Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan resume praktikum pembuatan es krim dari susu, (2) Terdapat beberapa tahapan pembuatan es krim mulai dari pencampuran bahan, pendidihan, homogenisasi, hingga pengukuran volume dan perubahan tekstur, (3) Es krim yang dihasilkan berwarna merah muda dengan rasa manis dan aroma khas strawberry serta tekstur lembut.
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Laporan Praktikum Ice Cream
1. RESUME PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU
ICE CREAM
Oleh
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kelompok : G
Meja : 3 (Tiga)
Asisten : Faradilla Noor R.
Tanggal Praktikum : 15 April 2016
Tanggal Pengumpulan : 20 April 2016
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
2. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk diversifikasi produk olahan pangan (susu), salah satu untuk
mengawetkan susu, meningkatkan nilai ekonomis dan untuk mengetahui cara
pembuatan es krim.
PRINSIP PERCOBAAN
Berdasarkan proses homogenisasi lemak untuk memperkecil ukuran
globula lemak dan proses pembekuan sehingga terjadi overrun yaitu terbentuknya
unit kristal es dan peningkatan volume es krim.
3. DIAGRAM ALIR
Susu
Pencampuran I
Pendidihan
T= 100°C, t =15-40 menit
Tempering T = 270
Ice cream
Whipping
cream, gelatin,
skim, gula
Pengukuran Volume (Va)
Pencampuran II
Homogenisasi (ice cream maker)
Pengukuran volume (Vb)
Tepung
maizena, kuning
telur, essens
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Ice Cream
4. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Ice Cream
Keterangan Hasil Pengamatan
Basis 1000 gram
Bahan Utama Susu Murni (711,4 gram)
Bahan Tambahan 1. Whipping Cream (75,5 gram)
2. Sukrosa (150 gram)
3. Kuning Telur (47,9 gram)
4. Maizena (15 gram)
5. Essense (0,2 gram)
Volume Volume Awal = 800 ml
Volume Akhir = 1000 ml
% Overrun 25%
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
Merah Muda
Manis
Khas Strawberry
Lembut
Menarik
Gambar Produk
(Sumber: Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
5. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan volume awal sebesar 800 ml,
volume akhir 1000 ml, dan % overrun sebesar 25%. Berdasarkan pengamatan
sifat organolaptiknya didapatkan warna produk merah muda, rasa manis, aroma
khas buah naga, tekstur lembut, dan kenampakannya menarik.
Fungsi perlakuan pada pembuatan es krim diantaranya adalah
pencampuran untuk mencampurkan semua bahan yang akan dibuat es krim
sehingga tercampur rata. Pencampuran pertama bertujuan untuk mencampurkan
whipping cream, gelatin, skim, dan gula. Pencampuran kedua dilakukan untuk
mencampurkan bahan campuran pertama dengan tepung maizena, kuning telur,
dan essens secukupnya. Pendidihan berfungsi untuk untuk membunuh sebagian
besar mikroorganisme patogen yang mungkin telah ada dan ada selama proses
pencampuran. Pengukuran volume berfungsi untuk mengukur volume es krim
sebelum dilakukan homogenisasi dan setelah dilakukan pembekuan/homogenisasi
untuk mengetahui % overrunnya.
Homogenisasi dilakukan menggunakan alat ice cream maker. Pada alat ini
terjadi pengadukan yang memiliki tiga fungsi. Fungsi pertama adalah untuk
menjaga agar adonan tidak membentuk kristal, jika adonan diam maka ada
kemungkinan molekul air yang berdekatan bersatu membentuk kristal, tapi jika
diaduk terus maka tidak ada kesempatan untuk bersatu. Fungsi kedua dari
pengadukan adalah memberi kesempatan semua bagian adonan bisa menyentuh
dinding ICM secara bergantian dan berkala, FYI agar membeku maka adonan es
6. krim harus bersuhu antara -5°C sampai -20°C, dibawah -20°C adonan akan terlalu
keras, kurang dari -5°C adonan akan cair. Suhu sedingin itu bisa didapat dari
freon (sekitar -17°C) atau lelehan es batu dengan garam grosok (-7°C), cara
memindahkan suhu tersebut kedalam adona, yaitu dengan penghantar suhu terbaik
(stailess steel atau aluminium), adonan harus langsung menempel pada penghantar
agar bisa mendapatkan suhu dingin dengan cepat. Fungsi ketiga adalah, dengan
cara diaduk tersebut maka udara akan masuk perlahan-lahan dan sedikit demi
sedikit kedalam adonan, sehingga es krim menjadi empuk dan lembut (Wibowo,
2010).
