SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
REAKSI-REAKSI KIMIA

Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Percobaan
Asisten

Oleh :
: Ernalia Rosita
: 133020175
:G
: 11 (Sebelas)
: 16 Oktober 2013
: Vanidya Afsarah Permadi

LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013
REAKSI-REAKSI KIMIA

ERNALIA ROSITA
133020175
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia
disebut juga reaksi kimia. Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya terjadi perubahan warna, bau, suhu,
timbulnya gas dan endapan. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambang. Reaksi kimia yang
berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi berkarat.
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia atau fisika) dari zat yang direaksikan,
serta untuk mencari rumus senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna,
bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua
bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya
ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier: “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama” dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust): “Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa
unsur-unsur selalu tetap”. Berdasarkan Bronsted Lowry: “Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa
sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton”.
Key words: Reaksi Kimia, Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap, Bronsted Lowry.

PENDAHULUAN

METODOLOGI

Reaksi merupakan salah satu cara untuk
mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai
jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.
Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi
kimia, diantaranya terjadi perubahan warna, bau, suhu,
timbulnya gas dan endapan. Reaksi kimia ada yang
berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung
lambang. Reaksi kimia yang berlangsung cepat
misalnya meledaknya bom dan terbakarnya bensin
sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi
berkarat.
Tujuan percobaan ini adalah untuk
mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia
atau fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk
mencari rumus senyawa dengan cara mereaksikan dua
buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan
warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan.
Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan
penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian
atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam
molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan
terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum
Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier:
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”
dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum
Proust): “Dalam setiap persenyawaan perbandingan
massa unsur-unsur selalu tetap”. Berdasarkan
Bronsted Lowry: “Asam sebagai setiap zat sembarang
yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat
sembarang yang menerima proton”.

Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam percobaan
reaksi kimia ini adalah: NaOH 0,05 M, 0,1 M dan 1 M,
CH3COOH 0,05 M, HCl 0,1 M, K2CrO4 0,1 M, Al2(SO4)3
0,1 M, NH4OH 2 M, ZnSO4 0,1 M, (NH4)2SO4, Pb(NO3)2
0,1 M, NaCl 0,1 M dan 0,5 M, NH4OH 1 M, AgNO3 0,1
M, BaCl2 0,1 M, K2Cr2O7 0,1 M, CaCO3, Ba(OH)2,
H2C2O4, H2SO4, KMnO4 0,05 M, Larutan Fe2+ dan Fe3+,
CuSO4 0,05 M, KSCN 0,1 M, Na3PO4, indikator
phenolphthalein, indikator metil merah, dan kertas
lakmus merah. Sedangkan alat-alat yang digunakan
untuk melakukan percobaan reaksi kimia adalah tabung
reaksi, pipet, rak tabung, pipa U, penjepit tabung reaksi,
dan pembakar bunsen.
Metode Percobaan
1. a.
NaOH 0,05 M + 1 tetes
phenolphthalein (PP)

b.
NaOH 0,05 M + 1 tetes
metil merah (MM)
c.

4. a.
+

HCl 0,1 M + 1 tetes
phenolphthalein (PP)

K2CrO4 0,1 M

HCl 0,1 M

b.

d.

+

HCl 0,1 M + 1 tetes metil
merah (MM)

K2CrO4 0,1 M
5. a.

2. a.
CH3COOH 0,05 M + 1
tetes phenolphthalein (PP)

b.

NaOH 0,1 M
+

K2C2O7 0,1 M

b.

HCl 0,1 M
+

CH3COOH 0,05 M + 1
tetes metil merah (MM)

K2C2O7 0,1 M

6.

c.

Al2(SO4)3 0,1 M + 1 tetes
NaOH 1 M

NaOH 1 M + 1 tetes
phenolphthalein (PP)
7.

d.

NaOH 0,1 M

Al2(SO4)3 0,1 M + 1 tetes
NaOH 1 M + tetes demi
tetes NH4OH 2 M

NaOH 1 M + 1 tetes metil
merah (MM)
8. a.
3. a.

ZnSO4 0,1 M + 5 tetes
NaOH 1 M

+
b.
NaOH 0,05 M (pp)

ZnSO4 0,1 M + 5 tetes
NaOH 1 M + tetes demi
tetes NH4OH 1 M

HCl 0,1 M (pp)

b.
+
NaOH 0,05 M (mm)

9.
HCl 0,1 M (mm)

Tabung pertama:
(NH4)2SO4 + NaOH 0,05 M
Tabung kedua:
Tabung Merah

c.
+
NaOH 0,05 M (pp)

CH3COOH 0,05 M (pp)

d.
+
NaOH 0,05 M (mm)

CH3COOH 0,05 M (mm)

10.

Pb(NO3)2 0,1 M+NaCl 0,1 M
18.
CuSO4 0,05 M + NaOH 1 M
sedikit demi sedikit sampai
berlebih

Pb(NO3)2 0,1 M+NaCl 0,1 M
19.

11.
NaCl 0,5 M + 10 tetes
AgNO3

CuSO4 0,05 M + NH4OH 1 M
sedikit demi sedikit sampai
berlebih

20.

12.
Fe3+ 0,1 M + KSCN 0,1 M

+
13.

14.

BaCl2 0,1 M

K2CrO4 0,1 M
+

BaCl2 0,1 M

K2C2O7 0,1 M
+

15.

BaCl2 0,1 M

Fe3+ 0,1 M+KSCN 0,1 M

Fe3+ 0,1 MKSCN 0,1 M
+ Na3PO4

+
HCl 0,1 M

K2CrO4 0,1 M

Tabung pertama:
CaCO3 + HCl 1 M
Tabung kedua:
Ba(OH)2

16.
H2C2O4 0,1 M + 2 tetes
H2SO4

Bandingkan
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Reaksi-Reaksi
Kimia
No.
Reaksi
Hasil
1.
NaOH + PP

H2C2O4 0,1 M + 2 tetes
H2SO4 + tetes demi tetes
KMnO4 0,05 M

(Merah Muda)

17.
Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4

Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4
+ tetes demi tetes KmnO4
0,05 M

NaOH + MM

(Kuning)
7.
HCl + PP

Al2(SO4)3 + NaOH
+NH4OH

(Putih keruh dan ada
endapan putih)

(Bening)
9.

