SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
SKALA PENGUKURAN DALAM PENELITIAN
I. PENDAHULUAN
Penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam menyikapi berbagai keilmuan, penelitian
merupakan petunjuk utama penyelesain masalah.Awal dari sebuah penelitian adalah adanya sebuah
problem (masalah). Masalah ilmu social dan ilmu pendidkan sangat kompleks, semenjak adanya dunia
sampai sekarang tidak pernah lepas dari yang namanya masalah, untuk mencari solusi (jalan keluar)
masalah, dengan demikian diperlukan penelitian secara logis, sistimatis, dan empiris, sebagai
pencerahan untuk mengetahui kebenaran ilmiah.
Tahapan yang sangat penting dalam proses penelitian ilmiah adalah menyusun alat ukur (instrumen)
penelitian sebagai pedoman untuk mengukur variabel- variabel penelitian. Alat ukur tersebut harus valid
dan reliabel.Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan
data penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk meneliti variabel yang diteliti.
Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah
variabel yang diteliti. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibekukan, tapi ada yang harus
dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai
skala.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa Pengertian Skala Pengukuran ?
B. Apa Macam- macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian ?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Skala Pengukuran
Skala merupakan perbandingan antar kategori dimana masing- masing ketegori diberi bobot nilai yang
berbeda.Sedangkan Pengukuran merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan untuk
membangun dasar- dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang
berfungsi secara optimal, valid dan reliabel.Reynolds, et al. (2010:3) mendefinisikan pengukuran sebagai
sekumpulan aturan untuk menetapkan suatu bilangan yang mewakili objek, sifat atau karakteristik,
atribut atau tingkah laku.Azwar (2010:3) mendefinisikan pengukuran sebagai suatu prosedur pemberian
angka (kuantifikasi) terhadap atribut atau variabel sepanjang garis kontinum.Dengan demikian secara
sederhana pengukuran dapat dikatakan sebagai suatu prosedur membandingkan antara atribut yang
hendak diukur dengan alat ukurnya.
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam
penelitian akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagi
instrumen untuk mengukur berat emas, disebut dengan skala miligram (mg) dan kan menghasilkan data
kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila digunakan untuk mengukur; meteran dibuat untuk
mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan menghasilkan data kuantitatif panjang dengan
satuan mm.
B. Macam- Macam Skala Penelitian Dalam Penelitian
Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak
terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.[3] Macam-
macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal, Skala interval, dan Skala
rasio.Kemudian dijabarkan sebagai berikut :
a. Skala Nominal
Skala Nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi
bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristk dengan karakteristik
lainnya.Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan orang atau objek ke
dalam kategori, kelas atau klasifikasi.
Adapun ciri-ciri dari sekala nominal adalah:
a) Kategori data bersifat mutually exclusive (saling memisah).
b) Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang), Hasil perhitungan dan tidak
ditemui bilangan pecahan, Angka yang tertera hanya lebel semata.Tidak mempunyai ukuran baru, Dan
tidak mempunyai nol mutlak.
Contoh : - Jenis Kulit : 1. Hitam, 2. Putih, 3.Kuning. Agka 1,2,3 hanya sebagai label saja.
b. Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka- angka tersebut mengandung pengertian
tingkatan.Skala nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau
sebaliknya.Skala ini tidak memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan
(rangking) saja.
Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori data memiliki
aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang
dimilikinya. Contoh, urutan siswa di dalam kelas berdasarkan tinggi badan, mulai dari paling tinggi ke
rendah, siswa dengan badan tertinggi diberi urutan ke- 1, kemudian di bawahnya diberi urutan ke- 2 dan
seterusnya.
c. Skala Interval
Skala Interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan skala nominal dan skala
ordinal. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal
dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti
dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.Skala
pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang dapat dipergunakan
dalam operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala
pengukuran ini menggunakan statistic parametric.Contoh :
Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan
kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5
merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2.
d. Skala Rasio
Skala Rasio pada dasarnya, memiliki sifat seperti skala interval, tetapi skala ini memiliki nol mutlak yang
dapat menunjukkan ketiadaan karakteristik yang diukur.Panjang, kecepatan dan berat merupakan