Fungsi bahan yang ditambahkan dalam pembuatan es krim diantaranya
adalah susu, whipping cream, gelatin, skim, gula, tepung maizena, kuning telur,
dan essens. Susu sapi segar merupakan sumber lemak dan padatan bukan lemak
pada pembuatan es krim (Keeney,1973). Whipping krim digunakan sebagai
sumber lemak karena lemak susu segar tidak cukup untuk menghasilkan es krim
yang bertekstur lembut. Lemak yang berasal dari krim dan susu memberikan
flavor, masa, dan tekstur pada es krim (Buckle et. al., 1985). Krim dapat
meningkatkan richness es krim yang dihasilkan (Arbuckle dan Marshall, 1996).
Fungsi skim pada es krim adalah sebagai tubuh yang membentuk tekstur.
Gula digunakan sebagai bahan pemanis dan jumlah yang digunakan tergantung
pada penerimaan konsumen (Buckle et.al., 1985). Gula meningkatkan
palatabilitas, flavor, rasa manis, dan kelembutan es krim (Keeney, 1973). Gelatin
merupakan stabilizer komersial pertama, hingga saat ini masih sering digunakan.
7. Keuntungannya terletak pada kemampuannya membentuk gel pada campuran
selama penyimpanan, saat proses pendinginan, dan meski setelah produk beku
diletakkan di ruang pembekuan. Struktur gelnya yang unik dan afinitasnya yang
besar terhadap air mencegah terbentuknya kristal es yang besar pada eskrim
sehingga berkontribusi pada kelembutan eskrim. Jumlah gelatin yang digunakan
tergantung dari banyak faktor, misalnya sumber gelatin, kekuatan gel nya, nilai
viskositasnya, komposisi campurannya, dan lain-lain. Kuning telur berfungsi
sebagai emulsifier. Kuning telur berfungsi untuk meningkatkan kualitas whipping
dari campuran, memproduksi es krim yang lebih kering dengan tekstur dan body
yang lebih lembut, serta lebih mudah dikontrol dalam proses pembuatannya
(Nuraini, 2012).
Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase
terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi) dimana satu campuran yang
terdiri dari dua bahan tak dapat bercampur, dengan satu bahan tersebar di dalam
fasa yang lain. Dikarenakan setiap bahan pangan memilki karakteristik masing-
masing maka setiap bahan pangan memiliki jenis emulsi dan pengaruh jenis
emulsi yang berbeda-beda (Firman, 2011).
Salah satu dari zat cair tersebut tersebar berbentuk butiran-butiran kecil
kedalam zat cair yang lain distabilkan dengan zat pengemulsi
(emulgator/emulsifiying/surfactan). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama,
yaitu:
8. Fase terdispersi (zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam
zat cair lain (fase internal).
Fase pendispersi (zat cair yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung)
dari emulsi tersebut (fase eksternal).
Emulgator(zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi).
Ada dua tipe emulsi, yaitu:
Emulsi A/M yaitu butiran-butiran air terdispersi dalam minyak. Air
berfungsi sebagai fase internal & minyak sebagai fase eksternal)
Emulsi M/A yaitu butiran-butiran minyak terdispersi dalam air.
