SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
ASKEB KEHAMILAN
REVIEW PROSES
KEHAMILAN
DISUSUN OLEH :
1.DINA MARDIYANA
2.DINA NUR HIDAYAH
3.ELOK SEPALAWATI
4.ENDAH DWI M
5.ERLINA WATI
6.ERNAWATI
7.ERNI DWI
8.ESTI WAHYU A
9.EVA KURNIASARI
10.FARIDA AYU N
PROSES KEHAMILAN
Proses kehamilan mata rantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari :
1.Ovulasi
2.Migrasi spermatozoa dan ovum
3.Konsepsi
4.Nidasi (implantasi)
5.Pembentukan plasenta
6.Pertumbuhan dan perkembangan janin
Konsepsi
Adalah pertemuan inti ovum dengan inti sperma.
Proses konsepsi :
a.Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh
korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi.
b.Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di
tengah sitoplasma yang disebut vitellus.
c.Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada
zona pelusida. Nutriisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui
saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba
– Tempat yang paling luas
– Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia
– Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48
jam
– Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis
dengan kekuatan sendiri
– Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan
sebagian dari “liproteinnya” sehingga mampu mengadakan
fertilisasi
– Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba
– Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia interna
– Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi
serta mengikis korona radiata dan zona pelusida dengan proses
enzimatik hialuronidase
– Melalui “stomata” spermatozoa memasuki ovum
– Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum
ekornya lepas dan tertinggal di luar
– Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan
membentuk zigot
Nidasi (Implantasi)
Merupakan peristiwa masuknya atau
tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
Pembentukan Plasenta
• Saat sinsitiotrofoblas menembus desidua,
sinsitiotrofoblas menghasilkan human chorionic
gonadotropin-hCG yang berfungsi agar corpus luteum
tetap memproduksi estrogen dan progesteron untuk
mempertahankan kehamilan.
• Pada beberapa bagian desidua, sinsitium mengadakan
invasi pada dinding arteri spiralis yang berada diantara
desidua sehingga menjadi arteri berdinding tebal yang
memungkinkan bertambahnya aliran darah.
• Pembuluh darah tersebut rapuh dan mudah
pecah sehingga membentuk lakuna yang berisi
darah. Pada kehamilan normal, proses diatas
berlangsung lengkap pada kehamilan 20 – 22
minggu.
• Bila proses ini tidak berlangsung secara normal,
kemungkinan akan terjadi penyakit hipertensi
dalam kehamilan pada perjalanan kehamilan
selanjutnya. Dengan proliferasi lebih lanjut,
tonjolan trofoblas bentuknya menjadi bentukan
seperti telapak tangan dan pembuluh darah
terbentuk dalam inti mesodermal (villi chorialis).
Pada hari ke 19, seluruh hasil konsepsi sudah
terbungkus dengan villi chorialis, sebagian villi
chorialis menempel pada desidua (anchoring villi)
dan sebagian besar mengapung bebas dalam
lakuna darah. Pada stadium ini, penetrasi kedalam
desidua berhenti akibat pengaruh imunologis atau
mekanisme kimiawi. Terjadi pembentukan lapisan
kolagen dimana arteri dan vena spiralis akan
melakukan penembusan. Oleh karena pasokan
darah terutama dibagian permukaan konseptus,
maka dibagian tersebut villi chorialis akan tumbuh
lebih cepat membentuk cabang-cabang dan
disebut sebagai chorion frondusum.
• Villi chorialis dibagian lain akan
mengalami degenerasi dan
membentukchorion leave.
• Chorion frondusum akan membentuk
plasenta dan pembentukan plasenta
lengkap pada hari ke 70 pasca fertilisasi
Pertumbuhan dan
Perkembangan Janin
Tua Kehamilan Panjang Janin Ciri-ciri
4 minggu 7,5 – 10 mm • Rudimenter : hidung, telinga mata
8 minggu 2,5 cm • Kepala flexi ke dada
• Hidung, telinga, mata dan jari mulai
terbentuk
12 minggu 9 cm • Daun kuping terbentuk
• Kelopak mata tampak
• Leher terbentuk
• Alat genitalia luar mulai tampak
16 minggu 16 – 18 cm • Hidung dan telinga tampak jelas
• Kulit makin tebal
• Rambut kepala tumbuh
20 minggu 25 cm • Kulit keriput dan jelas
• Rambut lanugo tampak
Tua Kehamilan Panjang Janin Ciri-ciri
24 minggu 30 – 32 cm • Kelopak mata jelas, alis dan bulu
mata tampak
• Kepala besar
• Pernafasan mulai berfungsi
beberapa jam
• Bayi cukup bulan
• Kulit berambut dengan baik
• Kulit kepala tumbuh baik
• Testis turun ke skrotum
28 minggu 35 cm • Berat 1000 gram
• Menyempurnakan janin
40 minggu 50 – 55 cm • Pusat penulangan pada tibia
proximal

More Related Content

What's hot

Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
Yesi Tika
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
Letitia Kale
 
