah: Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B. H1: Ada perbedaan hasil belajar antara metode pembelajaran pedagogi dan metode pembelajaran konvensional pada siswa kelas 6 sekolah B. 2
  • 9. Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan antara dua variabel penelitian. Contoh: Anda akan meneliti apakah ada hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah penjualan toko B. Maka rumusan masalah yang Anda buat adalah: adakah hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah penjualan toko B? Maka hipotesis penelitian Anda adalah: 3
  • 10. Hipotesis asosiatif dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan antara dua variabel penelitian. Contoh: Anda akan meneliti apakah ada hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah penjualan toko B. Maka rumusan masalah yang Anda buat adalah: adakah hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah penjualan toko B? Maka hipotesis penelitian Anda adalah: Ho: Tidak ada hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah penjualan toko B. H1: Ada hubungan musim panen tembakau di desa A dengan jumlah penjualan toko B. Hipotesis Asosiatif 3
  • 11. Hipotesis Kausal Hipotesis kausal dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan pengaruh faktor prediktor terhadap variabel respon. Contoh: Anda akan meneliti apakah KB Hormonal ada pengaruh terhadap kejadian kanker leher rahim. Maka rumusan masalah yang Anda buat adalah: adakah pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim? Maka hipotesis penelitian Anda adalah: 4
  • 12. Hipotesis kausal dapat diartikan sebagai dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan pengaruh faktor prediktor terhadap variabel respon. Contoh: Anda akan meneliti apakah KB Hormonal ada pengaruh terhadap kejadian kanker leher rahim. Maka rumusan masalah yang Anda buat adalah: adakah pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim? Maka hipotesis penelitian Anda adalah: Ho: Tidak ada pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim. H1: Ada pengaruh KB Hormonal terhadap kejadian kanker leher rahim. Hipotesis Kausal 4
  • 13. VS Hipotesis Penelitian Hipotesis Statistik Jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian yang berawal dari permasalahan penelitian. Dugaan sementara apakah sampel yang diteliti dapat mewakili keseluruhan populasi.
  • 14. Penerimaan Pengujian Hipotesis Tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis tersebut. Penolakan Tidak cukup bukti untuk menerima hipotesis tersebut. Kebenaran (benar atau salahnya) suatu hipotesis statistik tidak akan pernah diketahui dengan pasti kecuali bila seluruh populasi diamati. Penggunaan populasi dalam pengamatan tidak praktis untuk banyak keadaan. Populasi dan Sampel
  • 15. Hipotesis Nol Pasangan Hipotesis Hipotesis yang diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Pernyataan yang akan diuji. Kondisi yang menjadi dasar perbandingan Hipotesis Alternatif Adanya perbedaan data populasi dengan data sampel.
  • 16. Dalam upaya pencegahan Covid-19, sebuah restoran meminimalisir kontak pengunjung yang antri dengan menerapkan pemesanan secara daring. Seorang peneliti ingin membuktikan pendapat pemilik kantin yang menyatakan bahwa “rata-rata waktu memesan dengan sistem daring akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem lama”. Apa yang akan dilakukan peneliti tersebut untuk membuktikan pendapat pemilik kantin? Peneliti mesti membuktikan pendapat pemilik kantin yang menyatakan bahwa “rata-rata waktu pemesanan dengan sistem daring akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem lama” yaitu dengan cara menguji pernyataan tersebut. Mana yang merupakan hipotesis statistik pada contoh kasus di atas?
  • 17. Dalam upaya pencegahan Covid-19, sebuah restoran meminimalisir kontak pengunjung yang antri dengan menerapkan pemesanan secara daring. Seorang peneliti ingin membuktikan pendapat pemilik kantin yang menyatakan bahwa “rata-rata waktu memesan dengan sistem daring akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem lama”. Hipotesis Nol Hipotesis Alternatif
  • 18. Dalam upaya pencegahan Covid-19, sebuah restoran meminimalisir kontak pengunjung yang antri dengan menerapkan pemesanan secara daring. Seorang peneliti ingin membuktikan pendapat pemilik kantin yang menyatakan bahwa “rata-rata waktu memesan dengan sistem daring akan lebih cepat dibandingkan dengan sistem lama”. Hipotesis awal dan alternatif yang dibuat yaitu: (waktu pemesanan sistem daring dan sistem lama tidak berbeda) (waktu pemesanan sistem online tidak sama dengan sistem lama) Atau: (waktu pemesanan sistem daring sama dengan sistem lama) (waktu pemesanan sistem online lebih cepat)
  • 19. Menolak hipotesis nol yang benar, dinotasikan sebagai 𝛼. Menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Menerima hipotesis nol yang salah, dinotasikan sebagai 𝛽. Menerima hipotesis yang seharusnya ditolak. Galat Jenis 1 Kesalahan/Error/Galat Galat Jenis 2 Prinsip pengujian hipotesis yang baik adalah meminimalkan nilai 𝛼 dan 𝛽.