Pada emulsi A/M, maka butiran-butiran air yang diskontinyu terbagi
dalam minyak yang merupakan fase kontinyu, Sedangkan untuk emulsi M/A
adalah sebaliknya. Kedua zat yang membentuk emulsi ini harus tidak atau sukar
membentuk larutan dispersirenik (Firman, 2011).
Bahan pengemulsi disebut dengan emulsifier. Emulsifier adalah substansi
yang cenderung terkonsentrasi pada interfase antara lemak dan plasma dan
mengurangi tensi permukaan sistem. Nilai dari agen pengemulsi terletak pada
kemampuannya meningkatkan kualitas whipping dari campuran, memproduksi es
krim yang lebih kering dengan tekstur dan body yang lebih lembut, serta lebih
mudah dikontrol dalam proses pembuatannya (Nuraini, 2012).
Terdapat dua tipe emulsifier yang digunakan dalam industri es krim, yaitu
(1) mono- dan digliserida yang diturunkan dari reaksi kimia alami gliserida dan
(2) polyoxyethylene derivative dari hexahydric alkohol, glikol dan ester glikol.
9. Monogliserida meningkatkan dispersi lemak dan kemampuan mengembang dan
memiliki efek yang besar terhadap kekakuan dan laju kelelehan dari es krim.
Sedangkan polyderivatives efektif dalam membentuk dryness, kekakuan, dan
meningkatkan waktu leleh. Meskipun emulsifier seperti mono- dan digliserida
lebih dikenal, namun susu juga mengandung agen pengemulsi alami, termasuk
protein susu, lesitin, fosfat, dan sitrat (Nuraini, 2012).
Es krim terbuat dari beberapa unsur pokok. Berikut merupakan unsur
pokok pembentuk es krim:
a. Air
Air merupakan komponen terbesar dalam campuran es krim, berfungsi
sebagai pelarut bahan-bahan lain dalam campuran. Komposisi air dalam campuran
bahan es krim umumnya berkisar 55-64% (Eckles, et al, 1998).
b. Lemak Susu
Lemak biasa dikatakan sebagai bahan baku es krim, lemak yang terdapat
pada es krim berasal dari susu segar yang disebut krim. Lemak susu berfungsi
untuk meningkatkan nilai gizi es krim, menambah cita rasa, menghasilkan
karakteristik tekstur yang lembut, membantu memberikan bentuk dan kepadatan,
serta memberikan sifat meleleh yang baik. Kadar lemak dalam es krim yaitu
antara 10% sampai 16% (Harris, 2011).
c. Bahan Kering Susu Tanpa Lemak
Bahan kering susu tanpa lemak berfungsi untuk meningkatkan kandungan
10. padatan di dalam es krim sehingga lebih kental. Bahan kering susu tanpa lemak
juga penting sebagai sumber protein sehingga dapat meningkatkan nilai nutrisi es
krim.Unsur protein dalam pembuatan es krim berfungsi untuk menstabilkan
emulsi lemak setelah proses homogenisasi, menambah cita rasa, membantu
pembuihan, meningkatkan dan menstabilkan daya ikat air yang berpengaruh pada
kekentalan dan tekstur es krim yang lembut.Sumber bahan kering susu tanpa
lemak antara lain susu skim, susu kental manis, dan bubuk whey. Kadar skim
dalam es krim yaitu antara 9% sampai 12% (Harris, 2011).
d. Bahan pemanis
Bahan pemanis yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah
gula pasir (sukrosa) dan gula bit. Bahan pemanis selain berfungsi memberikan
rasa manis, juga dapat meningkatkan cita rasa, menurunkan titik beku yang dapat
membentuk kristal-kristal es krim yang halus sehingga meningkatkan penerimaan
dan kesukaan konsumen. Penambahan bahan pemanis sekitar 12% sampai 16%
(Harris, 2011).
e. Bahan Penstabil (Stabilizer)
Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah
CMC (carboxy methyl celulose), gum arab, sodium alginat, karagenan dan agar.
