Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertanian terpadu berkelanjutan yang meliputi siklus tanaman padi, hasil olahannya seperti beras, dedak, dan jerami, serta pemanfaatannya untuk pakan ternak seperti ayam dan sapi. Dokumen ini juga menjelaskan proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ayam dan bokashi dari jerami untuk memelihara kesuburan tanah.
3. Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam
peradaban. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua
serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi
merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk
dunia. Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia
berusaha, memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Padi
merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan
makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar
penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan
lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa
makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan
makanan yang lain. Padi adalah salah satu bahan makanan yang
mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh
manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah
menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi.
Padi
4. Setelah padi dipanen, bulir padi atau gabah dipisahkan dari jerami
padi. Pemisahan dilakukan dengan memukulkan seikat padi
sehingga gabah terlepas atau dengan bantuan mesin pemisah gabah.
Gabah yang terlepas lalu dikumpulkan dan dijemur. Pada zaman
dulu, gabah tidak dipisahkan lebih dulu dari jerami, dan dijemur
bersama dengan merangnya. Penjemuran biasanya memakan waktu
tiga sampai tujuh hari, tergantung kecerahan penyinaran matahari.
Penggunaan mesin pengering jarang dilakukan.
Istilah "Gabah Kering Giling" (GKG) mengacu pada gabah yang
telah dikeringkan dan siap untuk digiling. Gabah merupakan
bentuk penjualan produk padi untuk keperluan ekspor atau
perdagangan partai besar.
Gabah yang telah kering disimpan atau langsung
ditumbuk/digiling, sehingga beras terpisah dari sekam (kulit gabah).
Gabah
5. Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari
sekam. Beras merupakan bentuk olahan yang dijual pada tingkat
konsumen. Beras dapat dikukus atau ditim agar menjadi nasi yang
siap dimakan. Beras atau ketan yang ditim dengan air berlebih akan
menjadi bubur. Beras juga dapat diolah menjadi minuman penyegar
(beras kencur) atau obat balur untuk mengurangi rasa pegal (param).
Nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah
diolah, mudah disajikan, enak dan nilai energi yang terkandung
didalamnya cukup tinggi sehingga berpengaruh besar terhadap
kesehatan.
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber
karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan
pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa
dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah
lagi bersama bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti
pada nasi goreng, nasi kuning atau nasi kebuli. Nasi bisa dikatakan
makanan pokok bagi masyarakat di Asia, khususnya Asia Tenggara.
Beras
6. Hasil sampingan yang diperoleh dari penggilingan gabah adalah:
1. sekam (atau merang), yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
2. bekatul, yakni serbuk kulit ari beras; digunakan sebagai bahan makanan
ternak, dan
3. dedak, campuran bekatul kasar dengan serpihan sekam yang kecil-kecil; untuk
makanan ternak.
Dedak merupakan hasil samping dari pemisahan beras dengan sekam (kulit gabah)
pada gabah yang telah dikeringkan melalui proses pemisahan dengan digiling atau
ditumbuk yang dapat digunakan sebgaia pakan ternak. Proses pemisahan menjadi
dedak ini akan mendapatkan 10% dedak padi, 50 % beras dan sisanya hasil ikutan
seperti pecahan butir beras, sekam dan sebagainya, akan tetapi persentase ini
tergantung pada umur dan varietas padi yang ditanam.
Dedak padi diperoleh dari penggilingan padi menjadi beras. Banyaknya dedak
padi yang dihasilkan tergantung pada cara penggilingan. Sebanyak 14,4% dedak
kasar, 26,99% dedak halus, 3% bekatul dan 1-17% menir dapat dihasilkan dari berat
gabah kering.
Kandungan nutrisi dedak halus adalah sebagai berikut: protein kasar 1890 Kkal/kg
dan lemak kasar sebesar 8,3%. Dedak mempunyai kandungan serat kasar 13%.
Bangsa unggas tidak mampu mencerna serat kasar lebih dari 4% karena serat kasar
inilah yang menjadi faktor pembatas sehingga dedak halus tidak dapat digunakan
secara berlebihan.
Bekatul mempunyai kandungan nutrisi yang sedikit berbeda dengan dedak kasar.
