SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
RESUME PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU
ICE CREAM
Oleh
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kelompok : G
Meja : 3 (Tiga)
Asisten : Faradilla Noor R.
Tanggal Praktikum : 15 April 2016
Tanggal Pengumpulan : 20 April 2016
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk diversifikasi produk olahan pangan (susu), salah satu untuk
mengawetkan susu, meningkatkan nilai ekonomis dan untuk mengetahui cara
pembuatan es krim.
PRINSIP PERCOBAAN
Berdasarkan proses homogenisasi lemak untuk memperkecil ukuran
globula lemak dan proses pembekuan sehingga terjadi overrun yaitu terbentuknya
unit kristal es dan peningkatan volume es krim.
DIAGRAM ALIR
Susu
Pencampuran I
Pendidihan
T= 100°C, t =15-40 menit
Tempering T = 270
Ice cream
Whipping
cream, gelatin,
skim, gula
Pengukuran Volume (Va)
Pencampuran II
Homogenisasi (ice cream maker)
Pengukuran volume (Vb)
Tepung
maizena, kuning
telur, essens
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Ice Cream
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Ice Cream
Keterangan Hasil Pengamatan
Basis 1000 gram
Bahan Utama Susu Murni (711,4 gram)
Bahan Tambahan 1. Whipping Cream (75,5 gram)
2. Sukrosa (150 gram)
3. Kuning Telur (47,9 gram)
4. Maizena (15 gram)
5. Essense (0,2 gram)
Volume Volume Awal = 800 ml
Volume Akhir = 1000 ml
% Overrun 25%
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
Merah Muda
Manis
Khas Strawberry
Lembut
Menarik
Gambar Produk
(Sumber: Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan volume awal sebesar 800 ml,
volume akhir 1000 ml, dan % overrun sebesar 25%. Berdasarkan pengamatan
sifat organolaptiknya didapatkan warna produk merah muda, rasa manis, aroma
khas buah naga, tekstur lembut, dan kenampakannya menarik.
Fungsi perlakuan pada pembuatan es krim diantaranya adalah
pencampuran untuk mencampurkan semua bahan yang akan dibuat es krim
sehingga tercampur rata. Pencampuran pertama bertujuan untuk mencampurkan
whipping cream, gelatin, skim, dan gula. Pencampuran kedua dilakukan untuk
mencampurkan bahan campuran pertama dengan tepung maizena, kuning telur,
dan essens secukupnya. Pendidihan berfungsi untuk untuk membunuh sebagian
besar mikroorganisme patogen yang mungkin telah ada dan ada selama proses
pencampuran. Pengukuran volume berfungsi untuk mengukur volume es krim
sebelum dilakukan homogenisasi dan setelah dilakukan pembekuan/homogenisasi
untuk mengetahui % overrunnya.
Homogenisasi dilakukan menggunakan alat ice cream maker. Pada alat ini
terjadi pengadukan yang memiliki tiga fungsi. Fungsi pertama adalah untuk
menjaga agar adonan tidak membentuk kristal, jika adonan diam maka ada
kemungkinan molekul air yang berdekatan bersatu membentuk kristal, tapi jika
diaduk terus maka tidak ada kesempatan untuk bersatu. Fungsi kedua dari
pengadukan adalah memberi kesempatan semua bagian adonan bisa menyentuh
dinding ICM secara bergantian dan berkala, FYI agar membeku maka adonan es
krim harus bersuhu antara -5°C sampai -20°C, dibawah -20°C adonan akan terlalu
keras, kurang dari -5°C adonan akan cair. Suhu sedingin itu bisa didapat dari
freon (sekitar -17°C) atau lelehan es batu dengan garam grosok (-7°C), cara
memindahkan suhu tersebut kedalam adona, yaitu dengan penghantar suhu terbaik
(stailess steel atau aluminium), adonan harus langsung menempel pada penghantar
agar bisa mendapatkan suhu dingin dengan cepat. Fungsi ketiga adalah, dengan
cara diaduk tersebut maka udara akan masuk perlahan-lahan dan sedikit demi
sedikit kedalam adonan, sehingga es krim menjadi empuk dan lembut (Wibowo,
2010).
Fungsi bahan yang ditambahkan dalam pembuatan es krim diantaranya
adalah susu, whipping cream, gelatin, skim, gula, tepung maizena, kuning telur,
dan essens. Susu sapi segar merupakan sumber lemak dan padatan bukan lemak
pada pembuatan es krim (Keeney,1973). Whipping krim digunakan sebagai
sumber lemak karena lemak susu segar tidak cukup untuk menghasilkan es krim
yang bertekstur lembut. Lemak yang berasal dari krim dan susu memberikan
flavor, masa, dan tekstur pada es krim (Buckle et. al., 1985). Krim dapat
meningkatkan richness es krim yang dihasilkan (Arbuckle dan Marshall, 1996).
Fungsi skim pada es krim adalah sebagai tubuh yang membentuk tekstur.
Gula digunakan sebagai bahan pemanis dan jumlah yang digunakan tergantung
pada penerimaan konsumen (Buckle et.al., 1985). Gula meningkatkan
palatabilitas, flavor, rasa manis, dan kelembutan es krim (Keeney, 1973). Gelatin
merupakan stabilizer komersial pertama, hingga saat ini masih sering digunakan.
Keuntungannya terletak pada kemampuannya membentuk gel pada campuran
selama penyimpanan, saat proses pendinginan, dan meski setelah produk beku
diletakkan di ruang pembekuan. Struktur gelnya yang unik dan afinitasnya yang
besar terhadap air mencegah terbentuknya kristal es yang besar pada eskrim
sehingga berkontribusi pada kelembutan eskrim. Jumlah gelatin yang digunakan
tergantung dari banyak faktor, misalnya sumber gelatin, kekuatan gel nya, nilai
viskositasnya, komposisi campurannya, dan lain-lain. Kuning telur berfungsi
sebagai emulsifier. Kuning telur berfungsi untuk meningkatkan kualitas whipping
dari campuran, memproduksi es krim yang lebih kering dengan tekstur dan body
yang lebih lembut, serta lebih mudah dikontrol dalam proses pembuatannya
(Nuraini, 2012).
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase
terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang
terdiri dari dua bahan tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam
fasa yang lain. Dikarenakan setiap bahan pangan memilki karakteristik masing-
masing maka setiap bahan pangan memiliki jenis emulsi dan pengaruh jenis
emulsi yang berbeda-beda (Firman, 2011).
Salah satu dari zat cair tersebut tersebar berbentuk butiran-butiran kecil
kedalam zat cair yang lain distabilkan dengan zat pengemulsi
(emulgator/emulsifiying/surfactan). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama,
yaitu:
 Fase terdispersi (zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam
zat cair lain (fase internal).
 Fase pendispersi (zat cair yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung)
dari emulsi tersebut (fase eksternal).
 Emulgator(zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi).
Ada dua tipe emulsi, yaitu:
 Emulsi A/M yaitu butiran-butiran air terdispersi dalam minyak. Air
berfungsi sebagai fase internal & minyak sebagai fase eksternal)
 Emulsi M/A yaitu butiran-butiran minyak terdispersi dalam air.
Pada emulsi A/M, maka butiran-butiran air yang diskontinyu terbagi