  • 20. Menolak hipotesis nol yang benar, dinotasikan sebagai 𝛼. Menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Menerima hipotesis nol yang salah, dinotasikan sebagai 𝛽. Menerima hipotesis yang seharusnya ditolak. Galat Jenis 1 Kesalahan/Error/Galat Galat Jenis 2 α dan bukan β sebagai kriteria dalam pengambilan keputusan pengujian hipotesis. α sebagai tingkat signifikansi (level of significance). Jadi, ketika kita telah yakin mengambil keputusan pada tingkat signifikansi sebesar 0,01 H0 ditolak berarti “kita berani mengambil keputusan menolak H0 (hipotesis nol) dengan tingkat keyakinan 99% benar, dan jika salah maka peluang membuat kesalahan (yaitu kesalahan tipe I) hanya sebesar 1%”.
  • 21. Kesalahan/Error/Galat Dalam perhitungan, nilai 𝛼 dapat dihitung sedangkan nilai 𝛽 bisa dihitung jika nilai hipotesis alternatif sangat spesifik. Taraf nyata uji adalah peluang melakukan galat jenis 1. Ada kalanya, taraf nyata uji disebut ukuran wilayah kritik. Pengujian hipotesis sering berhubungan dengan nilai α. Dengan asumsi, nilai 𝛼 yang kecil juga mencerminkan nilai 𝛽 yang juga kecil. Prinsip pengujian hipotesis adalah perbandingan nilai statistik uji (z hitung atau t hitung) dengan nilai titik kritis (Nilai z tabel atau t Tabel). Titik Kritis adalah nilai yang menjadi batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Nilai 𝛼 pada z atau t tergantung dari arah pengujian yang dilakukan. Tingkat signifikansi (𝛼) adalah ambang batas yang digunakan untuk menentukan signifikansi. Jika nilai p kurang dari atau sama dengan tingkat signifikansi, data tersebut dianggap signifikan secara statistik.
  • 22. Arah Pengujian Uji satu arah Uji dua arah
  • 23. Misalkan seseorang ingin mengevaluasi aplikasi yang dikembangnya dengan menyoroti salah satu konsep usability* yaitu efisiensi. Sedangkan pengukuran efisiensi pengerjaan tugas dilakukan dengan membandingkan waktu pengerjaan responden pemula dengan responden mahir pada hasil pengukuran usability aplikasi. Apa hipotesis yang Anda gunakan? *Evaluasi usability merupakan proses yang melibatkan pengguna produk sehingga dapat mempelajari dan menggunakan produk guna tercapainya aspek-aspek kenyamanan pengguna seperti efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna terhadap sistem secara keseluruhan (U.S. Department of Health & Human Services, 2014).
  • 24. Misalkan seseorang ingin mengevaluasi aplikasi yang dikembangnya dengan menyoroti salah satu konsep usability* yaitu efisiensi. Sedangkan pengukuran efisiensi pengerjaan tugas dilakukan dengan membandingkan waktu pengerjaan responden pemula dengan responden mahir pada hasil pengukuran usability aplikasi. Hipotesis yang digunakan: Terdapat perbedaan waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula dan kelompok mahir Waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula lebih lama daripada kelompok mahir. Waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula lebih cepat daripada kelompok mahir. 1. 2. 3.
  • 25. Hipotesis yang digunakan: Jawabanya bisa lebih kecil atau bisa lebih besar artinya ada dua daerah penolakan . Terdapat perbedaan waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula dan kelompok mahir 1.
