SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Serangga
Dosen:
Suci Wulan Pawhesti, M.si
Oleh:
Kelompok III
1. Deni Susana
2. Desi Riakumala
3. Fitri Mulyana
4. Helen Ariska
5. Rita Apriani
Pendidikan Biologi
Institut Agama Islam Negeri Raden Intan
Lampung
2015
Pengenalan Biologi Serangga
Serangga mempunyai tahap pertumbuhan dari awal sampai akhir dalam
hidupnya, mulai dari telur sampai mencapai kematangan seksual, kawin dan
memproduksi generasi selanjutnya. Perubahan ini disebut metamorfosis.
Jadi metamorposis merupakan suatu proses perkembangan biologi pada
hewan yang melibatkan  perubahan penampilan fisik dan atau struktur
setelah kelahiran atau penetasan yang secara radikal berbeda.
Tahap pertumbuhan yang berbeda ini berlaku berbeda untuk setiap jenis
serangga.
Lanjutan....
Perubahan yang terjadi selama serangga berkembang dari
telur sampai menjadi dewasa disebut metamorfose. Dalam
proses pertumbuhan tersebut terjadi proses pergantian kulit
yang dikenal dengan istilah ecdysis atau moulting dan sisa
kulit yang terkelupas disebut exuviae. Selama pertumbuhan
berlangsung akan mengalami beberapa kali pergantian kulit
dan bentuk serangga antara dua masa pergantian kulit
tersebut disebut instar.
Siklus Hidup Serangga
Siklus hidup serangga umumnya dibagi dalam dua tahap
yaitu tahap pertumbuhan/perkembangan dan pendewasaan
atau pemasakan. Selama fase perkembangan energi
tercurahkan untuk proses pertumbuhan, sedangkan selama
fase pendewasaan energi tercurahkan untuk penyebaran
dan reproduksi.
Serangga memiliki siklus hidup yang unik karena umumnya
mereka mampu bermetamorfosis. Metamorfosis serangga
sangat beragam namun, diketahui ada tiga tipe metamorfosis
serangga yaitu :
Metamorfosis : perubahan bentuk
• Metamorfosis berasal dari kata Yunani :
meta
morphe
berubah
bentuk
1. A metabola / a metamorfosis = tanpa metamorfosis
• Dalam metamorfose ini tidak terjadi perubahan-perubahan bentuk luar yang
jelas, kecuali ukuran besarnya.
• Kelompok serangga ini terdapat pada subklas Apterygota (serangga tidak
bersayap ) . Terdapat pada :
 ordo Collembola (ex. Papirius fuscus, kutu kebun)
 ordo Thysanura ( ex. Lepisma saccharina kutu buku )
 ordo Diplura (ex. Campodia sp = hidup dalam kayu lapuk)
• Bentuk pradewasa ametabola disebut nimfa
1. A metabola /a
metamorfosis = tanpa
metamorfosis
Ordo Thysanura.
Lepisma saccharina (kutu buku)
Ordo Collembola Papirius
fuscus/ kutu kebun
Ordo Diplura (ex. Campodia sp
2. Metabola
Dalam metamorfose ini terjadi perubahan-perubahan yang
nyata selama perkembangan tubuhnya. Perubahan tersebut
dapat terjadi baik dalam ukuran tubuh maupun perkembangan
beberapa alat tambahan. Dari tipe metabola dapat dibedakan
lagi menjadi :
a. Paurometabola atau tipe metamorfosis sederhana
b.Hemimetabola
c. Holometabola
d.Hypermetabola
A. Paurometabola / metamorfosis sederana
Dalam metamorfosis ini perkembangan serangga berubah secara bertahap dalam
bentuk luarnya dari telur sampai bentuk dewasa. Bentuk pradewasa disebut
nimfa, mempunyai bentuk serupa dengan yang dewasa. Dan pada bentuk
mudanya terdapat beberapa alat tambahan seperti sayap yg belum berkembang
sempurna. Selama siklus hidupnya mengalami 3 stadia pertumbuhan yaitu :
telur, nimfa dan imago .
Contoh dari serangga ini adalah :
  ordo Orthoptera ( ex : belalang : Valanga sp. )
  ordo Hemiptera (ex: Helopeltis antonii )
  ordo Homoptera ( ex : wereng coklat: Nilaparvata lugens
Paurometabola / metamorfosis sederhana
Metamorposis sederhana pada
lipas
Metamorposis sederhana pada
belalang
Ex. Paurometabola (perubahan bentuk bertahan)
dari ordo Orthoptera pada belalang
 Setelah telur dibuahi, belalang betina akan menanamkan telur di
dalam tanah menggunakan ovipositor pada ujung perutnya.
Belalang betina akan bertelur setiap interval 3-4 hari hingga semua
telur dikeluarkan. Belalang betina dapat meletakkan hingga ratusan
butir selama masa bertelur.
 Telur belalang akan tetap tersimpan di dalam tanah hingga
berbulan-bulan lamanya dan akan menetas saat musim panas.
 Telur belalang menetas menjadi nimfa, dengan tampilan belalang
dewasa versi mini tanpa sayap dan organ reproduksi. Nimfa belalang
yang baru menetas biasanya berwarna putih.
Lanjutan...
 Selama masa pertumbuhan, nimfa belalang akan mengalami ganti
kulit berkali kali (sekitar 4-6 kali) hingga menjadi belalang dewasa
dengan tambahan sayap fungsional. Masa hidup belalang sebagai
nimfa adalah 25-40 hari.
 Setelah melewati tahap nimfa, dibutuhkan 14 hari bagi mereka
untuk menjadi dewasa secara seksual. Setelah itu hidup mereka
hanya tersisa 2-3 minggu, dimana sisa waktu itu digunakan untuk
reproduksi dan meletakkan telur mereka.
 Total masa hidup belalang setelah menetas adalah sekitar 2 bulan (1
bulan sebagai nimfa, 1 bulan sebagai belalang dewasa)
Telur - Nimfa - Imago
Telur
Imago (belalang dewasa)
nimfa instar
