SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
i
PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Strategi Belajar Mengajar
yang dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I
Oleh:
Andri Sujatmiko (20130109037)
Mohammad Firman Anshari (20130109014)
Nur Azizah (20130109033)
Semester IV
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH IBNU SINA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN S1 PENDIDIKAN
APRIL 2015
ii
PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T. atas
segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Pengajaran”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar
mengajar yang dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. Namun, tanpa
adanya bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan bisa
terselesaikan. Sehingga, pada kesempatan ini kami selaku penyusun ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Hj. As’adul Anam, M.Ag, selaku Ketua 1 Sekolah Tinggi Ilmu
Tarbiyah IBNU SINA yang telah banyak memberikan kemudahan berupa
tersedianya sarana dan prasarana.
2. Bapak Arito Nur Rohmah. M.A, selaku Ketua Program Studi Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah IBNU SINA yang telah memilihkan paket matakuliah selama
satu semester.
3. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini.
4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat
bermanfaat kepada penulis selama ini.
5. Aziz Ma’rifatullah selaku ketua kelas semester IV Prodi PAI STIT IBNU
SINA, yang telah sangat membantu kami dalam kelancaran pembuatan
makalah dan selalu setia menemani kami.
6. Bapak To dan Bapak Narko yang selalu membersihkan kelas kami sebelum
kami memasuki kelas dan selalu menyediakan kopi panas ketika kami
istirahat.
iii
7. Ibu Nur Azizah yang telah memberikan masukan dan meminjamkan buku
sebagai bahan rujukan serta membelikan martabak gula ketika pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang tersusun ini masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh kelemahan serta
terbatasnya pengetahuan dan materi yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi mahasiswa khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya, dan
semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan mendapat Imbalan
dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Kepanjen, 29 Maret 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
SAMPUL ........................................................................................................ i
PRAKATA ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................... 3
D. Batasan Masalah ........................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Pengajaran ...................................................... 5
B. Cara meningkatkan Partisipasi Peserta didik dalam KBM .......... 5
C. Implikasi minat peserta didik dalam KBM .................................. 7
D. Penerapan Prinsip Pengulangan Dalam KBM ............................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 13
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Profesi guru pada saat ini masih banyak dibicarakan masyarakat
karena kebanyakan kegagalan dalam mengajar dan memberi keteladanan
akhlak yang baik. Ketika terjadi kesalahan peserta didik maka yang pertama
kali disalahkan adalah guru. Salah satu penyebab kegagalan dalam mengejar
dan pemberian keteladanan adalah, guru tidak mengetahui prinsip-prinsip
pengajaran, sehingga peserta didik kurang matang dalam menerima dan
memahami ilmu yang diberikan oleh guru. Guru cenderung bersifat
monoton dalam mengajar sehingga peserta didik merasa tidak nyaman
ketika kegiatan belajar mengajar, peserta didik merasa bosan, peserta didik
merasa takut dan tertekan. Salah satu penyebabnya adalah guru kurang
menguasai prinsip-prinsip pengajaran jadi guru cenderung menerapakan
satu dari berbagai macam prinsip-prinsip pengajaran.
Tugas utama seorang pengajar adalah menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran. Agar kegiatan itu terselenggarakan dengan efektif, seorang
pengajar harus mengetahui prinsip-prinsip pengajaran dan strategi kegiatan
belajar mengajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
melalui interaksi antara individu dan lingkungan dimana dia hidup. Dalam
hal ini proses merupakan rangkaian kegiatan yang berkelanjutan1.
Sesungguhnya mengajar bukanlah perbuatan yang sederhana, bila
mengajar ingin menerapkan prinsip cepat dan tepat. Dalam hal ini
mengusasai materi, kesulitan akan muncul dari perkembangan suatu ilmu
tertentu. Guru kadang-kadang tidak mempunyai waktu luang untuk
mengikuti perkembangan itu. Karena itu, teori-teori baru kadang-kadang
tidak diketahui oleh guru. Keadaan perekonomian guru juga menjadi
1 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, cet II, (Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, 2009), h. 1.
2
kendala untuk mengikuti perkembangan suatu ilmu. Dalam ilmu agama
Islam misalnya, perkembangan pemikiran cukup cepat terjadinya. Ide-ide
baru bermunculan. Ide-ide itu biasanya muncul karena terjadinya
perkembangan kebudayaan masyarakat. Perkembangan kebudayaan itu juga
sebaiknya diketahui oleh guru.
Pada bidang studi agama Islam kesulitan itu masih ditambah dengan
sifat ilmu ini yang khas agama islam yang diajarkan disekolah adalah agama
islam sebagai ilmu dan sebagai agama. Sifat sebagai agama ini juga
menimbulkan kesulitan dalam pengajaran agama islam. Pertama kesulitan
dalam bidang teknologinya; kedua, kesulitan dalam bertoleransi dengan
berbagai aliran agama yang dianut oleh peserta didik. Barang kali tidak ada
atau jarang ada orang tua peserta didik yang memprotes guru karena guru
salah dalam mengajarkan matematika kepada anaknya. Tetapi seringkali
terjadi orang tua memprotes guru agama, karena guru agama dianggap salah
dalam mengajarkan agama pada anaknya. Agama selain merupakan
pengetahuan juga merupakan keyakinan, anutan, andalan dalam hidup.
Tidak ada yang lebih sensitif pada manusia kecuali rasa agamanya.
Masalah-masalah tersebut harus dipertimbangkan dalam membuat lesson
plan yang memuat prinsip-prinsip mengajar.
Menurut Ahmad tafsir yang dikutip oleh Binti Maunah,
menanamkan pengetahuan dan kecakapan dengan cara yang cepat dan tepat
memerlukan penguasaan teori-teori sebagian dari teori itu dibicarakan di
dalam didaktik umum. Didaktik umum membicarakan teori-teori mengajar
pada umumnya2. Teori-teori itu mempunyai bagian-bagian yang prinsip.
Prinsip-prinsip itu dibicarakan disini sebagiannya. Pembuat perencanaan
pengajaran harus menerapkan prinsip-prinsip tertentu dalam membuat
lesson plan.
Prinsip-prinsip pengajaran selain untuk membantu guru
menanamkan ilmu kepada peserta didik, juga dapat membantu tugas guru
sebagai fasilitator yang bertugas memberi kemudahan belajar kepada
2 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet I, (Yogyakarta, Sukses, 2009), h. 1
3
seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang
menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani
mengemukakan pendapat secara terbuka3. Peserta didik mengemukakan
pendapat secara terbuka merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk
tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap beradaptasi,
menghadapai kemungkinan, dan memasuki era globalisasi yang penuh
berbagai tantangan.
Prinsip-prinsip pengajaran juga dapat membantu memudahkan
tercapainya tujuan pengelolaan kelas, yaitu penyediaan fasilitas bagi
bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional, dan intelektual dalam kelas.
Berdasarkan banyaknya guru yang tidak mengetahui prinsip-prinsip
