7. Apa Itu Display ?
Pajangan hasil karya siswa
Mengapa Harus Ada Display ?
Memotivasi siswa untuk terus belajar
Siapa Yang Mendisplay ?
Siswa dan Guru
8. Kimberly Steele
on Education World
“A room without bulletin boards is barren.
Students need to have something to look at
besides bare walls. Bulletin boards teach,
inform, inspire, and add a feeling of hominess
to the classroom”
Kimberly Steele, Abe Hubert Middle School,
Garden City, Kansas
9. CARA MENDISPLAY KELAS
Karya hasil belajar siswa mendapatkan kesempatan
yang sama untuk didisplay
Hasil karya harus mendapat sentuhan akhir (finishing
touch)
Hasil karya siswa disusun sedemikian rupa, sehingga
memiliki nilai artistik/seni.
Hindari kebosanan yang diakibatkan oleh display
kelas yang tak pernah diganti.
Bentuk karya harus bervariasi.
Dirawat dan diberi judul + tema
Gunakan border dan dihias
Dinilai
10. Display Target
Sebagai tempat menempel karya siswa
Memberikan informasi kepada siswa (bagan,
chart, grafik, langkah kerja, rumus dsb)
Sebagai hiasan yang dapat memperindah kelas
Sebagai bahan evaluasi bagi guru, siswa, dan
orang tua
Hasil kekayaan kelas
11. Display Side Effects
Akan menambah rasa kebanggaan terhadap
sebuah karya
Menjadikan suatu motivasi yang baik agar
lebih kreatif dalam berkarya
Menjadi teman belajar setiap saat, setiap
waktu dan dalam kondisi apapun
Sikap apresiatif yang tinggi terhadap sebuah
karya
Monitoring perkembangan akademik
12. SALAH SATU MODEL DISPLAY KELAS
UNTUK SEMUA BIDANG STUDY
1.
2.
3.
POJOK BELAJAR
Peserta didik selalu ingin tahu kejadian alam sekitar. Pojok
IPA dan Matematika dapat merangsang rasa ingin tahu
peserta didik. Dalam proses pembelajaran, semua sumber
belajar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin, misalnya
dipojok IPA sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat
belajar dengan senang tanpa mengganggu yang lain.
Pojok belajar dapat membantu peserta didik menghubungi
antara kegiatan pembelajaran di sekolah dengan kehidupan
sehari-hari di rumah dan keberadaan benda di masyarakat
setempat.
TEMPAT PEMAJANGAN
PERPUSTAKAAN KELAS
15. Mengapa Kelas Perlu Disetting ?
Aksebilitas :
Peserta didik mudah menjangkau sumber belajar yang tersedia
Mobilitas : Memudahkan peserta didik ke bagaian lain
dalam kelas.
Interaksi : memudahkan interaksi antara guru dan
peserta didik maupun antar peserta didik.
Variasi kerja peserta didik :
memungkinkan peserta didik bekerjasama secara perorangan,
berpasangan, atau berkelompok
16. Hal penting dalam Setting Kelas
(1) Ukuran & bentuk kelas.
(2) Jumlah siswa di kelas.
(3) Pola pengelompokan siswa.
(4)
Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang
pandai dan kurang pandai, pria dan wanita).
(5) Kurangi kepadatan di tempat lalu lalang,
(6) Pastikan bahwa guru dapat dengan mudah melihat semua siswa
(7) Materi pelajaran dan perlengkapan murid harus mudah di akses.
(8) Pastikan murid dengan mudah dapat melihat semua presentasi
kelas
27. 1. Gaya Auditorium Tradisional
Semua anak duduk menghadap guru. Gaya
ini membatasi kontak murid tatap muka dan guru bebas bergerak ke mana saja.
Gaya auditorium seringkali dipakai ketika guru
mengajar atau seseorang memberi presentasi ke kelas .
29. Sejumlah murid (biasanya 4 sampai 8 anak)
bekerja dalam kelompok kecil.
Gaya klaster
Susunan ini terutama efektif untuk aktivitas pembelajaran kolaboratif.
31. Gaya tatap muka ( face to face )
Murid saling menghadap. Ganguan dari murid lain
akan lebih besar pada susunan ini ketimbang pada susunan au
ditorial.
34. Sejumlah siswa (biasanya 3 atau 4 anak) duduk di
Gaya Off set
bangku tetapi tidak duduk berhadapan lansgung satu sama lain.
Gangguan dalam gaya ini lebih sedikit ketimbang gaya tatap muka
dan dapat efektif untuk kegiatan pemmbelajaran kooperatif.
35. Gaya seminar
Sejumlah besar siswa (10 atau lebih) duduk di
susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
Ini terutama efektif ketika Anda ingin murid berbicara satu sama
lain atau bercakap-cakap dengan anda.
36. Susunan yang dibuat guru yang mengajar di ruang yang
Gaya penataan kelas
relatif sempit. Guru menempatkan meja-meja murid dalam klaster.
Susunan ini sesuai untuk pembelajaran kooperatif.
37. Cara menata meja untuk membantu kelompok kecil belajar.
Di kelas ada 2 papan tulis,
Gaya penataan kelas itu merefleksikan aktivitas dan
tetapi membuat papan
pencapain murid.
42. Trik Untuk Setting Kelas
Sesuaikan dengan Display dan Tema Pekanan
Kelompokkan siswa sesuai kemampuan akademik atau tingkah
laku
Variasikan sesuai kebutuhan
Hiasi dengan warna
Setiap proses pembelajaran guru harus memiliki fokus siswa
Koordinasikan kegiatan dengan patner
Bila dimungkinkan,gunakan sistem asistensi
Manfaatkan lingkungan sebagai media belajar
Belajar secara langsung membuat belajar lebih bermakna
Ruang kelas harus menjadi pusat aktivitas anak
Ciptakan ruang yang membuat anak belajar aktif inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
43. Maw’idzhoh
Adalah suatu bencana besar jika ada seorang
yang alim yang menganggap cukup
ilmunya, dan lebih celakanya ada seorang
jahil yang tidak mau belajar. Keduanya
merupakan bencana besar diseluruh dunia
(Al-Imam Al’ajal Burhannudin, dari kitab
Al-Hidayah)