b. Hemimetabola / metamorfosis tidak sempurna
• Perubahan bentuk tidak sempurna yang pada fase muda
atau larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang
karena hidup di dalam air, sedang yang dewasa hidup di
luar air.
• Stadia dalam perkembangan hidupnya terdiri atas :
 telur
 naiad
 imago
• Dijumpai pada ordo Odonata ( ex : capung )
Ex. Hemimetabola pada capung
Capung mengalami 3 tahapan pada metamorfosis yaitu : telur, nimfa, imago/ dewasa
1. Stadia Telur. Capung meletakkan telurnya pada tumbuhan yang berada di air. Induk capung
dapat meletakkan telur hingga 100.000 butir. Telur capung diselimuti dengan lendir, telur tersebut
akan berubah menjadi larva setelah dua hari-satu minggu. Setelah menetas, tempayak (larva)
capung hidup dan berkembang di dasar perairan, Selama fase ini, larva capung akan sering berganti
kulit hingga mengalami metamorfosis menjadi nimfa.
2. Stadia nimfa. Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, memakan
waktu hingga 4 tahun lamanya di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal
untuk bernapas. Selama menjadi nimfa capung akan mengalami molting denganberganti kulit
sampai 12 kali.
3. Stadia imago/dewasa. Nimfa yang hendak berubah menjadi capung akan keluar dari air untuk
mencari  bebatuan atau tumbuhan untuk melekatkan diri hingga berubah menjadi capung dewasa.
Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.
Hemimetabola pada capung
telur-Tempayak(larva)-dewasa
Capung meletakkan telurnya di
perairan
Telur capung Tempayak/larva capung
Nimfa capung
Capung dewasa keluar dari nimfa Capung dewasa
c. Holometabola / Metamorfosis sempurna
Merupakan metamorfosis sempurna, memiliki 4 stadia selama siklus
hidupnya dan masing-masing stadia tersebut memiliki bentuk yang saling
berlainan. yaitu :
• Telur,
• Larva/ulat,
• Pupa/kepompong
• Dewasa/imago
• Larva yg telah menetas dari telur bentuknya berbeda dengan imago.
Bentuknya menyerupai cacing dgn tungkai-tungkai pendek atau tdk
memilikinya, tanpa sayap dan tdk memiliki mata majemuk, memiliki tipe
alat mulut menggigit dan mengunyah yg berbeda sekali dgn induknya
sehingga habitat maupun cara hidupnya berbeda
• Dari larva berubah menjadi imago terlebih dulu melalui bentuk
transisi yg disebut pupa atau kepompong
• Umumnya terdapat pada :
- ordo Diptera (ex: lalat rumah )
- ordo Lepidoptera : kupu-kupu, ngengat
- ordo Coleoptera : kumbang
- ordo Hymenoptera (ex :lebah madu )
Subklas
Pterygota .
Metamorfosis sempurna pada Lalat
d. Hypermetabola
Tipe metamorfosis ini mirip dengan Holometabola, namun pada stadia
larva mengalami beberapa bentuk/ tipe yang berbeda pada tiap instar.
Tipe metamorfosis ini dapat dijumpai pada beberapa jenis serangga
ordo Coleoptera : Carabidae (Calosoma scrutator, kumbang)
ordo Diptera : Bombyliidae. (Drosophila melanogaster)
ordo Hymenoptera : Perilampidae
• Keuntungan memiliki berbagai bentuk/stadia pada
perkembangan daur hidup serangga antara lain :
Dengan adanya perbedaan bentuk, misalnya antara
larva dengan imago maka akan terdapat perbedaan
habitat sehinnga akan mengurangi kompetisi tempat
Dengan adanya perbedaan bentuk, maka akan
terdapat perbedaan jenis makanan antara larva
dengan imago sehingga akan mengurangi kompetisi
makanan
STADIA DALAM METAMORFOSIS
1. Stadia telur
• Semua serangga bermula dari sel tunggal yg disebut bakal telur
(ovum)
• Sebelum berkembang, bakal telur tersebut harus dibuahi dahulu
oleh sperma yg berasal dari serangga jantan
• Reproduksi secara sexual terjadi dgn bersatunya gamet-gamet
tsb. yaitu ovum dari serangga betina dgn sperma dari serangga
jantan
• Proses pecahnya telur disebut : eclosion
• Dapat juga terjadi dari sebuah sel telur berkembang menjadi 2
atau lebih embriyo : polyembrionyc .
• Polyembryonyc terjadi pada beberapa jenis parasit dari ordo Hymenoptera
pada famili :
• Perkembangan embryo diawali dengan membelahnya beberapa nukleus dari
sel tunggal, yg selanjutnya dari masing-masing nukleus berkembang menjadi
satu embryo.
• Umumnya serangga adalah : ovipar artinya serangga muda keluar /menetas
dari dari telur setelah telur ada di luar
• Bracomidae : Macrosentrus sp
• Platygasteridae : Plastygaster sp
• Encyrtidae
• Dryinidae
2. Stadia Larva dan Nimfa
• Larva adalah suatu bentuk dari salah satu stadia, dalam daur
hidup serangga, yang berada antara stadia telur dan stadia
pupa
• Nimfa adalah serangga muda yg mirip dengan induknya,
tetapi ukurannya kecil.
• Nimfa adalah bentuk transisi dalam daur hidup serangga
antara telur dan stadia imago, dan biasanya belum memiliki
sayap dan alat genital
• larva dijumpai pada serangga yg bermetamorfosis sempurna
( divisi Endopterygota), sedangkan nimfa terdapat pada
serangga yang bermetamorfosis sederhana ( divisi
Exopterygota) .
• Larva pada beberapa serangga yang bermetamorfosis
sempurna memiliki sebutan-sebutan lainnya, misal :
ulat
• larva Diptera
