Tiga kalimat ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
Laporan mingguan praktikum destilasi menjelaskan proses pemisahan campuran Nutrisari menjadi destilat murni dengan volume lebih besar melalui pemanasan dan pendinginan berdasarkan perbedaan titik didih zat. Hasil destilasi memberikan destilat bening dari larutan Nutrisari awal berwarna kuning.
1. LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
DESTILASI
Oleh :
Nama
: Ernalia Rosita
NRP
: 133020175
Kelompok
:G
Meja
: 11 (Sebelas)
Tanggal Percobaan : 20 November 2013
Asisten
: Vanidya Afsarah Permadi
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013
2. DESTILASI
ERNALIA ROSITA
133020175
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Destilasi adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Dalam destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali
kedalam bentuk cairan. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memisahkan suatu campuran sehingga dapat mengetahui zat murni
campuran tersebut, agar praktikan dapat mengetahui bagaimana cara melakukan proses destilasi, dan agar dapat memisahkan zat
cair dari campurannya ataupun untuk memisahkan suatu larutan dari larutan lain. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan tekanan
uap dari atas cairan pada kesetimbangan (kecepatan penguapan=kecepatan pengembunan), bersifat khas dan naik dengan
kenaikan suhu. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan volume awal 25ml dan volume akhir 26ml.
Keywords: Destilasi, Tujuan Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil Pengamatan.
PENDAHULUAN
Destilasi adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam
destilasi, campuran zat dididihkan sehingga menguap,
dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah
akan menguap lebih dulu. Proses yang terjadi pada
destilasi ialah perubahan fasa cair menjadi fasa uap
atau gas dengan pendidihan kemuadian gas tersebut
mengembun. Tekanan uap merupakan suatu sifat-sifat
dari zat cair yang bergantung pada suhu. Tekanan uap
selalu bertambah seiring dengan kenaikan suhu.
Destilasi dibagi menjadi 4 macam yaitu
destilasi biasa, destilasi uap, destilasi vacum (tekanan
rendah), dan destilasi terfraksi. Destilasi biasa
digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau
lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup
besar. Destilasi uap adalah suatu cara untuk
memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang
sukar larut dalam air, atau bahkan tidak larut dalam air.
Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa campura
dapat terdestilasi di bawah titik didih zat organik
tersebut, dan bahkan dibawah titik didih air. Destilasi
vacum (tekanan rendah) adalah destilasi tanpa
pemanasan dan berlangsung pada tekanan rendah,
tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan. Destilasi
ini digunakan untuk cairan yang terurai dekat titik
didihnya, sehingga untuk memisahkan dari
komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi
biasa. Dalam destilasi tekanan rendah, destilasi tidak
dilakukan pada tekanan barometer biasa, sehingga
cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik
didihnya yang selanjutnya proses pemisahannya
seperti biasa. Dan destilasi terfraksi adalah destilasi
yang berdasarkan hukum Roult: “Tekanan uap dari
sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan
uap murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam larutan
tersebut.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
memisahkan suatu campuran sehingga dapat
mengetahui zat murni campuran tersebut, agar
praktikan dapat mengetahui bagaimana cara
melakukan proses destilasi, dan agar dapat
memisahkan zat cair dari campurannya ataupun untuk
memisahkan suatu larutan dari larutan lain.
Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan
tekanan uap dari atas cairan pada kesetimbangan
(kecepatan penguapan=kecepatan pengembunan),
bersifat khas dan naik dengan kenaikan suhu.
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada percobaan
destilasi adalah sampel Nutrisari dengan volume 25 ml.
Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah gelas
kimia, labu destilasi, klem, statif, termometer, kawat
kassa dan kompor gas.
Metode Percobaan
Gambar 1. Metode Percobaan Destilasi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Destilasi
No.
Pengamatan
Hasil Pengamatan
1.
Nama Sampel
Nutrisari
2.
Warna Sampel
Kuning
3.
Volume Awal
25 ml
4.
Suhu Mendidih
97,5 ºC
5.
Suhu Tetesan Pertama
98,0 ºC
6.
Suhu Konstan
98,5 ºC
7.
Volume Destilat
26 ml
8.
Warna Destilat
Bening
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013)
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan percobaan
destilasi didapatkan hasil pengamatan dengan sampel
Nutrisari berwarna kuning dengan volume awal 25 ml
mengalami pendidihan dengan suhu mendidih 97,5 ºC
dan suhu tetesan pertama sebesar 98,0 ºC. Kemudian
suhu tidak berubah lagi sehingga didapatkan suhu
konstan 98,5 ºC. Volume yang awalnya sebesar 25 ml
berubah menghasilkan volume destilat sebesar 26 ml
dan berwarna bening.
Pada percobaan destilasi bisa terjadi
kesalahan-kesalahan pada saat praktikum diantaranya
adalah kesalahan mengukur volume awal, praktikan
lupa menaruh batu didih pada labu destilasi sehingga
suhu/titik didih tidak stabil dan mengakibatkan
terjadinya letupan, labu tidak berada dalam keadaan
vacuum sehingga udara dari luar dapat masuk
mempengaruhi titik didih zat cair yang didestilasi, masih
terdapatnya cairan atau larutan pada labu destilasi
sehingga akan mempengaruhi volume akhir destilat.
