Dokumen tersebut membahas tentang pengertian keluarga berencana dalam Islam yang disebut tanzhim an-nasl untuk mengatur interval kehamilan dan jumlah anak. Alat kontrasepsi yang diijinkan adalah pil, suntik, kondom untuk pria, sedangkan yang dilarang adalah abortus dan sterilisasi. Dalil-dalil KB ditemukan dalam Al-Quran dan hadis yang mendorong pertimbangan kemaslahatan untuk meninggalkan keturunan dalam keadaan mandiri
3. Pengertian Keluarga Berencana dalam Ensiklopedi
Hukum Islam disebut dengan istilah tanzhim an-nasl
(pengaturan keturunan atau fertilitas). Tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri:
• Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
• Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan
• Mengatur interval diantara kehamilan
• Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri
• Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
4. Keluarga Berencana adalah istilah yang resmi
digunakan di Indonesiaterhadap usaha-usaha untuk
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga
dengan menerima dan mempraktekkan gagasan
keluarga kecil yang potensial dan bahagia
5. Alat kontrasepsi yang dibolehkan dalam Islam adalah:
Untuk wanita, seperti:
•Pil
•Obat Suntik
•Susuk
•Cara-cara tradisional dan metode
sederhana, misal minum jamu.
Untuk pria, seperti:
•Kondom
•Coitus Interruptus (Azal menurut
Islam).
6. Alat kontrasepsi yang dilarang dalam
Islam
Untuk wanita, seperti:
• Menstrual regulation (MR) atau pengguguran
kandungan yang masih muda
• Abortus atau pengguguran kandungan yang
sudah bernyawa
• Ligasi tuba (mengikat saluran kantong
ovum) dan tubekotomi (mengangkat tempat
ovum).
Untuk pria, seperti:
• vasekotomi (mengangkat atau memutuskan
saluran sperma dan buah zakar), cara ini
disebut sterilisasi
7. Dalil-dalil Mengenai Keluarga
Berencana (KB)
A. Pandangan Al-Qur’an
ِض ًةَي ِرُذ ْمِهِفْلَخ ْنِم ا ُْوكَرَت ْوَل َنْيِذَّلا َشْخَيْلاَوَ َّاّلل ا ْوُقَّتَيْلَف ْمِهْيَلَع ا ْوُفاَخ اًفاَعُل ْوُقَيْلَوا ْو
اًدْيِدَس ًال ْوَق.
Artinya:
“Dan hendaklah orang-orang takut kepada
Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-
anaknya yang dalam keadaan lemah. Yang mereka
khawatikan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh
sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan mengucapkan perkataan yang benar”. (Q.S An-
Nisa’: 9)
8.
9. B. Pandangan Al-Hadits
ْيَخ َءاَيِنْغَأ َكَتَثَرَو ْرَذَت ْنِإ َكَّنِإًةَلاَع ْمُهْرَذَت ْإن ْنِم ٌر
َاسَّنال َن ْوُفَّفَكَتَي.
Artinya:
“Sesungguhnya lebih baik
bagimu, meninggalkan ahli warismu
dalam keadaan berecukupan dari
pada meninggalkan mereka menjadi
beban/tanggungan orang banyak”
(HR. Muttafaq Alaih)