• larva Coleoptera
• larva Lepidoptera
belatung
• lindi ( dalam tanah )
• uret ( dalam batang tanaman ).
Menurut bentuknya larva serangga yang mengalami metamorfosis sempurna
(Hypermetamorfosis ), terbagi atas :
a) Eruciform
contoh Lepidoptera, Mecoptera dan Hymenoptera (hanya beberapa)
b) Scarabaeiform
Contoh : Coleoptera (scarabidae)
c) Campodeiform
contoh : Neuroptera, Trichoptera, Coleoptera
d) Vermiform
contoh : Diptera, Siphonoptera, Hymenoptera ( banyak ), Coleoptera ( beberapa ),
Lepidoptera ( beberapa).
e) Elateriform
contoh : Coleoptera ( beberapa )
Bentuk larva
Macam bentuk larva
3. Stadia Pupa ( Stadia Kepompong )
• Stadia yang berada diantara stadia larva dan imago
• Ada pupa yang memliki wadah atau kantong yang
disebut Kokon (coccon) yang bentuk, warna serta
kekerasannya berbeda-beda
• lapisan tipis maupun keras yang berasal dari kulit larva
sendiri, yang menyelimuti pupa disebut puparium .
Tipe Pupa
• Terdapat 3 tipe pupa pada serangga yaitu :
1). Obtect
• Contoh : • Lepidoptera
• Diptera
2). Exarate
• Contoh : • Umumnya pada Serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna.
3). Coarctate
• Contoh : • Diptera ( subordo Brachycera dan
Cyclorrhapa )
Macam bentuk Pupa
4. Stadia Imago atau serangga dewasa
Sistem Peredaran Darah Serangga
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem kompleks yang
mengatur peredaran darah diseluruh tubuh (serangga).
Sistem peredaran darah serangga terdiri dari hemolimfe dan organ-
organ yang memfasilitasi sirkulasi atau peredaran darah.
Pada serangga sebagian besar lintasan hemolimfe mengalir melalui
rongga tubuh, menggenangi organ-organ dan jaringan.
Sistem disebut lacunar system.
Hanya terdapat pembuluh dorsal (rongga ostia)
Jantung serangga bersifat neromiogenik
lanjutan
Peredaran darah pada serangga diatur oleh sistem pompa otot-
otot melalui rongga-rongga dalam tubuh yang dipisahkan oleh
septum (jamak septa).
Pada sebagian besar serangga, hemosel terbagi menjadi beberapa
rongga (sinus) oleh septa.
Aorta adalah tabung ramping yang mengantarkan darah ke
kepala, bermuara di belakang atau di bawah otak.
Organ denyut juga ditemui di toraks, yang memelihara peredaran
darah di pembuluh sayap.
Sistem Peredaran darah terbuka
merupakan peredaran darah atau distribusi darah ke seluruh
tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah.
darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui
pembuluh,
tidak ada perbedaan antara darah dan cairan intersisial, dan
cairan tubuh umum sebenarnya jauh lebih tepat disebut
hemolimfa.
jantung memompakan hemolimfa ke dalam sistem sinus yang
saling berhubungan, yang merupakan ruangan yang mengelilingi
organ tersebut.
pertukaran kimiawi terjadi antara hemolimfa dan sel-sel tubuh.
Lanjutan
Pada belalang dan artropda lain, jantung tersebut merupakan
tabung panjang yang berlokasi di bagian dorsal.
Ketika jantung berkontarsi, jantung tersebut akan memompa
hemolimfa keluar melalui pembuluh dan kemudian masuk ke
dalam sinus.
Ketika jantung mengalami relaksasi, jantung akan menyedot
hemolimfa masuk ke dalam sistem sirkulasi melalui pori-pori yang
disebut ostia. Pergerakan tubuh yang menekan dan memeras sinus
membantu mensirkulasikan hemolimfa. (Campbell. 2001: 43)
Belalang (Insecta)
Sistem peredaran darah pada serangga
berupa sistem peredaran darah
terbuka / (tanpa melalui pembuluh
darah)
Belalang memiliki jantung yang berbentuk tabung
panjang dengan bagian-bagian gelembung pembuluh
darah. Letak jantung belalang berada pada punggung,
tepatnya di dalam bagian homosoel yang memanjang.
Bagian tersebut disebut sinus.
Sedangkan pembuluh darah besar (aorta) meninggalkan
jantung bagian depan, belakang, dan seringkali bagian
bawahnya. Kemudian pembuluh darah tersebut menjadi
cabang-cabang yang membawa hemolimfa ke berbagai
organ dan jaringan-jaringan tubuh.
Jantung akan memompa hemolimfa melalui pembuluh
ke dalam sinus, sehingga terjadi pertukaran zat-zat
antara hemolimfa dan sel. Hemolimfa kembali ke
jantung melalui ostia, yang dilengkapi katup. Demikian
seterusnya proses ini berlangsung. Pada belalang, darah
tidak melakukan pertukaran oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2). Namun, pertukaran ini
dilakukan melalui sistem trakea. Karena itu, darah hanya
mengangkut zat makanan/sari-sari makanan.
lanjutan
Secara umum aliran hemolimf dapat digambarkan sebagai berikut:
dipompa jantung
menuju ke
Kembali dan
Siklus berulang
Hemolimfa adalah cairan yang tersusun atas darah dan cairan interstisial.
Hemolimfe dari
abdomen
aorta
Bagian torakJaringan2 tubuh
Daftar Pustaka
 Campbell, Neil. A. 2001. “Biologi edisi ke-5 jilid ke-2”. Erlangga : Jakarta
 Artikel Upik Kesumawati Hadi, Pengenalan Arthropoda dan Biologi Serangga, Pengendalian Hama
Permukiman di Indonesia
WASALAMU’ALAIKUM.............
Terima Kasiih Atas
Perhatiannya............................

