Dokumen tersebut membahas tentang Kekerasan Berbasis Gender (KBG) atau Gender Based Violence (GBV). Definisi GBG adalah tindakan yang dilakukan terhadap seseorang tanpa kehendaknya yang didasarkan pada perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk KBG, penyebab, dan dampaknya secara fisik, emosional, ekonomi, dan seksual. Metode pencegahan KBG dan layanan
3. Learning objectives
1. Mampu membedakan seks dan gender
2. Definisi KBG atau GBV
3. Identifikasi bentuk GBV, akar penyebab, faktor
penyebab dan konsekuensi GBV
4. Memahami cara mencegah dan mendukung
pendekatan psikososial
4. Sex vs. Gender
Sex Gender
What are the gender traits of women and men in your culture,
and how does this differ from other cultures?
Physical/ biological differences
between females and males
Social differences between
males and females
Does not change (without
surgical intervention)
Determined by social factors
– history, culture, tradition,
societal norms, religion
Can change over time
5. GBV – true or false?-
1. GBV adalah tentang pemerkosaan dan kekerasan
seksual saja.
2. GBV dapat dilakukan terhadap anak laki-laki dan laki-
laki dewasa juga
3. KeBudayaan perlu selalu dihormati bahkan jika itu
berbahaya bagi anak perempuan dan perempuan.
4. Kekerasan dalam rumah tangga adalah akibat dari
kemiskinan dan kurangnya pendidikan.
5. Jika seorang wanita muda mengenakan pakaian yang
tidak pantas yang “memprovokasi” pria secara
seksual, itu salahnya dia jika diperkosa.
6. Konsekuensi GBV selalu sama bagi semua penyintas.
6. Gender-Based Violence (GBV)
Gender-based Violence (GBV) is an umbrella
term for any harmful act that is perpetrated
against a person’s will and that is based on
socially ascribed (i.e. gender) differences
between males and females.
It includes acts that inflict physical, sexual or mental
harm or suffering, threats of such acts, coercion, and
other deprivations of liberty. These acts can occur in
public or in private.
7. •Pernikahan Paksa
•Eksploitasi
Seksual/Prostitusi Paksa
•Seks Kelangsungan Hidup
•Pemerkosaan dan
Pemerkosaan Perkawinan
•Pelecehan Seksual Anak,,
Inses
•Diskriminasi, dan/atau
penolakan kesempatan
•Kawin Paksa/Pernikahan Dini
•Penolakan Pendidikan untuk
Perempuan dan Anak
• Pelecehan,
Penghinaan
• kurungan/isolasi
• Intimidasi/Ancaman
• Pengecualian Sosial,
pengucilan
berdasarkan orientasi
seksual
• Serangan Fisik
•Perdagangan, Perbudakan
•Pembunuhan anak
•Pembunuhan dan
Pembunuhan Kehormatan
PHYSICAL EMOTIONAL
SEXUAL
ECONOMIC
Types of GBV
8.
9.
10. Understanding GBV- Exercise
In groups of 5 people, identify:
• Root causes for gender based violence and risk
factors that may increase the likelihood of GBV
in your context?
• Consequences of different forms of GBV?
- Physical, social, economic, psychological?
17. Layanan Psikososial
• Intinya aspek psikososial bisa didefinisikan sebagai
aspek yang ada hubungannya dengan kejiwaan kita
dan sosial. Kejiwaan tentu saja berasal dari dalam
diri kita, sedangkan aspek sosial berasal dari luar
(eksternal).
• Layanan Dukungan Psikososial merupakan salah
satu bentuk pelayanan psikososial yang
diperuntukkan bagi korban atau penyintas yang
mengalami trauma akibat bencana agar mereka
mampu keluar dari masalah tersebut.
18. Apa yang anda lakukan ???
a. Diamkan saja sambil menunggu dokter ?
ATAU
b. Melakukan sesuatu untuk membantu ?
19. Pertolongan Pertama Psikologis
Merupakan tindakan pertama
yang dilakukan dalam durasi
singkat kepada seseorang yang
baru saja mengalami bencana,
krisis dan keadaan darurat untuk
membantu keadaan pada saat itu.
20. Siapa Saja yang dapat memberikan Pertolongan
Pertama Psikologis?
Pertolongan Pertama Psikologis dapat dipelajari dan
dilakukan oleh siapa saja, karena bersifat umum dan
sederhana, dan bukan merupakan tindakan
penanganan profesional.
22. 1. Penuhi Kebutuhan Yang Mendesak
2. Mendengarkan
3. Terima segala bentuk perasaan yang
ditumpahkan penyintas
4. Bantu dengan langkah lebih lanjut
5. Arahkan dan tindak lanjuti
24. • Seorang penyintas terlihat sendirian, terdiam,
pikirannya seperti kosong tidak memperhatikan
keadaan sekelilingnya. Pakaiannya lusuh dan
berantakan, bibirnya kering, dan badannya terlihat
kurus tidak bertenaga serta kotor. Ia duduk lemas di
bawah terik matahari. Ketika ditanya apa yang bisa
dibantu ia menjawab tidak tahu.
