4. Konsep & Tugas Perkembangan
Pengertian Tugas Perkembangan
Sumber Tugas Perkembangan
Jenis-Jenis Perkembangan Tingkah Laku
Individu
Tahap dan Tugas Perkembangan Individu
Karakteristik Perkembangan Anak Usia Sd
Tugas-tugas Perkembangan Remaja
5. Jika kita artikan maka Tugas Perkembangan
adalah suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dari kehidupan individu, yang jika
tugas tersebut berhasil dituntaskan maka
akan membawa kepada kebahagiaan dan
kesuksesan dalam menuntaskan tugas
berikutnya, jika tugas tersebut gagal
dituntaskan maka akan membawa individu
kepada ketidakbahagiaan, penolakan dari
masyarakat dan kesulitan dalam
menyelesaikan tugas berikutnya.
Pengertian Tugas Perkembangan
7. Jenis-Jenis Perkembangan Tingkah Laku
Individu
Menurut Yelon dan Weinstein
1. Perkembangan Jenis-jenis Tingkah Laku masa anak
kecil (toddler).
2. Perkembanagn Jenis Tingkah Laku Masa Pra Sekolah
(Presholler).
3. Perkembangan Jenis Tingkah laku Masa Kanak-Kanak
(Childhood).
4. Perkembangan Jenis Tingkah Laku Masa Remaja Awal
(Early Adolescence)
5. Perkembangan Jenis Tingkah Laku Remaja Akhir
(Late Adoloscence).
8. Menurut Jean Piaget
1. Tahap Sensorimotor (0 – kurang lebih 2 tahun).
2. Tahap Operasi Awal/Preoperational (2 – 6 tahun).
3. Tahap Operasi Konkrit (7 – 11 tahun).
4. Tahap Operasi Formal (12 tahun ke atas).
Menurut Jerome Bruner
1. Tahap Enactive.
2. Tahap Imageri atau Iconic.
3. Tahap Symbolic
9. Tahap dan Tugas Perkembangan
Individu
Robert Havighurst (1953) membagi perkembangan
individu menjadi empat tahap, yaitu:
(1) Masa bayi dan kanak-kanak kecil (0-6 tahun);
(2) Masa kanak-kanak (6-12 tahun);
(3) Masa remaja atau adolesen (12-18 tahun);
(4) Masa dewasa (18 tahun - ....).
10. Tugas Perkembangan Masa
Bayi dan Kanak-kanak Kecil
(0-6 Tahun)
Tugas Perkembangan Masa
masa kanak-kanak (6-12
tahun):
Belajar berjalan.
Belajar makan makanan yang
padat.
Belajar berbicara/berkata-kata.
Belajar mengontrol pembuangan
kotoran tubuh.
Belajar tentang perbedaan kelamin
dan kesopanan/kelakuakuan yang
sesuai dengan jenis kelaminnya.
Mencapai stabilitas
fisiologis/jasmaniah.
Pembentukan konsep sederhana
tentang kenyataan sosial dan
kenyataan fisik.
Belajar menghubungkan diri secara
emosional dengan orang
tua, saudarasaudaranya,dan orang
lain.
Belajar membedakan yang benar
dan yang salah, dan
pengembangan kesadaran diri/kata
Belajar keterampilan fisik yang perlu
untuk permainan sehari-hari.
Pembentukan kesatuan sikap terhadap
dirinya sebagai suatu organisme yang
tumbuh.
Belajar bermain dengan teman-teman
mainnya.
Belajar memahami peranan-peranan
kepriaan atau kewanitaan.
Pengembangan kemahiran dasar dalam
membaca, menulis, dan berhitung.
Pengembangan konsep-konsep yang
perlu untuk kehidupan sehari-hari.
Pengembangan kesadaran diri,
moralitas, dan suatu skala nilai-nilai.
Pengembangan kebebasan pribadi.
Pengembangan sikap-sikap terhadap
kelompok sosial dan lembaga.
11. Tugas Perkembangan Masa Remaja atau
Adolesen (12-18 Tahun):
Mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman
sebaya dari kedua jenis kelamin.
Mencapai peranan sosial sebagai laki-laki atau perempuan.
Menerima/menghargai tubuh sendiri dan menggunakannya secara
efektif.
Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa
lainnya.
Memperoleh jaminan kebebasan ekonomi.
Memilih dan mempersiapkandiri untuk suatu pekerjaan.
Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan kehidupan berkeluarga.
Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep yang
perlu untuk menjadi warga negara yang cakap.
Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertangung jawab
dalam masyarakat.