Bahan penstabil berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM terutama pada saat
sebelum dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat
mencegah kristalisasi es selama penyimpanan. Kadar penstabil dalam es krim
yaitu antara 0% sampai 0,4% (Harris, 2011).
11. f. Bahan Pengemulsi
Bahan pengemulsi utama yang digunakan dalam pembuatan es krim
adalah garam halus. Bahan pengemulsi bertujuan untuk memperbaiki struktur
lemak dan distribusi udara dalam ICM, meningkatkan kekompakan bahan-bahan
dalam ICM sehingga diperoleh es krim yang lembut, dan meningkatkan ketahanan
es krim terhadap pelelehan bahan. Campuran bahan pengemulsi dan penstabil
akan menghasilkan es krim dengan tekstur yang lembut. Kadar pengemulsi dalam
es krim yaitu antara 0% sampai 0,25% (Harris, 2011).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan es krim adalah ukuran,
bentuk dan distribusi dari kristal es dan partikel lainnya yang membentuk body es
krim (Barraquia, 1978). Tekstur es krim yang disukai adalah halus, ditunjukkan
oleh kelembutan seperti beludru dan terasa lembut di mulut (Webb et al., 1980).
Tekstur yang lembut pada es krim sangat dipengaruhi oleh komposisi campuran,
pengolahan dan penyimpanan (Campbell and Marshall, 1975).
Ice cream terbagi menjadi dua macam diantaranya yaitu standard ice
cream dan special ice cream.
a. Standard ice cream
1. Standard ice cream of various flavor. Contoh: vanilla, chocolate, fruit.
2. Ripple ice cream, yaitu es krim yang dimasukan kedalam sirup,
minuman, dan buah-buahan.
12. b. Special ice cream
1. Custard, yaitu es krim yang ditambahkan dengan kuning telur dan
memiliki kadar lemak 8-12%.
2. Parfait, yaitu es krim yang kadar lemaknya tinggi, mengandung telur,
buah dan kacang-kacangan.
3. Bisque, yaitu es krim yang diperkaya dengan macaroons, grape, nuts, dan
cake.
4. Mousse, yaitu whipping cream yang dibekukan dan diperkaya dengan
flavor. Memiliki kadar lemak >20% (Achyadi, 2016).
Jika dibandingkan dengan SNI 01-3713-1995 tentang syarat mutu es krim
maka sorbet yang dibuat di laboratorium memenuhi syarat keadaan dalam SNI
yaitu memiliki penampakan, bau, dan rasa yang normal.
CCP dalam pembuatan es krim yaitu pada proses pendidihan dimana
campuran dididihkan pada suhu yang tidak terlalu tinggi agar tidak terjadi
browning non enzimatis yang akan mempengaruhi rasa dan kenampakan adonan
es krim. Selanjutnya adalah proses homogenisasi dan pembekuan dimana
pencampuran harus dilakukan secara merata dengan perputaran pengaduk yang
stabil dan suhu rendah yang tidak berubah-ubah sehingga hasil % overrun dapat
optimal.
13. DAFTAR PUSTAKA
Achyadi, Nana Sutisna. 2016. Perkuliahan Teknologi Pengolahan Pangan II.
Universitas Pasundan: Bandung.
Arbuckle, W.S. dan R. R. Marshall. 1996. Ice Cream. Chapman and Hill
Publisher, New York.
Barraquia, V . 1978. Milk Product Manufacture. University of The Philippines
at Los Banos College. Laguna. Phillipine.
Buckle, K.A., R. K. Edward, G. H. Fleet, dan M. Wooton. 1985. Ilmu Pangan
Penerjemah: H.Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.
Champbell, J.R and R.T Marshall. 1975. The Science of Providing Milk for
Men. Mc Graw-Hill Book Company. New York.
Eckles, C. H., W.B Combs, dan H. Macy. 1980. Milk and Milk Products. Tata
McGraw-Hill Publishing Company Ltd., New Delhi.
Firman, Adi. 2011. Bahan Laporan Praktikum Uji Emulsi.
https://adifirman.wordpress.com. Diakses: 18 April 2016.
