SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Analisis Laporan Keuangan
“Bentuk Laporan Keuangan”
Hendie Cahya Maladewa
11. 03. 3926
Akuntansi/VI
Laporan Neraca
• Staffel (Report Form). Bentuk staffel sering
disebut dengan bentuk laporan, yaitu
menempatkan harta pada bagian atas neraca
dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
• Scontro (T-Account Form). Bentuk skontro,
artinya menyusun harta pada sisi kiri dan
utang pada sisi kanan atau
sebelahmenyebelah
Laporan Laba/Rugi
• Multiple Step. Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk
ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok
pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha
dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok
pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step
ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau
perusahaan industri.
• Single Step. Dalam bentuk single step semua jenis
pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar
usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan
dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah
semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan
jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa)
rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa
Laporan Perubahan Modal
Laporan Arus Kas
Aturan Pendebitan dan Pengkreditan
Perkiraan Rill
• Pada perkiraan aktiva sisi sebelah kiri
perkiraan digunakan untuk mencatat
pertambahan dan sisi kanan digunakan untuk
mencatat pengurangan. Sedangkan pada
perkiraan hutang dan modal adalah
berlawanan dengan perkiraan aktiva, sisi
kanan untuk mencatat pertambahan dan sisi
kiri untuk mencatat pengurangan.
AKTIVA

Debit
Penambahan

(+)
MODAL
Debit
Pengurangan
(-)

HUTANG

Kredit
Pengurangan

(-)

Debit
Pengurangan
(-)

Kredit
Penambahan

(+)

