SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Kimia inti
Ilmu yang
mempelajari
struktur inti atom
dan pengaruhnya
terhadap
kestabilan inti
serta reaksi-
reaksi inti yang
terjadi pada
proses peluruhan
radio nuklida dan
transmutasi inti
Radiokimia
Mempelajari
zat radioaktif
dan
penggunaannya
dengan teknik-
teknik kimia.
Kimia radiasi
bidang kimia
yang
mempelajari
efek radiasi
radioaktif
terhadap
materi.
Apa itu kimia inti, radio kimia dan kimia radiasi ?
Pada tahun 1903, Ernest Ruterford fisikawan dari Selandia Baru menemukan sinar alfa
() yaitu sinar yang bermuatan positif dan sinar beta () yaitu sinar yang bermuatan
negatif. Sementara itu, Paul U.Villard menemukan sinar gamma () yaitu sinar yang
tidak bermuatan.
Pada tahun 1898, suami istri Marie Curie dan Pierri Curie berhasil
menemukan polonium dan radium.
Pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel kimiawan dari Prancis
menemukan garam kalium urasil sulfat (K2UO(SO4)2).
Zat radioaktif pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Conrad
Rontgen, ahli fisika dari Jerman pada tahun 1895 yaitu menemukan sinar X (
pancaran radiasi yang mengakibatkan fluoresensi ketika arus electron
(katode) menumbuk suatu partikel tertentu.
Sinar Alfa ()
- Bermuatan positif.
- Merupakan partikel
terberat .
- Mempunyai daya tembus
paling lemah dan daya
ion paling tinggi.
- Terdiri atas inti helium
(He) bermuatan +2 dan
bermassa 4 sma.
- Dilambangkan dengan
24.Dibelokkan ke arah
kutub negatif.
Sinar Beta ()
- Bermuatan negatif.
- Mempunyai massa yang
kecil.
- Dilambangkan dengan
10.
- Daya ionnya lemah dan
daya tembus lebih besar
dari sinar .
- Dibelokkan ke arah
kutub positif.
Sinar Gamma ()
- Tidak bermuatan dan
tidak bermassa.
- Dilambangkan 00.
- Merupakan gelomang
elektromagnetik.
- Daya tembus paling
kuat dan daya ion paling
lemah.
- Tidak bermuatan listrik
sehingga tidak
dibelokkan oleh medan
listrik.
Jenis Radiasi yang dipancarkan
Partikel
dasar
Massa
relatif
Muatan Simbol Jenis
Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel
Negatron
(beta)
0 -1 -, -1e0 Partikel
Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel
Gamma 0 0  Gelombang
elektromagnet
Proton 1 +1 1p1,
1H1
Partikel
Netron 1 0 0n1 Partikel
PENGGOLONGAN NUKLIDA
Isotop  kelompok
nuklida dengan Z sama
Contoh : 82Pb204, 82Pb206,
82Pb207,82Pb208
Isobar  kelompok
nuklida dengan A sama
Contoh: 6C14, 7N14, 8O14
Isoton  kelompok nuklida
dengan N sama
Contoh: 1H3, 2He4
Isomer inti  nuklida dengan A
dan Z sama tetapi berbeda
dalam tingkat energinya
Contoh: Co60m, Co60
Struktur Inti
Inti atom tersusun dari nukleon-nukleon yaitu proton yang
bermuatan positif dan neutron. Suatu inti atom yang
ditandai dengan jumlah proton dan neutron tertentu disebut
nuklida.
Contoh :
4He atau adalah nuklida dengan 2
proton, 2 neutron
KESTABILAN INTI
 Faktor penentu kestabilan:
 Angka banding jumlah netron terhadap proton
(n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang paling
stabil adalah inti yang mempunyai nomor atom
sampai 20, memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)
 Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh
hukum genap-ganjil
 Energi pengikat inti pernukleon.
 Nuklida  spesies nuklir
 Contoh: 6C12, 7N14, 6O18
 Rumus umum: ZXA dengan,
Z= nomor atom -- N = A-Z
A=nomor massa
 Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N,
nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.
NUKLIDA TIDAK STABIL BERDASARKAN LETAKNYA
Nuklida-nuklida di atas pita kestabilan n > p
Memancarkan sinar beta, contoh: 6C14 → 7N14 + -1e0
Melepaskan neutron, contoh : 2He5 → 2He4 + 0n1
Nuklida-nuklida di bawah pita kestabilan n < p
Melepaskan positron, contoh : 6C10 → 5B10 + 1e0