More Related Content

What's hot

INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMUR
INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMURINTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMUR
INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMURJosua Sitorus
 
Jamur dan bakteri entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri entomopatogen pptJamur dan bakteri entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri entomopatogen pptJosua Sitorus
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAdiana novitasari
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENJosua Sitorus
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygzahrahoca
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Formulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compFormulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compdjojosumarto
 
F2. gmo & biosafety protocol
F2. gmo & biosafety protocolF2. gmo & biosafety protocol
F2. gmo & biosafety protocolWahyu Yuns
 
Iv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman DaslintanIv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman DaslintanHario Sadewo
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixRian Maulana
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Awe Wardani
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanGoogle
 

What's hot (20)

INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMUR
INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMURINTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMUR
INTERAKSI PATOGEN DENGAN TANAMAN - JAMUR
 
Jamur dan bakteri entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri entomopatogen pptJamur dan bakteri entomopatogen ppt
Jamur dan bakteri entomopatogen ppt
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGENPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP PATOGEN
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Formulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compFormulasi pestisida comp
Formulasi pestisida comp
 
F2. gmo & biosafety protocol
F2. gmo & biosafety protocolF2. gmo & biosafety protocol
F2. gmo & biosafety protocol
 
Iv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman DaslintanIv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman Daslintan
 
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fixPPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Protista-fix
 
Semt 3 tikus 1
Semt 3 tikus 1Semt 3 tikus 1
Semt 3 tikus 1
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
ppt insekta
ppt insektappt insekta
ppt insekta
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
Menghitung Keanekaragan Hayati Menggunakan Rumus -H= jumlah dari (pi log pi)
 
Morf anggrek
Morf anggrekMorf anggrek
Morf anggrek
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial TumbuhanUnsur Hara Esensial Tumbuhan
Unsur Hara Esensial Tumbuhan
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 

Viewers also liked

Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni Google
 
-sistem sirkulasi hewan -
 -sistem sirkulasi hewan  - -sistem sirkulasi hewan  -
-sistem sirkulasi hewan -nurahlina08
 
sistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectasistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectakrisnasuryanti
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesiaabdul samad
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTAR Januari
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleatWarnet Raha
 
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteriAda berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakterifiolantonius9295
 
Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Dhila Faya
 
Anatomi internal serangga
Anatomi internal seranggaAnatomi internal serangga
Anatomi internal seranggaTikasari Devi
 
Perkembang biakan bakteri
Perkembang biakan bakteriPerkembang biakan bakteri
Perkembang biakan bakteriUmmu Farihah
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Google
 
02 microbial growth and control
02 microbial growth and control02 microbial growth and control
02 microbial growth and controlSvnSony Pratama
 
PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN
PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHANPPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN
PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHANexonurul
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismenkks2619
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeYusuf Ahmad
 

Viewers also liked (20)

Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
 
-sistem sirkulasi hewan -
 -sistem sirkulasi hewan  - -sistem sirkulasi hewan  -
-sistem sirkulasi hewan -
 
sistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectasistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insecta
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia
 
MAKALAH INSEKTA
MAKALAH  INSEKTAMAKALAH  INSEKTA
MAKALAH INSEKTA
 
Makalah asam nukleat
Makalah asam nukleatMakalah asam nukleat
Makalah asam nukleat
 
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteriAda berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
Ada berbagai cara untuk menghitung jumlah sel bakteri
 
Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013Peran mo dlm mknn ferm 2013
Peran mo dlm mknn ferm 2013
 
Perhitungan mikrob
Perhitungan mikrobPerhitungan mikrob
Perhitungan mikrob
 
Anatomi internal serangga
Anatomi internal seranggaAnatomi internal serangga
Anatomi internal serangga
 
Perkembang biakan bakteri
Perkembang biakan bakteriPerkembang biakan bakteri
Perkembang biakan bakteri
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Anatomi serangga
Anatomi seranggaAnatomi serangga
Anatomi serangga
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.Tugas kelompok pencemaran suara.
Tugas kelompok pencemaran suara.
 