pengajaran, kami dari kelompok dua pada matakuliah Strategi Belajar
Mengajar tertarik untuk menulis makalah tentang pengertian dan macam-
macam prinsip pengajaran. Dengan tujuan agar dapat memberikan
pengetahuan kepada guru pada umumnya dan pembaca pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Prinsip pengajaran?
2. Bagaimana Cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM?
3. Bagaimana implikasi minat peserta didik dalam KBM?
4. Bagaimana penerapan prinsip pengulangan?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui pengertian Prinsip pengajaran?
2. Mengetahui cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM?
3. Mengetahui implikasi minat peserta didik dalam KBM?
4. Mengetahui penerapan prinsip pengulangan?
3 Mulyasa, Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2007),
h. 53.
4
D. Batasan Masalah
Dari rumusan masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran
dimensi permasalahan yang begitu luas namun menyadari adanya
keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis memandang perlu
memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus .
Selanjutnya masalah yang menjadi pokok bahasan dibatasi hanya
pada cara meningkatkan keterlibatan peserta didik dan cara menarik minat
peserta didik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Pengajaran
Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat
mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam
melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip
belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat4. Banyak
teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu
dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan.
Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti “asas (kebenaran
yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya) dasar.”5
Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima
sebagai dasar dalam berfikir atau bertindak. Jadi prinsip dapat diartikan
sebagai sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak atau
bertindak.
Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan
belajar. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar
yang dilakukan oleh pihak guru dan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Jadi, prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan
berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya
proses pembelajaran yang dinamis dan terarah.
B. Cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM
Termasuk dalam pembelajaran, peserta didik harus selalu aktif.
Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai pada kegiatan psikis
yang susah diamati.6 Dengan demikian belajar yang berhasil harus melalui
banyak aktivitas baik fisik maupun psikis. Bukan hanya sekedar menghafal
4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Rineka Cipta, Jakarta, 2006), h. 41.
5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I, (Jakarta. Balai
Pustaka, 2001), h. 896
6 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. . . h. 45.
6
sejumlah rumus-rumus atau informasi tetapi belajar harus berbuat, seperti
membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan
sebagainya.
kegiatan pembelajaran perlu menyediakan pengalaman belajar yang
dikaitkan dengan pengetahuan awal siswa serta disesuaikan dengan
keterampilan dan nilai yang dimiliki siswa sambil memperluas dan
menunjukan keterbukaan pada cara pandang dan cara tindak sehari-hari7.
Prinsip aktivitas di atas menurut pandangan psikologis bahwa segala
pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri.
Jiwa memiliki energi sendiri dan dapat menjadi aktif karena didorong oleh
kebutuhan-kebutuhan.8 Jadi, dalam pembelajaran yang mengolah dan
mencerna adalah peserta didik sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat
dan latar belakang masing-masing, guru hanya merangsang keaktifan
peserta didik dengan menyajikan bahan pelajaran.
Menurut Binti Maunah9
Peserta didik dapat dikatakan berpartisipasi aktif bila dia ikut
melakukan gerakan-gerkan badaniyah. Peserta didik yang ikut
aktif secara akliyah atau batiniyah dalam proses pengajaran
dapat juga disebut dia telah ikut secara aktif berpartisipasi
dalam proses pengajaran. Bila peserta didik mulai tidak dapat
mengikuti isi ceramah guru, atau tulisan guru atau perbuatan-
perbuatan peserta didik tidak mendukung kegiatan, pikiran
atau perasaannya teah berpindah kepada objek lain yang tidak
ada hubungannya dengan pengajaran itu, kita mengatakan
bahwa peserta didik tersebut tidak ada lagi aprtisipasi aktif
dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan.
Cara lain untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau
keaktifan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut:10
Cara memperbaiki keterlibatan kelas:
7 http://jenabpurnamasari194.blogspot.com/2013/03/prinsip-prinsip-pembelajaran.html (diakses
pada hari senin tanggal 22 Maret 2015, pukul 23.40)
8 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Cet. II; Jakarta.Rineka Cipta, 2004), h. 4
9 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 27
10 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 26
7
1. Abdikanlah waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar
mengajar.
2. Tingkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar dengan menuntut respons yang aktif dari siswa.
Gunakan berbagai teknik mengajar, motivasi, serta penguatan.
3. Masa perubahan antara berbagai kegiatan dalam mengajar
hendaknya dilakukan secara cepat dan luwes.
4. Berikanlah pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan
mengajar yang akan dicapai.
5. Usahakan agar pengajaran dapat lebih menarik minat murid.
Untuk itu guru harus mengetahui minat siswa dan mengaitkannya
dengan bahan dan prosedur pengajaran.
Cara meningkatkan keterlibatan siswa:
1. Kenalilah dan bantulah peserta didik yang kurang terlibat, selidiki
apa yang menyebabkannya dan usaha apa yang bisa dilakukan
untuk meningkatkan partisipasi anak tersebut.
2. Siapkanlah peserta didik secara tepat. Persyaratan awal apa yang
diperlukan anak untuk mempelajari tugas belajar yang baru.
3. Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual
peserta didik. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan usaha
dan keinginan siswa untuk berperan secara aktif dalam kegiatan
belajar.
C. Implikasi minat peserta didik dalam KBM
Setiap peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang
berbeda-beda (terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis), maka sudah
tentu perbedaan tersebut sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar11.
Seperti minat yang rendah, tentu hasilnya akan lain jika dibandingkan
dengan anak yang belajar dengan minat yang tinggi.
11 Abu Ahmadi dan Tri Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, (Bandung, CV Pustaka
Setia, 2005), h. 107.
8
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif
menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap
belajar sebab dengan minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan
sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap bidang kesenian,
maka dia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian.
Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat
murid, baik yang bersifat kognitif, seperti kecerdasan dan bakat maupun
yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya.
Minat peserta didik merupakan faktor utama yang menentukan
derajat keaktifan belajar siswa. jadi, efektif merupakan faktor yang
menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar.
Mengingat pentingnya minat dalam belajar, maka perlu mengetahui
