SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
1
Khutbah Idul Fitri 1434 H di Kobe Jepang
“Dari Alumni Ramadan Menuju Masyarakat Madani”
Oleh : Hatta Syamsuddin, Lc
Da’i Safari Ramadhan PKPU
‫إ‬‫اكبر‬ ‫أهلل‬ ‫اكبر‬ ‫أهلل‬ ‫اكبر‬ ‫أهلل‬x3‫وأصيال‬ ‫بكرة‬ ‫اهلل‬ ‫وسبحان‬ ‫ا‬‫ر‬‫كثي‬‫هلل‬ ‫والحمد‬ ‫ا‬‫ر‬‫كبي‬‫اكبر‬ ‫أهلل‬-‫أن‬ ‫أشهد‬
‫ورسولو‬ ‫عبده‬ ‫محمدا‬ ‫أن‬ ‫وأشهد‬ ‫لو‬ ‫شريك‬ ‫ال‬ ‫وحده‬ ‫اهلل‬ ‫إال‬ ‫الالو‬-‫سيدنا‬ ‫على‬ ‫وبارك‬ ‫وسلم‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬
‫بعد‬ ‫الدين.أما‬ ‫يوم‬ ‫إلى‬ ‫باحسان‬ ‫تبعهم‬ ‫ومن‬ ‫وأصحابو‬ ‫ألو‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬
‫يم‬‫ر‬‫ك‬‫وعيد‬ ‫عظيم‬ ‫يوم‬ ‫ىذا‬ ‫يومكم‬ ‫أن‬ ‫واعلموا‬ ‫ز‬ ‫المتقون‬ ‫فاز‬ ‫فقد‬ ‫اهلل‬ ‫اتقوا‬ ‫ات‬‫ر‬‫والحاض‬ ‫الحاضرون‬ ‫ايها‬ ‫فيا‬
‫الر‬ ‫الرحمن‬ ‫اهلل‬ ‫بسم‬ ‫الرجيم‬ ‫الشيطان‬ ‫من‬ ‫باهلل‬ ‫اعوذ‬ ‫تعالى‬ ‫اهلل‬ ‫قال‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬َّ‫ل‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِّ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ‫حيم‬
َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ى‬
‫الحمد‬ ‫وهلل‬ ‫أكبر‬ ‫أهلل‬ ‫أكبر‬ ‫أهلل‬ ‫أكبر‬ ‫اهلل‬
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Hari ini di pagi nan cerah, awal Syawal yang penuh bahagia, tidak ada ungkapan yang lebih layak kita
haturkan pertama kali selain mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT sepenuh hati. Kita semua
hadir di sini, untuk mengagungkan Allah SWT sekaligus membuktikan ketakwaan dalam diri. Idul Fitri
adalah salah satu syiar dalam agama Islam yang mulia ini, dimana menyambutnya dengan hati
bahagia, dan khusyuk dalam takbir tahlil dan tahmid, adalah bentuk isyarat takwa dalam hati. Allah
SWT berfirman :
ِ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫و‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ر‬ِ‫ائ‬َ‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫م‬ِّ‫ظ‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
“ Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan
hati.” (QS Al-Hajj 32)
Dalam ayat yang lain, secara khusus ketika selesai menyempurnakan ibadah Ramadan, kita
diperintahkan untuk mengagungkan-Nya, dengan sepenuh takbir sebagai bentuk kesyukuran hati.
Allah SWT berfirman :
‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ة‬َّ‫ِد‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬‫وا‬ُ‫ر‬ِّ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬َ َّ‫ّللا‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬َ‫َد‬‫ه‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (Ramadhan) dan hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al Baqoroh 185)
Selanjutnya, tidak lupa marilah kita senantiasa haturkan doa sholawat dan salam kepada Nabi
junjungan kita, Muhammad SAW yang telah memberikan kita teladan dalam menyambut, mengisi
dan mengakhiri Ramadhan, begitu pula kepada para keluarga beliau, sahabat ridwanullah alaihin,
para tabiin, dan seluruh kaum muslimin yang istiqomah menjalankan risalah islam hingga akhir
zaman.
2
‫الحمد‬ ‫وهلل‬ ‫أكبر‬ ‫أهلل‬ ‫أكبر‬ ‫أهلل‬ ‫أكبر‬ ‫اهلل‬
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Keagungan Allah SWT dengan begitu mudah kita rasakan dalam khusyuk takbir hari raya yang kita
lantunkan sejak semalam hingga pagi ini. Kita bersyukur dan bergembira melampaui ibadah
Ramadhan di negeri Jepang ini, yang tentu terasa jauh lebih berat , karena banyak hal : baik cuaca
Natsu (musim panas) yang tak bersahabat dengan 16 jam berpuasa menahan lapar, atau suasana
Ramadhan yang tidak kita dapatkan sebagaimana di negeri kita, bahkan juga mungkin kesibukan
heijitsu (hari kerja-week days) yang sangat padat bagi mahasiswa maupun para karyawan pekerja,
belum lagi perasaan jauh dari keluarga dan orang-orang tercinta. Semuanya terasa berat, ,menguji
dan menggoda diri kita, namun Allah SWT berikan kita kekuatan iman, sehingga bisa melampaui itu
semua untuk kemudian merayakan hari raya sepenuh bahagia di hari ini.
Insya Allah, Inilah bagian dari kebahagiaan, yang dijanjikan Rasulullah SAW kepada mereka yang
berpuasa :
.ِ‫و‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫اء‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٌ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٌ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫ان‬َ‫ت‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫م‬ِ‫ائ‬َّ‫لص‬ِ‫ل‬
Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiran ketika dia
berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. (HR Bukhori). Maka hari ini kita
menjadi saksi dan membuktikan, betapa bahagia dan gembiranya diri ini, setelah selesai menunaikan
ujian rangkaian ibadah puasa ramadhan sebulan lamanya, semoga menjadi amal yang mendekatkan
diri kita kepada Allah SWT,agar kita pun mendapatkan kebahagiaan yang berikutnya, yaitu saat
bertemu Allah SWT.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Kebahagiaan dalam diri ini pastilah tetap menyisakan renungan sekaligus harapan dalam hati,
apakah ibadah puasa Ramadan yang kita jalani sukses mengantarkan diri menjadi insan bertakwa.
Setiap ibadah dalam Islam tidak disyariatkan bukan hanya untuk mendapatkan pahala semata dan
terampuni dosa-dosa kita, namun juga untuk upgrading peningkatan kualitas diri mereka yang
menjalaninya. Sebagaimana Sholat lima waktu, disyariatkan tidak lain dan tidak bukan untuk melatih
dan menguji diri, agar terhindar dari sikap dan perilaku yang keji. Allah SWT berfirman :
ِ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫اء‬َ‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫الص‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫الص‬ ِ‫م‬ِ‫َق‬‫أ‬َ‫و‬
“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan
mungkar.” (Al-Ankabut: 45). Karena itu kesuksesan sholat kita bukan sekedar selesai kita tunaikan
pada waktunya dengan rutin, namun juga apakah mempengaruhi kualitas diri kita dalam keseharian
menjalani kehidupan.
Begitu pula dengan Ramadan yang telah kita jalani. Ia adalah musim kebaikan dimana dibuka pintu-
pintu surga dan ditutup pintu neraka, namun pada hakikatnya bukan hanya kesempatan besar bagi
kita untuk mendulang pahala dan menggugurkan dosa, tapi lebih dari itu, Ramadhan adalah proyek
3
tarbiyah robbaniyah pendidikan melalui ibadah dengan target perubahan dan pembentukan
karakter masyarakat muslim yang berkualitas, yang sering kita sebut dengan masyarakat madani.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Rangkaian ibadah Ramadan yang secara marathon kita jalani selama sebulan, dengan puasa di siang
hari, tarawih dan tadarus di malam hari, serta berbagai bentuk amal ketaatan lainnya, tentulah
semestinya bisa merubah karakter diri dan masyarakat untuk lebih baik dari sebelumnya. Kita bisa
dan mampu menjalani bangun lebih awal di pagi hari untuk menunaikan sahur. Kita mampu
menahan lapar dahaga di tengah teriknya mentari siang hari, kita pun mampu bersabar dari lelahnya
aktifitas seharian untuk menjalankan sholat tarawih secara rutin di malam hari. Logika sederhana
dengan mudah kita pahami, inilah bulan pelatihan karakter building yang intensif bagi kaum
muslimin. Dari Ramadhan kita belajar nilai-nilai, kebiasaan, dan karakter yang apabila abadi kita
lanjutkan setelah Ramadhan, sungguh akan memudahkan perubahan diri demi terbentuknya
masyarakat madani.
Ada banyak ciri masyarakat madani yang disebutkan dalam berbagai artikel dan buku, namun ada
sebuah hadits yang begitu jelas gamblang menuntun kita untuk melangkah dalam mewujudkannya,
dengan berbekal apa yang kita peroleh dari nilai-nilai dan semangat Ramadhan. Sebuah riwayat dari
Ibnu Majah, yang menceritakan pidato pertama Rasulullah SAW saat tiba di Madinah setelah hijrah
dari Mekah. Ini menunjukkan semacam panduan umum dalam pembentukan masyarakat yang
maju, maka ketika masyarakat madinah berkumpul berbondong-bondong di hadapan, beliau
menyampaikan dalam sabdanya:
.‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬ُ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ُ‫ش‬ْ‫ف‬َ‫أ‬َ‫م‬َ‫َل‬َّ‫الس‬‫ا‬‫و‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬َ‫ام‬َ‫ع‬َّ‫ط‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ص‬َ‫و‬َ‫ام‬َ‫ح‬ْ‫َر‬‫أل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬ِ‫ب‬ُ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬َ‫و‬ٌ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ت‬َ‫ة‬َّ‫ن‬َْ‫اْل‬ٍ‫م‬َ‫َل‬َ‫س‬ِ‫ب‬«
(‫سنن‬‫ابن‬‫ماجو‬(
" Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam (keselamatan dan kedamaian), berikan makanan,
pelihara silaturrahim dan lakukan shalat (malam) pada saat manusia sedang tidur. niscaya kamu
sekalian masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah)
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT
Dalam pidato pertama Rasulullah SAW saat tiba di Madinah terkandung makna luas, tentang apa
yang menjadi ciri dari masyarakat Madani, yang ternyata juga menjadi bagian dari nilai-nilai yang
kita dapatkan selama menjalani bulan suci Ramadhan, yaitu :
Pertama : Masyarakat Cinta Damai
Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk afsyus salaam, menyebarkan kedamaian. Islam adalah
agama yang secara bahasa berarti kedamaian dan keselamatan. Nilai dan ajaran Islam mengajak kita
untuk menjadi manusia yang cinta kedamaian, jauh dari sikap permusuhan, amarah penuh
kebencian, apalagi kekerasan diluar batas kemanusiaan. Definisi seorang muslim dengan gamblang
dijelaskan dalam sebuah sabda Rasulullah SAW, yaitu :
‫ويده‬ ‫لسانه‬ ‫من‬ ‫الناس‬ ‫سلم‬ ‫من‬ ‫المسلم‬
4
Rasulullah SAW bersabda : “ Seorang muslim adalah mereka yang orang-orang selamat dari
gangguan lisan dan tangannya “ (HR Ahmad).
Ibadah bulan Ramadhan sejatinya mengarahkan diri kita untuk menjadi muslim sejati yang cinta
damai. Bagaimana tidak ? sementara dalam puasa kita diminta untuk menahan diri dari emosi dan
permusuhan, perbuatan yang keji, dusta akan berakibat sia-sianya puasa kita. Rasulullah SAW
bersabda :
ُ‫و‬َ‫اب‬َ‫ر‬َ‫ش‬َ‫و‬ ُ‫و‬َ‫ام‬َ‫ع‬َ‫ط‬ َ‫ع‬َ‫د‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ِف‬ ٌ‫ة‬َ‫اج‬َ‫ح‬ ِ‫و‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫و‬ِ‫ب‬ َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ر‬‫و‬ُّ‫الز‬ َ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ق‬ ْ‫ع‬َ‫د‬َ‫ي‬ َْ‫َل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
“Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal kedustaan, maka Allah SWT
tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya” (HR Bukhori)
Maka sungguh sudah semestinya, tempaan Ramadhan selama sebulan menghasilkan emosi diri yang
lebih stabil, dan lebih mudah mewujudkan cinta damai sebagai ciri masyarakat madani.
Jika hari ini kita mungkin terkagum dengan masyarakat Jepang yang sangat biasa untuk mengatakan
sumimasen (minta maaf) dan arigatho ghozaimas (terima kasih) dalam keseharian, maka salah satu
ciri orang bertakwa yang menjadi alumni Ramadhan sesungguhnya jelas disebutkan dalam Al-Quran:
َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫اظ‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ب‬ِ‫ح‬ُ‫ي‬ ُ‫و‬َّ‫ل‬‫ال‬َ‫و‬ ِ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ين‬ِ‫اف‬َ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ظ‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬
orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Ali Imron 134)
Adapun anjuran untuk menghargai dan berterima kasih kepada manusia, Rasulullah SAW tak kurang
mengingatkan umatnya yang begitu tegas mendalam :
َ‫و‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬ ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak berterima kasih kepada Allah (HR.
Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani).
Maka sungguh alumni tempaan Ramadhan sejatinya dan semestinya, mampu meningkatkan rasa
cinta damai dalam dirinya, melalui hal-hal yang ringan dalam keseharian. Karena itulah ajaran
sesungguhnya dalam Islam.
Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia
Dalam hadits seputar khotbah pertama Rasulullah SAW di Madinah juga ditegaskan anjuran : wa
ath’imu tho’aam , berikan makanan. Maka menjadi ciri masyarakat Madani yang Kedua adalah :
Masyarakat Peduli dan Berbagi, yang sesungguhnya nilai-nilainya begitu mudah kita temukan dalam
aplikasi ibadah Ramadhan kita.
Betapa tidak ?, dalam bulan Ramadhan, kita diberikan keteladanan oleh Rasulullah SAW, bagaimana
testimoni sahabat tentang kondisi beliau saat Ramadhan : yaitu menjadi manusia paling dermawan.
Bahkan di bulan Ramadhan kita pun dimotivasi untuk berbuat kebaikan, berbagi meskipun
sederhana dalam bentuk menyiapkan hidangan berbuka.
‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫م‬ِ‫ائ‬َّ‫الص‬ ِ‫ر‬ْ‫َج‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫َّو‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫َج‬‫أ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ُ‫و‬َ‫ل‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬ً‫م‬ِ‫ائ‬َ‫ص‬ َ‫ر‬َّ‫ط‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
5
“Barang siapa yang memberi hidangan berbuka untuk orang yang berpuasa maka dia akan
mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa itu sama sekali.” (HR. Tirmidzi).
Di akhir Ramadan kita pun dilatih berbagi dengan mengeluarkan kewajiban zakat fitrah, yang
hikmahnya selain sebagai bentuk tathiran lish-shoim mensucikan puasa kita, juga dalam rangka
thu’matan lil masakin , berbagi menjelang hari raya untuk orang-orang miskin, agar mereka pun
bisa menikmati hari raya penuh gembira, jauh dari lapar dan derita.
Di Bulan Ramadhan kita pun sebulan penuh merasakan lapar di siang hari, yang semestinya
meningkatkan sensitifitas diri dan kepedulian untuk berbagi, bahkan tak harus menunggu
berlimpahnya rejeki. Karena justru ciri orang bertakwa yang menjadi tujuan kita berpuasa adalah
sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT :
‫اء‬َّ‫َّر‬‫الض‬َ‫و‬ ِ‫اء‬َّ‫ر‬َّ‫الس‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
Artinya : “ orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dalam kondisi lapang dan sempit “ (QS Ali
Imron 134)
Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia
Jika kita menghayati dan melihat bagaimana Ramadhan seharusnya menempa kita untuk mudah
berbagi dan peduli, serta bagaimana ciri orang bertakwa adalah mereka yang gemar berbagi tanpa
menunggu berlimpah rejeki, sudah seharusnya masyarakat kita lebih terarah menuju terbentuknya
masyarakat madani. Namun jika sejenak kita melihat kondisi di negeri kita, ternyata masih banyak
pekerjaan rumah yang tersisa untuk meningkatkan kepedulian berbagi. Dalam soal Zakat yang
merupakan salah satu pilar atau rukun misalnya, menurut penelitian Baznas, Institut Pertanian
Bogor (IPB) dan Bank Pembangunan Islam (IDB) potensi zakat nasional tahun2011 mencapai Rp217
triliun, namun yang bisa terserap baru dikisaran 1,7 Trilyun yang itu berarti kurang dari 1%. Sebuah
angka yang cukup memprihatinkan, mengingat jika kita melihat semangat dalam menunaikan rukun
Islam lainnya yang begitu marak, hingga antrian jamaah haji pun mencapai sepuluh tahun lamanya di
beberapa tempat. Bukan itu saja, jemaah umroh dari tanah air yang berangkat ke tanah suci setiap
harinya mencapai 7000 orang. Sebuah angka yang fantastis, namun sayang mengapa dalam hal
berbagi, zakat dan sedekah belum banyak yang bisa dicapai.
Tentu ini pekerjaan rumah yang besar bagi umat Islam dalam mewujudkan masyarakat madani, kita
mulai dari diri kita sendiri. Jika di Jepang belum kita banyak temukan kesempatan untuk berbagi,
maka dengan mudah kita temukan peluang itu terserak di tanah air. Sudah banyak saya kira
organisasi dan lembaga di Jepang ini yang juga menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara di
tanah air yang membutuhkan, semoga semakin marak dan terus istiqomah, apalagi setelah tertempa
bulan Ramadhan yang mulia.
Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia
Ciri masyarakat madani yang ketiga sebagaimana kita ambil inspirasi dari pidato perdana nabi di
Madinah adalah : washilul arhaam atau sambung dan perkuatlah jalinan silaturahim, yaitu menjadi
Masyarakat Bersinergi. Memang makna silaturahim secara khusus dalam khasanah islam adalah
menguatkan hubungan kekerabatan, namun bisa juga dimaknai secara lebih umum dalam bentuk
menguatkan hubungan antara tetangga, sahabat, lingkungan dan semua elemen kemasyarakatan.
6
Dalam bulan Ramadhan mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan lebih intensif turun bergaul
dengan masyarakat kita, komunitas kita, sahabat-sahabat kita, untuk bersama-sama menghidupkan
Ramadhan khususnya di Jepang ini. Kita ditempa dalam rangkaian kegiatan dan juga ibadah yang
mengharuskan adanya silaturahim dan sinergi. Dalam Islam, langkah terobosan silaturahim dan
bersinergi dijanjikan mendatangkan rejeki dan menambah jejak usia kita dalam arti banyaknya
