SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI
“ ISOLASI DNA KASAR ”

Disusun Oleh:
Nama

: Muhammad Guruh Arif Zulfahmi

NIM

: 105040201111091

Kelompok

: Senin, 06.00

Asisten

: Khoirun Enisa

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2012
I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula
deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung
membentuk nukleotida. Materi genetik yang terdapat di dalam
inti sel makhluk hidup. Materi itu berbentuk seperti tangga.
Bukan tangga yang lurus, tetapi tangga yang berpilin. Kedua sisi
tangga dihubungkan oleh anak tangga. Pada DNA, hanya ada
dua jenis anak tangga, yaitu anak tangga yang dibentuk oleh
pasangan basa nitrogen Adenin dan Timin (A-T) dan basa
Guanin-Citosin (G-C). Molekul DNA ini terikat membentuk
kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan
kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan
nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda (double helix),
dimana basa nitrogen dan kedua ”benang” polinukleotida saling
berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen
dan antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain
dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam
setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai ”cetak biru
kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai
pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein
dan proses metabolisme lain. DNA dapat mengalami denaturasi
dan renaturasi. Selain itu DNA juga bisa diisolasi.
1.2 Tujuan
Untuk pengetahui pengertian isolasi DNA
Untuk mengetahui macam-macam metode isolasi DNA
Untuk mengetahui tahapan-tahapan isolasi DNA
Untuk mengetahui manfaat isolasi DNA
1.3 Manfaat
Praktikum isolasi DNA dilakukan, bermanfaat untuk
mengetahui pengaruh macam buah dan jenis deterjen terhadap
kualitas DNA yang dihasilkan dalam proses isolasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Isolasi DNA
isolasi DNA adalah suatu teknik dimana hasil akhirnya
strand-strand DNA dapat terpisah dari dalam sel dalam
bentuk kumpulan strand berwujud benang-benang putih.
(Aditia, 2010)
DNA isolation is a routine procedure to collect DNA for
subsequent molecular or forensic analysis.
(Isolasi DNA adalah prosedur rutin untuk mengumpulkan
DNA untuk analisis molekuler atau forensik berikutnya)
(Doyle, 1987)
2.2 Macam Metode Isolasi DNA
Isolasi DNA menggunakanmetodeisolasiKarsinahet
al.(2002)
yang
telahdimodifikasidenganlangkahkerjasebagaiberikut :
1. Tabungeppendorfdiisidengan 1 ml buffer ekstraksi CTAB
(CTAB 3%, NaCl 1,4 M, EDTA 0,002M danTris-HCl 0,1M)
dan 5 μlmercaptoethanol.
2. DaunBawangmerahdisterilisasidenganalkoholdanditimbang
0,5 gram.
3. 0,5
gram
daunbawangmerahdigerusdalam
mortar
denganbantuan nitrogen cairdanditambah PVP 10 mg,
kemudiandimasukkankedalameppendorf yang sudahberisi 1
ml buffer ekstraksi CTAB dan 5 μlmercaptoethanol.
Setelahituekstrakdaundivortexhinggahomogen.
4. Ekstrakdaundiinkubasidalamsuhu
65oC
selama
30
menitsambildibolak-baliktiap
10
menit.
Kemudianditambahkan
700
μlChloroform
:Isoamylalcohol/CHISAM
(24:1).
Setelahituekstrakdaundivortexhinggahomogen.
5. Ekstrakdaunkemudiandisentrifugasiselama
10
menitdengankecepatan
6000
rpm.
Supernatandimasukkantabungbarudanditambahkan 700 μl
CHISAM.
6. Larutansupernatandan CHISAM disentrifugasiselama 10
menitdengankecepatan
6000
rpm.
Faseatasdimasukkantabungbaruditambah isopropanol dingin.
Larutantersebutdibolak-balikperlahanhinggatampakbenangbenangputihdalamlarutan. Larutandiinkubasidalam freezer
selama 30 menit.
7. Setelahdiinkubasi,
larutandisentrifugasiselama
10
menitdengankecepatan
6000
rpm
setelahitusupernatandibuangdenganhati-hati agar endapan
DNA pellet tidakikutterbuang.
8. Endapan
DNA
pellet
dicucidengan
buffer
pencucidengancaramenambahkan
200
μl
buffer
pencucikedalam
tube,
kemudiancairan
di
buang.
Pencucianinidilakukan 2 kali. Setelahituendapan DNA pellet
dikeringanginkan.
9. Endapan DNA kemudiandiresuspensidengan 500 μl buffer
TE laluditambah 1 μlRNAse.
10. Larutan DNA yang sudahditambahRNAsediinkubasiselama
30 menitpadaSuhu 37ºC.
11. Setelahlarutan DNA diinkubasi, ditambahkan 1 ml ethanol
absolute dingindandibolak-balikperlahan.
12. Larutan DNA laludiinkubasipada freezer selama 30 menit.
13. Setelahinkubasiselesaikemudiandisentrifugasiselama
10
menitpadakecepatan
6000
rpm.
Peletkemudiandikeringanginkan.
14. Peletdiresuspensidengan
100
μl
buffer
TE
dandisimpandalamlemaries.
(Zubaidah, 2004)
2.3 Tahap Isolasi DNA
a. Perusakandindingsel
Penggunaan nitrogen cair
b. Lisismembransel
Penggunaandetergenkationik (CTAB)
c. Pemurnian
Beberapakontaminansepertisenyawasekunder
polisakarida, RNA,dan protein
d. Presipitasi