Keperawatan Perioperatif
Keperawatan PerioperatifKeperawatan Perioperatif
Keperawatan Perioperatif
Rizka Fajriani
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
Rara Niken FA
 
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Gita Kostania
 

What's hot (20)

Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBINAsuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
Asuhan Keperawatan HIPERBILIRUBIN
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Mengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanMengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output Cairan
 
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokterhubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
hubungan etika, disiplin, dan hukum kedokteran dengan tindakan dokter
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)Indera Pengecapan (Lidah)
Indera Pengecapan (Lidah)
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
Woc hirschsprung
Woc hirschsprungWoc hirschsprung
Woc hirschsprung
 
Keperawatan Perioperatif
Keperawatan PerioperatifKeperawatan Perioperatif
Keperawatan Perioperatif
 
Teori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handersonTeori keperawatan virginia handerson
Teori keperawatan virginia handerson
 
fungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrinfungsi-neuroendokrin
fungsi-neuroendokrin
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan lukaAnatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
 
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATANIMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI DALAM KEPERAWATAN
 
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan DasarGangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
Gangguan keseimbangan suhu tubuh _Keperawatan Dasar
 
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada LukaKonsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
Konsep Luka dan Asuhan Keperawatan pada Luka
 
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
Sistem Digestive (Sistem Pencernaan Manusia)
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 

Similar to REVIEW PROSES KEHAMILAN

5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi
Nova Ci Necis
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusia
Rosdianasella
 
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptxGenetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
IzmiNasution
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Dani Ibrahim
 

Similar to REVIEW PROSES KEHAMILAN (20)

Proses kehamilan
Proses kehamilanProses kehamilan
Proses kehamilan
 
Kehamilan AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan AKPER PEMKAB MUNA Kehamilan AKPER PEMKAB MUNA
Kehamilan AKPER PEMKAB MUNA
 
Kehamilan
KehamilanKehamilan
Kehamilan
 
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.pptProses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
Proses Keperawatan Klien Selama Periode Hamil dan Penyakit.ppt
 
Konsep Kehamilan
Konsep KehamilanKonsep Kehamilan
Konsep Kehamilan
 
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
Biologi tentang 'Perkembangan Janin'
 
4. pertumbuhan janin--.ppt
4. pertumbuhan janin--.ppt4. pertumbuhan janin--.ppt
4. pertumbuhan janin--.ppt
 
SISTEM GERAK 2
SISTEM GERAK 2SISTEM GERAK 2
SISTEM GERAK 2
 
1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
1.2 Pertumbuhan dan Perkembangan hasil konsepsi.ppt
 
4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -4. pertumbuhan janin -
4. pertumbuhan janin -
 
5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi5. tumbang hasil konsepsi
5. tumbang hasil konsepsi
 
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanakProses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
Proses Kehamilan & Perkembangan Janin, Bayi dan Kanak-kanak
 
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA Fisiologis menstruasi dan konsepsi  AKPER PEMKAB MUNA
Fisiologis menstruasi dan konsepsi AKPER PEMKAB MUNA
 
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
94854162 anatomi-fisiologi-kehamilan
 
Reproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusiaReproduksi pada manusia
Reproduksi pada manusia
 
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptxGenetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
Genetika Pembentukan Organ reproduksi.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIASISTEM REPRODUKSI MANUSIA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
 
Makalah plasenta
Makalah plasentaMakalah plasenta
Makalah plasenta
 
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
Bab9sistemreproduksimanusia 130511074511-phpapp02
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 

More from Erlina Wati

More from Erlina Wati (20)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
 
FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
 
Sibling Rivalry
Sibling RivalrySibling Rivalry
Sibling Rivalry
 
Deteksi dini komplikasi masa nifas
Deteksi dini komplikasi masa nifas Deteksi dini komplikasi masa nifas
Deteksi dini komplikasi masa nifas
 
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
BAK, BAB, DAN SENAM NIFAS
 
Bounding attachment
Bounding attachment Bounding attachment
Bounding attachment
 
Pelvic Rocking
Pelvic RockingPelvic Rocking
Pelvic Rocking
 
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
ATONIA UTERI, RETENSIO PLESENTA DAN INVERSIO UTERI
 
Oral Trush
Oral TrushOral Trush
Oral Trush
 
Hipospadia
Hipospadia Hipospadia
Hipospadia
 
Penilaian Layanan Kebidanan
Penilaian Layanan KebidananPenilaian Layanan Kebidanan
Penilaian Layanan Kebidanan
 
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan KesehatanIndikator Mutu Layanan Kesehatan
Indikator Mutu Layanan Kesehatan
 
Program Menjaga Mutu Eksternal dan Internal
Program Menjaga Mutu Eksternal dan InternalProgram Menjaga Mutu Eksternal dan Internal
Program Menjaga Mutu Eksternal dan Internal
 
Diare
Diare Diare
Diare
 
Bayi dengan cidera
Bayi dengan cideraBayi dengan cidera
Bayi dengan cidera
 
Pedofilia
Pedofilia Pedofilia
Pedofilia
 
Kie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KBKie dan Konseling Pelayanan KB
Kie dan Konseling Pelayanan KB
 
