bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Usulan pemikiran 5.000.000 lulusan vokasi menjadi tenaga profesional di Asia Tenggara
1. USULAN PEMIKIRAN 5.000.000 LULUSAN VOKASI
MENJADI TENAGA PROFESIONAL
DI ASIA TENGGARA
DALAM 5 TAHUN YANG AKAN DATANG
2. Contoh Reformasi Meiji
Jepang menjadi Negara pertama di Asia yang
bebas dari buta huruf pada akhir Abad ke-19.
Untuk memodernisasi Jepang, Kaisar Meiji
mengirim pemuda Jepang terbaik untuk belajar
dan sekolah terbaik di luar negeri.
Seselesainya pendidikan, para pemuda ini
kembali ke Jepang dan menjadi motor perubahan
di Jepang.
Transformasi SDM Indonesia akan menjadi salah
satu warisan (legacy) Pemerintahan Jokowi, sebagai
bagian dari Revolusi Mental.
BELAJAR DARI RESTORASI MEIJI
Hal. 1
3. CITA-CITA PREAMBULE UUD 1945
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Meningkatkan kualitas SDM Indonesia untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas
Transformasi dari ekspor Tenaga Kerja Indonesia (TKI, un-sklilled) menjadi
ekspor Tenaga Profesional Indonesia (TPI)
Transformasi kualitas, budaya kerja, dan competitiveness SDM Indonesia
Hal. 2
Meningkatkan kualitas Tenaga Profesional Indonesia sehingga kompetitif di
MEA dengan training dan sertifikasi
4.
2.
3.
1.
4. USULAN REVOLUSI SISTEM PENDIDIKAN
Vokasi/Kejuruan
Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem pendidikan Indonesia
yang sifatnya terlalu umum akan diubah menjadi sistem
pendidikan yang merupakan kombinasi dari Umum dan
Kejuruan (vocational). Contoh: Apa yang dilakukan di PM Lee
Kwan Yew di awal modernisasi Singapura dengan lebih
memprioritaskan pendidikan kejuruan dibanding pendidikan
umum.
1. Alternatif pembiayaan untuk pendidikan vokasi dapat
diperoleh melalui CSR dari setiap perusahaan di masing-
masing daerah/propinsi.
2. 10-30% pegawai dari perusahaan di daerah (dalam
negeri/luar negeri) adalah anak-anak SMK yang magang
3. Pemberdayaan kursus untuk program-program baru sinergi
dengan industri di Asia Tenggara
Hal. 3
5. 4. Penugasan bagi SMK di atas 2000 siswa dengan memanfaatkan dana BOS dapat
mengirim siswa magang di industri maupun belajar di college partner di Asia
Tenggara, fokus dana pengembangan SMK rujukan untuk peningkatan SDM dan
membiayai SDM dari industri
5. Sinergi 100 SMK 4 tahun dengan college/industri di Thailand, Vietnam, Malaysia dan
Singapore untuk program-program yang terbaru dan dibutuhkan oleh industri Asia
Tenggara (3+1+1) atau (4+1) atau (2+2)
6. Menyiapkan 30 sampai 40 SMK 4 tahun dengan jurusan yang terkini di 33 kawasan
industri dengan Kepala sekolah dan 50% guru dari dunia industri
7. Menyiapkan 200 SMK 4 tahun seamless dengan politeknik terdekat maupun college
di negara lain yang ada di kawasan industri
8. 51 kelas modeling dengan 51 Kosen, Jepang (persiapan tanggal 11-13 Agustus 2016 di
Jakarta)
9. 50 kelas modeling dengan 5o college/politeknik Korea
10. 50 kelas modeling dengan 50 college/politeknik Cina
Hal. 4
6. 11. 50 kelas modeling dengan 50 college/politeknik/berufschulle/fachoschulle
Jerman
12. 25 kelas modeling dengan 25 college/politeknik/TAFE New Zealand/Australia