HCl + MM
(NH4)2SO4 +
NaOH
Lakmus Merah

(Merah Muda)

3.

NaOH(pp) + HCl(pp)
(Larutan tetap bening
dan lakmus menjadi
biru)

(Bening)
11.

NaCl + AgNO3

NaOH(mm) + HCl(mm)

(Putih dan ada
endapan putih)

(Merah Muda)
13.
5.
BaCl2 + K2Cr2O7

K2Cr2O7 + HCl

(Kuning Keemasan)

(Kuning tua dan
endapan kuning muda)
15.

CaCO3 + HCl
Ba(OH)2

K2Cr2O7 + NaOH

(Kuning Cerah)

(Ada gelembung gas
dan tabung menjadi
panas)
17.

Fe2++ H2C2O4 +
KMnO4
(Coklat tua dan ada
endapan coklat
kekuningan)
19.

CuSO4 + NH4OH

(Biru dan ada endapan
biru)
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11,
Kelompok G, 2013)
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum reaksi-reaksi
kimia diperoleh bahwa larutan NaOH jika ditambah
phenolphthalein (PP) menjadi warna merah muda dan
jika ditambah Metil Merah (MM) menjadi warna kuning.
Larutan HCl dan CH3COOH jika ditambah
phenolphthalein (PP) menjadi warna bening dan jika
ditambah Metil Merah (MM) menjadi warna merah
muda. Larutan NaOH(pp) ditambah HCl(pp) dengan reaksi
NaOH(pp) + HCl(pp) → NaCl + H2O menjadi warna
bening sedangkan jika NaOH(mm) ditambah HCl(mm)
dengan reaksi NaOH(mm) + HCl(mm) → NaCl + H2O
menjadi warna merah, larutan NaOH(pp) ditambah
CH3COOH(pp) dengan reaksi NaOH(pp) + CH3COOH(pp
→ CH3COONa + H2O menjadi warna kuning
sedangkan NaOH(mm) ditambah CH3COOH(mm) dengan
reaksi NaOH(mm) + CH3COOH(mm) → CH3COONa +
H2O menjadi warna merah. Larutan K2CrO4 ditambah
HCl dengan reaksi K2CrO4 + HCl → 2KCl + H2CrO4
menjadi warna kuning keemasan sedangkan jika
K2CrO4 ditambah NaOH dengan reaksi K2CrO4 + NaOH
→ 2KOH + Na2CrO4 menjadi warna kuning cerah.
Larutan K2Cr2O7 ditambah HCl dengan reaksi K2Cr2O7 +
HCl → 2KCl + H2Cr2O7 menjadi warna kuning
keemasan sedangkan jika K2Cr2O7 ditambah NaOH
dengan reaksi K2Cr2O7 + NaOH → 2KOH + Na2Cr2O7
menjadi warna kuning cerah. Larutan Al2(SO4)3
ditambah NaOH dengan reaksi Al2(SO4)3+NaOH →
2Al(OH)3 + 3Na2SO4 menjadi warna putih keruh.
Larutan Al2(SO4)3 + NaOH ditambah NH4OH dengan