dalam minyak yang merupakan fase kontinyu, Sedangkan untuk emulsi M/A
adalah sebaliknya. Kedua zat yang membentuk emulsi ini harus tidak atau sukar
membentuk larutan dispersirenik (Firman, 2011).
Bahan pengemulsi disebut dengan emulsifier. Emulsifier adalah substansi
yang cenderung terkonsentrasi pada interfase antara lemak dan plasma dan
mengurangi tensi permukaan sistem. Nilai dari agen pengemulsi terletak pada
kemampuannya meningkatkan kualitas whipping dari campuran, memproduksi es
krim yang lebih kering dengan tekstur dan body yang lebih lembut, serta lebih
mudah dikontrol dalam proses pembuatannya (Nuraini, 2012).
Terdapat dua tipe emulsifier yang digunakan dalam industri es krim, yaitu
(1) mono- dan digliserida yang diturunkan dari reaksi kimia alami gliserida dan
(2) polyoxyethylene derivative dari hexahydric alkohol, glikol dan ester glikol.
Monogliserida meningkatkan dispersi lemak dan kemampuan mengembang dan
memiliki efek yang besar terhadap kekakuan dan laju kelelehan dari es krim.
Sedangkan polyderivatives efektif dalam membentuk dryness, kekakuan, dan
meningkatkan waktu leleh. Meskipun emulsifier seperti mono- dan digliserida
lebih dikenal, namun susu juga mengandung agen pengemulsi alami, termasuk
protein susu, lesitin, fosfat, dan sitrat (Nuraini, 2012).
Es krim terbuat dari beberapa unsur pokok. Berikut merupakan unsur
pokok pembentuk es krim:
a. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam campuran es krim, berfungsi
sebagai pelarut bahan-bahan lain dalam campuran. Komposisi air dalam campuran
bahan es krim umumnya berkisar 55-64% (Eckles, et al, 1998).
b. Lemak Susu
Lemak biasa dikatakan sebagai bahan baku es krim, lemak yang terdapat
pada es krim berasal dari susu segar yang disebut krim. Lemak susu berfungsi
untuk meningkatkan nilai gizi es krim, menambah cita rasa, menghasilkan
karakteristik tekstur yang lembut, membantu memberikan bentuk dan kepadatan,
serta memberikan sifat meleleh yang baik. Kadar lemak dalam es krim yaitu
antara 10% sampai 16% (Harris, 2011).
c. Bahan Kering Susu Tanpa Lemak
Bahan kering susu tanpa lemak berfungsi untuk meningkatkan kandungan
padatan di dalam es krim sehingga lebih kental. Bahan kering susu tanpa lemak
juga penting sebagai sumber protein sehingga dapat meningkatkan nilai nutrisi es
krim.Unsur protein dalam pembuatan es krim berfungsi untuk menstabilkan
emulsi lemak setelah proses homogenisasi, menambah cita rasa, membantu
pembuihan, meningkatkan dan menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh pada
kekentalan dan tekstur es krim yang lembut.Sumber bahan kering susu tanpa
lemak antara lain susu skim, susu kental manis, dan bubuk whey. Kadar skim
dalam es krim yaitu antara 9% sampai 12% (Harris, 2011).
d. Bahan pemanis
Bahan pemanis yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah
gula pasir (sukrosa) dan gula bit. Bahan pemanis selain berfungsi memberikan
rasa manis, juga dapat meningkatkan cita rasa, menurunkan titik beku yang dapat
membentuk kristal-kristal es krim yang halus sehingga meningkatkan penerimaan
dan kesukaan konsumen. Penambahan bahan pemanis sekitar 12% sampai 16%
(Harris, 2011).
e. Bahan Penstabil (Stabilizer)
Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah
CMC (carboxy methyl celulose), gum arab, sodium alginat, karagenan dan agar.
Bahan penstabil berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM terutama pada saat
sebelum dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat
mencegah kristalisasi es selama penyimpanan. Kadar penstabil dalam es krim
yaitu antara 0% sampai 0,4% (Harris, 2011).
f. Bahan Pengemulsi
Bahan pengemulsi utama yang digunakan dalam pembuatan es krim
adalah garam halus. Bahan pengemulsi bertujuan untuk memperbaiki struktur
lemak dan distribusi udara dalam ICM, meningkatkan kekompakan bahan-bahan
dalam ICM sehingga diperoleh es krim yang lembut, dan meningkatkan ketahanan
es krim terhadap pelelehan bahan. Campuran bahan pengemulsi dan penstabil
akan menghasilkan es krim dengan tekstur yang lembut. Kadar pengemulsi dalam
es krim yaitu antara 0% sampai 0,25% (Harris, 2011).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan es krim adalah ukuran,
bentuk dan distribusi dari kristal es dan partikel lainnya yang membentuk body es
krim (Barraquia, 1978). Tekstur es krim yang disukai adalah halus, ditunjukkan
oleh kelembutan seperti beludru dan terasa lembut di mulut (Webb et al., 1980).
Tekstur yang lembut pada es krim sangat dipengaruhi oleh komposisi campuran,
pengolahan dan penyimpanan (Campbell and Marshall, 1975).
Ice cream terbagi menjadi dua macam diantaranya yaitu standard ice
cream dan special ice cream.
a. Standard ice cream
1. Standard ice cream of various flavor. Contoh: vanilla, chocolate, fruit.
2. Ripple ice cream, yaitu es krim yang dimasukan kedalam sirup,
minuman, dan buah-buahan.
b. Special ice cream
1. Custard, yaitu es krim yang ditambahkan dengan kuning telur dan
memiliki kadar lemak 8-12%.
2. Parfait, yaitu es krim yang kadar lemaknya tinggi, mengandung telur,
buah dan kacang-kacangan.
3. Bisque, yaitu es krim yang diperkaya dengan macaroons, grape, nuts, dan
cake.
4. Mousse, yaitu whipping cream yang dibekukan dan diperkaya dengan
flavor. Memiliki kadar lemak >20% (Achyadi, 2016).
Jika dibandingkan dengan SNI 01-3713-1995 tentang syarat mutu es krim
maka sorbet yang dibuat di laboratorium memenuhi syarat keadaan dalam SNI
yaitu memiliki penampakan, bau, dan rasa yang normal.
CCP dalam pembuatan es krim yaitu pada proses pendidihan dimana
campuran dididihkan pada suhu yang tidak terlalu tinggi agar tidak terjadi
browning non enzimatis yang akan mempengaruhi rasa dan kenampakan adonan
es krim. Selanjutnya adalah proses homogenisasi dan pembekuan dimana
pencampuran harus dilakukan secara merata dengan perputaran pengaduk yang
stabil dan suhu rendah yang tidak berubah-ubah sehingga hasil % overrun dapat
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Achyadi, Nana Sutisna. 2016. Perkuliahan Teknologi Pengolahan Pangan II.
Universitas Pasundan: Bandung.
Arbuckle, W.S. dan R. R. Marshall. 1996. Ice Cream. Chapman and Hill
Publisher, New York.
Barraquia, V . 1978. Milk Product Manufacture. University of The Philippines
at Los Banos College. Laguna. Phillipine.
Buckle, K.A., R. K. Edward, G. H. Fleet, dan M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan
Penerjemah: H.Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.
Champbell, J.R and R.T Marshall. 1975. The Science of Providing Milk for
Men. Mc Graw-Hill Book Company. New York.