Kandungan nutrisi dari bekatul adalah energi metabolisme sebesar 1.630 Kkl/kg.
protein kasar 10,8%, lemak kasar 2,9% dan serat kasar 4,9%.
Dedak
7. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang
potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak
ruminansia. Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak
telah umum dilakukan di daerah tropik, terutama sebagai
makanan ternak pada musim kemarau. Tetapi penggunaan
jerami padi sebagai makanan ternak mengalami kendala
terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai
nutrisi yang rendah yaitu kandungan protein rendah, serat
kasar tinggi, serta kecernaan rendah.
Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan baru mencapai 31-
39%, sedangkan yang dibakar atau dikembalikan ke sawah
sebagai pupuk 36-62%, dan sekitar 7-16% digunakan untuk
keperluan industri.
Jerami
8. Ayam adalah hewan ternak yang bisa dibudidayakan oleh manusia.
Ayam dapat menghasilkan daging dan telur sbagai bahan makanan
manusia.
Daging Ayam adalah bahan makanan hewani unggas-unggasan yang
biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Daging Ayam
mengandung energi sebesar 302 kilokalori, protein 18,2
gram, karbohidrat 0 gram, lemak 25 gram, kalsium 14 miligram, fosfor
200 miligram, dan zat besi 2 miligram. Selain itu di dalam Daging
Ayam juga terkandung vitamin A sebanyak 810 IU, vitamin B1 0,08
miligram . Setiap 100 gram daging ayam mengandung 74 persen air, 22
persen protein, 13 miligram zat kalzium, 190 miligram zat fosfor dan
1,5 miligram zat besi.
Telur Ayam adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh
masyarakat Indonesia. Telur Ayam mengandung energi sebesar 162
kilokalori, protein 12,8 gram, karbohidrat 0,7 gram, lemak 11,5
gram, kalsium 54 miligram, fosfor 180 miligram, dan zat besi 3
miligram. Selain itu di dalam Telur Ayam juga terkandung vitamin A
sebanyak 900 IU, vitamin B1 0,1 miligram.
Ayam
9. Siapkan bahan-bahan berikut: 1 karung kotoran ayam, setengah karung dedak, 30 kg
hijauan (jerami, gedebong pisang, daun leguminosa), 100 gram gula merah, 50 ml
bioaktivator (EM4), air bersih secukupnya.
Siapkan tong plastik kedap udara ukuran 100 liter sebagai media pembuatan pupuk, satu
meter selang aerotor transparan (diameter kira-kira 0,5 cm), botol plastik bekas akua
ukuran 1 liter. Lubangi tutup tong seukuran selang aerotor.
Potong atau rajang bahan-bahan organik yang akan dijadikan bahan baku. Masukkan
kedalam tong dan tambahkan air, komposisinya: 2 bagian bahan organik, 1 bagian air.
Kemudian aduk-aduk hingga merata.
Larutkan bioaktivator seperti EM4 dan gula merah 5 liter air aduk hingga merata.
Kemudian tambahkan larutan tersebut ke dalam tong yang berisi bahan baku pupuk.
Tutup tong dengan rapat, lalu masukan selang lewat tutup tong yang telah diberi lubang.
Rekatkan tempat selang masuk sehingga tidak ada celah udara. Biarkan ujung selang
yang lain masuk kedalam botol yang telah diberi air.
Pastikan benar-benar rapat, karena reaksinya akan berlangsung secara anaerob. Fungsi
selang adalah untuk menyetabilkan suhu adonan dengan membuang gas yang dihasilkan
tanpa harus ada udara dari luar masuk ke dalam tong.
Tunggu hingga 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan, buka penutup tong cium
bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape, adonan sudah matang.
Pisahkan antara cairan dengan ampasnya dengan cara menyaringnya. Gunakan saringan
kain. Ampas adonan bisa digunakan sebagai pupuk organik padat.
Masukkan cairan yang telah melewati penyaringan pada botol plastik atau kaca, tutup
rapat. Pupuk organik cair telah jadi dan siap digunakan. Apabila dikemas baik, pupuk
bisa digunakan sampai 6 bulan.