minat peserta didik mulai dari minat terhadap makanan, perlindungan
terhadap pengaruh iklim, mempertahankan diri, terhadap macam-macam
bahaya dan musuh, bekerja sama dalam olahraga.
Atas dasar uraian di atas, maka tahap awal suatu proses pengajaran
hendaknya dimulai dengan usaha membangkitkan minat peserta didik12.
Minat harus dijaga selama proses pengajaran berlangsung, karena mudah
sekali berkurang atau hilang.
D. Penerapan Prinsip Pengulangan Dalam kegiatan Belajar Mengajar
Prinsip pengulangan ini tidaklah sulit diterapkan dalam kegiatan
belajar mengajar. Bila pembelajaran itu dibuat dengan perencanaan yang
matang, maka prinsip pengulangan dapat diterapkan dengan baik.
Kita dapat menerima anggapan bahwa prinsip pengajaran yang satu
tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan prinsip pengajaran yang
lain. Bahwa prinsip pengajaran yang berdiri sendiri, itu tidak benar. Yang
benar adalah bahwa prinsip pengajaran yang satu selalu mempunyai
hubungan kadang-kadang amat erat, dengan prinsip pengajaran yang lain.
12 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 4
9
Hubungan satu prinsip pengajaran dengan prinsip pengajaran yang lain tidak
mesti mengambarkan dekatnya jarak prinsip pengajaran itu. Prinsip
pengajaran di kelas satu Mts mungkin saja mempunyai hubungan sangat
erat dengan prinsip pengajaran di kelas tiga, dan sebagainya.
Prinsip pengulangan diterapkan untuk menjaga keutuhan hubungan-
hubungan itu. Prinsip pengulangan juga diterapkan pada bahan kegiatan
yang menyangkut materi yang harus diajarkan secara mekanis, tetapi ini
bukan berarti bahan-bahan yang menuntut pemahaman tidak memerlukan
pengulangan sama sekali, sebab pemahaman sesungguhnya tidak terlepas
dari ingatan. Oleh karena itu prinsip pengulangan, dapat membantu menjaga
keutuhan bahan pengajaran dan penangkapan murid13.
Prinsip pembelajaran yang menekankan pentingnya pengulangan
yang barangkali paling tua seperti yang dikemukakan oleh teori psikologi
daya. Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada
pada manusia yang terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengingat,
menghayal, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan
pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang14.
Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori
koneksionisme. Tokohnya yang terkenal adalah Thorndike dengan teorinya
yang terkenal pula yaitu “law of exercise” bahwa belajar ialah pembentukan
hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap
pengalaman-pengalaman itu memperbesar timbulnya respon benar.
Selanjutnya teori dari phychology psikologi conditioning respons sebagai
perkembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme yang dimotori oleh
Pavlov yang mengemukakan bahwa perilaku individu dapat dikondisikan
dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau
respons terhadap sesuatu. Begitu pula mengajar membentuk kebiasaan,
mengulang-ulang sesuatu perbuatan sehingga menjadi suatu kebiasaan dan
13 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 28
14 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 2009), h. 46
10
pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi
dapat juga oleh stimulus penyerta15.
Ketiga teori di atas menekankan pentingnya prinsip pengulangan
dalam pembelajaran walaupun dengan tujuan yang berbeda. Teori yang
pertama menekankan pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa,
sedangkan teori yang kedua dan ketiga menekankan pengulangan untuk
membentuk respons yang benar dan membentuk kebiasaan.
Meskipun ketiga teori ini tidak dapat dipakai untuk menerangkan
semua bentuk belajar, tetapi masih dapat digunakan karena pengulangan
masih relevan sebagai dasar pembelajaran. Sebab, dalam pembelajaran
masih sangat dibutuhkan pengulangan-pengulangan atau latihan-latihan.
Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat kalau sering dipakai
dan akan berkurang bahkan hilang sama sekali jika jarang atau tidak pernah
digunakan. Oleh karena itu, perlu banyak latihan, pengulangan, dan
pembiasaan.
15 Dimyati dan Mudjiono. . . h. 46
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak
dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses
pembelajaran yang dinamis dan terarah.
2. Cara untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau keaktifan
siswa dalam belajar adalah sebagai berikut:
3. Cara memperbaiki keterlibatan kelas:
1) Meluangkan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar
mengajar;
2) Menuntut respons yang aktif dari siswa. Gunakan berbagai teknik
mengajar, motivasi, serta penguatan;
3) kegiatan dalam mengajar dilakukan secara cepat dan luwes;
4) Mengajar secara jelas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar yang
akan dicapai;
5) Mengetahui minat siswa dan mengaitkannya dengan bahan dan
prosedur pengajaran.
4. Cara meningkatkan keterlibatan siswa:
1) Kenalilah dan bantualan peserta didik yang kurang terlibat;
2) Siapkanlah peserta didik secara tepat;
3) Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan individual peserta didik.
5. Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian
siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap
pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar
sebab dengan minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin
melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap
12
6. bidang kesenian, maka dia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak
tentang kesenian.
7. Dalam pembelajaran masih sangat dibutuhkan pengulangan-pengulangan
atau latihan-latihan. Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat
kalau sering dipakai dan akan berkurang bahkan hilang sama sekali jika
jarang atau tidak pernah digunakan. Oleh karena itu, perlu banyak
latihan, pengulangan, dan pembiasaan.
B. Saran
Seharusnya sebagai seorang guru maupun pendidik memahami
tentang konsep dan pengertiap prinsip-prinsip pengajaran dan serta mampu
untuk menerapkan beberapa prinsip-prinsip pengajaran dalam kegiatan
belajar mengajar, karena setiap peserta didik akan mendapat pengajaran
yang lebih maksimal ketika seorang guru menerapkan prinsip-prinsip
pengajaran.
Seharusnya guru meneraplan Berbagai cara dalam upaya menarik
minat dan perhatian siswa yang telah diuraikan dalam makalah ini dapat
membantu guru untuk lebih mengorganisasikan kelas yang bertujuan untuk
menciptakan atmosfer yang menyenangkan ketika belajar mengajar.
Selain itu seirang guru juga harus mengetahui minat setiap peserta
didik agar mampu memberikan suasana pengajaran yang disukai oleh setiap
peserta didik. Pengajaran yang dikaitkan dengan minat peserta didik dapat
menambah keaktifan dan partispasi serta pemahaman peserta didik.
13
DAFTAR RUJUKAN
Abu Ahmadi dan Tri Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, (Bandung,
CV Pustaka Setia, 2005).
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Cet. II; Jakarta.Rineka Cipta, 2004).
Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet I, (Yogyakarta, Sukses,
2009).
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I,
(Jakarta. Balai Pustaka, 2001).
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Cet. III, (Rineka Cipta, Jakarta,
2006).
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 2009).
http://jenabpurnamasari194.blogspot.com/2013/03/prinsip-prinsip-
pembelajaran.html (diakses pada hari senin tanggal 22 Maret 2015, pukul
23.40)
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, cet II,
(Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009).
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2006).
Mulyasa, Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2007).

