SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, 
Invers, Kontrapositif, Pernyataan Berkuantor, 
Menarik Kesimpulan 
Dewi Intan Sari 
Emira Farida Infani 
Agung Satrio
M 
a 
t 
e 
m 
a 
t 
i 
k 
a 
D 
a 
s 
a 
r 
LOGIKA 
• TAUTOLOGI 
• KONTRAKDIKSI 
LOGIKA 
• KONTINGENSI 
• KONVERS 
• INVERS 
LOGIKA 
• KONTRAPOSITIF 
• PERNYATAAN BERKUANTOR 
• PENARIK KESIMPULAN
TAUTOLOGI 
Tautologi adalah suatu proporsi majemuk yang 
selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan 
kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi 
pembentuknya tanpa memandang nilai 
kebenaran dari komponen - komponennya. 
Contoh: (pɅq)→p selalu bernilai benar.
CONTOH TABEL KEBENARAN
KONTRADIKSI 
Kontradiksi adalah suatu proporsi majemuk yang 
selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan 
kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi 
pembentuknya. Contoh : P⋀ ∼ 푃 selalu bernilai 
salah.
CONTOH TABEL KEBENARAN
KONTINGENSI 
Kontingensi adalah suatu proporsi majemuk 
yang bukan termasuk tautologi dan bukan juga 
kontradiksi . Contoh p→(pɅq) dan (pɅq)→r 
masing-masing bukan tautologi dan kontradiksi.
CONTOH TABEL KEBENARAN
KONVERS 
Menukar anteseden dengan konsekuen, atau 
sebaliknya sehingga di peroleh implikasi baru. 
Contoh : 
1. Konvers dari p→q adalah q→p 
2. Jika Iwan rajin belajar maka ibunya memberi 
hadiah, konversnya berbunyi jika ibunya 
memberi hadiah maka Iwan rajin belajar
INVERS 
Menegasikan/menginverskan anteseden dan 
konsekuan, sehingga di peroleh implikasi baru. 
Contoh 
1. invers dari "p => q" adalah "~ p=> ~q" 
2. Jika Iwan rajin belajar maka ibunya memberi 
hadiah, inversnya jika Iwan tidak rajin belajar, 
maka ibunya tidak memberi hadiah
KONTRAPOSITIF 
Menegasikan antereden dan konsekuen, 
kemudian di tukar letaknya sehingga di peroleh 
implikasi yang baru. Contoh : 
1. kontraposisi dari "p => q" adalah " ~q => ~p" 
2. Jika Iwan rajin belajar maka ibunya memberi 
hadiah, kontrapositifnya Jika ibunya tidak 
memberi hadiah, maka Iwan tidak rajin belajar
PERNYATAAN BERKUANTOR 
• KUANTOR adalah pengukur kuantitas atau 
jumlah. Pernyataan berkuantor artinya 
pernyataan yang mengandung ukuran 
kuantitas atau 
jumlah. Biasaanya pernytaan berkuantor 
mengandung kata ” semua, setiap, beberapa, 
ada dan sebagainya.
Kuantor dibagi menjadi dua bagian, yaitu 
• Kuantor universal yang disebut kuantor 
umum. 
Kuantor jenis ini mempunyai lambang ∀ 
yang dibaca 
“untuk setiap” atau “untuk semua”. 
• Kuantor eksistensial disebut kuantor khusus. 
Kuantor jenis ini mempunyai lambang ∃ ya 
ng dibaca “beberapa”, “terdapat”, atau “ada 
”. 
Contoh: 
1. Beberapa mahasiswa indeks prestasinya 3 
2. Semua mahasiswa lulus ujian matematika
PENARIK KESIMPULAN 
Kesimpulan atau konklusi ditarik dari beberapa 
pernyataan yang diasumsikan benar terjadi. 
Asumsi-asumsi ini disebut premis. Jika implikasi 
dari konjungsi premis-premis dengan konklusi 
merupakan tautologi maka dikatakan 
kesimpulan yang diambil sah (valid). 
Sebaliknya, jika premis-premis tidak 
memberikan cukup informasi untuk mendukung 
kesimpulan yang diambil, dikatakan penarikan 
kesimpulan tidak valid.
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyataan Berkuantor, Menarik Kesimpulan
Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyataan Berkuantor, Menarik Kesimpulan

More Related Content

What's hot

PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxPENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxMuhammadAliAngga
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikaSuryo Wedo Susilo
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionRani Nooraeni
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenarlanridfan farid
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
Notasi jumlah dan sigma
Notasi  jumlah dan sigmaNotasi  jumlah dan sigma
Notasi jumlah dan sigmaSiti_Aisyah
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukDantik Puspita
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealKelinci Coklat
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 

What's hot (20)

Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptxPENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
PENERAPAN INTEGRAL TAK TENTU DALAM EKONOMI.pptx
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
Fungsi Pembangkit
Fungsi PembangkitFungsi Pembangkit
Fungsi Pembangkit
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Notasi jumlah dan sigma
Notasi  jumlah dan sigmaNotasi  jumlah dan sigma
Notasi jumlah dan sigma
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemuk
 
Pengantar Teori Peluang
Pengantar Teori PeluangPengantar Teori Peluang
Pengantar Teori Peluang
 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
Bab 9. Teknik Pengintegralan ( Kalkulus 1 )
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan Real
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 

Similar to Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyataan Berkuantor, Menarik Kesimpulan

Similar to Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyataan Berkuantor, Menarik Kesimpulan (10)

BAB 3 LOGIKA.pptx
BAB 3 LOGIKA.pptxBAB 3 LOGIKA.pptx
BAB 3 LOGIKA.pptx
 
Penalaran dalam matematika
Penalaran dalam matematikaPenalaran dalam matematika
Penalaran dalam matematika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk penalaran dalam mtk
penalaran dalam mtk
 