(fenol)
Penggumpalan DNA menggunakan isopropanol dingin
(Puspita, 2010)
2.4 ManfaatIsolasi DNA
Menghancurkan membran sel.
Disosiasi protein sel.
Pemisahan DNA dari komponen terlarut lainnya.
(Puspita, 2010)
III. METODOLOGI

3.1 Alat, bahan, danfungsi
3.1.1 Alat
Pisau
: untukmembelahmangga
Mortal danpastle : untukmenghaluskanmangga
Botol
: untuktempatmencampurkanbahan
Sendok
: untukmengaduklarutan
Tabungreaksi : untuktempatlarutan
Timbangananalitik : untukmenimbangbahan
Saringan : untukmenyaringbahan
Gelasukur : untukmengukur volume larutan
3.1.2 Bahan
Buahmangga : sebagaispesimen yang akandiamati
Detergen : untukmelisissel
Garam
: untukmemisahkan air dengankotoran
Etanol 96% :untukmempresipitasi
Aquades :untukmencucipermukaanalat
3.2 Cara Kerja
Mangga
Kupas
Ambil 5 gram
Gerus dengan mortal dan pestele
Mangga halus
+2.5 gr garam
+2.5 gram detergen
+aqudest 50ml
Diaduk
Biarkan 10 menit
saring
ambil 5ml
+6ml etanol
Amati supernatan
3.3 AnalisaPerlakuan
Pada isolasi DNA kasar bahan yang digunakan adalah
buah manga.pertama-tama mangga dikupas setelah itu ambil 5
gram gerus dengan mortal damn pestle.setelah mendapatkan
mangga halus.lalu tambahkan 2,5 gr garamdan tambahkan 2,5
gram detergen.detergen yang diambil adalah rinso cair,rinso
bubuk,bukrim,lalu setelah itu diaduk dan biarkan selama 10
menit setelah itu saring dan ambil 5 ml dan tambahkan 6 ml
etanol lalu amati supermatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No.

Dokumentasi

Keterangan

1.

Mangga dihaluskan
dengan
menggunakan
mortar dan pestle

2.

Mangga yang
sudah dihaluskan
dimasukkan ke
dalam botol
3.

Ditambah garam,
rinso cair,
aquadesh, diaduk
dan didiamkan
selama 10 menit

4.

Ditambah garam,
rinso bubuk,
aquadesh, diaduk
dan didiamkan
selama 10 menit

5.

Ditambah garam,
bu cream,
aquadesh, diaduk
dan didiamkan
selama 10 menit
6.

Setelah diaduk,
kemudian disaring

7.

Setelah disaring,
diambil sebanyak 5
ml

8.

Hasil saringan
dimasukkan ke
dalam tabung
reaksi dan diberi
label
9.

Ditambah etanol
96% sebanyak 6 ml

10.

