SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Pesawat adalah Alat-alat yang digunakan
manusia untuk mempermudah dalam
melakukan kerja atau usaha.
Terdapat 2 macam pesawat yaitu:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Pesawat sederhana merupakan peralatan yang
dibuat sangat praktis dan mudah digunakan.
Ada 4 macam pesawat sederhana yaitu tuas,
katrol, bidang miring, dan roda berporos.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Pesawat rumit adalah pesawat yang
tersusun atas beberapa pesawat sederhana.
Contohnya yaitu Sepeda motor, radio,
komputer, mobil, sepeda, dan sebagainya.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Tuas/pengungkit adalah pesawat sederhana
yang berbentuk batang keras sempit yang
dapat berputar di sekitar satu titik.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Keuntungan Mekanis (KM)
Keuntungan mekanis merupakan
Perbandingan antara Beban yang ingin
dipindah dengan gaya (kuasa) yang
diberikan.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Pada tuas berlaku kekekalan usaha apabila
gaya gesek diabaikan. Jika usaha kuasa
dianggap usaha masukan dan usaha beban
adalahkeluaran output maka berlaku
persamaan:
F
W
s W
s F

F = Gaya dilakukan/kuasa
sF = Perpindahan gaya/kuasa
W = beban/berat
sW = Perpindahan beban/berat
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Jika tuas diberi gaya F sehingga posisinya berubah dari
posisi 1 menjadi posisi 2, maka akan terlihat tuas
membentuk dua buah segitiga sama kaki yang
sebangun. Karena kedua segitiga sebangun maka
berlaku rumus perbandingan berikut:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Diketahui bahwa:
Hasil substitusi:
Karena berlaku kekekalan usaha maka:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Perhatikan Gambar di Bawah!
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Pada ilustrasi gambar, beban ( ) = 80 N
dan kuasa ( ) = 40 N, sehingga:
Keuntungan mekanis tersebut menyatakan
bahwa tuas pada ilustrasi gambar
memperbesar gaya sebanyak 2 kali.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Selanjutnya kita bandingkan antara lengan
kuasa (lF) dengan lengan beban (lw ).
dan sehingga:
Ternyata keuntungan mekanis pada tuas
juga dapat dihitung dengan
membandingkan antara lengan kuasa (lF)
dengan lengan beban (lw ).
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Kekekalan usaha menyatakan bahwa pesawat
sederhana selalu bekerja memperbesar gaya saja
atau memperbesar perpindahan saja. Pesawat
sederhana tidak pernah memperbesar gaya
sekaligus perpindahannya. Jika pesawat
sederhana memperbesar gaya maka pesawat
sederhana harus membayarnya dengan
perpindahan yang lebih besar.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Tuas kelas Pertama
Tuas kelas pertama yaitu tuas dengan titik
tumpu berada diantara titik beban dan titik
kuasa. KM>1 jika > dari Contoh:Fl Wl
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Tuas kelas Kedua
Tuas kelas kedua yaitu tuas dengan titik
beban berada diantara titik tumpu dan titik
kuasa. KM selalu >1 karena Contoh:F Wl l
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Tuas kelas Ketiga
Tuas kelas ketiga yaitu tuas dengan titik kuasa berada
diantara titik beban dan titik Tumpu. KM selalu <1
karena ,Sehingga tuas ini bukan untuk
memperbesar gaya tetapi untuk memperbesar
perpindahan. Contoh:
F Wl l
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Katrol adalah pesawat sederhana yang terdiri
dari sebuah roda atau piringan beralur dan tali
atau kabel yang mengelilingi alur roda atau
piringan tersebut. Ditinjau dari cara kerjanya,
katrol merupakan jenis pengungkit, karena pada
katrol juga terdapat titik tumpu, titik kuasa, dan
titik beban.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Katrol Tunggal Tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya
tidak berubah ketika digunakan. Biasanya posisi
katrolnya terikat pada satu tempat tertentu. Titik
tumpu sebuah katrol tetap terletak pada sumbu
katrolnya
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Keuntungan Mekanis Katrol Tunggal Tetap
Keuntungan mekanis katrol tetap dapat dicari
dengan prinsip Tuas:
1F
W
l r
l r
 