More Related Content

What's hot

Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anRobet Saputra
 
Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruemy mila
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahHildadp
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniMichelle Rumawir
 
Manajemen kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islamManajemen kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islamUlfy Azizah
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Dadang DjokoKaryanto
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANharjunode
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasaraudiasls
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnHariyatunnisa Ahmad
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarRoHim MohaMad
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaandesmitaratriana1
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanWarnet Raha
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Agnas Setiawan
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikIstna Zakia Iriana
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam Ainina Sa'id
 

What's hot (20)

Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’anKedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
Kedudukan Hadits Dalam Syari’at Islam dan Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
 
Makalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guruMakalah profesionalisme guru
Makalah profesionalisme guru
 
makalah observasi sekolah
makalah observasi sekolahmakalah observasi sekolah
makalah observasi sekolah
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
Manajemen kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islamManajemen kurikulum pendidikan islam
Manajemen kurikulum pendidikan islam
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
Makalah kajian interdisiplin dan intradisiplin(sosiologi pendidikan)
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
Laporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah DasarLaporan Observasi Sekolah Dasar
Laporan Observasi Sekolah Dasar
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKnAnalisis Pengembangan Kurikulum PKn
Analisis Pengembangan Kurikulum PKn
 
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah DasarInstrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
Instrumen Wawancara dan Observasi KKL di Sekolah Dasar
 
Makalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaanMakalah manajemen pembiayaan
Makalah manajemen pembiayaan
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 
Makalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikanMakalah lingkungan pendidikan
Makalah lingkungan pendidikan
 
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
Kegiatan Pendahuluan dan Penutup
 
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan FuturistikKB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
KB 2 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Holistik, Kontekstual, dan Futuristik
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 
Makalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruanMakalah kompetensi keguruan
Makalah kompetensi keguruan
 

Viewers also liked

Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranAtika Aziz
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranRock Holik
 
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIKMEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIKRheenyazraeny JRs
 
Contoh pengajaran dan pembelajaran
Contoh pengajaran dan pembelajaranContoh pengajaran dan pembelajaran
Contoh pengajaran dan pembelajaranbangchikkubu
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranPENJAGA HATI
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Uhthi Solekhah
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )m44y44nk
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranDedi Yulianto
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaAngelia Tikha
 
Hakikat, ciri dan komponen belajar mengajar
Hakikat, ciri dan komponen belajar mengajarHakikat, ciri dan komponen belajar mengajar
Hakikat, ciri dan komponen belajar mengajarFKIP UHO
 
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Prinsip pembelajaran  __kelompok 3Prinsip pembelajaran  __kelompok 3
Prinsip pembelajaran __kelompok 3Uhthi Solekhah
 
Amalan nilai murni_di_kalangan_guru_bimbingan_dan_kaunseling_dalam_perkhidmat...
Amalan nilai murni_di_kalangan_guru_bimbingan_dan_kaunseling_dalam_perkhidmat...Amalan nilai murni_di_kalangan_guru_bimbingan_dan_kaunseling_dalam_perkhidmat...
Amalan nilai murni_di_kalangan_guru_bimbingan_dan_kaunseling_dalam_perkhidmat...aj2007
 
Semantik leksikal
Semantik leksikalSemantik leksikal
Semantik leksikalewer Rewel
 
Tajuk 1 konsep pengajaran & pembelajaran tamb
Tajuk 1 konsep pengajaran & pembelajaran tambTajuk 1 konsep pengajaran & pembelajaran tamb
Tajuk 1 konsep pengajaran & pembelajaran tambHashimah68
 
أبعاد التموجات الاستيمولوجية على دينامية البناء و التفكيك المعرفي
أبعاد التموجات الاستيمولوجية على دينامية البناء و التفكيك المعرفيأبعاد التموجات الاستيمولوجية على دينامية البناء و التفكيك المعرفي
أبعاد التموجات الاستيمولوجية على دينامية البناء و التفكيك المعرفيBynaNie MaiRa
 

Viewers also liked (20)

Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaranTeori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
Teori dan prinsip prinsip yang mendasari pengajaran
 
Makalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaranMakalah pembelajaran-pengajaran
Makalah pembelajaran-pengajaran
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIKMEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA TEKNIK
 