reaksi Al2(SO4)3 + NaOH + 6NH4OH → 3(NH4)2OH +
2Al(OH)3 + NaOH menjadi warna putih keruh dan ada
endapan putih. Larutan ZnSO4 ditambah NaOH dengan
reaksi ZnSO4 + NaOH → Zn(OH)2 + Na2SO4 menjadi
warna putih keruh sedangkan jika ZnSO4 + NaOH
ditambah NH4OH dengan reaksi ZnSO4 + NaOH +
2NH4OH → (NH4)2SO4 + Zn(OH)2 + NaOH menjadi
warna putih keruh dan ada endapan putih. Larutan
(NH4)2SO4 + NaOH pada tabung pertama dengan
reaksi (NH4)2SO4 + 2NaOH → NH3 + H2O +
Na2SO4 dan juga lakmus merah di tabung kedua
hasilnya lakmus di tabung kedua berubah menjadi
lakmus biru dan larutan tetap bening. Larutan Pb(NO3)2
ditambah NaCl dengan Pb(NO3)2 + 2NaCl →
PbCl2 + 2Na2NO3 menjadi warna bening dan
bergelembung. Larutan NaCl ditambah AgNO3 dengan
reaksi NaCl + AgNO3 → AgCl + NaNO3 menjadi warna
putih dan ada endapan putih. Larutan BaCl2 ditambah
K2CrO4 dengan reaksi BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4 +
2KCl menjadi warna kuning susu. Larutan BaCl2
ditambah K2Cr2O7 dengan reaksi BaCl2 + K2CrO7 →
BaCr2O7 + 2KCl menjadi warna kuning tua dan ada
endapan. Serbuk CaCO3 ditambah HCl di tabung
pertama dan Ba(OH)2 di tabung kedua dengan
persamaan reaksi CaCO3 + 2HCl + Ba(OH)2 →
Ca(OH)2 + BaCl2 + H2CO3 menjadi panas dan terdapat
gelembung gas. Larutan H2C2O4 + H2SO4 ditambah
KMnO4 dengan reaksi H2C2O4 + H2SO4 + KMnO4 →
K2C2O4 + HMnO4 menjadi warna bening. Larutan Fe2+
+ H2SO4 ditambah KMnO4 dengan reaksi Fe2+ + H2SO4
+ KMnO4 → Fe2+ + K2SO4 + HMnO4 menjadi warna
orange. Larutan CuSO4 ditambah NaOH dengan reaksi
CuSO4 + NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4 menjadi warna
biru dan ada endapan berwarna hijau lumut. Larutan
CuSO4 ditambah NH4OH dengan reaksi CuSO4 +
NH4OH → Cu(OH)2 + (NH4)2SO4 menjadi warna bening
dan ada endapan biru. Terakhir, larutan Fe3+ ditambah
KSCN dengan reaksi Fe3+ + KSCN → Fe(SCN)3 + K+
menjadi warna merah darah sedangkan jika Fe3+ +
KSCN + Na3PO4 → FePO4 + NaSCN + K+ menjadi
warna coklat.
Dari hasil percobaan diatas, larutan 1, 2, 3, 4,
5, 9 dapat dikelompokan sebagai reaksi asam-basa,
larutan 6, 7, 8, 11, 12, 13, 18, 19 dikelompokan sebagai
reaksi pengendapan. Reaksi pembentukan gas
terdapat pada nomor 10 dan 15. Reaksi
kompleksometri terdapat pada nomor 4, 5, 6, 7, 8, 10,
11, 12, dan 13. Reaksi pertukaran ganda terdapat pada
nomor 4, 5, 6, dan 7. Reaksi redoks terdapat pada
nomor 10, 11, 12, 15, 16, 18, dan 19. Reaksi sintesis
terdapat pada nomor 12 sampai 20.
Reaksi kimia merupakan salah satu cara untuk
mengetahui sifat-sifat kimia dari suatu zat. Reaksi kimia
terdiri dari berbagai jenis, diantaranya:
1. Sintesis
Dalam reaksi kombinasi langsung atau
sintesis, dua atau lebih senyawa sederhana
bergabung membentuk senyawa baru yang lebih
kompleks. Dua reaktan atau lebih yang bereaksi
menghasilkan satu produk juga merupakan salah
satu cara untuk mengetahui kalau itu reaksi
sintesis. Contoh dari reaksi ini adalah gas
hidrogen bergabung dengan gas oksigen yang
hasilnya adalah air :
2 H2 + O2 → 2 H2O
2. Dekomposisi
Reaksi dekomposisi atau analisis adalah
kebalikan dari reaksi sintesis. Sebuah senyawa
yang lebih kompleks akan dipecah menjadi
senyawa yang lebih sederhana. Contohnya
adalah molekul air yang dipecah menjadi gas
oksigen dan gas hidrogen, dengan persamaan
reaksi:
2 H2O → 2 H2 + O2
3. Penggantian Tunggal
Dalam reaksi penggantian tunggal atau
substitusi sebuah elemen tunggal menggantikan
elemen tunggal lainnya di suatu senyawa.
Contohnya adalah logam natrium yang bereaksi
dengan asam klorida akan menghasilkan natrium
klorida atau garam dapur, dengan persamaaan
reaksi:
2 Na(s) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + H2(g)
4. Penggantian Ganda
Dalam reaksi penggantian ganda, dua
senyawa saling berganti ion atau ikatan untuk
membentuk senyawa baru yang berbeda. Hal ini
terjadi ketika kation dan anion dari 2 senyawa
yang berbeda saling berpindah tempat, dan
membentuk 2 senyawa baru.
Contoh dari reaksi penggantian ganda
adalah timbal(II) nitrat bereaksi dengan kalium
iodida untuk membentuk timbal(II) iodida dan
kalium nitrat, dengan persamaan reaksi:
Pb(NO3)2 + 2 KI → PbI2 + 2 KNO3
5. Oksidasi dan Reduksi (Redoks)
Reaksi redoks dapat dipahami sebagai
transfer elektron dari salah satu senyawa
(disebut reduktor)
ke
senyawa
lainnya
(disebut oksidator). Contoh reaksi redoks adalah:
S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq)
6. Reaksi Asam-Basa (Netralisasi)
Reaksi asam basa adalah reaksi yang
mendonorkan proton dari sebuah molekul asam
ke molekul basa. Disini asam berperan sebagao
akseptor proton. Reaksi asam basa, HA: asam, B:
Basa, A–: basa konjugasi, HB+: asam konjugasi.