Keuntungan mekanisnya hanya satu,
sehingga katrol tetap tidak digunakan
untuk memperbesar gaya melainkan hanya
untuk mengubah arah gaya yang harus
diberikan .
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Katrol Bebas
Katrol bebas merupakan katrol yang posisi atau
kedudukannya berubah ketika digunakan.
Satu ujung tali diikat pada tempat
tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik
maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini
bisa kita temukan pada alat-alat
pengangkat peti kemas di pelabuhan.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Keuntungan mekanis Katrol Bebas
KM dari katrol bebas juga dapat dihitung dengan
prinsip tuas.Titik C sebagai titik tumpu, titik A
sebagai titik kuasa, dan titik B sebagai
titik beban, sehingga lengan beban
adalah BC dan lengan kuasa adalah AC
dimana AC = 2 BC. Jadi keuntungan
mekanis katrol bebas adalah sebagai
berikut:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Katrol Majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan antara
katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini
dihubungkan dengan tali.Pada katrol majemuk,
beban dikaitkan pada katrol bebas dan
salah satu ujung tali dikaitkan pada
penampang katrol tetap. Bila ujung tali
yang lain ditarik, maka beban akan
terangkat.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Keuntungan mekanis Katrol Majemuk
KM dari katrol majemuk dapat ditentukan dari
banyaknya tali katrol yang mengangkat beban.
Tampak pada gambar bahwa untuk
mengangkat beban (W) diperlukan gaya
sebesar F. Gaya berat W ditopang oleh 4
penggal tali penyangga, dan karena gaya
berat ini sama dengan jumlah gaya yang
bekerja pada masing-masing penggal tali,
maka:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Bidang miring adalah permukaan rata yang
menghubungkan dua tempat yang berbeda
ketinggiannya. Bidang miring diposisikan miring
agar dapat memperkecil gaya yang dibutuhkan
untuk memindahkan benda ke tempat yang
lebih tinggi dibandingkan mengangkatnya
secara vertikal.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Bidang miring memberikan keuntungan yaitu
memungkinkan kita memindahkan suatu benda ke
tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih
kecil. Meskipun demikian, bidang miring juga
memiliki kelemahan, yaitu jarak yang harus
ditempuh untuk memindahkan benda tersebut
menjadi lebih panjang (jauh).
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Keuntungan Mekanis Bidang Miring
Sebuah kotak dengan berat W akan
dipindahkan ke atas sebuah rak setinggi h
dengan menggunakan sebuah bidang miring
yang panjangnya s dan dengan gaya sebesar
F. Maka usahanya adalah F x s.
apabila peti seberat tersebut diangkat langsung secara tegak, tanpa
bantuan bidang miring ke atas rak setinggi h, maka kerja atau usaha
yang harus dilakukan adalah W x h.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Keuntungan Mekanis Bidang Miring
Karena ketinggian yang hendak dicapai, yakni
tinggi rak adalah tetap (sama), sehingga besar
usaha atau kerja yang kita lakukan, baik dengan
menggunakan bidang miring maupun tanpa
menggunakan bidang miring adalah sama
(kekekalan usaha), atau secara matematis:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Terdapat dua jenis bidang miring, yaitu bidang
miring diam dan bidang miring bergerak.
-Bidang miring Diam
Pada bidang miring diam, benda lah yang
bergerak sepanjang bidang miring. Contoh:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
-Bidang Miring Bergerak
