SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Friget Rudzi H.P.Z. (20130220004)
Fery Puspa Wardana (20130220005)
Lutfi Ferry H. (20130220006)
Dimas Alga K.S. (20130220007)
Andrian Rifki Ardiansyah (20130220008)
EJAAN
Ejaan tidak sama dengan mengeja.
Mengeja berasal dari kata dasar eja. Eja
menjadi mengeja artinya melafalkan atau
menyebutkan huruf-huruf satu demi satu.
contoh :
kata makan,jika dieja menjadi “m-a-k-a-n”. Ejaan diartikan
sebagai suatu ilmu yang menerangkan bagaimana kita harus
menyatakan bahasa bentuk lisan,ke dalam bahasa bentuk
tulisan. Atau pengetahuan hukum,bagaimana menuliskan
atau melambangkan bentuk lisan.
Pilihan Kata
Berbahasa, terutama dalam bentuk tulisan tidak
hanya menyusun kata-kata dalam setiap kalimat yang kita
ucapkan atau tulisan, melainkan harus dipilih kata-kata
yang tepat, dan jelas, dan cermat.
Bagian dari Pilihan Kata :
-

Penulisan kata
Kata yang lazim
Kata yang cermat
Ungkapan Idiomatik
Ungkapan penghubung
Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang sangat penting
dalam menyampaikan gagasan dan merupakan sarana
penyampai gagasan yang lengkap dan utuh.
Untuk menyusun kalimat efektif perlu memperhatikan :
-kekompakan dan kesatuan
-Kehematan
-Kevariasian
-Kesejajaran
-Penekanan
Kekompakan dan
kesatuan
Kalimat dikatakan kompak dan ada kesatuan jika
dalam satu kalimat hanya terkandung satu pokok pikiran
atau gagasan.
Kesatuan gagasan ini terlihat pada kehadiran fungsi
subyek(S), predikat(P), obyek(O), dan dapat puladilengkapi
dengan fungsi pelengkap(Pel) serta ketrangan(K).
Kehematan
Dalam kalimat efektif meliputi kehematan
pemakaian kata, frase, atau unsur kalimat
lainnya yang tidak diperlukan.
Contoh :

Pemakaian hiponimi
Hiponimi merupakan kata-kata yang
maknanya sudah tercakup dalam kata
kelompok. Kata mawar misalnya sudah
mengandung makna „kelompok bunga‟ kata
senin sudah mengandung makna „hari‟ dan
sebagainya.
Kevariasian
Kevariasian bentuk-bentuk kalimat
untuk menjaga keseimbangan antara
jumlah kalimat panjang dan kalimat
pendek , kalimat aktif dan pasif, kalimat
langusng dan tak langsung, kalimat berita,
tanya, dan perintah;serta kevariasian
dalam mengawali kalimat, misalnya ada
yang memulai dengan subjek, predikat,
atau keterangan.
Kesejajaran
Pemkaian kata, kelompok kata, atau
bentuk kata di dalam kalimat harus dijaga
kesejajarannya. Bila suatu gagagsan
ditempat dalam struktur kata benda, maka
benda atau kelompok kata yang lain
menduduki fungsi gramatikal yang sama
harus di tempatkan ke dalam kata benda
dalam bentuk ini.
Penekanan
Penekanan bertujuan untuk menegaskan gagasan
yang dianggap penting pada bagian-bagian tertentu. Ada
beberapa cara untuk memberikan terhadap gagasan utama
yang ingin disampaikan oleh penulis.
Contoh :
Paragraf
Paragraf merupaka model karangan yang terkecil. Sebagai
model karangan, pernyataan yang terangkai pada paragraf
harus urut, menyatakan hubungan kesatuan, hubungan
yang menyatakan adanya ikatan struktural bahasa dan
ikatan logis berbahasa, dan hubungan yang menunjukkan
cara berpikir
Ciri paragraf
1. Ada kesatuan gagasan
Kesatuan berarti ada hubungan mengenai
masalah dan tema dalam pengembangan.
Paragraf dinyatakan memiliki kesatuan
gagasan apabila seluruh uraian atau detil
penunjang terpusat pada satu gagasan
utama. Kalimat-kalimat menggambarkan
hubungan dan menunjukan ikatan untuk
mendukung gagasan utama.
2.Menyatu
Hubungan gramatis dan dan sematis ditandai
dengan mengulang bagian kalimat, penggunaan
kata ganti, dan penggunaan sinonim
3.Cukup pengembangan
Paragraf yg cukup pengembangannya adadlah
paragraf yang menyediakan secara cukup
kebutuhan minimal kalimat penjelasan sehingga
tema yang telah dirumuskan tercapai
4. Bergaya paparan
Gaya penyajian paragraf dalam bahasa
Indonesia ilmiah adalah paparan. Gaya
paparan ini berfokus pada pemberian
informasi, penjelasan, keterangan,atau
pemahaman.
Pola pengembangan paragraf
Pengembangan paragraf bahasa
Indonesia ilmiah d lakukan dengan 2
rumpun metode, yaitu dengan analisis
penalaran dan ilustrasi. Rumpun metode
pertama memanfaatkan logika deduktif,
khususnya silogisme, sedangkan yang
kedua memanfaatkan logika deduktif.
• Pengembangan dengan analisis penalaran
Pengembangan dengan analisis penalaran ini
dilakukan dengan penautan secara deduktif antara
satu kalimat dengan kalimat yang lain.
• Pengurutan Gagasan yang Logis