contoh skala rasio.Melalui skala ini kita dapat menginterpretasikan perbandingan antar skor. Sebagai
contoh, tinggi pohon 20 m adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang tingginya 10 m,
kendaraan yang melaju denagn kecepatan 60 km/ jam adalah dua kali lebih cepat dibanding kendaraan
dengan kecepatan 30 km/ jam. Contoh lain, Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari
dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan Sosial antara
lain adalah :
1. Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti, yang selanjutmya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik
bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).
Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan
beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban
atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan.
Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif, yag beupa kata-kata antara lain :
a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak setuju
b.Sangat Baik, b. Baik, c. Ragu-ragu, d. Tidak Baik, e. Sangat Tidak Baik
Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut:
Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak
setuju/baik (1)
Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat
tidak setuju/ baik (5).
Insrtumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat
dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
Contoh Bentuk Cheklist
Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberi tanda (X) pada
kolom yang tersedia
SS : Sangat setuju
S : Setuju
RG : Ragu- Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh Soal Pilihan Ganda
Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara
memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.
1. Pelibatan masyarakat bukan hanya memotivasi, tetapi aktif dalam menghimpun dana, tenaga, dan
materi guna menunjang mutu pendidikan.
a. Sangat Setuju,
b. Setuju,
c. Ragu-ragu,
d. Tidak Setuju,
e. Sangat Tidak setuju
2. Masyararakat melakukan fungsi control dalam pelaksanaan pendidikan.
a. Sangat Setuju,
b. Setuju,
c. Ragu-ragu,
d. Tidak Setuju,
e. Sangat Tidak setuju
3. Masyarakat bersifat proaktif dalam mengembangkan pendidikan.
a. Sangat Setuju,
b. Setuju,
c. Ragu-ragu,
d. Tidak Setuju,
e. Sangat Tidak setuju
Dengan bentuk pilihan ganda itu, maka jawaban dapat diletakkan pada tempat yang berbeda- beda.
Untuk jawaban diatas “Sangat Tidak Setuju” diletakkan pada jawaban nomor pertama.Untuk item
selanjutnya jawaban “Sangat Tidak Setuju”dapat diletakkan pada jawaban nomor akhir.
2. Skala Guttman
Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih
berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. SkalaGuttman mengukur suatu
dimensi saja dari suatu yang variable yang multidimensi.SkalaGuttman disebut juga skala Scalogram
yang sangat baik untuk meyakinkan.Peneliti tentang kesatuan dimensi dari sifat atau sikap yang teliti
yang sering disebut dengan atribut universal.Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang
diurutkan secara hierarkis untuk melihat sikap tertentu seseorang. Jika seseorang menyatakan tidak
terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak
terhadap pernyataan berikutnya. Jadi skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang
bersifat jelas (tegas) dan konsisten.
Misalnya : Yakin – Tidak Yakin, Ya- Tidak, Benar- Salah ; Positif – Negatif, pernah – Belum pernah ;
Setuju- Tidak Setuju dan lain sebagainya.
Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau ratio dikotomi (dua alternative yang berbeda).
Oerbedaan skala likert dengan skala guttman ialah kalau skala likert terdapat jarak (interval); 3, 4, 5, 6
atau 7 yaitu dari sangat benar (SB) sampai denagn Sangat Tidak Benar (STB), sedangkan dalam skala
Guttma hanya ada dua interval, yaitu : Benar (B) dan Salah (S).
Contoh :
- Yakin atau tidakkah anda, pergantian Presiden akan dapat mengatasi persoalan bangsa :
a. Yakin
b. Tidak
- Apakah komentar saudara, jika GUsdur turun dari kepresidenan ?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
- Pernahkah direktur saudara mengajak makan bersama ?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
Skala Guttman disamping dapat dibuat bentuk pilihan ganda dan juga bisa dibuat dalam bentuk
checklist.Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0).Misalnya :
untuk jawaban benar (1) dan salah (0). Analisis dilakukan seperti pada skala Likert.
Contoh :
- Saudara punya orang tua ?
a. Ya
b. Tidak
- Saudara sudah menikah ?
c. Sudah
d. Belum
- Anda punya Kartu Pokok Wajib Pajak ?
a. Punya
b. Tidak
3. Skala Penilaian (Rating scale)
Skala rating umumnya melibatkan penilaian tingkah laku atau performa seseorang yang hendak
diteliti.Dalam skala rating ini, seolah- olah penilai diminta oleh peneliti untuk menempatkan seseorang
yang dinilai pada beberapa titik yang telah disusun secara berurutan atau dalam kategori yang
menggambarkan tingkah laku seseorang tersebut.
Pada skala rating ini, penilai atau reater diasumsikan bahwa mereka adalah orang- orang yang
mengetahui benar tentang tingkah laku individual tersebut.Ada beberapa tipe skala rating yang banyak
digunakan sebagai skala pengukuran dalam penelitian.Mereka dapat dikelompokkan sebagai skala rating