Pada bidang miring bergerak, benda diam di atas
bidang miring, dan bidang miring itu sendiri yang
menaikkan benda. Contoh: Baji dan sekrup
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Roda dan poros merupakan salah satu jenis
pesawat sederhana yang terdiri dari dua buah
silinder dengan jari-jari yang berbeda dan
bergabung di pusatnya. Silinder berjari-jari besar
dinamakan roda dan silinder berjari-jari kecil
dinamakan poros.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Roda dan poros merupakan pesawat sederhana
yang berfungsi memperbesar kecepatan dan
gaya. Pada gambar jika gaya berat W akan
diangkat menggunakan roda berporos, dimana
jari-jari roda adalah R dan porosnya r, dengan
cara menarik tali dengan gaya kuasa sebesar F,
maka berlaku persamaan:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Roda berporos ini merupakan salah satu dari
bentuk hubungan roda-roda, yaitu dua buah roda
yang berputar pada sumbu yang sama.
Hubungan roda-roda diantaranya:
2 Roda di
poros yang
sama
2 Roda
bersinggungan
tepiannya
2 Roda dihubungkan
dengan tali
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
-Dua Buah Roda yang Berputar pada
Satu Sumbu yang Sama.
Pada hubungan roda-roda tersebut
terlihat jika titik A bergerak ke titik B,
maka kedua roda akan bergerak membentuk
sudut θ yang sama, dan berputar dengan T yang
sama, sehingga pada kedua roda tersebut
berlaku:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
-Dua Buah Roda yang Saling
Bersinggungan Tepiannya
Pada hubungan roda-roda ini titik
tumpunya merupakan masing-
masing sumbunya. Jika kita beri gaya pada roda
besar dan beban pada roda kecil, maka kekekalan
usaha berlaku sehingga:
Bila roda besar yang
diputar, maka akan
menimbulkan kelipatan
gaya karena R > r
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Jika keliling lingkaran besar sama
dengan 2 kali keliling lingkaran
kecil, terlihat pada gambar bila
lingkaran kecil berputar penuh
(360o) maka lingkaran besar hanya berputar
setengah (180o) atau dapat dikatakan
menghasilkan perpindahan yang sama yaitu
sebesar lingkaran kecil. Karena keduanya berputar
dengan t yang sama maka berlaku persamaan
berikut:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Roda kecil memiliki kecepatan
sudut yang lebih besar daripada
roda besar ( ). Sehingga bila
roda besar diputar akan
menghasilkan kecepatan sudut
lebih besar di roda kecil.
Biasanya, roda yang digunakan adalah roda yang
berberigi dan keuntungan mekanisnya papat
dihitung dari perbandingan jumlah gigi (n) pada
kedua roda tersebut, yaitu:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
Hal lain yang perlu di ketahui
adalah arah putar roda, yaitu
arah putar roda saling
berlawanan. Jika salah satunya
berputar searah jarum jam, maka
yang satunya akan berputar
melawan arah jarum jam.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
-Dua Buah Roda yang Dihubungkan
dengan Tali
Cara kerja dari hubungan roda ini
hampir sama dengan dua roda yang
saling bersinggungan tepiannya. Perbedannya hanyalah
pada arah gerak kedua roda yang menuju arah yang
sama. Jadi pada hubungan roda-roda ini juga berlaku
persamaan:
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
pada hubungan roda-roda ini juga
berlaku persamaan:
Perbedaan antara hubungan 2 roda
bersinggungan langsung dengan 2 roda yang
dihubungkan tali hanyalah pada arah gerak. Pada
hubungan ini kedua roda menuju arah yang sama.
Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta

More Related Content

What's hot

Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
ririsarum
 
Soal usaha energi-pesawat sederhana
Soal usaha energi-pesawat sederhanaSoal usaha energi-pesawat sederhana
Soal usaha energi-pesawat sederhana
agus mulanto
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
ikasaputri
 
Zat aditif untuk kelas 8 SMP
Zat aditif untuk kelas 8 SMPZat aditif untuk kelas 8 SMP
Zat aditif untuk kelas 8 SMP
Lili Andajani
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
TA_opick
 

What's hot (20)

POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYAPOWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
POWER POINT CAHAYA DAN SIFATNYA
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Power Point Pesawat Sederhana
Power Point Pesawat SederhanaPower Point Pesawat Sederhana
Power Point Pesawat Sederhana
 
Soal usaha energi-pesawat sederhana
Soal usaha energi-pesawat sederhanaSoal usaha energi-pesawat sederhana
Soal usaha energi-pesawat sederhana
 
Gaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum NewtonGaya dan Hukum Newton
Gaya dan Hukum Newton
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
Gerak(kelas 7)
Gerak(kelas 7)Gerak(kelas 7)
Gerak(kelas 7)
 
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
 
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hariBab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Bab 7 Tekanan Zat dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
 
Energi dan Perubahannya
Energi dan PerubahannyaEnergi dan Perubahannya
Energi dan Perubahannya
 
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
Bab 2.2 IPA Kelas 7 (Perubahan Wujud Zat) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Su...
 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
 
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan PemanfaatannyaBab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
 
Zat aditif untuk kelas 8 SMP
Zat aditif untuk kelas 8 SMPZat aditif untuk kelas 8 SMP
Zat aditif untuk kelas 8 SMP
 
PPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan KalorPPT Suhu dan Kalor
PPT Suhu dan Kalor
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Getaran dan gelombang
Getaran dan gelombangGetaran dan gelombang
Getaran dan gelombang
 
Getaran, Gelombang, dan Bunyi
Getaran, Gelombang, dan BunyiGetaran, Gelombang, dan Bunyi
Getaran, Gelombang, dan Bunyi
 

Viewers also liked (6)

Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Ppt global warming
Ppt global warmingPpt global warming
Ppt global warming
 
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
PPT MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS 5
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
 

Similar to Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)

Energi potensial listrik bermuatan
Energi potensial listrik bermuatan Energi potensial listrik bermuatan
Energi potensial listrik bermuatan
kholifahifa
 
Usaha dan energi smp kelas viii diana-2009
Usaha dan energi smp kelas viii diana-2009Usaha dan energi smp kelas viii diana-2009
Usaha dan energi smp kelas viii diana-2009
Ria Astariyan
 
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
danangpamungkas11
 

Similar to Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2) (20)

[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
[PART 1] Pesawat Sederhana (Katrol dan Roda Berporos) Mata Pelajaran IPA Kela...
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baruPesawat sederhana 2 baru
Pesawat sederhana 2 baru
 
ppt ipa pesawat sederhana
ppt ipa pesawat sederhanappt ipa pesawat sederhana
ppt ipa pesawat sederhana
 
Pesawat Sederhana Kelas 8
Pesawat Sederhana Kelas 8 Pesawat Sederhana Kelas 8
Pesawat Sederhana Kelas 8
 
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
 
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.pptIPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.ppt
IPA Terpadu VIII - Bab 5 Pesawat Sederhana.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.pptipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-5-pesawat-sederhana.ppt
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhana Pesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawat sederhana
Pesawat sederhanaPesawat sederhana
Pesawat sederhana
 
Pesawatsederhana2
Pesawatsederhana2Pesawatsederhana2
Pesawatsederhana2
 
PPT Pesawat sederhana.pptx
PPT Pesawat sederhana.pptxPPT Pesawat sederhana.pptx
PPT Pesawat sederhana.pptx
 
LAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docxLAPORAN IMPAK.docx
LAPORAN IMPAK.docx
 
Energi potensial listrik bermuatan
Energi potensial listrik bermuatan Energi potensial listrik bermuatan
Energi potensial listrik bermuatan
 
Materi Usaha dan Energi
Materi Usaha dan EnergiMateri Usaha dan Energi
Materi Usaha dan Energi
 
Usaha dan energi smp kelas viii diana-2009
Usaha dan energi smp kelas viii diana-2009Usaha dan energi smp kelas viii diana-2009
Usaha dan energi smp kelas viii diana-2009
 
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
 
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
3 Usaha pesawat sederhana dan kerja otot rangka.pptx
 

More from Era Hami (6)

Matematika Bangun Datar (Trapesium, Lingkaran, dan Segi Banyak)
Matematika Bangun Datar (Trapesium, Lingkaran, dan Segi Banyak)Matematika Bangun Datar (Trapesium, Lingkaran, dan Segi Banyak)
Matematika Bangun Datar (Trapesium, Lingkaran, dan Segi Banyak)
 
