3. photo: ganra
FOTO JURNALIS
Foto jurnalistik adalah sebuah bentuk dari
jurnalisme (mengumpulkan, menyunting, dan
memperlihatkan bahan berita untuk publikasi
atau penyiaran) yang menggunakan gambar-
gambar dalam rangka mengabarkan sebuah
berita. Foto jurnalistik sekarang sering hanya
merujuk gambar-gambar diam, meskipun dalam
beberapa kasus istilah tersebut juga merujuk
kepada video yang digunakan dalam
jurnalisme penyiaran.
www.wikipedia.org
4. Sebuah uraian tentang Fotografi Jurnalistik secara lebih detil dikemukakan oleh Frank P. Hoy dari Sekolah Jurnalistik dan Telekomunikasi Walter
Cronkite, Universitas Arizona Amerika Serikat mengupas tentang Karakter Foto Jurnalistik yang telah diuraikan dalam bukunya berjudul “Photo
Jurnalism The Visual Approach” seperti berikut ini :
Foto Jurnalistik adalah komunikasi melalui foto (Communication Photography). Suatu komunikasi yang dilakukan akan mengekspresikan
pandangan wartawan foto terhadap suatu obyek, tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi pribadi.
Mediun Foto Jurnalistik adalah media cetak Koran atau majalah danmedia kabel atausatelit termasuk internet seperti kantorberita (Wire Services).
Kegiatan Foto Jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita.
Foto Jurnalistik adalah paduan antara foto dan feks foto.
Foto Jurnalistik mengacu pada manusia, manusia adalah subyek dan sekaligus sebagai pembaca foto jurnalistik.
Foto Jurnalistik adalah komunikasi dengan orang bayak (Mass Audiences), ini berarti pesan yang disampaikan harus singkat dan harus segera
diterima orang yang beraneka ragam.
Foto Jurnalistik juga merupakan hasil kerja editor foto.
Tujuan Foto Jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian informasi kepada sesame, sesuai amandemen kebebasan berbicara
dan kebebasan pers (Freedom of Speech and Freedom of Press).
Berdasarkan fungsinya klasifikasi
Fotografi Jurnalistik mempunyai
tujuan khusus yaitu menyampaikan
informasi suatu peristiwa atau
kejadian di masyarakat melalui
pengadegan gambar-gambar menarik
yang disampaikan lewat media seperti
media cetak dalam bentuk koran,
majalah dan tabloid ataupun melalui
media audio visual seperti
pemberitaan televisi. Fotografi
Jurnalistik merupakan perwujudan
karya fotografi yang dalam visualisasi
obyeknya lebih ditekakan pada sudut
pemberitaan, oleh karenanya karya
foto yang dihasilkan harus
berorientasi pada peristwa yang nyata
seperti kronologi kehidupan
masyarakat sehari-hari dan bukan
mengandalkan sikap imajinasi semata
dari kreatornya. Bentuk nyata dari
fungsi Fotografi Jurnalistik adalah
ketika kita melihat karya-karya foto
yang terpampang di dalam isi koran,
majalah atau tabloid yang sering kita
jumpai di pasaran atau juga gambar-
gambar video yang berisi berita-berita
keseharian manusia dalam
mengarungi hidup melalui siaran
televisi dari berbagai stasiun
penyiaran televisi yang ada. Dalam
waktu tertentu, penyajian Fotografi
Jurnalistik juga bisa terlepas dari
proses keterkaitan produksi media
pemberitaan dan berdiri sendiri dalam
menyebarkan informasi tersebut
melalui sebuah pameran di sebuah
gedung, namun tetap terikat pada
tema jurnalistik yang mengikatnya.
