SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
       penelitian akhir-akhir ini menyatakan bahwa produk hasil fermantasi
   bakteri asam laktat mempunyai banyak keutamaan di bidang pangan dan
   kesehatan, salah satu keutamaan di bidang pangan dalah prodik-produk
   fermentasi terkenal karna mempunyai daya simpan yang lebih lama dan tidak
   mudah dicemari oleh bakteri patogen, selain itu produk fermentasi juga
   mempunyai bentuk yang menarik dan citarasa serta aroma yang sangat
   disukai, juga mempunyai nilai gizi yang tinggi, dalam bidang kesehatan,
   senyawa-senyawa yang bermanfaat dalam produk fermentasi dijadikan
   sebagai agen terapi terhadap penyakit-penyakit tertentu, dapat menurunkan
   kolesterol, dan lain-lain.
       Adanya berbagai keunggulan dari segi pangan dan kesehatan pada produk
   tersebut disebabkan oleh adanya senyawa metabolit yang dihasilkan oleh
   bakteri converter yang berperan dalam proses tersebut. Senyawa metabolit
   yang dihasilkan oleh kelompok bakteri asam laktat dalam proses fermentasi
   umumnya dapat dikelompokan menjadi asam organic, hydrogen peroksida dan
   karbodioksida, komponen aroma (diastil), asam lemak, asam amino dan
   peptide, serta bekteriosin dan senyawa dengan molekul rendah lainnya, semua
   kelompok senywa tersebut yang secara sinergi berpengaruh terutama dalam
   menghambat pertumbuhan bakteri pathogen dan mikroba lainnya yang
   mencemari pangan hasil fermentasi.

       Saat ini, salah satu produk fermentasi yang berkembang cukup pesat
   adalah virgin oil, disini minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua
   kategori utama yaitu RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan
   dan pemilihan buahnya, yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau
   dan tentu saja khasiatnya. Perbedaan proses pembuatan ini sangat mencolok
   dan berbeda nyata. RBD merupakan singkatan dari " Refined, Bleached and
   Deodorized" atau minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya.
   Virgin bisa diartikan masih murni atau perawan. RBD terbuat dari kopra
   (daging kelapa yang dijemur matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan


                                                                             1
ini relatif kotor dan mengandung bahan asing yang mempengaruhi hasil
akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa jamur, tanah, sampah dan kotoran
lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan memberikan pengaruh besar pada
hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan
bau minyak. Minyak mentah ( crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat
tua sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk menghasilkan
minyak goreng dan minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih
lanjut dengan menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya.
Untuk maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis
soda (NaOH atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon
aktif. Tentu saja semua ini sangat mempengaruhi viscositas (tingkat
kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada
umumnya yang membedakan dengan mudah adalah baunya dihilangkan dan
rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan untuk keperluan
makanan di rumah tangga dan industri. Virgin Coconut Oil atau minyak
kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Prosesnya semua dilakukan
dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses
lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau
sentrifugasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak
dipakai serta pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan.
Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas
kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair
tidak berwarna atau bening.


       Virgin Coconut Oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses
pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil
penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh
manusia dirubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam
membunuh     virus,   bakteri,   cendawan   dan   protozoa   sehingga   dapat
menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, influenza dan berbagai
bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd.
Disamping itu sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi



                                                                           2
meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi
  dan dapat mengontrol berat badan. Penelitian sejak tahun 1982 telah
  menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam
  laurat dapat menanggulangi penyakit Diabetes, Kolesterol, Hepatitis C,
  Jantung Koroner, Prostat, Osteoporosis, Maag, Ambeien luar dan dalam,
  Penuaan dini, dll. VCO yang merupakan hasil vermentasi inilah yang dikenal
  sebagai LABCO atau Lactate Acid Bacteria Coconut Oil.


B. Tujuan Praktikum

         Menbuat Virgin Coconut Oil (VCO) melalui fermentasi kultur starter
  Lactobacillus casei dan Streptococcus thermophillus.




                                                                          3
BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Landasan Teori

      Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama yaitu
   RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan
   buahnya, yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau dan tentu saja
   khasiatnya. Perbedaan proses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda
   nyata. RBD merupakan singkatan dari " Refined, Bleached and Deodorized"
   atau minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa
   diartikan masih murni atau perawan. RBD terbuat dari kopra (daging kelapa
   yang dijemur matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor
   dan mengandung bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan
   asing ini bisa berupa jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses
   penjemuran dan pengasapan memberikan pengaruh besar pada hasil akhir.
   Demikian pula banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan bau
   minyak. Minyak mentah ( crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua
   sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk menghasilkan minyak
   goreng dan minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih lanjut
   dengan menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk
   maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda
   (NaOH atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif.
   Tentu saja semua ini sangat mempengaruhi viscositas (tingkat kekentalan),
   BD (berat jenis), titik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada umumnya yang
   membedakan dengan mudah adalah baunya dihilangkan dan rasanya hambar.
   Minyak RBD masih bisa digunakan untuk keperluan makanan di rumah
   tangga dan industri. Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat
   dari daging kelapa segar. Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif
   rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut
   melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi.
   Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta
   pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan. Hasilnya berupa
   minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik.


                                                                                4
Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna
atau bening.


   Virgin Coconut Oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses
pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil
penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh
manusia dirubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam
membunuh       virus,   bakteri,   cendawan    dan      protozoa   sehingga    dapat
menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, influenza dan berbagai
bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd.
Disamping itu sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi
meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi
dan dapat mengontrol berat badan. Penelitian sejak tahun 1982 telah
menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam
laurat dapat menanggulangi penyakit Diabetes, Kolesterol, Hepatitis C,
Jantung Koroner, Prostat, Osteoporosis, Maag, Ambeien luar dan dalam,
Penuaan dini, dll.


   Sama seperti yang terdapat pada Air Susu Ibu (ASI) yang memberikan
perlindungan kepada sang bayi, asam laurat juga dibutuhkan manusia
dewasa. Bagi manusia dewasa membutuhkan asam ini rata-rata 24 gr per hari,
yang berarti setara dengan tiga sendok makan VCO, artinya dalam satu hari
VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali.