Contohnya:
HCl + H2O → H3O+ + Cl7. Reaksi Pengendapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi antara
zat-zat atau ion logam yang sukar larut dalam air,
sehingga terbentuklah endapan.
Contohnya pada reaksi antara AgNO3
dengan NaCl menyebabkan semua ion pemisah
tidak dihilangkan. Endapan hasil reaksi disebut
juga presipitat.
NaCl + AgNO3  AgCl + NaNO3
Adapun tanda-tanda terjadinya reaksi kimia.
Tanda-tanda atau indikator terjadinya reaksi kimia
adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya perubahan suhu atau perubahan
panas.
Reaksi kimia terkadang ditandai dengan
adanya perubahan suhu. Suhu yang terjadi bisa
menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Reaksi
kimia yang disertai dengan kenaikan suhu disebut
eksoterm sedangkan reaksi kimia yang disertai
penurunan suhu disebut endoterm.
2. Terjadinya perubahan warna
Reaksi kimia terkadang ditandai dengan
perubahan warna. Perubahan warna bsa diamati
secara langsung dengan mudah.
3. Terbentuknya endapan
Reaksi kimia terkadang ditandai dengan
pembentukan endapan. Seperti halnya perubahan
warna, pembentukan endapan dapat diamati
secara langsung dengan mudah.
4. Terbentuknya gas
Pembentukan gas biasanya menunjukan
bahwa reaksi sedang berlangsung. Reaksi
pembentukan gas ditandai dengan adanya
gelembung-gelembung udara, atau bau yang
tercium ataupun tampak asap keluar dari sebuah
reaksi dan mengembangnya suatu reaktan.
Pada saat mengamati reaksi kimia yang terjadi
pada suatu zat, praktikan dianjurkan untuk mengetahui
hal-hal yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Berikut
adalah hal-hal yang mempengaruhi laju reaksi:
1. Luas Permukaan
Luas permukaan dalam reaksi kimia adalah
luas permukaan zat-zat pereaksi yang
bersentuhan untuk menghasilkan reaksi. Dalam
reaksi kimia, tidak semua luas permukaan zat
yang bereaksi dapat bersentuhan hingga terjadi
reaksi, hal ini bergantung pada bentuk partikel
zat-zat yang bereaksi. Suatu reaksi dapat saja
melibatkan pereaksi dalam bentuk padatan. Luas
permukaan zat ini akan berkaitan dengan bidang
sentuh zat tersebut.
2. Konsentrasi Larutan
Jika konsentrasi suatu larutan makin besar,
larutan akan mengandung jumlah partikel semakin
banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan
tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang
konsentrasinya lebih rendah. Susunan partikel
yang lebih rapat memungkinkan terjadinya
tumbukan semakin banyak dan kemungkinan
terjadi reaksi lebih besar. Makin besar konsentrasi
zat, makin cepat laju reaksinya.
3. Suhu
Partikel-partikel dalam zat selalu bergerak.
Jika suhu zat dinaikkan, maka energi kinetik
partikel-partikel akan bertambah sehingga
tumbukan antar partikel akan mempunyai energi
yang cukup untuk melampaui energi pengaktifan.
Hal ini akan menyebabkan lebih banyak terjadi
tumbukan yang efektif dan menghasilkan reaksi.
Di samping memperbesar energi kinetik, ternyata
peningkatan suhu juga meningkatkan energi
potensial suatu zat. Dengan semakin besarnya
energi potensial zat, maka semakin besar
terjadinya tumbukan yang efektif, sehingga laju
reaksi semakin cepat.
4. Katalis
Katalis adalah zat yang pada umumnya
ditambahkan dalam ke dalam suatu sistem reaksi
untuk mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi,
katalis diperoleh kembali dalam bentuk zat
semula. Katalis bekerja dengan cara turut terlibat
dalam setiap tahap reaksi, tetapi pada akhir
tahap, katalis terbentuk kembali. Jika suatu
campuran zat tidak dapat bereaksi, penambahan
katalis pun tidak akan membuat reaksi terjadi.
Dengan kata lain, katalis tidak dapat memicu
reaksi, tetapi hanya membantu reaksi yang
berlangsung lambat menjadi lebih cepat. Katalis
bekerja secara khusus. Artinya, tidak semua
reaksi dapat dipercepat dengan satu macam
katalis. Dengan kata lain, katalis bekerja hanya
pada satu atau dua macam reaksi, tetapi untuk
reaksi yang lain tidak dapat digunakan.
Ada beberapa faktor kesalahan yang dapat
terjadi pada saat percobaan dalam praktikum
berlangsung. Faktor-faktor kesalahan yang dapat
terjadi pada saat praktikum berlangsung diantaranya:
1. Faktor Ketelitian
Kesalahan yang sering terjadi pada saat
melakukan percobaan adalah kekurang telitian
praktikan dalam mengamati reaksi kimia yang
terjadi pada zat yang direaksikan seperti
terbentuknya gas, endapan atau perubahan suhu
dan warna. praktikan harus lebih teliti dalam
melakukan pengamatan agar tidak terjadi
kesalahan pada hasil pengamatan.
2. Faktor Kebersihan
Kebersihan alat-alat yang digunakan pada
saat praktikum dapat mempengaruhi hasil
pengamatan dari zat yang sedang diamati. Alatalat yang kurang bersih dapat mempengaruhi atau
merubah reaksi yang sedang dilakukan. Oleh

sebab itu, praktikan harus memastikan bahwa
alat-alat yang dipakai pada saat praktikum sudah
benar-benar bersih.
3. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti tinggi rendahnya
suhu ruangan dapat mempengaruhi proses reaksi
kimia. Oleh sebab itu, praktikan harus melakukan
pengamatan di tempat dengan suhu yang pas
agar pengamatan yang dilakukan berjalan dengan
lancar tanpa kesalahan.
Dalam pengamatan reaksi asam dan basa,
digunakan indikator phenolphthalein atau biasa disebut
PP dan metil merah atau MM. Indikator phenolphthalein
adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui
konsentrasi asam atau basa yang tidak diketahui
berdasarkan reaksi dengan asam atau basa yang telah
diketahui konsentrasinya. Indikator phenolphthalein
mempunyai sifat: jika diteteskan pada larutan asam,
larutan tidak akan menghasilkan perubahan warna
(larutan tetap jernih), sebaliknya, jika diteteskan pada
larutan basa, larutan akan berubah warna menjadi
warna merah muda. Indikator metil merah atau MM
adalah senyawa organik yang memiliki rumus kimia
C15H15N3O2 yang banyak dipakai pada titrasi asam
basa. Indikator ini mempunyai sifat: jika dalam
lingkungan asam akan berwarna merah, sedangkan
jika dalam lingkungan basa akan berwarna kuning.
Aplikasi di bidang pangan dari reaksi-reaksi
kimia adalah pada fermentasi tempe, proses
pengendapan tahu, pembakaran gula/glukosa,
fotosintesis pada tumbuhan untuk menghasilkan
oksigen dan glukosa, proses pembuatan garam, proses
respirasi dan inspirasi, proses pembuatan kecap, dll.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari reaksi
kimia dapat disimpulkan bahwa apabila suatu zat
direaksikan dengan zat lain, maka akan diperoleh zat
baru dengan ciri-ciri perubahan warna, suhu, timbulnya
endapan dan munculnya gas dan bau. Untuk
meminimalisir tingkat kesalahan dan perbedaan
mengenai hasil, praktikan harus lebih teliti dalam
melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Reaksi Kimia. http://mafia.mafiaol.com
Diakses: 19 Oktober 2013.
Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti.
Erlangga: Jakarta.
Septiarini, Dina. 2012. Perhitungan pH Larutan dengan
Indikator. http://dinaseptember.blogspot.com.
Diakses: 20 Oktober 2013.
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan, Bandung.