Pupuk Organik Cair Kotoran Ayam
10. Sapi adalah jenis binatang menyusui (mamalia) pemakan rumput
Herbivora . Sapi sangat banyak manfaatnya, kita bisa mendapatkan
susu, daging, kulit, dan lainnya dari binatang sapi. Sapi dipelihara
terutama untuk dimanfaatkan susu dan dagingnya sebagai pangan
manusia. Hasil sampingan, seperti kulit, jeroan, dan tanduknya juga
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia. Di sejumlah
tempat, sapi juga dipakai sebagai penggerak alat
transportasi, pengolahan lahan tanam (bajak), dan alat industri lain
(seperti peremas tebu).
Daging Sapi mengandung energi sebesar 207 kilokalori, protein 18,8
gram, karbohidrat 0 gram, lemak 14 gram, kalsium 11 miligram, fosfor
170 miligram, dan zat besi 3 miligram. Selain itu di dalam Daging Sapi
juga terkandung vitamin A sebanyak 30 IU, vitamin B1 0,08 miligram.
Susu Sapi adalah bahan makanan maupun minuman yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Susu Sapi mengandung energi
sebesar 61 kilokalori, protein 3,2 gram, karbohidrat 4,3 gram, lemak 3,5
gram, kalsium 143 miligram, fosfor 60 miligram, dan zat besi 2 miligram.
Selain itu di dalam Susu Sapi juga terkandung vitamin A sebanyak 130
IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 1 miligram.
Sapi
11. Kompos Jerami
Bahan dan peralatan yang digunakan terdiri dari jerami
padi, dekomposer, ember, tali, bambu, plastik hitam dan parang/pisau.
Tahapan pembuatan kompos jerami padi adalah sebagai berikut :
1. Larutkan dekomposer sesuai dosis dalam 250 liter air, lalu aduk
sampai homogen.
2. Buat tumpukan jerami padi secara berlapis dengan ukuran 1m x 1m
x 1m.
3. Setiap lapis (20 cm) disiram dengan larutan dekomposer 50 liter
secara merata, dan begitu seterusnya hingga mencapai ketinggian 1
m.
4. Padatkan setiap lapisan jerami dengan cara diinjak-injak.
5. Setelah selesai tutup dengan plastik hitam, lalu diikat dengan tali.
6. Tumpukan jerami dibiarkan 2 - 4 minggu.
7. Pengomposan berjalan baik apabila terjadi penurunan tinggi
tumpukan, jika dipegang terasa panas, tidak berbau
menyengat, tidak kering dan jerami mulai melunak.
Composting
12. Bahan dan peralatan yang digunakan terdiri dari jerami padi yang
dicacah sebanyak 800 kg, sekam 150 kg, dedak 50 kg, dekomposer, air
secukupnya, ember, plastik hitam, cangkul dan sekop. Tahapan
pembuatan bokashi jerami adalah sebagai berikut :
1. Larutkan dekomposer dalam 250-300 liter air.
Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata, kemudian disiram
dengan larutan dekomposer yang telah disiapkan.
2. Penyiraman dilakukan perlahan-lahan sampai kandungan air
adonannya mencapai 30%.
3. Selanjutnya adonan di hamparkan setinggi 30-40 cm di tempat yang
kering/diatas lantai.
4. Tutup adonan dengan palstik hitam atau terpal.
5. Selama fermentasi berlangsung, suhu tetap dijaga 40–50 derajat C.
6. Jika suhu melebihi 50 derajat C, bukalah penutupnya, kemudian
dibalik atau diaduk agar udara masuk, dan selanjutnya ditutup
kembali.
7. Lama fermentasi berkisar antara 3-4 minggu.
8. Bokashi telah jadi ditandai dengan timbul bau sedap dan muncul
lapisan jamur putih serta tidak panas lagi.