   Minyak      kelapa    Virgin    dikenal    sebagai     minyak    yang      mampu
melangsingkan tubuh sehingga cenderung digemari oleh para gadis yang
memahami manfaatnya. Manfaat minyak yang asalnya dari buah kelapa ini
lebih luas daripada sekadar pelangsing tubuh. Demikian dikatakan Suhirman,
Ahli Peneliti LIPI, Kebun Raya Bogor yang mempresentasikan hasil
penelitiannya di Jakarta, belum lama ini. Hasil-hasil penelitian membuka tabir
kerahasiaan alam yang terkandung dalam buah kelapa, menyajikan data
tentang manfaat minyak beraroma gurih dan lembut itu untuk meningkatkan



                                                                                  5
metabolisme tubuh, serta menanggulangi beraneka penyakit. Minyak kelapa
Virgin mengandung lauric acid yang tinggi (sampai 53 persen), sebuah lemak
jenuh dengan rantai karbon sedang (jumlah karbonnya 12) yang biasa disebut
medium chain fatty acid alias MCFA.

   Mendengar kata lemak jenuh, orang mudah menjadi takut, terseret oleh
mitos tentang bahaya lemak jenuh bagi kesehatan, tanpa menyimak bahwa
lemak jenuh yang berantai sedang, justru mendukung kesehatan kita. Hasil-
hasil penelitian menunjukkan, penggunaan minyak kelapa Virgin untuk
memasak makanan akan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit-
penyakit yang mematikan. Di dalam tubuh manusia lauric acid akan diubah
menjadi monolaurin, sebuah senyawa monoglyceride yang bersifat antivirus,
antibakteri, dan antiprotozoa.

   Dengan sifatnya itu, monolaurin dapat menanggulangi serangan virus-
virus seperti HIV, herpes simplex virus-1 (HSV-1), vesicular stomatitis virus
(VSV), visna virus, cytomegalovirus (CMV), influenza, dan berbagai bakteri
patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd, serta
protozoa seperti giadia lamblia. Selain mengandung lauric acid, minyak kelapa
Virgin juga mengandung capric acid yang, walaupun kandungannya cuma
enam persen, juga bermanfaat bagi kesehatan. Di dalam tubuh kita, lemak
berantai sedang yang jumlah karbonnya sepuluh ini diubah menjadi
monocaprin, yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit seksual,
seperti virus HSV-2 dan HIV-1, dan bakteri neisseria gonorrhoeae.

   Sifat-sifat antiinfeksi yang dipunyai asam-asam lemak bergantung pada
struktur kimianya, misalnya monoglyserides bersifat antiinfeksi. Sedangkan
diglycerides dan triglycerides bersifat tidak antiinfeksi.

   Di antara lemak-lemak jenuh yang berantai karbon sedang, lauric acid
mempunyai antiviral activiy yang lebih besar daripada caprylic acid (dengan
delapan karbon), capric acid (sepuluh karbon), atau myristic acid (dengan 14
karbon).




                                                                           6
Adalah Dr Condrado Dayrit, yang pada tahun delapan puluhan menjabat
   sebagai Presiden The National Academy of Science dan Direk-tur Medis
   Potenciano Medical Center, Filipina, yang mula-mula melaporkan hasil
   penelitiannya tentang kemampuan lauric acid ataupun capric acid mematikan
   virus HIV.

      Setelah profesor JJ Kabara mematenkan hasil penelitiannya lebih dari tiga
   puluh tahun yang lalu, hasil-hasil penelitian tentang kemampuan minyal
   kelapa Virgin menanggulangi serangan virus telah banyak dipatenkan
   misalnya, paten yang dipunyai New England Deacones Hospital yang berjudul
   Kernel Oils and Disease Treatment.



B. Kerangka Berpikir

      Minyak kelapa merupakan bagian yang sangat penting bagi manusia,
   minyak kelapa sering sekali digunakan sebagai salah satu bahan untuk
   mengolah makanan, akan tetapi, bila kadar minyak dalam makanan terlalu
   tinggi maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi manusia,
   sehingga hal ini dapat merugakan bagi manusia baik dalam hal ekonomi
   maupun kesehatan.

      Di Indonesia sendiri banyak sekali jajanan yang diolah dengan
   menggunakan minyak, sehingga memungkinkan masyarakat di Indonesia
   dapat terjangkit berbagai macam penyakit, dengan adanya produk VCO ini
   diharapkan, mahasiswa dapat memberikan ataupun membagi pengetahuan
   yang telah didapat kepada masyarakat, agar VCO ini bisa menjadi salah satu
   alternatife dalam pengolahan makanan, dimana kita semua tahu bahwa VCO
   ini memiliki berbagai macam manfaat, khususnya dalam bidang kesehatan,
   karna bila kita mengolah mkanan dengan VCO ini maka mekana ini akan
   baik bagi tubuh kita karna dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem
   imun dalam tubuh, dan juga dapat membunuh serta menekan pertumbuhan
   virus maupun bakteri yang ada di dalam tubuh.




                                                                             7
BAB III METODE PRAKTIKUM



A. Waktu dan Tempat Praktikum
  1. Waktu Praktikum
     a. Pembutan santankelapa dan inokulasi starter (fermentasi LABCO)
        Hari/tanggal       : 19 Desember 2012
        Waktu              : 08.00 – 11.00
     b. Pengamatan VCO
        Hari/tanggal       : 20 Desember 2012
        Waktu              : 09.00 – 11.00


  2. Tempat Praktikum
     Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP Mataram


B. Rancangan Praktikum
  1. Pembuatan Medium Starter
        Siapkan wadah dan kelapa yang sudah di parut, parutan kelapa ini di
        buat dari 5 buah kelapa yang telah dihilangkan kulit endospermnya.
        Kemudian campurkan parutan kelapa tadi dengan air kelapa, hingga
        parutan kelapa tadi tergenang, lalu di aduksetlah selesai pengadukan,
        lakukan pemerasan untuk mendapatkan santannya.
        Setelah diperoleh santan kelapa, kemudian disaring ke wadah yang
        lebih besar, diamkan beberapa saat hingga santan dan skimnya
        terpisah.
        Ambil santan kelapa secukupnya untuk di mixer, proses ini dilakukan
        selama 20 – 30 menit dengan kecepatan putar maksimal dari mixer
        tersebut.
        Siapkan 4 buah gelas pop ice sebagai tempat fermentasi, berikan label
        pada tiap gelas sesuai dengan perlakuan (P0, P1, P2, P3).
        Setelah selesai dimixer, santan tadi kita masukan ke dalam tiap gelas
        yang telah di berikan tanda tadi dengan volume 200 ml.



