SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Strategi Pemeliharaan
         Ternak Sapi
PENDAMPINGAN PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI KERBAU
                     (PSDSK)




  BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT
                           2011
Mengapa Pakan Paling Penting
Diperhatikan ?

• Pakan Komponen Produksi Dengan
  Biaya Yang Terbesar (60-80% Biaya
  Produksi)

• Produktivitas Ternak 70% Dipengaruhi
  Faktor Lingkungan, Pengaruh Pakan ±
  60% Paling Besar

• Perubahan Fungsi Lahan Dan Iklim
  Membatasi Ketersediaan Hijauan Pakan
Sumber Pakan Limbah
Teknologi Pengawetan Pakan Ternak

1. Pengawetan Dengan Teknik Hay
 Pengeringan Secara Alami dan Alat Pengering
 Pengeringan Secara Alami
     Dijemur Secara Langsung
     Mengangin-anginkan Di Bawah Rumah, Pepohonan,
      Dll.
 Hijauan/Tanaman Yang Sudah Kering (Hay) Dijaga Agar
   Tidak Terkena Air Hujan (Busuk dan Nilai Gizinya Turun)
2. Pengawetan Dengan Teknik Silase

Tujuan Silase
 Pengawetan Kandungan Nutrisi Hijauan / Bahan
  Pakan
 Agar Bisa Disimpan Dalam Kurun Waktu Yang Lama,
 Mengatasi     Kesulitan   Pakan    Pada    Musim
  Kemarau/Paceklik

Bahan Baku :
Tanaman Hijauan, Limbah Industri Pertanian, Serta
Bahan Pakan Alami Lainnya,

Kadar Air Berkisar Antara 40 - 80% (Uji : Peras),
Dimasukan Dalam Sebuah Tempat Yang Tertutup Rapat
Kedap Udara Yang Disebut Silo atau Ditutup Terpal

Proses Fermentasi Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan
Silase Lebih Kurang 3 Minggu Dan Hasil Proses
Fermentasi Dapat Disimpan Selama 4-8 Bulan.
MEMBUAT SILASE SEDERHANA

Bahan-bahan :

   Sisa Rumput-rumputan, Jerami (Padi, Jagung)
   Sedikit Pupuk Urea ( Max 2 % dari Bobot Bahan)
   Campuran Pemanis dari Gula Yang Dicairkan
   Dedak Padi, Jagung Giling (Tambahan Energi)
   Disimpan di Tempat Yang Terlindung.

Proses :
   Potong Rumput/Jerami
   Buat Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm
   Taburi Campuran Bahan (Urea, Gula, Dedak)
   Tambahkan Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm
   Demikian seterusnya disusun hingga mencapai
    ketinggian 1 – 1.5 meter
   Basahi Bagian Luar Bahan (Lembab)
   Tutup Dengan Terpal/Plastik
Pemberian bahan tambahan , antara lain :

       -        Molase (melas) :  2,5 kg /100 kg hijauan.
       -        Onggok (tepung) : 2,5 kg/100 kg hijauan.
       -        Tepung jagung :    3,5 kg/100 kg hijauan.
       -        Dedak halus :     5,0 kg/100 kg hijauan.
       -        Ampas sagu :      7,0 kg/100 kg hijauan.

                                                                                                      Nilai
Indikator Penilaian   Nilai                               Penjelasan
                                                                                                   keberhasilan
      Wangi            25     1. Wangi seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan          25
                                 terdorong untuk mencicipinya.
                              2. Ingin mencoba mencicipinya tetapi asam, bau wangi                     20
                              3. Bau asam, dan apabila diisap oleh hidung, rasa/wangi baunya
                                 semakin kuat atau sama sekali tidak ada bau.                          10
                              4. Seperti jamur dan kompos bau yang tidak sedap                          0
      Rasa             25     1. Apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti                 25
                                 youghurt/yakult.
                              2. Rasanya sedikit asam                                                  20
                              3. Tidak ada rasa                                                         5
                              4. Rasa yang tidak sedap, tidak ada dorongan untuk mencobanya.            0
      Warna            25     1. Hijau kekuning-kuningan                                               25
                              2. Coklat agak kehitam-hitaman                                           10
                              3. Hitam, mendekati warna kompos                                          0
    Sentuhan           25     1. Kering, tetapi apabila dipegang terasa lembut dan empuk. Apabila      25
                                 menempel ditangan karena baunya yang wangi tidak dicucipun tidak
                                 apa-apa
                              2. Kandungan airnya terasa sedikit banyak tetapi tidak terasa basah.     10
                                 Apabila ditangan dicuci bau wanginya langsung hilang.
                              3. Kandungan airnya banyak, terasa basah sedikit (becek) bau yang
                                 menempel ditangan, harus dicuci dengan sabun supaya baunya             0
                                 hilang.
     JUMLAH           100     Jumlah nilai = Nilai wangi + Nilai rasa + Nilai warna + Nilai sentuh
Komposisi Bahan Pakan Sumber Energi dan Sumber Protein




  Sumber : Laboratorium Pakan Loka Penelitian Sapi Potong.
Kandungan Nutrisi Pakan Asal Limbah Pertanian
Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Asal Limbah Agroindustri
Contoh Formulasi Ransum (Bedasarkanbahan Kering)
                Metode Coba-coba
Tingkat Gizi Pakan/HMT dengan Umur Potong/Gembala
Kurva Pertumbuhan Rumput
Pedoman Penyusunan Nutrisi Pakan Untuk
       Pembibitan Sapi Potong
Pedoman Penyusunan Nutrisi Pakan Untuk
      Penggemukan Sapi Potong
Sapi Dara
    Pemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% dari Berat Badan