Contoh pengajaran dan pembelajaran
Contoh pengajaran dan pembelajaranContoh pengajaran dan pembelajaran
Contoh pengajaran dan pembelajaran
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaran
 
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
Makalah belajar dan pembelajaran___Prinsip-prinsip Pembelajaran kel 3
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Motivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaranMotivasi dan proses pembelajaran
Motivasi dan proses pembelajaran
 
Aborsi dan Keluarga Berencana
Aborsi dan Keluarga BerencanaAborsi dan Keluarga Berencana
Aborsi dan Keluarga Berencana
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Hakikat, ciri dan komponen belajar mengajar
Hakikat, ciri dan komponen belajar mengajarHakikat, ciri dan komponen belajar mengajar
Hakikat, ciri dan komponen belajar mengajar
 
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
Prinsip pembelajaran  __kelompok 3Prinsip pembelajaran  __kelompok 3
Prinsip pembelajaran __kelompok 3
 
Amalan nilai murni_di_kalangan_guru_bimbingan_dan_kaunseling_dalam_perkhidmat...
Amalan nilai murni_di_kalangan_guru_bimbingan_dan_kaunseling_dalam_perkhidmat...Amalan nilai murni_di_kalangan_guru_bimbingan_dan_kaunseling_dalam_perkhidmat...
Amalan nilai murni_di_kalangan_guru_bimbingan_dan_kaunseling_dalam_perkhidmat...
 
Semantik leksikal
Semantik leksikalSemantik leksikal
Semantik leksikal
 
Tajuk 1 konsep pengajaran & pembelajaran tamb
Tajuk 1 konsep pengajaran & pembelajaran tambTajuk 1 konsep pengajaran & pembelajaran tamb
Tajuk 1 konsep pengajaran & pembelajaran tamb
 
Tekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaranTekhnologi pembelajaran
Tekhnologi pembelajaran
 
أبعاد التموجات الاستيمولوجية على دينامية البناء و التفكيك المعرفي
أبعاد التموجات الاستيمولوجية على دينامية البناء و التفكيك المعرفيأبعاد التموجات الاستيمولوجية على دينامية البناء و التفكيك المعرفي
أبعاد التموجات الاستيمولوجية على دينامية البناء و التفكيك المعرفي
 

Similar to Makalah prinsip prinsip pengajaran

KEL 2 Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar
KEL 2 Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar KEL 2 Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar
KEL 2 Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar Inayah
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docxW PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docxHerdiluke
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranNuruddin Nzankie
 
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesPendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesarfiankurniawan22
 
Makalahmpi 160502052026
Makalahmpi 160502052026Makalahmpi 160502052026
Makalahmpi 160502052026Ruli Budiyanto
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdfMakalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdfMythaChan
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaSusand Susand
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterVivi Vey
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan IslamMakalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan IslamMythaChan
 
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian SiswaTedhy Vrihatnolo
 
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeTeori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeErik Kuswanto
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranRizki septa wiratna
 
Materi paikem gembrot
Materi paikem gembrotMateri paikem gembrot
Materi paikem gembrotekasundari
 
Materi paikem gembrot
Materi paikem gembrotMateri paikem gembrot
Materi paikem gembrotekasundari
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaMJM Networks
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docxStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docx
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docxZukét Printing
 

Similar to Makalah prinsip prinsip pengajaran (20)

KEL 2 Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar
KEL 2 Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar KEL 2 Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar
KEL 2 Prinsip-Prinsip Penyusunan Bahan Ajar
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docxW PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
W PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU.docx
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti prosesPendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
Pendekatan dalam pendidikan islam pendekatan berarti proses
 
Ptk pai sma
Ptk pai smaPtk pai sma
Ptk pai sma
 
Makalahmpi 160502052026
Makalahmpi 160502052026Makalahmpi 160502052026
Makalahmpi 160502052026
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdfMakalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
Makalah Manajemen Pendidikan Islam pdf
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematika
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
 
Makalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan IslamMakalah Manajemen Pendidikan Islam
Makalah Manajemen Pendidikan Islam
 
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
 
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeTeori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
 
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaranJabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
Jabatan profesional dan tantangan guru dalam pembelajaran
 
Proses Belajar Mengajar
Proses Belajar MengajarProses Belajar Mengajar
Proses Belajar Mengajar
 
Materi paikem gembrot
Materi paikem gembrotMateri paikem gembrot
Materi paikem gembrot
 
Materi paikem gembrot
Materi paikem gembrotMateri paikem gembrot
Materi paikem gembrot
 
Funsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agamaFunsi dan tugas guru agama
Funsi dan tugas guru agama
 
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
Strategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docxStrategi  Make A Macth  Pada  Pembelajaran Matematika.docx
Strategi Make A Macth Pada Pembelajaran Matematika.docx
 

Recently uploaded

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 

Recently uploaded (20)

