Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Audit efisiensi
1. Akuntansi untuk perbedaan dalam efisiensi
Jika anda bisa mengidentifikasikan factor penjelas yang pasti dalam akuntansi untuk perbedaan dalam
efisiensi, anda bisa membuat rekomendasi yang spesifik kepada subjek organisasi dalam rangka
meningkatkan efisiensi organisasi tersebut. Dalam praktek, ini berarti anda bisa menggunakan kedua
tekhnik, yaitu teknik statistic dan teknik non-statistik
Teknik statistic
Pertama, anda harus menggunakan indicator untuk mengukur efisiensi dari outcome atau output dengan
pasti, tahap kedua yaitu menentukan kemungkinan penjelasan penjelasan dari berbagai ketidaksesuaian.
Diantara berbagai metode yang tersedia untuk tujuan ini adalah tobit dan probit analisis, sejenis dengan
simple regression analisis, metode ini tentu membutuhkan banyak observasi. SFA, DEA dan FDH juga
sesuai dengan tujuan ini, meskipun FDH hanya untuk derahat yang terbatas. Jika anda menggunakan
SFA, DEA atau FDH untuk mengukur efisiensi, anda bisa menggunakan teknik yang sama untuk
mengidentifikasikan keterangan dari berbagai perbedaan efisiensi.
Sekarang kami akan memberikan dua contoh dalam penggunaannya. Ini adalah beberapa contoh audit
dimana auditor mencoba mengukur efisiensi dari output yang dikirimkan dari sebuah organisasi tertentu
dan menggunakan teknik statistic (SFA dan DEA dalam contoh pertama dan analisi probit dalam contoh
kedua) untuk menunjukan dengan tepat keterangan dari perbedaan efisiensi. Contoh pertama berkaitan
dengan rumah sakit dan contoh kedua ialah panti asuhan
Rumah sakit
Dinas social dan kebudayaan telah mengukur efisiensi dari rumah sakit di Belanda sepanjang periode
1985 hingga 1995 (Blank, 1998). SFA (fungsi biaya) digunakan untuk menghitung suatu skor (nilai hasil)
efisiensi untuk tiap rumah sakit dalam skala 0 hingga 1. penemuan tersebut ditampilkan dalam bagan
berikut ini.
Fungsi biaya digunakan untuk menentukan penjelasan dalam perbedaan efisiensi. Analisis ini
menunjukan, inter alia, bahwa efisiensi:
1. menurun sebesar 0,3% jika biaya struktural staf perawat meningkat sebesar 1% (biaya
structural merupakan rasio antara biaya yang dikeluarkan rumah sakit dan biaya rata-rata;
biaya structural tinggi jika satf yang dipekerjakan oleh rumah sakit mempunyai kualifikasi
yang relative tinggi dan berpengalaman
2. menurun sebesar 0,17% dan 0,13% berturut-turut jika biaya structural staf lain-lain dan staf
paramedic meningkat sebesar 1%
2. 3. menurun sebesar 0,1% jika proporsi staf paramedic meningkat sebesar 1%
4. menurun sebesar 0,04% jika rasio ketidakhadiran dikarenakan sakit meningkat hingga 1%
Penjelasan dari factor lain termasuk dalam analisis ini, seperti rasio ksur rawat inap dan proporsi dari
konsultan yang dipekerjakan oleh rumah sakit menjadi lebih besar dari 10%, membuktikan tidak
mempunyai efek material dalam efisiensi rumah sakit tersebut.
DEA juga digunakan untuk menghitung skor (nilai hasil) efisiensi dan mengidentifikasi factor lain yang
mempunyai efek pada efisiensi rumah sakit. dapat dikatakan dengan jelas, DEA menghasilkan
kesimpulan yang sama.