02 microbial growth and control
02 microbial growth and control02 microbial growth and control
02 microbial growth and control
 
PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN
PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHANPPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN
PPT BENTUK LUAR TUBUH HEWAN DAN TUMBUHAN
 
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganismeTaksonomi & klasifikasi mikroorganisme
Taksonomi & klasifikasi mikroorganisme
 
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan MikroorganismeMikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
Mikrobiologi - Penggolongan Mikroorganisme
 

Similar to Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

Pengertian metamorphosis
Pengertian metamorphosisPengertian metamorphosis
Pengertian metamorphosisDadang24
 
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)Ramadlan Afandi
 
Metamorfosis Kupu kupu pembelajaran PAUD
Metamorfosis Kupu kupu pembelajaran PAUDMetamorfosis Kupu kupu pembelajaran PAUD
Metamorfosis Kupu kupu pembelajaran PAUDevimava93
 
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptxB. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptxmusfirahanwar2
 
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempuPengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempuJuliansyah Subagyo
 
metamorfosis kupu2
metamorfosis kupu2metamorfosis kupu2
metamorfosis kupu2Ijal Mustofa
 
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptxPertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptxbudiantoalfatih1
 
Materi ipa siklus hidup makhluk hidup
Materi ipa siklus hidup makhluk hidupMateri ipa siklus hidup makhluk hidup
Materi ipa siklus hidup makhluk hidupAgus S. Hidayat, S.Pd
 
Drosophilamelanogaster
DrosophilamelanogasterDrosophilamelanogaster
DrosophilamelanogasterAditya Lusca
 
perkembangbiakan hewan.pptx
perkembangbiakan hewan.pptxperkembangbiakan hewan.pptx
perkembangbiakan hewan.pptxAstiKasari4
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelidaKurnia Wati
 
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdfKelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdfHavina1
 
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiPertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiSatria
 

Similar to Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga (20)

Pengertian metamorphosis
Pengertian metamorphosisPengertian metamorphosis
Pengertian metamorphosis
 
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
Metamorfosis Pada Kupu-Kupu (X7 24-afandi)
 
Metamorfosis
MetamorfosisMetamorfosis
Metamorfosis
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
32806597 metamorfosis-kupu
32806597 metamorfosis-kupu32806597 metamorfosis-kupu
32806597 metamorfosis-kupu
 
Metamorfosis Kupu kupu pembelajaran PAUD
Metamorfosis Kupu kupu pembelajaran PAUDMetamorfosis Kupu kupu pembelajaran PAUD
Metamorfosis Kupu kupu pembelajaran PAUD
 
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptxB. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
B. INDONESIA DOC-20230731-WA0005..pptx
 
Lalat BUah
Lalat BUahLalat BUah
Lalat BUah
 
Materi_Ajar.pptx
Materi_Ajar.pptxMateri_Ajar.pptx
Materi_Ajar.pptx
 
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempuPengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
Pengertian dan contoh_metamorfosis_sempu
 
metamorfosis kupu2
metamorfosis kupu2metamorfosis kupu2
metamorfosis kupu2
 
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptxPertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
Pertumbuhan-dan-perkembangan-pada-Hewan-dan-Manusia (1).pptx
 
Modul diana
Modul dianaModul diana
Modul diana
 
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan Pertumbuhan dan perkembangan hewan
Pertumbuhan dan perkembangan hewan
 
Materi ipa siklus hidup makhluk hidup
Materi ipa siklus hidup makhluk hidupMateri ipa siklus hidup makhluk hidup
Materi ipa siklus hidup makhluk hidup
 
Drosophilamelanogaster
DrosophilamelanogasterDrosophilamelanogaster
Drosophilamelanogaster
 
perkembangbiakan hewan.pptx
perkembangbiakan hewan.pptxperkembangbiakan hewan.pptx
perkembangbiakan hewan.pptx
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdfKelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
Kelompok 2 Metamorfosis Pada Serangga_20231212_090212_0000.pdf
 
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.SiPertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
Pertumbuhan dan Perkembangan - P. Tri Nurcahyo, S.Si
 

More from Google

RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaRPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaGoogle
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifGoogle
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...Google
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiGoogle
 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013Google
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKAGoogle
 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMGoogle
 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanGoogle
 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataGoogle
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiGoogle
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanGoogle
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautGoogle
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
Rpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiRpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiGoogle
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.Google
 
Silabus Materi sistem Ekskresi
Silabus Materi sistem EkskresiSilabus Materi sistem Ekskresi
Silabus Materi sistem EkskresiGoogle
 
Makalah pola dan desai kurikulum
Makalah pola dan desai kurikulumMakalah pola dan desai kurikulum
Makalah pola dan desai kurikulumGoogle
 
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialGoogle
 

More from Google (20)

RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada ManusiaRPP sistem peredaran Darah pada Manusia
RPP sistem peredaran Darah pada Manusia
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Penilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatifPenilaian formatif sumatif
Penilaian formatif sumatif
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
 
Laporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologiLaporan praktikukum parasitologi
Laporan praktikukum parasitologi
 
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
LKPD Materi Plantae Kurikulum 2013
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKALaporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
Laporan PKL Kultur Jaringan di UIN SUKA
 
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGMLaporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
Laporan PKL Pembuatan Taksidermis di UGM
 
Laporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di RagunanLaporan PKL di Ragunan
Laporan PKL di Ragunan
 
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi VertebrataLaporan PKL Taksonomi Vertebrata
Laporan PKL Taksonomi Vertebrata
 
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopatiLaporan praktikum kompetensi dan allelopati
Laporan praktikum kompetensi dan allelopati
 
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewanLaporan praktikum estimasi populasi hewan
Laporan praktikum estimasi populasi hewan
 
Makalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem LautMakalah Ekosistem Laut
Makalah Ekosistem Laut
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Rpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresiRpp ktsp sistem ekskresi
Rpp ktsp sistem ekskresi
 
Taenia solium.
Taenia solium.Taenia solium.
Taenia solium.
 