persahabatan dan jaringan (networking). Rasulullah SAW bersabda :
ُ‫و‬َ‫م‬ِ‫ح‬َ‫ر‬ ْ‫ل‬ِ‫ص‬َ‫ْي‬‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫و‬َ‫ل‬ َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ، ُ‫و‬ُ‫ق‬ْ‫ز‬ِ‫ر‬ ُ‫و‬َ‫ل‬ َ‫ط‬َ‫س‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َّ‫ر‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rejekinya, dan dipanjangkan jejak (usia) nya, maka hendaklah
ia bersilaturahim” (HR Bukhori)
Masyarakat bersinergi menjadi ciri masyarakat madani, karena setiap elemen memiliki kelemahan
dan kekuatan, untuk membangun bangsa dibutuhkan sinergi dan kebersamaan antar elemen yang
rapi dan istiqomah, bahu membahu dalam kebaikan, sebagaimana diperintahkan Al-Quran :
َ‫ال‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫الت‬َ‫و‬ ِّ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫او‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫او‬َ‫ع‬َ‫ت‬ِ‫ان‬َ‫و‬ْ‫د‬ُ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬ِْ‫اْل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
Dan tolong-menolonglah kalian dalam melaksanakan kebajikan dan takwa, dan jgn tolong-menolong
dalam dosa dan permusuhan. (QS Al Maidah).
Masyarakat bersinergi, bahu membahu dalam kebaikan memajukan bangsa adalah ciri masyarakat
Madani. Kita juga bisa ambil pelajaran sekaligus motivasi dari bangsa Jepang, sebuah tragedi yang
baru saja diperingati dua hari yang lalu tanggal 6 Agustus , yaitu 68 tahun Bom atom Hiroshima oleh
yang dijatuhkan oleh pesawat bomber B-29 Amerika Serikat, dan meluluh lantakkan banyak hal dan
kerugian yang sangat luar biasa. Dengan semangat dan kerjasama, bahu membahu, Jepang sukses
mengubah sebuah tragedi menjadi lecutan diri hingga akhirnya menjadi bangsa maju sebagaimana
yang kita saksikan di hadapan mata hari ini.
Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia
Rasulullah SAW menganjurkan kita dalam pidato awal di Madinah untuk : washoli billail wan naasu
niyaam, yaitu menunaikan sholat malam saat manusia tengah terlelap dalam gelapnya malam. Maka
ciri keempat masyarakat madani adalah : Masyarakat Spiritual
Bulan Ramadhan menempa diri kita untuk menjadi insan spiritual dengan rangkaian ibadah yang
kuat kita jalani secara rutin setiap harinya selama sebulan. Sehingga seharusnya meningkatkan
kedekatan diri kita kepada Allah SWT, bahkan puasa kita merupakan jaminan hubungan kuat antara
kita dan Allah SWT, karena Allah-lah yang menilai kualitas puas kita sendiri, sebagaimana tersebut
dalam hadits qudsi :
ِ‫و‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ز‬ْ‫َج‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ِل‬ ُ‫َّو‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫م‬ْ‫و‬َّ‫الص‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫و‬َ‫ل‬ َ‫م‬َ‫آد‬ ِ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬
“ Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali Puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku
yang akan membalasnya “ ( HR Ahmad dan Muslim).
Puasa adalah ibadah yang bersifat rahasia, antara kita dan Allah SWT, kita tidak peduli ada atau tidak
ada manusia dihadapan, kita tetap menjaga puasa kita. Begitulah masyarakat spiritual, semakin kuat
dalam beribadah, semakin kuat hubungan kepada Allah SWT, semakin kuat juga keikhlasan dan
7
kejujuran dalam diri. Masyarakat spiritual memiliki karakter jujur dan ikhlas, karena meyakini setiap
aktifisnya mendapatkan pengawasan oleh Allah SWT.
Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia
Akhirnya, marilah kita sambut dan hiasi hari kemenangan ini bukan saja dengan suka cita berhari
raya, silaturahim dan jamuan makanan yang berkesan, namun juga bersama kita melihat diri,
mengambil pelajaran dan tempaan dalam nilai-nilai Ramadhan yang telah kita jalani, semoga mampu
memudahkan upaya kita semua mewujudkan masyarakat madani, menjadi bangsa yang berkualitas
dan bermartabat.
Sebagai penutup khutbah mari kita berdoa, menundukkan hati, menengadahkan kedua tangan
mengharap kepada Allah SWT, semoga amal ibadah kita selama Ramadan diterima, dosa-dosa kita
terampuni, dan juga kita mendapatkan kesempatan untuk bertemu Ramadhan yang akan datang.
Dan secara khusus, semoga Allah SWT berikan kita bimbingan dan keberkahan dalam menjalani
aktifitas kehidupan di negeri Sakura ini.
َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ْ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫َص‬‫أ‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ا‬‫ن‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ى‬ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ص‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ر‬ْ‫َم‬‫أ‬ْ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫َص‬‫أ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُ‫د‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫اش‬َ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫َص‬‫أ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ر‬ِ‫آخ‬
ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫اد‬َ‫ع‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬َ‫و‬َ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َْ‫اْل‬ً‫ة‬َ‫اد‬َ‫ي‬ِ‫ز‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ِ‫ف‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ٍْ‫ي‬َ‫خ‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬َ‫و‬َ‫ت‬ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ً‫ة‬َ‫اح‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬‫شر‬
‫ا‬َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬ْ‫م‬ِ‫س‬ْ‫ق‬‫ا‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ش‬َ‫خ‬ُ‫ل‬ْ‫و‬َُ‫اَت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬َْ‫ي‬َ‫ب‬َ‫و‬َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ِ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫اع‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫و‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫غ‬ِّ‫ل‬َ‫ب‬ُ‫ت‬َ‫ك‬َ‫َّت‬‫ن‬َ‫ج‬َ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ِْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬
ُ‫ن‬ِّ‫و‬َ‫ه‬ُ‫ات‬َ‫م‬ِ‫و‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ائ‬َ‫ص‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬‫الد‬.َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ِّع‬‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫اع‬َْ‫َْس‬‫أ‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫َب‬‫أ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬َّ‫و‬ُ‫ق‬َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ْ‫َح‬‫أ‬ُ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬َ‫و‬َ‫ث‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬‫َّا‬‫ن‬ِ‫م‬
ُ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ر‬ْ‫أ‬َ‫ث‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ا‬‫اد‬َ‫ع‬َ‫ال‬َ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫َت‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫ص‬ُ‫م‬ِ‫ف‬َ‫ال‬َ‫او‬َ‫ن‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫َت‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬‫الد‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ن‬َِّ‫َه‬َ‫ال‬َ‫و‬َ‫غ‬َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ال‬َ‫و‬
ْ‫ط‬ِّ‫ل‬َ‫س‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ال‬‫ا‬َ‫ن‬َُ‫َح‬ْ‫ر‬َ‫ي‬
َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬َْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ِ‫ات‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫ات‬َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫اء‬َ‫ي‬ْ‫َح‬‫أل‬َ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ات‬َ‫و‬ْ‫َم‬‫أل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫َّك‬‫ن‬ِ‫ا‬ٌ‫ع‬ْ‫ي‬َِ‫ْس‬ٌ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ق‬
ُ‫ب‬ْ‫ي‬ُِ‫ُم‬ِ‫ات‬َ‫و‬ْ‫َّع‬‫الد‬.
‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬َ‫ا‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬‫الد‬ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ِ‫ف‬َ‫و‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫َخ‬‫أل‬‫ا‬ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ق‬َ‫و‬َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ِ‫ر‬‫َّا‬‫ن‬‫ال‬.
Demikian khutbah Idul fitri hari ini, mohon maaf atas segala kekhilafan dan tutur kata yang tidak
berkenan. Selamat merayakan Iedul fitri 1434 H. Taqobbalallahu minna waminkum. Minal Aidzin
wal Faidzin.
Hatta Syamsuddin, Lc | sirohcenter@gmail.com | www.indonesiaoptimis.com