  • 26. Hipotesis yang digunakan: Untuk hipotesis no. 2 hanya lebih lama (lebih besar) saja, dan begitu juga untuk hipotesis no. 3 hanya lebih cepat (lebih kecil) saja, berarti daerah penolakan hanya ada satu. 2. Waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula lebih lama daripada kelompok mahir. 3. Waktu pengerjaan tugas pada kelompok pemula lebih cepat daripada kelompok mahir.
  • 27. Contoh Soal: Seorang peneliti masalah kedokteran diminta untuk memutuskan, berdasarkan bukti-bukti hasil percobaan, apakah suatu vaksin baru lebih baik daripada yang sekarang beredar di pasaran. Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya!
  • 28. Contoh Soal: Seorang peneliti masalah kedokteran diminta untuk memutuskan, berdasarkan bukti-bukti hasil percobaan, apakah suatu vaksin baru lebih baik daripada yang sekarang beredar di pasaran. Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya! Hipotesis Nol Hipotesis Alternatif Vaksin yang beredar di pasaran baik. Vaksin baru lebih baik dibandingkan vaksin yang beredar di pasaran.
  • 29. Contoh Soal: Suatu obat baru lebih baik dari obat yang selama ini digunakan jika persentase orang yang sembuh setelah meminum obat baru ini lebih dari 60%. Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya! 2
  • 30. Contoh Soal: Suatu obat baru lebih baik dari obat yang selama ini digunakan jika persentase orang yang sembuh setelah meminum obat baru ini lebih dari 60%. Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya! Hipotesis Nol Hipotesis Alternatif H0 : p = 0.6 (obat baru tidak lebih baik) H0 : p > 0.6 (obat baru lebih baik) 2
  • 31. Contoh Soal: Sebuah pabrik sereal ingin mengetes unjuk kerja dari mesin pengisinya. Mesin tersebut dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya. Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya! 3
  • 32. Contoh Soal: Sebuah pabrik sereal ingin mengetes unjuk kerja dari mesin pengisinya. Mesin tersebut dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya. Tentukan Hipotesis Nol dan Hipotesis Alternatifnya! Hipotesis Nol Hipotesis Alternatif Mesin dirancang untuk mengisi 12 ons setiap boksnya. Mesin tidak mengisi 12 ons setiap boksnya. 3
  • 33. Uji Dua Arah Uji Satu Arah Kanan Uji Satu Arah Kiri Hipotesis Awal Hipotesis Alternatif Bentuk Perumusan Statistik Kedua Uji Hipotesis
  • 34. Uji Satu Arah (Kanan) Uji satu arah adalah uji hipotesis yang memiliki satu wilayah kritis atau wilayah penolakan 𝐻0. Wilayah kritik bagi 𝐻1 dalam bentuk tanda lebih dari (>) terletak seluruhnya di pihak kanan seperti gambar di samping.
  • 35. Uji Satu Arah (Kiri) Uji satu arah adalah uji hipotesis yang memiliki satu wilayah kritis atau wilayah penolakan 𝐻0. Wilayah kritik bagi H1 dalam bentuk tanda lebih dari (<) terletak seluruhnya di pihak kiri seperti gambar di samping.
  • 36. Uji Dua Arah Uji dua arah adalah uji hipotesis yang memiliki dua wilayah kritis yakni di kiri dan di kanan sebaran statistik data seperti gambar di samping.
  • 37. Makna daerah yang berwarna merah pada gambar di atas?
  • 38. Daerah yang berwarna merah pada gambar di atas merupakan daerah penolakan 𝐻0 Daerah yang tidak berwarna merupakan daerah penerimaan hipotesis nol (𝐻0 )
  • 39. Kemungkinan Hasil Dari Uji Hipotesis Tolak Hipotesis Nol Memiliki bukti yang mendukung hipotesis alternatif. Tidak memiliki cukup bukti untuk mendukung hipotesis alternatif. Tidak Tolak Hipotesis Nol
  • 40. Kemungkinan Hasil Dari Uji Hipotesis Tolak Hipotesis Nol Memiliki bukti yang mendukung hipotesis alternatif. Tidak memiliki cukup bukti untuk mendukung hipotesis alternatif. Tidak Tolak Hipotesis Nol Bagaimana membuat keputusan tentang menolak atau tidak menolak hipotesis null?