individual dan skala rating kelompok. Dilihat dari cara menggambarkannya, skala rating juga dapat
dibedakan menjadi skala grafik dan skala kategori. Berikut contoh dari skala grafik :
Skala grafik merupakan skala rating yang memberikan kesempatan kepada para penilai dengan secara
mudah memberikan tanda check (Ö) pada titik- titik yang tepat pada garis yang menunjukkan tentang
tingkah laku.
Aspek Tingkah Laku Rendah Sedang Tinggi
Penampilan Pribadi
Ketrampilan
Berkomunikasi
Adaptasi dengan
Lingkungan sosial
Bekerja secara Kelompok
Bekerja secara Mandiri
Untuk skala kategori, peneliti hendak melakukan penilaian kreativitas seorang siswa.Item kategorinya
mungkin dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.
Untuk item pertanyaan, sebagai contohnya :
Bagamanakah kreativitas siswa dalam proses belajar di kelas ?
- Sangat kreatif
- Kreatif
- Tidak kreatif
- Sangat tidak kreatif
Jika item kategorinya adalah pernyataan, maka bentuk item kategori dapat seperti berikut :
Kreativitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas dapat dikelompokkan sebagai siswa,
- Sangat kreatif
- Kreatif
- Tidak kreatif
- Sangat tidak kreatif .
4. Skala perbedaan Semantik (Semantic Defential)
Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga
digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist,tetapi
tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan
jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah
data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/ karakteristik tertentu yang
dipunyai seseorang.
Contoh :
Mohon diberi nilai gaya kepemimpinan kepala
sekolah
Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat
Tepat janji 5 4 3 2 1 Lupa Janji
Bersaudara 5 4 3 2 1 Memusuhi
Mmpercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi
Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif samapai dengan negative.Hal
ini tergantung pada persepsi responden kepada yang dinilai. Responden yang memberi penilaian dengan
angka 5, berarti persepsi responden terhadap Kepala Sekolah itu sangat positif, sedangkan bila memberi
jawaban pada angka 3, berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi
responden terhadap kepala Sekolah sangat negative.
IV. ANALISIS
Data kualitatif yang biasanya berupa masalah sosial dan psikologis sering memerlukan semacam
pengukuran variable- variable. Karena tidak dapat dipungkiri hasil penelitian dianggap lebih mantap bila
melalui proses penelitian yang melibatkan perhitungan secara kuantitatif. Untuk itu aspek- aspek sosial
dan psikologis seperti sifat, sikap, nilai- nilai diusahakan dinyatakan denagn angka- angka, sehingga
dapat dioalah dengan statistik.
Menggunakan metode kualitatif yang mana menggunakan wawancara sebagai instrument, karena
metode kualitatif lebih menekankan pada analisis yang mendalam tentang suatu masalah, akan tetapi
apabila dirasa kurang mantap dan kurang terpercaya, si peneliti juga bisa mengukur data yaitu dengan
menggunakan skala pengukuran. Karena tidak dapat dipungkiri akhir- akhir ini hasil penelitian dianggap
benar apabila sudah dibuktikan secara empiris, yaitu dengan menggunakan perhitungan statistika.
Datanya akan lebih akurat, dan kita bisa lebih tahu antara variabel satu dengan variabel satunya
saling berhubungan ataukah tidak.
Dapat digunakan istilah “mengkualitatifkan kuantitatif”, data kuantitatif yang berupa penghitungan
statistic pun lebih mudah dan lebih valid.Dalam pengaplikasian skala pengukuran dalam penelitian itu
sendiri, kita tidak mungkin hanya membuat instrument penelitiannya saja tanpa tahu hasil dari
penelitian tersebut.Contohnya, kita telah menyebar angket, dalam menyebar angket tersebut kita
menggunakan skala pengukuran misalnya skala likert, skala gutmaan tergantung dari si peneliti
cenderung ingin menggunakan skala yang mana. Pernyataan Nazir, 2009 serta Good dan Hatt, 1952
bahwa Teknik membuat skala, adalah cara mengubah fakta- fakta kualitatif tyang melekat pada objek
atau subjek penelitian menjadi kuantitatif.
V. KESIMPULAN
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yanga digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan akan
menghasilkan data kuantitatif. Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang
akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian
selanjutnya.
Macam- macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal, Skala interval, dan Skala
rasio. Juga terdapat skala yang diterapkan dalam penelitian pendidikan khususnya maupun pendidikan
tingkah laku khususnya yaitu Skala Likert, skala Guttman, Rating Scale dan Semantic Different.
VI. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan sedikit
manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya, Amin.
DAFTAR PUSTAKA :
Nazir, Moh, Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia, 2005
Riduwan, Skala Pengukuran Dalam Penelitian. Bandung: ALFABETA. 2009
Sugiyono, Metode Penelitan Pendidikan. Bandung :CV. ALFABETA. 2009
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :PT. Bumi Aksara. 2011
Suprananto,Kusaeri, Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan.Yogyakarta:GRAHA ILMU. 2012.
http://nadhirin.blogspot.com/2010/01/membuat-skala-pengukuran-instrumen.html