Dalam menulis, sering penulis dihadapkan pada ide yang
amat menarik, penting, berguna, praktis, atau sangat
bernilai. Tiap cara dapat dipilih bedasarkan pertimbangan
harga, waktu, keamanan, kepraktisan, kemenarikan, dan
kepercayaan. Berbagai pilihan kendaraan dianalisis dari
segi segi biaya, keamanan, kenyamanan, dan
kepraktisannya.
• Penghubungan sebab-akibat
Paragraf dengan pengembangan sebab-akibat ini tepat
digunakan untuk melakukan eksplatasi dan argumentasi
tentang sebab-sebab sebuah akibat terjadi. Berikut
dikemukakan beberapa sebab sehingga uang Rp.
1.000,00 bergambar mantan presiden dengan latar
belakang tari srimpi yang di pasaran pernah laku 10 juta
rupiah itu dinyatakan palsu.
• Pemprosesan
Paragraf pemprosesan dikembangkan dengan
penejelasan sebuah proses terjadi. Berikut diberikan
contoh paragraf yang menjelaskan proses penciptaan
novel pop yang memiliki perbedaan dengan novel serius.
• Pendefinisian
Pendefinisian dilakukan untuk memberikan
penjelasan pada suatu kosep. Definisi yang paling
lazim diguankan dalam karya keilmuan adalah
difinsi objektif yang diawali dengan menyebutkan
kosa kata umum konsep yang didefinisikan yang
kemudian diikiuti dengan ciri-ciri khusus konsep
tersebut.
Lazimnya, definisi objektif disampaikan dalam satu kalimat, tetapi
sebagai variasi dapat digunakan beberapa kalimat.
Pengembangan dengan ilustrasi
Pengembangan dengan ilustrasi sering memanfaatkan logika induktif
untuk melakukan ekplanasi terhadap gagasan pokok paragrafnya.
• Pembandingan dan penentangan
Pembandingan dan penentangan sering dilakukan
oleh penulis karya keilmuan. Pembandingan
mengacau pada pencarian persamaan kedua
objek, sedangkan penentangan berfokus pada
penemuan beragam perbedaanya.
• Pengisahan
Pengisahan dalam dilakukan sebagai pendukung
proposisi yang telah dinyatakan. Pengisahan yang
dilakukan pada bahasa Indonesia ilmiah seyogianya
dilakukan secara berhati-hati agar tidak terjebak pada
kisah yang subjektif. Pengisahan dengan penojolan
nama dan latar akan menjadikan bobot subjektivitas
tulisan meningkat.
Salah nalar dalam pengembangan paragraf
Seorang penulis juga harus mengatur cara berpikirnya
agar tidak muncul salah nalar dalam pengembangan paragraf.
Salah nalar tampak dari gagasan yang salah akibat
digunakannya cara berpikir yang tidak tepat ( Moeliono,
1989:126 ).