Silabus Materi sistem Ekskresi
Silabus Materi sistem EkskresiSilabus Materi sistem Ekskresi
Silabus Materi sistem Ekskresi
 
Makalah pola dan desai kurikulum
Makalah pola dan desai kurikulumMakalah pola dan desai kurikulum
Makalah pola dan desai kurikulum
 
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga

  • 1. Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Serangga Dosen: Suci Wulan Pawhesti, M.si Oleh: Kelompok III 1. Deni Susana 2. Desi Riakumala 3. Fitri Mulyana 4. Helen Ariska 5. Rita Apriani Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung 2015
  • 2. Pengenalan Biologi Serangga Serangga mempunyai tahap pertumbuhan dari awal sampai akhir dalam hidupnya, mulai dari telur sampai mencapai kematangan seksual, kawin dan memproduksi generasi selanjutnya. Perubahan ini disebut metamorfosis. Jadi metamorposis merupakan suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan  perubahan penampilan fisik dan atau struktur setelah kelahiran atau penetasan yang secara radikal berbeda. Tahap pertumbuhan yang berbeda ini berlaku berbeda untuk setiap jenis serangga.
  • 3. Lanjutan.... Perubahan yang terjadi selama serangga berkembang dari telur sampai menjadi dewasa disebut metamorfose. Dalam proses pertumbuhan tersebut terjadi proses pergantian kulit yang dikenal dengan istilah ecdysis atau moulting dan sisa kulit yang terkelupas disebut exuviae. Selama pertumbuhan berlangsung akan mengalami beberapa kali pergantian kulit dan bentuk serangga antara dua masa pergantian kulit tersebut disebut instar.
  • 4. Siklus Hidup Serangga Siklus hidup serangga umumnya dibagi dalam dua tahap yaitu tahap pertumbuhan/perkembangan dan pendewasaan atau pemasakan. Selama fase perkembangan energi tercurahkan untuk proses pertumbuhan, sedangkan selama fase pendewasaan energi tercurahkan untuk penyebaran dan reproduksi. Serangga memiliki siklus hidup yang unik karena umumnya mereka mampu bermetamorfosis. Metamorfosis serangga sangat beragam namun, diketahui ada tiga tipe metamorfosis serangga yaitu :
  • 5. Metamorfosis : perubahan bentuk • Metamorfosis berasal dari kata Yunani : meta morphe berubah bentuk 1. A metabola / a metamorfosis = tanpa metamorfosis • Dalam metamorfose ini tidak terjadi perubahan-perubahan bentuk luar yang jelas, kecuali ukuran besarnya. • Kelompok serangga ini terdapat pada subklas Apterygota (serangga tidak bersayap ) . Terdapat pada :  ordo Collembola (ex. Papirius fuscus, kutu kebun)  ordo Thysanura ( ex. Lepisma saccharina kutu buku )  ordo Diplura (ex. Campodia sp = hidup dalam kayu lapuk) • Bentuk pradewasa ametabola disebut nimfa
  • 6. 1. A metabola /a metamorfosis = tanpa metamorfosis Ordo Thysanura. Lepisma saccharina (kutu buku) Ordo Collembola Papirius fuscus/ kutu kebun Ordo Diplura (ex. Campodia sp
  • 7. 2. Metabola Dalam metamorfose ini terjadi perubahan-perubahan yang nyata selama perkembangan tubuhnya. Perubahan tersebut dapat terjadi baik dalam ukuran tubuh maupun perkembangan beberapa alat tambahan. Dari tipe metabola dapat dibedakan lagi menjadi : a. Paurometabola atau tipe metamorfosis sederhana b.Hemimetabola c. Holometabola d.Hypermetabola
  • 8.
  • 9. A. Paurometabola / metamorfosis sederana Dalam metamorfosis ini perkembangan serangga berubah secara bertahap dalam bentuk luarnya dari telur sampai bentuk dewasa. Bentuk pradewasa disebut nimfa, mempunyai bentuk serupa dengan yang dewasa. Dan pada bentuk mudanya terdapat beberapa alat tambahan seperti sayap yg belum berkembang sempurna. Selama siklus hidupnya mengalami 3 stadia pertumbuhan yaitu : telur, nimfa dan imago . Contoh dari serangga ini adalah :   ordo Orthoptera ( ex : belalang : Valanga sp. )   ordo Hemiptera (ex: Helopeltis antonii )   ordo Homoptera ( ex : wereng coklat: Nilaparvata lugens
  • 10. Paurometabola / metamorfosis sederhana Metamorposis sederhana pada lipas Metamorposis sederhana pada belalang
  • 11. Ex. Paurometabola (perubahan bentuk bertahan) dari ordo Orthoptera pada belalang  Setelah telur dibuahi, belalang betina akan menanamkan telur di dalam tanah menggunakan ovipositor pada ujung perutnya. Belalang betina akan bertelur setiap interval 3-4 hari hingga semua telur dikeluarkan. Belalang betina dapat meletakkan hingga ratusan butir selama masa bertelur.  Telur belalang akan tetap tersimpan di dalam tanah hingga berbulan-bulan lamanya dan akan menetas saat musim panas.  Telur belalang menetas menjadi nimfa, dengan tampilan belalang dewasa versi mini tanpa sayap dan organ reproduksi. Nimfa belalang yang baru menetas biasanya berwarna putih.
  • 12. Lanjutan...  Selama masa pertumbuhan, nimfa belalang akan mengalami ganti kulit berkali kali (sekitar 4-6 kali) hingga menjadi belalang dewasa dengan tambahan sayap fungsional. Masa hidup belalang sebagai nimfa adalah 25-40 hari.  Setelah melewati tahap nimfa, dibutuhkan 14 hari bagi mereka untuk menjadi dewasa secara seksual. Setelah itu hidup mereka hanya tersisa 2-3 minggu, dimana sisa waktu itu digunakan untuk reproduksi dan meletakkan telur mereka.  Total masa hidup belalang setelah menetas adalah sekitar 2 bulan (1 bulan sebagai nimfa, 1 bulan sebagai belalang dewasa)