  • 41. Kemungkinan Hasil Dari Uji Hipotesis Tolak Hipotesis Nol Memiliki bukti yang mendukung hipotesis alternatif. Tidak memiliki cukup bukti untuk mendukung hipotesis alternatif. Tidak Tolak Hipotesis Nol Bagaimana membuat keputusan tentang menolak atau tidak menolak hipotesis null? Membuat keputusan berdasarkan signifikansi statistik dari hasil tes. Membuat keputusan berdasarkan probabilitas aktual, atau"P- Value," dari hasil tes. 1. 2.
  • 42. Keputusan Uji Hipotesis Berdasarkan tingkat signifikansi statistik Membandingkan statistik sampel aktual (rata-rata atau proporsi) dengan hasil yang diharapkan jika hipotesis nol benar. Harus memilih tingkat signifikansi untuk keputusan. Jika peluang statistik sampel yang diamati kurang dari 1 dalam 100 (atau 0,01), maka tes tersebut signifikan secara statistik pada tingkat 0,01 dan menawarkan bukti kuat untuk menolak hipotesis nol. Jika peluang statistik sampel yang diamati kurang dari 1 dalam 20 (atau 0,05), maka tes tersebut signifikan secara statistik pada tingkat 0,05 dan menawarkan bukti moderat untuk menolak hipotesis nol. Jika peluang statistik sampel yang diamati lebih besar dari tingkat signifikansi yang dipilih (0,05 atau 0,01), maka kita tidak menolak hipotesis nol.
  • 43. Keputusan Uji Hipotesis Berdasarkan P-Values P-Value (nilai probabilitas) untuk uji hipotesis suatu klaim tentang parameter populasi adalah probabilitas memilih sampel dengan statistik setidaknya sama dengan statistik yang diamati, dengan asumsi bahwa hipotesis nol benar. Nilai P yang kecil (seperti kurang dari atau sama dengan 0,05) menunjukkan bahwa hasil sampel tidak mungkin dan karena itu memberikan alasan untuk menolak hipotesis nol. Nilai P yang besar (seperti lebih besar dari 0,05) menunjukkan bahwa hasil sampel dapat dengan mudah terjadi dengan kebetulan, sehingga tidak bisa menolak hipotesis nol.
  • 44. Membuat keputusan berdasarkan signifikansi statistik dari hasil tes. Pengujian Hipotesis Membuat keputusan berdasarkan probabilitas aktual, atau"P-Value," dari hasil tes.
  • 45. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis berdasarkan tingkat signifikansi statistik atau berdasarkan P-Values. (4 Langkah). Rumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, yang masing-masing harus membuat klaim tentang sebuah parameter populasi, seperti rata-rata populasi (𝜇) atau proporsi populasi (𝑝). Pastikan ini dilakukan sebelum mengambil sampel atau mengumpulkan data. Berdasarkan bentuk alternatifnya hipotesis, putuskan apakah memerlukan uji hipotesis kiri, kanan, atau dua arah. Gambarkan sampel dari populasi dan ukur statistik sampel, termasuk ukuran sampel (𝑛) dan statistik sampel yang relevan, seperti mean sampel (𝑥̅) atau proporsi sampel (𝑝̂). 1 2
  • 46. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis berdasarkan tingkat signifikansi statistik atau berdasarkan P-Values. (4 Langkah). Tentukan kemungkinan mengamati statistik sampel pengamatan (rata-rata atau proporsi) dengan asumsi bahwa hipotesis nol itu benar. Probabilitas pengamatan seperti ini disebut P-Value (nilai probabilitas) untuk hasil sampel Anda. Putuskan apakah akan menolak atau tidak menolak hipotesis nol, berdasarkan tingkat signifikansi yang anda pilih (biasanya 0,05 atau 0,01, tingkat signifikansi lain terkadang digunakan). 3 4
  • 47. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis dengan keputusan menggunakan wilayah kritik. (6 Langkah) Tentukan 𝐻0 dan 𝐻1 1 Tentukan arah pengujian (satu pihak atau dua pihak) 2 Tentukan Taraf Nyata Pengujian (𝛼 atau 𝛼/2) 3 Pilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan nilai titik krisis atau daerah penerimaan-penolakan 𝐻0 4 Hitung nilai Statistik uji berdasarkan data contohnya 5 Keputusan : Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah kritiknya terima 𝐻0 6
  • 49. Pertimbangkan situasi hipotetis berikut! Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Contoh 1
  • 50. Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Hipotesis Nol dan Alternatif Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1 1
  • 51. Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Hipotesis Nol dan Alternatif Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1 1