    Pemberian Suplemen Vitamin – Mineral 100 G/Ekor/Hari
    (PBBH Sebesar 0,550 Kg)




Keberhasilan Reproduksi Dan Produksi Sapi Dara Diharapkan
Berat Badan Saat Kawin Sekitar 250 Kg – 300 Kg (Skor
Kondisi Tubuh 3 – 4)

Sapi Dara Dapat Dikawinkan Pertama Kali Pada Umur ± 16,5
Bulan, Selanjutnya Umur Beranak Pertama Adalah Pada Usia
27 Bulan.
Skor Kondisi Tubuh
Efisiensi Reproduksi
 Atur pakan tepat untuk betina induk (Skor Ideal 3-4, skala 5)
 Bunting Kembali setelah 50 hari melahirkan
 1 Tahun = 1 Anak




          Skor 3                                   Skor 4
Sapi Bunting Muda
 Pemberian Bahan Kering Pakan
 Adalah 3% Dari Berat Badan

 Dedak Sebagai Pakan Penguat Pada Sapi
 Induk Bunting Muda Sebanyak 2 % Berat
 Badan

 Penambahan Suplemen
 Mengandung Kalsium, Fosfat Dan
 Vitamin ADEK




Dapat Menghasilkan PBBH 0,7 Kg
Sapi Bunting Tua
Pemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% Dari Berat Badan

Dedak/Bungkil Kelapa Sebagai Pakan Penguat Pada Sapi Induk
Bunting Sebanyak 2 % Berat Badan

 Penambahan Suplemen Yang Mengandung
 Kalsium, Fosfat dan Vitamin ADEK

Suplementasi Daun Tanaman Leguminosa Pohon Dan
Semak Selama Dua Bulan Pertama Setelah Beranak


 Bobot Lahir Tinggi
 Produksi Susu Tinggi
 Bobot Sapih Tinggi
 Kematian Pedet Rendah
 Bobot Bakalan (Potong Tinggi)
 Bobot Dewasa Tubuh Cepat Tercapai (Kawin)
Sapi Penggemukan
  Pemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% Dari Berat Badan
 Konsentrat Campuran Dedak Dan Ubi Kayu Yang Diparut
 Jagung (Biji, Dedak, Tongkol), Limbah Pengolahan Minyak
 (Bungkil)

  Permulaan Musim Hujan – Musim Kering Rumput Masih Hijau,
  Sapi Digembalakan Di Padang Rumput

  Pada Akhir Musim Kering Diberi Hijauan + Konsentrat




Pertambahan Berat Badan Harian 0,6 - > 1 kg / Hari
Susu Pengganti
• Bila Induk Mati atau Tidak Keluar Air Susunya, Maka
  Disusukan/Diperahkan Pada Induk Lain Yang Masih
  Produksi Colostrum.
• Apabila Tidak Ada Induk Lain, Diberikan Colostrum
  Buatan, Formulasi :
     Alternatif 1 :
      Air Hangat 0,5 Liter + 2 Sendok Makan Madu + 1
      Sendok Makan Minyak Ikan + 2 Butir Kuning Telur
     Alternatif 2 :
     ½ Liter Susu Murni + 1 Sendok Makan Minyak Ikan
     + 1 Butir Kuning Telur + 1 Sendok Makan Madu +
     0,25 Liter Air Hangat
• Bahan Diaduk Rata Kemudian Diminumkan Pada
  Pedet Dalam Keadaan Hangat
Kebutuhan Pakan Sapi Pedet




Keterangan :
• Konsentrat Pedet : Pakan Yang Mengandung Protein 16 S/D 18%, Tdn
   70%
• Umur 0-1 Minggu Pedet Bersama Induk
• Umur 1 Minggu S/D 3 Bulan Disusukan Ke Induk Minimal 2 X Per Hari
   atau Bersama Induk
Porsi Hijauan Disarankan :

Rumput : Legum (Kacang-kacangan) = 60 : 40 % Atau 75 : 25 %
Makin Baik Kualitas Kandungan Protein Pakan Hijauan,
Maka Porsi Hijauan Dapat Ditambah dan Porsi Pakan
Konsentrat Dapat Dikurangi.




                Sapi Peranakan Lokal     Sapi Peranakan Eks-import
                                         1)
     Periode    Konsentrat   Jerami2)    Konsentrat   Jerami2)
     Bl. ke 1      1,0 %         2,4 %        2,1 %      0,60 %
     Bl. Ke 2      0,8 %         2,5 %        1,9 %      0,65 %
     Bl. Ke 3      0,7 %         2,6 %        1,7 %      0,70 %
     Bl. Ke 4      0,5 %         2,7 %        1,6 %      0,75 %
Mineral Blok
Contoh Komposisi UMMB :
• Molases/ Gula Merah                   31%,
• Urea                                  3%,
• Garam                                 5%,
• Bekatul (Dedak Halus/Kualitas Bagus)  22%,
• Bungkil Kelapa                        22%,
• Kapur                                 8%
• Dolomit                               1%
• Mineral                               1%.
Cara Pembuatan UMMB
• Panaskan Molases/Gula Merah, Dicampur Dengan
  Bahan-bahan Lain (Telah Dicampur Terlebih
  Dahulu), Diaduk Bersama Molases Yang Telah Panas.
Strategi IB
Perkawinan Sapi
Pemilihan Bibit Sapi
Sistim Perkawinan Ternak
Kawin Alam