Kredit
Penambahan
(+)
• Untuk semua jenis perkiraan, baik perkiraanperkiraan aktiva, kewajiban, hutang, maupun
modal, sisi kiri disebut sisi debet dan sisi kanan
disebut sisi kredit. Dengan demikian, sisi debet
bisa menunjukkan pertambahan dan bisa juga
pengurangan, tergantung pada jenis
perkiraannya. Begitu pula sisi kredit bisa
menunjukkan penambahan atau pengurangan.
Aturan pendebetan dan pengkreditan untuk
perkiraan-perkiraan riil dinyatakan sebagai
berikut:
DEBET:
• Pertambahan (+) untuk perkiraan aktiva.
• Pengurangan (-) untuk perkiraan hutang.
• Pengurangan (-) untuk perkiraan modal.
KREDIT:
• Pengurangan (-) untuk perkiraan aktiva.
• Pertambahan (+) untuk perkiraan hutang.
• Pertambahan (+) untuk perkiraan modal.
Aturan Pendebitan dan Pengkreditan
Perkiraan Nominal
• Aturan pendebetan dan pengkreditan untuk perkiraan-perkiraan
pendapatan dan biaya, didasarkan pada hubungan antara
perkiraan-perkiraan tersebut terhadap modal. Laba bersih atau rugi
bersih dalam suatu periode seperti yang nampak dalam laporan
rugi laba, merupakan pertambahan bersih atau pengurangan bersih
atas modal. Agar pengumpulan data untuk menyusun laporan rugilaba dapat dilakukan dengan mudah maka dalam buku besar harus
dibuat perkiraan-perkiraan untuk mencatat pendapatan dan biaya.
Perkiraan pendapatan menambah modal sedangkan biaya
mengurangi modal. Perkiraan modal bertambah pada sisi kredit
sedangkan perkiraan modal berkurang pada sisi debet. Maka dalam
hubungannya dengan perkiraan modal, aturan debet dan kredit
perkiraan nominal (pendapatan dan biaya) adalah sebagai berikut:
DEBET:
• Pertambahan (+) untuk perkiraan biaya.
• Pengurangan (-) untuk perkiraan pendapatan.
KREDIT:
• Pengurangan (-) untuk perkiraan biaya.
• Pertambahan (+) untuk perkiraan pendapatan.
• Pada akhir periode akuntansi, saldo perkiraan
modal dan biaya dilaporkan dalam laporan rugilaba. Saldo perkiraan nominal dalam buku besar
kemudian dipindahkan ke perkiraan ringkasan
pendapatan dan biaya yang disebut perkiraan
Rugi-laba. Saldo perkiraan Rugi-laba yang
menggambarkan laba atau rugi periode yang
bersangkutan kemudian dipindahkan ke perkiraan
modal. Saldo perkiraan-perkiraan aktiva, hutang
dan modal dilaporkan dalam neraca, dan saldo
perkiraan ini akan dibawa ke periode akuntansi
berikutnya.
Neraca Saldo
• Neraca saldo adalah kumpulan dari saldosaldo yang ada pada setiap perkiraan dibuku
besar. Pada Kasus ini jumlah dari kolom debit
dan kolom kredit harus sama. Jika tidak maka
telah terjadi kesalahan pencatatan, mungkin
dari jurnal umum atau dari buku besar. itu
artinya kita harus menelusuri ulang
kebelakang sampai ditemukan kesalahan nya
Hubungan Antara Laporan Keuangan
1. Neraca – Juga disebut laporan posisi keuangan, bisa diibaratkan
sebagai foto (baias disebut snapshot) dari suatu perusahaan pada
suatu titik waktu tertentu. Laporan keuangan yang satu ini terdiri dari
daftar sumber daya kuantitatif yang dipergunakan oleh perusahaan
untuk beroperasi. Di sisi lainnya, laporan ini juga mengandung daftar
klaim terhadap sumber daya tersebut yang diwakili oleh kreditur dan
pemilik. Dalam bentuk laporan pernyataan, sumber daya kuantitatif
disebut aktiva (asset), diikuti dengan klaim kreditur dan pemilik. Dalam
bentuk rekening pernyataan, aset biasanya disajikan di sebelah kiri dan
yang mengklaim aset di sisi kanan dari pernyataan itu. Satu hubungan
penting dalam sebuah neraca adalah bahwa klaim terhadap asset
selalu sama (seimbangan) persis dengan jumlah aset yang disajikan.
Itulah sebabnya mengapa Neraca juga disebut dengan ‘Balance Sheet’
2. Laporan Laba Rugi – Melanjutkan analogi neraca sebagai foto statis
dari suatu perusahaan pada titik waktu tertentu, laporan laba rugi
kemudian dapat digambarkan sebagai sebuah film bergerak yang
mengidentifikasi dimensi-dimensi tertentu dari perusahaan selama
periode waktu. Laporan laba rugi didasari oleh prinsip akuntansi yang
disebut ‘prinsip kecocokan (the matching principle)’. Pendapatan
biasanya dapat dengan mudah dikaitkan dengan aktivitas usaha secara
spesifik yang berhubungan dalam periode waktu tertentu. Setelah
pendapatan untuk jangka waktu telah diidentifikasi, akuntan kemudian