Menangkap electron “orbital dalam” kulit K,
contoh : 4Be7 + -1e0 → 3Li7
Nuklida-nuklida di tepi atas pita kestabilan (Z > 83)
Menstabilkan diri dengan memancarkan pertikel
alfa (inti helium).
Contoh : 92U235 → 90Th231 + 2e4
TRANSMUTASI INTI
Peristiwa
peluruhan
suatu isotop
menjadi isotop
lain, ketika
isotop tersebut
ditembak
dengan peluru
atomik.
Rumus reaksi
transmutasi
inti :
• X + a → Y + b
atau X(a,b)Y
REAKSI INTI
 Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi jika suatu inti
atom ditembak dengan partikel berenergi dan
menghasilkan inti baru disertai pelepasan jumlah
energi.
Penggolongan Reaksi-reaksi Inti
 Reaksi Penembakan
 Reaksi Fisi (pembelahan)
 Reaksi Fusi (penggabungan)
Reaksi Fisi
 Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan
netron
 Setiapa reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan
energi sekitar 200 Mev.
 Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan
inti secara berantai.
 Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235
gram 235U ekivalen dengan energi yang
dihasilkan pada pembakaran 500ton batubara.
 Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti ringan
menjadi satu inti yang lebih berat.
 Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.
 Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untuk
mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akan
bergabung.
 Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi,
sekitar 100 juta derajat.
 Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma
dari inti dan elektron.
 Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.
Energi yang
dihasilkan lebih
tinggi
Relatif lebih
“bersih”, karena
hasil reaksi fusi
adalah nuklida-
nuklida stabil.
Energi yang dihasilkan
cukup untuk
menyebabkan terjadinya
reaksi fusi berantai yang
dapat menimbulkan
ledakan termonuklir.
Energi fusi dari 1
kg hidrogen setara
dengan energi
pembakaran
20ribu ton
batubara.
 Energi yang di hasilkan
dari proses pembelahan
inti berantai. Energi
nuklir merupakan salah
satu sumber energi yang
berasal dari unsur-unsur
berat sebagai bahan
bakarnya. Bahan yang
paling banyak di
gunakan adalah
uranium.
 Merupakan unsur-unsur
hasil dari peluruhan
suatu unsur radioaktif
yang berakhir dengan
terbentuknya unsur yang
stabil. Selain itu,
peluruhan suatu nuklida
radioaktif juga untuk
membentuk isotop
radioaktif yang lain.
Energi nuklir Deret keradioaktifan
EMPAT DERET PELURUHAN RADIOAKTIF
 Deret Torium ↔ Unsur yang terbentuk pada
peluruhan deret torium memiliki nomor masssa
dengan kelipatan A=4n.
 Deret Uranium ↔ Unsur yang terbentuk pada
peluruhan deret uranium memiliki nomor massa
dengan kelipatan A = 4n + 2.
 Deret Aktinium ↔ Unsur yang terbentuk pada
peluruhn deret aktinium memiliki nomor massa
dengan kelipatan A = 4n + 3.
 Deret Neptunium ↔ Unsur yang terbentuk pada
peluruhan deret neptunium memiliki nomor massa
dengan kelipatan A = 4n + 1.
PELURUHAN RADIOAKTIF
Laju peluruhan (keaktifan)
zat-zat radioaktif berbanding
lurus dengan jumlah nuklida
radioaktif. Secara sistematis
dinyatakan sebagai berikut.
Dirumuskan dengan
R =  . N
Waktu Paruh
Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak
tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll).
Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida.
Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah
radionuklida, yang dinyatakan dengan:
• -dN/dt N; ► dengan N=jumlah radionuklida, dan t=waktu
Perbandingan dapat diubah
menjadi persamaan dengan
memasukkan tetapan
perbandingan .
-dN/dt  N
-dN/dt = N  laju
perluruhan=keaktifan(A)
A = -dN/dt  A = N
dN/N = - dt (diintegralkan)
Nt=N0.e- t
Jika N0 dan  diketahui maka
dapat dihitung radionuklida N