Hasil

4.2 Pembahasan
Dari hasil isolasi DNA yang dilakukan, diketahui bahwa
jenis detergen berpenuh terhadap hasil isolasi DNA dan jenis
detergen tertentu memberikan pengaruh paling baik terhadap
jenis buah tertentu pula dengan kadar air berbeda.dari hasil
praktikum dapat diketahui bahwa detergen yang paling
berpengaruh dalam proses isolasi DNA kasar pada buah mangga
ini adalah rinso cair, karena mangga mempunyai kandungan
kadar air yang sedang. Namun pada praktikum kali ini, DNA
tidak mau muncul keatas dan tetap berada pada permukaan
larutan. Perbedaan detergen dalam mempengaruhi tingkat
pemunculan DNA dalam isolasi DNA ini disebabkan karena
kandungan detergen tersebut berbeda, misalnya lauryl sulfat
yang dapat berfungsi sama dengan dodesil sulfat dan disodium
EDTA, serta kandungan zat pewarna dan zat aktif pemutih yang
biasanya ada dalam detergen.
Menurut Jamilah (2005) diantara detergen bubuk
menghasilkan warna yang paling baik, yaitu putih, detergen
krim memberikan warna yang kurang baik karena menyebabkan
warna filtrat mendekati warna detergen, sehingga isolasi DNA
yang dihasilkan berwarna sama atau hampir sama dengan filtrat.
Sementara pada isolat yang dihasilkan dari filtrat yang
menggunakan detergen cair tidak menunjukkan adanya
prespitasi DNA yang baik, kalaupun ada, konsentrasi dan
viskositasnya sangat rendah. Pernyataan Jamilah tersebut dapat
kita berikan pada isolasi DNA yang terjadi pada buah dengan
konsentrasi air tinggi.
Sedangkan untuk mengetahui fungsi detergen dalam isolasi
DNA ini menurut Jamilah (2005) dalam proses isolasi DNA,
detergen berfungsi untuk melisiskan barier (penghalang) sel
secara kimia sebagai pengganti senyawa kimia yang mampu
merusak dinding dan membran sel antara lain lisozim yang
dapat mendegesti senyawa polimerik yang menyebabkan
kekakuan sel dan etil endiamintetra asetat (EDTA) yang
berfungsi untuk menghilangkan ion Mg2+ yang penting untuk
mempertahankan keseluruhan struktur selubung sel, serta
menghambat enzim-enzim seluler yang dapat merusak DNA
(ion Mg2+ merupakan kofaktor penting bagi DNAse yang biasa
"memakan" DNA).
Kecepatan pembentukan DNA juga dipengaruhi oleh jenis
detergen yang digunakan, dalam hal ini detergen cair memiliki
kualitas paling baik dalam pembentukan DNA pada ekstrak
buah. Ini karena dalam detergen bubuk, kandungan senyawa
kimia untuk melisiskan sel terdapat dalam konsentrasi yang
lebih tinggi daripada detergen jenis lain.
V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dalam praktikum tentang isolasi DNA kasar pada buah
mangga ini dapat disimpulkan bahwa detergen cair memiliki
kualitas paling baik dalam pembentukan DNA pada ekstrak
buah. Ini karena dalam detergen bubuk, kandungan senyawa
kimia untuk melisiskan sel terdapat dalam konsentrasi yang
lebih tinggi daripada detergen jenis lain.

5.2 Saran
Untuk praktikum:
Semoga UAPnya nanti, soal yang diberikan mudah dan
dapat terjawab dengan baik dan benar
Untuk asisten :
Semoga lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aditia.2010.IsolasiDNA.http://sharkestaditia.blogspot.com/2010/03/i
solasiDNA.html Diakses 01Desember 2012
Doyle, J.J. and J.L. Doyle. 1987. A rapid DNA isolation procedure
for small quantities of fresh leaf tissue. Phytochem. Bull. 19:
11-15.
Jamilah. 2005. Pengaruh Berbagai Macam Detergen, Penambahan
Enzim, dan Ekstrak Nanas (Ananas comusus (L) Merr)
Terhadap Hasil Isolasi DNA Berbagai Macam Buah Sebagai
Topik Praktikum Matakuliah Genetika. Skripsi tidak
diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang
Puspita, 2010.TahapanIsolasi DNA. http://puspitt .multiply.com
/journal/item/14/ISOLASI-DNA? &show_interstitia l=1
&u=%2Fjournal%2Fitem. Diaksestanggal 01 Desemb- er
2012
Zubaidah, 2004. Isolasi dan karakterisasi Gen Perbaikan DNA Baru
pada Bakteri Radioresisten Deinococcus radiodurans.
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir,
Bandung, Juni 2004.

