Makalah ini membahas tentang pertambangan dan sumber daya alam. Pertambangan didefinisikan sebagai kegiatan penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi berbagai tahapan seperti eksplorasi, produksi, pengolahan, dan pascatambang. Sumber daya alam dibagi menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Kebijakan pengelolaan lingkungan dalam pert
2. ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah segala puji syukur penulis ucapkan atas Rahmat, Taufik, dan Karunia
Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Makalah Hukum SDA ini dengan
penuh rasa tanggung jawab. Shalawat salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan
alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan
menuju alam yang terang menderang.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dosen pembimbing mata kuliah
Hukum SDA yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
makalah Hukum SDA ini, dan ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua
pihak yang turut membantu hingga terselesaikannya makalah ini dengan baik.
Mudah-mudahan para pembaca dapat mengambil hikmah atau manfaat dari makalah
Hukum SDA ini dan dapat menambah wawasan para pembaca.
Penulis sadar bahwa dalam makalah Hukum SDA ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran anda, untuk
sempurnya penulisan-penulisan selanjutnya.
Demikian semoga makalah Hukum SDA ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Mataram, 10 April 2014
3. iii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................7
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara alami
yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya.Yang tergolong
di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme,
tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan
tanah.
Dalam perkembangannya sumber daya alam digolongkan dalam 3 macam :
1. Sumber daya alam berdasar jenis
2. Sumber daya alam bersifat pembaharuan
3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya,
Menurut jenisnya sumber daya alam dibagi menjadi sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, dan tidak dapat diperbahaui. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
adalam sumber daya alam yang jika dipakai terus menerusakan habis dan tidak dapat
diusahakan kembali keberadaannya oleh manusia. Contoh jenis sumber daya alama yang
tidak dapat diperbahui adalah berbagai macam bahan tambang seperti minyak bumi, gas
alam, emas-perak dan batu bara dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pertambangan?
2. Bagaimana konsep Pengelolaan Pertambangan?
3. Bagaimana kebijakan Pengelolaan Lingkungan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pertambangan
2. Mengetahui konsep Pengelolaan Pertambangan
3. Mengetahui kebijakan Pengelolaan Lingkungan
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
1. DefinisiPertambangan
DalamUndang-Undang Nomor4Tahun2009tentangPertambangan
MineraldanBatubaraPasal1butir(1)disebutkan pertambangan adalahsebagian
atauseluruh tahapankegiatandalamrangkapenelitian,pengelolaan, dan pengusahaan
mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian,pengangkutandanpenjualan,sertakegiatanpascatambang.
Usahapertambangan
DalamUndang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Usaha pertambangan adalah
kegiatandalamrangkapengusahaan mineralataubatubarayang meliputitahapan
kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kostruksi,
penambangan,pengolahandan pemurnian,pengangkutandan penjualan,serta
pascatambang.Daripengertian tersebutdapatdisimpulkan bahwausaha
pertambanganbahan-bahangaliandibedakanmenjadi8 (delapan)macamyaitu:
1. Penyelidikanumum, adalah
tahapankegiatanpertambanganuntukmengetahui
kondisigeologiregionaldanindikasiadanyamineralisasi.
2. Eksplorasi, adalahtahapankegiatanusahapertambangan untukmemperoleh
informasisecaraterperincidantelititentang lokasi,bentuk,dimensi,sebaran,
kualitas,dansumberdayaterukur daribahangalian,sertainformasi mengenai
lingkungansosialdanlingkunganhidup.
3. Operasiproduksi, adalahtahapankegiatanusahapertambanganyangmeliputi
konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk
pengangkutan danpenjualan, sertasaranapengendaliandampaklingkungan
sesuaidengan hasilstudikelayakan.
4. Konstruksi, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan
pembangunan seluruhfasilitasoperasiproduksi, termasukpengendalian
dampaklingkungan.
5. Penambangan, adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk
memproduksimineraldan/ataubatubaradanmineralikutannya.
6. Pengolahan danpemurnian,adalahkegiatanusahapertambanganuntuk
6. 3
meningkatkanmutumineraldan/ataubatubarasertauntuk memanfaatkandan
memperolehmineralikutan.
7. Pengangkutan, adalahkegiatanusahapertambanganuntukmemindahkan
mineraldan/atau batubaradaridaerah tambang dan/atau tempatpengolahan
danpemurniansampaitempatpenyerahan.
8. Penjualan,adalahkegiatanusahapertambanganuntukmenjualhasil
pertambanganmineralataubatubara.