Eckles, C. H., W.B Combs, dan H. Macy. 1980. Milk and Milk Products. Tata
McGraw-Hill Publishing Company Ltd., New Delhi.
Firman, Adi. 2011. Bahan Laporan Praktikum Uji Emulsi.
https://adifirman.wordpress.com. Diakses: 18 April 2016.
Harris, Asriyadi. 2011. Pengaruh Subtitusi Ubi Jalar (Ipomea batatas) dengan
Susu Skim terhadap Pembuatan Es Krim. Skripsi. Makassar: Fakultas
Pertanian, Universitas Hassanudin.
Keeney, P. G. 1973. Commercial Ice Cream and Other Frozen
Dessert. Pennsylvania State University, College of Agriculture Extension,
University Park, PA.
Nuraini, Latifah. 2012. Stabilizer dan Emulsifier. http://latifah-
nuraini.blogspot.co.id. Diakses: 18 April 2016.
Webb, B.H., A.H. Johnson, and J.A. Alford. 1980. Fundamental of Dairy
Chemistry, 2nd edition. The AVI Publishing Co.Inc.Westport.
Connecticut.
Wibowo, Samudra. 2010. Cara Kerja Mesin Ice Cream.
http://mesinresto.blogspot.com. Diakses: 18 April 2016.
LAMPIRAN TABEL SNI
Tabel 2. Syarat Mutu Es Krim Berdasarkan SNI
No. KriteriaUji Persyaratan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keadaan:
– Penampakan
– Bau
– Rasa
Lemak (% b/b)
Gula (% b/b)
Protein (% b/b)
Jumlah Padatan Non Lemak (% b/b)
Bahan Tambahan Makanan:
– Pewarna tambahan
– Pemanis buatan
– Pemantapdanpengemulsi
CemaranLogam:
– Timbal (Pb) (mg/kg)
– Tembaga (Cu) (mg/kg)
CemaranArsen (As) (mg/kg)
CemaranMikroba:
- AngkaLempeng Total (koloni/gr)
- MPN Coliform (APM/gr)
- Salmonella (koloni/25gr)
- Listeria spp (koloni/25gr)
Normal
Normal
Normal
Minimal 5,0
Minimal 8,0
Minimal 2,7
Minimal 34
Sesuai SNI 01-0222-1995
Negatif
Sesuai SNI 01-0222-1995
Maksimal 1,0
Maksimal 20,0
Maksimal 0,5
Maksimal 30.000
<3
Negatif
Negatif
(Sumber: SNI 01-3713, 1995)
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Basis = 1000 gram
Susu Murni =
71,14
100
x 1000 gram = 711,4 gram
Sukrosa =
15
100
x 1000 gram = 150 gram
Whipping Cream =
7,55
100
x 1000 gram = 75,5 gram
Kuning Telur =
4,79
100
x 1000 gram = 47,9 gram
Maizena =
1,50
100
x 1000 gram = 15 gram
Essense =
0,02
100
x 1000 gram = 0,2 gram
Volume awal sebelum homogenisasi = 800 mL
Volume akhir sesudah homogenisasi = 1000 mL
% Overrun =
𝑉𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟−𝑉𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑉𝑎𝑤𝑎𝑙
x 100%
=
800−1000
1000
x 100%
= 25 %
LAMPIRAN TUGAS DISKUSI
1. Jelaskan fungsi dari bahan-bahan berikut ini dalam pembuatan es krim:
Jawab:
a. CMC, berfungsi sebagai pengental atau stabilitator dari es krim. Selain itu
berfungsi juga dalam memperbaiki tekstur.
b. Gula, berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada es krim.
c. Whipping Cream, berfungsi sebagai pemberi lemak agar tekstur es krim halus
dan memberi efek sinergis terhadap flavor.
d. Tepung maizena, berfungsi sebagai pengental dan penstabil saat dibekukan dan
juga proses thawing.
e. Skim, berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi.
f. Telur, berfungsi sebagai pengemulsi, meningkatkan nilai gizi dan menambah
cita rasa.
2. Proses apa sajakah yang terjadi pada pembuatan es krim? Jelaskan!
Jawab:
a. Pencampuran I, mencampurkan whipping cream, skim, telur dan maizena.
b. Pendidihan, untuk menghilangkan mikroba yang bersifat patogen.
c. Homogenisasi, untuk meningkatkan kekentalan adonan dan sekaligus membuat
partikel adonan menjadi seragam molekulnya.
d. Pendinginan, untuk menghentikan pemanasan yang berlanjut.
3. Apa yang dimaksud dengan overrun? Jelaskan!
Jawab:
Overrun adalah peningkatan jumlah volume es krim yang disebabkan oleh
masuknya gelembung-gelembung udara selama proses pengadukan.
4. Bagaimana cara alternatif yang dapat memperbaiki penampilan dan kualitas
produk es krim ?
Jawab:
Cara alternatif yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kualitas dan penampilan
produk es krim adalah dengan cara:
a. Penambahan buah atau aksesoris buah-buahan
b. Penambahan kacang, wafer, dan cone giling
c. Penambahan pelapis coklat
d. Kemasan yang baik dan menarik
LAMPIRAN KUIS
1. Jelaskan perbedaan kokristalisasi dengan mikrokristal!
Jawab:
 Kokristalisasi merupakan teknik peningkatan susu oleh larutan
gula lewat jenuh sehingga didapatkan kristalisasi susu. Dibuat
dengan cara memanaskan susu dan larutan gula sampai lewat jenuh
kemudian di blender dan disaring sehingga menjadi butiran halus.
 Mikrokristal merupakan produk yang dibuat menggunakan spray
dryer sehingga produk yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih
kecil dan daya larutnya lebih tinggi daripada kokristalisasi.
Mikrokristal didefinisikan sebagai langkah atau aktivitas yang
secara umum mirip dengan teknologi pengemasan, yang dalam hal
ini pengemasan zat padat, zat cair atau gas kedalam suatu bentuk
mikrokapsul yang sewaktu-waktu dapat melepaskan zat-zat
tersebut dalam kondisi tertentu
2. Jelaskan mekanisme agitasi churning!
Jawab:
Mekanismenya adalah lemak dari susu dapat dipisahkan dari komponen
lain dengan baik melalui proses pengocokan atau churning. Dengan cara
tersebut, secara mekanik film protein disekeliling globula lemak retak dan
pecah, sehingga memungkinkan globula lemak menggumpal dan
menyusup ke permukaan. Cara ini merupakan proses pemecahan emulsi
minyak dalam air dengan pengocokan. Karena adanya pemecahan maka
akan terjadi perubahan kedudukan globula lemak dalam air susu menjadi
emulsi air dalam lemak sehingga membentuk tekstur semi padat.
3. Apa yang dimaksud dengan probiotik dan prebiotik!
Jawab:
Probiotik adalah mikroorganisme hidup "baik" yang secara alamiah
terdapat di dalam sistem pencernaan, (disebut juga dengan flora
normal,) atau mikroorganisme baik yang sengaja dikembangbiakkan
sebagai suplemen makanan/minuman yang apabila dikonsumsi dalam
jumlah seimbang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Prebiotik adalah makanan yang tidak dapat dicerna usus, berfungsi
sebagai suplemen untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan.
4. Jelaskan fungsi dan komposisi dari mustard!
Jawab:
Mustard berfungsi sebagai penyedap rasa dan penambah rasa pada
mayonaise. Mustard memiliki komposisi rempah-rempah yang berasal
dari biji tanaman sesawi (beberapa jenis Brassica dan Sinapis) yang
dihaluskan, sebelum diencerkan dengan air dan ditambah bahan-bahan
lain. Rempah ini memiliki rasa sedikit pedas dan sedikit menyengat di
lidah dan langit-langit mulut.
5. Jelaskan fungsi dari stabilizer!
Jawab:
Bahan penstabil berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM terutama
pada saat sebelum dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim
karena dapat mencegah kristalisasi es selama penyimpanan.