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 

Makalah prinsip prinsip pengajaran

  • 1. i PRINSIP-PRINSIP PENGAJARAN MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar Mengajar yang dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I Oleh: Andri Sujatmiko (20130109037) Mohammad Firman Anshari (20130109014) Nur Azizah (20130109033) Semester IV SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH IBNU SINA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN S1 PENDIDIKAN APRIL 2015
  • 2. ii PRAKATA Bismillahirrahmanirrahim Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T. atas segala limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip Pengajaran”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Strategi Belajar mengajar yang dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. Namun, tanpa adanya bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan bisa terselesaikan. Sehingga, pada kesempatan ini kami selaku penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Hj. As’adul Anam, M.Ag, selaku Ketua 1 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah IBNU SINA yang telah banyak memberikan kemudahan berupa tersedianya sarana dan prasarana. 2. Bapak Arito Nur Rohmah. M.A, selaku Ketua Program Studi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah IBNU SINA yang telah memilihkan paket matakuliah selama satu semester. 3. Ibu Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. 4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis selama ini. 5. Aziz Ma’rifatullah selaku ketua kelas semester IV Prodi PAI STIT IBNU SINA, yang telah sangat membantu kami dalam kelancaran pembuatan makalah dan selalu setia menemani kami. 6. Bapak To dan Bapak Narko yang selalu membersihkan kelas kami sebelum kami memasuki kelas dan selalu menyediakan kopi panas ketika kami istirahat.
  • 3. iii 7. Ibu Nur Azizah yang telah memberikan masukan dan meminjamkan buku sebagai bahan rujukan serta membelikan martabak gula ketika pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah yang tersusun ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang disebabkan oleh kelemahan serta terbatasnya pengetahuan dan materi yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya, dan semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan mendapat Imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Kepanjen, 29 Maret 2015 Penulis
  • 4. iv DAFTAR ISI SAMPUL ........................................................................................................ i PRAKATA ..................................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3 C. Tujuan Penulisan Makalah ........................................................... 3 D. Batasan Masalah ........................................................................... 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Prinsip Pengajaran ...................................................... 5 B. Cara meningkatkan Partisipasi Peserta didik dalam KBM .......... 5 C. Implikasi minat peserta didik dalam KBM .................................. 7 D. Penerapan Prinsip Pengulangan Dalam KBM ............................. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 11 B. Saran ............................................................................................. 12 DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 13
  • 5. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi guru pada saat ini masih banyak dibicarakan masyarakat karena kebanyakan kegagalan dalam mengajar dan memberi keteladanan akhlak yang baik. Ketika terjadi kesalahan peserta didik maka yang pertama kali disalahkan adalah guru. Salah satu penyebab kegagalan dalam mengejar dan pemberian keteladanan adalah, guru tidak mengetahui prinsip-prinsip pengajaran, sehingga peserta didik kurang matang dalam menerima dan memahami ilmu yang diberikan oleh guru. Guru cenderung bersifat monoton dalam mengajar sehingga peserta didik merasa tidak nyaman ketika kegiatan belajar mengajar, peserta didik merasa bosan, peserta didik merasa takut dan tertekan. Salah satu penyebabnya adalah guru kurang menguasai prinsip-prinsip pengajaran jadi guru cenderung menerapakan satu dari berbagai macam prinsip-prinsip pengajaran. Tugas utama seorang pengajar adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan itu terselenggarakan dengan efektif, seorang pengajar harus mengetahui prinsip-prinsip pengajaran dan strategi kegiatan belajar mengajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dan lingkungan dimana dia hidup. Dalam hal ini proses merupakan rangkaian kegiatan yang berkelanjutan1. Sesungguhnya mengajar bukanlah perbuatan yang sederhana, bila mengajar ingin menerapkan prinsip cepat dan tepat. Dalam hal ini mengusasai materi, kesulitan akan muncul dari perkembangan suatu ilmu tertentu. Guru kadang-kadang tidak mempunyai waktu luang untuk mengikuti perkembangan itu. Karena itu, teori-teori baru kadang-kadang tidak diketahui oleh guru. Keadaan perekonomian guru juga menjadi 1 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, cet II, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 1.
  • 6. 2 kendala untuk mengikuti perkembangan suatu ilmu. Dalam ilmu agama Islam misalnya, perkembangan pemikiran cukup cepat terjadinya. Ide-ide baru bermunculan. Ide-ide itu biasanya muncul karena terjadinya perkembangan kebudayaan masyarakat. Perkembangan kebudayaan itu juga sebaiknya diketahui oleh guru. Pada bidang studi agama Islam kesulitan itu masih ditambah dengan sifat ilmu ini yang khas agama islam yang diajarkan disekolah adalah agama islam sebagai ilmu dan sebagai agama. Sifat sebagai agama ini juga menimbulkan kesulitan dalam pengajaran agama islam. Pertama kesulitan dalam bidang teknologinya; kedua, kesulitan dalam bertoleransi dengan berbagai aliran agama yang dianut oleh peserta didik. Barang kali tidak ada atau jarang ada orang tua peserta didik yang memprotes guru karena guru salah dalam mengajarkan matematika kepada anaknya. Tetapi seringkali terjadi orang tua memprotes guru agama, karena guru agama dianggap salah dalam mengajarkan agama pada anaknya. Agama selain merupakan pengetahuan juga merupakan keyakinan, anutan, andalan dalam hidup. Tidak ada yang lebih sensitif pada manusia kecuali rasa agamanya. Masalah-masalah tersebut harus dipertimbangkan dalam membuat lesson plan yang memuat prinsip-prinsip mengajar. Menurut Ahmad tafsir yang dikutip oleh Binti Maunah, menanamkan pengetahuan dan kecakapan dengan cara yang cepat dan tepat memerlukan penguasaan teori-teori sebagian dari teori itu dibicarakan di dalam didaktik umum. Didaktik umum membicarakan teori-teori mengajar pada umumnya2. Teori-teori itu mempunyai bagian-bagian yang prinsip. Prinsip-prinsip itu dibicarakan disini sebagiannya. Pembuat perencanaan pengajaran harus menerapkan prinsip-prinsip tertentu dalam membuat lesson plan. Prinsip-prinsip pengajaran selain untuk membantu guru menanamkan ilmu kepada peserta didik, juga dapat membantu tugas guru sebagai fasilitator yang bertugas memberi kemudahan belajar kepada 2 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet I, (Yogyakarta, Sukses, 2009), h. 1