Jenis paragraf
Berdasarkan letak pokok pikiran yang tertuang dalam
kalimat utama, paragraf dibedakan atas paragraf deduktif,
induktif, kombinasi, dan deskriptif.
• Paragraf Deduktif
Pargraf jenis ini kalimat „utama yang mengandung
pokok pikiran terletak pada awal paragraf. Pola
pikirnya dari umum ke khusus. Diawali dari simpulan
kemudian dijabarkan rinciannya.
• Paragraf Induktif
Kabalikan deduktif adalah paragraf induktif. Paragraf
jenis ini disebut juga paragraf dadakan (suspense
paragraph). Berbeda dengan paragraf deduktif, pokok
pikiran paragraf induktif tertuang dalam kalimat akhir
paragraf. Pola pikirnya dari khusus ke umum, dari
rincian menuju simpulan. Pokok pikiran paragraf ini
sering berbentuk generalisasi, dapat berdasarkan
fakta, asumsi, atau andaian.
• Paragraf kombinasi
Paragraf ini sering disebut paragraf campuran, yaitu
kombinasi antara paragraf deduktif dengan induktif.
Kalimat utama di awal kemudian diulang lagi di akhir
paragraf. Bunyi kalimat boleh berbeda, tetapi intinya tetap
sama.
• Paragraf deskriptif
Deskriptif berarti penggambaran. Inti paragraf ini
digambarkan secara samar-samar dalam paragraf.
Kalimat utama tidak terdapat di mana-mana. Baru setelah
dibaca diketahui maksud paragraf tersebut. Pada
umumnya paragraf jenis ini terdapat dalam karangankarangan fiksi seperti cerpen, novel, roman, dan
sebagainya.

More Related Content

What's hot

4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
Mardiah Ahmad
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
Sofyan Argi
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
Christian Lokas
 

What's hot (20)

Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
Materi Pertemuan Keempat Teori Organisasi (Dimensi Struktur Organisasi)
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis KutipanKutipan dan Cara Menulis Kutipan
Kutipan dan Cara Menulis Kutipan
 
Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia Ejaan bahasa indonesia
Ejaan bahasa indonesia
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
 
Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII
 
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
 
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanEtika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Etika Bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
4. demokrasi dan pendidikan demokrasi
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Presentasi tanda baca
Presentasi tanda bacaPresentasi tanda baca
Presentasi tanda baca
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negaraAnalisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
Analisa kasus pelanggaran Hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
 
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra KemerdekaanMakalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
Makalah Pancasila era Pra Kemerdekaan
 
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem EtikaEtika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika
Etika, Aliran Etika, Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Karakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratisKarakteristik warga negara yang demokratis
Karakteristik warga negara yang demokratis
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasional
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
 

Viewers also liked

4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
busitisahara
 
Penggunaan homonim bahasa indonesia dalam kalimat
Penggunaan homonim bahasa indonesia dalam kalimatPenggunaan homonim bahasa indonesia dalam kalimat
Penggunaan homonim bahasa indonesia dalam kalimat
Sis Wasis
 
04.02 tryout ke 9 pembahasan
04.02 tryout ke 9 pembahasan04.02 tryout ke 9 pembahasan
04.02 tryout ke 9 pembahasan
syahrifa
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kata
Ibnu Khoiry
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Shally Rahmawaty
 

Viewers also liked (18)

Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa IndonesiaEjaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
Ejaan, Diksi, Kalimat, dan Paragraf Bahasa Indonesia
 
Pilihan kata
Pilihan kataPilihan kata
Pilihan kata
 
Kaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaanKaidah & penerapan ejaan
Kaidah & penerapan ejaan
 
Kelompok ii
Kelompok iiKelompok ii
Kelompok ii
 
Kelompok iii
Kelompok iiiKelompok iii
Kelompok iii
 
Kelompok i
Kelompok iKelompok i
Kelompok i
 
4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan 4. penerapan kaidah ejaan
4. penerapan kaidah ejaan
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Penggunaan homonim bahasa indonesia dalam kalimat
Penggunaan homonim bahasa indonesia dalam kalimatPenggunaan homonim bahasa indonesia dalam kalimat
Penggunaan homonim bahasa indonesia dalam kalimat
 