More Related Content

What's hot

Tugas ppt (tajwid)
Tugas ppt (tajwid)Tugas ppt (tajwid)
Tugas ppt (tajwid)
Zaka88
 
Tuntunan Ibadah Bulan Ramadhan
Tuntunan Ibadah Bulan RamadhanTuntunan Ibadah Bulan Ramadhan
Tuntunan Ibadah Bulan Ramadhan
masgon
 
Makalah tentang solat
Makalah tentang solatMakalah tentang solat
Makalah tentang solat
July Uly
 

What's hot (20)

Ppt shalat jenazah
Ppt shalat jenazahPpt shalat jenazah
Ppt shalat jenazah
 
Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar Mubtada’ dan khobar
Mubtada’ dan khobar
 
Keutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANKeutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHAN
 
Khutbah
KhutbahKhutbah
Khutbah
 
Hadits jenis
Hadits jenisHadits jenis
Hadits jenis
 
Adab Membaca Al - Quran
Adab Membaca Al - QuranAdab Membaca Al - Quran
Adab Membaca Al - Quran
 
Tugas ppt (tajwid)
Tugas ppt (tajwid)Tugas ppt (tajwid)
Tugas ppt (tajwid)
 
Mandi wajib
Mandi wajib Mandi wajib
Mandi wajib
 
Shalat Sunnah Berjamaah dan Munfarid
Shalat Sunnah Berjamaah dan MunfaridShalat Sunnah Berjamaah dan Munfarid
Shalat Sunnah Berjamaah dan Munfarid
 
PPT Salat rawatib
PPT Salat rawatibPPT Salat rawatib
PPT Salat rawatib
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Tuntunan Ibadah Bulan Ramadhan
Tuntunan Ibadah Bulan RamadhanTuntunan Ibadah Bulan Ramadhan
Tuntunan Ibadah Bulan Ramadhan
 
Bahan khutbah jumat besok pagi
Bahan khutbah jumat besok pagiBahan khutbah jumat besok pagi
Bahan khutbah jumat besok pagi
 
Makalah tentang solat
Makalah tentang solatMakalah tentang solat
Makalah tentang solat
 
Sejarah Singkat 4 Imam Madzhab
Sejarah Singkat 4 Imam MadzhabSejarah Singkat 4 Imam Madzhab
Sejarah Singkat 4 Imam Madzhab
 
Materi Persentasi Rohis (2012)
Materi Persentasi Rohis (2012)Materi Persentasi Rohis (2012)
Materi Persentasi Rohis (2012)
 
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
 
Ppt haji dan umroh
Ppt haji dan umrohPpt haji dan umroh
Ppt haji dan umroh
 
Ukbm quran hadits revisi bab 7
Ukbm quran hadits revisi bab 7Ukbm quran hadits revisi bab 7
Ukbm quran hadits revisi bab 7
 
PPT Khutbah
PPT KhutbahPPT Khutbah
PPT Khutbah
 

Viewers also liked

khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitri
setya share
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Muhsin Hariyanto
 
08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga
yasin5582
 
TECNICAS CULINARIAS I
TECNICAS CULINARIAS ITECNICAS CULINARIAS I
TECNICAS CULINARIAS I
ISAC PANAMA
 
SILABO DE ALIMENTOS Y BEBIDAS
SILABO DE ALIMENTOS Y BEBIDASSILABO DE ALIMENTOS Y BEBIDAS
SILABO DE ALIMENTOS Y BEBIDAS
ISAC PANAMA
 
Clipping New Fashion Week 15/11/11 @ IED Barcelona
Clipping New Fashion Week 15/11/11 @ IED BarcelonaClipping New Fashion Week 15/11/11 @ IED Barcelona
Clipping New Fashion Week 15/11/11 @ IED Barcelona
IED Barcelona
 

Viewers also liked (20)

khutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitrikhutbah hari raya idul fitri
khutbah hari raya idul fitri
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Proposal tahun baru islam 1435 H
Proposal tahun baru islam 1435 HProposal tahun baru islam 1435 H
Proposal tahun baru islam 1435 H
 
Keluarga dalam pembentukan moral
Keluarga dalam pembentukan moralKeluarga dalam pembentukan moral
Keluarga dalam pembentukan moral
 
08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga08. Akhlak Terhadap Tetangga
08. Akhlak Terhadap Tetangga
 
Daisy: CMS or Wiki?
Daisy: CMS or Wiki?Daisy: CMS or Wiki?
Daisy: CMS or Wiki?
 
TECNICAS CULINARIAS I
TECNICAS CULINARIAS ITECNICAS CULINARIAS I
TECNICAS CULINARIAS I
 
Php training in_noida
Php training in_noidaPhp training in_noida
Php training in_noida
 
6 Months Dotnet internship in Noida
6 Months Dotnet internship in Noida6 Months Dotnet internship in Noida
6 Months Dotnet internship in Noida
 
Wic budapest 2011-pres
Wic budapest 2011-presWic budapest 2011-pres
Wic budapest 2011-pres
 
Animals
AnimalsAnimals
Animals
 
SILABO DE ALIMENTOS Y BEBIDAS
SILABO DE ALIMENTOS Y BEBIDASSILABO DE ALIMENTOS Y BEBIDAS
SILABO DE ALIMENTOS Y BEBIDAS
 
2E3 250311
2E3 2503112E3 250311
2E3 250311
 
A Rapid e-Learning Primer for Technical Communicators
A Rapid e-Learning Primer for Technical CommunicatorsA Rapid e-Learning Primer for Technical Communicators
A Rapid e-Learning Primer for Technical Communicators
 
Challenging the dominant logic
Challenging the dominant logicChallenging the dominant logic
Challenging the dominant logic
 
Agile Triathalon
Agile TriathalonAgile Triathalon
Agile Triathalon
 
Introduction to DITA
Introduction to DITAIntroduction to DITA
Introduction to DITA
 
Clipping New Fashion Week 15/11/11 @ IED Barcelona
Clipping New Fashion Week 15/11/11 @ IED BarcelonaClipping New Fashion Week 15/11/11 @ IED Barcelona
Clipping New Fashion Week 15/11/11 @ IED Barcelona
 
Marketing Research Report
Marketing Research ReportMarketing Research Report
Marketing Research Report
 

Similar to Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang

TAZKIRAH RENUNGAN RAMADHAN.pdf
TAZKIRAH RENUNGAN RAMADHAN.pdfTAZKIRAH RENUNGAN RAMADHAN.pdf
TAZKIRAH RENUNGAN RAMADHAN.pdf
mohdaswad9
 
Contoh khutbah jumaat
Contoh khutbah jumaatContoh khutbah jumaat
Contoh khutbah jumaat
kenza08
 
Puasa penjana akhlak terpuji
Puasa penjana akhlak terpujiPuasa penjana akhlak terpuji
Puasa penjana akhlak terpuji
mnir
 
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhanKhutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Delfi Hendri Dalimi
 