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
UNESA
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
UNESA
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Fransiska Puteri
 

What's hot (20)

Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial Air Jar...
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Buah (fructus)
Buah (fructus)Buah (fructus)
Buah (fructus)
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4Laporan biokima bab 4
Laporan biokima bab 4
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)Makalah kimia Pengenalan alat-alat  di Laboratorium  Kimia (Irdan Arjulian)
Makalah kimia Pengenalan alat-alat di Laboratorium Kimia (Irdan Arjulian)
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 

Similar to Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna

ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdfISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
IrfanSuliansyah3
 
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptxKELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
fikri14566
 

Similar to Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna (20)

TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptxTUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
TUGAS PPT EKTRAKSI DNA MANGGA_Anisah Siregar dan Irayana Nurul_5J.pptx
 
ppt bioteknologi isolasi dna bah nanas.pptx
ppt bioteknologi isolasi dna bah nanas.pptxppt bioteknologi isolasi dna bah nanas.pptx
ppt bioteknologi isolasi dna bah nanas.pptx
 
EKSTRAKSI DNA JERUK_ 5J/KEL 3.pptx
EKSTRAKSI DNA JERUK_ 5J/KEL 3.pptxEKSTRAKSI DNA JERUK_ 5J/KEL 3.pptx
EKSTRAKSI DNA JERUK_ 5J/KEL 3.pptx
 
LAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptx
LAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptxLAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptx
LAPORAN TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI DNA IKAN SEGAR KELOMPOK 12 KELAS 5J.pptx
 
Dna
DnaDna
Dna
 
Ekstraksi DNA: DNA Daging Sapi Segar.pptx
Ekstraksi DNA: DNA Daging Sapi Segar.pptxEkstraksi DNA: DNA Daging Sapi Segar.pptx
Ekstraksi DNA: DNA Daging Sapi Segar.pptx
 
TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA SAWI.pptx
TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA SAWI.pptxTUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA SAWI.pptx
TUGAS BIOTEKNOLOGI FARMASI_5J_EKSTRAKSI DNA SAWI.pptx
 
EKSTRAKSI DNA PEPAYA.pptx
EKSTRAKSI DNA PEPAYA.pptxEKSTRAKSI DNA PEPAYA.pptx
EKSTRAKSI DNA PEPAYA.pptx
 
EKSTRAKSI DNA HATI AYAM
EKSTRAKSI DNA HATI AYAMEKSTRAKSI DNA HATI AYAM
EKSTRAKSI DNA HATI AYAM
 
Ekstraksi DNA Manusia
Ekstraksi DNA ManusiaEkstraksi DNA Manusia
Ekstraksi DNA Manusia
 
Jurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwanJurnal ekstrasi dna ihwan
Jurnal ekstrasi dna ihwan
 
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdfISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
ISOLASI_DNA_PLASMID_By_Amrullah_Mukhtar.pdf
 
Isolasi DNA
Isolasi DNAIsolasi DNA
Isolasi DNA
 
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptxKELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
KELOMPOK 5 - ISOLASI DAN IDENTIFIKASI DNA.pptx
 
PPT EKSTRAKSI DNA MELON_KELOMPOK 9_5J.pptx
PPT EKSTRAKSI DNA MELON_KELOMPOK 9_5J.pptxPPT EKSTRAKSI DNA MELON_KELOMPOK 9_5J.pptx
PPT EKSTRAKSI DNA MELON_KELOMPOK 9_5J.pptx
 
Ekstraksi DNA Apel 5B.pptx
Ekstraksi DNA Apel 5B.pptxEkstraksi DNA Apel 5B.pptx
Ekstraksi DNA Apel 5B.pptx
 
TUGAS BIOTEKKNOLOGI EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA.pptx
TUGAS BIOTEKKNOLOGI  EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA.pptxTUGAS BIOTEKKNOLOGI  EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA.pptx
TUGAS BIOTEKKNOLOGI EKSTRAKSI DNA BUAH NAGA.pptx
 
Ekstraksi DNA Manusia.pdf
Ekstraksi DNA Manusia.pdfEkstraksi DNA Manusia.pdf
Ekstraksi DNA Manusia.pdf
 
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.pptPPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
 
Praktikum biokimia 1
Praktikum biokimia 1Praktikum biokimia 1
Praktikum biokimia 1
 