  • 52. Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Hipotesis Nol dan Alternatif Menentukan arah pengujian (satu pihak atau dua pihak) 2 Uji Satu Arah
  • 53. Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Taraf nyata pengujian (𝛼) = 0,05 Tentukan Taraf Nyata Pengujian (𝛼 atau 𝛼/2) 3
  • 54. Wilayah kritik: z > 1,645 Memilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan nilai titik krisis atau daerah penerimaan-penolakan 𝐻0 4 Statistik uji:
  • 55. Menghitung nilai Statistik uji berdasarkan data contohnya 5 Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
  • 56. Menghitung nilai Statistik uji berdasarkan data contohnya 5 Suatu sampel acak 100 catatan kematian di Amerika Serikat selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 71,8 tahun, dengan simpangan baku 8,9 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 70 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
  • 57. Mengambil Keputusan. Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah kritiknya terima 𝐻0 6 Wilayah kritik: z > 1,645
  • 58. Mengambil Keputusan. Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah kritiknya terima 𝐻0 6 Wilayah kritik: z > 1,645 Tolak H0 dan simpulkan bahwa harapan umur sekarang ini memang lebih besar daripada 70 tahun.
  • 59. Pertimbangkan situasi hipotetis berikut! Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Contoh 2
  • 60. Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Hipotesis Nol dan Alternatif Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1 1
  • 61. Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Hipotesis Nol = harapan umur saat ini = 60 tahun Hipotesis Alternatif = harapan umur saat ini > 60 tahun Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1 1
  • 62. Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Menentukan arah pengujian (satu pihak atau dua pihak) 2 Uji Satu Arah Hipotesis Nol = Harapan umur saat ini = 60 tahun Hipotesis Alternatif = Harapan umur saat ini > 60 tahun
  • 63. Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! Taraf nyata pengujian (𝛼) = 0,05 Tentukan Taraf Nyata Pengujian (𝛼 atau 𝛼/2) 3
  • 64. Wilayah kritik: z > 1,645 Memilih statistik uji yang sesuai dan kemudian tentukan nilai titik krisis atau daerah penerimaan-penolakan 𝐻0 4 Statistik uji:
  • 65. Menghitung nilai Statistik uji berdasarkan data contohnya 5 Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05!
  • 66. Menghitung nilai Statistik uji berdasarkan data contohnya 5 Suatu sampel acak 200 catatan kematian di Indonesia selama tahun lalu menunjukkan umur rata-rata 63 tahun, dengan simpangan baku 7,5 tahun. Apakah ini menunjukkan bahwa harapan umur sekarang ini lebih dari 60 tahun? Gunakan taraf nyata pengujian 0,05! z = 63 - 60 7,5 / 14,14 = 3 0.53 = 5.65
  • 67. Mengambil Keputusan. Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah kritiknya terima 𝐻0 6 Wilayah kritik: z > 1,645 5.65 > 1,645
  • 68. Menentukan Nilai Standar (𝒛 atau 𝒕) untuk rata-rata sampel pada uji hipotesis Mengingat ukuran sampel (𝑛), mean sampel (𝑥̅), standar deviasi populasi (𝜎), dan rata-rata populasi yang diklaim (𝜇), diberikan perhitungan sebagai berikut: Standar deviasi untuk distribusi rata-rata sampel: Skor standar untuk rata-rata sampel:
  • 69. Menentukan Nilai Standar (𝒛 atau 𝒕) untuk rata-rata sampel pada uji hipotesis Standar deviasi untuk distribusi rata-rata sampel: Skor standar untuk rata-rata sampel: Dalam sebagian besar situasi eksperimental, ragam populasi tidak diketahui. Jika ragam populasi tidak diketahui dan ukuran sampel adalah 30 atau lebih = ragam populasi dapat diperkirakan dengan ragam sampel dan kemudian distribusi normal standar (𝑧) dapat digunakan untuk inferensi. Jika ukuran sampel di bawah 30, distribusi 𝑡 digunakan untuk inferensia dengan rumus:
  • 70. Nilai kritis untuk signifikansi statistik (distribusi z) Keputusan berdasarkan signifikansi statistik untuk uji hipotesis satu pihak dan dua pihak dapat diputuskan apakah menolak atau tidak menolak hipotesis nol dengan membandingkan skor standar (z) untuk rata-rata sampel dengan nilai kritis untuk signifikansi pada tingkat tertentu. Tabel rangkuman keputusan untuk uji hipotesis satu pihak dan dua pihak pada tingkat signifikansi 0,05 dan 0,01.