More Related Content

What's hot

Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungReza Fahlevi
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didihworodyah
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanAlfian Nopara Saifudin
 
Teknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremTeknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremNuruliswati
 
Laporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makananLaporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makanannurul Aulia sari
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganHappinessa Brilliant
 

What's hot (20)

Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepungLaporan tetap pengetahuan bahan tepung
Laporan tetap pengetahuan bahan tepung
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
 
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahanFinal acara 1 pengenalan alat dan bahan
Final acara 1 pengenalan alat dan bahan
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Massa jenis zat cair
Massa jenis zat cairMassa jenis zat cair
Massa jenis zat cair
 
Teknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremTeknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada Brem
 
Laporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makananLaporan praktikum uji makanan
Laporan praktikum uji makanan
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Kimia kelas 12 (lemak)
Kimia kelas 12 (lemak)Kimia kelas 12 (lemak)
Kimia kelas 12 (lemak)
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 

Viewers also liked

Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelErnalia Rosita
 
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es KrimPengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es KrimGiffari Muslih
 

Viewers also liked (20)

Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es KrimPengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
Pengaruh Sistem Pendingin pada Pembuatan Es Krim
 
maskoki key'B
maskoki key'Bmaskoki key'B
maskoki key'B
 

Similar to Laporan Praktikum Ice Cream

Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan ipd susu instant 2
Laporan ipd susu instant 2Laporan ipd susu instant 2
Laporan ipd susu instant 2susy amelia
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaSusy Amelia
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptxTrisnawati62
 