13. Penyiapan siswa berwirausaha berbasis komoditi/produk (1000 chef, 1000
petani sayur, 1000 pengusaha ikan, 1000 desainer grafis)
14. Mempermudah membuat spektrum baru serta membuka dan menutup jurusan
di dinas propinsi berdasarkan kebutuhan industri, daerah/propinsi
15. Sinergi dengan Dikti, Deperin, Depnaker, Dephub, DKP dan penyesuaian
perundang-undangan yang ada
16. Membentuk tim kecil untuk antisipasi perubahan dengan bersinergi dengan
SEA TVET/SEAMEO, melakukan koordinasi secara periodik setiap bulan secara
online dan melaporkan kepada Mendikbud, Dirjen Dikdasmen, Dirjen PAUDNI,
Direktur PSMK, dan Direktur kursus
Hal. 5
7. Strategi pencapaian poin 5 s/d 12
(1000 SMK)
2016 2017 2018 2019 2020
JumlahSekolah
Pembiayaan
1. APBN Bertahap dalam 5 tahun
2. Sinergi dengan industri DN dan
LN
3. Donor dan masyarakat
Hal. 6
8. Percepatan pengakuan tenaga
lapangan/teknisi industri dengan
pengalaman di atas 5 tahun di
bidangnya untuk mengajar di sekolah
dibiayai oleh industri dan diakui
sebagai bagian CSR industri
Contoh:
di Thailand 12 perusahaan besar
mengirim staf mudanya mengajar di
sekolah secara periodik dan dibiayai
oleh industrinya (MOU
ditandatangani oleh Mendik Thailand
dengan CEO 12 perusahaan tsb,
target 12.000 perusahaan akan ttd
MOU dengan Mendik)
Di Laos lulusan SMK Indonesia
bekerja di industri minyak 10 tahun
mengajar di SMK Laos sudah 2 tahun
dibiayai oleh perusahaan minyak
dengan gaji USD 4000 per bulan
Pemanfaatan Teknisi Industri sebagai Pengajar
Pembelajaran di SMK
(50% teori - guru 50% praktek industri – teknisi industri)
Hal. 7
9. Kompetensi Dasar Tenaga Vokasi di
Asia Tenggara
Menguasai Bahasa Inggris, menguasai Bahasa Jepang,
dan menguasai Bahasa ASEAN lainnya.
Menguasai Bahasa ASEAN lainnya
Menguasai IT, akunting, dan manajemen
Mempunyai wawasan kewirausahaan
Disiplin dan attitude/etika yang baik
Kemampuan bekerjasama
Hal. 8
10. pada pengembangan keahlian sbb:
Disiplin dan attitude/etika yang baik, sesuai dengan
standard industri
Menguasai Bahasa Inggris dan menguasai Bahasa ASEAN
lainnya (+Bahasa Jepang, Korea, Cina, dll).
Menguasai IT, akunting, dan manajemen
Mempunyai wawasan kewirausahaan
Kemampuan bekerjasama
Kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri
Penajaman Kurikulum Vokasi Baru
Kawasan Asia Tenggara
Hal. 9
11. Politeknik Mekanik Swiss-ITB,
Bandung dengan SMK Cimahi dll
National Hotel Institute di
Bandung dan Bali dengan SMK
Politeknik Siemens, Serang &
Banten dengan SMK
Politeknik/Akademi
Komunitas/vokasi lainnya
Alumni-alumni SMK dan Politeknik
sangat berhasil bekerja di Indonesia
dan Luar Negeri
MODEL SMK - POLITEKNIK
Contoh Keberhasilan
Hal. 10
12. Seamless Education MODEL 1
Politeknik Manufaktur Bandung
dan SMK 1 Cimahi, SMK
Ponorogo
SMK /SMA KLS 1
SMK /SMA KLS 2
SMK /SMA KLS 3
SMK kls 4 = semester 1 dan 2 politeknik/AK/industri
Semester 3 di politeknik
SMK /SMA 3 Tahun
KERJA
Semester 4 dan 5 di industri
Semester 6 di politeknik
KERJA
(sertifikat
politeknik/industri)
13. Industrial Area
School 2 School 3
School 4
School 1
School N
Sinergi SMK di Kawasan Industri