Harris, Asriyadi. 2011. Pengaruh Subtitusi Ubi Jalar (Ipomea batatas) dengan
Susu Skim terhadap Pembuatan Es Krim. Skripsi. Makassar: Fakultas
Pertanian, Universitas Hassanudin.
Keeney, P. G. 1973. Commercial Ice Cream and Other Frozen
Dessert. Pennsylvania State University, College of Agriculture Extension,
University Park, PA.
14. Nuraini, Latifah. 2012. Stabilizer dan Emulsifier. http://latifah-
nuraini.blogspot.co.id. Diakses: 18 April 2016.
Webb, B.H., A.H. Johnson, and J.A. Alford. 1980. Fundamental of Dairy
Chemistry, 2nd edition. The AVI Publishing Co.Inc.Westport.
Connecticut.
Wibowo, Samudra. 2010. Cara Kerja Mesin Ice Cream.
http://mesinresto.blogspot.com. Diakses: 18 April 2016.
15. LAMPIRAN TABEL SNI
Tabel 2. Syarat Mutu Es Krim Berdasarkan SNI
No. KriteriaUji Persyaratan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Keadaan:
– Penampakan
– Bau
– Rasa
Lemak (% b/b)
Gula (% b/b)
Protein (% b/b)
Jumlah Padatan Non Lemak (% b/b)
Bahan Tambahan Makanan:
– Pewarna tambahan
– Pemanis buatan
– Pemantapdanpengemulsi
CemaranLogam:
– Timbal (Pb) (mg/kg)
– Tembaga (Cu) (mg/kg)
CemaranArsen (As) (mg/kg)
CemaranMikroba:
- AngkaLempeng Total (koloni/gr)
- MPN Coliform (APM/gr)
- Salmonella (koloni/25gr)
- Listeria spp (koloni/25gr)
Normal
Normal
Normal
Minimal 5,0
Minimal 8,0
Minimal 2,7
Minimal 34
Sesuai SNI 01-0222-1995
Negatif
Sesuai SNI 01-0222-1995
Maksimal 1,0
Maksimal 20,0
Maksimal 0,5
Maksimal 30.000
<3
Negatif
Negatif
(Sumber: SNI 01-3713, 1995)
16. LAMPIRAN PERHITUNGAN
Basis = 1000 gram
Susu Murni =
71,14
100
x 1000 gram = 711,4 gram
Sukrosa =
15
100
x 1000 gram = 150 gram
Whipping Cream =
7,55
100
x 1000 gram = 75,5 gram
Kuning Telur =
4,79
100
x 1000 gram = 47,9 gram
Maizena =
1,50
100
x 1000 gram = 15 gram
Essense =
0,02
100
x 1000 gram = 0,2 gram
Volume awal sebelum homogenisasi = 800 mL
Volume akhir sesudah homogenisasi = 1000 mL
% Overrun =
𝑉𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟−𝑉𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑉𝑎𝑤𝑎𝑙
x 100%
=
800−1000
1000
x 100%
= 25 %
17. LAMPIRAN TUGAS DISKUSI
1. Jelaskan fungsi dari bahan-bahan berikut ini dalam pembuatan es krim:
Jawab:
a. CMC, berfungsi sebagai pengental atau stabilitator dari es krim. Selain itu
berfungsi juga dalam memperbaiki tekstur.
b. Gula, berfungsi sebagai pemberi rasa manis pada es krim.
c. Whipping Cream, berfungsi sebagai pemberi lemak agar tekstur es krim halus
dan memberi efek sinergis terhadap flavor.
d. Tepung maizena, berfungsi sebagai pengental dan penstabil saat dibekukan dan
juga proses thawing.
e. Skim, berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi.
f. Telur, berfungsi sebagai pengemulsi, meningkatkan nilai gizi dan menambah
cita rasa.