Menguasai seperangkat nilai dan sistem etik sebagai pedoman
bertingkah laku.
12. Tugas Perkembangan
pada Masa Dewasa Awal:
Tugas Perkembangan
pada Masa Dewasa
Tengah Umur:
Memilih jodoh/pasangan hidup.
Belajar hidup bersama dengan
pasangan hidup (suami/isteri).
Memulai suatu keluarga.
Mengasuh anak.
Menyelenggarakan/mengelola
rumah tangga.
Memulai meduduki suatu
jabatan/pekerjaan.
Menerima tanggung jawab
sebagai warga negara.
Mencari suatu perkumpulan
sosial yang sesuai.
Mencapai tanggung jawab sosial dan
warga negara yang dewasa.
Mencapai dan mempertahankan
suatu tingkat kehidupan ekonomi
yang layak/mapan.
Membantu nak-anak belasan tahun
menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan bahagia.
Mengembangkan penggunaan
waktu luang orang dewasa.
Menghubungkan diri sendiri kepada
suami atau isteri sebagai suatu
pribadi.
Menerima dan menyesuaikan diri
pada perubahan-perubahan
fisiologis karena usia.
Menyesuaikan diri terhadap orang
tua yang sangat tua.
13. Tugas Perkembangan pada Masa Usia
Lanjut
Menyesuaikan diri pada kekuatan dan kesehatan jasmani
yang makin menurun.
Menyesuaikan diri pada saat pensiun dan pendapatan yang
berkurang.
Menyesuaikan diri terhadap kematian suami/isteri
(menjanda/menduda).
Membentuk suatu ikatan dengan kelompok seusia.
Memenuhi kewajiban-kewajiban sosial dan
kewarganegaraan.
Menyusun penyelenggaraan kehidupan jasmaniah yang
memuaskan.
14. Karakteristik Perkembangan Anak
Usia Sd
Karakteristik Perkembangan Fisik Anak Usia Sd
Perubahan tubuh : sistem tulang, otot, dan keterampilan gerak
1. Diferensiasi tulang belulang, pada masa bayi berjumlah 27
berkembang menjadi 350 pada akhir masa anak sekolah.
2. Diferensasi terjadi dipengaruhi oleh faktor gizi dan latihan.
3. Otot anak laki-laki lebih kuat.
4. Secara fisik anak perempuan lebih cepat matang dari pada
anak laki-laki. ( teori heliosentris)
5. Koordinasi gerakan halus meningkat
6. Sudah mampu melakukan gerakan manipulatif
15. Perkembangan Psikomotorik
Prinsip perkembangan motorik
Perkembangan motorik bergantung pada
kematangan otot dan syaraf.
Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum
anak matang.
Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat
diramalan.
Dimungkinkan menentukan norma perkembangan
motorik
16. Keterampilan Psikomotorik Yang
Perlu Dikembangkan Pada Anak
Sd
Gerak dasar lokomotor :memindahkan tubuh dari
satu tempat ke tempat lain.
Gerak nonlokomotor : peregangan dan pelenturan
tubuh.
Gerak manipulatif : keterampilan gerak yang
memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau
bagian tubuh lainnya
17. Perkembangan Kognitif Anak Sd
Konsep kognitif
Teori gestalt ; kurt koffka ; kognisi manusia
keseluruhan akan lebih berarti
berarti dari pada bagian-bagian_ pembelajaran harus
dimulai dari keseluruhan.
Teori medan ; kurt lewin; setiap kognisi individu
memiliki medan psikologis tertentu _ semakin anak
ada dalam medan belajar cenderung semakin terjaga
kondisi kognisinya dalam situasi pembelajaran.
Teori perkembangan kognitif ; jean piaget ; kognitif
tidak lain dari struktur kognitif, yakni segala
pengalaman individu sejak lahir yang membentuk
kerangka pikirannya.
18. Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Definis Remaja
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata
latin adolescence(kata bendanya adolescenta yang
berarti remaja) yang berarti tumbuh menjadi
dewasa. Adolescence artinya berangsur-angsur
menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan
dan sosial serta emosional.
19. Karakteristik Perubahan Psikologis
dan Perilaku Sosial Remaja
1. Kegelisahan
2. Pertentangan
3. Mengkhayal
4. Aktivitas Berkelompok
5. Keinginan Mencoba Segala Sesuatu
20. Remaja Awal (Early Adolescence)
Remaja Madya (Middle Adolescence)
Remaja Akhir (Late Adolescence)
Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman
sebaya baik pria maupun wanita.