dengan cluster SMK lainnya
(Memanfaatkan Kelas Digital)
19. Jerman: partnership 8 university of applied science Jerman dengan 16
Politeknik Indonesia dalam bidang unggulan (rekayasa, aerodynamics,
mekatronik)
Inggris: 30 SMK/AK/Poltek/Lembaga Kursus berpartner dengan 30
college di bidang industri kreatif
Belanda: 5 institusi Belanda dan 5 institusi Indonesia di bidang logistik
dan shipping technology
Korea Selatan: 50 SMK/AK/Poltek/Lembaga Kursus bekerjasama
dengan 50 institusi Korea di bidang IT, dan industri kreatif
Jepang: 51 Kosen Jepang dengan 102 SMK/AK/Poltek/Lembaga Kursus
Indonesia
Thailand dan Asia Tenggara: 100 SMK/AK/Poltek/Lembaga Kursus
bekerjasama dengan 100 college Thailand/Vietnam/Malaysia/Singapore
di bidang pertanian, perikanan, massage and spa, pariwisata
LANGKAH MENDESAK
Negosiasi dengan Jerman, Inggris, Belanda, Korea Selatan,
Jepang, Thailand, China, New Zealand dan Australia
Hal. 18
22. Kompetensi yang diperlukan di Asia Tenggara
Sampai dengan 2020
(kebutuhan detil per negara perlu dicek kembali)
Bidang
1. Pariwisata
2. Manufaktur/Mekatronika/
Elektro
3. Pertanian/ Perikanan/
Perkebunan
4. Konstruksi
5. Bisnis dan perdagangan
6. Industri kreatif/ IT
7. Food and Beverage
8. Otomotif
9. Welding
10. Kimia industri
14 Lokasi
Bangkok
Kuala Lumpur
Nanyang
11. Akunting
12. Kewirausahaan
13. Bulding/complex
engineering
14. Entertainment
15. Sound and lighting
engineering
16. Pelayaran niaga
17. Keperawatan: Caregiver/
Baby sitter
18. Instruktur bahasa
Inggris/Jepang/Korea/
Jerman/Prancis/ Belanda
19. Surveyor
20. Massage and spa
Hal. 21
23. Perbandingan Gaji Tenaga Kerja di Kawasan Asia dan
sekitarnya
232
82 96 110 114 140 156
66
228 213 251 278
828
1003 1052
1915
2344
2956
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Gaji Perbulan (US$)
Gaji Perbulan ($)
Hal. 22
Catatan: Diolah
dari data di
bagian Lampiran
24. Kebijakan Upah Minimum di 10 Negara ASEAN
226
0
64
78
296
60
288
0
269
113
0
50
100
150
200
250
300
350
Upah Minimum (US$)
Upah Minimum
Catatan: Diolah
dari data di
bagian Lampiran
N/A**
*Masih dalam pendiskusian di Parlemen
**Ditentukan oleh pasar terbuka, seperti umumnya negara berpendapatan tinggi
N/A*
Hal. 23
25. Rujukan Country Partners
1. Industri Kreatif UK, Korea, Jepang
2. Shipping technology Belanda
3. Engineering German, Jepang
4. Pertanian Thailand
5. Nurse/caregiver Jepang
6. Penangkapan Ikan Jepang
7. Peternakan New Zealand dan Australia
8. Dsb
Hal. 24
27. Vocational Education Training (VET)
Quality Framework
ASEAN Qualification Reference Framework (AQRF) is a translation
device to enable comparisons of qualifications across participating
ASEAN countries, including National Qualification Framework (NQF),
Mutual Recognition Agreements (MRA) in sectors like tourism,
surveyor, engineers, etc.
The National Qualifications Framework (NQF) is the system that
records levels of learning achievement to ensure that the skills and
knowledge that have been learned are recognised throughout the
country. There are eight levels on the NQF. These levels are divided
into three bands: general education and training.