pada tiap waktu t.
Daftar tetapan peluruhan tidak
ada, yang ada daftar waktu paruh
nuklida sudah dikenal.
Jika t = t½, maka N = ½ N0
ln ½ N0/N0 = - t½
t½ = ln 2
t½ = 0,693  t½ = 0,693/ 
KEGUNAAN RADIOISOTOP SEBAGAI SUMBER RADIASI
 Bidang Kedokteran
Sterilisasi radiasi
Terapi tumor atau kanker
 Bidang Industri
Penggunaannya antara lain:
Perbaikan mutu kayu dengan penambahan
monomer yang sudah diradiasi, kayu menjadi lebih
keras dan awet.
Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat
tekstil sehingga titik leleh lebih tinggi dan mudah
mengisap zat warna serta air.
 Bidang Pertanian
Penggunaannya antara lain:
Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman.
Pemberantasan hama dengan meradiasi serangga
jantan hingga mandul.
Produksi radioisotop dilakukan dalam reaktor nuklir
dengan cara penembakan neutron. Peaktor nuklir
(reaktor atom) adalah pesawat untuk melakukan
reaksi fisi berantai yang terkendali.
 Radioisotop Sebagai Perunut ↔ sebagai perunut,
radioisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem
untuk mempelajari sistem itu, baik sistem fisika,
kimia maupun sistem biologi. Oleh karena
radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama
seperti isotop stabilnya, sehingga radioisotop dapat
digunakan untuk menandai suatu senyawa
sehingga perpindahan perubahan senyawa itu
dapat dipantau.
 Bidang kedokteran ► digunakan untuk mendeteksi suatu
kelainan atau penyakit pada tubuh.
 Bidang industri ► digunakan sebagai pengisi bahan-bahan
pakaian sintesis. Sebagai pengendali produksi pelat timah pada
pembuatan kaleng.
 Bidang hidrologi
 Menentukan kebocoran pipa air bawah tanah.
 Menentukan senyawa pencemar di perairan.
 Bidang Kimia
 Radioisotop dapat digunakan untuk analisis penelusuran
mekanisme reaksi kimia,seperti:
 Penentuan mekanisme reaksi esterifikasi.
 Analisis pengenceran isotop, digunakan untuk menentukan
kadar suatu zat terlarut dalam suatu larutan dengan
menambahkan larutan yang mengandung zat radioaktif.
 Radioisotop dapat digunakan untuk pembuatan unsur-unsur
baru (transuran).
 Bidang Biologi
 Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada
proses fotosintesis.
 Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
 Mengetahui atp sebagai penyimpan energi dalam tubuh
menggunakan radioisotop.
 Mempelajari kesetimbangan dinamis.
 Mempelajari reaksi pengesteran.
 Radioisotop sebagai sumber radiasi.
 Bidang lndustri ► untuk mempelajari pengaruh oli dan additif pada
mesin selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut.
Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai
dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama.
 Bidang Purbakala ► radioisotop yang digunakan
adalah C-14. Penggunaan radioisotope untuk
menentukan umur berbagai jenis batuan dan fosil.
 Bidang Peternakan
 Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk
peningkatan produksi ternak.
 Menguji pengaruh biologis dan kandungan nutrisi
dari bahan pakan lokal yang tersedia.
 32P dan 35S engukuran jumlah dan laju sintesis
protein di dalam usus besar hewan ternak, dan
14C dan 3H untuk pengukuran produksi serta
mudah tidaknya proporsi asam lemak di dalam
usus besar untuk menguap.
D a m p a k N e g a t i f R a d i o i s o t o p
Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia.
Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel
darah putih.
Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat
mengakibatkan kemandulan.
Radiasi zat adioaktif dapat mengakibatkan kerusakan sel somatis
berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembuluh
darah, kerusakan sistem syaraf, ataupun kerontokan rambut.
Kimia Inti, Radio Kimia dan Kimia Radiasi