More from fahmiganteng

Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
fahmiganteng
 
Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of life
fahmiganteng
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
fahmiganteng
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
fahmiganteng
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
fahmiganteng
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
fahmiganteng
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
fahmiganteng
 
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistemLaporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
fahmiganteng
 
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putihLaporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
fahmiganteng
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
fahmiganteng
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofil
fahmiganteng
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
fahmiganteng
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
fahmiganteng
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
fahmiganteng
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
fahmiganteng
 
Laporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha taniLaporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha tani
fahmiganteng
 

More from fahmiganteng (20)

Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of life
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
 
Laporan tanah 1
Laporan tanah 1Laporan tanah 1
Laporan tanah 1
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
 
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistemLaporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
 
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putihLaporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofil
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Laporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha taniLaporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha tani
 

Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI “ ISOLASI DNA KASAR ” Disusun Oleh: Nama : Muhammad Guruh Arif Zulfahmi NIM : 105040201111091 Kelompok : Senin, 06.00 Asisten : Khoirun Enisa UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2012
  • 2. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DNA ini tersusun atas 3 komponen utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung membentuk nukleotida. Materi genetik yang terdapat di dalam inti sel makhluk hidup. Materi itu berbentuk seperti tangga. Bukan tangga yang lurus, tetapi tangga yang berpilin. Kedua sisi tangga dihubungkan oleh anak tangga. Pada DNA, hanya ada dua jenis anak tangga, yaitu anak tangga yang dibentuk oleh pasangan basa nitrogen Adenin dan Timin (A-T) dan basa Guanin-Citosin (G-C). Molekul DNA ini terikat membentuk kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua ”benang” polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk hidup dan disebut sebagai ”cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain. DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga bisa diisolasi. 1.2 Tujuan Untuk pengetahui pengertian isolasi DNA Untuk mengetahui macam-macam metode isolasi DNA Untuk mengetahui tahapan-tahapan isolasi DNA Untuk mengetahui manfaat isolasi DNA 1.3 Manfaat Praktikum isolasi DNA dilakukan, bermanfaat untuk mengetahui pengaruh macam buah dan jenis deterjen terhadap kualitas DNA yang dihasilkan dalam proses isolasi.
  • 3. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Isolasi DNA isolasi DNA adalah suatu teknik dimana hasil akhirnya strand-strand DNA dapat terpisah dari dalam sel dalam bentuk kumpulan strand berwujud benang-benang putih. (Aditia, 2010) DNA isolation is a routine procedure to collect DNA for subsequent molecular or forensic analysis. (Isolasi DNA adalah prosedur rutin untuk mengumpulkan DNA untuk analisis molekuler atau forensik berikutnya) (Doyle, 1987) 2.2 Macam Metode Isolasi DNA Isolasi DNA menggunakanmetodeisolasiKarsinahet al.