Modul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logikaModul matematika-kelas-x-logika
Modul matematika-kelas-x-logika
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Logikamatematika
LogikamatematikaLogikamatematika
Logikamatematika
 
Logikamatematika
LogikamatematikaLogikamatematika
Logikamatematika
 
Logikamatematika
LogikamatematikaLogikamatematika
Logikamatematika
 

More from Emira 'bishae'

Kelompok 7 teori belajar humanistik
Kelompok 7   teori belajar humanistikKelompok 7   teori belajar humanistik
Kelompok 7 teori belajar humanistikEmira 'bishae'
 
teori belajar humanistik
teori belajar humanistikteori belajar humanistik
teori belajar humanistikEmira 'bishae'
 
Keterampilan Berbahasa Menyimak
Keterampilan Berbahasa MenyimakKeterampilan Berbahasa Menyimak
Keterampilan Berbahasa MenyimakEmira 'bishae'
 
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SDmacam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SDEmira 'bishae'
 

More from Emira 'bishae' (6)

Kelompok 7 teori belajar humanistik
Kelompok 7   teori belajar humanistikKelompok 7   teori belajar humanistik
Kelompok 7 teori belajar humanistik
 
teori belajar humanistik
teori belajar humanistikteori belajar humanistik
teori belajar humanistik
 
teori etologi
teori etologiteori etologi
teori etologi
 
Keterampilan Berbahasa Menyimak
Keterampilan Berbahasa MenyimakKeterampilan Berbahasa Menyimak
Keterampilan Berbahasa Menyimak
 
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SDmacam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 

Recently uploaded (11)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 

Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyataan Berkuantor, Menarik Kesimpulan

  • 1. Tautologi, Kontradiksi, Kontingensi, Konvers, Invers, Kontrapositif, Pernyataan Berkuantor, Menarik Kesimpulan Dewi Intan Sari Emira Farida Infani Agung Satrio
  • 2. M a t e m a t i k a D a s a r LOGIKA • TAUTOLOGI • KONTRAKDIKSI LOGIKA • KONTINGENSI • KONVERS • INVERS LOGIKA • KONTRAPOSITIF • PERNYATAAN BERKUANTOR • PENARIK KESIMPULAN
  • 3. TAUTOLOGI Tautologi adalah suatu proporsi majemuk yang selalu bernilai benar untuk semua kemungkinan kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi pembentuknya tanpa memandang nilai kebenaran dari komponen - komponennya. Contoh: (pɅq)→p selalu bernilai benar.
  • 5. KONTRADIKSI Kontradiksi adalah suatu proporsi majemuk yang selalu bernilai salah untuk semua kemungkinan kombinasi nilai kebenaran dari proporsi-proporsi pembentuknya. Contoh : P⋀ ∼ 푃 selalu bernilai salah.
  • 7. KONTINGENSI Kontingensi adalah suatu proporsi majemuk yang bukan termasuk tautologi dan bukan juga kontradiksi . Contoh p→(pɅq) dan (pɅq)→r masing-masing bukan tautologi dan kontradiksi.
  • 9. KONVERS Menukar anteseden dengan konsekuen, atau sebaliknya sehingga di peroleh implikasi baru. Contoh : 1. Konvers dari p→q adalah q→p 2. Jika Iwan rajin belajar maka ibunya memberi hadiah, konversnya berbunyi jika ibunya memberi hadiah maka Iwan rajin belajar
  • 10. INVERS Menegasikan/menginverskan anteseden dan konsekuan, sehingga di peroleh implikasi baru. Contoh 1. invers dari "p => q" adalah "~ p=> ~q" 2. Jika Iwan rajin belajar maka ibunya memberi hadiah, inversnya jika Iwan tidak rajin belajar, maka ibunya tidak memberi hadiah
  • 11. KONTRAPOSITIF Menegasikan antereden dan konsekuen, kemudian di tukar letaknya sehingga di peroleh implikasi yang baru. Contoh : 1. kontraposisi dari "p => q" adalah " ~q => ~p" 2. Jika Iwan rajin belajar maka ibunya memberi hadiah, kontrapositifnya Jika ibunya tidak memberi hadiah, maka Iwan tidak rajin belajar
  • 12. PERNYATAAN BERKUANTOR • KUANTOR adalah pengukur kuantitas atau jumlah. Pernyataan berkuantor artinya pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas atau jumlah. Biasaanya pernytaan berkuantor mengandung kata ” semua, setiap, beberapa, ada dan sebagainya.
  • 13. Kuantor dibagi menjadi dua bagian, yaitu • Kuantor universal yang disebut kuantor umum. Kuantor jenis ini mempunyai lambang ∀ yang dibaca “untuk setiap” atau “untuk semua”. • Kuantor eksistensial disebut kuantor khusus. Kuantor jenis ini mempunyai lambang ∃ ya ng dibaca “beberapa”, “terdapat”, atau “ada ”. Contoh: 1. Beberapa mahasiswa indeks prestasinya 3 2. Semua mahasiswa lulus ujian matematika
  • 14. PENARIK KESIMPULAN Kesimpulan atau konklusi ditarik dari beberapa pernyataan yang diasumsikan benar terjadi. Asumsi-asumsi ini disebut premis. Jika implikasi dari konjungsi premis-premis dengan konklusi merupakan tautologi maka dikatakan kesimpulan yang diambil sah (valid). Sebaliknya, jika premis-premis tidak memberikan cukup informasi untuk mendukung kesimpulan yang diambil, dikatakan penarikan kesimpulan tidak valid.