Dokumen tersebut membahas tentang sistem pernafasan pada vertebrata, meliputi struktur dan fungsi organ-organ penyusun sistem pernafasan serta proses pernafasan.
2. Mengetahui struktur organ penyusun sistem
respirasi pada vertebrata
Mengetahui proses pernafasan pada
vertebrata
Mengetahui struktur dan fungsi bagian konduksi
dan bagian respirasi pada sistem respirasi
Mengetahui struktur histologi organ penyusun
sistem respirasi
3. • Sistem yang memungkinkan
terjadinya pertukaran O2 dan CO2
antara organisme dengan ligkungan
• Fungsi non respiratoris:
menghasilkan bunyi, memberi
sensasi olfaktori ke sistem saraf
pusat
7. Respirasi External
• Pertukaran gas (O2 dan CO2) antara
organisme dengan lingkungan
Respirasi Internal
• Pertukaran gas antara darah dengan
sel/jaringan tubuh, pengambilan O2 dan
pembuangan CO2
8.
9. tipis difusi mudah
permukaan membran selalu basah
adanya kontak dengan lingkungan
vascularisasi harus baik sirkulasi
lancar
14. Fungsi
organ respirasi tambahan
organ hidrostatik / kesetimbangan
organ untuk menghasilkan /menerima suara
( kontraksi otot-otot/vibrasi suara)
Pneumatocyst
16. Udara luar bersama air cavum oris
insang (pertukaran gas) O2
dibawa ke seluruh tubuh bersama
aliran darah, CO2 keluar melalui
bagian belakang operkulum
20. Sistem respirasi dibagi mjd 2 bagian:
1. Bagian Konduksi :
rongga hidung, pharynx, larynx,
trachea, bronchus primer-sekunder-
tersier, bronchiolus besar, bronkiolus
terminalis
2. Bagian Respirasi:
bronkiolus respiratorius, ductus
alveolaris, alveolus (merupakan satuan
struktural paru)
21.
22. Fungsi:
1. Menyediakan sarana mengalirnya udara
masuk dan keluar dari paru
dilengkapi : tulang rawan (mencegah
kolaps), serat elastin dan kolagen
(fleksibel), dan otot polos ( mengatur aliran
udara)
2. Menyiapkan udara yang masuk
dilapisi : epitel respirasi khusus, kelenjar
mukosa dan submukosa, jaringan vascular.
23. Udara masuk vibrisae menyaring partikel
besar di fosa nasal, lapisan mucus
menyaring partikel halus dan gas-gas
tertentu.
Mucus dan secret serosa berfungsi
melembabkan udara
Jaringan vascular menghangatkan
Terdapat 5 tipe sel epitel respirasi:
› PCC
› sel goblet menghasilkan mukus
› sel sikat (Brush Cell)
› sel basal
› sel granul kecil
24. Bagian konduksi --- bagian respirasi :
› Epitel kolumner berlapis semu
bersilia ( pipih), sel goblet, tulang
rawan << (dari bentuk C ke bentuk
pipih),
› Otot polos dan serabut elastin >>
25. Fungsi:
untuk pertukaran gas dari dan keluar
darah
Meliputi: bronkiolus respiratorius, ductus
alveolaris, alveolus
26. LARYNG
sangat sederhana
disusun oleh sepasang
kartilago : arythenoid (elips)
dan crichoidea ( Y/U )
Fungsi laryng:
- memasukkan dan
mengeluarkan udara
- menghasilkan suara
(pd Anura jantan tdpt vocal
cord utk resonansi)
27. Trachea:
› tidak berkembang dengan baik,
pendek sepanjang leher ( 4 – 5 cm)
› epitel bersilia
Bronchus:
› Sangat pendek
28. letak : di rongga pleuroperitonium
sangat sederhana (pada Anura membulat,
pada Urodela memanjang) saccus
berdinding tipis dan licin, sedikit
penonjolan ke arah dalam untuk menambah
luas permukaan respirasi.
Amphibi memerlukan kulit sebagai alat
respirasi selain pulmo
31. LARYNG
disokong oleh kartilago arythenoid dan
cricoidea
Pada Crocodile:
- Terdapat kartilago thyroidea
- Terdapat vocal cord
32. Trachea: annulus trachealis tersusun utuh
Bronkus : annulus bronkialis
Pulmo:
› Letak : rongga pleuroperitoneum
› lebih kompleks permukaan dalam
diperluas oleh tonjolan dengan sekat-
sekat pemisah (saluran) sebagai lipatan
entoderm. Paru-paru tampak “spongy”
› pada ular: bentuk kantong sederhana
› pada Lacertilia, buaya, kura-kura :
bentuk bersekat-sekat
33.