  • 13. Telur - Nimfa - Imago Telur Imago (belalang dewasa) nimfa instar
  • 14. b. Hemimetabola / metamorfosis tidak sempurna • Perubahan bentuk tidak sempurna yang pada fase muda atau larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang karena hidup di dalam air, sedang yang dewasa hidup di luar air. • Stadia dalam perkembangan hidupnya terdiri atas :  telur  naiad  imago • Dijumpai pada ordo Odonata ( ex : capung )
  • 15. Ex. Hemimetabola pada capung Capung mengalami 3 tahapan pada metamorfosis yaitu : telur, nimfa, imago/ dewasa 1. Stadia Telur. Capung meletakkan telurnya pada tumbuhan yang berada di air. Induk capung dapat meletakkan telur hingga 100.000 butir. Telur capung diselimuti dengan lendir, telur tersebut akan berubah menjadi larva setelah dua hari-satu minggu. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, Selama fase ini, larva capung akan sering berganti kulit hingga mengalami metamorfosis menjadi nimfa. 2. Stadia nimfa. Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, memakan waktu hingga 4 tahun lamanya di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Selama menjadi nimfa capung akan mengalami molting denganberganti kulit sampai 12 kali. 3. Stadia imago/dewasa. Nimfa yang hendak berubah menjadi capung akan keluar dari air untuk mencari  bebatuan atau tumbuhan untuk melekatkan diri hingga berubah menjadi capung dewasa. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.
  • 16. Hemimetabola pada capung telur-Tempayak(larva)-dewasa Capung meletakkan telurnya di perairan Telur capung Tempayak/larva capung Nimfa capung Capung dewasa keluar dari nimfa Capung dewasa
  • 17. c. Holometabola / Metamorfosis sempurna Merupakan metamorfosis sempurna, memiliki 4 stadia selama siklus hidupnya dan masing-masing stadia tersebut memiliki bentuk yang saling berlainan. yaitu : • Telur, • Larva/ulat, • Pupa/kepompong • Dewasa/imago • Larva yg telah menetas dari telur bentuknya berbeda dengan imago. Bentuknya menyerupai cacing dgn tungkai-tungkai pendek atau tdk memilikinya, tanpa sayap dan tdk memiliki mata majemuk, memiliki tipe alat mulut menggigit dan mengunyah yg berbeda sekali dgn induknya sehingga habitat maupun cara hidupnya berbeda
  • 18. • Dari larva berubah menjadi imago terlebih dulu melalui bentuk transisi yg disebut pupa atau kepompong • Umumnya terdapat pada : - ordo Diptera (ex: lalat rumah ) - ordo Lepidoptera : kupu-kupu, ngengat - ordo Coleoptera : kumbang - ordo Hymenoptera (ex :lebah madu ) Subklas Pterygota .
  • 20. d. Hypermetabola Tipe metamorfosis ini mirip dengan Holometabola, namun pada stadia larva mengalami beberapa bentuk/ tipe yang berbeda pada tiap instar. Tipe metamorfosis ini dapat dijumpai pada beberapa jenis serangga ordo Coleoptera : Carabidae (Calosoma scrutator, kumbang) ordo Diptera : Bombyliidae. (Drosophila melanogaster) ordo Hymenoptera : Perilampidae
  • 21. • Keuntungan memiliki berbagai bentuk/stadia pada perkembangan daur hidup serangga antara lain : Dengan adanya perbedaan bentuk, misalnya antara larva dengan imago maka akan terdapat perbedaan habitat sehinnga akan mengurangi kompetisi tempat Dengan adanya perbedaan bentuk, maka akan terdapat perbedaan jenis makanan antara larva dengan imago sehingga akan mengurangi kompetisi makanan
  • 22. STADIA DALAM METAMORFOSIS 1. Stadia telur • Semua serangga bermula dari sel tunggal yg disebut bakal telur (ovum) • Sebelum berkembang, bakal telur tersebut harus dibuahi dahulu oleh sperma yg berasal dari serangga jantan • Reproduksi secara sexual terjadi dgn bersatunya gamet-gamet tsb. yaitu ovum dari serangga betina dgn sperma dari serangga jantan • Proses pecahnya telur disebut : eclosion • Dapat juga terjadi dari sebuah sel telur berkembang menjadi 2 atau lebih embriyo : polyembrionyc .
  • 23. • Polyembryonyc terjadi pada beberapa jenis parasit dari ordo Hymenoptera pada famili : • Perkembangan embryo diawali dengan membelahnya beberapa nukleus dari sel tunggal, yg selanjutnya dari masing-masing nukleus berkembang menjadi satu embryo. • Umumnya serangga adalah : ovipar artinya serangga muda keluar /menetas dari dari telur setelah telur ada di luar • Bracomidae : Macrosentrus sp • Platygasteridae : Plastygaster sp • Encyrtidae • Dryinidae
  • 24. 2. Stadia Larva dan Nimfa • Larva adalah suatu bentuk dari salah satu stadia, dalam daur hidup serangga, yang berada antara stadia telur dan stadia pupa • Nimfa adalah serangga muda yg mirip dengan induknya, tetapi ukurannya kecil. • Nimfa adalah bentuk transisi dalam daur hidup serangga antara telur dan stadia imago, dan biasanya belum memiliki sayap dan alat genital • larva dijumpai pada serangga yg bermetamorfosis sempurna ( divisi Endopterygota), sedangkan nimfa terdapat pada serangga yang bermetamorfosis sederhana ( divisi Exopterygota) .