Panti Asuhan
Pada tahun 1996, Dinas Sosial dan Kebudayaan menerbitkan sebuah studi tentang efisiensi pada Panti
Asuhan di Belanda untuk tahun 1984 dan 1987-1993. SFA (fungsi biaya) digunakan untuk menghitung
suatu skor (nilai akhir) untuk tiap panti asuhan dalam skala 0 hingga 100% untuk setiap tahun dalam
review. Angka-angka biaya yang diambil ialah untuk variable biaya untuk staf dan perlengkapan. Studi
tersebut menguji kinerja dalam kaitannya dengan output berikut ini:
1. jumlah dari hari pasien
2. jumlah dari hari perawatan
3. intensitas perawatan (perawatan dibutuhkan oleh pasien dan merupakan standart pelayanan)
4. kegiatan yang dilakukan di luar ruangan
Panti asuhan yang paling efisien akan diberi skor 100%. Rata-rata skor efisiensi dari seluruh panti asuhan
selama periode dalam review adalah 93%. Ini berarti bahwa panti asuhan sudah cukup mampu
mengurangi biaya mereka sebesar rata-rata 7%.
Suatu studi menemukan bahwa semakin besar panti asuhan, semakin potensial untuk menjadi efisien.
Analisis probit digunakan untuk menentukan variable mana yang mempunyai peran dalam menentukan
turun atau tidaknya efisiensi suatu rumah sakit. factor factor penjelas dibagi menjadi tiga kategori, yaitu
kategori produk, pasar dan tipe institusi serta kategori operasi dan proses. Hasil dari analisis probit
ditunjukan dalam table berikut. Tanda + menunjukan bahwa variable dalam pertanyaan cenderung untuk
meningkatkan efisiesnsi panti asuhan tersebut, sedangkan tanda – menunjukan bahwa variable dalam
pertanyaan cenderung untuk menurunkan efisiensi. Tanda 0 berarti bahwa variable tersebiut tidak
mungkin untuk membuat pengumuman mengenai efek dpada variable dalam pertanyaan
3. Penelitian tersebut membuktikan bahwa ada beberapa kesempatan yang terbatas untuk meningkatkan
efisiensi (untuk menurunkan level biaya). Beberapa inefesiensi mengidentifikasi keberadaan factor
eksternal seperti kondisi pasar, yang susah atau tidak mungkin untuk mempengaruhi atau mengendalikan.
Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa, format untuk memperluas ukuran, dapat memberikan
keuntungan efisiensi untuk panti asuhan yang kecil, namun memberikan kerugian efisiensi untuk panti
asuhan yang besar.
Studi tersebut juga menunjukan bahwa semakin tinggi kualifikasi staf, semakin tinggi juga tingkat
inefisiensi. Bagaimanapun, kebutuhan untuk menjaga standart pelayanan public berkaitan erat dengan
pertimbangan social yang muncul untuk menghalangi kebutuhan dalam mengejar penurunan kualitas
standart sebagai kebijakann yang realistis. Kesimpulan lain ialah bahwa beberapa factor seperi
outsourcing, insourcing, lebih ingginya rasio orang yang tinggal dan ukuran departemen yang lebih kecil
cenderung meningkatkan efisiensi rumah sakit.
DEA juga digunakan untuk menghitung skor efisiensi dan menunjukan kesimpulan yang sama.
Kesimpulan
Contoh-contoh di atas menunjukan nilai dari teknik statistic. Metode ini dapat digunakan untuk
menetapkan factor yang tepat yang memeberi dampak terhadap efisiensi dari subjek organisasi. Dengan
kata lain, mereka dapat memberi anda seperangkat factor penjelas ynag dilatarbelakangi oleh bukti
statistic, dimana anda dapat menggunakannya untuk meningkatkan efisiesni organisasi tersebut.
Pada saat yang sama, contoh-contoh tersebut juga menunjukan bahwa tidak mungkin untuk
mengkategorikan semua jenis ketidakefisiensian dalam pertaanyaan untuk mempengaruhi semua
kemungkinan factor penjelas. Ini adalah pertimbangan yang krusial: jika analisis menunjukan bahwa
banyak ketidakefisiensian terjadi karena factor eksternal daripada oleh kelemahan subjek organisasi itu
sendiri, ini adalah alasan yang baik untuk tetap pada kebijakan yang sama.