Bokashi Jerami
13. Bahan yang digunakan terdiri dari kotoran sapi 850 kg, abu dapur 100
kg, serbuk gergaji 50 kg, kaptan 20 kg, probion 2,5 kg, pupuk SP-36 2,5
kg dan air 60 %. Selanjutnya peralatan meliputi : sekop, cangkul, garpu
dan tempat pembuatan. Tahapan pembuatan bokashi kohe adalah
sebagai berikut :
1. Siapkan tempat, alat dan bahan yang digunakan.
2. Larutkan dekomposer probion dan pupuk SP-36 dalam 250 liter air.
3. Campurkan kotoran sapi dengan bahan lainnya dan aduk secara
merata, kemudian siramkan larutan dekomposer yang telah
disiapkan, lalu tutup dengan palstik hitam atau terpal plastik.
4. Lama fermentasi atau pengomposan 3-4 minggu, dimana setiap
minggu dilakukan pembalikan.
5. Proses pengomposan berjalan baik apabila suhu bahan meningkat.
6. Setelah diperam 3-4 minggu, pupuk telah menjadi matang dengan
warna coklat kehitaman, bertekstur remah dan tidak berbau.
7. Lakukan pengayakan untuk mendapatkan ukuran dan bentuk yang
seragam serta memisahkan dari bahan yang tidak diharapkan.
8. Pupuk organik siap dikemas atau diaplikasikan ke lahan sebagai
pupuk dasar.
Bokashi Kohe
14. Bangunan utama dari instalasi biogas adalah Digester yang berfungsi untuk
menampung gas metan hasil perombakan bahan bahan organik oleh bakteri. Jenis
digester yang paling banyak digunakan adalah model continuous feeding dimana
pengisian bahan organiknya dilakukan secara kontinu setiap hari. Besar kecilnya
digester tergantung pada kotoran ternak yamg dihasilkan dan banyaknyaÿ biogas
yang diinginkan. Lahanÿ yang diperlukan sekitar 16 m2. Untuk membuat digester
diperlukan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu kali, batu koral, bata
merah, besi konstruksi, cat dan pipa prolon.
Lokasi yang akan dibangun sebaiknya dekat dengan kandang sehingga kotoran
ternak dapat langsung disalurkan kedalam digester. Disamping digester harus
dibangun juga penampung sludge (lumpur) dimana slugde tersebut nantinya dapat
dipisahkan dan dijadikan pupuk organik padat dan pupuk organik cair.
Membangun Instalasi Biogas
15. Setelah pengerjaan digester selesai maka mulai dilakukan proses pembuatan biogas
dengan langkah langkah sebagai berikut:
1. Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan
perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara. Bentuk lumpur akan
mempermudah pemasukan kedalam digester
2. Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian
pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan
udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini
dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester
penuh.
3. Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi
rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas
digester 3,5 – 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses
fermentasi.
4. Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang
terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru
terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan
CO2 27% maka biogas akan menyala.
5. Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada
kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa
menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti
bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara
kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal
Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas selain menghasilkan gas metan untuk
memasak juga mengurangi pencemaran lingkungan, menghasilkan pupuk organik padat
dan pupuk organik cair dan yang lebih penting lagi adalah mengurangi ketergantungan
terhadap pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.
17. Padi (oryza sativa) adalah bahan baku pangan pokok yang vital bagi
rakyat Indonesia. adalah salah satu bahan makanan yang
mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh
manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah
menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi.
Cara menanam padi yang baik akan menentukan keberhasilan dalam
budidaya padi. Berbudiya padi juga tidak sekedar mendapatkan hasil
yang yang optimal, namun juga dilihat dari cara berbudidaya yang
baik sehingga bisa menuju prospek pertanian terpadu berkelanjutan.
Seperti didampingi dengan berternak sapi dan ayam.
Padi yang ditanam menghasilkan gabah dan jerami. Limbah dari
gabah padi yang diambil berasnya bisa dijadikan pakan ternak, yaitu
dedak sebagai pakan ayam. Sementara jerami dapat dimanfaatkan
sebagai pakan sapi, dan juga bisa sebagai pupuk kompos.
Dari deskripsi berbudidaya padi diatas maka dapat digambarkan
rangkaian cara berbudidaya padi terpadu berkelanjutan. Pemanfaatan
berbagai komponen seperti diatas dapat meminimalisir penggunaan
energi yang digunakan dalam sistem. Sehingga tidak ada aliran
energi yang terbuang sia-sia, semuanya dapat diputar dan didaur
ulang kembali (Zero Waste).