Destilasi adalah teknik untuk memisahkan
larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip
destilasi adalah didasarkan atas perbedaan titik didih
komponen zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk
memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik
didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang
memiliki kemurnian yang tinggi.
Destilasi yang digunakan pada saat praktikum
di laboratorium adalah destilasi biasa. Destilasi
sederhana atau destilasi biasa adalah teknik
pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang
jauh. Suatu campuran dapat dipisahkan dengan
destilasi biasa untuk memperoleh senyawa murninya.
Senyawa - senyawa yang terdapat dalam campuran
akan menguap pada saat mencapai titik didih masingmasing.
Prinsip dari proses destilasi adalah
berdasarkan tekanan uap dari atas cairan pada
kesetimbangan (kecepatan penguapan=kecepatan
pengembunan), bersifat khas dan naik dengan
kenaikan suhu.
Dalam proses destilasi terdapat dua tahap
proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan
tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau
padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan
destilasi menggunakan alat pemanas dan alat
pendingin. Proses destilasi diawali dengan pemanasan,
sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser
yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar
kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan
kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan
akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawasenyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
Adapun komponen-komponen alat yang
digunakan pada proses destilasi yaitu:
1. Labu destilasi
Sebagai wadah atau tempat suatu campuran
zat cair yang akan didestilasi. Terdiri dari :
a) Labu dasar bulat
b) Labu erlenmeyer khusus untuk distilasi atau
refluks.
2. Steel head
Sebagai penyalur uap / gas yang akan masuk
ke pendingin, dan biasanya labu distilasinya sudah
dilengkapi dengan leher yang berfungsi sebagai
steel head.
4. 3. Termometer
Digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair
yang didistilasi selama proses distilasi berlangsung
dan termometer yang digunakan harus beskala
suhu tinggi diatas titik didih zat cair yang akan
didistilasi dan ditempatkan pada labu distilasi atau
steel head.
4. Kondensor
Memiliki 2 celah, yaitu celah masuk untuk
aliran uap hasil reaksi dan celah keluar untuk air
keran.
5. Labu didih
Biasanya selalu berasa / keset yang berfungsi
untuk sebagai wadah sampel. Contohnya untuk
memisahkan alkohol dan air.
6. Aerator
Untuk menyalurkan air kedalam kondensor
dan mengeluarkan air dari dalam kondensor.
7. Batu didih
Untuk menyeimbangkan panas suatu sampel
bahan kedalamnya.
8. Kompor gas
Untuk memanaskan atau mendidihkan labu
yang sedang didestilasi. Kompor gas berfungsi
sebagai pemanas dalam proses destilasi ini.
9. Klem dan Statif
Sebagai penyangga kondensor dalam proses
destilasi.
Destilasi dibagi menjadi 4 macam yaitu
destilasi biasa, destilasi uap, destilasi vacum (tekanan
rendah), dan destilasi terfraksi. Destilasi biasa
digunakan untuk memisahkan dua macam zat atau
lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup
besar. Destilasi uap adalah suatu cara untuk
memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang
sukar larut dalam air, atau bahkan tidak larut dalam air.
Keuntungan cara destilasi ini adalah bahwa campura
dapat terdestilasi di bawah titik didih zat organik
tersebut, dan bahkan dibawah titik didih air. Destilasi
vacum (tekanan rendah) adalah destilasi tanpa
pemanasan dan berlangsung pada tekanan rendah,
tekanan diturunkan sampai terjadi pendidihan. Destilasi
ini digunakan untuk cairan yang terurai dekat titik
didihnya, sehingga untuk memisahkan dari
komponennya tidak dapat dilakukan dengan destilasi
biasa. Dalam destilasi tekanan rendah, destilasi tidak
dilakukan pada tekanan barometer biasa, sehingga
cairan tersebut dapat mendidih jauh dibawah titik
didihnya yang selanjutnya proses pemisahannya
seperti biasa. Dan destilasi terfraksi adalah destilasi
yang berdasarkan hukum Roult: “Tekanan uap dari
sebuah komponen tertentu sebanding dengan tekanan
uap murni dikalikan dengan fraksi molnya dalam larutan
tersebut.
Aplikasi dalam bidang pangan pada
percobaan dapat digunakan untuk memisahkan
senyawa organik yang sukar/sulit larut dalam air
misalnya dalam proses pembuatan atau pemurnian
minyak sawit, selain itu juga dapat digunakan untuk
pengolahan air tawar dari air laut, serta pemisahan
campuran alkohol.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa pada proses pemisahan
dengan menggunakan metode destilasi, didapatkan
hasil dalam 25 ml larutan nutrisari berwarna kuning
menghasilkan destilat sebanyak 26 ml pelarut berwarna
bening
DAFTAR PUSTAKA
Gultom,
Yohannes.
2012.
Destilasi.
http://gultomyohannes.blogspot.com.
Diakses: 24 November 2013
Rusli, Rolan. 2012. Destilasi. http://rolanrusli.com.
Diakses: 24 November 2013
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan, Bandung.