Inseminasi Buatan (Semen Beku atau Semen Segar)

Syarat Ternak IB :
    Induk Pilih yang Berbadan Besar, atau Sudah
        Melahirkan
    Pilih Semen / Straw IB dari Bangsa Sapi Potong :
         Simmental
          Limousine
          Brahman
          Peranakan Ongole
          Bali
          Madura

 Batas Boleh IB sampai anak keturunan ke – 3 (F3)
 Kalau lebih dari F3 resiko sukar bunting/ Majir
PROSES PRODUKSI BIBIT


1. Sistim Pastura Yaitu Pembibitan Sapi Potong Yang
   Sumber     Pakan     Utamanya     Berasal    dari
   Pastura/Padang Penggembalaan.

2. Sistim Semi Intensif Yaitu Pembibitan Sapi Potong
   Yang Menggabungkan Antara Sistem Pastura Dan
   Sistem Intensif. Cara Pemeliharaan Di Padang
   Penggembalaan Dan Dikandangkan.

3. Sistem Intensif Yaitu Pembibitan Sapi Potong Dengan
   Pemeliharaan Di Kandang. Pada Sistem Ini Kebutuhan
   Pakan Disediakan Penuh.
Pola Pengembangan Peternakan Sapi

Sistem Pemeliharaan Kandang Kolektif

 • Sistem Kandang Kolektif : Pemeliharaan Sapi
   Dalam Suatu Kandang Bersama,
 • Dibangun Gotong Royong oleh Para Peternak,
 • Berfungsi     Sebagai    Wadah        Kerjasama
   Peternak, Unit Usaha Agribisnis Sapi
   (Multifungsi)
 • Dasar Pertimbangan : Pemeliharaan Sapi
   Intensif,
 • Ternak Dipelihara Dalam Kandang Siang
   Malam,
 • Luas Lahan Relatif Sempit dan Jumlah
   Pemilikan Ternak Sapi Relatif Kecil ( 2-3 Ekor)
Syarat dan Prinsip Kandang Kolektif

1. Ramah Lingkungan, Sehingga Lokasinya Berada Diluar
   Lingkungan Pemukiman.

2. Bangunan Kandang Berada Pada Tanah            Milik
   Kelompok dan atau Tanah Pemerintah Desa.

3. Dibangun     Secara   Gotong    Royong   Melibatkan
   Partisipasi dan Swadaya Para Peternak.

4. Mempunyai Peraturan Yaitu Tata Tertib / Kesepakatan
   Yang Wajib Ditaati Seluruh Peternak Dalam Kelompok
   Kandang Kolektif.

5. Didayagunakan Untuk Berbagai Kepentingan Bersama
   Dan Kerjasama Bagi Peternak Anggota Kelompok.
Manfaat Kandang Kolektif

1. Wadah Kerjasama Peternak Dalam Kelompok/ Lembaga
   Lainnya.
2. Peternak Mudah Akses Informasi / Teknologi dari
   Dinas/Instansi.
3. Membantu Meningkatkan Pengamanan Kegiatan Usaha Dan
   Sistim Keamanan Lingkungan (Siskamling).
4. Memudahkan           Pengelolaan      Ternak       Seperti
   Mengawinkan, Seleksi, Pencatatan, Pengamanan Penyakit Dan
   Lain-lain.
5. Menghemat          Pengeluaran      Usaha        Agribisnis
   Peternakan, Efisiensi Penggunaan Lahan dan Biaya Bangunan
   Kandang.
6. Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Peternakan, Kotoran
   Ternak Dapat Ditampung (Menjadi Pupuk Organik dan Energi
   Gas Bio)
7. Memudahkan          Dinas/Instansi     Terkait      Dalam
   Membina, Membimbing dan Memberikan Pelayanan Kepada
   Para Petani Peternak.
Sinar Matahari    Pengaruh Suhu Udara Tinggi
                  Pada Ternak Sapi

                     Pencernaan Melambat

                        Berkeringat




                                             Pengeluaran CO2
                   Kebuntingan Rendah             Naik
                                          Pernafasan Meningkat
                                            Pesokan Makanan
                                                Berkurang


                                        Sapi Perlu Kandang
                                        / Pelindung

                 Produksi Susu Turun
Sistem Pemeliharaan Padang Penggembalaan

•   Padang Penggembalaan adalah lokasi atau
    hamparan lahan luas yang digunakan
    masyarakat untuk tempat menggembalakan
    ternak.
•   Sistem Padang Penggembalaan merupakan
    pola    usaha     peternakan   sapi  yang
    menggunakan       padang    penggembalaan
    dengan perhitungan daya tampung lahan
    sebagai basis kegiatan usaha produksi sapi
    bibit dan sapi potong.
Pengembangan Sistem Padang Penggembalaan          Harus
Memenuhi Ketentuan dan Persyaratan yaitu :