2. Proses apa sajakah yang terjadi pada pembuatan es krim? Jelaskan!
Jawab:
a. Pencampuran I, mencampurkan whipping cream, skim, telur dan maizena.
b. Pendidihan, untuk menghilangkan mikroba yang bersifat patogen.
c. Homogenisasi, untuk meningkatkan kekentalan adonan dan sekaligus membuat
partikel adonan menjadi seragam molekulnya.
d. Pendinginan, untuk menghentikan pemanasan yang berlanjut.
18. 3. Apa yang dimaksud dengan overrun? Jelaskan!
Jawab:
Overrun adalah peningkatan jumlah volume es krim yang disebabkan oleh
masuknya gelembung-gelembung udara selama proses pengadukan.
4. Bagaimana cara alternatif yang dapat memperbaiki penampilan dan kualitas
produk es krim ?
Jawab:
Cara alternatif yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kualitas dan penampilan
produk es krim adalah dengan cara:
a. Penambahan buah atau aksesoris buah-buahan
b. Penambahan kacang, wafer, dan cone giling
c. Penambahan pelapis coklat
d. Kemasan yang baik dan menarik
19. LAMPIRAN KUIS
1. Jelaskan perbedaan kokristalisasi dengan mikrokristal!
Jawab:
Kokristalisasi merupakan teknik peningkatan susu oleh larutan
gula lewat jenuh sehingga didapatkan kristalisasi susu. Dibuat
dengan cara memanaskan susu dan larutan gula sampai lewat jenuh
kemudian di blender dan disaring sehingga menjadi butiran halus.
Mikrokristal merupakan produk yang dibuat menggunakan spray
dryer sehingga produk yang dihasilkan memiliki ukuran yang lebih
kecil dan daya larutnya lebih tinggi daripada kokristalisasi.
Mikrokristal didefinisikan sebagai langkah atau aktivitas yang
secara umum mirip dengan teknologi pengemasan, yang dalam hal
ini pengemasan zat padat, zat cair atau gas kedalam suatu bentuk
mikrokapsul yang sewaktu-waktu dapat melepaskan zat-zat
tersebut dalam kondisi tertentu
2. Jelaskan mekanisme agitasi churning!
Jawab:
Mekanismenya adalah lemak dari susu dapat dipisahkan dari komponen
lain dengan baik melalui proses pengocokan atau churning. Dengan cara
tersebut, secara mekanik film protein disekeliling globula lemak retak dan
pecah, sehingga memungkinkan globula lemak menggumpal dan
menyusup ke permukaan. Cara ini merupakan proses pemecahan emulsi
20. minyak dalam air dengan pengocokan. Karena adanya pemecahan maka
akan terjadi perubahan kedudukan globula lemak dalam air susu menjadi
emulsi air dalam lemak sehingga membentuk tekstur semi padat.
3. Apa yang dimaksud dengan probiotik dan prebiotik!
Jawab:
Probiotik adalah mikroorganisme hidup "baik" yang secara alamiah
terdapat di dalam sistem pencernaan, (disebut juga dengan flora
normal,) atau mikroorganisme baik yang sengaja dikembangbiakkan
sebagai suplemen makanan/minuman yang apabila dikonsumsi dalam
jumlah seimbang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Prebiotik adalah makanan yang tidak dapat dicerna usus, berfungsi
sebagai suplemen untuk pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan.
4. Jelaskan fungsi dan komposisi dari mustard!
Jawab:
Mustard berfungsi sebagai penyedap rasa dan penambah rasa pada
mayonaise. Mustard memiliki komposisi rempah-rempah yang berasal
dari biji tanaman sesawi (beberapa jenis Brassica dan Sinapis) yang
dihaluskan, sebelum diencerkan dengan air dan ditambah bahan-bahan
lain. Rempah ini memiliki rasa sedikit pedas dan sedikit menyengat di
lidah dan langit-langit mulut.
21. 5. Jelaskan fungsi dari stabilizer!
Jawab:
Bahan penstabil berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM terutama
pada saat sebelum dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim
karena dapat mencegah kristalisasi es selama penyimpanan.