More Related Content

What's hot

Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Wulandari Rima Kumari
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSMuliadin Forester
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalNajmi Sari
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasionaldina febriana
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifShelly Intan Permatasari
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxLediselpiani
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuhanafieminence
 
Ppt proposal skripsi kh
Ppt proposal skripsi khPpt proposal skripsi kh
Ppt proposal skripsi khKhoirKH
 

What's hot (20)

Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
Contoh Review Jurnal Ilmiah (PENGARUH KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN LIN...
 
Pertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasiPertanyaan presentasi
Pertanyaan presentasi
 
Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
Hipotesis nol
Hipotesis nolHipotesis nol
Hipotesis nol
 
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSSPanduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
Panduan Lengkap Analisis Statistika dengan Aplikasi SPSS
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Presentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposalPresentasi seminar proposal
Presentasi seminar proposal
 
Variabel Operasional
Variabel OperasionalVariabel Operasional
Variabel Operasional
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode KuantitatifPresentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
Presentasi Proposal Penelitian - Metode Kuantitatif
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 
PPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptxPPT SEMPRO ELENA.pptx
PPT SEMPRO ELENA.pptx
 
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilakuFaktor faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku
 
Ppt proposal skripsi kh
Ppt proposal skripsi khPpt proposal skripsi kh
Ppt proposal skripsi kh
 
Ppt jurnal mr
Ppt jurnal   mrPpt jurnal   mr
Ppt jurnal mr
 
Konsep dan variabel
Konsep dan variabelKonsep dan variabel
Konsep dan variabel
 

Similar to SKALA PENGUKURAN

Skala pengukuran
Skala pengukuran Skala pengukuran
Skala pengukuran Lili Lulu
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptFirdausEff2
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptHayyunLisdiana2
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.pptDadang Subarna
 
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptMETODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptAlthofFonisa
 
Pertemuan 5 Ok.ppt
Pertemuan 5 Ok.pptPertemuan 5 Ok.ppt
Pertemuan 5 Ok.pptYusufMSaleh
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxRoro724752
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataMuhammad Alfiansyah Alfi
 
PPT METOPEN KLP 6.pptx
PPT METOPEN KLP 6.pptxPPT METOPEN KLP 6.pptx
PPT METOPEN KLP 6.pptxNellyNoviyana
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMamah Rohimah Sardin
 
Tugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuranTugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukurananihdx
 
Skala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data StatistikaSkala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data StatistikaAzlan Abdurrahman
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.pptBanjarMasin4
 
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, intervalMakalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, intervalSutikno Java
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Martunis Hasan
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1LinaFitriany
 
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiFitri Yusmaniah
 
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan &  statistik (1) dewi olTugas matematika terapan &  statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi oldewi rimayani
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1elyhayyin
 

Similar to SKALA PENGUKURAN (20)

Skala pengukuran
Skala pengukuran Skala pengukuran
Skala pengukuran
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt6. Skala Pengukuran variabel.ppt
6. Skala Pengukuran variabel.ppt
 
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.pptMETODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
METODOLOGI PENELITIAN Pengukuran variabel.ppt
 
Pertemuan 5 Ok.ppt
Pertemuan 5 Ok.pptPertemuan 5 Ok.ppt
Pertemuan 5 Ok.ppt
 
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptxSkala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
Skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitia.pptx
 
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan dataskala pengukuran dan teknik pengumpulan data
skala pengukuran dan teknik pengumpulan data
 
PPT METOPEN KLP 6.pptx
PPT METOPEN KLP 6.pptxPPT METOPEN KLP 6.pptx
PPT METOPEN KLP 6.pptx
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
 
Tugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuranTugas semester skala pengukuran
Tugas semester skala pengukuran
 
Skala.ppt
Skala.pptSkala.ppt
Skala.ppt
 
Skala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data StatistikaSkala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data Statistika
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
 
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, intervalMakalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1
 
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiPengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan Evaluasi
 
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan &  statistik (1) dewi olTugas matematika terapan &  statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
 
3 skalapengukuran1
3 skalapengukuran13 skalapengukuran1
3 skalapengukuran1
 

More from Fergieta Prahasdhika

Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadana
Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadanaContoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadana
Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadanaFergieta Prahasdhika
 
Contoh Report transaksi bulanan Investasi saham dalam bentuk reksadana
Contoh Report transaksi bulanan Investasi saham dalam bentuk reksadanaContoh Report transaksi bulanan Investasi saham dalam bentuk reksadana
Contoh Report transaksi bulanan Investasi saham dalam bentuk reksadanaFergieta Prahasdhika
 