1. Merupakan Lokasi Pelepasan Ternak Oleh Masyarakat.
2. Wilayah Padang Penggembalaan Ditetapkan Dengan
   Peraturan Dan Atau Keputusan Muspika
3. Tanah Masyarakat Dan Telah Disepakati Untuk Diajdikan
   Wilayah Padang Penggembalaan
4. Memiliki Kelembagaan Kelompok Yang Beranggotakan
   Para Peternak .
5. Memiliki Tata Tertib Atau Kesepakatan Bersama Yang
   Wajib Ditaati Seluruh Peternak Dalam Wilayah Padang
   Penggembalaan
6. Secara Teknis, Sosial Budaya Dan Ekonomis Sangat
   Layak Dijadikan Padang Penggembalaan
Kawasan Peternakan Terpadu dengan Padang Penggembalaan
Manfaat sistem Padang Penggembalaan sebagai berikut :

1.   Meningkatkan Kualitas Dan Kapasiatas Tampung
     Ternak di Padang Pengembalaan.
2.   Mengembangkan Peternakan Terintegrasi Dengan
     Sektor Terkait.
3.   Memudahkan Dalam Mengembalakan Ternak.
4.   Meningkatkan Populasi Dan Produksi Ternak.
5.   Meningkatkan Skala Pemilikian Dan Pendapatan
     Peternak.
6.   Memudahkan Dinas Peternakan Dan Dinas/Instansi
     Terkait Dalam Membina,
7.   Membimbing Dan Memberikan Pelayanan Kepada
     Para Petani Peternak.
Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong

More Related Content

What's hot

Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingYusuf Ahmad
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestYusuf Ahmad
 
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi PTPN VI
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongBBPP_Batu
 
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)Sandi Ibrahim
 
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Sutrisno Wongso
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Tata Naipospos
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
1. a. pengertian tentang ternak ruminansia
1. a. pengertian tentang ternak ruminansia1. a. pengertian tentang ternak ruminansia
1. a. pengertian tentang ternak ruminansiaZEN HUZEN
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiRamaiyulis Ramai
 
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.pptTeknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.pptElin feed
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrEmi Suhaemi
 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Industri pembibitan ayam ras
Industri pembibitan ayam rasIndustri pembibitan ayam ras
Industri pembibitan ayam rasNela Nabila
 
Manajemen Pemeliharaan Parent Stock Broiler Periode Layer di Breeding Farm PT...
Manajemen Pemeliharaan Parent Stock Broiler Periode Layer di Breeding Farm PT...Manajemen Pemeliharaan Parent Stock Broiler Periode Layer di Breeding Farm PT...
Manajemen Pemeliharaan Parent Stock Broiler Periode Layer di Breeding Farm PT...Brawijaya University
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananAgnescia Sera
 
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak
Istilah dalam ilmu kesehatan ternakIstilah dalam ilmu kesehatan ternak
Istilah dalam ilmu kesehatan ternakYusuf Ahmad
 

What's hot (20)

Pemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambingPemeliharaan kambing
Pemeliharaan kambing
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
 
manajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternakmanajemen kesehatan ternak
manajemen kesehatan ternak
 
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi PotongIntegrasi Tebu dan Sapi Potong
Integrasi Tebu dan Sapi Potong
 
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
 
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
Beternak sapi potong yang menuntugkan (bisnis model & SWOT analisis)
 
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
Epidemiologi, Vaksin dan Vaksinasi PMK - Direktorat Kesehatan Hewan, 8-9 Agus...
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
1. a. pengertian tentang ternak ruminansia
1. a. pengertian tentang ternak ruminansia1. a. pengertian tentang ternak ruminansia
1. a. pengertian tentang ternak ruminansia
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
 
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.pptTeknis Ransum Ruminansia.ppt
Teknis Ransum Ruminansia.ppt
 
DASAR ILMU NUTRISI
DASAR ILMU NUTRISIDASAR ILMU NUTRISI
DASAR ILMU NUTRISI
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
 
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPASLaporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Dendeng - UNPAS
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Industri pembibitan ayam ras
Industri pembibitan ayam rasIndustri pembibitan ayam ras
Industri pembibitan ayam ras
 
Manajemen Pemeliharaan Parent Stock Broiler Periode Layer di Breeding Farm PT...
Manajemen Pemeliharaan Parent Stock Broiler Periode Layer di Breeding Farm PT...Manajemen Pemeliharaan Parent Stock Broiler Periode Layer di Breeding Farm PT...
Manajemen Pemeliharaan Parent Stock Broiler Periode Layer di Breeding Farm PT...
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
 
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak
Istilah dalam ilmu kesehatan ternakIstilah dalam ilmu kesehatan ternak
Istilah dalam ilmu kesehatan ternak
 

Similar to Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong

Laporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarLaporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarsusy amelia
 
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarLaporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarSusy Amelia
 
18006291.ppt
18006291.ppt18006291.ppt
18006291.pptSyandiKha
 
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 f
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 fSorgum & ubi kayu sebagai 3 f
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 fSuryadi Buyrami
 
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdfagroteknologitrilogi
 
Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananForza Angg
 
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Phaphy Wahyudhi
 
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikAplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikRas Riono
 
Blog ummi yashila mengenal berbagai macam bahan tambahan pada kue
Blog ummi yashila  mengenal berbagai macam bahan tambahan pada kueBlog ummi yashila  mengenal berbagai macam bahan tambahan pada kue
Blog ummi yashila mengenal berbagai macam bahan tambahan pada kueFitri Aryanti
 