(2002) yang telahdimodifikasidenganlangkahkerjasebagaiberikut : 1. Tabungeppendorfdiisidengan 1 ml buffer ekstraksi CTAB (CTAB 3%, NaCl 1,4 M, EDTA 0,002M danTris-HCl 0,1M) dan 5 μlmercaptoethanol. 2. DaunBawangmerahdisterilisasidenganalkoholdanditimbang 0,5 gram. 3. 0,5 gram daunbawangmerahdigerusdalam mortar denganbantuan nitrogen cairdanditambah PVP 10 mg, kemudiandimasukkankedalameppendorf yang sudahberisi 1 ml buffer ekstraksi CTAB dan 5 μlmercaptoethanol. Setelahituekstrakdaundivortexhinggahomogen. 4. Ekstrakdaundiinkubasidalamsuhu 65oC selama 30 menitsambildibolak-baliktiap 10 menit. Kemudianditambahkan 700 μlChloroform :Isoamylalcohol/CHISAM (24:1). Setelahituekstrakdaundivortexhinggahomogen. 5. Ekstrakdaunkemudiandisentrifugasiselama 10 menitdengankecepatan 6000 rpm. Supernatandimasukkantabungbarudanditambahkan 700 μl CHISAM.
  • 4. 6. Larutansupernatandan CHISAM disentrifugasiselama 10 menitdengankecepatan 6000 rpm. Faseatasdimasukkantabungbaruditambah isopropanol dingin. Larutantersebutdibolak-balikperlahanhinggatampakbenangbenangputihdalamlarutan. Larutandiinkubasidalam freezer selama 30 menit. 7. Setelahdiinkubasi, larutandisentrifugasiselama 10 menitdengankecepatan 6000 rpm setelahitusupernatandibuangdenganhati-hati agar endapan DNA pellet tidakikutterbuang. 8. Endapan DNA pellet dicucidengan buffer pencucidengancaramenambahkan 200 μl buffer pencucikedalam tube, kemudiancairan di buang. Pencucianinidilakukan 2 kali. Setelahituendapan DNA pellet dikeringanginkan. 9. Endapan DNA kemudiandiresuspensidengan 500 μl buffer TE laluditambah 1 μlRNAse. 10. Larutan DNA yang sudahditambahRNAsediinkubasiselama 30 menitpadaSuhu 37ºC. 11. Setelahlarutan DNA diinkubasi, ditambahkan 1 ml ethanol absolute dingindandibolak-balikperlahan. 12. Larutan DNA laludiinkubasipada freezer selama 30 menit. 13. Setelahinkubasiselesaikemudiandisentrifugasiselama 10 menitpadakecepatan 6000 rpm. Peletkemudiandikeringanginkan. 14. Peletdiresuspensidengan 100 μl buffer TE dandisimpandalamlemaries. (Zubaidah, 2004) 2.3 Tahap Isolasi DNA a. Perusakandindingsel Penggunaan nitrogen cair b. Lisismembransel Penggunaandetergenkationik (CTAB) c. Pemurnian Beberapakontaminansepertisenyawasekunder polisakarida, RNA,dan protein d. Presipitasi (fenol)
  • 5. Penggumpalan DNA menggunakan isopropanol dingin (Puspita, 2010) 2.4 ManfaatIsolasi DNA Menghancurkan membran sel. Disosiasi protein sel. Pemisahan DNA dari komponen terlarut lainnya. (Puspita, 2010)
  • 6. III. METODOLOGI 3.1 Alat, bahan, danfungsi 3.1.1 Alat Pisau : untukmembelahmangga Mortal danpastle : untukmenghaluskanmangga Botol : untuktempatmencampurkanbahan Sendok : untukmengaduklarutan Tabungreaksi : untuktempatlarutan Timbangananalitik : untukmenimbangbahan Saringan : untukmenyaringbahan Gelasukur : untukmengukur volume larutan 3.1.2 Bahan Buahmangga : sebagaispesimen yang akandiamati Detergen : untukmelisissel Garam : untukmemisahkan air dengankotoran Etanol 96% :untukmempresipitasi Aquades :untukmencucipermukaanalat 3.2 Cara Kerja Mangga Kupas Ambil 5 gram Gerus dengan mortal dan pestele Mangga halus +2.5 gr garam +2.5 gram detergen +aqudest 50ml Diaduk Biarkan 10 menit saring
  • 7. ambil 5ml +6ml etanol Amati supernatan 3.3 AnalisaPerlakuan Pada isolasi DNA kasar bahan yang digunakan adalah buah manga.pertama-tama mangga dikupas setelah itu ambil 5 gram gerus dengan mortal damn pestle.setelah mendapatkan mangga halus.lalu tambahkan 2,5 gr garamdan tambahkan 2,5 gram detergen.detergen yang diambil adalah rinso cair,rinso bubuk,bukrim,lalu setelah itu diaduk dan biarkan selama 10 menit setelah itu saring dan ambil 5 ml dan tambahkan 6 ml etanol lalu amati supermatan.
  • 8. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil No. Dokumentasi Keterangan 1. Mangga dihaluskan dengan menggunakan mortar dan pestle 2. Mangga yang sudah dihaluskan dimasukkan ke dalam botol
  • 9. 3. Ditambah garam, rinso cair, aquadesh, diaduk dan didiamkan selama 10 menit 4. Ditambah garam, rinso bubuk, aquadesh, diaduk dan didiamkan selama 10 menit 5. Ditambah garam, bu cream, aquadesh, diaduk dan didiamkan selama 10 menit