Presentation1 es krim
Presentation1 es krimPresentation1 es krim
Presentation1 es krimhutami mawdy
 
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.2110070100058
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Rahmi Suci
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananpsychologica
 

Similar to Laporan Praktikum Ice Cream (20)

Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
 
PPT KOLOID.pptx
PPT KOLOID.pptxPPT KOLOID.pptx
PPT KOLOID.pptx
 
Laporan ipd susu instant 2
Laporan ipd susu instant 2Laporan ipd susu instant 2
Laporan ipd susu instant 2
 
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
 
Presentasi kimia
Presentasi kimiaPresentasi kimia
Presentasi kimia
 
Presentasi kimia
Presentasi kimiaPresentasi kimia
Presentasi kimia
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
 
Presentation1 es krim
Presentation1 es krimPresentation1 es krim
Presentation1 es krim
 
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
BODY LOTION-Tim Dosen Kosmetika-Health-.
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
 
Krim bayi kelompok 4
Krim bayi kelompok 4Krim bayi kelompok 4
Krim bayi kelompok 4
 
SISTEM KOLOID
SISTEM KOLOIDSISTEM KOLOID
SISTEM KOLOID
 
Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6Tugas formulasi obat klp 6
Tugas formulasi obat klp 6
 
Laporan
LaporanLaporan
Laporan
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
 
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Keju - Proses Respirasi Anaerob
 
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makananPENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
PENDAHULUAN Sosis adalah produk makanan
 
PERTEMUAN PERTAMA
PERTEMUAN PERTAMAPERTEMUAN PERTAMA
PERTEMUAN PERTAMA
 

More from Ernalia Rosita

More from Ernalia Rosita (7)

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 

Recently uploaded

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1RifkiIntipeNerakajah
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenRatihPuspitaSiwi
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxAgusTriyono78
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 

Recently uploaded (16)

MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
TUGAS KULIAH PPT PRESENTASI STRUKTUR BETON 1
 
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan KomponenTeknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
Teknik Tenaga Listrik, Sejarah dan Komponen
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptxstruktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
struktur statis tak tentu dengan persamaan-tiga-momen-apdf.pptx
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 