http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id
5. Dalam proses penciptaannya untuk menghasilkan foto-foto rekaman peristiwa
penting dengan keragaman karakter di tengah masyarakat itu, tidak begitu saja
seenaknya diciptakan berdasarkan imajinasi semata atas kemauan sendiri
dari fotografernya. Keberadaan karya Fotografi Jurnalistik telah diikat dengan
aturan-aturan dalam dunia jurnalistik atau dunia pemberitaan, oleh karenanya
dalam proses penciptaannya harus mengacu pada syarat-syarat yang terkait
dengan dunia pers atau pemberitaan. Setiap hasil jepretan atau bidikan obyek
dari kamera fotografer atau lebih dikenal dengan istilah wartawan itu harus
mengadung unsur jurnalistiknya diantaranya adalah 5W +1, sehingga hasil
yang dikreasikan oleh wartawan tersebut dapat memenuhi syarat pencatuman
ke dalam materi produksi media massa. Dalam proses pengkreasiannya itu,
berbagai macam teknik pengambilan gambar boleh diaplikasikan sepanjang
tidak merusak nilai kerealitasan peristiwanya.Contoh kongkrit dalam hal ini
ketika seorang wartawan mau mengabadikan peristiwa lomba motor cross di
arena balap. Supaya terlihat dramatik maka pengambilan gambarnya diambil
ketika pengendara motor sedang melakukan aksi jumping sehingga motor
melesat terbang tinggi di udara. dalam keadaan itulah fotgrafer atau wartawan
tersebut membidiknya dengan teknik “Freshing” atau sama artinya dengan
“stop action”, sehingga gambar yang dihasilkan tetap cemerlang.
photo: syarief
6. foto yang dihasilkan harus
berorientasi pada peristiwa
yang nyata seperti kronologi
kehidupan masyarakat
sehari-hari
photo: syarief
7. Berikut ini beberapa jenis foto
jurnalistik berdasarkan kategori dalam
lomba foto tahunan yang
diselenggarakan World Press Photo
Foundation, antara lain:
Spot Photo : foto yang dibuat dari peristiwa
yang tidak terduga.
Sport Photo : foto dari peristiwa olahraga.
People in the News Photo : foto orang, tokoh,
atau masyarakat dalam suatu berita.
General News Photo : foto yang dibuat dari
peristiwa terjadwal atau biasa.
Potrait : foto yang menampilkan wajah
seseorang secara close up.
Science and Technology Photo : foto yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK).
Social and Environtment : foto tentang
kehidupan sosial masyarakat serta
lingkungan hidupnya.
Daily Life Photo : foto dari kehidupan sehari-
hari yang dipandang dari sudut human
interest.
Art and Culture Photo : foto yang berkaitan
dengan peristiwa seni dan budaya.
http://www.jurnalrozak.web.id
photo: lukman
8. Tips Membuat
Foto JurnalistikMomen. Momen dalam dunia jurnalistik hanya akan terjadi sekali alias tidak dapat
diulang, berbeda dengan fotografer model yang dapat menciptakan momen
sendiri.
Angle. Angle atau sudut pengambilan gambar sangat penting, karena setiap angle
dalam sebuah foto dapat menciptakan persepsi tersendiri bagi orang yang
melihatnya.
Komposisi. Komposisi foto yang baik akan memudahkan orang yang melihat
untuk memahami maksud atau pesan foto yang ingin disampaikan sang
fotografer.
Pencahayaan. Pencahayaan sangat penting dalam fotografi, keran fotografi
adalah seni menangkap cahaya. Seandainya poin satu sampai tiga sudah
didapat, apa jadinya jika pencahayaannya kurang atau bahkan berlebihan. Tentu
foto akan terlihat gelap atau malah putih semua, sehingga pesan dalam foto tidak
tersampaikan.
Patuhi kode etik. Mengabadikan atau menyiarkan foto yang berkaitan dengan
ranah pribadi seseorang tanpa seizin orang yang bersangkutan tentu dilarang.
Jika terjadi, hal ini dapat dituntut secara hukum.
photo: lukman
10. BAHASA GAMBARSelain menggunakan orang sebagai objek fotografi dalam penyampaian
maksud, kita juga bisa menggunakan benda mati. Penggunaan benda mati
dalam bahasa gambar terdiri dari Ironi, Personifikasi, dan Analogi
hermawan wicaksono
11. IRONI
Sindiran dengan menyenbunyikan fakta
yang sebenarnya dan mengatkan kebalikan
dari fakta tersebut.
Judul: Aku & Kamu
Kalimat: Pasangan serasi bagaikan biola
dan pemukul bola
14. 18 WEEKS OF CLASS
photo: lukman
“When you photograph people in color,
you photograph their clothes.
But when you photograph people in Black and white,
you photograph their souls!”
-Ted Grant-