More Related Content

What's hot

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM risyanti ALENTA
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriErnalia Rosita
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksnurul limsun
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopRohma Vnitha
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaasterias
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanRut Tiur Lani Marpaung
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumErnalia Rosita
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 

What's hot (20)

Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan Mikroskop
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
 

Similar to Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia

Laporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaNovi Alviadini
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdfmrbajiyo
 
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURPENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURBudiAbut
 
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJepri Al Mudatsir
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaedo_swimcts
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)GeriSetiawan2
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilatargentum17
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimiaImo Priyanto
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehirisyanti ALENTA
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 
Reaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi eksoterm dan endotermReaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi eksoterm dan endotermtamaradesia
 
Laporan Hasil Penelitian tentang Hidrat dan Hukum Dasar Kimia
Laporan Hasil Penelitian tentang Hidrat dan Hukum Dasar KimiaLaporan Hasil Penelitian tentang Hidrat dan Hukum Dasar Kimia
Laporan Hasil Penelitian tentang Hidrat dan Hukum Dasar KimiaMoh Hari Rusli
 
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Jeny Safitri
 
Larutan Elektrolit, Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks), serta penyetaraa...
Larutan Elektrolit, Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks), serta penyetaraa...Larutan Elektrolit, Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks), serta penyetaraa...
Larutan Elektrolit, Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks), serta penyetaraa...NovembriEkklesiaIdat
 

Similar to Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia (20)

Laporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi Kimia
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
 
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdflaporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
laporan praktikum analisis kation-10-3.pdf
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSURPENGENALAN BEBERAPA UNSUR
PENGENALAN BEBERAPA UNSUR
 
Analisis kation
Analisis kation Analisis kation
Analisis kation
 
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-iJbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
Jbptitbpp gdl-auliaqiran-26437-1-laporan-i
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)Analisis titrimetri (1)
Analisis titrimetri (1)
 
Asam karboksilat
Asam karboksilatAsam karboksilat
Asam karboksilat
 
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
Bab2  pers.kimia & rumus kimiaBab2  pers.kimia & rumus kimia
Bab2 pers.kimia & rumus kimia
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehiKelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
Kelompok 1 sejarah astronomi sebelum masehi
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Reaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi eksoterm dan endotermReaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi eksoterm dan endoterm
 
Hukum Hukum Dasar Kimia
Hukum Hukum Dasar KimiaHukum Hukum Dasar Kimia
Hukum Hukum Dasar Kimia
 
Laporan Hasil Penelitian tentang Hidrat dan Hukum Dasar Kimia
Laporan Hasil Penelitian tentang Hidrat dan Hukum Dasar KimiaLaporan Hasil Penelitian tentang Hidrat dan Hukum Dasar Kimia
Laporan Hasil Penelitian tentang Hidrat dan Hukum Dasar Kimia
 
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
 
Larutan Elektrolit, Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks), serta penyetaraa...
Larutan Elektrolit, Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks), serta penyetaraa...Larutan Elektrolit, Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks), serta penyetaraa...
Larutan Elektrolit, Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks), serta penyetaraa...
 

More from Ernalia Rosita

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 

More from Ernalia Rosita (20)

RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 

Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia

  • 1. LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI KIMIA Nama NRP Kelompok Meja Tanggal Percobaan Asisten Oleh : : Ernalia Rosita : 133020175 :G : 11 (Sebelas) : 16 Oktober 2013 : Vanidya Afsarah Permadi LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013
  • 2. REAKSI-REAKSI KIMIA ERNALIA ROSITA 133020175 Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan ABSTRAK Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya terjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambang. Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi berkarat. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia atau fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier: “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust): “Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap”. Berdasarkan Bronsted Lowry: “Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton”. Key words: Reaksi Kimia, Hukum Kekekalan Massa, Hukum Perbandingan Tetap, Bronsted Lowry. PENDAHULUAN METODOLOGI Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya terjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambang. Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi berkarat. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari jenis dan sifat (sifat kimia atau fisika) dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau lebih yang dibuktikan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Molekul yang kecil atau atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier: “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama” dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust): “Dalam setiap persenyawaan perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap”. Berdasarkan Bronsted Lowry: “Asam sebagai setiap zat sembarang yang menyumbang proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton”. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam percobaan reaksi kimia ini adalah: NaOH 0,05 M, 0,1 M dan 1 M, CH3COOH 0,05 M, HCl 0,1 M, K2CrO4 0,1 M, Al2(SO4)3 0,1 M, NH4OH 2 M, ZnSO4 0,1 M, (NH4)2SO4, Pb(NO3)2 0,1 M, NaCl 0,1 M dan 0,5 M, NH4OH 1 M, AgNO3 0,1 M, BaCl2 0,1 M, K2Cr2O7 0,1 M, CaCO3, Ba(OH)2, H2C2O4, H2SO4, KMnO4 0,05 M, Larutan Fe2+ dan Fe3+, CuSO4 0,05 M, KSCN 0,1 M, Na3PO4, indikator phenolphthalein, indikator metil merah, dan kertas lakmus merah. Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk melakukan percobaan reaksi kimia adalah tabung reaksi, pipet, rak tabung, pipa U, penjepit tabung reaksi, dan pembakar bunsen. Metode Percobaan 1. a. NaOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) b. NaOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM)
  • 3. c. 4. a. + HCl 0,1 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) K2CrO4 0,1 M HCl 0,1 M b. d. + HCl 0,1 M + 1 tetes metil merah (MM) K2CrO4 0,1 M 5. a. 2. a. CH3COOH 0,05 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) b. NaOH 0,1 M + K2C2O7 0,1 M b. HCl 0,1 M + CH3COOH 0,05 M + 1 tetes metil merah (MM) K2C2O7 0,1 M 6. c. Al2(SO4)3 0,1 M + 1 tetes NaOH 1 M NaOH 1 M + 1 tetes phenolphthalein (PP) 7. d. NaOH 0,1 M Al2(SO4)3 0,1 M + 1 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH 2 M NaOH 1 M + 1 tetes metil merah (MM) 8. a. 3. a. ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + b. NaOH 0,05 M (pp) ZnSO4 0,1 M + 5 tetes NaOH 1 M + tetes demi tetes NH4OH 1 M HCl 0,1 M (pp) b. + NaOH 0,05 M (mm) 9. HCl 0,1 M (mm) Tabung pertama: (NH4)2SO4 + NaOH 0,05 M Tabung kedua: Tabung Merah c. + NaOH 0,05 M (pp) CH3COOH 0,05 M (pp) d. + NaOH 0,05 M (mm) CH3COOH 0,05 M (mm) 10. Pb(NO3)2 0,1 M+NaCl 0,1 M
  • 4. 18. CuSO4 0,05 M + NaOH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih Pb(NO3)2 0,1 M+NaCl 0,1 M 19. 11. NaCl 0,5 M + 10 tetes AgNO3 CuSO4 0,05 M + NH4OH 1 M sedikit demi sedikit sampai berlebih 20. 12. Fe3+ 0,1 M + KSCN 0,1 M + 13. 14. BaCl2 0,1 M K2CrO4 0,1 M + BaCl2 0,1 M K2C2O7 0,1 M + 15. BaCl2 0,1 M Fe3+ 0,1 M+KSCN 0,1 M Fe3+ 0,1 MKSCN 0,1 M + Na3PO4 + HCl 0,1 M K2CrO4 0,1 M Tabung pertama: CaCO3 + HCl 1 M Tabung kedua: Ba(OH)2 16. H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 Bandingkan HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Reaksi-Reaksi Kimia No. Reaksi Hasil 1. NaOH + PP H2C2O4 0,1 M + 2 tetes H2SO4 + tetes demi tetes KMnO4 0,05 M (Merah Muda) 17. Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 Fe2+ 0,1 M + 2 tetes H2C2O4 + tetes demi tetes KmnO4 0,05 M NaOH + MM (Kuning)
  • 5. 7. HCl + PP Al2(SO4)3 + NaOH +NH4OH (Putih keruh dan ada endapan putih) (Bening) 9. HCl + MM (NH4)2SO4 + NaOH Lakmus Merah (Merah Muda) 3. NaOH(pp) + HCl(pp) (Larutan tetap bening dan lakmus menjadi biru) (Bening) 11. NaCl + AgNO3 NaOH(mm) + HCl(mm) (Putih dan ada endapan putih) (Merah Muda) 13. 5. BaCl2 + K2Cr2O7 K2Cr2O7 + HCl (Kuning Keemasan) (Kuning tua dan endapan kuning muda) 15. CaCO3 + HCl Ba(OH)2 K2Cr2O7 + NaOH (Kuning Cerah) (Ada gelembung gas dan tabung menjadi panas)
  • 6. 17. Fe2++ H2C2O4 + KMnO4 (Coklat tua dan ada endapan coklat kekuningan) 19. CuSO4 + NH4OH (Biru dan ada endapan biru) (Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013) B. Pembahasan Berdasarkan hasil praktikum reaksi-reaksi kimia diperoleh bahwa larutan NaOH jika ditambah phenolphthalein (PP) menjadi warna merah muda dan jika ditambah Metil Merah (MM) menjadi warna kuning. Larutan HCl dan CH3COOH jika ditambah phenolphthalein (PP) menjadi warna bening dan jika ditambah Metil Merah (MM) menjadi warna merah muda. Larutan NaOH(pp) ditambah HCl(pp) dengan reaksi NaOH(pp) + HCl(pp) → NaCl + H2O menjadi warna bening sedangkan jika NaOH(mm) ditambah HCl(mm) dengan reaksi NaOH(mm) + HCl(mm) → NaCl + H2O menjadi warna merah, larutan NaOH(pp) ditambah CH3COOH(pp) dengan reaksi NaOH(pp) + CH3COOH(pp → CH3COONa + H2O menjadi warna kuning sedangkan NaOH(mm) ditambah CH3COOH(mm) dengan reaksi NaOH(mm) + CH3COOH(mm) → CH3COONa + H2O menjadi warna merah. Larutan