Teknik non-statistik
Jika informasi tersedia untuk anda menghalangi penggunaan teknik statistic dalam rangka
mengidentifikasi faktor yang dapat menghitung untuk tiap perbedaan efisiensi, anda dapat menggunakan
4. grafik, konsultasi para ahli atau membuat perbandingan antara organisasi. Mari kita lihat tiga pilihan
tersebut.
Grafik
Satu cara untuk menemukan penjelasan ialah dengan menggambar grafik atau diagram di mana tiap factor
dapat menghitung perbedaan efisiensi yang direncanakan melawan indicator yang relevan, biaya per
output atau biaya per outcome. Bagaimanapun, dalam rangka untuk memberikan kesimpulan dalama
basis angka, anda harus mengadakan jumlah penelitian yang besar, sehingga dapat meyakinkan
kesimpulan anda tidak dapat diragukan.
Jika anda menghasilkan indicator untuk membandingkan sejumlah besar organisasi, anda harus yakin,
dimana kemungkinan dan keterhubungan, kemungkinan factor penjelas termasuk ukuran organisasi.
Faktor ini juga dapat menyebabkan efisiensi, dimana untuk itu anda harus mengakunkannya. Sebagai
contoh, kecil, sedang atau organisasi besar mungkin saja mempunyai perbedaan struktur biaya (organisasi
besar cenderung lebih birokrasi, menghasilkan rata-rata biaya yang lebih tinggi)
contoh dari kegunaan grafik berikut diambil dari wilayah audit dari pusat pekerjaan (sekarang dikenal
sebagai Pusat Pekerjaan dan Pendapatan) yang telah tadi kami tunjukan. Dapat dikatakan dengan bebas,
para pencari kerja tersebut adalah mereka yang tidak mudah dipekerjakan, untuk alas an apapun, tidak
dapat menemukan pekerjaan hingga mereka harus menghadiri beberapa kursus pelatihan.
Pengaharapannya, oleh karena itu, ialah bahwa biaya tiap pencari kerja cenderung meningkat dalam
proporsi terbalik dengan kemungkinan relative dipekerjakannya pencari kerja dalam sebuah pusat buku
kerja (semua hal lain tetap sama). Ini karena pusat pekerjaan butuh melakukan lebih dan sebab itu
mengeluarkan biaya lebih yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dipekerjakannya pencari kerja
dalam buku mereka.
Grafik berikut ini menunjukan bahwa biaya per penempatan pada tahun 1998 yang berkaitan dengan
pencari kerja dari pusat pekerjaan, dipecah berdasarkan kepada kemampuan pekerjaan relative para
pencari kerja dari buka pusat pekerjaan. Kategori kemampuan pekerjaan didasari dari komposisi
portofolio dari pencari kerja tiap pusat pekerjaan. Dalam rangka untuk menghitung efek dari perbedaan
ukuran mungkin secara rasional mempunyai perbedaan struktur biaya, anggaran biaya berbanding ukuran
pusat pekerjaan, sebagai ukuran dari aturan jumlah pencari kerja
A: Employability category 1 (most employable jobseekers)
B: Employability category 2 (jobseekers of average employability)
5. C: Employability category 3 (least employable jobseekers)
Grafik tersebut tidak menunjukan keterkaitan yang jelas antara biaya per penempatan dan kemampuan
kerja relative dari pencari kerja pada sebuah buku pusat pencari kerja. Berdasarkan ari angka dan
kemampuan kerja relative dari pencari kerja [ada buku pusat, biaya per penempatan secara kasar ialah
antara €1,000 dan €3,000.