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikFirlita Nurul Kharisma
 
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)Phaphy Wahyudhi
 
dodol onggok
dodol onggokdodol onggok
dodol onggoksma
 
73e001a6b3fd3922eeb61f1da2e12b55
73e001a6b3fd3922eeb61f1da2e12b5573e001a6b3fd3922eeb61f1da2e12b55
73e001a6b3fd3922eeb61f1da2e12b55GilangFajarR
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
PPT praktikum modul 3 kp 2.pptx
PPT praktikum modul 3 kp 2.pptxPPT praktikum modul 3 kp 2.pptx
PPT praktikum modul 3 kp 2.pptxKetutTantre2
 
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Ernalia Rosita
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptMiraPuspitayani
 

Similar to Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong (20)

Laporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarLaporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
 
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasarLaporan praktikum ilmu pangan dasar
Laporan praktikum ilmu pangan dasar
 
18006291.ppt
18006291.ppt18006291.ppt
18006291.ppt
 
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 f
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 fSorgum & ubi kayu sebagai 3 f
Sorgum & ubi kayu sebagai 3 f
 
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
13 Regulasi dan efek kesehatan BTP.pdf
 
Proses Gula Kelapa 2007
Proses Gula Kelapa 2007Proses Gula Kelapa 2007
Proses Gula Kelapa 2007
 
Susu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan MakananSusu - Ilmu Bahan Makanan
Susu - Ilmu Bahan Makanan
 
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
Bab I - IV (Pembuatan Roti Tape 9 d)
 
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikAplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
 
Blog ummi yashila mengenal berbagai macam bahan tambahan pada kue
Blog ummi yashila  mengenal berbagai macam bahan tambahan pada kueBlog ummi yashila  mengenal berbagai macam bahan tambahan pada kue
Blog ummi yashila mengenal berbagai macam bahan tambahan pada kue
 
Kedelai hitam
Kedelai hitamKedelai hitam
Kedelai hitam
 
Melomas Agronomi
Melomas AgronomiMelomas Agronomi
Melomas Agronomi
 
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organikPembuatan nata de soya dari limbah organik
Pembuatan nata de soya dari limbah organik
 
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
BAB I - IV (PEMBUATAN ROTI PISANG)
 
dodol onggok
dodol onggokdodol onggok
dodol onggok
 
73e001a6b3fd3922eeb61f1da2e12b55
73e001a6b3fd3922eeb61f1da2e12b5573e001a6b3fd3922eeb61f1da2e12b55
73e001a6b3fd3922eeb61f1da2e12b55
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
PPT praktikum modul 3 kp 2.pptx
PPT praktikum modul 3 kp 2.pptxPPT praktikum modul 3 kp 2.pptx
PPT praktikum modul 3 kp 2.pptx
 
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
Iradiasi Hewani dan Bahan Tambahan Pangan
 
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.pptTeknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
Teknologi Pengolahan Hijauan Pakan.ppt
 

More from Gufroni Arsjad Lalu Muhammad

Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamationAgrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamationGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambasPeta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambasGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternakPoster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternakGufroni Arsjad Lalu Muhammad
 

More from Gufroni Arsjad Lalu Muhammad (20)

Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamationAgrosilvopastoral system for coal mine reclamation
Agrosilvopastoral system for coal mine reclamation
 
Exploring indonesian livestock system
Exploring indonesian livestock systemExploring indonesian livestock system
Exploring indonesian livestock system
 
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
Rekomendasi Rumput dan Kacang kacangan (Legum) untuk Desa Sinar Tebudak, Kab....
 
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapiMekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
 
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternakMemanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
Memanfaatkan hasil samping perkebunan untuk ternak
 
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
APLIKASI TEKNOLOGI MODEL MODEL PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI PETERNAKAN PERKE...
 
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambasFormulasi ransum itik petelur kab. sambas
Formulasi ransum itik petelur kab. sambas
 
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambasPeta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
Peta distribusi penyakit dan hama tanaman jeruk sambas
 
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan BaratPeta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
Peta Distribusi Ayam Tukong Kalimantan Barat
 
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
Kawasan usaha agribisnis terpadu jeruju besar (12 9-05)
 
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternakPoster makalah  pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
Poster makalah pemilihan jenis Hijauan makanan ternak
 
Qurban cinta Allah dan Orang Tua
Qurban cinta Allah dan Orang TuaQurban cinta Allah dan Orang Tua
Qurban cinta Allah dan Orang Tua
 
Pengenalan alat gps
Pengenalan alat gpsPengenalan alat gps
Pengenalan alat gps
 
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
Ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB)
 
Efisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potongEfisiensi pembibitan sapi potong
Efisiensi pembibitan sapi potong
 
Pengelolaan padang gembala
Pengelolaan padang gembalaPengelolaan padang gembala
Pengelolaan padang gembala
 
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapiMekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
Mekanisasi mendukung integrasi sawit sapi
 
Bangsa sapi
Bangsa sapiBangsa sapi
Bangsa sapi
 
Pakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambingPakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambing
 
Rencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapiRencana pengembangan kandang sapi
Rencana pengembangan kandang sapi
 

Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi Potong

  • 1. Strategi Pemeliharaan Ternak Sapi PENDAMPINGAN PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI KERBAU (PSDSK) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN BARAT 2011
  • 2. Mengapa Pakan Paling Penting Diperhatikan ? • Pakan Komponen Produksi Dengan Biaya Yang Terbesar (60-80% Biaya Produksi) • Produktivitas Ternak 70% Dipengaruhi Faktor Lingkungan, Pengaruh Pakan ± 60% Paling Besar • Perubahan Fungsi Lahan Dan Iklim Membatasi Ketersediaan Hijauan Pakan
  • 4. Teknologi Pengawetan Pakan Ternak 1. Pengawetan Dengan Teknik Hay  Pengeringan Secara Alami dan Alat Pengering  Pengeringan Secara Alami  Dijemur Secara Langsung  Mengangin-anginkan Di Bawah Rumah, Pepohonan, Dll.  Hijauan/Tanaman Yang Sudah Kering (Hay) Dijaga Agar Tidak Terkena Air Hujan (Busuk dan Nilai Gizinya Turun)
  • 5. 2. Pengawetan Dengan Teknik Silase Tujuan Silase  Pengawetan Kandungan Nutrisi Hijauan / Bahan Pakan  Agar Bisa Disimpan Dalam Kurun Waktu Yang Lama,  Mengatasi Kesulitan Pakan Pada Musim Kemarau/Paceklik Bahan Baku : Tanaman Hijauan, Limbah Industri Pertanian, Serta Bahan Pakan Alami Lainnya, Kadar Air Berkisar Antara 40 - 80% (Uji : Peras), Dimasukan Dalam Sebuah Tempat Yang Tertutup Rapat Kedap Udara Yang Disebut Silo atau Ditutup Terpal Proses Fermentasi Yang Dibutuhkan Untuk Pembuatan Silase Lebih Kurang 3 Minggu Dan Hasil Proses Fermentasi Dapat Disimpan Selama 4-8 Bulan.
  • 6. MEMBUAT SILASE SEDERHANA Bahan-bahan :  Sisa Rumput-rumputan, Jerami (Padi, Jagung)  Sedikit Pupuk Urea ( Max 2 % dari Bobot Bahan)  Campuran Pemanis dari Gula Yang Dicairkan  Dedak Padi, Jagung Giling (Tambahan Energi)  Disimpan di Tempat Yang Terlindung. Proses :  Potong Rumput/Jerami  Buat Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm  Taburi Campuran Bahan (Urea, Gula, Dedak)  Tambahkan Lapisan Bahan Pakan ± 10-15 Cm  Demikian seterusnya disusun hingga mencapai ketinggian 1 – 1.5 meter  Basahi Bagian Luar Bahan (Lembab)  Tutup Dengan Terpal/Plastik
  • 7. Pemberian bahan tambahan , antara lain : - Molase (melas) : 2,5 kg /100 kg hijauan. - Onggok (tepung) : 2,5 kg/100 kg hijauan. - Tepung jagung : 3,5 kg/100 kg hijauan. - Dedak halus : 5,0 kg/100 kg hijauan. - Ampas sagu : 7,0 kg/100 kg hijauan. Nilai Indikator Penilaian Nilai Penjelasan keberhasilan Wangi 25 1. Wangi seperti buah-buahan dan sedikit asam, sangat wangi dan 25 terdorong untuk mencicipinya. 2. Ingin mencoba mencicipinya tetapi asam, bau wangi 20 3. Bau asam, dan apabila diisap oleh hidung, rasa/wangi baunya semakin kuat atau sama sekali tidak ada bau. 10 4. Seperti jamur dan kompos bau yang tidak sedap 0 Rasa 25 1. Apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti 25 youghurt/yakult. 2. Rasanya sedikit asam 20 3. Tidak ada rasa 5 4. Rasa yang tidak sedap, tidak ada dorongan untuk mencobanya. 0 Warna 25 1. Hijau kekuning-kuningan 25 2. Coklat agak kehitam-hitaman 10 3. Hitam, mendekati warna kompos 0 Sentuhan 25 1. Kering, tetapi apabila dipegang terasa lembut dan empuk. Apabila 25 menempel ditangan karena baunya yang wangi tidak dicucipun tidak apa-apa 2. Kandungan airnya terasa sedikit banyak tetapi tidak terasa basah. 10 Apabila ditangan dicuci bau wanginya langsung hilang. 3. Kandungan airnya banyak, terasa basah sedikit (becek) bau yang menempel ditangan, harus dicuci dengan sabun supaya baunya 0 hilang. JUMLAH 100 Jumlah nilai = Nilai wangi + Nilai rasa + Nilai warna + Nilai sentuh
  • 8. Komposisi Bahan Pakan Sumber Energi dan Sumber Protein Sumber : Laboratorium Pakan Loka Penelitian Sapi Potong.
  • 9.
  • 10. Kandungan Nutrisi Pakan Asal Limbah Pertanian
  • 11. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Asal Limbah Agroindustri
  • 12. Contoh Formulasi Ransum (Bedasarkanbahan Kering) Metode Coba-coba
  • 13. Tingkat Gizi Pakan/HMT dengan Umur Potong/Gembala
  • 15. Pedoman Penyusunan Nutrisi Pakan Untuk Pembibitan Sapi Potong