Laporan Praktikum Ice Cream

  • 1. RESUME PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU ICE CREAM Oleh Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kelompok : G Meja : 3 (Tiga) Asisten : Faradilla Noor R. Tanggal Praktikum : 15 April 2016 Tanggal Pengumpulan : 20 April 2016 LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2016
  • 2. TUJUAN PERCOBAAN Untuk diversifikasi produk olahan pangan (susu), salah satu untuk mengawetkan susu, meningkatkan nilai ekonomis dan untuk mengetahui cara pembuatan es krim. PRINSIP PERCOBAAN Berdasarkan proses homogenisasi lemak untuk memperkecil ukuran globula lemak dan proses pembekuan sehingga terjadi overrun yaitu terbentuknya unit kristal es dan peningkatan volume es krim.
  • 3. DIAGRAM ALIR Susu Pencampuran I Pendidihan T= 100°C, t =15-40 menit Tempering T = 270 Ice cream Whipping cream, gelatin, skim, gula Pengukuran Volume (Va) Pencampuran II Homogenisasi (ice cream maker) Pengukuran volume (Vb) Tepung maizena, kuning telur, essens Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Ice Cream
  • 4. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Ice Cream Keterangan Hasil Pengamatan Basis 1000 gram Bahan Utama Susu Murni (711,4 gram) Bahan Tambahan 1. Whipping Cream (75,5 gram) 2. Sukrosa (150 gram) 3. Kuning Telur (47,9 gram) 4. Maizena (15 gram) 5. Essense (0,2 gram) Volume Volume Awal = 800 ml Volume Akhir = 1000 ml % Overrun 25% Organoleptik 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Kenampakan Merah Muda Manis Khas Strawberry Lembut Menarik Gambar Produk (Sumber: Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
  • 5. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan volume awal sebesar 800 ml, volume akhir 1000 ml, dan % overrun sebesar 25%. Berdasarkan pengamatan sifat organolaptiknya didapatkan warna produk merah muda, rasa manis, aroma khas buah naga, tekstur lembut, dan kenampakannya menarik. Fungsi perlakuan pada pembuatan es krim diantaranya adalah pencampuran untuk mencampurkan semua bahan yang akan dibuat es krim sehingga tercampur rata. Pencampuran pertama bertujuan untuk mencampurkan whipping cream, gelatin, skim, dan gula. Pencampuran kedua dilakukan untuk mencampurkan bahan campuran pertama dengan tepung maizena, kuning telur, dan essens secukupnya. Pendidihan berfungsi untuk untuk membunuh sebagian besar mikroorganisme patogen yang mungkin telah ada dan ada selama proses pencampuran. Pengukuran volume berfungsi untuk mengukur volume es krim sebelum dilakukan homogenisasi dan setelah dilakukan pembekuan/homogenisasi untuk mengetahui % overrunnya. Homogenisasi dilakukan menggunakan alat ice cream maker. Pada alat ini terjadi pengadukan yang memiliki tiga fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar adonan tidak membentuk kristal, jika adonan diam maka ada kemungkinan molekul air yang berdekatan bersatu membentuk kristal, tapi jika diaduk terus maka tidak ada kesempatan untuk bersatu. Fungsi kedua dari pengadukan adalah memberi kesempatan semua bagian adonan bisa menyentuh dinding ICM secara bergantian dan berkala, FYI agar membeku maka adonan es
  • 6. krim harus bersuhu antara -5°C sampai -20°C, dibawah -20°C adonan akan terlalu keras, kurang dari -5°C adonan akan cair. Suhu sedingin itu bisa didapat dari freon (sekitar -17°C) atau lelehan es batu dengan garam grosok (-7°C), cara memindahkan suhu tersebut kedalam adona, yaitu dengan penghantar suhu terbaik (stailess steel atau aluminium), adonan harus langsung menempel pada penghantar agar bisa mendapatkan suhu dingin dengan cepat. Fungsi ketiga adalah, dengan cara diaduk tersebut maka udara akan masuk perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit kedalam adonan, sehingga es krim menjadi empuk dan lembut (Wibowo, 2010). Fungsi bahan yang ditambahkan dalam pembuatan es krim diantaranya adalah susu, whipping cream, gelatin, skim, gula, tepung maizena, kuning telur, dan essens. Susu sapi segar merupakan sumber lemak dan padatan bukan lemak pada pembuatan es krim (Keeney,1973). Whipping krim digunakan sebagai sumber lemak karena lemak susu segar tidak cukup untuk menghasilkan es krim yang bertekstur lembut. Lemak yang berasal dari krim dan susu memberikan flavor, masa, dan tekstur pada es krim (Buckle et. al., 1985). Krim dapat meningkatkan richness es krim yang dihasilkan (Arbuckle dan Marshall, 1996). Fungsi skim pada es krim adalah sebagai tubuh yang membentuk tekstur. Gula digunakan sebagai bahan pemanis dan jumlah yang digunakan tergantung pada penerimaan konsumen (Buckle et.al., 1985). Gula meningkatkan palatabilitas, flavor, rasa manis, dan kelembutan es krim (Keeney, 1973). Gelatin merupakan stabilizer komersial pertama, hingga saat ini masih sering digunakan.
  • 7. Keuntungannya terletak pada kemampuannya membentuk gel pada campuran selama penyimpanan, saat proses pendinginan, dan meski setelah produk beku diletakkan di ruang pembekuan. Struktur gelnya yang unik dan afinitasnya yang besar terhadap air mencegah terbentuknya kristal es yang besar pada eskrim sehingga berkontribusi pada kelembutan eskrim. Jumlah gelatin yang digunakan tergantung dari banyak faktor, misalnya sumber gelatin, kekuatan gel nya, nilai viskositasnya, komposisi campurannya, dan lain-lain. Kuning telur berfungsi sebagai emulsifier. Kuning telur berfungsi untuk meningkatkan kualitas whipping dari campuran, memproduksi es krim yang lebih kering dengan tekstur dan body yang lebih lembut, serta lebih mudah dikontrol dalam proses pembuatannya (Nuraini, 2012). Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang terdiri dari dua bahan tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam fasa yang lain. Dikarenakan setiap bahan pangan memilki karakteristik masing- masing maka setiap bahan pangan memiliki jenis emulsi dan pengaruh jenis emulsi yang berbeda-beda (Firman, 2011). Salah satu dari zat cair tersebut tersebar berbentuk butiran-butiran kecil kedalam zat cair yang lain distabilkan dengan zat pengemulsi (emulgator/emulsifiying/surfactan). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama, yaitu:
  • 8.  Fase terdispersi (zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain (fase internal).  Fase pendispersi (zat cair yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut (fase eksternal).  Emulgator(zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi). Ada dua tipe emulsi, yaitu:  Emulsi A/M yaitu butiran-butiran air terdispersi dalam minyak. Air berfungsi sebagai fase internal & minyak sebagai fase eksternal)  Emulsi M/A yaitu butiran-butiran minyak terdispersi dalam air. Pada emulsi A/M, maka butiran-butiran air yang diskontinyu terbagi dalam minyak yang merupakan fase kontinyu, Sedangkan untuk emulsi M/A adalah sebaliknya. Kedua zat yang membentuk emulsi ini harus tidak atau sukar membentuk larutan dispersirenik (Firman, 2011). Bahan pengemulsi disebut dengan emulsifier. Emulsifier adalah substansi yang cenderung terkonsentrasi pada interfase antara lemak dan plasma dan mengurangi tensi permukaan sistem. Nilai dari agen pengemulsi terletak pada kemampuannya meningkatkan kualitas whipping dari campuran, memproduksi es krim yang lebih kering dengan tekstur dan body yang lebih lembut, serta lebih mudah dikontrol dalam proses pembuatannya (Nuraini, 2012). Terdapat dua tipe emulsifier yang digunakan dalam industri es krim, yaitu (1) mono- dan digliserida yang diturunkan dari reaksi kimia alami gliserida dan (2) polyoxyethylene derivative dari hexahydric alkohol, glikol dan ester glikol.
  • 9. Monogliserida meningkatkan dispersi lemak dan kemampuan mengembang dan memiliki efek yang besar terhadap kekakuan dan laju kelelehan dari es krim. Sedangkan polyderivatives efektif dalam membentuk dryness, kekakuan, dan meningkatkan waktu leleh. Meskipun emulsifier seperti mono- dan digliserida lebih dikenal, namun susu juga mengandung agen pengemulsi alami, termasuk protein susu, lesitin, fosfat, dan sitrat (Nuraini, 2012). Es krim terbuat dari beberapa unsur pokok. Berikut merupakan unsur pokok pembentuk es krim: a. Air Air merupakan komponen terbesar dalam campuran es krim, berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan lain dalam campuran. Komposisi air dalam campuran bahan es krim umumnya berkisar 55-64% (Eckles, et al, 1998). b. Lemak Susu Lemak biasa dikatakan sebagai bahan baku es krim, lemak yang terdapat pada es krim berasal dari susu segar yang disebut krim. Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi es krim, menambah cita rasa, menghasilkan karakteristik tekstur yang lembut, membantu memberikan bentuk dan kepadatan, serta memberikan sifat meleleh yang baik. Kadar lemak dalam es krim yaitu antara 10% sampai 16% (Harris, 2011). c. Bahan Kering Susu Tanpa Lemak Bahan kering susu tanpa lemak berfungsi untuk meningkatkan kandungan
  • 10. padatan di dalam es krim sehingga lebih kental. Bahan kering susu tanpa lemak juga penting sebagai sumber protein sehingga dapat meningkatkan nilai nutrisi es krim.Unsur protein dalam pembuatan es krim berfungsi untuk menstabilkan emulsi lemak setelah proses homogenisasi, menambah cita rasa, membantu pembuihan, meningkatkan dan menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh pada kekentalan dan tekstur es krim yang lembut.Sumber bahan kering susu tanpa lemak antara lain susu skim, susu kental manis, dan bubuk whey. Kadar skim dalam es krim yaitu antara 9% sampai 12% (Harris, 2011). d. Bahan pemanis Bahan pemanis yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah gula pasir (sukrosa) dan gula bit. Bahan pemanis selain berfungsi memberikan rasa manis, juga dapat meningkatkan cita rasa, menurunkan titik beku yang dapat membentuk kristal-kristal es krim yang halus sehingga meningkatkan penerimaan dan kesukaan konsumen. Penambahan bahan pemanis sekitar 12% sampai 16% (Harris, 2011). e. Bahan Penstabil (Stabilizer) Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah CMC (carboxy methyl celulose), gum arab, sodium alginat, karagenan dan agar. Bahan penstabil berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM terutama pada saat sebelum dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat mencegah kristalisasi es selama penyimpanan. Kadar penstabil dalam es krim yaitu antara 0% sampai 0,4% (Harris, 2011).
  • 11. f. Bahan Pengemulsi Bahan pengemulsi utama yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah garam halus. Bahan pengemulsi bertujuan untuk memperbaiki struktur lemak dan distribusi udara dalam ICM, meningkatkan kekompakan bahan-bahan dalam ICM sehingga diperoleh es krim yang lembut, dan meningkatkan ketahanan es krim terhadap pelelehan bahan. Campuran bahan pengemulsi dan penstabil akan menghasilkan es krim dengan tekstur yang lembut. Kadar pengemulsi dalam es krim yaitu antara 0% sampai 0,25% (Harris, 2011). Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan es krim adalah ukuran, bentuk dan distribusi dari kristal es dan partikel lainnya yang membentuk body es krim (Barraquia, 1978). Tekstur es krim yang disukai adalah halus, ditunjukkan oleh kelembutan seperti beludru dan terasa lembut di mulut (Webb et al., 1980). Tekstur yang lembut pada es krim sangat dipengaruhi oleh komposisi campuran, pengolahan dan penyimpanan (Campbell and Marshall, 1975). Ice cream terbagi menjadi dua macam diantaranya yaitu standard ice cream dan special ice cream. a. Standard ice cream 1. Standard ice cream of various flavor. Contoh: vanilla, chocolate, fruit. 2. Ripple ice cream, yaitu es krim yang dimasukan kedalam sirup, minuman, dan buah-buahan.
  • 12. b. Special ice cream 1. Custard, yaitu es krim yang ditambahkan dengan kuning telur dan memiliki kadar lemak 8-12%. 2. Parfait, yaitu es krim yang kadar lemaknya tinggi, mengandung telur, buah dan kacang-kacangan. 3. Bisque, yaitu es krim yang diperkaya dengan macaroons, grape, nuts, dan cake. 4. Mousse, yaitu whipping cream yang dibekukan dan diperkaya dengan flavor. Memiliki kadar lemak >20% (Achyadi, 2016). Jika dibandingkan dengan SNI 01-3713-1995 tentang syarat mutu es krim maka sorbet yang dibuat di laboratorium memenuhi syarat keadaan dalam SNI yaitu memiliki penampakan, bau, dan rasa yang normal. CCP dalam pembuatan es krim yaitu pada proses pendidihan dimana campuran dididihkan pada suhu yang tidak terlalu tinggi agar tidak terjadi browning non enzimatis yang akan mempengaruhi rasa dan kenampakan adonan es krim. Selanjutnya adalah proses homogenisasi dan pembekuan dimana pencampuran harus dilakukan secara merata dengan perputaran pengaduk yang stabil dan suhu rendah yang tidak berubah-ubah sehingga hasil % overrun dapat optimal.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Achyadi, Nana Sutisna. 2016. Perkuliahan Teknologi Pengolahan Pangan II. Universitas Pasundan: Bandung. Arbuckle, W.S. dan R. R. Marshall. 1996. Ice Cream. Chapman and Hill Publisher, New York. Barraquia, V . 1978. Milk Product Manufacture. University of The Philippines at Los Banos College. Laguna. Phillipine. Buckle, K.A., R. K. Edward, G. H. Fleet, dan M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan Penerjemah: H.Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Champbell, J.R and R.T Marshall. 1975. The Science of Providing Milk for Men. Mc Graw-Hill Book Company. New York. Eckles, C. H., W.B Combs, dan H. Macy. 1980. Milk and Milk Products. Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd., New Delhi. Firman, Adi. 2011. Bahan Laporan Praktikum Uji Emulsi. https://adifirman.wordpress.com. Diakses: 18 April 2016. Harris, Asriyadi. 2011. Pengaruh Subtitusi Ubi Jalar (Ipomea batatas) dengan Susu Skim terhadap Pembuatan Es Krim. Skripsi. Makassar: Fakultas Pertanian, Universitas Hassanudin. Keeney, P. G. 1973. Commercial Ice Cream and Other Frozen Dessert. Pennsylvania State University, College of Agriculture Extension, University Park, PA.