04.02 tryout ke 9 pembahasan
04.02 tryout ke 9 pembahasan04.02 tryout ke 9 pembahasan
04.02 tryout ke 9 pembahasan
 
Bab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kataBab tentang pembentukan kata
Bab tentang pembentukan kata
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
 
Pengertian prosa dan jenis prosa
Pengertian prosa dan jenis prosaPengertian prosa dan jenis prosa
Pengertian prosa dan jenis prosa
 
1000 puisi kehidupan
1000 puisi kehidupan1000 puisi kehidupan
1000 puisi kehidupan
 
99 KATA-KATA MUTIARA KEHIDUPAN
99 KATA-KATA MUTIARA KEHIDUPAN99 KATA-KATA MUTIARA KEHIDUPAN
99 KATA-KATA MUTIARA KEHIDUPAN
 
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
2.pengertian sejarah fungsi dan kedudukan
 
ragam bahasa
ragam bahasaragam bahasa
ragam bahasa
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 

Similar to Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..

Paragraf makalah
Paragraf makalahParagraf makalah
Paragraf makalah
Ahmad S
 
Pengembangan Paragraf yang Koheren
Pengembangan Paragraf yang KoherenPengembangan Paragraf yang Koheren
Pengembangan Paragraf yang Koheren
Ridha Sutiarahmah
 

Similar to Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf.. (20)

Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiahUnsur kebahasaan dalam karya ilmiah
Unsur kebahasaan dalam karya ilmiah
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
 
Kelompok Paragraf
Kelompok ParagrafKelompok Paragraf
Kelompok Paragraf
 
paragraf
paragrafparagraf
paragraf
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
 
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAFB. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
B. INDO TUGAS 4 ANALISIS PEMADATTAN CIRI PARAGRAF
 
Paragraf makalah
Paragraf makalahParagraf makalah
Paragraf makalah
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Tugas bindo
Tugas bindoTugas bindo
Tugas bindo
 
Pengembangan Paragraf yang Koheren
Pengembangan Paragraf yang KoherenPengembangan Paragraf yang Koheren
Pengembangan Paragraf yang Koheren
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptxMODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
MODUL 3 - PARAGRAF (KET. MENULIS) (1).pptx
 
6.1 PARAGRAF.ppt
6.1 PARAGRAF.ppt6.1 PARAGRAF.ppt
6.1 PARAGRAF.ppt
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
bahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragrafbahasa indonesia pragraf
bahasa indonesia pragraf
 
Tugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragrafTugas bahasa indonesia pragraf
Tugas bahasa indonesia pragraf
 
Tugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragrafTugas kelompok 6 paragraf
Tugas kelompok 6 paragraf
 
Bahasa Melayu STPM Penggal 3 - Nota
Bahasa Melayu STPM Penggal 3 - NotaBahasa Melayu STPM Penggal 3 - Nota
Bahasa Melayu STPM Penggal 3 - Nota
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Ejaan, pilihan kata, kalimat dan paragraf..