Contoh Formulir spt 1770_s_2014 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Contoh Formulir spt 1770_s_2014 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIContoh Formulir spt 1770_s_2014 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Contoh Formulir spt 1770_s_2014 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIFergieta Prahasdhika
 
Contoh Form pengkinian data lengkap perorangan (Persyaratan untuk mengajukan ...
Contoh Form pengkinian data lengkap perorangan (Persyaratan untuk mengajukan ...Contoh Form pengkinian data lengkap perorangan (Persyaratan untuk mengajukan ...
Contoh Form pengkinian data lengkap perorangan (Persyaratan untuk mengajukan ...Fergieta Prahasdhika
 
SKRIPSI-ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN...
SKRIPSI-ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN...SKRIPSI-ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN...
SKRIPSI-ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN...Fergieta Prahasdhika
 
Mengenal reksadana-syariah-edukasi-paytren-oktober-2017
Mengenal reksadana-syariah-edukasi-paytren-oktober-2017Mengenal reksadana-syariah-edukasi-paytren-oktober-2017
Mengenal reksadana-syariah-edukasi-paytren-oktober-2017Fergieta Prahasdhika
 
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranBab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranFergieta Prahasdhika
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingFergieta Prahasdhika
 
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ssContoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ssFergieta Prahasdhika
 
Durbin watson tables unyu unyu bgt
Durbin watson tables unyu unyu bgtDurbin watson tables unyu unyu bgt
Durbin watson tables unyu unyu bgtFergieta Prahasdhika
 
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss 2009
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss  2009Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss  2009
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss 2009Fergieta Prahasdhika
 

More from Fergieta Prahasdhika (20)

Uu no 5 tahun 1999
Uu no 5 tahun 1999Uu no 5 tahun 1999
Uu no 5 tahun 1999
 
Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadana
Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadanaContoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadana
Contoh Prospektus atau perjanjian sebelum membeli sebuah reksadana
 
Contoh Report transaksi bulanan Investasi saham dalam bentuk reksadana
Contoh Report transaksi bulanan Investasi saham dalam bentuk reksadanaContoh Report transaksi bulanan Investasi saham dalam bentuk reksadana
Contoh Report transaksi bulanan Investasi saham dalam bentuk reksadana
 
Contoh Formulir spt 1770_s_2014 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Contoh Formulir spt 1770_s_2014 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADIContoh Formulir spt 1770_s_2014 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
Contoh Formulir spt 1770_s_2014 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
 
Foundation pack K-LINK
Foundation pack K-LINKFoundation pack K-LINK
Foundation pack K-LINK
 
Contoh Form pengkinian data lengkap perorangan (Persyaratan untuk mengajukan ...
Contoh Form pengkinian data lengkap perorangan (Persyaratan untuk mengajukan ...Contoh Form pengkinian data lengkap perorangan (Persyaratan untuk mengajukan ...
Contoh Form pengkinian data lengkap perorangan (Persyaratan untuk mengajukan ...
 
SKRIPSI-ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN...
SKRIPSI-ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN...SKRIPSI-ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN...
SKRIPSI-ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN...
 
Mengenal reksadana-syariah-edukasi-paytren-oktober-2017
Mengenal reksadana-syariah-edukasi-paytren-oktober-2017Mengenal reksadana-syariah-edukasi-paytren-oktober-2017
Mengenal reksadana-syariah-edukasi-paytren-oktober-2017
 
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuranBab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
Bab 5- teori akuntansi-teori- pengukuran
 
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer PricingSistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
 
Bab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika BisnisBab1 c - Matematika Bisnis
Bab1 c - Matematika Bisnis
 
Lecture 9 Manajemen Investasi
Lecture 9 Manajemen InvestasiLecture 9 Manajemen Investasi
Lecture 9 Manajemen Investasi
 
Lecture 8 Manajemen Investasi
Lecture 8 Manajemen InvestasiLecture 8 Manajemen Investasi
Lecture 8 Manajemen Investasi
 
Pph badan
Pph badanPph badan
Pph badan
 
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ssContoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss
 
K-ayurveda (K-LINK)
K-ayurveda (K-LINK)K-ayurveda (K-LINK)
K-ayurveda (K-LINK)
 
Lecture 7 Manajemen Investasi
Lecture 7 Manajemen InvestasiLecture 7 Manajemen Investasi
Lecture 7 Manajemen Investasi
 
Lecture 5 Manajemen Investasi
Lecture 5 Manajemen InvestasiLecture 5 Manajemen Investasi
Lecture 5 Manajemen Investasi
 