  • 14. Nuraini, Latifah. 2012. Stabilizer dan Emulsifier. http://latifah- nuraini.blogspot.co.id. Diakses: 18 April 2016. Webb, B.H., A.H. Johnson, and J.A. Alford. 1980. Fundamental of Dairy Chemistry, 2nd edition. The AVI Publishing Co.Inc.Westport. Connecticut. Wibowo, Samudra. 2010. Cara Kerja Mesin Ice Cream. http://mesinresto.blogspot.com. Diakses: 18 April 2016.
  • 15. LAMPIRAN TABEL SNI Tabel 2. Syarat Mutu Es Krim Berdasarkan SNI No. KriteriaUji Persyaratan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Keadaan: – Penampakan – Bau – Rasa Lemak (% b/b) Gula (% b/b) Protein (% b/b) Jumlah Padatan Non Lemak (% b/b) Bahan Tambahan Makanan: – Pewarna tambahan – Pemanis buatan – Pemantapdanpengemulsi CemaranLogam: – Timbal (Pb) (mg/kg) – Tembaga (Cu) (mg/kg) CemaranArsen (As) (mg/kg) CemaranMikroba: - AngkaLempeng Total (koloni/gr) - MPN Coliform (APM/gr) - Salmonella (koloni/25gr) - Listeria spp (koloni/25gr) Normal Normal Normal Minimal 5,0 Minimal 8,0 Minimal 2,7 Minimal 34 Sesuai SNI 01-0222-1995 Negatif Sesuai SNI 01-0222-1995 Maksimal 1,0 Maksimal 20,0 Maksimal 0,5 Maksimal 30.000 <3 Negatif Negatif (Sumber: SNI 01-3713, 1995)
  • 16. LAMPIRAN PERHITUNGAN Basis = 1000 gram Susu Murni = 71,14 100 x 1000 gram = 711,4 gram Sukrosa = 15 100 x 1000 gram = 150 gram Whipping Cream = 7,55 100 x 1000 gram = 75,5 gram Kuning Telur = 4,79 100 x 1000 gram = 47,9 gram Maizena = 1,50 100 x 1000 gram = 15 gram Essense = 0,02 100 x 1000 gram = 0,2 gram Volume awal sebelum homogenisasi = 800 mL Volume akhir sesudah homogenisasi = 1000 mL % Overrun = 𝑉𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟−𝑉𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑉𝑎𝑤𝑎𝑙 x 100% = 800−1000 1000 x 100% = 25 %
  • 17. LAMPIRAN TUGAS DISKUSI 1. Jelaskan fungsi dari bahan-bahan berikut ini dalam pembuatan es krim: Jawab: a. CMC, berfungsi sebagai pengental atau stabilitator dari es krim. Selain itu berfungsi juga dalam memperbaiki tekstur. b. Gula, berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada es krim. c. Whipping Cream, berfungsi sebagai pemberi lemak agar tekstur es krim halus dan memberi efek sinergis terhadap flavor. d. Tepung maizena, berfungsi sebagai pengental dan penstabil saat dibekukan dan juga proses thawing. e. Skim, berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi. f. Telur, berfungsi sebagai pengemulsi, meningkatkan nilai gizi dan menambah cita rasa. 2. Proses apa sajakah yang terjadi pada pembuatan es krim? Jelaskan! Jawab: a. Pencampuran I, mencampurkan whipping cream, skim, telur dan maizena. b. Pendidihan, untuk menghilangkan mikroba yang bersifat patogen. c. Homogenisasi, untuk meningkatkan kekentalan adonan dan sekaligus membuat partikel adonan menjadi seragam molekulnya. d. Pendinginan, untuk menghentikan pemanasan yang berlanjut.
  • 18. 3. Apa yang dimaksud dengan overrun? Jelaskan! Jawab: Overrun adalah peningkatan jumlah volume es krim yang disebabkan oleh masuknya gelembung-gelembung udara selama proses pengadukan. 4. Bagaimana cara alternatif yang dapat memperbaiki penampilan dan kualitas produk es krim ? Jawab: Cara alternatif yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kualitas dan penampilan produk es krim adalah dengan cara: a. Penambahan buah atau aksesoris buah-buahan b. Penambahan kacang, wafer, dan cone giling c. Penambahan pelapis coklat d. Kemasan yang baik dan menarik
  • 19. LAMPIRAN KUIS 1. Jelaskan perbedaan kokristalisasi dengan mikrokristal! Jawab:  Kokristalisasi merupakan teknik peningkatan susu oleh larutan gula lewat jenuh sehingga didapatkan kristalisasi susu. Dibuat dengan cara memanaskan susu dan larutan gula sampai lewat jenuh kemudian di blender dan disaring sehingga menjadi butiran halus.  Mikrokristal merupakan produk yang dibuat menggunakan spray dryer sehingga produk yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih kecil dan daya larutnya lebih tinggi daripada kokristalisasi. Mikrokristal didefinisikan sebagai langkah atau aktivitas yang secara umum mirip dengan teknologi pengemasan, yang dalam hal ini pengemasan zat padat, zat cair atau gas kedalam suatu bentuk mikrokapsul yang sewaktu-waktu dapat melepaskan zat-zat tersebut dalam kondisi tertentu 2. Jelaskan mekanisme agitasi churning! Jawab: Mekanismenya adalah lemak dari susu dapat dipisahkan dari komponen lain dengan baik melalui proses pengocokan atau churning. Dengan cara tersebut, secara mekanik film protein disekeliling globula lemak retak dan pecah, sehingga memungkinkan globula lemak menggumpal dan menyusup ke permukaan. Cara ini merupakan proses pemecahan emulsi
  • 20. minyak dalam air dengan pengocokan. Karena adanya pemecahan maka akan terjadi perubahan kedudukan globula lemak dalam air susu menjadi emulsi air dalam lemak sehingga membentuk tekstur semi padat. 3. Apa yang dimaksud dengan probiotik dan prebiotik! Jawab: Probiotik adalah mikroorganisme hidup "baik" yang secara alamiah terdapat di dalam sistem pencernaan, (disebut juga dengan flora normal,) atau mikroorganisme baik yang sengaja dikembangbiakkan sebagai suplemen makanan/minuman yang apabila dikonsumsi dalam jumlah seimbang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan. Prebiotik adalah makanan yang tidak dapat dicerna usus, berfungsi sebagai suplemen untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan. 4. Jelaskan fungsi dan komposisi dari mustard! Jawab: Mustard berfungsi sebagai penyedap rasa dan penambah rasa pada mayonaise. Mustard memiliki komposisi rempah-rempah yang berasal dari biji tanaman sesawi (beberapa jenis Brassica dan Sinapis) yang dihaluskan, sebelum diencerkan dengan air dan ditambah bahan-bahan lain. Rempah ini memiliki rasa sedikit pedas dan sedikit menyengat di lidah dan langit-langit mulut.
  • 21. 5. Jelaskan fungsi dari stabilizer! Jawab: Bahan penstabil berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM terutama pada saat sebelum dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat mencegah kristalisasi es selama penyimpanan.