  • 1. Friget Rudzi H.P.Z. (20130220004) Fery Puspa Wardana (20130220005) Lutfi Ferry H. (20130220006) Dimas Alga K.S. (20130220007) Andrian Rifki Ardiansyah (20130220008)
  • 2. EJAAN Ejaan tidak sama dengan mengeja. Mengeja berasal dari kata dasar eja. Eja menjadi mengeja artinya melafalkan atau menyebutkan huruf-huruf satu demi satu. contoh : kata makan,jika dieja menjadi “m-a-k-a-n”. Ejaan diartikan sebagai suatu ilmu yang menerangkan bagaimana kita harus menyatakan bahasa bentuk lisan,ke dalam bahasa bentuk tulisan. Atau pengetahuan hukum,bagaimana menuliskan atau melambangkan bentuk lisan.
  • 3. Pilihan Kata Berbahasa, terutama dalam bentuk tulisan tidak hanya menyusun kata-kata dalam setiap kalimat yang kita ucapkan atau tulisan, melainkan harus dipilih kata-kata yang tepat, dan jelas, dan cermat. Bagian dari Pilihan Kata : - Penulisan kata Kata yang lazim Kata yang cermat Ungkapan Idiomatik Ungkapan penghubung
  • 4. Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa yang sangat penting dalam menyampaikan gagasan dan merupakan sarana penyampai gagasan yang lengkap dan utuh. Untuk menyusun kalimat efektif perlu memperhatikan : -kekompakan dan kesatuan -Kehematan -Kevariasian -Kesejajaran -Penekanan
  • 5. Kekompakan dan kesatuan Kalimat dikatakan kompak dan ada kesatuan jika dalam satu kalimat hanya terkandung satu pokok pikiran atau gagasan. Kesatuan gagasan ini terlihat pada kehadiran fungsi subyek(S), predikat(P), obyek(O), dan dapat puladilengkapi dengan fungsi pelengkap(Pel) serta ketrangan(K).
  • 6. Kehematan Dalam kalimat efektif meliputi kehematan pemakaian kata, frase, atau unsur kalimat lainnya yang tidak diperlukan. Contoh : Pemakaian hiponimi Hiponimi merupakan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata kelompok. Kata mawar misalnya sudah mengandung makna „kelompok bunga‟ kata senin sudah mengandung makna „hari‟ dan sebagainya.
  • 7. Kevariasian Kevariasian bentuk-bentuk kalimat untuk menjaga keseimbangan antara jumlah kalimat panjang dan kalimat pendek , kalimat aktif dan pasif, kalimat langusng dan tak langsung, kalimat berita, tanya, dan perintah;serta kevariasian dalam mengawali kalimat, misalnya ada yang memulai dengan subjek, predikat, atau keterangan.
  • 8. Kesejajaran Pemkaian kata, kelompok kata, atau bentuk kata di dalam kalimat harus dijaga kesejajarannya. Bila suatu gagagsan ditempat dalam struktur kata benda, maka benda atau kelompok kata yang lain menduduki fungsi gramatikal yang sama harus di tempatkan ke dalam kata benda dalam bentuk ini.
  • 9. Penekanan Penekanan bertujuan untuk menegaskan gagasan yang dianggap penting pada bagian-bagian tertentu. Ada beberapa cara untuk memberikan terhadap gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis. Contoh : Paragraf Paragraf merupaka model karangan yang terkecil. Sebagai model karangan, pernyataan yang terangkai pada paragraf harus urut, menyatakan hubungan kesatuan, hubungan yang menyatakan adanya ikatan struktural bahasa dan ikatan logis berbahasa, dan hubungan yang menunjukkan cara berpikir
  • 10. Ciri paragraf 1. Ada kesatuan gagasan Kesatuan berarti ada hubungan mengenai masalah dan tema dalam pengembangan. Paragraf dinyatakan memiliki kesatuan gagasan apabila seluruh uraian atau detil penunjang terpusat pada satu gagasan utama. Kalimat-kalimat menggambarkan hubungan dan menunjukan ikatan untuk mendukung gagasan utama.
  • 11. 2.Menyatu Hubungan gramatis dan dan sematis ditandai dengan mengulang bagian kalimat, penggunaan kata ganti, dan penggunaan sinonim 3.Cukup pengembangan Paragraf yg cukup pengembangannya adadlah paragraf yang menyediakan secara cukup kebutuhan minimal kalimat penjelasan sehingga tema yang telah dirumuskan tercapai
  • 12. 4. Bergaya paparan Gaya penyajian paragraf dalam bahasa Indonesia ilmiah adalah paparan. Gaya paparan ini berfokus pada pemberian informasi, penjelasan, keterangan,atau pemahaman.
  • 13. Pola pengembangan paragraf Pengembangan paragraf bahasa Indonesia ilmiah d lakukan dengan 2 rumpun metode, yaitu dengan analisis penalaran dan ilustrasi. Rumpun metode pertama memanfaatkan logika deduktif, khususnya silogisme, sedangkan yang kedua memanfaatkan logika deduktif.