                                                                             8
2. Fermentasi LABCO
         Siapkan kedua starter yang akan digunakan Lactobacillus casei
         (yakult) dan Streptococcus thermophillus (ragi tempe).
         Pada gelas berlebel P0, kita tidak menginokulasikan starter kedalamnya
         (sebagai kontrol), untuk gelas berlabel P1, kita inokulasikan kultur
         starter Lactobacillus casei yang kita ambil dari yakul sebanyak 5 ml,
         untuk gelas dengan label P2, kita inokulasikan             kultur stater
         Streptococcus thermophillus dari ragi tempe sebanyak 5 ml, sementara
         untuk gelas yang berlebel P3, kita lakukan kultur campuran, dimana
         kita inokulasikan Lactobacillus casei dan Streptococcus thermophillus
         masing-masing sebanyak 2,5 ml untuk tiap starternya (agar
         menghasilkan starter sebnyak 5 ml), proses pengambilan ini kita
         lakukan dengan menggunakan 2 pipet ukur yang berbeda.
         Setelah preses inokilasi selesai, tutup gelas tadi lalu kita biarkan pada
         suhu kamar salama 24 jam.
         Setelah di fermentasi selam 24 jam, amatilah lapisan-lapisan yang
         terbentuk.


C. Instrument Praktikum
   1. Alat
             1 buah Gelas ukur
             2 buah Pipet ukur
             1 buah Pipet Pasteur
             1 set pH-meter
             1 buah Penyaring
             1 satu Sendok yang telah di bengkokkan
             4 buah Gelas Pop Ice
             1 buah Baskom ukuran sedang
             1 buah Wadah
             1 buah Mixer
             4 buah Kertas label



                                                                                9
2. Bahan
           Lactobacillus casei (Yakult)
           Streptococcus thermophillus (Ragi Tempe).
           Santan kelapa (medium)
           5 buah Kelapa
           Air kelapa




                                                       10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
   Table 1. hasil pengamatan
                                   Karakter LABCO yang dihasilkan
                                                                        Volume
     Perlakuan        Komposi        Warna                              minyak        Ket
                                               Aroma         Nilai pH
                      si lapisan    minyak                                yang
                                                                        terbentuk
                      Blondo
                      Minyak
      Kontrol                       Bening     Tengik           4        50 ml
                      Blondo
                      Skim
                      Blondo
   Kultur starter     Minyak
                                    Bening     Tengik           4        58 ml
       L. casei       Blondo
                      Skim
                      Blondo
   Kultur starter     Minyak
                                    Bening     Tengik           4        59 ml
   S. thermophillus   Blondo
                      Skim
                      Blondo
   Kultur starter     Minyak
                                    Bening     Tengik           4        50 ml
     campuran         Blondo
                      Skim


B. Pembahasan

        Pada proses fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim
   tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau
   karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah secara baik.




                                                                                 11
Adapun pada pembuatan VCO dengan cara fermentasi ini, kita lakukan
4 perlakuan yang berbeda pada tiap gelas, Pada gelas berlebel P0, kita tidak
menginokulasikan starter kedalamnya (sebagai kontrol), untuk gelas berlabel
P1, kita inokulasikan kultur starter Lactobacillus casei yang kita ambil dari
yakul sebanyak 5 ml, untuk gelas dengan label P2, kita inokulasikan kultur
stater Streptococcus thermophillus dari ragi tempe sebanyak 5 ml, sementara
untuk gelas yang berlebel P3, kita lakukan kultur campuran, dimana kita
inokulasikan Lactobacillus casei dan Streptococcus thermophillus masing-
masing sebanyak 2,5 ml untuk tiap starternya (agar menghasilkan starter
sebanyak 5 ml), sehingga diperoleh hasil sebagai berikut :


    Pada gelas pertama yang merupakan control terdapat beberapa lapisan
yang muncul, lapisan pertama merupakan blondo, lapisan kedua merupakan
minyak murni, lapisan ketiga merupakan blondo, dan lapisan terakhir
merupakan skim, disini warna minyak bening, aromanya merupakan bau khas
kelapa tapi sedikit berbau tengik hal ini di sebabkan karena air kelapa yang
digunakan sudah basi, untuk pH dihasilkan pH sebesar 4 dengan volume
minyak sebanyak 50 ml.


    Pada    gelas kedua yang diberikan kultur starter Lactobacillus casei
lapisan yang terbentuk sama seperti pada gelas pertama, yaitu lapisan pertama
merupakan blondo, lapisan kedua merupakan minyak murni, lapisan ketiga
merupakan blondo, dan lapisan terakhir merupakan skim, disini warna
minyak tetap bening, lapisan blondo pada gelas kedua ini lebih tipis
dibandingkan dengan lapisan blondo pada gelas pertama, aromanya tercium
bau khas kelapa dan sedikit berbau tengik hal ini di sebabkan karena
penggunaan air kelapa yang telah basi, untuk pH dihasilkan sebesar 4 dengan
volume minyak sebanyak 58 ml.


    Pada     gelas ketiga yang diberikan kultur starter Streptococcus
thermophillus lapisan yang terbentuk sama seperti pada gelas pertama dan
kedua, yaitu lapisan pertama merupakan blondo, lapisan kedua merupakan



                                                                          12
minyak murni, lapisan ketiga terdapat blondo lagi, dan lapisan terakhir
merupakan skim, disini warna minyak tetap bening, lapisan blondo pada gelas
ketiga ini lebih tipis dibandingkan dengan lapisan blondo pada gelas pertama
dan gelas kedua, aromanya tercium bau khas kelapa dan berbau tengik hal ini
di sebabkan karena penggunaan air kelapa yang telah basi, dan diperoleh pH
sebesar 4 dengan volume minyak sebanyak 59 ml.


    Dan pada gelas terakhir yang merupakan kultur dengan campuran kedua
starter yang kita gunakan sebelumnya, setelah diamati lapisan yang terbentuk
sama seperti pada tiga gelas sebelumnya, yaitu lapisan pertama merupakan
blondo, lapisan kedua merupakan minyak murni, lapisan ketiga terdapat
blondo lagi, dan lapisan terakhir merupakan skim, disini warna minyak tetap
bening, lapisan blondo pada gelas ketiga ini sama tebalnya dengan blondo
pada gelas pertama (konterol), aromanya tercium bau khas kelapa dan berbau
tengik hal ini di sebabkan karena penggunaan air kelapa yang telah basi, dan
diperoleh pH sebesar 4 dengan volume minyak sebanyak 50 ml.