Bangun Ruang (Kubus, Balok, dan Tabung)
Bangun Ruang (Kubus, Balok, dan Tabung)Bangun Ruang (Kubus, Balok, dan Tabung)
Bangun Ruang (Kubus, Balok, dan Tabung)
 
Buku Siswa SD Kelas 1 Tematik_4. Keluargaku
Buku Siswa SD Kelas 1 Tematik_4. KeluargakuBuku Siswa SD Kelas 1 Tematik_4. Keluargaku
Buku Siswa SD Kelas 1 Tematik_4. Keluargaku
 
Buku Guru Kelas 1 SD tematik_ 4. Keluargaku
Buku Guru Kelas 1 SD tematik_ 4. KeluargakuBuku Guru Kelas 1 SD tematik_ 4. Keluargaku
Buku Guru Kelas 1 SD tematik_ 4. Keluargaku
 
RPP Kelas 1 Tema Keluargaku
RPP Kelas 1 Tema Keluargaku RPP Kelas 1 Tema Keluargaku
RPP Kelas 1 Tema Keluargaku
 
Pertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarangPertempuran 5 hari di semarang
Pertempuran 5 hari di semarang
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 

Pesawat Sederhana PPT (Materi IPA Kelas 5 Semester 2)

  • 1. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
  • 2. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
  • 3. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
  • 4. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Pesawat adalah Alat-alat yang digunakan manusia untuk mempermudah dalam melakukan kerja atau usaha. Terdapat 2 macam pesawat yaitu:
  • 5. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Pesawat sederhana merupakan peralatan yang dibuat sangat praktis dan mudah digunakan. Ada 4 macam pesawat sederhana yaitu tuas, katrol, bidang miring, dan roda berporos.
  • 6. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Pesawat rumit adalah pesawat yang tersusun atas beberapa pesawat sederhana. Contohnya yaitu Sepeda motor, radio, komputer, mobil, sepeda, dan sebagainya.
  • 7. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta
  • 8. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Tuas/pengungkit adalah pesawat sederhana yang berbentuk batang keras sempit yang dapat berputar di sekitar satu titik.
  • 9. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Keuntungan Mekanis (KM) Keuntungan mekanis merupakan Perbandingan antara Beban yang ingin dipindah dengan gaya (kuasa) yang diberikan.
  • 10. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Pada tuas berlaku kekekalan usaha apabila gaya gesek diabaikan. Jika usaha kuasa dianggap usaha masukan dan usaha beban adalahkeluaran output maka berlaku persamaan: F W s W s F  F = Gaya dilakukan/kuasa sF = Perpindahan gaya/kuasa W = beban/berat sW = Perpindahan beban/berat
  • 11. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Jika tuas diberi gaya F sehingga posisinya berubah dari posisi 1 menjadi posisi 2, maka akan terlihat tuas membentuk dua buah segitiga sama kaki yang sebangun. Karena kedua segitiga sebangun maka berlaku rumus perbandingan berikut:
  • 12. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Diketahui bahwa: Hasil substitusi: Karena berlaku kekekalan usaha maka:
  • 13. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Perhatikan Gambar di Bawah!
  • 14. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Pada ilustrasi gambar, beban ( ) = 80 N dan kuasa ( ) = 40 N, sehingga: Keuntungan mekanis tersebut menyatakan bahwa tuas pada ilustrasi gambar memperbesar gaya sebanyak 2 kali.
  • 15. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Selanjutnya kita bandingkan antara lengan kuasa (lF) dengan lengan beban (lw ). dan sehingga: Ternyata keuntungan mekanis pada tuas juga dapat dihitung dengan membandingkan antara lengan kuasa (lF) dengan lengan beban (lw ).
  • 16. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Kekekalan usaha menyatakan bahwa pesawat sederhana selalu bekerja memperbesar gaya saja atau memperbesar perpindahan saja. Pesawat sederhana tidak pernah memperbesar gaya sekaligus perpindahannya. Jika pesawat sederhana memperbesar gaya maka pesawat sederhana harus membayarnya dengan perpindahan yang lebih besar.
  • 17. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Tuas kelas Pertama Tuas kelas pertama yaitu tuas dengan titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa. KM>1 jika > dari Contoh:Fl Wl