mencoba untuk menelisik dan mengkaitkan pendapatan dengan
semua biaya yang berhubungan dengan (1) periode waktu yang sama
dan/atau (2) proses pembentukan pendapatan tertentu. Jumlah ini
kemudian “dicocokkan (matched),” maksudnya biaya dikurangkan dari
pendapatan—untuk menentukan hasil operasi untuk periode tersebut.
Hasilnya disebut ‘laba bersih’ jika pendapatan melebihi biaya, dan
disebut ‘rugi bersih’ jika biaya-biaya melebihi pendapatan.
3. Pernyataan Perubahan Modal – Juga disebut dengan pernyataan
‘Ekuitas Pemegang Saham’. Sebuah pengungkapan yang diperlukan
dalam satu set lengkap laporan keuangan korporasi adalah identifikasi
dari perubahan modal (ekuitas) dalam angka-angka dan jumlah saham.
Seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas
pemegang saham) mencakup periode waktu pada titik waktu tertentu.
Di kolom utama dari ekuitas pemegang saham ‘ terdiri dari: kontribusi
ekuitas saham pilihan, saham biasa, dan tambahan modal disetor dan
laba ditahan. Pernyataan ini dimulai dengan saldo pada akhir periode
sebelumnya. Baris dalam pernyataan menunjukkan kegiatan yang
mengakibatkan perubahan dalam kategori utama dari ekuitas
pemegang saham dari saham biasa, laba bersih, dan dividen. Laba
bersih dan dividen hanya mempengaruhi laba ditahan. Laba bersih
meningkatkan saldo laba ditahan, dan dividen mengurangi
keseimbangan itu.
4. Laporan Arus Kas – Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan pembayaran dalam bentuk kas selama periode waktu
tertentu sama dengan konsep waktu pada Laporan Laba Rugi. Dalam bentuk
yang paling sederhana, laporan arus kas hanya menunjukkan sumber kas
utama perusahaan dan cara perusahaan menggunakan uang tunai itu.
Perubahan-perubahan ini disajikan dengan cara merekonsiliasi perubahan kas
dari awal sampai akhir periode akuntansi. Laporan Arus Kas disajikan dalam
tiga kategori: (1) arus kas dari aktivitas operasi; (2) arus kas dari aktivitas
investasi; dan (3) arus kas dari aktivitas pendanaan. Di ujung bawah laporan,
perubahan bersih kas disajikan dalam angka rekonsiliasi untuk menunjukan
saldo kas bersih antara saldo awal dengan akhir—baik itu dalam keadaan
meningkat maupun menurun. Empat laporan keuangan ini berasal dari
transaksi dasar yang sama dan pengukuran keuangan yang sama. Keempatnya
diperlukan oleh pembaca laporan keuangan untuk mendapatkan pemahaman
lengkap, sebisa mungkin melalui media laporan keuangan.
Mencoba untuk menunjukkan hubungan dari
empat laporan keuangan ini, dalam ilustrasi
tunggal adalah pekerjaan yang mustahil. Tetapi
untuk referensi ringkas, saya mencoba
manyajikannya dalam grafik tunggal (mudahmudahan bermanfaat) khusus beberapa
hubungan penting yang mendasari empat
laporan keuangan: neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan modal (ekuitas pemegang
saham), dan pernyataan arus kas:
Kedelapan hubungan diidentifikasi oleh nomor dalam tanda kurung:
(1) Pendapatan dan biaya, yang disajikan dalam laporan laba rugi,
mengakibatkan perubahan dalam aktiva dan kewajiban dalam neraca.
(2) Laba bersih mengalir ke dalam laporan perubahan modal (ekuitas
pemegang saham) dan merupakan determinan penting dari saldo akhir
periode laba ditahan.
(3) Saldo akhir akun modal (ekuitas) memberikan kontribusi dalam
laporan ekuitas sesuai dengan jumlah yang sama di pemegang saham
bagian ekuitas pada neraca.
(4) Saldo akhir dari laba ditahan dalam laporan ekuitas sesuai dengan
saldo laba ditahan pada pemegang saham ‘bagian ekuitas pada neraca.
(5) Saldo akhir kas dalam laporan arus kas sesuai dengan jumlah uang
tunai disajikan di neraca.
(6) Arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas
mencerminkan efek kas dari transaksi-transaksi termasuk dalam
penentuan laba bersih. Rekonsiliasi laba bersih dan arus kas bersih dari
aktivitas operasi disajikan sebagai bagian dari laporan arus kas.
(7) Aktivitas investasi dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas
positif dan negatif dari perubahan dalam aset yang berakhir saldo
termasuk dalam neraca.
(8) Pembiayaan kegiatan dalam laporan arus kas mencerminkan arus
kas positif dan negatif dari hutang dan ekuitas transaksi pembiayaan.
Akhir-dari periode saldo utang dan ekuitas disajikan dalam neraca.