  • 7. 3 seluruh peserta didik, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka3. Peserta didik mengemukakan pendapat secara terbuka merupakan modal dasar bagi peserta didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang siap beradaptasi, menghadapai kemungkinan, dan memasuki era globalisasi yang penuh berbagai tantangan. Prinsip-prinsip pengajaran juga dapat membantu memudahkan tercapainya tujuan pengelolaan kelas, yaitu penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Berdasarkan banyaknya guru yang tidak mengetahui prinsip-prinsip pengajaran, kami dari kelompok dua pada matakuliah Strategi Belajar Mengajar tertarik untuk menulis makalah tentang pengertian dan macam- macam prinsip pengajaran. Dengan tujuan agar dapat memberikan pengetahuan kepada guru pada umumnya dan pembaca pada umumnya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian Prinsip pengajaran? 2. Bagaimana Cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM? 3. Bagaimana implikasi minat peserta didik dalam KBM? 4. Bagaimana penerapan prinsip pengulangan? C. Tujuan Penulisan Makalah 1. Mengetahui pengertian Prinsip pengajaran? 2. Mengetahui cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM? 3. Mengetahui implikasi minat peserta didik dalam KBM? 4. Mengetahui penerapan prinsip pengulangan? 3 Mulyasa, Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 53.
  • 8. 4 D. Batasan Masalah Dari rumusan masalah yang terpapar di atas diperoleh gambaran dimensi permasalahan yang begitu luas namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis memandang perlu memberi batasan masalah secara jelas dan terfokus . Selanjutnya masalah yang menjadi pokok bahasan dibatasi hanya pada cara meningkatkan keterlibatan peserta didik dan cara menarik minat peserta didik.
  • 9. 5 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Prinsip Pengajaran Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat4. Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Kata prinsip berasal dari bahasa Latin yang berarti “asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya) dasar.”5 Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam berfikir atau bertindak. Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak atau bertindak. Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar yang dilakukan oleh pihak guru dan belajar dilakukan oleh peserta didik. Jadi, prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah. B. Cara Meningkatkan Partisipasi Peserta Didik dalam KBM Termasuk dalam pembelajaran, peserta didik harus selalu aktif. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai pada kegiatan psikis yang susah diamati.6 Dengan demikian belajar yang berhasil harus melalui banyak aktivitas baik fisik maupun psikis. Bukan hanya sekedar menghafal 4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Rineka Cipta, Jakarta, 2006), h. 41. 5 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I, (Jakarta. Balai Pustaka, 2001), h. 896 6 Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. . . h. 45.
  • 10. 6 sejumlah rumus-rumus atau informasi tetapi belajar harus berbuat, seperti membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya. kegiatan pembelajaran perlu menyediakan pengalaman belajar yang dikaitkan dengan pengetahuan awal siswa serta disesuaikan dengan keterampilan dan nilai yang dimiliki siswa sambil memperluas dan menunjukan keterbukaan pada cara pandang dan cara tindak sehari-hari7. Prinsip aktivitas di atas menurut pandangan psikologis bahwa segala pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri. Jiwa memiliki energi sendiri dan dapat menjadi aktif karena didorong oleh kebutuhan-kebutuhan.8 Jadi, dalam pembelajaran yang mengolah dan mencerna adalah peserta didik sesuai dengan kemauan, kemampuan, bakat dan latar belakang masing-masing, guru hanya merangsang keaktifan peserta didik dengan menyajikan bahan pelajaran. Menurut Binti Maunah9 Peserta didik dapat dikatakan berpartisipasi aktif bila dia ikut melakukan gerakan-gerkan badaniyah. Peserta didik yang ikut aktif secara akliyah atau batiniyah dalam proses pengajaran dapat juga disebut dia telah ikut secara aktif berpartisipasi dalam proses pengajaran. Bila peserta didik mulai tidak dapat mengikuti isi ceramah guru, atau tulisan guru atau perbuatan- perbuatan peserta didik tidak mendukung kegiatan, pikiran atau perasaannya teah berpindah kepada objek lain yang tidak ada hubungannya dengan pengajaran itu, kita mengatakan bahwa peserta didik tersebut tidak ada lagi aprtisipasi aktif dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan. Cara lain untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut:10 Cara memperbaiki keterlibatan kelas: 7 http://jenabpurnamasari194.blogspot.com/2013/03/prinsip-prinsip-pembelajaran.html (diakses pada hari senin tanggal 22 Maret 2015, pukul 23.40) 8 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Cet. II; Jakarta.Rineka Cipta, 2004), h. 4 9 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 27 10 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 26
  • 11. 7 1. Abdikanlah waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar mengajar. 2. Tingkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar dengan menuntut respons yang aktif dari siswa. Gunakan berbagai teknik mengajar, motivasi, serta penguatan. 3. Masa perubahan antara berbagai kegiatan dalam mengajar hendaknya dilakukan secara cepat dan luwes. 4. Berikanlah pengajaran yang jelas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar yang akan dicapai. 5. Usahakan agar pengajaran dapat lebih menarik minat murid. Untuk itu guru harus mengetahui minat siswa dan mengaitkannya dengan bahan dan prosedur pengajaran. Cara meningkatkan keterlibatan siswa: 1. Kenalilah dan bantulah peserta didik yang kurang terlibat, selidiki apa yang menyebabkannya dan usaha apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan partisipasi anak tersebut. 2. Siapkanlah peserta didik secara tepat. Persyaratan awal apa yang diperlukan anak untuk mempelajari tugas belajar yang baru. 3. Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan-kebutuhan individual peserta didik. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan usaha dan keinginan siswa untuk berperan secara aktif dalam kegiatan belajar. C. Implikasi minat peserta didik dalam KBM Setiap peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologi yang berbeda-beda (terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis), maka sudah tentu perbedaan tersebut sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar11. Seperti minat yang rendah, tentu hasilnya akan lain jika dibandingkan dengan anak yang belajar dengan minat yang tinggi. 11 Abu Ahmadi dan Tri Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2005), h. 107.