    Dari ke 4 sampel ini kita dapat dapat kita lihat sedikit perbedaan, dan ada
pula kesamaan yang muncul, untuk bau tengi yang tercium bias di akibatkan
karna penggunaan air kelapa yang basi dan penyebabnya dapat pula
diakibatkan karena didalam minyak terdapat air maka akan mengakibatkan
reaksi hidrolisis yang dapat menyebabkan kerusakan minyak. Reaksi
hidrolisis akan menyebabkan ketengikan hidrolisis yang menghasilkan rasa
dan bau tengik pada minyak. Asam lemak bebas yang mudah menguap
dengan jumlah C4, C6, C8 , dan C10, menghasilkan bau tengik karena dapat
berubah menjadi senyawa keton.

       Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi
hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan
gliserol yang dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba
yang tumbuh pada bahan pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini
mengakibatkan ketengikan yang menghasilkan cita rasa dan bau tengik pada
minyak tersebut.



                                                                            13
Proses fermentasi oleh bakteri asam laktat terbukti mampu
mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama proses
fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim
santan. Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon
bagi bakteri asam laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam
metabolisme sel . Pembentukan asam laktat dari karbohidrat menyebabkan
penurunan pH substrat, sehingga dapat menyebabkan protein yang juga
sebagai   emulsifier   pada     krim    santan   mengalami    denaturasi    dan
penggumpalan.    Dengan       berbedanya   bakteri   yang    digunakan     maka
penggunaan santan sebagai sumber karbon akan berbeda pula pada tiap
bakturi, dan hal inilah yang mempengaruhi ketebalan blondo dan juga
mempengaruhi volume minyak yang dihasilkan. Penguraian protein juga
berlangsung secara enzimatis oleh enzim aminpeptidase yang dihasilkan oleh
bakteri asam laktat yang digunakan sebagai bakteri starter. Aminopeptidase
merupakan eksopeptidase yang menguraikan peptide menjadi asam amino.
Dengan terurainya karbohidrat dan protein dalam emulsi krim santan, maka
molekul minyak akan dibebaskan dan membentuk lapisan tersendiri yang
dapat dipisahkan dari bagian lainnya.

    Untuk warna minyak yang bening disebabkan karena tidak adanya
pemanasan, karena selama proses pemanasan menyebabkan komponen
karbohidrat, protein dan minyak akan mengalami hidrolisis dan oksidasi yang
akan berpengaruh pada warna minyak.




                                                                             14
BAB V PENUTUP


A. Kesimpulan


      VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa segar
      sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan
      pemanasan terbatas, bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat.
      Skim yang dihasilkan mengandung protein yang sangat banyak
      pembuatan VCO dilakukan dengan cara fermentasi
      proses pemanasan menyebabkan komponen karbohidrat, protein dan
      minyak akan mengalami hidrolisis dan oksidasi yang akan berpengaruh
      pada warna minyak.
      Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi
      hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan
      gliserol. Reaksi hidrolisi ini mengakibatkan ketengikan
      Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi
      bakteri asam laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam
      metabolisme sel
      VCO sangat baik bagi kesehatan karna dapat membunuh bakteri dan
      virus, ter utama bakteri dan virus yang menyerang system kekebalan
      tubuh.
      Bila skim terlalu lama disimpan maka akan menjadi radikal bebas


B. Saran
     Agar menghasilkan minyak yang bagus kita harus bekerja secara asptik
     Kadar air dah suhu harus tetap stabil
     Untuk pihak laboratorium diharapkan agar alat diperbanyak agar
     mempermudah proses praktikum.




                                                                            15
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah,N.A.2005.Pengenalan Virgin Coconut Oil.Jakarta.Badan Penelitian
       dan Pengembangan Pertanian

Jekti,D.S.D.,A.   Sukarso,     dan   D.A.C.Rasmi.2005.Penuntun      Praktikum
       Mikrobiologi 2.FKIP.Universitas Mataram

Sunoto,    dan    Dharmawibawa,iwan,D.Petunjuk       praktikum    mikrobiologi
       II.FPMIPA. IKIP Mataram

Syamsuri, Istamar, dkk.2003.Biologi 2000. Erlangga .JakartaVolk dan Wheeler,

Penuntun praktikum Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses.
       Universitas Sriwijaya




                                                                               16

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energiLaporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energiFirda Shabrina
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiFransiska Puteri
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Biokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedBiokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedanishamidah
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Malikul Mulki
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaRidha Faturachmi
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBABilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBAYokhebed Fransisca
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 

What's hot (20)

Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energiLaporan praktikum kimia - materi dan energi
Laporan praktikum kimia - materi dan energi
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Hubungan antara metabolisme
Hubungan antara metabolismeHubungan antara metabolisme
Hubungan antara metabolisme
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 EsterifikasiITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 5 Esterifikasi
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"
 
Stabilitas Obat
Stabilitas ObatStabilitas Obat
Stabilitas Obat
 
Makalah nira
Makalah niraMakalah nira
Makalah nira
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Biokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoedBiokimia Pangan - Uji barfoed
Biokimia Pangan - Uji barfoed
 
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
Laporan Uji molish(LIMITED EDITION)
 
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik KimiaLaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
LaporanTitrasi iodometri Teknik Kimia
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBABilangan Peroksida dan Bilangan TBA
Bilangan Peroksida dan Bilangan TBA
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan susu telur
Laporan susu telurLaporan susu telur
Laporan susu telur
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 

Similar to VCO LABCO

Laporan tetap mikrobiologi tentang pembuatan vco
Laporan tetap mikrobiologi tentang pembuatan vcoLaporan tetap mikrobiologi tentang pembuatan vco
Laporan tetap mikrobiologi tentang pembuatan vcof' yagami
 
Minyak goreng
Minyak gorengMinyak goreng
Minyak gorengindocard
 
Tanya jawab seputar vco - virgin coconut oil | +628123536872 | vicobagoes.com
Tanya jawab seputar vco - virgin coconut oil | +628123536872 | vicobagoes.comTanya jawab seputar vco - virgin coconut oil | +628123536872 | vicobagoes.com
Tanya jawab seputar vco - virgin coconut oil | +628123536872 | vicobagoes.comannas ahmad setiawan
 