25. • Seorang penyintas di tenda pengungsian marah-
marah minta agar segera bisa kembali ke
rumahnya. walau daerah tempat tinggalnya belum
dinyatakan aman. Ia menolak pemeriksaan dokter
karena merasa baik-baik saja, walaupun dari
pengamatan terlihat ada luka-luka kecil seperti
lecet di tangan dan kakinya. Ia hanya memdesak
untuk bisa pulang segera, karena karena khawatir
akan benda berharganya belum sempat diamankan.
26. • Seorang penyintas menangis dengan keras di
tengah jalan karena kehilangan anggota
keluarganya. Ketika diajak berkomunikasi ia tidak
menanggapinya, hanya meneruskan menangis.
28. Cara menjadi Pendengar yang Baik:
• Tidak menyela pembicaraan. Hindari terlalu banyak bicara, beri kesempatan
orang lain untuk bicara
• Menunda memberikan penilaian, kritik, nasehat
• Menunjukkan perhatian yang tulus dan penuh, pandangi orang yang anda
dengarkan dengan lembut, jangan sibuk sendiri (misalnya mempergunakan
telepon seluler anda).
• Bersikap tenang dan berempati terhadap pemberi pesan. Berempati adalah
turut merasakan seperti seakan-akan berada dalam posisi orang yang kita
dengarkan.
• Memberikan reaksi-reaksi singkat saat mendengarkan seperti menganggukkan
kepala, mengatakan kata-kata singkat yang menunjukkan bahwa anda
mendengarkan seperti “oke”, “oh..”, “baiklah” dan sebagainya
33. Cara Mendorong Survivor untuk
Berbicara
• Penting sekali dalam membangun kesan pertama
• Ciptakan suasana yang hangat
• Bersikaplah jujur, tulus dan tidak dibuat-buat
• Tatap wajah lawan bicara dengan lembut dan tatap
matanya sesekali
• Selalu berusaha untuk memahami survivor baik verbal
maupun nonverbal
• Mendengarkan aktif
34. • Tidak memberikan nasehat, saran, ceramah jika
tidak diminta
• Jangan terlalu cepat memberi evaluasi
• Terima survivor apa adanya
• Berilah kebebasan bagi survivor untuk
menampilkan diri sebagai orang yang tidak
sempurna
• Bersikaplah tenang dan santai
35. Summary of GBV
• GBV berakar pada ketidaksetaraan gender dan
kekuasaan yang ada di luar konflik atau bencana
tetapi dapat diperburuk olehnya.
• Selalu berasumsi bahwa GBV sedang terjadi.
• Memperoleh data tentang insiden tidak dapat
digunakan sebagai "bukti", dan TIDAK disarankan
dan BUKAN peran kita dalam keadaan darurat.
• Anda bisa menjadi bagian dari pencegahannya.
Pria pemberani dan anak laki-laki.
36. • 1 social experiment
https://youtu.be/EpDnw4Wevxs
• 2 you should react
• https://youtu.be/vRYE5yyRYqU
• 3 respect woman
https://youtu.be/bKzs_7fs4f0
4 kindness
https://youtu.be/nwAYpLVyeFU
Editor's Notes
Please change the statement as needed.
GBV is about rape and sexual violence (False): Answer: There are different types of GBV and we will look at different types.
GBV can be perpetrated against boys and men too (true): Answer: GBV can be perpetrated against boys and men. But vast majority of survivors are women and girls due to gender-inequality and power imbalance between male and female.
Culture needs to be always respected even if it is harmful for girls and women (false): Answer: Harmful traditional practice such as child marriage causes negative impact to the survivor, family and community. These harmful traditional practices need to be addressed even if it is a part of the culture of the society.
GBV includes domestic violence(true): Answer: Most common forms of violence is domestic violence perpetrated by an intimate partner.
Domestic violence is the result of poverty and lack of education (false): Answer: not all family who are poor and have little education background commit domestic violence. Domestic violence happens because of the gender inequality and power imbalance between male and female.
If a young woman wear an inappropriate dress that provoke men sexually, it’s her fault to be raped (false): It is ALWAYS fault of perpetrators and never survivor’s fault under any circumstances. It is very common to blame survivors. It is important to emphasize that survivor has not fault. Alternative question could be “It is always husband’s fault if he beats her wife”. (true)
Consequences of GBV are always same for all survivors. (false) Answer: the consequences of GBV is different depending of the type of violence perpetrated, the age, capacity and protection mechanism of the survivor. The individual support a survivors needs could also be different. Is the survivor is an adult they know the best what services they will need once they know all the available services.
Use this as a part of wrap up of the GBV tree.
Adjust the type of GBV – according to the types of GBV common in the CXB’s context.
POWER
Power is the ability to control and access resources, opportunities, privileges and decision-making processes
The power is not bad thing and can be used to protect vulnerable person but when the person with power abuse his/her power, violence can occur
Power dynamics in the community creates barriers to seek support, access to services etc.
Important to note that behavioral are not about the survivors behavior (to negate victim blaming). This are about the perpetrators behavior.