More Related Content

What's hot

363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docxSaya Kamu
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
alkohol & eter
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eterKlik Bayoe
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksCha Cha D Talo
 
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...Olika Adzalia
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3yunita97544748
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitascahjatilengger
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
Tata nama senyawa kompleks
Tata nama senyawa kompleksTata nama senyawa kompleks
Tata nama senyawa kompleksAli Husni
 

What's hot (20)

Stoikiometri 1
Stoikiometri 1Stoikiometri 1
Stoikiometri 1
 
Reaksi inti
Reaksi intiReaksi inti
Reaksi inti
 
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
363346658 16-soal-jawab-kinetik-kimia-nop-bahan-uas-docx
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
ppt kesetimbangan kimia
 ppt kesetimbangan kimia ppt kesetimbangan kimia
ppt kesetimbangan kimia
 
Kimia fisika
Kimia fisikaKimia fisika
Kimia fisika
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Pik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasiPik 2 bab 1_nitrasi
Pik 2 bab 1_nitrasi
 
alkohol & eter
alkohol & eteralkohol & eter
alkohol & eter
 
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleksPresentasi kimia ion dan senyawa kompleks
Presentasi kimia ion dan senyawa kompleks
 
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
Kompleksometri teknik kimia universitas sriwijaya palembang, sumatera selatan...
 
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
Makalah retrosintesis Kimia Organik 3
 
Fisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitasFisika inti dan radioaktivitas
Fisika inti dan radioaktivitas
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Gugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organikGugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organik
 
Tata nama senyawa kompleks
Tata nama senyawa kompleksTata nama senyawa kompleks
Tata nama senyawa kompleks
 

Similar to Kimia Inti, Radio Kimia dan Kimia Radiasi

FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxZaidan13
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiafarid miftah
 
PPT Zat Radioaktif
PPT Zat RadioaktifPPT Zat Radioaktif
PPT Zat Radioaktifworodyah
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxElsaAndriani3
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiayunita97544748
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktifTeguh Pras
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiasanradamanik
 
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdfmicrosoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdfRanycoTondang
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasDisty Ridha H
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-intiIntan Nsp
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxRiyanUge
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxC21AmaliaRamadhani
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopTri Wijayanto
 

Similar to Kimia Inti, Radio Kimia dan Kimia Radiasi (20)

FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
PPT Zat Radioaktif
PPT Zat RadioaktifPPT Zat Radioaktif
PPT Zat Radioaktif
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
 
Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1
 
Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1Fisika Inti 12 IPA 1
Fisika Inti 12 IPA 1
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdfmicrosoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
microsoft-powerpoint-radioaktif-compatibility-mode.pdf
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Fisika Reaktor Nuklir
Fisika Reaktor NuklirFisika Reaktor Nuklir
Fisika Reaktor Nuklir
 
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptxKULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
KULIAH 4_ KESTABILAN_INTI_DAN_SATUAN_RADIOAKTIFITAS.pptx
 
Kimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktifKimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktif
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotop
 

More from farid miftah

makalah human trafficking
makalah human traffickingmakalah human trafficking
makalah human traffickingfarid miftah
 
contoh surat sumbangan wajib perpisahan
contoh surat sumbangan wajib perpisahancontoh surat sumbangan wajib perpisahan
contoh surat sumbangan wajib perpisahanfarid miftah
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERfarid miftah
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahfarid miftah
 
Densitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankDensitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankfarid miftah
 
alat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeteralat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeterfarid miftah
 
K3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologiK3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologifarid miftah
 

More from farid miftah (7)

makalah human trafficking
makalah human traffickingmakalah human trafficking
makalah human trafficking
 
contoh surat sumbangan wajib perpisahan
contoh surat sumbangan wajib perpisahancontoh surat sumbangan wajib perpisahan
contoh surat sumbangan wajib perpisahan
 