More Related Content

What's hot

akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainNurmansyah Arif W
 
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan editSEPTIANA RAHAYUNINGTIAS
 
Audit pertanggungjaaban pemerintah dan auditor
Audit pertanggungjaaban pemerintah dan auditorAudit pertanggungjaaban pemerintah dan auditor
Audit pertanggungjaaban pemerintah dan auditorPuput Wiji
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanRhezayustian13
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoAbdul Hamid
 
Kandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiKandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiDyp The Magna
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAMahyuni Bjm
 
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Annisa Galih Sarasati
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
 
perusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakperusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakSuyanto _Akt
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanevi hermawati
 
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kasAli Mashduqi
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahReza Yudhalaksana
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Sri Apriyanti Husain
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 

What's hot (20)

akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
 
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
1. analisis penggunaan rasio keuangan edit
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Audit pertanggungjaaban pemerintah dan auditor
Audit pertanggungjaaban pemerintah dan auditorAudit pertanggungjaaban pemerintah dan auditor
Audit pertanggungjaaban pemerintah dan auditor
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
 
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi SuwardjonoSoal jawab teori akuntansi Suwardjono
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
 
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBANTEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
TEORI AKUNTANSI KEWAJIBAN
 
Kandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansiKandungan informasi akuntansi
Kandungan informasi akuntansi
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDAAkuntansi Pembiayaan PEMDA
Akuntansi Pembiayaan PEMDA
 
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
Analisis Laporan Keuangan (Pengantar)
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingPengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditing
 
perusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anakperusahaan induk dan anak
perusahaan induk dan anak
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
05.kebijakan akuntansi-kas-dan-setara-kas
 
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintahpersamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
persamaan dan perbedaan akuntansi manajemen komersial dan pemerintah
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
Psak 48-penurunan-nilai-aset-ias-36-impairment20062012
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 

Similar to Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)

Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalMas Tri Sragen
 
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)Annisa Galih Sarasati
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganRahmatia Azzindani
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisRiky Obicha
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganwardahmega
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa25 34
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Leo Davincy
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009diengoes
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiGeoffree Rengku
 
Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan KeuanganPengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan KeuanganFair Nurfachrizi
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
MK Pengantar Akuntansi Pertemuan ke 5, Penyususnan Neraca Saldo.pptx
MK Pengantar Akuntansi Pertemuan ke 5, Penyususnan Neraca Saldo.pptxMK Pengantar Akuntansi Pertemuan ke 5, Penyususnan Neraca Saldo.pptx
MK Pengantar Akuntansi Pertemuan ke 5, Penyususnan Neraca Saldo.pptxULFAHASNAAZIZAH
 

Similar to Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan) (20)

Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modalHubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
Hubungan neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
Analisis laporan keuangan (Bentuk Lpaoran Keuangan)
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuanganArtikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
Artikel analisis kondisi dan kinerja keuangan
 
Ppt kd 5.7
Ppt kd 5.7Ppt kd 5.7
Ppt kd 5.7
 
Ppt kd 5.7
Ppt kd 5.7Ppt kd 5.7
Ppt kd 5.7
 
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan JasaMateri Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Materi Akuntansi : Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
 
Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3Laporan laba rugi kel.3
Laporan laba rugi kel.3
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansi
 
Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan KeuanganPengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Bentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuanganBentuk laporan keuangan
Bentuk laporan keuangan
 
MK Pengantar Akuntansi Pertemuan ke 5, Penyususnan Neraca Saldo.pptx
MK Pengantar Akuntansi Pertemuan ke 5, Penyususnan Neraca Saldo.pptxMK Pengantar Akuntansi Pertemuan ke 5, Penyususnan Neraca Saldo.pptx
MK Pengantar Akuntansi Pertemuan ke 5, Penyususnan Neraca Saldo.pptx
 
Laporan keuangan
Laporan keuangan Laporan keuangan
Laporan keuangan
 

More from Hendie Cahya Maladewa

Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...Hendie Cahya Maladewa
 
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)Hendie Cahya Maladewa
 
PP No 2 Tahun 2009 (Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawa...
PP No 2 Tahun 2009 (Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawa...PP No 2 Tahun 2009 (Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawa...
PP No 2 Tahun 2009 (Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawa...Hendie Cahya Maladewa
 
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...Hendie Cahya Maladewa
 
UU No 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Te...
UU No 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Te...UU No 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Te...
UU No 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Te...Hendie Cahya Maladewa
 
UU No 51 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Te...
UU No 51 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Te...UU No 51 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Te...
UU No 51 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Te...Hendie Cahya Maladewa
 
UU No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Te...
UU No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Te...UU No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Te...
UU No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Te...Hendie Cahya Maladewa
 
UU No 2 Tahun 2009 (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)
UU No 2 Tahun 2009 (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)UU No 2 Tahun 2009 (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)
UU No 2 Tahun 2009 (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)Hendie Cahya Maladewa
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Hendie Cahya Maladewa
 
Mengelola kegiatan memproduksi barang dan jasa
Mengelola kegiatan memproduksi barang dan jasaMengelola kegiatan memproduksi barang dan jasa
Mengelola kegiatan memproduksi barang dan jasaHendie Cahya Maladewa
 

More from Hendie Cahya Maladewa (20)

Alk analisis pembanding lk
Alk analisis pembanding lkAlk analisis pembanding lk
Alk analisis pembanding lk
 
Alk analisi rasio
Alk analisi rasioAlk analisi rasio
Alk analisi rasio
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
Alk analisis pembanding lk
Alk analisis pembanding lkAlk analisis pembanding lk
Alk analisis pembanding lk
 
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
Keppres No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 84 Tah...
 