Risalah ramadan 000 panduan ehya ramadan
Risalah ramadan 000 panduan ehya ramadanRisalah ramadan 000 panduan ehya ramadan
Risalah ramadan 000 panduan ehya ramadan
Ahmad Junaidi Mohd Said
 

Similar to Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang (20)

Ramadhan
RamadhanRamadhan
Ramadhan
 
Id virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_bazId virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_baz
 
Pidato islam
Pidato islamPidato islam
Pidato islam
 
F0lio agama
F0lio agamaF0lio agama
F0lio agama
 
F0lio agama
F0lio agamaF0lio agama
F0lio agama
 
Bahan kultum-ramadhan
Bahan kultum-ramadhanBahan kultum-ramadhan
Bahan kultum-ramadhan
 
TAZKIRAH RENUNGAN RAMADHAN.pdf
TAZKIRAH RENUNGAN RAMADHAN.pdfTAZKIRAH RENUNGAN RAMADHAN.pdf
TAZKIRAH RENUNGAN RAMADHAN.pdf
 
Contoh khutbah jumaat
Contoh khutbah jumaatContoh khutbah jumaat
Contoh khutbah jumaat
 
KHUTBAH_SYABAN_1.pdf
KHUTBAH_SYABAN_1.pdfKHUTBAH_SYABAN_1.pdf
KHUTBAH_SYABAN_1.pdf
 
Puasa penjana akhlak terpuji
Puasa penjana akhlak terpujiPuasa penjana akhlak terpuji
Puasa penjana akhlak terpuji
 
Pahala Berganda
Pahala  BergandaPahala  Berganda
Pahala Berganda
 
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhanKhutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
Khutbah jumat13 persiapanmenghadapairamadhan
 
KUMPULAN KULTUM
KUMPULAN KULTUMKUMPULAN KULTUM
KUMPULAN KULTUM
 
khutbah ied 2022.docx
khutbah ied 2022.docxkhutbah ied 2022.docx
khutbah ied 2022.docx
 
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapaKado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
Kado spesial ramadhan 1438 h albinaamenyapa
 
Khutbah memurnikan niat puasa
Khutbah memurnikan niat puasaKhutbah memurnikan niat puasa
Khutbah memurnikan niat puasa
 
Risalah ramadan 000 panduan ehya ramadan
Risalah ramadan 000 panduan ehya ramadanRisalah ramadan 000 panduan ehya ramadan
Risalah ramadan 000 panduan ehya ramadan
 
majalah albinaa-edis-5
majalah albinaa-edis-5majalah albinaa-edis-5
majalah albinaa-edis-5
 
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
04 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi iv 2013 mari marhaban yaa ...
 
Buku Kegiatan Ramadhan
Buku Kegiatan Ramadhan Buku Kegiatan Ramadhan
Buku Kegiatan Ramadhan
 

More from Hatta Syamsuddin

Keluarga dakwah cinta al quran
Keluarga dakwah cinta al quranKeluarga dakwah cinta al quran
Keluarga dakwah cinta al quran
Hatta Syamsuddin
 

More from Hatta Syamsuddin (10)

Fiqih Puasa Ramadhan_Update 2022.pptx
Fiqih Puasa Ramadhan_Update 2022.pptxFiqih Puasa Ramadhan_Update 2022.pptx
Fiqih Puasa Ramadhan_Update 2022.pptx
 
Pengendalian emosi dalam islam
Pengendalian emosi dalam islamPengendalian emosi dalam islam
Pengendalian emosi dalam islam
 
Keluarga dakwah cinta al quran
Keluarga dakwah cinta al quranKeluarga dakwah cinta al quran
Keluarga dakwah cinta al quran
 
Islam dan Perkembangan Teknologi
Islam dan Perkembangan TeknologiIslam dan Perkembangan Teknologi
Islam dan Perkembangan Teknologi
 
Fiqh dan Etika Jihad
Fiqh dan Etika JihadFiqh dan Etika Jihad
Fiqh dan Etika Jihad
 
Fiqh Pengobatan dan Kesehatan
Fiqh Pengobatan dan KesehatanFiqh Pengobatan dan Kesehatan
Fiqh Pengobatan dan Kesehatan
 
Pemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan IslamPemuda dan Kebangkitan Islam
Pemuda dan Kebangkitan Islam
 
Panduan kuliah di luar negeri
Panduan kuliah di luar negeriPanduan kuliah di luar negeri
Panduan kuliah di luar negeri
 
Fiqh Zakat praktis
Fiqh Zakat praktisFiqh Zakat praktis
Fiqh Zakat praktis
 
Umat Islam & Teknologi
Umat Islam & TeknologiUmat Islam & Teknologi
Umat Islam & Teknologi
 