  • 18. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Tuas kelas Kedua Tuas kelas kedua yaitu tuas dengan titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa. KM selalu >1 karena Contoh:F Wl l
  • 19. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Tuas kelas Ketiga Tuas kelas ketiga yaitu tuas dengan titik kuasa berada diantara titik beban dan titik Tumpu. KM selalu <1 karena ,Sehingga tuas ini bukan untuk memperbesar gaya tetapi untuk memperbesar perpindahan. Contoh: F Wl l
  • 20. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Katrol adalah pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah roda atau piringan beralur dan tali atau kabel yang mengelilingi alur roda atau piringan tersebut. Ditinjau dari cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit, karena pada katrol juga terdapat titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban.
  • 21. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Katrol Tunggal Tetap Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berubah ketika digunakan. Biasanya posisi katrolnya terikat pada satu tempat tertentu. Titik tumpu sebuah katrol tetap terletak pada sumbu katrolnya
  • 22. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Keuntungan Mekanis Katrol Tunggal Tetap Keuntungan mekanis katrol tetap dapat dicari dengan prinsip Tuas: 1F W l r l r   Keuntungan mekanisnya hanya satu, sehingga katrol tetap tidak digunakan untuk memperbesar gaya melainkan hanya untuk mengubah arah gaya yang harus diberikan .
  • 23. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Katrol Bebas Katrol bebas merupakan katrol yang posisi atau kedudukannya berubah ketika digunakan. Satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.
  • 24. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Keuntungan mekanis Katrol Bebas KM dari katrol bebas juga dapat dihitung dengan prinsip tuas.Titik C sebagai titik tumpu, titik A sebagai titik kuasa, dan titik B sebagai titik beban, sehingga lengan beban adalah BC dan lengan kuasa adalah AC dimana AC = 2 BC. Jadi keuntungan mekanis katrol bebas adalah sebagai berikut:
  • 25. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Katrol Majemuk Katrol majemuk merupakan perpaduan antara katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali.Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas dan salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Bila ujung tali yang lain ditarik, maka beban akan terangkat.
  • 26. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Keuntungan mekanis Katrol Majemuk KM dari katrol majemuk dapat ditentukan dari banyaknya tali katrol yang mengangkat beban. Tampak pada gambar bahwa untuk mengangkat beban (W) diperlukan gaya sebesar F. Gaya berat W ditopang oleh 4 penggal tali penyangga, dan karena gaya berat ini sama dengan jumlah gaya yang bekerja pada masing-masing penggal tali, maka:
  • 27. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Bidang miring adalah permukaan rata yang menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Bidang miring diposisikan miring agar dapat memperkecil gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih tinggi dibandingkan mengangkatnya secara vertikal.
  • 28. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Bidang miring memberikan keuntungan yaitu memungkinkan kita memindahkan suatu benda ke tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. Meskipun demikian, bidang miring juga memiliki kelemahan, yaitu jarak yang harus ditempuh untuk memindahkan benda tersebut menjadi lebih panjang (jauh).
  • 29. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Keuntungan Mekanis Bidang Miring Sebuah kotak dengan berat W akan dipindahkan ke atas sebuah rak setinggi h dengan menggunakan sebuah bidang miring yang panjangnya s dan dengan gaya sebesar F. Maka usahanya adalah F x s. apabila peti seberat tersebut diangkat langsung secara tegak, tanpa bantuan bidang miring ke atas rak setinggi h, maka kerja atau usaha yang harus dilakukan adalah W x h.
  • 30. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Keuntungan Mekanis Bidang Miring Karena ketinggian yang hendak dicapai, yakni tinggi rak adalah tetap (sama), sehingga besar usaha atau kerja yang kita lakukan, baik dengan menggunakan bidang miring maupun tanpa menggunakan bidang miring adalah sama (kekekalan usaha), atau secara matematis:
  • 31. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Terdapat dua jenis bidang miring, yaitu bidang miring diam dan bidang miring bergerak. -Bidang miring Diam Pada bidang miring diam, benda lah yang bergerak sepanjang bidang miring. Contoh:
  • 32. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta -Bidang Miring Bergerak Pada bidang miring bergerak, benda diam di atas bidang miring, dan bidang miring itu sendiri yang menaikkan benda. Contoh: Baji dan sekrup
  • 33. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Roda dan poros merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri dari dua buah silinder dengan jari-jari yang berbeda dan bergabung di pusatnya. Silinder berjari-jari besar dinamakan roda dan silinder berjari-jari kecil dinamakan poros.
  • 34. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Roda dan poros merupakan pesawat sederhana yang berfungsi memperbesar kecepatan dan gaya. Pada gambar jika gaya berat W akan diangkat menggunakan roda berporos, dimana jari-jari roda adalah R dan porosnya r, dengan cara menarik tali dengan gaya kuasa sebesar F, maka berlaku persamaan:
  • 35. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Roda berporos ini merupakan salah satu dari bentuk hubungan roda-roda, yaitu dua buah roda yang berputar pada sumbu yang sama. Hubungan roda-roda diantaranya: 2 Roda di poros yang sama 2 Roda bersinggungan tepiannya 2 Roda dihubungkan dengan tali
  • 36. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta -Dua Buah Roda yang Berputar pada Satu Sumbu yang Sama. Pada hubungan roda-roda tersebut terlihat jika titik A bergerak ke titik B, maka kedua roda akan bergerak membentuk sudut θ yang sama, dan berputar dengan T yang sama, sehingga pada kedua roda tersebut berlaku:
  • 37. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta -Dua Buah Roda yang Saling Bersinggungan Tepiannya Pada hubungan roda-roda ini titik tumpunya merupakan masing- masing sumbunya. Jika kita beri gaya pada roda besar dan beban pada roda kecil, maka kekekalan usaha berlaku sehingga: Bila roda besar yang diputar, maka akan menimbulkan kelipatan gaya karena R > r
  • 38. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Jika keliling lingkaran besar sama dengan 2 kali keliling lingkaran kecil, terlihat pada gambar bila lingkaran kecil berputar penuh (360o) maka lingkaran besar hanya berputar setengah (180o) atau dapat dikatakan menghasilkan perpindahan yang sama yaitu sebesar lingkaran kecil. Karena keduanya berputar dengan t yang sama maka berlaku persamaan berikut:
  • 39. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Roda kecil memiliki kecepatan sudut yang lebih besar daripada roda besar ( ). Sehingga bila roda besar diputar akan menghasilkan kecepatan sudut lebih besar di roda kecil. Biasanya, roda yang digunakan adalah roda yang berberigi dan keuntungan mekanisnya papat dihitung dari perbandingan jumlah gigi (n) pada kedua roda tersebut, yaitu:
  • 40. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta Hal lain yang perlu di ketahui adalah arah putar roda, yaitu arah putar roda saling berlawanan. Jika salah satunya berputar searah jarum jam, maka yang satunya akan berputar melawan arah jarum jam.
  • 41. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta -Dua Buah Roda yang Dihubungkan dengan Tali Cara kerja dari hubungan roda ini hampir sama dengan dua roda yang saling bersinggungan tepiannya. Perbedannya hanyalah pada arah gerak kedua roda yang menuju arah yang sama. Jadi pada hubungan roda-roda ini juga berlaku persamaan:
  • 42. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta pada hubungan roda-roda ini juga berlaku persamaan: Perbedaan antara hubungan 2 roda bersinggungan langsung dengan 2 roda yang dihubungkan tali hanyalah pada arah gerak. Pada hubungan ini kedua roda menuju arah yang sama.
  • 43. Ilmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI YogyakartaIlmu Pengetahuan Alam 2-Universitas PGRI Yogyakarta