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
PP No 3 Tahun 2009 (Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu Dalam Daerah Pabean)
 
PP No 2 Tahun 2009 (Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawa...
PP No 2 Tahun 2009 (Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawa...PP No 2 Tahun 2009 (Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawa...
PP No 2 Tahun 2009 (Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawa...
 
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
UU No 49 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 2 Tahun 1986 Te...
 
UU No 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Te...
UU No 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Te...UU No 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Te...
UU No 50 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 Te...
 
UU No 51 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Te...
UU No 51 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Te...UU No 51 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Te...
UU No 51 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Te...
 
UU No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Te...
UU No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Te...UU No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Te...
UU No 3 Tahun 2009 (Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 Te...
 
UU No 2 Tahun 2009 (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)
UU No 2 Tahun 2009 (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)UU No 2 Tahun 2009 (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)
UU No 2 Tahun 2009 (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia)
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
Akuntansi Keuangan Lanjutan II "Laporan Keuangan Konsolidasi"
 
Analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuanganAnalisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Persekutuan Komanditer
Persekutuan KomanditerPersekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer
 
Akuntansi perusahaan dan fungsinya
Akuntansi perusahaan dan fungsinyaAkuntansi perusahaan dan fungsinya
Akuntansi perusahaan dan fungsinya
 
Peranan dan kegiatan pemasaran
Peranan dan kegiatan pemasaranPeranan dan kegiatan pemasaran
Peranan dan kegiatan pemasaran
 
Mengelola sumber daya manusia (sdm)
Mengelola sumber daya manusia (sdm)Mengelola sumber daya manusia (sdm)
Mengelola sumber daya manusia (sdm)
 
Mengelola kegiatan memproduksi barang dan jasa
Mengelola kegiatan memproduksi barang dan jasaMengelola kegiatan memproduksi barang dan jasa
Mengelola kegiatan memproduksi barang dan jasa
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 

Analisis laporan keuangan (Bentuk Laporan Keuangan)