34.
35. Larynx :
› Kurang berkembang
› Terdapat kantong suara tidak untuk
menghasilkan suara
Trachea :
› Panjang ( = panjang leher)
› Untuk memperkeras suara
› Disokong oleh annulus trachealis yang
tersusun utuh
36. Bronkhus:
› Disokong oleh kartilago yang disebut
annulus bronkialis
› Bagian lateral berupa cartilago, bagian
medial berupa membran (cincin tidak
menutup) karena ada alat suara / syrinx
Syrinx untuk menghasilkan suara
› Modifikasi annulus trachealis posterior dan
annulus bronkialis anterior
› Di daerah trachea syrinx trachealis
› Di daerah bronkus syrinx bronkialis
› Di daerah bifurcatio trachea syrinx
bronkhio-trachealis
› Kerja dibantu otot syrinx dan trachea
untuk memperbesar dan memperkecil suara
37. Pulmo
› unik secara morfologi
› Ukuran relatif kecil, kompak,
vascularisasi sangat baik,
menempel di costae dan vertebra
thoracalis
› Terbentuk diverticula dari paru
berupa saccus pneumaticus
(kantong udara)
38. Saccus pneumaticus:
› Bronkus primer bronkus sekunder bercabang-
cabang lebih kecil: parabronchus membentuk
anyaman-anyaman kapiler udara : vena capilaria (air
capiler) berdinding tipis, penuh kapiler,
berfungsi: membrana respiratorius
› Berdasar letaknya: ada 5/6 pasang :
di daerah cervix / leher : saccus cervicalis
di daerah clavicula : saccus interclavicularis
di daerah thorax : saccus thoracalis (anterior dan
posterior)
di daerah abdomen : saccus abdominalis
diantara dua lapisan otot pectoral : saccus axillaries
› Hubungan saccus pneumaticus dengan parabronkus
melalui recurrent bronchus / sacco bronchus
39. (a) Bird respiratory system
trachea
lungs
air sacs
(b) Parabronchi in lung tissue
As bird brethes out, oxygenated air
from the air sacs is forced back
through the lungs, allowing the bird
to extract oxygen even as it exhales
40. Peran Saccus Pneumaticus
› membantu alat pernafasan (menampung udara
pernafasan yang masuk, pertama kali –
mengatur pertukaran udara
› mengatur suhu tubuh / thermoregulator
(kenaikan suhu karena gerakan otot ketika
terbang)
› pendingin gonad (saccus abdominalis dekat dgn
gonad) membantu proses spermatogenesis
› menghasilkan suara
› mengurangi gravitasi pada waktu terbang
Pada burung yg terbang tinggi kemudian menyelam
saccus pneumaticus di bawah kulit
(subkutaneus) dan saccus interclavicularis
sebagai bantalan / penyangga
41.
42. Inspirasi (burung istirahat)
Udara luar cavitas oris trachea
bronkus primer (mesobronkus)
bronkus sekunder saccus
pneumaticus ( saccus abdominalis dan
saccus thoracalis posterior). Dibantu
otot-otot intercostal yang menaikkan
dan menurunkan sternum
43. Expirasi (terjadi pertukaran gas)
Udara dari saccus pneumaticus
sacco bronchus / recurrent bronchus
paru parabronkhus kapiler-kapiler
udara (air capilair) (terjadi pertukaran
udara) bronkus sekunder
mesobronkhus :
trachea udara keluar
Kantung udara lagi ( terjadi resirkulasi)
44.
45. Trachea
Anterior air
sacs fill with air
from lungs
Anatomy of the avian respiratory system
Anterior
air sacs
Parabronchi
Posterior
air sacs
Lung
One-way airflow through the avian lung
Lungs empty.
Posterior air
sacs fill with
outside air
Lungs fill with air
from posterior sacs.
Anterior air
sacs empty
Posterior air
sacs empty
48. Nasal : karakteristik pada mammal
Saluran hidung:
› vestibular : epitel squamosum, rambut-
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
minyak
› respiratory : epitel respirasi, kelenjar
mucus dan serous
› olfactory : epitel olfactory terdapat
akhiran syaraf untuk membaui
49.