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
 
Pelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerahPelaksanaan otonomi daerah
Pelaksanaan otonomi daerah
 
Densitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ankDensitometer kelompok 3 DIII ank
Densitometer kelompok 3 DIII ank
 
alat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeteralat laboratorium Turbidimeter
alat laboratorium Turbidimeter
 
K3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologiK3 di laboratorium hematologi
K3 di laboratorium hematologi
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

Kimia Inti, Radio Kimia dan Kimia Radiasi

  • 1.
  • 2.
  • 3. Kimia inti Ilmu yang mempelajari struktur inti atom dan pengaruhnya terhadap kestabilan inti serta reaksi- reaksi inti yang terjadi pada proses peluruhan radio nuklida dan transmutasi inti Radiokimia Mempelajari zat radioaktif dan penggunaannya dengan teknik- teknik kimia. Kimia radiasi bidang kimia yang mempelajari efek radiasi radioaktif terhadap materi. Apa itu kimia inti, radio kimia dan kimia radiasi ?
  • 4. Pada tahun 1903, Ernest Ruterford fisikawan dari Selandia Baru menemukan sinar alfa () yaitu sinar yang bermuatan positif dan sinar beta () yaitu sinar yang bermuatan negatif. Sementara itu, Paul U.Villard menemukan sinar gamma () yaitu sinar yang tidak bermuatan. Pada tahun 1898, suami istri Marie Curie dan Pierri Curie berhasil menemukan polonium dan radium. Pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel kimiawan dari Prancis menemukan garam kalium urasil sulfat (K2UO(SO4)2). Zat radioaktif pertama kali ditemukan oleh Wilhelm Conrad Rontgen, ahli fisika dari Jerman pada tahun 1895 yaitu menemukan sinar X ( pancaran radiasi yang mengakibatkan fluoresensi ketika arus electron (katode) menumbuk suatu partikel tertentu.
  • 5. Sinar Alfa () - Bermuatan positif. - Merupakan partikel terberat . - Mempunyai daya tembus paling lemah dan daya ion paling tinggi. - Terdiri atas inti helium (He) bermuatan +2 dan bermassa 4 sma. - Dilambangkan dengan 24.Dibelokkan ke arah kutub negatif. Sinar Beta () - Bermuatan negatif. - Mempunyai massa yang kecil. - Dilambangkan dengan 10. - Daya ionnya lemah dan daya tembus lebih besar dari sinar . - Dibelokkan ke arah kutub positif. Sinar Gamma () - Tidak bermuatan dan tidak bermassa. - Dilambangkan 00. - Merupakan gelomang elektromagnetik. - Daya tembus paling kuat dan daya ion paling lemah. - Tidak bermuatan listrik sehingga tidak dibelokkan oleh medan listrik.
  • 6. Jenis Radiasi yang dipancarkan Partikel dasar Massa relatif Muatan Simbol Jenis Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel Negatron (beta) 0 -1 -, -1e0 Partikel Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel Gamma 0 0  Gelombang elektromagnet Proton 1 +1 1p1, 1H1 Partikel Netron 1 0 0n1 Partikel
  • 7. PENGGOLONGAN NUKLIDA Isotop  kelompok nuklida dengan Z sama Contoh : 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208 Isobar  kelompok nuklida dengan A sama Contoh: 6C14, 7N14, 8O14 Isoton  kelompok nuklida dengan N sama Contoh: 1H3, 2He4 Isomer inti  nuklida dengan A dan Z sama tetapi berbeda dalam tingkat energinya Contoh: Co60m, Co60
  • 8. Struktur Inti Inti atom tersusun dari nukleon-nukleon yaitu proton yang bermuatan positif dan neutron. Suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah proton dan neutron tertentu disebut nuklida. Contoh : 4He atau adalah nuklida dengan 2 proton, 2 neutron
  • 9. KESTABILAN INTI  Faktor penentu kestabilan:  Angka banding jumlah netron terhadap proton (n/p) yang terkandung dalam inti. Inti yang paling stabil adalah inti yang mempunyai nomor atom sampai 20, memiliki n/p=1 (kestabilan diagonal)  Pasangan nukleon yang ditunjukkan oleh hukum genap-ganjil  Energi pengikat inti pernukleon.