Durbin watson tables unyu unyu bgt
Durbin watson tables unyu unyu bgtDurbin watson tables unyu unyu bgt
Durbin watson tables unyu unyu bgt
 
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss 2009
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss  2009Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss  2009
Contoh pengisian spt p ph op 1770 s & 1770ss 2009
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

SKALA PENGUKURAN

  • 1. SKALA PENGUKURAN DALAM PENELITIAN I. PENDAHULUAN Penelitian memiliki peran yang sangat penting dalam menyikapi berbagai keilmuan, penelitian merupakan petunjuk utama penyelesain masalah.Awal dari sebuah penelitian adalah adanya sebuah problem (masalah). Masalah ilmu social dan ilmu pendidkan sangat kompleks, semenjak adanya dunia sampai sekarang tidak pernah lepas dari yang namanya masalah, untuk mencari solusi (jalan keluar) masalah, dengan demikian diperlukan penelitian secara logis, sistimatis, dan empiris, sebagai pencerahan untuk mengetahui kebenaran ilmiah. Tahapan yang sangat penting dalam proses penelitian ilmiah adalah menyusun alat ukur (instrumen) penelitian sebagai pedoman untuk mengukur variabel- variabel penelitian. Alat ukur tersebut harus valid dan reliabel.Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk meneliti variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibekukan, tapi ada yang harus dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa Pengertian Skala Pengukuran ? B. Apa Macam- macam Skala Pengukuran Dalam Penelitian ? III. PEMBAHASAN A. Pengertian Skala Pengukuran Skala merupakan perbandingan antar kategori dimana masing- masing ketegori diberi bobot nilai yang berbeda.Sedangkan Pengukuran merupakan cabang ilmu statistika terapan yang bertujuan untuk membangun dasar- dasar pengembangan tes yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes yang berfungsi secara optimal, valid dan reliabel.Reynolds, et al. (2010:3) mendefinisikan pengukuran sebagai sekumpulan aturan untuk menetapkan suatu bilangan yang mewakili objek, sifat atau karakteristik, atribut atau tingkah laku.Azwar (2010:3) mendefinisikan pengukuran sebagai suatu prosedur pemberian angka (kuantifikasi) terhadap atribut atau variabel sepanjang garis kontinum.Dengan demikian secara
  • 2. sederhana pengukuran dapat dikatakan sebagai suatu prosedur membandingkan antara atribut yang hendak diukur dengan alat ukurnya. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagi instrumen untuk mengukur berat emas, disebut dengan skala miligram (mg) dan kan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila digunakan untuk mengukur; meteran dibuat untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan menghasilkan data kuantitatif panjang dengan satuan mm. B. Macam- Macam Skala Penelitian Dalam Penelitian Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya.[3] Macam- macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal, Skala interval, dan Skala rasio.Kemudian dijabarkan sebagai berikut : a. Skala Nominal Skala Nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristk dengan karakteristik lainnya.Skala nominal memberikan suatu sistem kualitatif untuk mengkategorikan orang atau objek ke dalam kategori, kelas atau klasifikasi. Adapun ciri-ciri dari sekala nominal adalah: a) Kategori data bersifat mutually exclusive (saling memisah). b) Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang), Hasil perhitungan dan tidak ditemui bilangan pecahan, Angka yang tertera hanya lebel semata.Tidak mempunyai ukuran baru, Dan tidak mempunyai nol mutlak. Contoh : - Jenis Kulit : 1. Hitam, 2. Putih, 3.Kuning. Agka 1,2,3 hanya sebagai label saja. b. Skala Ordinal Skala Ordinal adalah angka yang diberikan dimana angka- angka tersebut mengandung pengertian tingkatan.Skala nominal digunakan untuk mengurutkan objek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya.Skala ini tidak memberikan nilai absolute terhadap objek, tetapi hanya memberikan urutan (rangking) saja. Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori data memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang
  • 3. dimilikinya. Contoh, urutan siswa di dalam kelas berdasarkan tinggi badan, mulai dari paling tinggi ke rendah, siswa dengan badan tertinggi diberi urutan ke- 1, kemudian di bawahnya diberi urutan ke- 2 dan seterusnya. c. Skala Interval Skala Interval dapat memberikan informasi yang lebih dibandingkan dengan skala nominal dan skala ordinal. Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang dapat dipergunakan dalam operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistic parametric.Contoh : Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1,3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2. d. Skala Rasio Skala Rasio pada dasarnya, memiliki sifat seperti skala interval, tetapi skala ini memiliki nol mutlak yang dapat menunjukkan ketiadaan karakteristik yang diukur.Panjang, kecepatan dan berat merupakan contoh skala rasio.Melalui skala ini kita dapat menginterpretasikan perbandingan antar skor. Sebagai contoh, tinggi pohon 20 m adalah dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan pohon yang tingginya 10 m, kendaraan yang melaju denagn kecepatan 60 km/ jam adalah dua kali lebih cepat dibanding kendaraan dengan kecepatan 30 km/ jam. Contoh lain, Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2. Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian Administrasi, Pendidikan dan Sosial antara lain adalah : 1. Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutmya disebut sebagai variable penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif). Skala ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh para peneliti dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden. Kemudian responden diminta memberikan pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan.
  • 4. Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yag beupa kata-kata antara lain : a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak setuju b.Sangat Baik, b. Baik, c. Ragu-ragu, d. Tidak Baik, e. Sangat Tidak Baik Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut: Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak setuju/baik (1) Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5). Insrtumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Contoh Bentuk Cheklist Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberi tanda (X) pada kolom yang tersedia SS : Sangat setuju S : Setuju RG : Ragu- Ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Contoh Soal Pilihan Ganda Berilah salah satu jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia. 1. Pelibatan masyarakat bukan hanya memotivasi, tetapi aktif dalam menghimpun dana, tenaga, dan materi guna menunjang mutu pendidikan.
  • 5. a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak setuju 2. Masyararakat melakukan fungsi control dalam pelaksanaan pendidikan. a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak setuju 3. Masyarakat bersifat proaktif dalam mengembangkan pendidikan. a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak setuju Dengan bentuk pilihan ganda itu, maka jawaban dapat diletakkan pada tempat yang berbeda- beda. Untuk jawaban diatas “Sangat Tidak Setuju” diletakkan pada jawaban nomor pertama.Untuk item selanjutnya jawaban “Sangat Tidak Setuju”dapat diletakkan pada jawaban nomor akhir. 2. Skala Guttman Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. SkalaGuttman mengukur suatu dimensi saja dari suatu yang variable yang multidimensi.SkalaGuttman disebut juga skala Scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan.Peneliti tentang kesatuan dimensi dari sifat atau sikap yang teliti yang sering disebut dengan atribut universal.Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang diurutkan secara hierarkis untuk melihat sikap tertentu seseorang. Jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak
  • 6. terhadap pernyataan berikutnya. Jadi skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya : Yakin – Tidak Yakin, Ya- Tidak, Benar- Salah ; Positif – Negatif, pernah – Belum pernah ; Setuju- Tidak Setuju dan lain sebagainya. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau ratio dikotomi (dua alternative yang berbeda). Oerbedaan skala likert dengan skala guttman ialah kalau skala likert terdapat jarak (interval); 3, 4, 5, 6 atau 7 yaitu dari sangat benar (SB) sampai denagn Sangat Tidak Benar (STB), sedangkan dalam skala Guttma hanya ada dua interval, yaitu : Benar (B) dan Salah (S). Contoh : - Yakin atau tidakkah anda, pergantian Presiden akan dapat mengatasi persoalan bangsa : a. Yakin b. Tidak - Apakah komentar saudara, jika GUsdur turun dari kepresidenan ? a. Setuju b. Tidak Setuju - Pernahkah direktur saudara mengajak makan bersama ? a. Pernah b. Tidak Pernah Skala Guttman disamping dapat dibuat bentuk pilihan ganda dan juga bisa dibuat dalam bentuk checklist.Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai (1) dan skor terendah (0).Misalnya : untuk jawaban benar (1) dan salah (0). Analisis dilakukan seperti pada skala Likert. Contoh : - Saudara punya orang tua ? a. Ya b. Tidak - Saudara sudah menikah ? c. Sudah d. Belum
  • 7. - Anda punya Kartu Pokok Wajib Pajak ? a. Punya b. Tidak 3. Skala Penilaian (Rating scale) Skala rating umumnya melibatkan penilaian tingkah laku atau performa seseorang yang hendak diteliti.Dalam skala rating ini, seolah- olah penilai diminta oleh peneliti untuk menempatkan seseorang yang dinilai pada beberapa titik yang telah disusun secara berurutan atau dalam kategori yang menggambarkan tingkah laku seseorang tersebut. Pada skala rating ini, penilai atau reater diasumsikan bahwa mereka adalah orang- orang yang mengetahui benar tentang tingkah laku individual tersebut.Ada beberapa tipe skala rating yang banyak digunakan sebagai skala pengukuran dalam penelitian.Mereka dapat dikelompokkan sebagai skala rating individual dan skala rating kelompok. Dilihat dari cara menggambarkannya, skala rating juga dapat dibedakan menjadi skala grafik dan skala kategori. Berikut contoh dari skala grafik : Skala grafik merupakan skala rating yang memberikan kesempatan kepada para penilai dengan secara mudah memberikan tanda check (Ö) pada titik- titik yang tepat pada garis yang menunjukkan tentang tingkah laku. Aspek Tingkah Laku Rendah Sedang Tinggi Penampilan Pribadi Ketrampilan Berkomunikasi Adaptasi dengan Lingkungan sosial Bekerja secara Kelompok Bekerja secara Mandiri Untuk skala kategori, peneliti hendak melakukan penilaian kreativitas seorang siswa.Item kategorinya mungkin dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.