K2CrO4 ditambah HCl dengan reaksi K2CrO4 + HCl → 2KCl + H2CrO4 menjadi warna kuning keemasan sedangkan jika K2CrO4 ditambah NaOH dengan reaksi K2CrO4 + NaOH → 2KOH + Na2CrO4 menjadi warna kuning cerah. Larutan K2Cr2O7 ditambah HCl dengan reaksi K2Cr2O7 + HCl → 2KCl + H2Cr2O7 menjadi warna kuning keemasan sedangkan jika K2Cr2O7 ditambah NaOH dengan reaksi K2Cr2O7 + NaOH → 2KOH + Na2Cr2O7 menjadi warna kuning cerah. Larutan Al2(SO4)3 ditambah NaOH dengan reaksi Al2(SO4)3+NaOH → 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 menjadi warna putih keruh. Larutan Al2(SO4)3 + NaOH ditambah NH4OH dengan reaksi Al2(SO4)3 + NaOH + 6NH4OH → 3(NH4)2OH + 2Al(OH)3 + NaOH menjadi warna putih keruh dan ada endapan putih. Larutan ZnSO4 ditambah NaOH dengan reaksi ZnSO4 + NaOH → Zn(OH)2 + Na2SO4 menjadi warna putih keruh sedangkan jika ZnSO4 + NaOH ditambah NH4OH dengan reaksi ZnSO4 + NaOH + 2NH4OH → (NH4)2SO4 + Zn(OH)2 + NaOH menjadi warna putih keruh dan ada endapan putih. Larutan (NH4)2SO4 + NaOH pada tabung pertama dengan reaksi (NH4)2SO4 + 2NaOH → NH3 + H2O + Na2SO4 dan juga lakmus merah di tabung kedua hasilnya lakmus di tabung kedua berubah menjadi lakmus biru dan larutan tetap bening. Larutan Pb(NO3)2 ditambah NaCl dengan Pb(NO3)2 + 2NaCl → PbCl2 + 2Na2NO3 menjadi warna bening dan bergelembung. Larutan NaCl ditambah AgNO3 dengan reaksi NaCl + AgNO3 → AgCl + NaNO3 menjadi warna putih dan ada endapan putih. Larutan BaCl2 ditambah K2CrO4 dengan reaksi BaCl2 + K2CrO4 → BaCrO4 + 2KCl menjadi warna kuning susu. Larutan BaCl2 ditambah K2Cr2O7 dengan reaksi BaCl2 + K2CrO7 → BaCr2O7 + 2KCl menjadi warna kuning tua dan ada endapan. Serbuk CaCO3 ditambah HCl di tabung pertama dan Ba(OH)2 di tabung kedua dengan persamaan reaksi CaCO3 + 2HCl + Ba(OH)2 → Ca(OH)2 + BaCl2 + H2CO3 menjadi panas dan terdapat gelembung gas. Larutan H2C2O4 + H2SO4 ditambah KMnO4 dengan reaksi H2C2O4 + H2SO4 + KMnO4 → K2C2O4 + HMnO4 menjadi warna bening. Larutan Fe2+ + H2SO4 ditambah KMnO4 dengan reaksi Fe2+ + H2SO4 + KMnO4 → Fe2+ + K2SO4 + HMnO4 menjadi warna orange. Larutan CuSO4 ditambah NaOH dengan reaksi CuSO4 + NaOH → Cu(OH)2 + Na2SO4 menjadi warna biru dan ada endapan berwarna hijau lumut. Larutan CuSO4 ditambah NH4OH dengan reaksi CuSO4 + NH4OH → Cu(OH)2 + (NH4)2SO4 menjadi warna bening dan ada endapan biru. Terakhir, larutan Fe3+ ditambah KSCN dengan reaksi Fe3+ + KSCN → Fe(SCN)3 + K+ menjadi warna merah darah sedangkan jika Fe3+ + KSCN + Na3PO4 → FePO4 + NaSCN + K+ menjadi warna coklat. Dari hasil percobaan diatas, larutan 1, 2, 3, 4, 5, 9 dapat dikelompokan sebagai reaksi asam-basa, larutan 6, 7, 8, 11, 12, 13, 18, 19 dikelompokan sebagai reaksi pengendapan. Reaksi pembentukan gas terdapat pada nomor 10 dan 15. Reaksi kompleksometri terdapat pada nomor 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, dan 13. Reaksi pertukaran ganda terdapat pada nomor 4, 5, 6, dan 7. Reaksi redoks terdapat pada nomor 10, 11, 12, 15, 16, 18, dan 19. Reaksi sintesis terdapat pada nomor 12 sampai 20.
  • 7. Reaksi kimia merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari suatu zat. Reaksi kimia terdiri dari berbagai jenis, diantaranya: 1. Sintesis Dalam reaksi kombinasi langsung atau sintesis, dua atau lebih senyawa sederhana bergabung membentuk senyawa baru yang lebih kompleks. Dua reaktan atau lebih yang bereaksi menghasilkan satu produk juga merupakan salah satu cara untuk mengetahui kalau itu reaksi sintesis. Contoh dari reaksi ini adalah gas hidrogen bergabung dengan gas oksigen yang hasilnya adalah air : 2 H2 + O2 → 2 H2O 2. Dekomposisi Reaksi dekomposisi atau analisis adalah kebalikan dari reaksi sintesis. Sebuah senyawa yang lebih kompleks akan dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana. Contohnya adalah molekul air yang dipecah menjadi gas oksigen dan gas hidrogen, dengan persamaan reaksi: 2 H2O → 2 H2 + O2 3. Penggantian Tunggal Dalam reaksi penggantian tunggal atau substitusi sebuah elemen tunggal menggantikan elemen tunggal lainnya di suatu senyawa. Contohnya adalah logam natrium yang bereaksi dengan asam klorida akan menghasilkan natrium klorida atau garam dapur, dengan persamaaan reaksi: 2 Na(s) + 2 HCl(aq) → 2 NaCl(aq) + H2(g) 4. Penggantian Ganda Dalam reaksi penggantian ganda, dua senyawa saling berganti ion atau ikatan untuk membentuk senyawa baru yang berbeda. Hal ini terjadi ketika kation dan anion dari 2 senyawa yang berbeda saling berpindah tempat, dan membentuk 2 senyawa baru. Contoh dari reaksi penggantian ganda adalah timbal(II) nitrat bereaksi dengan kalium iodida untuk membentuk timbal(II) iodida dan kalium nitrat, dengan persamaan reaksi: Pb(NO3)2 + 2 KI → PbI2 + 2 KNO3 5. Oksidasi dan Reduksi (Redoks) Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu senyawa (disebut reduktor) ke senyawa lainnya (disebut oksidator). Contoh reaksi redoks adalah: S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq) 6. Reaksi Asam-Basa (Netralisasi) Reaksi asam basa adalah reaksi yang mendonorkan proton dari sebuah molekul asam ke molekul basa. Disini asam berperan sebagao akseptor proton. Reaksi asam basa, HA: asam, B: Basa, A–: basa konjugasi, HB+: asam konjugasi. Contohnya: HCl + H2O → H3O+ + Cl7. Reaksi Pengendapan Reaksi pengendapan adalah reaksi antara zat-zat atau ion logam yang sukar larut dalam air, sehingga terbentuklah endapan. Contohnya pada reaksi antara AgNO3 dengan NaCl menyebabkan semua ion pemisah tidak dihilangkan. Endapan hasil reaksi disebut juga presipitat. NaCl + AgNO3  AgCl + NaNO3 Adapun tanda-tanda terjadinya reaksi kimia. Tanda-tanda atau indikator terjadinya reaksi kimia adalah sebagai berikut: 1. Terjadinya perubahan suhu atau perubahan panas. Reaksi kimia terkadang ditandai dengan adanya perubahan suhu. Suhu yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Reaksi kimia yang disertai dengan kenaikan suhu disebut eksoterm sedangkan reaksi kimia yang disertai penurunan suhu disebut endoterm. 2. Terjadinya perubahan warna Reaksi kimia terkadang ditandai dengan perubahan warna. Perubahan warna bsa diamati secara langsung dengan mudah. 