  • 16. Pedoman Penyusunan Nutrisi Pakan Untuk Penggemukan Sapi Potong
  • 17. Sapi Dara Pemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% dari Berat Badan Pemberian Suplemen Vitamin – Mineral 100 G/Ekor/Hari (PBBH Sebesar 0,550 Kg) Keberhasilan Reproduksi Dan Produksi Sapi Dara Diharapkan Berat Badan Saat Kawin Sekitar 250 Kg – 300 Kg (Skor Kondisi Tubuh 3 – 4) Sapi Dara Dapat Dikawinkan Pertama Kali Pada Umur ± 16,5 Bulan, Selanjutnya Umur Beranak Pertama Adalah Pada Usia 27 Bulan.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Efisiensi Reproduksi  Atur pakan tepat untuk betina induk (Skor Ideal 3-4, skala 5)  Bunting Kembali setelah 50 hari melahirkan  1 Tahun = 1 Anak Skor 3 Skor 4
  • 24. Sapi Bunting Muda Pemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% Dari Berat Badan Dedak Sebagai Pakan Penguat Pada Sapi Induk Bunting Muda Sebanyak 2 % Berat Badan Penambahan Suplemen Mengandung Kalsium, Fosfat Dan Vitamin ADEK Dapat Menghasilkan PBBH 0,7 Kg
  • 25. Sapi Bunting Tua Pemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% Dari Berat Badan Dedak/Bungkil Kelapa Sebagai Pakan Penguat Pada Sapi Induk Bunting Sebanyak 2 % Berat Badan Penambahan Suplemen Yang Mengandung Kalsium, Fosfat dan Vitamin ADEK Suplementasi Daun Tanaman Leguminosa Pohon Dan Semak Selama Dua Bulan Pertama Setelah Beranak Bobot Lahir Tinggi Produksi Susu Tinggi Bobot Sapih Tinggi Kematian Pedet Rendah Bobot Bakalan (Potong Tinggi) Bobot Dewasa Tubuh Cepat Tercapai (Kawin)
  • 26. Sapi Penggemukan Pemberian Bahan Kering Pakan Adalah 3% Dari Berat Badan Konsentrat Campuran Dedak Dan Ubi Kayu Yang Diparut Jagung (Biji, Dedak, Tongkol), Limbah Pengolahan Minyak (Bungkil) Permulaan Musim Hujan – Musim Kering Rumput Masih Hijau, Sapi Digembalakan Di Padang Rumput Pada Akhir Musim Kering Diberi Hijauan + Konsentrat Pertambahan Berat Badan Harian 0,6 - > 1 kg / Hari
  • 27. Susu Pengganti • Bila Induk Mati atau Tidak Keluar Air Susunya, Maka Disusukan/Diperahkan Pada Induk Lain Yang Masih Produksi Colostrum. • Apabila Tidak Ada Induk Lain, Diberikan Colostrum Buatan, Formulasi :  Alternatif 1 : Air Hangat 0,5 Liter + 2 Sendok Makan Madu + 1 Sendok Makan Minyak Ikan + 2 Butir Kuning Telur  Alternatif 2 : ½ Liter Susu Murni + 1 Sendok Makan Minyak Ikan + 1 Butir Kuning Telur + 1 Sendok Makan Madu + 0,25 Liter Air Hangat • Bahan Diaduk Rata Kemudian Diminumkan Pada Pedet Dalam Keadaan Hangat
  • 28. Kebutuhan Pakan Sapi Pedet Keterangan : • Konsentrat Pedet : Pakan Yang Mengandung Protein 16 S/D 18%, Tdn 70% • Umur 0-1 Minggu Pedet Bersama Induk • Umur 1 Minggu S/D 3 Bulan Disusukan Ke Induk Minimal 2 X Per Hari atau Bersama Induk
  • 29. Porsi Hijauan Disarankan : Rumput : Legum (Kacang-kacangan) = 60 : 40 % Atau 75 : 25 % Makin Baik Kualitas Kandungan Protein Pakan Hijauan, Maka Porsi Hijauan Dapat Ditambah dan Porsi Pakan Konsentrat Dapat Dikurangi. Sapi Peranakan Lokal Sapi Peranakan Eks-import 1) Periode Konsentrat Jerami2) Konsentrat Jerami2) Bl. ke 1 1,0 % 2,4 % 2,1 % 0,60 % Bl. Ke 2 0,8 % 2,5 % 1,9 % 0,65 % Bl. Ke 3 0,7 % 2,6 % 1,7 % 0,70 % Bl. Ke 4 0,5 % 2,7 % 1,6 % 0,75 %
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33. Mineral Blok Contoh Komposisi UMMB : • Molases/ Gula Merah 31%, • Urea 3%, • Garam 5%, • Bekatul (Dedak Halus/Kualitas Bagus) 22%, • Bungkil Kelapa 22%, • Kapur 8% • Dolomit 1% • Mineral 1%. Cara Pembuatan UMMB • Panaskan Molases/Gula Merah, Dicampur Dengan Bahan-bahan Lain (Telah Dicampur Terlebih Dahulu), Diaduk Bersama Molases Yang Telah Panas.
  • 36.
  • 37.
  • 38. Sistim Perkawinan Ternak Kawin Alam Inseminasi Buatan (Semen Beku atau Semen Segar) Syarat Ternak IB :  Induk Pilih yang Berbadan Besar, atau Sudah Melahirkan  Pilih Semen / Straw IB dari Bangsa Sapi Potong : Simmental  Limousine  Brahman  Peranakan Ongole  Bali  Madura Batas Boleh IB sampai anak keturunan ke – 3 (F3) Kalau lebih dari F3 resiko sukar bunting/ Majir