Mencapai peran sosial pria, dan wanita.
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif.
Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung
jawab.
Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-
orang dewasa lainnya.
Mempersiapkan karier ekonomi.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan
untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
21. Profil Perkembangan Remaja dan
Implikasinya dalam Pembelajaran
A. Profil Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Remaja
Remaja Awal Remaja Akhir
Laju perkembangan sangat cepat.
Proporsi ukuran tinggi dan berat
badan sering kurang seimbang.
Munculnya ciri-ciri skunder
(tumbuh bulu pada pubic region,
dsb).
Aktif dalam berbagai jenis
permainan/aktivitas.
Laju perkembangan menurun.
Proporsi ukuran tinggi dan berat
badan tampak seimbang.
Organ reproduksi siap
difungsikan.
Lebih selektif dalam memilih
aktivitas.
22. B. Masalah yang Mungkin Timbul Karena
Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
Kecanggungan bergaul antar remaja bahkan dengan
orang dewasa sekali pun.
Self rejection karena self image tidak sesuai dengan self
reality. Pada remaja kadang – kadang self image terlalu
tinggi atau jauh dari self reality.
Gejala emosional seperti rasa malu ketika menstruasi.
Pemuasan biologis yang tidak tepat.
Perkembangan fisik-hormonal & hormonal yang cepat
menimbulkan goncangan : “masa badai dan topan”.
23. C. Profil Perkembangan Bahasa dan
Perilaku Kognitif Remaja
Remaja Awal Remaja Akhir
Perkembangan bahasa sandi dan mulai
tertarik bahasa asing.
Lebih bersifat realisme kritis.
Mampu mengoperasikan kaidah-kaidah
logika formal.
Bakat (aptitudes) mulai menunjukkan
kecenderungan – kecenderungan lebih
jelas.
Cenderung berpikir dan bertindak “here
and now”
Lebih memantapkan diri pada bahasa
asing yang dipilihnya.
Lebih bersifat rasionalisme idealis.
Logika formal disertai generalisasi
konklusif dan komprehensif.
Kecenderungan bakat tertentu
mencapai titik puncak.
Sudah mulai berpikir dan bertindak
“what next?”
24. D. Masalah-masalah yang Mungkin Timbul
Berkaitan dengan Perkembangan Bahasa dan
Kognitif
Belajar bahasa asing yang tidak menyenangkan cenderung
benci terhadap pelajaran dan gurunya.
Ketidakselarasan antara bakat, minat, dan kemampuan.
Terutama pada remaja awal cenderung berpikir “di sini dan
sekarang” dalam mengambil keputusan hidup.
Sangat rentan dengan pemikiran-pemikiran “sesat” tetapi
dasar logika berpikirnya kuat.
Dengan berkembangnya kognitif pada masa remaja sangat
kaya idealisme, pencari idola, rasa ingin tahu, dan ingin
diakui-dihargai.
25. E. Profil Perkembangan Perilaku Sosial,
Emosional, Moralitas, dan Religius Remaja
Remaja Awal Remaja Akhir
Diawali dengan kecenderungan ambivalen
dalam berteman Kebergantungan pada teman
sebaya dan semangat komformitas.
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi masih labil
dan belum terkendalikan dengan baik.
Mengidentifikasi diri dengan tokoh moralitas
yang diidolakan.
Muncul perilaku skeptis pada agama.
Masih mencari dan mencoba
menemukan pegangan hidup.
Bergaul dengan jumlah teman terbatas dan
selektif.
Mulai fleksibel terhadap teman sebaya.
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosi tampak lebih
stabil, terkendali, dan mampu menguasai diri.
Identifikasi diri pada tokoh moralitas idola
sebagai hasil pertimbangan kemandirian nilai.
Penghayatan yang tingi tentang kehidupan
reliogius.
Mulai menemukan pegangan
hidup yang lebih definitive.
26. F. Masalah-Masalah Yang Mungkin Timbul Berkaitan Dengan
Perkembangan Perilaku Sosial, Emosional, Moralitas, Dan
Keagamaan
Munculnya perilaku anti sosial pada remaja
Konflik dengan orang tua
Penyalahgunaan napza
Mudah digerakkan dalam perilaku destruktif
Mudah terlibat dalam kegiatan masa
Seks bebas
Ikatan solidaritas, nilai, dan tradisi sebaya sangat kuat. Jika
melakukan penyesuaian sosial sangat mungkin konformitas
sosial mereka mengarah kepada kelompok sebaya yang
berisiko tinggi.