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"P Sri Utami
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Arum Setyorini
 
Apa itu K-sauda VCO dari K-Link?
Apa itu K-sauda VCO dari K-Link?Apa itu K-sauda VCO dari K-Link?
Apa itu K-sauda VCO dari K-Link?Khairul kaz
 
Extraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptx
Extraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptxExtraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptx
Extraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptxNana115852
 
Lemak dan-minyak
Lemak dan-minyakLemak dan-minyak
Lemak dan-minyakridhar
 
Terapi minyak kelapa / extra virgin coconut oil
Terapi minyak kelapa / extra virgin coconut oilTerapi minyak kelapa / extra virgin coconut oil
Terapi minyak kelapa / extra virgin coconut oilannas ahmad setiawan
 
Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Ibenk Hallen
 
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryClass Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryLenny Wijaya
 
K-Link Sauda VCO Gaya Hidup Sihat
K-Link Sauda VCO Gaya Hidup SihatK-Link Sauda VCO Gaya Hidup Sihat
K-Link Sauda VCO Gaya Hidup SihatSuccess Profile
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfiaFalah2
 
Fermentasi Kecap - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Kecap - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Kecap - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Kecap - Proses Respirasi AnaerobAgung Dwi Julianto
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia panganMinyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia panganasriachemis
 
Minyak zaitun ppt
Minyak zaitun pptMinyak zaitun ppt
Minyak zaitun pptZharoh Elba
 

Similar to VCO LABCO (20)

Laporan tetap mikrobiologi tentang pembuatan vco
Laporan tetap mikrobiologi tentang pembuatan vcoLaporan tetap mikrobiologi tentang pembuatan vco
Laporan tetap mikrobiologi tentang pembuatan vco
 
Minyak goreng
Minyak gorengMinyak goreng
Minyak goreng
 
Tanya jawab seputar vco - virgin coconut oil | +628123536872 | vicobagoes.com
Tanya jawab seputar vco - virgin coconut oil | +628123536872 | vicobagoes.comTanya jawab seputar vco - virgin coconut oil | +628123536872 | vicobagoes.com
Tanya jawab seputar vco - virgin coconut oil | +628123536872 | vicobagoes.com
 
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"
Makalah Agribisnis "Minyak Kedelai"
 
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
Tugas Akhir "Pembuatan Sabun Transparan dari VCO"
 
Apa itu K-sauda VCO dari K-Link?
Apa itu K-sauda VCO dari K-Link?Apa itu K-sauda VCO dari K-Link?
Apa itu K-sauda VCO dari K-Link?
 
Extraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptx
Extraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptxExtraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptx
Extraction of Coconut Oil (Cocos nucifera L.pptx
 
Apakah Ianya Minyak Kelapa Dara
Apakah Ianya Minyak Kelapa DaraApakah Ianya Minyak Kelapa Dara
Apakah Ianya Minyak Kelapa Dara
 
Lemak dan-minyak
Lemak dan-minyakLemak dan-minyak
Lemak dan-minyak
 
Terapi minyak kelapa / extra virgin coconut oil
Terapi minyak kelapa / extra virgin coconut oilTerapi minyak kelapa / extra virgin coconut oil
Terapi minyak kelapa / extra virgin coconut oil
 
Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1
 
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil IndustryClass Project MBA 26 Palm Oil Industry
Class Project MBA 26 Palm Oil Industry
 
K-Link Sauda VCO Gaya Hidup Sihat
K-Link Sauda VCO Gaya Hidup SihatK-Link Sauda VCO Gaya Hidup Sihat
K-Link Sauda VCO Gaya Hidup Sihat
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Minyak Kelapa - UNPAS
 
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdfLutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
Lutfia Miftah Palah_1307619003_Review Jurnal Industri.pdf
 
Fermentasi Kecap - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Kecap - Proses Respirasi AnaerobFermentasi Kecap - Proses Respirasi Anaerob
Fermentasi Kecap - Proses Respirasi Anaerob
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia panganMinyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
Minyak (Kelapa Sawit dan Kelapa) _Biokimia pangan
 
Minyak zaitun ppt
Minyak zaitun pptMinyak zaitun ppt
Minyak zaitun ppt
 
Laporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemakLaporan minyak dan lemak
Laporan minyak dan lemak
 

More from f' yagami

Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianf' yagami
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkapf' yagami
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenikf' yagami
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)f' yagami
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsf' yagami
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungif' yagami
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingf' yagami
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anakf' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoidf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspf' yagami
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitf' yagami
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayf' yagami
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 

More from f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 

Recently uploaded

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 

Recently uploaded (20)

PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 

VCO LABCO

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian akhir-akhir ini menyatakan bahwa produk hasil fermantasi bakteri asam laktat mempunyai banyak keutamaan di bidang pangan dan kesehatan, salah satu keutamaan di bidang pangan dalah prodik-produk fermentasi terkenal karna mempunyai daya simpan yang lebih lama dan tidak mudah dicemari oleh bakteri patogen, selain itu produk fermentasi juga mempunyai bentuk yang menarik dan citarasa serta aroma yang sangat disukai, juga mempunyai nilai gizi yang tinggi, dalam bidang kesehatan, senyawa-senyawa yang bermanfaat dalam produk fermentasi dijadikan sebagai agen terapi terhadap penyakit-penyakit tertentu, dapat menurunkan kolesterol, dan lain-lain. Adanya berbagai keunggulan dari segi pangan dan kesehatan pada produk tersebut disebabkan oleh adanya senyawa metabolit yang dihasilkan oleh bakteri converter yang berperan dalam proses tersebut. Senyawa metabolit yang dihasilkan oleh kelompok bakteri asam laktat dalam proses fermentasi umumnya dapat dikelompokan menjadi asam organic, hydrogen peroksida dan karbodioksida, komponen aroma (diastil), asam lemak, asam amino dan peptide, serta bekteriosin dan senyawa dengan molekul rendah lainnya, semua kelompok senywa tersebut yang secara sinergi berpengaruh terutama dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen dan mikroba lainnya yang mencemari pangan hasil fermentasi. Saat ini, salah satu produk fermentasi yang berkembang cukup pesat adalah virgin oil, disini minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama yaitu RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan buahnya, yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau dan tentu saja khasiatnya. Perbedaan proses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda nyata. RBD merupakan singkatan dari " Refined, Bleached and Deodorized" atau minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa diartikan masih murni atau perawan. RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan 1
  • 2. ini relatif kotor dan mengandung bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan memberikan pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan bau minyak. Minyak mentah ( crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk menghasilkan minyak goreng dan minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih lanjut dengan menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja semua ini sangat mempengaruhi viscositas (tingkat kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mudah adalah baunya dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan untuk keperluan makanan di rumah tangga dan industri. Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan. Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening. Virgin Coconut Oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh manusia dirubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam membunuh virus, bakteri, cendawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, influenza dan berbagai bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd. Disamping itu sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi 2
  • 3. meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan. Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit Diabetes, Kolesterol, Hepatitis C, Jantung Koroner, Prostat, Osteoporosis, Maag, Ambeien luar dan dalam, Penuaan dini, dll. VCO yang merupakan hasil vermentasi inilah yang dikenal sebagai LABCO atau Lactate Acid Bacteria Coconut Oil. B. Tujuan Praktikum Menbuat Virgin Coconut Oil (VCO) melalui fermentasi kultur starter Lactobacillus casei dan Streptococcus thermophillus. 3
  • 4. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori utama yaitu RBD dan Virgin. Penyebabnya adalah proses pembuatan dan pemilihan buahnya, yang mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau dan tentu saja khasiatnya. Perbedaan proses pembuatan ini sangat mencolok dan berbeda nyata. RBD merupakan singkatan dari " Refined, Bleached and Deodorized" atau minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. Virgin bisa diartikan masih murni atau perawan. RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan memberikan pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan bau minyak. Minyak mentah ( crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk menghasilkan minyak goreng dan minyak komersial lainnya, pabrikan memproses lebih lanjut dengan menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja semua ini sangat mempengaruhi viscositas (tingkat kekentalan), BD (berat jenis), titik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mudah adalah baunya dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan untuk keperluan makanan di rumah tangga dan industri. Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan. Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. 4
  • 5. Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening. Virgin Coconut Oil dibuat dari kelapa segar tanpa melalui proses pemanasan, mengandung lauric acid atau asam laurat yang menurut hasil penelitian secara ilmiah membuktikan bahwa asam laurat dalam tubuh manusia dirubah menjadi monolaurin dan yang menjadi paling kuat dalam membunuh virus, bakteri, cendawan dan protozoa sehingga dapat menanggulangi serangan virus seperti HIV, herpes, influenza dan berbagai bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd. Disamping itu sebagai Asam Lemak Rantai Sedang (MCFA) berfungsi meningkatkan metabolisme dalam tubuh sehingga dapat menambah energi dan dapat mengontrol berat badan. Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit Diabetes, Kolesterol, Hepatitis C, Jantung Koroner, Prostat, Osteoporosis, Maag, Ambeien luar dan dalam, Penuaan dini, dll. Sama seperti yang terdapat pada Air Susu Ibu (ASI) yang memberikan perlindungan kepada sang bayi, asam laurat juga dibutuhkan manusia dewasa. Bagi manusia dewasa membutuhkan asam ini rata-rata 24 gr per hari, yang berarti setara dengan tiga sendok makan VCO, artinya dalam satu hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak tiga kali. Minyak kelapa Virgin dikenal sebagai minyak yang mampu melangsingkan tubuh sehingga cenderung digemari oleh para gadis yang memahami manfaatnya. Manfaat minyak yang asalnya dari buah kelapa ini lebih luas daripada sekadar pelangsing tubuh. Demikian dikatakan Suhirman, Ahli Peneliti LIPI, Kebun Raya Bogor yang mempresentasikan hasil penelitiannya di Jakarta, belum lama ini. Hasil-hasil penelitian membuka tabir kerahasiaan alam yang terkandung dalam buah kelapa, menyajikan data tentang manfaat minyak beraroma gurih dan lembut itu untuk meningkatkan 5