  • 72. Contoh Soal: Sebuah pelajaran matematika diberikan pada 12 siswa dengan metode pengajaran yang biasa. Kelas lain yang terdiri dari 10 siswa diberikan pelajaran yang sama tetapi dengan metode yang menggunakan bahan yang telah diprogramkan. Pada akhir semester murid kedua kelas itu diberikan ujian yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 90 dengan simpangan baku 4, sedangkan kelas yang menggunakan bahan yang terpogramkan memperoleh nilai rata-rata 86 dengan simpangan baku 5. Dengan taraf signifikansi 0,1 , ujilah hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara kedua metode pengajaran. Asumsikan bahwa kedua populasi berdistribusi normal dengan varians yang sama.
  • 73. Sebuah pelajaran matematika diberikan pada 12 siswa dengan metode pengajaran yang biasa. Kelas lain yang terdiri dari 10 siswa diberikan pelajaran yang sama tetapi dengan metode yang menggunakan bahan yang telah diprogramkan. Pada akhir semester murid kedua kelas itu diberikan ujian yang sama. Kelas pertama mencapai nilai rata-rata 90 dengan simpangan baku 4, sedangkan kelas yang menggunakan bahan yang terpogramkan memperoleh nilai rata-rata 86 dengan simpangan baku 5. Dengan taraf signifikansi 0,1 , ujilah hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara kedua metode pengajaran. Asumsikan bahwa kedua populasi berdistribusi normal dengan varians yang sama. Hipotesis Nol dan Alternatif Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1 1
  • 74. Hipotesis Nol dan Alternatif Menentukan 𝐻0 dan 𝐻1 1 Misal µ1 dan µ2 adalah rata-rata nilai semua siswa yang mungkin mengambil pelajaran tersebut dengan kedua metode pengajaran. Maka, hipotesisnya adalah: H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 ≠ µ2
  • 75. Hipotesis Nol dan Alternatif Menentukan arah pengujian (satu arah atau dua arah) 2 Uji Dua Arah H0 : µ1 = µ2 H1 : µ1 ≠ µ2
  • 76. Menentukan statistik uji 3 Arah pengujian hipotesis: dua arah Taraf signifikansinya (α) = 0,1 n < 30 Berdasarkan data-data di atas, maka daerah kritik dari permasalahan ini menggunakan uji t. Degree of freedom (df) adalah (n1+ n2) -2 yaitu 20. Nilai distribusi t = 1,725, sehingga daerah kritik dari permasalahan tersebut adalah: t < -1,725 dan t > 1,725.
  • 77. Menentukan statistik uji 3 Arah pengujian hipotesis: dua arah Taraf signifikansinya (α) = 0,1 n < 30 Berdasarkan data-data di atas, maka daerah kritik dari permasalahan ini menggunakan uji t. Degree of freedom (df) adalah (n1+ n2) -2 yaitu 20. Nilai distribusi t = 1,725, sehingga daerah kritik dari permasalahan tersebut adalah: t < -1,725 dan t > 1,725.
  • 81. Mengambil Keputusan Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah kritiknya terima 𝐻0. 5 Wilayah kritik: t > 1,725. Kesimpulan?
  • 82. Mengambil Keputusan Tolak 𝐻0 bila nilai statistik uji tersebut jatuh dalam wilayah kritiknya, sedangkan bila nilai itu jatuh di luar wilayah kritiknya terima 𝐻0. 5 Wilayah kritik: t > 1,725. Kesimpulan? Ada perbedaan antara metode mengajar biasa dan metode mengajar dengan bahan terprogramkan.