  • 10.  Nuklida  spesies nuklir  Contoh: 6C12, 7N14, 6O18  Rumus umum: ZXA dengan, Z= nomor atom -- N = A-Z A=nomor massa  Berdasarkan kesamaan dalam nilai A, Z, dan N, nuklida-nuklida digolongkan menjadi 4 tipe.
  • 11. NUKLIDA TIDAK STABIL BERDASARKAN LETAKNYA Nuklida-nuklida di atas pita kestabilan n > p Memancarkan sinar beta, contoh: 6C14 → 7N14 + -1e0 Melepaskan neutron, contoh : 2He5 → 2He4 + 0n1 Nuklida-nuklida di bawah pita kestabilan n < p Melepaskan positron, contoh : 6C10 → 5B10 + 1e0 Menangkap electron “orbital dalam” kulit K, contoh : 4Be7 + -1e0 → 3Li7 Nuklida-nuklida di tepi atas pita kestabilan (Z > 83) Menstabilkan diri dengan memancarkan pertikel alfa (inti helium). Contoh : 92U235 → 90Th231 + 2e4
  • 12.
  • 13. TRANSMUTASI INTI Peristiwa peluruhan suatu isotop menjadi isotop lain, ketika isotop tersebut ditembak dengan peluru atomik. Rumus reaksi transmutasi inti : • X + a → Y + b atau X(a,b)Y
  • 14. REAKSI INTI  Reaksi inti adalah reaksi yang terjadi jika suatu inti atom ditembak dengan partikel berenergi dan menghasilkan inti baru disertai pelepasan jumlah energi. Penggolongan Reaksi-reaksi Inti  Reaksi Penembakan  Reaksi Fisi (pembelahan)  Reaksi Fusi (penggabungan)
  • 15. Reaksi Fisi  Reaksi Fisi : reaksi pembelahan inti menghasilkan netron  Setiapa reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan energi sekitar 200 Mev.  Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak inti lain sehingga terjadi pembelahan inti secara berantai.  Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran 500ton batubara.
  • 16.  Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti ringan menjadi satu inti yang lebih berat.  Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.  Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untuk mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akan bergabung.  Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi, sekitar 100 juta derajat.  Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma dari inti dan elektron.  Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.
  • 17. Energi yang dihasilkan lebih tinggi Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah nuklida- nuklida stabil. Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan terjadinya reaksi fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan termonuklir. Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi pembakaran 20ribu ton batubara.
  • 18.  Energi yang di hasilkan dari proses pembelahan inti berantai. Energi nuklir merupakan salah satu sumber energi yang berasal dari unsur-unsur berat sebagai bahan bakarnya. Bahan yang paling banyak di gunakan adalah uranium.  Merupakan unsur-unsur hasil dari peluruhan suatu unsur radioaktif yang berakhir dengan terbentuknya unsur yang stabil. Selain itu, peluruhan suatu nuklida radioaktif juga untuk membentuk isotop radioaktif yang lain. Energi nuklir Deret keradioaktifan
  • 19. EMPAT DERET PELURUHAN RADIOAKTIF  Deret Torium ↔ Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret torium memiliki nomor masssa dengan kelipatan A=4n.  Deret Uranium ↔ Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret uranium memiliki nomor massa dengan kelipatan A = 4n + 2.  Deret Aktinium ↔ Unsur yang terbentuk pada peluruhn deret aktinium memiliki nomor massa dengan kelipatan A = 4n + 3.  Deret Neptunium ↔ Unsur yang terbentuk pada peluruhan deret neptunium memiliki nomor massa dengan kelipatan A = 4n + 1.
  • 20. PELURUHAN RADIOAKTIF Laju peluruhan (keaktifan) zat-zat radioaktif berbanding lurus dengan jumlah nuklida radioaktif. Secara sistematis dinyatakan sebagai berikut. Dirumuskan dengan R =  . N