  • 10. 6. Setelah diaduk, kemudian disaring 7. Setelah disaring, diambil sebanyak 5 ml 8. Hasil saringan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diberi label
  • 11. 9. Ditambah etanol 96% sebanyak 6 ml 10. Hasil 4.2 Pembahasan Dari hasil isolasi DNA yang dilakukan, diketahui bahwa jenis detergen berpenuh terhadap hasil isolasi DNA dan jenis detergen tertentu memberikan pengaruh paling baik terhadap jenis buah tertentu pula dengan kadar air berbeda.dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa detergen yang paling berpengaruh dalam proses isolasi DNA kasar pada buah mangga ini adalah rinso cair, karena mangga mempunyai kandungan kadar air yang sedang. Namun pada praktikum kali ini, DNA
  • 12. tidak mau muncul keatas dan tetap berada pada permukaan larutan. Perbedaan detergen dalam mempengaruhi tingkat pemunculan DNA dalam isolasi DNA ini disebabkan karena kandungan detergen tersebut berbeda, misalnya lauryl sulfat yang dapat berfungsi sama dengan dodesil sulfat dan disodium EDTA, serta kandungan zat pewarna dan zat aktif pemutih yang biasanya ada dalam detergen. Menurut Jamilah (2005) diantara detergen bubuk menghasilkan warna yang paling baik, yaitu putih, detergen krim memberikan warna yang kurang baik karena menyebabkan warna filtrat mendekati warna detergen, sehingga isolasi DNA yang dihasilkan berwarna sama atau hampir sama dengan filtrat. Sementara pada isolat yang dihasilkan dari filtrat yang menggunakan detergen cair tidak menunjukkan adanya prespitasi DNA yang baik, kalaupun ada, konsentrasi dan viskositasnya sangat rendah. Pernyataan Jamilah tersebut dapat kita berikan pada isolasi DNA yang terjadi pada buah dengan konsentrasi air tinggi. Sedangkan untuk mengetahui fungsi detergen dalam isolasi DNA ini menurut Jamilah (2005) dalam proses isolasi DNA, detergen berfungsi untuk melisiskan barier (penghalang) sel secara kimia sebagai pengganti senyawa kimia yang mampu merusak dinding dan membran sel antara lain lisozim yang dapat mendegesti senyawa polimerik yang menyebabkan kekakuan sel dan etil endiamintetra asetat (EDTA) yang berfungsi untuk menghilangkan ion Mg2+ yang penting untuk mempertahankan keseluruhan struktur selubung sel, serta menghambat enzim-enzim seluler yang dapat merusak DNA (ion Mg2+ merupakan kofaktor penting bagi DNAse yang biasa "memakan" DNA). Kecepatan pembentukan DNA juga dipengaruhi oleh jenis detergen yang digunakan, dalam hal ini detergen cair memiliki kualitas paling baik dalam pembentukan DNA pada ekstrak buah. Ini karena dalam detergen bubuk, kandungan senyawa kimia untuk melisiskan sel terdapat dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada detergen jenis lain.
  • 13. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam praktikum tentang isolasi DNA kasar pada buah mangga ini dapat disimpulkan bahwa detergen cair memiliki kualitas paling baik dalam pembentukan DNA pada ekstrak buah. Ini karena dalam detergen bubuk, kandungan senyawa kimia untuk melisiskan sel terdapat dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada detergen jenis lain. 5.2 Saran Untuk praktikum: Semoga UAPnya nanti, soal yang diberikan mudah dan dapat terjawab dengan baik dan benar Untuk asisten : Semoga lebih baik dari sebelumnya.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Aditia.2010.IsolasiDNA.http://sharkestaditia.blogspot.com/2010/03/i solasiDNA.html Diakses 01Desember 2012 Doyle, J.J. and J.L. Doyle. 1987. A rapid DNA isolation procedure for small quantities of fresh leaf tissue. Phytochem. Bull. 19: 11-15. Jamilah. 2005. Pengaruh Berbagai Macam Detergen, Penambahan Enzim, dan Ekstrak Nanas (Ananas comusus (L) Merr) Terhadap Hasil Isolasi DNA Berbagai Macam Buah Sebagai Topik Praktikum Matakuliah Genetika. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Puspita, 2010.TahapanIsolasi DNA. http://puspitt .multiply.com /journal/item/14/ISOLASI-DNA? &show_interstitia l=1 &u=%2Fjournal%2Fitem. Diaksestanggal 01 Desemb- er 2012 Zubaidah, 2004. Isolasi dan karakterisasi Gen Perbaikan DNA Baru pada Bakteri Radioresisten Deinococcus radiodurans. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir, Bandung, Juni 2004.