Khutbah idul fitri 1434 h kobe jepang

  • 1. 1 Khutbah Idul Fitri 1434 H di Kobe Jepang “Dari Alumni Ramadan Menuju Masyarakat Madani” Oleh : Hatta Syamsuddin, Lc Da’i Safari Ramadhan PKPU ‫إ‬‫اكبر‬ ‫أهلل‬ ‫اكبر‬ ‫أهلل‬ ‫اكبر‬ ‫أهلل‬x3‫وأصيال‬ ‫بكرة‬ ‫اهلل‬ ‫وسبحان‬ ‫ا‬‫ر‬‫كثي‬‫هلل‬ ‫والحمد‬ ‫ا‬‫ر‬‫كبي‬‫اكبر‬ ‫أهلل‬-‫أن‬ ‫أشهد‬ ‫ورسولو‬ ‫عبده‬ ‫محمدا‬ ‫أن‬ ‫وأشهد‬ ‫لو‬ ‫شريك‬ ‫ال‬ ‫وحده‬ ‫اهلل‬ ‫إال‬ ‫الالو‬-‫سيدنا‬ ‫على‬ ‫وبارك‬ ‫وسلم‬ ‫صل‬ ‫اللهم‬ ‫بعد‬ ‫الدين.أما‬ ‫يوم‬ ‫إلى‬ ‫باحسان‬ ‫تبعهم‬ ‫ومن‬ ‫وأصحابو‬ ‫ألو‬ ‫وعلى‬ ‫محمد‬ ‫يم‬‫ر‬‫ك‬‫وعيد‬ ‫عظيم‬ ‫يوم‬ ‫ىذا‬ ‫يومكم‬ ‫أن‬ ‫واعلموا‬ ‫ز‬ ‫المتقون‬ ‫فاز‬ ‫فقد‬ ‫اهلل‬ ‫اتقوا‬ ‫ات‬‫ر‬‫والحاض‬ ‫الحاضرون‬ ‫ايها‬ ‫فيا‬ ‫الر‬ ‫الرحمن‬ ‫اهلل‬ ‫بسم‬ ‫الرجيم‬ ‫الشيطان‬ ‫من‬ ‫باهلل‬ ‫اعوذ‬ ‫تعالى‬ ‫اهلل‬ ‫قال‬‫ا‬َ‫م‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫و‬َّ‫ل‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ر‬ِّ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ة‬َّ‫د‬ِ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬َ‫و‬ ‫حيم‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫د‬َ‫ى‬ ‫الحمد‬ ‫وهلل‬ ‫أكبر‬ ‫أهلل‬ ‫أكبر‬ ‫أهلل‬ ‫أكبر‬ ‫اهلل‬ Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT Hari ini di pagi nan cerah, awal Syawal yang penuh bahagia, tidak ada ungkapan yang lebih layak kita haturkan pertama kali selain mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT sepenuh hati. Kita semua hadir di sini, untuk mengagungkan Allah SWT sekaligus membuktikan ketakwaan dalam diri. Idul Fitri adalah salah satu syiar dalam agama Islam yang mulia ini, dimana menyambutnya dengan hati bahagia, dan khusyuk dalam takbir tahlil dan tahmid, adalah bentuk isyarat takwa dalam hati. Allah SWT berfirman : ِ‫وب‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ ِ‫و‬َّ‫ل‬‫ال‬ َ‫ر‬ِ‫ائ‬َ‫ع‬َ‫ش‬ ْ‫م‬ِّ‫ظ‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ “ Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS Al-Hajj 32) Dalam ayat yang lain, secara khusus ketika selesai menyempurnakan ibadah Ramadan, kita diperintahkan untuk mengagungkan-Nya, dengan sepenuh takbir sebagai bentuk kesyukuran hati. Allah SWT berfirman : ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ة‬َّ‫ِد‬‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬‫وا‬ُ‫ر‬ِّ‫ب‬َ‫ك‬ُ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫و‬َ َّ‫ّللا‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬َ‫َد‬‫ه‬ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬َ‫ون‬ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (Ramadhan) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” (QS. Al Baqoroh 185) Selanjutnya, tidak lupa marilah kita senantiasa haturkan doa sholawat dan salam kepada Nabi junjungan kita, Muhammad SAW yang telah memberikan kita teladan dalam menyambut, mengisi dan mengakhiri Ramadhan, begitu pula kepada para keluarga beliau, sahabat ridwanullah alaihin, para tabiin, dan seluruh kaum muslimin yang istiqomah menjalankan risalah islam hingga akhir zaman.
  • 2. 2 ‫الحمد‬ ‫وهلل‬ ‫أكبر‬ ‫أهلل‬ ‫أكبر‬ ‫أهلل‬ ‫أكبر‬ ‫اهلل‬ Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT Keagungan Allah SWT dengan begitu mudah kita rasakan dalam khusyuk takbir hari raya yang kita lantunkan sejak semalam hingga pagi ini. Kita bersyukur dan bergembira melampaui ibadah Ramadhan di negeri Jepang ini, yang tentu terasa jauh lebih berat , karena banyak hal : baik cuaca Natsu (musim panas) yang tak bersahabat dengan 16 jam berpuasa menahan lapar, atau suasana Ramadhan yang tidak kita dapatkan sebagaimana di negeri kita, bahkan juga mungkin kesibukan heijitsu (hari kerja-week days) yang sangat padat bagi mahasiswa maupun para karyawan pekerja, belum lagi perasaan jauh dari keluarga dan orang-orang tercinta. Semuanya terasa berat, ,menguji dan menggoda diri kita, namun Allah SWT berikan kita kekuatan iman, sehingga bisa melampaui itu semua untuk kemudian merayakan hari raya sepenuh bahagia di hari ini. Insya Allah, Inilah bagian dari kebahagiaan, yang dijanjikan Rasulullah SAW kepada mereka yang berpuasa : .ِ‫و‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫اء‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٌ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ٌ‫ة‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫ان‬َ‫ت‬َ‫ح‬ْ‫ر‬َ‫ف‬ ِ‫م‬ِ‫ائ‬َّ‫لص‬ِ‫ل‬ Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiran ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. (HR Bukhori). Maka hari ini kita menjadi saksi dan membuktikan, betapa bahagia dan gembiranya diri ini, setelah selesai menunaikan ujian rangkaian ibadah puasa ramadhan sebulan lamanya, semoga menjadi amal yang mendekatkan diri kita kepada Allah SWT,agar kita pun mendapatkan kebahagiaan yang berikutnya, yaitu saat bertemu Allah SWT. Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT Kebahagiaan dalam diri ini pastilah tetap menyisakan renungan sekaligus harapan dalam hati, apakah ibadah puasa Ramadan yang kita jalani sukses mengantarkan diri menjadi insan bertakwa. Setiap ibadah dalam Islam tidak disyariatkan bukan hanya untuk mendapatkan pahala semata dan terampuni dosa-dosa kita, namun juga untuk upgrading peningkatan kualitas diri mereka yang menjalaninya. Sebagaimana Sholat lima waktu, disyariatkan tidak lain dan tidak bukan untuk melatih dan menguji diri, agar terhindar dari sikap dan perilaku yang keji. Allah SWT berfirman : ِ‫ر‬َ‫ك‬ْ‫ن‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫اء‬َ‫ش‬ْ‫ح‬َ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ت‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫الص‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ة‬ َ‫َل‬َّ‫الص‬ ِ‫م‬ِ‫َق‬‫أ‬َ‫و‬ “Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.” (Al-Ankabut: 45). Karena itu kesuksesan sholat kita bukan sekedar selesai kita tunaikan pada waktunya dengan rutin, namun juga apakah mempengaruhi kualitas diri kita dalam keseharian menjalani kehidupan. Begitu pula dengan Ramadan yang telah kita jalani. Ia adalah musim kebaikan dimana dibuka pintu- pintu surga dan ditutup pintu neraka, namun pada hakikatnya bukan hanya kesempatan besar bagi kita untuk mendulang pahala dan menggugurkan dosa, tapi lebih dari itu, Ramadhan adalah proyek
  • 3. 3 tarbiyah robbaniyah pendidikan melalui ibadah dengan target perubahan dan pembentukan karakter masyarakat muslim yang berkualitas, yang sering kita sebut dengan masyarakat madani. Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT Rangkaian ibadah Ramadan yang secara marathon kita jalani selama sebulan, dengan puasa di siang hari, tarawih dan tadarus di malam hari, serta berbagai bentuk amal ketaatan lainnya, tentulah semestinya bisa merubah karakter diri dan masyarakat untuk lebih baik dari sebelumnya. Kita bisa dan mampu menjalani bangun lebih awal di pagi hari untuk menunaikan sahur. Kita mampu menahan lapar dahaga di tengah teriknya mentari siang hari, kita pun mampu bersabar dari lelahnya aktifitas seharian untuk menjalankan sholat tarawih secara rutin di malam hari. Logika sederhana dengan mudah kita pahami, inilah bulan pelatihan karakter building yang intensif bagi kaum muslimin. Dari Ramadhan kita belajar nilai-nilai, kebiasaan, dan karakter yang apabila abadi kita lanjutkan setelah Ramadhan, sungguh akan memudahkan perubahan diri demi terbentuknya masyarakat madani. Ada banyak ciri masyarakat madani yang disebutkan dalam berbagai artikel dan buku, namun ada sebuah hadits yang begitu jelas gamblang menuntun kita untuk melangkah dalam mewujudkannya, dengan berbekal apa yang kita peroleh dari nilai-nilai dan semangat Ramadhan. Sebuah riwayat dari Ibnu Majah, yang menceritakan pidato pertama Rasulullah SAW saat tiba di Madinah setelah hijrah dari Mekah. Ini menunjukkan semacam panduan umum dalam pembentukan masyarakat yang maju, maka ketika masyarakat madinah berkumpul berbondong-bondong di hadapan, beliau menyampaikan dalam sabdanya: .‫ا‬َ‫ي‬‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫َي‬‫أ‬ُ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ُ‫ش‬ْ‫ف‬َ‫أ‬َ‫م‬َ‫َل‬َّ‫الس‬‫ا‬‫و‬ُ‫م‬ِ‫ع‬ْ‫ط‬َ‫أ‬َ‫و‬َ‫ام‬َ‫ع‬َّ‫ط‬‫ال‬‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ص‬َ‫و‬َ‫ام‬َ‫ح‬ْ‫َر‬‫أل‬‫ا‬‫ا‬‫و‬ُّ‫ل‬َ‫ص‬َ‫و‬ِ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ال‬ِ‫ب‬ُ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬َ‫و‬ٌ‫ام‬َ‫ي‬ِ‫ن‬‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ت‬َ‫ة‬َّ‫ن‬َْ‫اْل‬ٍ‫م‬َ‫َل‬َ‫س‬ِ‫ب‬« (‫سنن‬‫ابن‬‫ماجو‬( " Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam (keselamatan dan kedamaian), berikan makanan, pelihara silaturrahim dan lakukan shalat (malam) pada saat manusia sedang tidur. niscaya kamu sekalian masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah) Kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT Dalam pidato pertama Rasulullah SAW saat tiba di Madinah terkandung makna luas, tentang apa yang menjadi ciri dari masyarakat Madani, yang ternyata juga menjadi bagian dari nilai-nilai yang kita dapatkan selama menjalani bulan suci Ramadhan, yaitu : Pertama : Masyarakat Cinta Damai Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk afsyus salaam, menyebarkan kedamaian. Islam adalah agama yang secara bahasa berarti kedamaian dan keselamatan. Nilai dan ajaran Islam mengajak kita untuk menjadi manusia yang cinta kedamaian, jauh dari sikap permusuhan, amarah penuh kebencian, apalagi kekerasan diluar batas kemanusiaan. Definisi seorang muslim dengan gamblang dijelaskan dalam sebuah sabda Rasulullah SAW, yaitu : ‫ويده‬ ‫لسانه‬ ‫من‬ ‫الناس‬ ‫سلم‬ ‫من‬ ‫المسلم‬