  • 6. metabolisme tubuh, serta menanggulangi beraneka penyakit. Minyak kelapa Virgin mengandung lauric acid yang tinggi (sampai 53 persen), sebuah lemak jenuh dengan rantai karbon sedang (jumlah karbonnya 12) yang biasa disebut medium chain fatty acid alias MCFA. Mendengar kata lemak jenuh, orang mudah menjadi takut, terseret oleh mitos tentang bahaya lemak jenuh bagi kesehatan, tanpa menyimak bahwa lemak jenuh yang berantai sedang, justru mendukung kesehatan kita. Hasil- hasil penelitian menunjukkan, penggunaan minyak kelapa Virgin untuk memasak makanan akan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit- penyakit yang mematikan. Di dalam tubuh manusia lauric acid akan diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monoglyceride yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Dengan sifatnya itu, monolaurin dapat menanggulangi serangan virus- virus seperti HIV, herpes simplex virus-1 (HSV-1), vesicular stomatitis virus (VSV), visna virus, cytomegalovirus (CMV), influenza, dan berbagai bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes dan helicobacter pyloryd, serta protozoa seperti giadia lamblia. Selain mengandung lauric acid, minyak kelapa Virgin juga mengandung capric acid yang, walaupun kandungannya cuma enam persen, juga bermanfaat bagi kesehatan. Di dalam tubuh kita, lemak berantai sedang yang jumlah karbonnya sepuluh ini diubah menjadi monocaprin, yang bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit seksual, seperti virus HSV-2 dan HIV-1, dan bakteri neisseria gonorrhoeae. Sifat-sifat antiinfeksi yang dipunyai asam-asam lemak bergantung pada struktur kimianya, misalnya monoglyserides bersifat antiinfeksi. Sedangkan diglycerides dan triglycerides bersifat tidak antiinfeksi. Di antara lemak-lemak jenuh yang berantai karbon sedang, lauric acid mempunyai antiviral activiy yang lebih besar daripada caprylic acid (dengan delapan karbon), capric acid (sepuluh karbon), atau myristic acid (dengan 14 karbon). 6
  • 7. Adalah Dr Condrado Dayrit, yang pada tahun delapan puluhan menjabat sebagai Presiden The National Academy of Science dan Direk-tur Medis Potenciano Medical Center, Filipina, yang mula-mula melaporkan hasil penelitiannya tentang kemampuan lauric acid ataupun capric acid mematikan virus HIV. Setelah profesor JJ Kabara mematenkan hasil penelitiannya lebih dari tiga puluh tahun yang lalu, hasil-hasil penelitian tentang kemampuan minyal kelapa Virgin menanggulangi serangan virus telah banyak dipatenkan misalnya, paten yang dipunyai New England Deacones Hospital yang berjudul Kernel Oils and Disease Treatment. B. Kerangka Berpikir Minyak kelapa merupakan bagian yang sangat penting bagi manusia, minyak kelapa sering sekali digunakan sebagai salah satu bahan untuk mengolah makanan, akan tetapi, bila kadar minyak dalam makanan terlalu tinggi maka akan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi manusia, sehingga hal ini dapat merugakan bagi manusia baik dalam hal ekonomi maupun kesehatan. Di Indonesia sendiri banyak sekali jajanan yang diolah dengan menggunakan minyak, sehingga memungkinkan masyarakat di Indonesia dapat terjangkit berbagai macam penyakit, dengan adanya produk VCO ini diharapkan, mahasiswa dapat memberikan ataupun membagi pengetahuan yang telah didapat kepada masyarakat, agar VCO ini bisa menjadi salah satu alternatife dalam pengolahan makanan, dimana kita semua tahu bahwa VCO ini memiliki berbagai macam manfaat, khususnya dalam bidang kesehatan, karna bila kita mengolah mkanan dengan VCO ini maka mekana ini akan baik bagi tubuh kita karna dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau sistem imun dalam tubuh, dan juga dapat membunuh serta menekan pertumbuhan virus maupun bakteri yang ada di dalam tubuh. 7
  • 8. BAB III METODE PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Praktikum 1. Waktu Praktikum a. Pembutan santankelapa dan inokulasi starter (fermentasi LABCO) Hari/tanggal : 19 Desember 2012 Waktu : 08.00 – 11.00 b. Pengamatan VCO Hari/tanggal : 20 Desember 2012 Waktu : 09.00 – 11.00 2. Tempat Praktikum Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP Mataram B. Rancangan Praktikum 1. Pembuatan Medium Starter Siapkan wadah dan kelapa yang sudah di parut, parutan kelapa ini di buat dari 5 buah kelapa yang telah dihilangkan kulit endospermnya. Kemudian campurkan parutan kelapa tadi dengan air kelapa, hingga parutan kelapa tadi tergenang, lalu di aduksetlah selesai pengadukan, lakukan pemerasan untuk mendapatkan santannya. Setelah diperoleh santan kelapa, kemudian disaring ke wadah yang lebih besar, diamkan beberapa saat hingga santan dan skimnya terpisah. Ambil santan kelapa secukupnya untuk di mixer, proses ini dilakukan selama 20 – 30 menit dengan kecepatan putar maksimal dari mixer tersebut. Siapkan 4 buah gelas pop ice sebagai tempat fermentasi, berikan label pada tiap gelas sesuai dengan perlakuan (P0, P1, P2, P3). Setelah selesai dimixer, santan tadi kita masukan ke dalam tiap gelas yang telah di berikan tanda tadi dengan volume 200 ml. 8
  • 9. 2. Fermentasi LABCO Siapkan kedua starter yang akan digunakan Lactobacillus casei (yakult) dan Streptococcus thermophillus (ragi tempe). Pada gelas berlebel P0, kita tidak menginokulasikan starter kedalamnya (sebagai kontrol), untuk gelas berlabel P1, kita inokulasikan kultur starter Lactobacillus casei yang kita ambil dari yakul sebanyak 5 ml, untuk gelas dengan label P2, kita inokulasikan kultur stater Streptococcus thermophillus dari ragi tempe sebanyak 5 ml, sementara untuk gelas yang berlebel P3, kita lakukan kultur campuran, dimana kita inokulasikan Lactobacillus casei dan Streptococcus thermophillus masing-masing sebanyak 2,5 ml untuk tiap starternya (agar menghasilkan starter sebnyak 5 ml), proses pengambilan ini kita lakukan dengan menggunakan 2 pipet ukur yang berbeda. Setelah preses inokilasi selesai, tutup gelas tadi lalu kita biarkan pada suhu kamar salama 24 jam. Setelah di fermentasi selam 24 jam, amatilah lapisan-lapisan yang terbentuk. C. Instrument Praktikum 1. Alat 1 buah Gelas ukur 2 buah Pipet ukur 1 buah Pipet Pasteur 1 set pH-meter 1 buah Penyaring 1 satu Sendok yang telah di bengkokkan 4 buah Gelas Pop Ice 1 buah Baskom ukuran sedang 1 buah Wadah 1 buah Mixer 4 buah Kertas label 9
  • 10. 2. Bahan Lactobacillus casei (Yakult) Streptococcus thermophillus (Ragi Tempe). Santan kelapa (medium) 5 buah Kelapa Air kelapa 10
  • 11. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Table 1. hasil pengamatan Karakter LABCO yang dihasilkan Volume Perlakuan Komposi Warna minyak Ket Aroma Nilai pH si lapisan minyak yang terbentuk Blondo Minyak Kontrol Bening Tengik 4 50 ml Blondo Skim Blondo Kultur starter Minyak Bening Tengik 4 58 ml L. casei Blondo Skim Blondo Kultur starter Minyak Bening Tengik 4 59 ml S. thermophillus Blondo Skim Blondo Kultur starter Minyak Bening Tengik 4 50 ml campuran Blondo Skim B. Pembahasan Pada proses fermentasi ini dapat menggunakan mikroba penghasil enzim tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat sehingga minyak dapat terpisah secara baik. 11