  • 8. Untuk item pertanyaan, sebagai contohnya : Bagamanakah kreativitas siswa dalam proses belajar di kelas ? - Sangat kreatif - Kreatif - Tidak kreatif - Sangat tidak kreatif Jika item kategorinya adalah pernyataan, maka bentuk item kategori dapat seperti berikut : Kreativitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas dapat dikelompokkan sebagai siswa, - Sangat kreatif - Kreatif - Tidak kreatif - Sangat tidak kreatif . 4. Skala perbedaan Semantik (Semantic Defential) Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist,tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/ karakteristik tertentu yang dipunyai seseorang. Contoh : Mohon diberi nilai gaya kepemimpinan kepala sekolah Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat Tepat janji 5 4 3 2 1 Lupa Janji Bersaudara 5 4 3 2 1 Memusuhi Mmpercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi
  • 9. Responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawaban yang positif samapai dengan negative.Hal ini tergantung pada persepsi responden kepada yang dinilai. Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi responden terhadap Kepala Sekolah itu sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban pada angka 3, berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka persepsi responden terhadap kepala Sekolah sangat negative. IV. ANALISIS Data kualitatif yang biasanya berupa masalah sosial dan psikologis sering memerlukan semacam pengukuran variable- variable. Karena tidak dapat dipungkiri hasil penelitian dianggap lebih mantap bila melalui proses penelitian yang melibatkan perhitungan secara kuantitatif. Untuk itu aspek- aspek sosial dan psikologis seperti sifat, sikap, nilai- nilai diusahakan dinyatakan denagn angka- angka, sehingga dapat dioalah dengan statistik. Menggunakan metode kualitatif yang mana menggunakan wawancara sebagai instrument, karena metode kualitatif lebih menekankan pada analisis yang mendalam tentang suatu masalah, akan tetapi apabila dirasa kurang mantap dan kurang terpercaya, si peneliti juga bisa mengukur data yaitu dengan menggunakan skala pengukuran. Karena tidak dapat dipungkiri akhir- akhir ini hasil penelitian dianggap benar apabila sudah dibuktikan secara empiris, yaitu dengan menggunakan perhitungan statistika. Datanya akan lebih akurat, dan kita bisa lebih tahu antara variabel satu dengan variabel satunya saling berhubungan ataukah tidak. Dapat digunakan istilah “mengkualitatifkan kuantitatif”, data kuantitatif yang berupa penghitungan statistic pun lebih mudah dan lebih valid.Dalam pengaplikasian skala pengukuran dalam penelitian itu sendiri, kita tidak mungkin hanya membuat instrument penelitiannya saja tanpa tahu hasil dari penelitian tersebut.Contohnya, kita telah menyebar angket, dalam menyebar angket tersebut kita menggunakan skala pengukuran misalnya skala likert, skala gutmaan tergantung dari si peneliti cenderung ingin menggunakan skala yang mana. Pernyataan Nazir, 2009 serta Good dan Hatt, 1952 bahwa Teknik membuat skala, adalah cara mengubah fakta- fakta kualitatif tyang melekat pada objek atau subjek penelitian menjadi kuantitatif. V. KESIMPULAN Skala pengukuran merupakan kesepakatan yanga digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut jika digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variable yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Macam- macam skala pengukuran dapat berupa : Skala nominal, Skala Ordinal, Skala interval, dan Skala rasio. Juga terdapat skala yang diterapkan dalam penelitian pendidikan khususnya maupun pendidikan tingkah laku khususnya yaitu Skala Likert, skala Guttman, Rating Scale dan Semantic Different.
  • 10. VI. PENUTUP Demikian makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya, Amin. DAFTAR PUSTAKA : Nazir, Moh, Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia, 2005 Riduwan, Skala Pengukuran Dalam Penelitian. Bandung: ALFABETA. 2009 Sugiyono, Metode Penelitan Pendidikan. Bandung :CV. ALFABETA. 2009 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta :PT. Bumi Aksara. 2011 Suprananto,Kusaeri, Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan.Yogyakarta:GRAHA ILMU. 2012. http://nadhirin.blogspot.com/2010/01/membuat-skala-pengukuran-instrumen.html