  • 1. Analisis Laporan Keuangan “Bentuk Laporan Keuangan” Hendie Cahya Maladewa 11. 03. 3926 Akuntansi/VI
  • 2. Laporan Neraca • Staffel (Report Form). Bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya. • Scontro (T-Account Form). Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah
  • 3.
  • 4. Laporan Laba/Rugi • Multiple Step. Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri. • Single Step. Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa
  • 5.
  • 8. Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Perkiraan Rill • Pada perkiraan aktiva sisi sebelah kiri perkiraan digunakan untuk mencatat pertambahan dan sisi kanan digunakan untuk mencatat pengurangan. Sedangkan pada perkiraan hutang dan modal adalah berlawanan dengan perkiraan aktiva, sisi kanan untuk mencatat pertambahan dan sisi kiri untuk mencatat pengurangan. AKTIVA Debit Penambahan (+) MODAL Debit Pengurangan (-) HUTANG Kredit Pengurangan (-) Debit Pengurangan (-) Kredit Penambahan (+) Kredit Penambahan (+)
  • 9. • Untuk semua jenis perkiraan, baik perkiraanperkiraan aktiva, kewajiban, hutang, maupun modal, sisi kiri disebut sisi debet dan sisi kanan disebut sisi kredit. Dengan demikian, sisi debet bisa menunjukkan pertambahan dan bisa juga pengurangan, tergantung pada jenis perkiraannya. Begitu pula sisi kredit bisa menunjukkan penambahan atau pengurangan. Aturan pendebetan dan pengkreditan untuk perkiraan-perkiraan riil dinyatakan sebagai berikut:
  • 10. DEBET: • Pertambahan (+) untuk perkiraan aktiva. • Pengurangan (-) untuk perkiraan hutang. • Pengurangan (-) untuk perkiraan modal. KREDIT: • Pengurangan (-) untuk perkiraan aktiva. • Pertambahan (+) untuk perkiraan hutang. • Pertambahan (+) untuk perkiraan modal.
  • 11. Aturan Pendebitan dan Pengkreditan Perkiraan Nominal • Aturan pendebetan dan pengkreditan untuk perkiraan-perkiraan pendapatan dan biaya, didasarkan pada hubungan antara perkiraan-perkiraan tersebut terhadap modal. Laba bersih atau rugi bersih dalam suatu periode seperti yang nampak dalam laporan rugi laba, merupakan pertambahan bersih atau pengurangan bersih atas modal. Agar pengumpulan data untuk menyusun laporan rugilaba dapat dilakukan dengan mudah maka dalam buku besar harus dibuat perkiraan-perkiraan untuk mencatat pendapatan dan biaya. Perkiraan pendapatan menambah modal sedangkan biaya mengurangi modal. Perkiraan modal bertambah pada sisi kredit sedangkan perkiraan modal berkurang pada sisi debet. Maka dalam hubungannya dengan perkiraan modal, aturan debet dan kredit perkiraan nominal (pendapatan dan biaya) adalah sebagai berikut:
  • 12. DEBET: • Pertambahan (+) untuk perkiraan biaya. • Pengurangan (-) untuk perkiraan pendapatan. KREDIT: • Pengurangan (-) untuk perkiraan biaya. • Pertambahan (+) untuk perkiraan pendapatan.
  • 13. • Pada akhir periode akuntansi, saldo perkiraan modal dan biaya dilaporkan dalam laporan rugilaba. Saldo perkiraan nominal dalam buku besar kemudian dipindahkan ke perkiraan ringkasan pendapatan dan biaya yang disebut perkiraan Rugi-laba. Saldo perkiraan Rugi-laba yang menggambarkan laba atau rugi periode yang bersangkutan kemudian dipindahkan ke perkiraan modal. Saldo perkiraan-perkiraan aktiva, hutang dan modal dilaporkan dalam neraca, dan saldo perkiraan ini akan dibawa ke periode akuntansi berikutnya.
  • 14. Neraca Saldo • Neraca saldo adalah kumpulan dari saldosaldo yang ada pada setiap perkiraan dibuku besar. Pada Kasus ini jumlah dari kolom debit dan kolom kredit harus sama. Jika tidak maka telah terjadi kesalahan pencatatan, mungkin dari jurnal umum atau dari buku besar. itu artinya kita harus menelusuri ulang kebelakang sampai ditemukan kesalahan nya
  • 15. Hubungan Antara Laporan Keuangan 1. Neraca – Juga disebut laporan posisi keuangan, bisa diibaratkan sebagai foto (baias disebut snapshot) dari suatu perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Laporan keuangan yang satu ini terdiri dari daftar sumber daya kuantitatif yang dipergunakan oleh perusahaan untuk beroperasi. Di sisi lainnya, laporan ini juga mengandung daftar klaim terhadap sumber daya tersebut yang diwakili oleh kreditur dan pemilik. Dalam bentuk laporan pernyataan, sumber daya kuantitatif disebut aktiva (asset), diikuti dengan klaim kreditur dan pemilik. Dalam bentuk rekening pernyataan, aset biasanya disajikan di sebelah kiri dan yang mengklaim aset di sisi kanan dari pernyataan itu. Satu hubungan penting dalam sebuah neraca adalah bahwa klaim terhadap asset selalu sama (seimbangan) persis dengan jumlah aset yang disajikan. Itulah sebabnya mengapa Neraca juga disebut dengan ‘Balance Sheet’