Sesungguhnya, perhitungan juga harus diambil dari pengaruh pasar lapangan kerja. Pusat pekerjaan
beroperasi di wilayah dimana di sana relative banyak permintaan akan tenaga kerja. Bagaimanapun,
bhakan jika perhitungan diambil dari kondisi pasar, tetap ada selisih yang wajar dengan biaya per
penempatan. Dengan kata lain, tidak ada hubungan yang jelas antara beberapa factor penjelas dengan
biaya per penempatan. Penemuan tidak menyarankan jalan yang jelas dalam peningkatan efisiensi pusat
pencari kerja
Pendapat Para Ahli
Cara lain untuk menemukan penjelasan yang potensial dari perbedaan efisiensi ialah dengan bertanya
kepada para ahli untuk meneliti temuan (seperti skor efisiensi, biaya per outcome atau output) dan
menyarankan penjelasan yang mungkinkepada mereka. Meskipun pendapat mereka tidak lebih dari
tebakan yang didasari pendidikan, mereka dapat membantu untuk mengidentifikasi kesempatan yang
potensial untuk melakukan peningkatan. Subjek organisasi kemudian bisa mencoba beberapa saran dalam
praktik langsung, menggunakan metode trial and error untuk melihat apakah mereka sudah berada di jalan
yang benar dalam peningkatan.
6. Ada beberapa jumlah risiko terkait dengan pendekatan. Tidak ada jaminan bahwa opini para ahli tersebut
adalah penjelasan yang sesungguhnya dari inefesiensi dan factor yang berbeda tersebut kadan
memberikan dampak satu sama lain dan sulit untuk diketahui dengan tujuan bagaimana mereka
melakukan praktek, beberapa tindakan diambil berdasarkan pendapat para ahli mungkin tidak berdampak
apa-apa pada level efisiensi dan mungkin bahkan memperburuk keadaan.
Contoh pendapat para ahli:
Katakanlah anda melakukan konsultasi berhubungan dengan audit efisiensi mengenai rumah sakit. Ahli
tersebut memberi tahu bahwa biaya per pasien cenderung meningkat dalam proporsi di dalam presentasi
para pegawai rumah sakit. tapi bagaimana jika proporsi staf paramedic mempengaruhi gabungan biaya?
itu adalah, semakin rendah proporsi staf paramedic, semakin tinggi gabungan biaya. katakanlah bahwa
pakar anda tidak menyadari ini. Fakta bahwa semakin tinggi gabungan biaya, semakin tinggi juga biaya
per pasien. Jika rumah sakit sekarang mencoba untuk mengurangi proorsi dari staf paramedic dalam
rangka meningkatkan efisiesnsi, ada sebuah risiko bahwa kinerja akan gagal sebagaimana semakin rendah
proporsi staf paramedic akan menghasilkan gabungan biaya yang semkin tinggi. Ini, kebalikannya, akan
mempunyai dampak kerugian dari efisiensi
Membandingkan organisasi
Jika anda telah membandingkan sejumlah organisasi yang dapat diperbandingkan dengan lainnya yang
bertujuan untuk mengukur efisiensi dari subjek organisasi anda, dan anda akan menemukan bahwa ada
perbedaan yang lebar dalam level level efisiensi, anda akan menemukan bahwa itu berguna untuk melihat
lebih dekat pada kinerja terbaik dan terburuk dai beberapa organisasi. Ini dapat menyarankan sejumlah
cara berguna di mana organisasi dengan kinerja terburuk dapat menyesuaikan jumlah proses opersai
organisasi itu sendiri untuk memberi contoh mereka proses yang digunakan oleh organisasi dengan
kinerja terbaik.
Sebagai contoh, dari contoh pusat pekerjaan yang telah diberikan pada bagian 8.6.2.1 (lihat contoh dan
table) menyarankan bahwa inefisiensi pusat pekerjaan dapat meningkatkan efisiensi mereka ke level yang
dicapai oleh rekomendasi pusat pekerjaan mereka. Dengan kata lain, inefisiensi pusat pekerjaan dapat
melihat lihat dan belajatr beberapa pelajaran yang berguna dari rekomendasi pusat pekerjaan yang
berlokasi tepat diatas di dalam kolom mereka sendiri di contoh. Sesungguhnya, tipe pendekatan ini
merupakan yang paling sesuai untuk membandingkan dengan organisasi yang nyata. Ada beberapa risiko
yang sama dengan tipe pendekatan pendapat para ahli.