3. Terbentuknya endapan Reaksi kimia terkadang ditandai dengan pembentukan endapan. Seperti halnya perubahan warna, pembentukan endapan dapat diamati secara langsung dengan mudah. 4. Terbentuknya gas Pembentukan gas biasanya menunjukan bahwa reaksi sedang berlangsung. Reaksi pembentukan gas ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara, atau bau yang tercium ataupun tampak asap keluar dari sebuah reaksi dan mengembangnya suatu reaktan. Pada saat mengamati reaksi kimia yang terjadi pada suatu zat, praktikan dianjurkan untuk mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Berikut adalah hal-hal yang mempengaruhi laju reaksi: 1. Luas Permukaan Luas permukaan dalam reaksi kimia adalah luas permukaan zat-zat pereaksi yang bersentuhan untuk menghasilkan reaksi. Dalam reaksi kimia, tidak semua luas permukaan zat yang bereaksi dapat bersentuhan hingga terjadi reaksi, hal ini bergantung pada bentuk partikel zat-zat yang bereaksi. Suatu reaksi dapat saja melibatkan pereaksi dalam bentuk padatan. Luas permukaan zat ini akan berkaitan dengan bidang sentuh zat tersebut. 2. Konsentrasi Larutan Jika konsentrasi suatu larutan makin besar, larutan akan mengandung jumlah partikel semakin banyak sehingga partikel-partikel tersebut akan
  • 8. tersusun lebih rapat dibandingkan larutan yang konsentrasinya lebih rendah. Susunan partikel yang lebih rapat memungkinkan terjadinya tumbukan semakin banyak dan kemungkinan terjadi reaksi lebih besar. Makin besar konsentrasi zat, makin cepat laju reaksinya. 3. Suhu Partikel-partikel dalam zat selalu bergerak. Jika suhu zat dinaikkan, maka energi kinetik partikel-partikel akan bertambah sehingga tumbukan antar partikel akan mempunyai energi yang cukup untuk melampaui energi pengaktifan. Hal ini akan menyebabkan lebih banyak terjadi tumbukan yang efektif dan menghasilkan reaksi. Di samping memperbesar energi kinetik, ternyata peningkatan suhu juga meningkatkan energi potensial suatu zat. Dengan semakin besarnya energi potensial zat, maka semakin besar terjadinya tumbukan yang efektif, sehingga laju reaksi semakin cepat. 4. Katalis Katalis adalah zat yang pada umumnya ditambahkan dalam ke dalam suatu sistem reaksi untuk mempercepat reaksi. Pada akhir reaksi, katalis diperoleh kembali dalam bentuk zat semula. Katalis bekerja dengan cara turut terlibat dalam setiap tahap reaksi, tetapi pada akhir tahap, katalis terbentuk kembali. Jika suatu campuran zat tidak dapat bereaksi, penambahan katalis pun tidak akan membuat reaksi terjadi. Dengan kata lain, katalis tidak dapat memicu reaksi, tetapi hanya membantu reaksi yang berlangsung lambat menjadi lebih cepat. Katalis bekerja secara khusus. Artinya, tidak semua reaksi dapat dipercepat dengan satu macam katalis. Dengan kata lain, katalis bekerja hanya pada satu atau dua macam reaksi, tetapi untuk reaksi yang lain tidak dapat digunakan. Ada beberapa faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat percobaan dalam praktikum berlangsung. Faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi pada saat praktikum berlangsung diantaranya: 1. Faktor Ketelitian Kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan percobaan adalah kekurang telitian praktikan dalam mengamati reaksi kimia yang terjadi pada zat yang direaksikan seperti terbentuknya gas, endapan atau perubahan suhu dan warna. praktikan harus lebih teliti dalam melakukan pengamatan agar tidak terjadi kesalahan pada hasil pengamatan. 2. Faktor Kebersihan Kebersihan alat-alat yang digunakan pada saat praktikum dapat mempengaruhi hasil pengamatan dari zat yang sedang diamati. Alatalat yang kurang bersih dapat mempengaruhi atau merubah reaksi yang sedang dilakukan. Oleh sebab itu, praktikan harus memastikan bahwa alat-alat yang dipakai pada saat praktikum sudah benar-benar bersih. 3. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan seperti tinggi rendahnya suhu ruangan dapat mempengaruhi proses reaksi kimia. Oleh sebab itu, praktikan harus melakukan pengamatan di tempat dengan suhu yang pas agar pengamatan yang dilakukan berjalan dengan lancar tanpa kesalahan. Dalam pengamatan reaksi asam dan basa, digunakan indikator phenolphthalein atau biasa disebut PP dan metil merah atau MM. Indikator phenolphthalein adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi asam atau basa yang tidak diketahui berdasarkan reaksi dengan asam atau basa yang telah diketahui konsentrasinya. Indikator phenolphthalein mempunyai sifat: jika diteteskan pada larutan asam, larutan tidak akan menghasilkan perubahan warna (larutan tetap jernih), sebaliknya, jika diteteskan pada larutan basa, larutan akan berubah warna menjadi warna merah muda. Indikator metil merah atau MM adalah senyawa organik yang memiliki rumus kimia C15H15N3O2 yang banyak dipakai pada titrasi asam basa. Indikator ini mempunyai sifat: jika dalam lingkungan asam akan berwarna merah, sedangkan jika dalam lingkungan basa akan berwarna kuning. Aplikasi di bidang pangan dari reaksi-reaksi kimia adalah pada fermentasi tempe, proses pengendapan tahu, pembakaran gula/glukosa, fotosintesis pada tumbuhan untuk menghasilkan oksigen dan glukosa, proses pembuatan garam, proses respirasi dan inspirasi, proses pembuatan kecap, dll. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dari reaksi kimia dapat disimpulkan bahwa apabila suatu zat direaksikan dengan zat lain, maka akan diperoleh zat baru dengan ciri-ciri perubahan warna, suhu, timbulnya endapan dan munculnya gas dan bau. Untuk meminimalisir tingkat kesalahan dan perbedaan mengenai hasil, praktikan harus lebih teliti dalam melakukan percobaan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Reaksi Kimia. http://mafia.mafiaol.com Diakses: 19 Oktober 2013. Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Erlangga: Jakarta. Septiarini, Dina. 2012. Perhitungan pH Larutan dengan Indikator. http://dinaseptember.blogspot.com. Diakses: 20 Oktober 2013. Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan, Bandung.