  • 16. 2. Laporan Laba Rugi – Melanjutkan analogi neraca sebagai foto statis dari suatu perusahaan pada titik waktu tertentu, laporan laba rugi kemudian dapat digambarkan sebagai sebuah film bergerak yang mengidentifikasi dimensi-dimensi tertentu dari perusahaan selama periode waktu. Laporan laba rugi didasari oleh prinsip akuntansi yang disebut ‘prinsip kecocokan (the matching principle)’. Pendapatan biasanya dapat dengan mudah dikaitkan dengan aktivitas usaha secara spesifik yang berhubungan dalam periode waktu tertentu. Setelah pendapatan untuk jangka waktu telah diidentifikasi, akuntan kemudian mencoba untuk menelisik dan mengkaitkan pendapatan dengan semua biaya yang berhubungan dengan (1) periode waktu yang sama dan/atau (2) proses pembentukan pendapatan tertentu. Jumlah ini kemudian “dicocokkan (matched),” maksudnya biaya dikurangkan dari pendapatan—untuk menentukan hasil operasi untuk periode tersebut. Hasilnya disebut ‘laba bersih’ jika pendapatan melebihi biaya, dan disebut ‘rugi bersih’ jika biaya-biaya melebihi pendapatan.
  • 17. 3. Pernyataan Perubahan Modal – Juga disebut dengan pernyataan ‘Ekuitas Pemegang Saham’. Sebuah pengungkapan yang diperlukan dalam satu set lengkap laporan keuangan korporasi adalah identifikasi dari perubahan modal (ekuitas) dalam angka-angka dan jumlah saham. Seperti laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham) mencakup periode waktu pada titik waktu tertentu. Di kolom utama dari ekuitas pemegang saham ‘ terdiri dari: kontribusi ekuitas saham pilihan, saham biasa, dan tambahan modal disetor dan laba ditahan. Pernyataan ini dimulai dengan saldo pada akhir periode sebelumnya. Baris dalam pernyataan menunjukkan kegiatan yang mengakibatkan perubahan dalam kategori utama dari ekuitas pemegang saham dari saham biasa, laba bersih, dan dividen. Laba bersih dan dividen hanya mempengaruhi laba ditahan. Laba bersih meningkatkan saldo laba ditahan, dan dividen mengurangi keseimbangan itu.
  • 18. 4. Laporan Arus Kas – Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran dalam bentuk kas selama periode waktu tertentu sama dengan konsep waktu pada Laporan Laba Rugi. Dalam bentuk yang paling sederhana, laporan arus kas hanya menunjukkan sumber kas utama perusahaan dan cara perusahaan menggunakan uang tunai itu. Perubahan-perubahan ini disajikan dengan cara merekonsiliasi perubahan kas dari awal sampai akhir periode akuntansi. Laporan Arus Kas disajikan dalam tiga kategori: (1) arus kas dari aktivitas operasi; (2) arus kas dari aktivitas investasi; dan (3) arus kas dari aktivitas pendanaan. Di ujung bawah laporan, perubahan bersih kas disajikan dalam angka rekonsiliasi untuk menunjukan saldo kas bersih antara saldo awal dengan akhir—baik itu dalam keadaan meningkat maupun menurun. Empat laporan keuangan ini berasal dari transaksi dasar yang sama dan pengukuran keuangan yang sama. Keempatnya diperlukan oleh pembaca laporan keuangan untuk mendapatkan pemahaman lengkap, sebisa mungkin melalui media laporan keuangan.
  • 19. Mencoba untuk menunjukkan hubungan dari empat laporan keuangan ini, dalam ilustrasi tunggal adalah pekerjaan yang mustahil. Tetapi untuk referensi ringkas, saya mencoba manyajikannya dalam grafik tunggal (mudahmudahan bermanfaat) khusus beberapa hubungan penting yang mendasari empat laporan keuangan: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham), dan pernyataan arus kas:
  • 20.
  • 21. Kedelapan hubungan diidentifikasi oleh nomor dalam tanda kurung: (1) Pendapatan dan biaya, yang disajikan dalam laporan laba rugi, mengakibatkan perubahan dalam aktiva dan kewajiban dalam neraca. (2) Laba bersih mengalir ke dalam laporan perubahan modal (ekuitas pemegang saham) dan merupakan determinan penting dari saldo akhir periode laba ditahan. (3) Saldo akhir akun modal (ekuitas) memberikan kontribusi dalam laporan ekuitas sesuai dengan jumlah yang sama di pemegang saham bagian ekuitas pada neraca. (4) Saldo akhir dari laba ditahan dalam laporan ekuitas sesuai dengan saldo laba ditahan pada pemegang saham ‘bagian ekuitas pada neraca.
  • 22. (5) Saldo akhir kas dalam laporan arus kas sesuai dengan jumlah uang tunai disajikan di neraca. (6) Arus kas dari aktivitas operasi dalam laporan arus kas mencerminkan efek kas dari transaksi-transaksi termasuk dalam penentuan laba bersih. Rekonsiliasi laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi disajikan sebagai bagian dari laporan arus kas. (7) Aktivitas investasi dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif dan negatif dari perubahan dalam aset yang berakhir saldo termasuk dalam neraca. (8) Pembiayaan kegiatan dalam laporan arus kas mencerminkan arus kas positif dan negatif dari hutang dan ekuitas transaksi pembiayaan. Akhir-dari periode saldo utang dan ekuitas disajikan dalam neraca.