  • 4. 4 Rasulullah SAW bersabda : “ Seorang muslim adalah mereka yang orang-orang selamat dari gangguan lisan dan tangannya “ (HR Ahmad). Ibadah bulan Ramadhan sejatinya mengarahkan diri kita untuk menjadi muslim sejati yang cinta damai. Bagaimana tidak ? sementara dalam puasa kita diminta untuk menahan diri dari emosi dan permusuhan, perbuatan yang keji, dusta akan berakibat sia-sianya puasa kita. Rasulullah SAW bersabda : ُ‫و‬َ‫اب‬َ‫ر‬َ‫ش‬َ‫و‬ ُ‫و‬َ‫ام‬َ‫ع‬َ‫ط‬ َ‫ع‬َ‫د‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ِ‫ِف‬ ٌ‫ة‬َ‫اج‬َ‫ح‬ ِ‫و‬َّ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫و‬ِ‫ب‬ َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ر‬‫و‬ُّ‫الز‬ َ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ق‬ ْ‫ع‬َ‫د‬َ‫ي‬ َْ‫َل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ “Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal kedustaan, maka Allah SWT tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya” (HR Bukhori) Maka sungguh sudah semestinya, tempaan Ramadhan selama sebulan menghasilkan emosi diri yang lebih stabil, dan lebih mudah mewujudkan cinta damai sebagai ciri masyarakat madani. Jika hari ini kita mungkin terkagum dengan masyarakat Jepang yang sangat biasa untuk mengatakan sumimasen (minta maaf) dan arigatho ghozaimas (terima kasih) dalam keseharian, maka salah satu ciri orang bertakwa yang menjadi alumni Ramadhan sesungguhnya jelas disebutkan dalam Al-Quran: َ‫ين‬ِ‫م‬ِ‫اظ‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫س‬ْ‫ح‬ُ‫ْم‬‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ب‬ِ‫ح‬ُ‫ي‬ ُ‫و‬َّ‫ل‬‫ال‬َ‫و‬ ِ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ين‬ِ‫اف‬َ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ظ‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS Ali Imron 134) Adapun anjuran untuk menghargai dan berterima kasih kepada manusia, Rasulullah SAW tak kurang mengingatkan umatnya yang begitu tegas mendalam : َ‫و‬َّ‫ل‬‫ال‬ ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫َّاس‬‫ن‬‫ال‬ ُ‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ Barang siapa tidak berterima kasih kepada manusia, dia tidak berterima kasih kepada Allah (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani). Maka sungguh alumni tempaan Ramadhan sejatinya dan semestinya, mampu meningkatkan rasa cinta damai dalam dirinya, melalui hal-hal yang ringan dalam keseharian. Karena itulah ajaran sesungguhnya dalam Islam. Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia Dalam hadits seputar khotbah pertama Rasulullah SAW di Madinah juga ditegaskan anjuran : wa ath’imu tho’aam , berikan makanan. Maka menjadi ciri masyarakat Madani yang Kedua adalah : Masyarakat Peduli dan Berbagi, yang sesungguhnya nilai-nilainya begitu mudah kita temukan dalam aplikasi ibadah Ramadhan kita. Betapa tidak ?, dalam bulan Ramadhan, kita diberikan keteladanan oleh Rasulullah SAW, bagaimana testimoni sahabat tentang kondisi beliau saat Ramadhan : yaitu menjadi manusia paling dermawan. Bahkan di bulan Ramadhan kita pun dimotivasi untuk berbuat kebaikan, berbagi meskipun sederhana dalam bentuk menyiapkan hidangan berbuka. ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ ِ‫م‬ِ‫ائ‬َّ‫الص‬ ِ‫ر‬ْ‫َج‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫َّو‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ِ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫َج‬‫أ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ ُ‫و‬َ‫ل‬ َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬‫ا‬ً‫م‬ِ‫ائ‬َ‫ص‬ َ‫ر‬َّ‫ط‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
  • 5. 5 “Barang siapa yang memberi hidangan berbuka untuk orang yang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sama sekali.” (HR. Tirmidzi). Di akhir Ramadan kita pun dilatih berbagi dengan mengeluarkan kewajiban zakat fitrah, yang hikmahnya selain sebagai bentuk tathiran lish-shoim mensucikan puasa kita, juga dalam rangka thu’matan lil masakin , berbagi menjelang hari raya untuk orang-orang miskin, agar mereka pun bisa menikmati hari raya penuh gembira, jauh dari lapar dan derita. Di Bulan Ramadhan kita pun sebulan penuh merasakan lapar di siang hari, yang semestinya meningkatkan sensitifitas diri dan kepedulian untuk berbagi, bahkan tak harus menunggu berlimpahnya rejeki. Karena justru ciri orang bertakwa yang menjadi tujuan kita berpuasa adalah sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT : ‫اء‬َّ‫َّر‬‫الض‬َ‫و‬ ِ‫اء‬َّ‫ر‬َّ‫الس‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬‫و‬ُ‫ق‬ِ‫ف‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ Artinya : “ orang-orang yang menginfakkan (hartanya) dalam kondisi lapang dan sempit “ (QS Ali Imron 134) Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia Jika kita menghayati dan melihat bagaimana Ramadhan seharusnya menempa kita untuk mudah berbagi dan peduli, serta bagaimana ciri orang bertakwa adalah mereka yang gemar berbagi tanpa menunggu berlimpah rejeki, sudah seharusnya masyarakat kita lebih terarah menuju terbentuknya masyarakat madani. Namun jika sejenak kita melihat kondisi di negeri kita, ternyata masih banyak pekerjaan rumah yang tersisa untuk meningkatkan kepedulian berbagi. Dalam soal Zakat yang merupakan salah satu pilar atau rukun misalnya, menurut penelitian Baznas, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Bank Pembangunan Islam (IDB) potensi zakat nasional tahun2011 mencapai Rp217 triliun, namun yang bisa terserap baru dikisaran 1,7 Trilyun yang itu berarti kurang dari 1%. Sebuah angka yang cukup memprihatinkan, mengingat jika kita melihat semangat dalam menunaikan rukun Islam lainnya yang begitu marak, hingga antrian jamaah haji pun mencapai sepuluh tahun lamanya di beberapa tempat. Bukan itu saja, jemaah umroh dari tanah air yang berangkat ke tanah suci setiap harinya mencapai 7000 orang. Sebuah angka yang fantastis, namun sayang mengapa dalam hal berbagi, zakat dan sedekah belum banyak yang bisa dicapai. Tentu ini pekerjaan rumah yang besar bagi umat Islam dalam mewujudkan masyarakat madani, kita mulai dari diri kita sendiri. Jika di Jepang belum kita banyak temukan kesempatan untuk berbagi, maka dengan mudah kita temukan peluang itu terserak di tanah air. Sudah banyak saya kira organisasi dan lembaga di Jepang ini yang juga menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara di tanah air yang membutuhkan, semoga semakin marak dan terus istiqomah, apalagi setelah tertempa bulan Ramadhan yang mulia. Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia Ciri masyarakat madani yang ketiga sebagaimana kita ambil inspirasi dari pidato perdana nabi di Madinah adalah : washilul arhaam atau sambung dan perkuatlah jalinan silaturahim, yaitu menjadi Masyarakat Bersinergi. Memang makna silaturahim secara khusus dalam khasanah islam adalah menguatkan hubungan kekerabatan, namun bisa juga dimaknai secara lebih umum dalam bentuk menguatkan hubungan antara tetangga, sahabat, lingkungan dan semua elemen kemasyarakatan.