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiKonsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
 
Pre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & EklampsiaPre Eklampsia & Eklampsia
Pre Eklampsia & Eklampsia
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

REVIEW PROSES KEHAMILAN

  • 2. DISUSUN OLEH : 1.DINA MARDIYANA 2.DINA NUR HIDAYAH 3.ELOK SEPALAWATI 4.ENDAH DWI M 5.ERLINA WATI 6.ERNAWATI 7.ERNI DWI 8.ESTI WAHYU A 9.EVA KURNIASARI 10.FARIDA AYU N
  • 3. PROSES KEHAMILAN Proses kehamilan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari : 1.Ovulasi 2.Migrasi spermatozoa dan ovum 3.Konsepsi 4.Nidasi (implantasi) 5.Pembentukan plasenta 6.Pertumbuhan dan perkembangan janin
  • 4. Konsepsi Adalah pertemuan inti ovum dengan inti sperma. Proses konsepsi : a.Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata, yang mengandung persediaan nutrisi. b.Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang disebut vitellus. c.Dalam perjalanan korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutriisi dialirkan ke dalam vitellus, melalui saluran pada zona pelusida.
  • 5. d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba – Tempat yang paling luas – Dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia – Ovum mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam – Spermatozoa ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri – Dalam kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan sebagian dari “liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi – Spermatozoa melanjutkan perjalanan menuju tuba – Spermatozoa hidup selama tiga hari dalam genitalia interna – Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik hialuronidase
  • 6. – Melalui “stomata” spermatozoa memasuki ovum – Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum ekornya lepas dan tertinggal di luar – Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dan membentuk zigot
  • 7. Nidasi (Implantasi) Merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
  • 8.
  • 9. Pembentukan Plasenta • Saat sinsitiotrofoblas menembus desidua, sinsitiotrofoblas menghasilkan human chorionic gonadotropin-hCG yang berfungsi agar corpus luteum tetap memproduksi estrogen dan progesteron untuk mempertahankan kehamilan. • Pada beberapa bagian desidua, sinsitium mengadakan invasi pada dinding arteri spiralis yang berada diantara desidua sehingga menjadi arteri berdinding tebal yang memungkinkan bertambahnya aliran darah.
  • 10. • Pembuluh darah tersebut rapuh dan mudah pecah sehingga membentuk lakuna yang berisi darah. Pada kehamilan normal, proses diatas berlangsung lengkap pada kehamilan 20 – 22 minggu. • Bila proses ini tidak berlangsung secara normal, kemungkinan akan terjadi penyakit hipertensi dalam kehamilan pada perjalanan kehamilan selanjutnya. Dengan proliferasi lebih lanjut, tonjolan trofoblas bentuknya menjadi bentukan seperti telapak tangan dan pembuluh darah terbentuk dalam inti mesodermal (villi chorialis).
  • 11. Pada hari ke 19, seluruh hasil konsepsi sudah terbungkus dengan villi chorialis, sebagian villi chorialis menempel pada desidua (anchoring villi) dan sebagian besar mengapung bebas dalam lakuna darah. Pada stadium ini, penetrasi kedalam desidua berhenti akibat pengaruh imunologis atau mekanisme kimiawi. Terjadi pembentukan lapisan kolagen dimana arteri dan vena spiralis akan melakukan penembusan. Oleh karena pasokan darah terutama dibagian permukaan konseptus, maka dibagian tersebut villi chorialis akan tumbuh lebih cepat membentuk cabang-cabang dan disebut sebagai chorion frondusum.
  • 12. • Villi chorialis dibagian lain akan mengalami degenerasi dan membentukchorion leave. • Chorion frondusum akan membentuk plasenta dan pembentukan plasenta lengkap pada hari ke 70 pasca fertilisasi
  • 13. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Tua Kehamilan Panjang Janin Ciri-ciri 4 minggu 7,5 – 10 mm • Rudimenter : hidung, telinga mata 8 minggu 2,5 cm • Kepala flexi ke dada • Hidung, telinga, mata dan jari mulai terbentuk 12 minggu 9 cm • Daun kuping terbentuk • Kelopak mata tampak • Leher terbentuk • Alat genitalia luar mulai tampak 16 minggu 16 – 18 cm • Hidung dan telinga tampak jelas • Kulit makin tebal • Rambut kepala tumbuh 20 minggu 25 cm • Kulit keriput dan jelas • Rambut lanugo tampak
  • 14. Tua Kehamilan Panjang Janin Ciri-ciri 24 minggu 30 – 32 cm • Kelopak mata jelas, alis dan bulu mata tampak • Kepala besar • Pernafasan mulai berfungsi beberapa jam • Bayi cukup bulan • Kulit berambut dengan baik • Kulit kepala tumbuh baik • Testis turun ke skrotum 28 minggu 35 cm • Berat 1000 gram • Menyempurnakan janin 40 minggu 50 – 55 cm • Pusat penulangan pada tibia proximal