Usahapertambanganinidikelompokkanatas:
1. Pertambanganmineral;dan
2. Pertambanganbatubara.
Mineraladalahsenyawaanorganikyang terbentukdialam,yang memiliki
sifatfisikdankimiatertentusertasusunan kristalteraturataugabungannyayang
membentukbatuan,baikdalambentuklepasataupadu.Pertambanganmineral
adalahpertambangan kumpulan mineralyangberupabijihataubatuan,diluar
panasbumi,minyakdangasbumi,sertaairtanah dan
Batubara adalah endapan senyawaorganikkarbonanyangterbentuksecara
alamiahdarisisatumbuh-tumbuhan.Pertambanganbatubaraadalahpertambangan
endapankarbonyang terdapatdidalambumi, termasukbitumenpadat,gambut,
danbatuanaspal.
2. KonsepPengelolaanPertambangan
Menyadaribahwaindustripertambangan adalah industri yang akan terus
berlangsung sejalan dengan semakin meningkatnyaperadabanmanusia,maka
yangharusmenjadiperhatiansemua pihakadalahbagaimanamendorong
industripertambangansebagaiindustriyang dapatmemaksimalkandampakpositif
danmenekandampaknegatifseminimal mungkin
melaluikonseppengelolaanusahapertambangan berwawasan jangka
panjang.Berdasarkan padapengamatandanpengalaman Sudrajat(2010),munculnya
sejumlahpersoalanyang mengiringikegiatanusahapertambangandilapangandiantaranya:
Sudrajat (2010),menyatakan bahwa dalam menjalankan pengelolaan dan
pengusahaan bahangalianharusdilakukandengancarayang baikdanbenar(goodmining
practice).Goodminingpracticemeliputi:
1. Penetapanwilayahpertambangan,
2. Penghormatan terhadap pemegang hak atas tanah,
7. 4
3. Aspek perizinan,
4. Teknis penambangan,
5. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3),
6. Lingkungan,
7. Keterkaitan hulu-hilir/konservasi/nilai tambah,
8. Pengembangan masyarakat/wilayah di sekitar lokasi kegiatan,
9. Rencana penutupan pasca tambang,
10. Standardisasi.
3. KebijakanPengelolaanLingkungan
Salahsatutujuanpembangunan nasionaladalahmeningkatkan
kesejahteraanmasyarakatyangberkeadilandanberprikemanusiaan. Ketersediaan
sumberdayaalamdalammeningkatkanpembangunan sangatterbatasdantidak
merata,sedangkan permintaansumberdayaalamterusmeningkat,akibat
peningkatanpembangunanuntukmemenuhikebutuhanpenduduk.(Syahputra,2005)
DalamperaturanpemerintahRepublikIndonesia Nomor 78Tahun2010
tentangreklamasidanpascatambangprinsipperlindungan danpengelolaan
lingkunganhiduppertambanganmeliputi:
1. Perlindungan terhadap kualitas airpermukaan,air tanah, airlaut, dan
tanahsertaudaraberdasarkan standar baku mutu atau kriteriabaku
kerusakanlingkungan hidupsesuaidenganketentuanperaturanperundang- undangan;
2. Perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati;
3. Penjaminan terhadap stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup,
kolam tailing, lahan bekas tambang, dan struktur buatan lainnya;
4. Pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukannya;
5. Memperhatikan nilai-nilai sosial dan budaya setempat; dan
6. Perlindungan terhadap kuantitas airtanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dengan Orientasikebijakanlingkunganyang
umumdikenaladalahorientasikebijakanmemenuhiperaturan lingkungan
(complianceoriented)dan yangberusahamelebihi standarperaturantersebut
(beyondcompliance) diharapkan dapat memajukan pembangunan nasional seperti yang
dicita-citakan
9. 6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sumber daya alan dibagi menjadi dua jenis:
a. Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resource)
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya alam dimana
alam mampu mengadakan pertumbuhan baru dalam waktu relatif cepat, sumber
daya alam ini tidak dapat habis dan tetap dapat diperbaharui
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam ini jumlahnya statis karena tidak ada penambahan atau
pembentukannya sangat lambat bila dibandingkan dengan umur manusia,
pembentukan kembali membutuhkan waktu ratusan tahun bahkan jutaan tahun,
Sumber daya alam tidak dapat diperbarui kebanyakan didapat dari bahan galian.
DalamUndang-Undang Nomor4Tahun2009tentangPertambangan
MineraldanBatubaraPasal1butir(1)disebutkan pertambangan adalahsebagian
atauseluruh tahapankegiatandalamrangkapenelitian,pengelolaan, dan pengusahaan
mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian,pengangkutandanpenjualan,sertakegiatanpascatambang.
Dalam pertambangan tersebut dikenal usaha pertambangan yang dikenal dengan
gali-galian yang termasuk ranah pertambangan meliputi penyidikan umum, eksporasi,
operasi produksi, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, dan
pengangkutan serta penjualan.