  • 39. PROSES PRODUKSI BIBIT 1. Sistim Pastura Yaitu Pembibitan Sapi Potong Yang Sumber Pakan Utamanya Berasal dari Pastura/Padang Penggembalaan. 2. Sistim Semi Intensif Yaitu Pembibitan Sapi Potong Yang Menggabungkan Antara Sistem Pastura Dan Sistem Intensif. Cara Pemeliharaan Di Padang Penggembalaan Dan Dikandangkan. 3. Sistem Intensif Yaitu Pembibitan Sapi Potong Dengan Pemeliharaan Di Kandang. Pada Sistem Ini Kebutuhan Pakan Disediakan Penuh.
  • 40. Pola Pengembangan Peternakan Sapi Sistem Pemeliharaan Kandang Kolektif • Sistem Kandang Kolektif : Pemeliharaan Sapi Dalam Suatu Kandang Bersama, • Dibangun Gotong Royong oleh Para Peternak, • Berfungsi Sebagai Wadah Kerjasama Peternak, Unit Usaha Agribisnis Sapi (Multifungsi) • Dasar Pertimbangan : Pemeliharaan Sapi Intensif, • Ternak Dipelihara Dalam Kandang Siang Malam, • Luas Lahan Relatif Sempit dan Jumlah Pemilikan Ternak Sapi Relatif Kecil ( 2-3 Ekor)
  • 41. Syarat dan Prinsip Kandang Kolektif 1. Ramah Lingkungan, Sehingga Lokasinya Berada Diluar Lingkungan Pemukiman. 2. Bangunan Kandang Berada Pada Tanah Milik Kelompok dan atau Tanah Pemerintah Desa. 3. Dibangun Secara Gotong Royong Melibatkan Partisipasi dan Swadaya Para Peternak. 4. Mempunyai Peraturan Yaitu Tata Tertib / Kesepakatan Yang Wajib Ditaati Seluruh Peternak Dalam Kelompok Kandang Kolektif. 5. Didayagunakan Untuk Berbagai Kepentingan Bersama Dan Kerjasama Bagi Peternak Anggota Kelompok.
  • 42.
  • 43. Manfaat Kandang Kolektif 1. Wadah Kerjasama Peternak Dalam Kelompok/ Lembaga Lainnya. 2. Peternak Mudah Akses Informasi / Teknologi dari Dinas/Instansi. 3. Membantu Meningkatkan Pengamanan Kegiatan Usaha Dan Sistim Keamanan Lingkungan (Siskamling). 4. Memudahkan Pengelolaan Ternak Seperti Mengawinkan, Seleksi, Pencatatan, Pengamanan Penyakit Dan Lain-lain. 5. Menghemat Pengeluaran Usaha Agribisnis Peternakan, Efisiensi Penggunaan Lahan dan Biaya Bangunan Kandang. 6. Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Peternakan, Kotoran Ternak Dapat Ditampung (Menjadi Pupuk Organik dan Energi Gas Bio) 7. Memudahkan Dinas/Instansi Terkait Dalam Membina, Membimbing dan Memberikan Pelayanan Kepada Para Petani Peternak.
  • 44. Sinar Matahari Pengaruh Suhu Udara Tinggi Pada Ternak Sapi Pencernaan Melambat Berkeringat Pengeluaran CO2 Kebuntingan Rendah Naik Pernafasan Meningkat Pesokan Makanan Berkurang Sapi Perlu Kandang / Pelindung Produksi Susu Turun
  • 45.
  • 46. Sistem Pemeliharaan Padang Penggembalaan • Padang Penggembalaan adalah lokasi atau hamparan lahan luas yang digunakan masyarakat untuk tempat menggembalakan ternak. • Sistem Padang Penggembalaan merupakan pola usaha peternakan sapi yang menggunakan padang penggembalaan dengan perhitungan daya tampung lahan sebagai basis kegiatan usaha produksi sapi bibit dan sapi potong.
  • 47. Pengembangan Sistem Padang Penggembalaan Harus Memenuhi Ketentuan dan Persyaratan yaitu : 1. Merupakan Lokasi Pelepasan Ternak Oleh Masyarakat. 2. Wilayah Padang Penggembalaan Ditetapkan Dengan Peraturan Dan Atau Keputusan Muspika 3. Tanah Masyarakat Dan Telah Disepakati Untuk Diajdikan Wilayah Padang Penggembalaan 4. Memiliki Kelembagaan Kelompok Yang Beranggotakan Para Peternak . 5. Memiliki Tata Tertib Atau Kesepakatan Bersama Yang Wajib Ditaati Seluruh Peternak Dalam Wilayah Padang Penggembalaan 6. Secara Teknis, Sosial Budaya Dan Ekonomis Sangat Layak Dijadikan Padang Penggembalaan
  • 48. Kawasan Peternakan Terpadu dengan Padang Penggembalaan
  • 49.
  • 50. Manfaat sistem Padang Penggembalaan sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kualitas Dan Kapasiatas Tampung Ternak di Padang Pengembalaan. 2. Mengembangkan Peternakan Terintegrasi Dengan Sektor Terkait. 3. Memudahkan Dalam Mengembalakan Ternak. 4. Meningkatkan Populasi Dan Produksi Ternak. 5. Meningkatkan Skala Pemilikian Dan Pendapatan Peternak. 6. Memudahkan Dinas Peternakan Dan Dinas/Instansi Terkait Dalam Membina, 7. Membimbing Dan Memberikan Pelayanan Kepada Para Petani Peternak.