  • 12. 8 Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap bidang kesenian, maka dia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaitannya dengan sifat-sifat murid, baik yang bersifat kognitif, seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya. Minat peserta didik merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. jadi, efektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Mengingat pentingnya minat dalam belajar, maka perlu mengetahui minat peserta didik mulai dari minat terhadap makanan, perlindungan terhadap pengaruh iklim, mempertahankan diri, terhadap macam-macam bahaya dan musuh, bekerja sama dalam olahraga. Atas dasar uraian di atas, maka tahap awal suatu proses pengajaran hendaknya dimulai dengan usaha membangkitkan minat peserta didik12. Minat harus dijaga selama proses pengajaran berlangsung, karena mudah sekali berkurang atau hilang. D. Penerapan Prinsip Pengulangan Dalam kegiatan Belajar Mengajar Prinsip pengulangan ini tidaklah sulit diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Bila pembelajaran itu dibuat dengan perencanaan yang matang, maka prinsip pengulangan dapat diterapkan dengan baik. Kita dapat menerima anggapan bahwa prinsip pengajaran yang satu tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan prinsip pengajaran yang lain. Bahwa prinsip pengajaran yang berdiri sendiri, itu tidak benar. Yang benar adalah bahwa prinsip pengajaran yang satu selalu mempunyai hubungan kadang-kadang amat erat, dengan prinsip pengajaran yang lain. 12 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 4
  • 13. 9 Hubungan satu prinsip pengajaran dengan prinsip pengajaran yang lain tidak mesti mengambarkan dekatnya jarak prinsip pengajaran itu. Prinsip pengajaran di kelas satu Mts mungkin saja mempunyai hubungan sangat erat dengan prinsip pengajaran di kelas tiga, dan sebagainya. Prinsip pengulangan diterapkan untuk menjaga keutuhan hubungan- hubungan itu. Prinsip pengulangan juga diterapkan pada bahan kegiatan yang menyangkut materi yang harus diajarkan secara mekanis, tetapi ini bukan berarti bahan-bahan yang menuntut pemahaman tidak memerlukan pengulangan sama sekali, sebab pemahaman sesungguhnya tidak terlepas dari ingatan. Oleh karena itu prinsip pengulangan, dapat membantu menjaga keutuhan bahan pengajaran dan penangkapan murid13. Prinsip pembelajaran yang menekankan pentingnya pengulangan yang barangkali paling tua seperti yang dikemukakan oleh teori psikologi daya. Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengingat, menghayal, merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang14. Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori koneksionisme. Tokohnya yang terkenal adalah Thorndike dengan teorinya yang terkenal pula yaitu “law of exercise” bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar timbulnya respon benar. Selanjutnya teori dari phychology psikologi conditioning respons sebagai perkembangan lebih lanjut dari teori koneksionisme yang dimotori oleh Pavlov yang mengemukakan bahwa perilaku individu dapat dikondisikan dan belajar merupakan upaya untuk mengkondisikan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu. Begitu pula mengajar membentuk kebiasaan, mengulang-ulang sesuatu perbuatan sehingga menjadi suatu kebiasaan dan 13 Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam. . . h. 28 14 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 2009), h. 46
  • 14. 10 pembiasaan tidak perlu selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi dapat juga oleh stimulus penyerta15. Ketiga teori di atas menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam pembelajaran walaupun dengan tujuan yang berbeda. Teori yang pertama menekankan pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa, sedangkan teori yang kedua dan ketiga menekankan pengulangan untuk membentuk respons yang benar dan membentuk kebiasaan. Meskipun ketiga teori ini tidak dapat dipakai untuk menerangkan semua bentuk belajar, tetapi masih dapat digunakan karena pengulangan masih relevan sebagai dasar pembelajaran. Sebab, dalam pembelajaran masih sangat dibutuhkan pengulangan-pengulangan atau latihan-latihan. Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat kalau sering dipakai dan akan berkurang bahkan hilang sama sekali jika jarang atau tidak pernah digunakan. Oleh karena itu, perlu banyak latihan, pengulangan, dan pembiasaan. 15 Dimyati dan Mudjiono. . . h. 46
  • 15. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah. 2. Cara untuk memperbaiki dan meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam belajar adalah sebagai berikut: 3. Cara memperbaiki keterlibatan kelas: 1) Meluangkan waktu yang lebih banyak untuk kegiatan belajar mengajar; 2) Menuntut respons yang aktif dari siswa. Gunakan berbagai teknik mengajar, motivasi, serta penguatan; 3) kegiatan dalam mengajar dilakukan secara cepat dan luwes; 4) Mengajar secara jelas dan tepat sesuai dengan tujuan mengajar yang akan dicapai; 5) Mengetahui minat siswa dan mengaitkannya dengan bahan dan prosedur pengajaran. 4. Cara meningkatkan keterlibatan siswa: 1) Kenalilah dan bantualan peserta didik yang kurang terlibat; 2) Siapkanlah peserta didik secara tepat; 3) Sesuaikan pengajaran dengan kebutuhan individual peserta didik. 5. Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap belajar sebab dengan minat, seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap
  • 16. 12 6. bidang kesenian, maka dia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. 7. Dalam pembelajaran masih sangat dibutuhkan pengulangan-pengulangan atau latihan-latihan. Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat kalau sering dipakai dan akan berkurang bahkan hilang sama sekali jika jarang atau tidak pernah digunakan. Oleh karena itu, perlu banyak latihan, pengulangan, dan pembiasaan. B. Saran Seharusnya sebagai seorang guru maupun pendidik memahami tentang konsep dan pengertiap prinsip-prinsip pengajaran dan serta mampu untuk menerapkan beberapa prinsip-prinsip pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, karena setiap peserta didik akan mendapat pengajaran yang lebih maksimal ketika seorang guru menerapkan prinsip-prinsip pengajaran. Seharusnya guru meneraplan Berbagai cara dalam upaya menarik minat dan perhatian siswa yang telah diuraikan dalam makalah ini dapat membantu guru untuk lebih mengorganisasikan kelas yang bertujuan untuk menciptakan atmosfer yang menyenangkan ketika belajar mengajar. Selain itu seirang guru juga harus mengetahui minat setiap peserta didik agar mampu memberikan suasana pengajaran yang disukai oleh setiap peserta didik. Pengajaran yang dikaitkan dengan minat peserta didik dapat menambah keaktifan dan partispasi serta pemahaman peserta didik.
  • 17. 13 DAFTAR RUJUKAN Abu Ahmadi dan Tri Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2005). Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Cet. II; Jakarta.Rineka Cipta, 2004). Binti Maunah, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet I, (Yogyakarta, Sukses, 2009). Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet. I, (Jakarta. Balai Pustaka, 2001). Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Cet. III, (Rineka Cipta, Jakarta, 2006). Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Rineka Cipta, 2009). http://jenabpurnamasari194.blogspot.com/2013/03/prinsip-prinsip- pembelajaran.html (diakses pada hari senin tanggal 22 Maret 2015, pukul 23.40) Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, cet II, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2009). Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2006). Mulyasa, Standart Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2007).