  • 12. Adapun pada pembuatan VCO dengan cara fermentasi ini, kita lakukan 4 perlakuan yang berbeda pada tiap gelas, Pada gelas berlebel P0, kita tidak menginokulasikan starter kedalamnya (sebagai kontrol), untuk gelas berlabel P1, kita inokulasikan kultur starter Lactobacillus casei yang kita ambil dari yakul sebanyak 5 ml, untuk gelas dengan label P2, kita inokulasikan kultur stater Streptococcus thermophillus dari ragi tempe sebanyak 5 ml, sementara untuk gelas yang berlebel P3, kita lakukan kultur campuran, dimana kita inokulasikan Lactobacillus casei dan Streptococcus thermophillus masing- masing sebanyak 2,5 ml untuk tiap starternya (agar menghasilkan starter sebanyak 5 ml), sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : Pada gelas pertama yang merupakan control terdapat beberapa lapisan yang muncul, lapisan pertama merupakan blondo, lapisan kedua merupakan minyak murni, lapisan ketiga merupakan blondo, dan lapisan terakhir merupakan skim, disini warna minyak bening, aromanya merupakan bau khas kelapa tapi sedikit berbau tengik hal ini di sebabkan karena air kelapa yang digunakan sudah basi, untuk pH dihasilkan pH sebesar 4 dengan volume minyak sebanyak 50 ml. Pada gelas kedua yang diberikan kultur starter Lactobacillus casei lapisan yang terbentuk sama seperti pada gelas pertama, yaitu lapisan pertama merupakan blondo, lapisan kedua merupakan minyak murni, lapisan ketiga merupakan blondo, dan lapisan terakhir merupakan skim, disini warna minyak tetap bening, lapisan blondo pada gelas kedua ini lebih tipis dibandingkan dengan lapisan blondo pada gelas pertama, aromanya tercium bau khas kelapa dan sedikit berbau tengik hal ini di sebabkan karena penggunaan air kelapa yang telah basi, untuk pH dihasilkan sebesar 4 dengan volume minyak sebanyak 58 ml. Pada gelas ketiga yang diberikan kultur starter Streptococcus thermophillus lapisan yang terbentuk sama seperti pada gelas pertama dan kedua, yaitu lapisan pertama merupakan blondo, lapisan kedua merupakan 12
  • 13. minyak murni, lapisan ketiga terdapat blondo lagi, dan lapisan terakhir merupakan skim, disini warna minyak tetap bening, lapisan blondo pada gelas ketiga ini lebih tipis dibandingkan dengan lapisan blondo pada gelas pertama dan gelas kedua, aromanya tercium bau khas kelapa dan berbau tengik hal ini di sebabkan karena penggunaan air kelapa yang telah basi, dan diperoleh pH sebesar 4 dengan volume minyak sebanyak 59 ml. Dan pada gelas terakhir yang merupakan kultur dengan campuran kedua starter yang kita gunakan sebelumnya, setelah diamati lapisan yang terbentuk sama seperti pada tiga gelas sebelumnya, yaitu lapisan pertama merupakan blondo, lapisan kedua merupakan minyak murni, lapisan ketiga terdapat blondo lagi, dan lapisan terakhir merupakan skim, disini warna minyak tetap bening, lapisan blondo pada gelas ketiga ini sama tebalnya dengan blondo pada gelas pertama (konterol), aromanya tercium bau khas kelapa dan berbau tengik hal ini di sebabkan karena penggunaan air kelapa yang telah basi, dan diperoleh pH sebesar 4 dengan volume minyak sebanyak 50 ml. Dari ke 4 sampel ini kita dapat dapat kita lihat sedikit perbedaan, dan ada pula kesamaan yang muncul, untuk bau tengi yang tercium bias di akibatkan karna penggunaan air kelapa yang basi dan penyebabnya dapat pula diakibatkan karena didalam minyak terdapat air maka akan mengakibatkan reaksi hidrolisis yang dapat menyebabkan kerusakan minyak. Reaksi hidrolisis akan menyebabkan ketengikan hidrolisis yang menghasilkan rasa dan bau tengik pada minyak. Asam lemak bebas yang mudah menguap dengan jumlah C4, C6, C8 , dan C10, menghasilkan bau tengik karena dapat berubah menjadi senyawa keton. Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh pada bahan pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini mengakibatkan ketengikan yang menghasilkan cita rasa dan bau tengik pada minyak tersebut. 13
  • 14. Proses fermentasi oleh bakteri asam laktat terbukti mampu mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan. Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel . Pembentukan asam laktat dari karbohidrat menyebabkan penurunan pH substrat, sehingga dapat menyebabkan protein yang juga sebagai emulsifier pada krim santan mengalami denaturasi dan penggumpalan. Dengan berbedanya bakteri yang digunakan maka penggunaan santan sebagai sumber karbon akan berbeda pula pada tiap bakturi, dan hal inilah yang mempengaruhi ketebalan blondo dan juga mempengaruhi volume minyak yang dihasilkan. Penguraian protein juga berlangsung secara enzimatis oleh enzim aminpeptidase yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat yang digunakan sebagai bakteri starter. Aminopeptidase merupakan eksopeptidase yang menguraikan peptide menjadi asam amino. Dengan terurainya karbohidrat dan protein dalam emulsi krim santan, maka molekul minyak akan dibebaskan dan membentuk lapisan tersendiri yang dapat dipisahkan dari bagian lainnya. Untuk warna minyak yang bening disebabkan karena tidak adanya pemanasan, karena selama proses pemanasan menyebabkan komponen karbohidrat, protein dan minyak akan mengalami hidrolisis dan oksidasi yang akan berpengaruh pada warna minyak. 14
  • 15. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa segar sebagai bahan baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan terbatas, bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat. Skim yang dihasilkan mengandung protein yang sangat banyak pembuatan VCO dilakukan dengan cara fermentasi proses pemanasan menyebabkan komponen karbohidrat, protein dan minyak akan mengalami hidrolisis dan oksidasi yang akan berpengaruh pada warna minyak. Semakin tinggi kadar air dalam VCO menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis yang dapat mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi ini mengakibatkan ketengikan Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi bakteri asam laktat yang digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme sel VCO sangat baik bagi kesehatan karna dapat membunuh bakteri dan virus, ter utama bakteri dan virus yang menyerang system kekebalan tubuh. Bila skim terlalu lama disimpan maka akan menjadi radikal bebas B. Saran Agar menghasilkan minyak yang bagus kita harus bekerja secara asptik Kadar air dah suhu harus tetap stabil Untuk pihak laboratorium diharapkan agar alat diperbanyak agar mempermudah proses praktikum. 15
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah,N.A.2005.Pengenalan Virgin Coconut Oil.Jakarta.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jekti,D.S.D.,A. Sukarso, dan D.A.C.Rasmi.2005.Penuntun Praktikum Mikrobiologi 2.FKIP.Universitas Mataram Sunoto, dan Dharmawibawa,iwan,D.Petunjuk praktikum mikrobiologi II.FPMIPA. IKIP Mataram Syamsuri, Istamar, dkk.2003.Biologi 2000. Erlangga .JakartaVolk dan Wheeler, Penuntun praktikum Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses. Universitas Sriwijaya 16