  • 21. Waktu Paruh Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak tergantung lingkungan (suhu, tekanan, keasaman, dll). Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah nuklida. Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah radionuklida, yang dinyatakan dengan: • -dN/dt N; ► dengan N=jumlah radionuklida, dan t=waktu
  • 22. Perbandingan dapat diubah menjadi persamaan dengan memasukkan tetapan perbandingan . -dN/dt  N -dN/dt = N  laju perluruhan=keaktifan(A) A = -dN/dt  A = N dN/N = - dt (diintegralkan) Nt=N0.e- t Jika N0 dan  diketahui maka dapat dihitung radionuklida N pada tiap waktu t. Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada daftar waktu paruh nuklida sudah dikenal. Jika t = t½, maka N = ½ N0 ln ½ N0/N0 = - t½ t½ = ln 2 t½ = 0,693  t½ = 0,693/ 
  • 23.
  • 24. KEGUNAAN RADIOISOTOP SEBAGAI SUMBER RADIASI  Bidang Kedokteran Sterilisasi radiasi Terapi tumor atau kanker  Bidang Industri Penggunaannya antara lain: Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi, kayu menjadi lebih keras dan awet. Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil sehingga titik leleh lebih tinggi dan mudah mengisap zat warna serta air.
  • 25.  Bidang Pertanian Penggunaannya antara lain: Mutasi gen dengan radiasi untuk pemuliaan tanaman. Pemberantasan hama dengan meradiasi serangga jantan hingga mandul. Produksi radioisotop dilakukan dalam reaktor nuklir dengan cara penembakan neutron. Peaktor nuklir (reaktor atom) adalah pesawat untuk melakukan reaksi fisi berantai yang terkendali.
  • 26.  Radioisotop Sebagai Perunut ↔ sebagai perunut, radioisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, sehingga radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.
  • 27.  Bidang kedokteran ► digunakan untuk mendeteksi suatu kelainan atau penyakit pada tubuh.  Bidang industri ► digunakan sebagai pengisi bahan-bahan pakaian sintesis. Sebagai pengendali produksi pelat timah pada pembuatan kaleng.  Bidang hidrologi  Menentukan kebocoran pipa air bawah tanah.  Menentukan senyawa pencemar di perairan.  Bidang Kimia  Radioisotop dapat digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia,seperti:  Penentuan mekanisme reaksi esterifikasi.  Analisis pengenceran isotop, digunakan untuk menentukan kadar suatu zat terlarut dalam suatu larutan dengan menambahkan larutan yang mengandung zat radioaktif.  Radioisotop dapat digunakan untuk pembuatan unsur-unsur baru (transuran).
  • 28.  Bidang Biologi  Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis.  Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.  Mengetahui atp sebagai penyimpan energi dalam tubuh menggunakan radioisotop.  Mempelajari kesetimbangan dinamis.  Mempelajari reaksi pengesteran.  Radioisotop sebagai sumber radiasi.  Bidang lndustri ► untuk mempelajari pengaruh oli dan additif pada mesin selama mesin bekerja digunakan suatu isotop sebagai perunut. Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama.
  • 29.  Bidang Purbakala ► radioisotop yang digunakan adalah C-14. Penggunaan radioisotope untuk menentukan umur berbagai jenis batuan dan fosil.  Bidang Peternakan  Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk peningkatan produksi ternak.  Menguji pengaruh biologis dan kandungan nutrisi dari bahan pakan lokal yang tersedia.  32P dan 35S engukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus besar hewan ternak, dan 14C dan 3H untuk pengukuran produksi serta mudah tidaknya proporsi asam lemak di dalam usus besar untuk menguap.
  • 30. D a m p a k N e g a t i f R a d i o i s o t o p Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih. Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan kemandulan. Radiasi zat adioaktif dapat mengakibatkan kerusakan sel somatis berbentuk lokal dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembuluh darah, kerusakan sistem syaraf, ataupun kerontokan rambut.