29. Comparative Wages in Selected Countries
February 29, 2016
Source: http://www.nwpc.dole.gov.ph/pages/statistics/stat_comparative.html
30. Comparative Wages in Selected Countries
February 29, 2016
Source: http://www.nwpc.dole.gov.ph/pages/statistics/stat_comparative.html
31. Hal. 30
No. Country Min Wage/Month(in USD) Remarks
1. Brunei No minimum wage limits exist in the Brunei,
however the topic was brought up in 2010,
and was again under discussion during
parliamentary sessions in March of this year
2. Cambodia - 31 (apprentice)
- 59 (probationary workers)
- 64 (regular workers)
-----------------------------------------------------------
- 6 (Living allowance)
Minimum
wage
standards,
however, do
exist for the
garment and
shoe industry
in the country
3. Indonesia - 226 (in Jakarta)
- 85 (in Central Java)
Minimum Wage Levels Across ASEAN
Source: http://www.aseanbriefing.com/news/2013/04/16/minimum-wage-levels-across-asean.html
32. Hal. 31
No. Country Min Wage/Month(in USD) Remark
4. Lao PDR 78 (wage/month)
------------------------------------------------------
1 (meal allowance/day)
5. Malaysia - 296 (peninsular Malaysia)
- 263 (Sabah, Sarawak, Labuan)
6. Myanmar - 57 ( public employees)
- 60 (laborers)
There is no
general
minimum wage
in Myanmar, yet
standards exist
for certain
sectors
Minimum Wage Levels Across ASEAN
Source: http://www.aseanbriefing.com/news/2013/04/16/minimum-wage-levels-across-asean.html
33. Hal. 32
No. Country Min Wage/Month(in USD) Remark
7. Philippines - 265-288 (non-agriculture
work in the area around
the capital of Manila)
- 130 (for non-plantation
agriculture in certain
peripheral regions
- 177 (The average pay for
non-agricultural work
across all regions)
Minimum wages in the
Philippines are decided
by both sector (non-
agriculture, plantation
agriculture, or non-
plantation agriculture)
and geographical
region
8. Singapore There are presently no
minimum wage limits in
Singapore, with wages
being decided by the open
market in a regime similar
to that of many high-
income countries.
Minimum Wage Levels Across ASEAN
Source: http://www.aseanbriefing.com/news/2013/04/16/minimum-wage-levels-across-asean.html
34. No. Country Min Wage/Month(in USD) Remark
9. Thailand - 269
10. Vietnam - 113 (Hanoi, Hai Phong
and Ho Chi Minh City.)
- 79 (remote areas)
Minimum Wage Levels Across ASEAN
Source: http://www.aseanbriefing.com/news/2013/04/16/minimum-wage-levels-across-asean.html
Hal. 33
38. Indonesia
Currently, 4 Free Trade Zones has been
established in Indonesia. :
• Batam Free Trade Zone and Free Port
• Bintan Free Trade Zone and Free Port
• Karimun Free Trade Zone and Free Port
• Sabang Free Trade Zone and Free Port
33 Industrial areas
In 19 Province
43. Didukung oleh:
1. SEAMEO Secretariat, Thailand
2. SEAMEO VOCTECH, Brunei Darussalam
3. SEAMEO SEAMOLEC, Indonesia
4. SEAMEO BIOTROP, Indonesia
5. SEAMEO SEARCA, Philippines
6. SEAMEO INNOTECH, Philippines
7. SEAMEO QITEP in Language, Indonesia
8. SEAMEO QITEP in Science, Indonesia
9. SEAMEO QITEP in Mathematics, Indonesia
10. SEAMEO RECFON, Indonesia
11. SEAMEO RIHED, Thailand
12. SEAMEO SPAFA, Thailand
13. SEAMEO TROPMED Network, Thailand
14. SEAMEO RECSAM, Malaysia
15. SEAMEO CELLL, Vietnam
16. SEAMEO SEN, Malaysia
17. SEAMEO RETRAC, Vietnam
18. SEAMEO RELC, Singapore
19. SEAMEO CHAT, Myanmar
Hal. 42
44. Thank You…….
Any question???
Terima kasih….
SEAMEO Secretariat
920 Mom Luang Pin Malakul Centenary Building
Sukhumvit Rd., Klongtoey, Bangkok 10110
Tel : +66 (0) 2391-0144
Fax: +66 (0) 2381-2587
Email: secretariat@seameo.org
Website: www.seameo.org
Tim Penyusun:
1. Dr. Gatot Hari Priowirjanto
2. Gede AP
3. Dr. Abi Sujak
4. Dr. AB Susanto
5. Kokok Haksono
6. Anti Rismayanti
7. Aline Almandha
8. Yusmar Hadi S
9. Midya N Santi