  • 14. • Pengembangan dengan analisis penalaran Pengembangan dengan analisis penalaran ini dilakukan dengan penautan secara deduktif antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. • Pengurutan Gagasan yang Logis Dalam menulis, sering penulis dihadapkan pada ide yang amat menarik, penting, berguna, praktis, atau sangat bernilai. Tiap cara dapat dipilih bedasarkan pertimbangan harga, waktu, keamanan, kepraktisan, kemenarikan, dan kepercayaan. Berbagai pilihan kendaraan dianalisis dari segi segi biaya, keamanan, kenyamanan, dan kepraktisannya.
  • 15. • Penghubungan sebab-akibat Paragraf dengan pengembangan sebab-akibat ini tepat digunakan untuk melakukan eksplatasi dan argumentasi tentang sebab-sebab sebuah akibat terjadi. Berikut dikemukakan beberapa sebab sehingga uang Rp. 1.000,00 bergambar mantan presiden dengan latar belakang tari srimpi yang di pasaran pernah laku 10 juta rupiah itu dinyatakan palsu. • Pemprosesan Paragraf pemprosesan dikembangkan dengan penejelasan sebuah proses terjadi. Berikut diberikan contoh paragraf yang menjelaskan proses penciptaan novel pop yang memiliki perbedaan dengan novel serius.
  • 16. • Pendefinisian Pendefinisian dilakukan untuk memberikan penjelasan pada suatu kosep. Definisi yang paling lazim diguankan dalam karya keilmuan adalah difinsi objektif yang diawali dengan menyebutkan kosa kata umum konsep yang didefinisikan yang kemudian diikiuti dengan ciri-ciri khusus konsep tersebut. Lazimnya, definisi objektif disampaikan dalam satu kalimat, tetapi sebagai variasi dapat digunakan beberapa kalimat. Pengembangan dengan ilustrasi Pengembangan dengan ilustrasi sering memanfaatkan logika induktif untuk melakukan ekplanasi terhadap gagasan pokok paragrafnya.
  • 17. • Pembandingan dan penentangan Pembandingan dan penentangan sering dilakukan oleh penulis karya keilmuan. Pembandingan mengacau pada pencarian persamaan kedua objek, sedangkan penentangan berfokus pada penemuan beragam perbedaanya. • Pengisahan Pengisahan dalam dilakukan sebagai pendukung proposisi yang telah dinyatakan. Pengisahan yang dilakukan pada bahasa Indonesia ilmiah seyogianya dilakukan secara berhati-hati agar tidak terjebak pada kisah yang subjektif. Pengisahan dengan penojolan nama dan latar akan menjadikan bobot subjektivitas tulisan meningkat.
  • 18. Salah nalar dalam pengembangan paragraf Seorang penulis juga harus mengatur cara berpikirnya agar tidak muncul salah nalar dalam pengembangan paragraf. Salah nalar tampak dari gagasan yang salah akibat digunakannya cara berpikir yang tidak tepat ( Moeliono, 1989:126 ). Jenis paragraf Berdasarkan letak pokok pikiran yang tertuang dalam kalimat utama, paragraf dibedakan atas paragraf deduktif, induktif, kombinasi, dan deskriptif.
  • 19. • Paragraf Deduktif Pargraf jenis ini kalimat „utama yang mengandung pokok pikiran terletak pada awal paragraf. Pola pikirnya dari umum ke khusus. Diawali dari simpulan kemudian dijabarkan rinciannya. • Paragraf Induktif Kabalikan deduktif adalah paragraf induktif. Paragraf jenis ini disebut juga paragraf dadakan (suspense paragraph). Berbeda dengan paragraf deduktif, pokok pikiran paragraf induktif tertuang dalam kalimat akhir paragraf. Pola pikirnya dari khusus ke umum, dari rincian menuju simpulan. Pokok pikiran paragraf ini sering berbentuk generalisasi, dapat berdasarkan fakta, asumsi, atau andaian.
  • 20. • Paragraf kombinasi Paragraf ini sering disebut paragraf campuran, yaitu kombinasi antara paragraf deduktif dengan induktif. Kalimat utama di awal kemudian diulang lagi di akhir paragraf. Bunyi kalimat boleh berbeda, tetapi intinya tetap sama. • Paragraf deskriptif Deskriptif berarti penggambaran. Inti paragraf ini digambarkan secara samar-samar dalam paragraf. Kalimat utama tidak terdapat di mana-mana. Baru setelah dibaca diketahui maksud paragraf tersebut. Pada umumnya paragraf jenis ini terdapat dalam karangankarangan fiksi seperti cerpen, novel, roman, dan sebagainya.