50.
51. Larynx :
› lebih kompleks, tersusun oleh: kartilago
arythenoidea, cricoidea, dan thyroidea
(khas). Ketiganya termasuk dalam kartilago
hyaline
› Kartilago thyroidea yang terbesar, pada
jantan terdapat penonjolan yang disebut
Apple’s Adam
Glottis
› Letak di pintu masuk ke dalam larynx, pada
yang jantan ada pita suara yang lebih lebar
› bangunan khusus: epiglottis
› Fungsi epiglottis : melindungi glottis
sewaktu makanan masuk esophagus.
53. Trachea
› ukuran sama dengan panjang leher (4 –5
inchi)
› tersusun: kartilago hyaline/fibrosa
membentuk annulus trachealis
Dari trachea akan terbentuk pohon
respirasi/cabang respirasi.
Trakhea bercabang membentuk bronkus primer
masuk ke paru, bercabang membentuk
bronkus sekunder bronkus tersier
bronkiolus besar bronkiolus terminalis
bronkiolus respiratorius duktus alveolaris
saccus alveolaris alveolus
55. Dinding bronkus dan trachea tersusun
3 lapisan:
› luar : jaringan ikat
› tengah : cincin kartilago dengan
serabut otot polos
› dalam : epitel bersilia
Bronkioli dan saluran-saluran berikutnya
makin lama makin kecil dinding makin
lama makin tipis pada bronkiolus :
kartilago hilang sel bersilia diganti
sel squamosum
56. Pulmo:
› Letak di rongga dada (thorax)
› Secara umum terbagi dalam lobi-lobi ( kanan
lebih banyak)
› Dilapisi oleh pleura parietal dan visceral,
terdapat rongga pleura
› Membran pleura : kaya kapiler dan pembuluh
limfa, cairan serosa sbg pelumas
› Saat pleura mengembang udara dari luar
dihirup secara pasif
› Saat rongga pleura mengempis udara
didorong keluar dari pulmo
57.
58.
59. TRACHEA
Tunika Mukosa
Epitel kolumner semu bersilia (gambar 12), sel
goblet/sel piala, lamina propria: gland. kecil & jar.
limfatik
Tunika Submukosa:
Jaringan ikat longgar
Tunika Muscularis
Tunika Kartilaginea:
Kartilago hyaline (C atau Y) : annulus trachealis, otot
polos transversal
Tunika Adventisia:
• Jaringan ikat dengan serat elastin dan retikuler
63. BRONKIOLUS RESPIRATORIUS dan
ALVEOLUS
Bronkiolus Respiratorius :
0,5 mm, epitel kolumner bersilia -- tanpa silia,
tanpa sel piala
dinding: jaringan ikat dengan serat kolagen dan
elastin, otot polos
Alveoli :
Terdiri : 2 – 4 alveolus bagian terminal
percabangan bronkus, struktur mirip sarang
lebah
Tdpt 300 juta alveoli
Septum / dinding interalveolaris:
dua lapis epitel pipih selapis ( sel endotel dan sel epitel
alveolar)
kapiler
serat elastin dan retikuler
fibroblast dan makrofag
79. Carbon dioxide diffuses
out of the blood plasma
into the alveoli
Oxygen diffuses into the
blood capillary and
combines with
haemoglobin in red
blood cells to form
oxyhaemoglobin
Blood leaving the blood
capillaries (higher
partial pressure of
oxygen, lower partial
pressure of carbon
dioxide)
Blood entering the
blood capillary
(higher partial
pressure of carbon
dioxide, lower partial
pressure of oxygen)
Capillaries wall
Blood
capillaries
Oxygen
Carbon
dioxide
Exhaled air
Inhaled air
Red blood
cell
80.
81. O2 dalam jar darah: terlarut di plasma
atau terikat pd gugus heme pd Hb
O2
O2
O2 dissolved in plasma (~ PO2) < 2%
O2 dissolved in plasma
O2 + Hb Hb•O2
> 98%
Hb + O2Hb•O2
ARTERIAL BLOOD
Alveolar
membrane
Alveolus
Capillary
endothelium
Transport
to cells
Red blood cell
Cells
Used in
cellular
respiration