  • 25. • Larva pada beberapa serangga yang bermetamorfosis sempurna memiliki sebutan-sebutan lainnya, misal : ulat • larva Diptera • larva Coleoptera • larva Lepidoptera belatung • lindi ( dalam tanah ) • uret ( dalam batang tanaman ).
  • 26. Menurut bentuknya larva serangga yang mengalami metamorfosis sempurna (Hypermetamorfosis ), terbagi atas : a) Eruciform contoh Lepidoptera, Mecoptera dan Hymenoptera (hanya beberapa) b) Scarabaeiform Contoh : Coleoptera (scarabidae) c) Campodeiform contoh : Neuroptera, Trichoptera, Coleoptera d) Vermiform contoh : Diptera, Siphonoptera, Hymenoptera ( banyak ), Coleoptera ( beberapa ), Lepidoptera ( beberapa). e) Elateriform contoh : Coleoptera ( beberapa ) Bentuk larva
  • 28. 3. Stadia Pupa ( Stadia Kepompong ) • Stadia yang berada diantara stadia larva dan imago • Ada pupa yang memliki wadah atau kantong yang disebut Kokon (coccon) yang bentuk, warna serta kekerasannya berbeda-beda • lapisan tipis maupun keras yang berasal dari kulit larva sendiri, yang menyelimuti pupa disebut puparium .
  • 29. Tipe Pupa • Terdapat 3 tipe pupa pada serangga yaitu : 1). Obtect • Contoh : • Lepidoptera • Diptera
  • 30. 2). Exarate • Contoh : • Umumnya pada Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna.
  • 31. 3). Coarctate • Contoh : • Diptera ( subordo Brachycera dan Cyclorrhapa )
  • 33. 4. Stadia Imago atau serangga dewasa
  • 34. Sistem Peredaran Darah Serangga Sistem peredaran darah adalah suatu sistem kompleks yang mengatur peredaran darah diseluruh tubuh (serangga). Sistem peredaran darah serangga terdiri dari hemolimfe dan organ- organ yang memfasilitasi sirkulasi atau peredaran darah. Pada serangga sebagian besar lintasan hemolimfe mengalir melalui rongga tubuh, menggenangi organ-organ dan jaringan. Sistem disebut lacunar system. Hanya terdapat pembuluh dorsal (rongga ostia) Jantung serangga bersifat neromiogenik
  • 35. lanjutan Peredaran darah pada serangga diatur oleh sistem pompa otot- otot melalui rongga-rongga dalam tubuh yang dipisahkan oleh septum (jamak septa). Pada sebagian besar serangga, hemosel terbagi menjadi beberapa rongga (sinus) oleh septa. Aorta adalah tabung ramping yang mengantarkan darah ke kepala, bermuara di belakang atau di bawah otak. Organ denyut juga ditemui di toraks, yang memelihara peredaran darah di pembuluh sayap.
  • 36. Sistem Peredaran darah terbuka merupakan peredaran darah atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh, tidak ada perbedaan antara darah dan cairan intersisial, dan cairan tubuh umum sebenarnya jauh lebih tepat disebut hemolimfa. jantung memompakan hemolimfa ke dalam sistem sinus yang saling berhubungan, yang merupakan ruangan yang mengelilingi organ tersebut. pertukaran kimiawi terjadi antara hemolimfa dan sel-sel tubuh.
  • 37. Lanjutan Pada belalang dan artropda lain, jantung tersebut merupakan tabung panjang yang berlokasi di bagian dorsal. Ketika jantung berkontarsi, jantung tersebut akan memompa hemolimfa keluar melalui pembuluh dan kemudian masuk ke dalam sinus. Ketika jantung mengalami relaksasi, jantung akan menyedot hemolimfa masuk ke dalam sistem sirkulasi melalui pori-pori yang disebut ostia. Pergerakan tubuh yang menekan dan memeras sinus membantu mensirkulasikan hemolimfa. (Campbell. 2001: 43)
  • 38. Belalang (Insecta) Sistem peredaran darah pada serangga berupa sistem peredaran darah terbuka / (tanpa melalui pembuluh darah) Belalang memiliki jantung yang berbentuk tabung panjang dengan bagian-bagian gelembung pembuluh darah. Letak jantung belalang berada pada punggung, tepatnya di dalam bagian homosoel yang memanjang. Bagian tersebut disebut sinus. Sedangkan pembuluh darah besar (aorta) meninggalkan jantung bagian depan, belakang, dan seringkali bagian bawahnya. Kemudian pembuluh darah tersebut menjadi cabang-cabang yang membawa hemolimfa ke berbagai organ dan jaringan-jaringan tubuh. Jantung akan memompa hemolimfa melalui pembuluh ke dalam sinus, sehingga terjadi pertukaran zat-zat antara hemolimfa dan sel. Hemolimfa kembali ke jantung melalui ostia, yang dilengkapi katup. Demikian seterusnya proses ini berlangsung. Pada belalang, darah tidak melakukan pertukaran oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Namun, pertukaran ini dilakukan melalui sistem trakea. Karena itu, darah hanya mengangkut zat makanan/sari-sari makanan.
  • 39. lanjutan Secara umum aliran hemolimf dapat digambarkan sebagai berikut: dipompa jantung menuju ke Kembali dan Siklus berulang Hemolimfa adalah cairan yang tersusun atas darah dan cairan interstisial. Hemolimfe dari abdomen aorta Bagian torakJaringan2 tubuh
  • 40. Daftar Pustaka  Campbell, Neil. A. 2001. “Biologi edisi ke-5 jilid ke-2”. Erlangga : Jakarta  Artikel Upik Kesumawati Hadi, Pengenalan Arthropoda dan Biologi Serangga, Pengendalian Hama Permukiman di Indonesia