  • 6. 6 Dalam bulan Ramadhan mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan lebih intensif turun bergaul dengan masyarakat kita, komunitas kita, sahabat-sahabat kita, untuk bersama-sama menghidupkan Ramadhan khususnya di Jepang ini. Kita ditempa dalam rangkaian kegiatan dan juga ibadah yang mengharuskan adanya silaturahim dan sinergi. Dalam Islam, langkah terobosan silaturahim dan bersinergi dijanjikan mendatangkan rejeki dan menambah jejak usia kita dalam arti banyaknya persahabatan dan jaringan (networking). Rasulullah SAW bersabda : ُ‫و‬َ‫م‬ِ‫ح‬َ‫ر‬ ْ‫ل‬ِ‫ص‬َ‫ْي‬‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ر‬َ‫ث‬َ‫أ‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫و‬َ‫ل‬ َ‫أ‬َ‫س‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ ْ‫َو‬‫أ‬ ، ُ‫و‬ُ‫ق‬ْ‫ز‬ِ‫ر‬ ُ‫و‬َ‫ل‬ َ‫ط‬َ‫س‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َّ‫ر‬َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ “Barang siapa yang ingin dilapangkan rejekinya, dan dipanjangkan jejak (usia) nya, maka hendaklah ia bersilaturahim” (HR Bukhori) Masyarakat bersinergi menjadi ciri masyarakat madani, karena setiap elemen memiliki kelemahan dan kekuatan, untuk membangun bangsa dibutuhkan sinergi dan kebersamaan antar elemen yang rapi dan istiqomah, bahu membahu dalam kebaikan, sebagaimana diperintahkan Al-Quran : َ‫ال‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫و‬ْ‫ق‬َّ‫الت‬َ‫و‬ ِّ‫ر‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫وا‬ُ‫ن‬َ‫او‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫و‬‫وا‬ُ‫ن‬َ‫او‬َ‫ع‬َ‫ت‬ِ‫ان‬َ‫و‬ْ‫د‬ُ‫ْع‬‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫ث‬ِْ‫اْل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ Dan tolong-menolonglah kalian dalam melaksanakan kebajikan dan takwa, dan jgn tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan. (QS Al Maidah). Masyarakat bersinergi, bahu membahu dalam kebaikan memajukan bangsa adalah ciri masyarakat Madani. Kita juga bisa ambil pelajaran sekaligus motivasi dari bangsa Jepang, sebuah tragedi yang baru saja diperingati dua hari yang lalu tanggal 6 Agustus , yaitu 68 tahun Bom atom Hiroshima oleh yang dijatuhkan oleh pesawat bomber B-29 Amerika Serikat, dan meluluh lantakkan banyak hal dan kerugian yang sangat luar biasa. Dengan semangat dan kerjasama, bahu membahu, Jepang sukses mengubah sebuah tragedi menjadi lecutan diri hingga akhirnya menjadi bangsa maju sebagaimana yang kita saksikan di hadapan mata hari ini. Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia Rasulullah SAW menganjurkan kita dalam pidato awal di Madinah untuk : washoli billail wan naasu niyaam, yaitu menunaikan sholat malam saat manusia tengah terlelap dalam gelapnya malam. Maka ciri keempat masyarakat madani adalah : Masyarakat Spiritual Bulan Ramadhan menempa diri kita untuk menjadi insan spiritual dengan rangkaian ibadah yang kuat kita jalani secara rutin setiap harinya selama sebulan. Sehingga seharusnya meningkatkan kedekatan diri kita kepada Allah SWT, bahkan puasa kita merupakan jaminan hubungan kuat antara kita dan Allah SWT, karena Allah-lah yang menilai kualitas puas kita sendiri, sebagaimana tersebut dalam hadits qudsi : ِ‫و‬ِ‫ب‬ ‫ي‬ِ‫ز‬ْ‫َج‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ ِ‫ِل‬ ُ‫َّو‬‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ف‬ َ‫م‬ْ‫و‬َّ‫الص‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬ ُ‫و‬َ‫ل‬ َ‫م‬َ‫آد‬ ِ‫ن‬ْ‫اب‬ ِ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ “ Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali Puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya “ ( HR Ahmad dan Muslim). Puasa adalah ibadah yang bersifat rahasia, antara kita dan Allah SWT, kita tidak peduli ada atau tidak ada manusia dihadapan, kita tetap menjaga puasa kita. Begitulah masyarakat spiritual, semakin kuat dalam beribadah, semakin kuat hubungan kepada Allah SWT, semakin kuat juga keikhlasan dan
  • 7. 7 kejujuran dalam diri. Masyarakat spiritual memiliki karakter jujur dan ikhlas, karena meyakini setiap aktifisnya mendapatkan pengawasan oleh Allah SWT. Jamaah Sholat Idul Fitri yang berbahagia Akhirnya, marilah kita sambut dan hiasi hari kemenangan ini bukan saja dengan suka cita berhari raya, silaturahim dan jamuan makanan yang berkesan, namun juga bersama kita melihat diri, mengambil pelajaran dan tempaan dalam nilai-nilai Ramadhan yang telah kita jalani, semoga mampu memudahkan upaya kita semua mewujudkan masyarakat madani, menjadi bangsa yang berkualitas dan bermartabat. Sebagai penutup khutbah mari kita berdoa, menundukkan hati, menengadahkan kedua tangan mengharap kepada Allah SWT, semoga amal ibadah kita selama Ramadan diterima, dosa-dosa kita terampuni, dan juga kita mendapatkan kesempatan untuk bertemu Ramadhan yang akan datang. Dan secara khusus, semoga Allah SWT berikan kita bimbingan dan keberkahan dalam menjalani aktifitas kehidupan di negeri Sakura ini. َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬ْ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫َص‬‫أ‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ا‬‫ن‬َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬‫ى‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ُ‫ى‬ُ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ص‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ر‬ْ‫َم‬‫أ‬ْ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫َص‬‫أ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ن‬ُ‫د‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫اش‬َ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ح‬ِ‫ل‬ْ‫َص‬‫أ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ر‬ِ‫آخ‬ ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫اد‬َ‫ع‬َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬َ‫و‬َ‫ة‬‫ا‬َ‫ي‬َْ‫اْل‬ً‫ة‬َ‫اد‬َ‫ي‬ِ‫ز‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ِ‫ف‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬ٍْ‫ي‬َ‫خ‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬َ‫و‬َ‫ت‬ْ‫و‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ً‫ة‬َ‫اح‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِّ‫ل‬ُ‫ك‬‫شر‬ ‫ا‬َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬ْ‫م‬ِ‫س‬ْ‫ق‬‫ا‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ْ‫ش‬َ‫خ‬ُ‫ل‬ْ‫و‬َُ‫اَت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬َْ‫ي‬َ‫ب‬َ‫و‬َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫ي‬ِ‫ص‬ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬َ‫ك‬ِ‫ت‬َ‫اع‬َ‫ط‬‫ا‬َ‫م‬ِ‫و‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫غ‬ِّ‫ل‬َ‫ب‬ُ‫ت‬َ‫ك‬َ‫َّت‬‫ن‬َ‫ج‬َ‫ن‬ِ‫م‬َ‫و‬ِْ‫ي‬ِ‫ق‬َ‫ي‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ن‬ِّ‫و‬َ‫ه‬ُ‫ات‬َ‫م‬ِ‫و‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ب‬ِ‫ائ‬َ‫ص‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬‫الد‬.َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬َ‫ا‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ِّع‬‫ت‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫اع‬َْ‫َْس‬‫أ‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫َب‬‫أ‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬َّ‫و‬ُ‫ق‬َ‫و‬‫ا‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ي‬ْ‫َح‬‫أ‬ُ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬َ‫و‬َ‫ث‬ِ‫ر‬‫ا‬َ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬‫َّا‬‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫اج‬َ‫و‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ر‬ْ‫أ‬َ‫ث‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ا‬‫اد‬َ‫ع‬َ‫ال‬َ‫و‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫َت‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬َ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫ص‬ُ‫م‬ِ‫ف‬َ‫ال‬َ‫او‬َ‫ن‬ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬َ‫ع‬َْ‫َت‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬‫الد‬َ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ك‬َ‫أ‬‫ا‬َ‫ن‬َِّ‫َه‬َ‫ال‬َ‫و‬َ‫غ‬َ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬َ‫ال‬َ‫و‬ ْ‫ط‬ِّ‫ل‬َ‫س‬ُ‫ت‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ال‬‫ا‬َ‫ن‬َُ‫َح‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬ْ‫ر‬ِ‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬َْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ِ‫ات‬َ‫م‬ِ‫ل‬ْ‫س‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬َْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫ات‬َ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ِ‫اء‬َ‫ي‬ْ‫َح‬‫أل‬َ‫ا‬ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ِ‫ات‬َ‫و‬ْ‫َم‬‫أل‬‫ا‬َ‫و‬َ‫َّك‬‫ن‬ِ‫ا‬ٌ‫ع‬ْ‫ي‬َِ‫ْس‬ٌ‫ب‬ْ‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ق‬ ُ‫ب‬ْ‫ي‬ُِ‫ُم‬ِ‫ات‬َ‫و‬ْ‫َّع‬‫الد‬. ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬َ‫ا‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫ي‬ْ‫ُّن‬‫الد‬ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ِ‫ف‬َ‫و‬ِ‫ة‬َ‫ر‬ِ‫َخ‬‫أل‬‫ا‬ً‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ق‬َ‫و‬َ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ِ‫ر‬‫َّا‬‫ن‬‫ال‬. Demikian khutbah Idul fitri hari ini, mohon maaf atas segala kekhilafan dan tutur kata yang tidak berkenan. Selamat merayakan Iedul fitri 1434 H. Taqobbalallahu minna waminkum. Minal Aidzin wal Faidzin. Hatta Syamsuddin, Lc | sirohcenter@gmail.com | www.indonesiaoptimis.com