6. Anatomi mata
• Anatomi meliputi: bola mata, kelopak mata, alis,
aparatus lakrimal, otot-otot ekstra okuler, nervus
optikus
• Lokasi: rongga orbita yang beralaskan oleh
jaringan lemak
• Dinding bola mata terdiri dari 3 lapisan:
– Tunika fibrosa: sklera dan kornea
– Tunika vaskulosa (uvea): koroid, iris, badan silier
– Tunika interna: retina, epitel pigmen badan silier dan iris
13. Mekanisme pertahanan bola mata
• Tulang-tulang rima orbita, elastisitas bola mata,
bantalan lemak orbita
• Kelopak mata: proteksi fisik saat tidur, berkedip,
membasahi bolamata scr periodik
• Air mata: membilas dan melarutkan mikroba,
toksin dan alergen
• Konjungtiva: menahan bakteri melalui proses
fagositosis phagosomes intracellular epithelial.
14. Persarafan Sensoris Mata
Persarafan Sensoris
• N. Optikus: penglihatan
• N. Trigeminus: sensibilitas kornea
• N. Oculomotorius: pupil
• N. Fasialis: Sensibilitas kulit kelopak
15. Persarafan motorik bola mata
• N. Abducen (N. VI) : m. rektus lateral
• N. Trochlearis (N. IV): m. oblik superior
• N. Oculomotor (N. III):
– M. rectus superior
– M. rectus inferior
– M. rectus medial
– M. oblik inferior
– M. levator palpebra (kelopak membuka
mata)
18. Fungsi konjungtiva
• Bersiat elastis dan fleksibel, penting untuk
menjaga pergerakan bola mata dan
menjaga hubungan normal bola mata dan
kelopak.
• Memiliki kontribusi mekanis dalam
menjaga integritas epitel kornea
20. Sklera
• Normal: putih
• Merah: injeksi konjungtiva/silier
• Biru: sklera yang menipis
• Kuning: jaundice
• Coklat: alkaptonuria
21. Mekanisme pertahanan kornea
• Refleks kedip
• Pembersihan oleh air mata
• Kemampuan epital untuk beregenerasi
secara cepat dan sempurna
22. Anterior bola mata
Segmen anterior: media refraksi
• Kornea
• Kamera okuli anterior dan posterior
• Lensa dan badan silier
• Iris - pupil
• Vitreus (badan kaca)
23.
24.
25. Kornea
• Bagian mata paling anterior
• Tidak mengandung pembuluh darah
• Nutrisi dari aquos humor
• Sensibilitas: n. trigeminus (N. V)
• Terdiri dari lapisan:
– Epitel
– Membran Bowman
– Stroma
– Membran Descemet
– Endotel
27. Sklera
• Bagian posterior dinding bola mata berwarna
putih
• Terbentuk oleh serat kolagen
• Tidak elastis menjaga stabilitas bentuk bola
mata (+ tekanan internal & tarikan otot ekstra
okuler)
• Pertautan dengan kornea pada corneoscleral
junction/limbus
• Posterior: keluarnya N.II lamina cribrosa
duramater dan arachnoid pembungkus N.II
28. Lensa
• Terikat oleh serabut zonula (Zonular
fibers) ke m. siliaris (badan silier)
• Bagian-bagian lensa:
– Kapsul anterior
– Korteks
– Nukleus
– Kapsul posterior
30. Uvea
• Terdiri dari iris, badan silier dan koroid
• Koroid: lap vaskular 3/5 bag posterior bola
mata.
– Bag dalam: kapiler
– Bag luar: arteri-vena berdiameter lebih besar
• Mempendarahi epitel pigmen retina dan
lapisan neurosensoris
31.
32. Badan Silier
• Badan silier:
– Pars plikata: prosesus siliaris produksi
akuos humor
– Pars plana: transisi dengan koroid
• Otot polos: longitudinal, sirkular dan radial
• Persarafan: n. okulomotorius
• Kontraksi otot radial zonula mengendur
lensa cembung akomodasi
33. Iris
• Diafragma di depan lensa
• Stroma di atas lap epitel berpigmen
• Dipendarahi oleh a. siliaris posterior
longus.
• Pembuluh darah pada iris berbentuk radial
• Warna iris: jumlah,lokasi pigmen di
jaringan ikat dan epitel pigmen di bagian
belakang iris
34. Pupil
• Bagian tengah iris terdapat lubang: pupil
• Iris 2 jenis otot polos:
– M. sfingter pupil parasimpatis miosis
– M. dilator pupil simpatis dilatasi
• Sfingter pupil (reflek cahaya) juga
dipengaruhi N. oculomotor (N. III)
36. Retina
• Struktur persarafan yang tipis dan
transparan
• Dua struktur laminar:
– Epitel pigmen retina bagian luar
– Lapisan neurosensorik bagan dalam
• Lapisan epitel pigmen retina berfungsi
memberi nutrisi untuk sel-sel fotoreseptor
• Terdiri atas 10 lapisan
37.
38.
39. Makula lutea
• Bagian retina yang bebas pembuluh darah
• Terletak 4 mm lateral dari papil optik
• Terdapat cekungan fovea sentralis yang
hanya mengandung sel fotoreseptor
kerucut
42. Pendengaran
• Telinga memiliki 2 fungsi: pendengaran
dan keseimbangan
• Terdiri dari:
– Telinga luar
– Telinga tengah
– Telinga dalam
• Telinga dalam terdapat: cochlea dan
vestibular apparatus (labirin)
47. Telinga Dalam
• Dikelilingi kapsul tulang keras, terdiri dari
rongga sistem labirin yang dipenuhi oleh
cairian perilimfe (labirin tulang/bony labirnth).
• Labirin membranosa terletak di bagian dalam
labirin tulang, berisi cairan endolimfe.
• Labirin membranosa mengandung organ
pendengaran dan keseimbangan.
• Kokhlea (tulang berbentuk spiral): 3 rongga
terpisah: ductus cochlearis, scala vestibuli,
scala tympani.
53. • Vestibula bagian membran terdiri dari dua
kantung kecil, yaitu sakulus dan utrikulus
• Pada sakulus dan utrikulus terdapat dua
struktur khusus yang disebut makula
akustika, sebagai indra keseimbangan statis
(orientasi tubuh terhadap tarikan gravitasi)
• Sel-sel reseptor dalam organ tersebut berupa
sel-sel rambut, yang didampingi oleh sel-sel
penunjang
• Bagian atas sel tersebut tertutup oleh
membran yang mengandung butir-butiran
kecil kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut
otolit
55. • Merupakan 3 saluran bertulang yang terletak di
atas belakang vestibula
• Ujung saluran yang menggembung, disebut
ampula berhubungan dengan utrikulus
• Pada ampula terdapat Krista akustika, sehingga
organ indra keseimbangan dinamis (untuk
mempertahankan posisi tubuh dalam melakukan
respon terhadap gerakan)
• Sel-sel reseptor dalam krista akustika berupa sel-
sel rambut yang didampingi oleh sel-sel
penunjang, tetapi di sini tidak terdapat otolit
• Sel-sel reseptor ini distimulasi oleh gerakan
endolimfe
56.
57. TUGAS KELOMPOK
1. Bagaimana proses melihat suatu benda
jarak jauh dan jarak dekat?
2. Apa yang dimaksud dengan miopia,
hipermetropia, presbiopia?
3. Bagaimana proses mendengar?
4. Bagaimana proses keseimbangan tubuh
(statis dan dinamis)?