Portofolio seharusnya hanya berisi kurang lebih 12-30 foto terbaik yang menggambarkan jenis dan gaya fotografi seseorang dengan jelas. Foto-foto yang ditampilkan sebaiknya hanya fokus pada satu jenis fotografi yang paling dikuasai, seperti foto portrait. Meskipun website berguna, portfolio cetak tetap lebih baik karena memberi kesan lebih mendalam.
3. photo: agus
PORTFOLIOPORTFOLIO atau kadang ditulis
PORTOFOLIO mungkin bagi
sebagian orang kedengarannya
masih asing. Sebenarnya apa sih
PORTFOLIO itu? Portfolio
merupakan laporan lengkap berupa
kumpulan dokumen atau informasi
dari seseorang, kelompok, lembaga,
organisasi, perusahaan atau
sejenisnya yang bertujuan untuk
mendokumentasikan perkembangan
suatu proses atau karya kerjanya.
Nah, kalau PORTFOLIO FOTO atau
PORTOFOLIO FOTOGRAFI artinya
kumpulan karya berupa FOTO-
FOTO hasil dari seorang
FOTOGRAFER atau sekumpulan
FOTOGRAFER atau sebuah Studio
Photography untuk tujuan agar karya
mereka dilihat oleh orang lain atau
agar dipertimbangkan oleh calon
klien bagi FOTOGRAFER
PROFESIONAL dan KOMERSIAL.
http://blog.poetrafoto.com
4. Nah, berikut rangkuman diskusi
saya di twitter kemarin dengan
beberapa penyempurnaan ya.
Semoga bermanfaat :)
1. Portfolio FOTOGRAFI itu
merupakan representasi dari karya-
karya FOTO seorang
FOTOGRAFER. Dari sini orang
(para calon klien khususnya)
melihat dan menilai FOTO kita.
2. Ketika membuat atau bikin
Portfolio FOTO pilihlah FOTO-
FOTO yang paling bisa
menggambarkan hasil kerja dan ciri
khas kita.
3. Menurut saya, jangan isi Portfolio
FOTO hanya dengan FOTO-FOTO
terbaik kita saja, tapi, pilihlah yang
paling bisa menggambarkan gaya
dan ciri khas kita.
4. Jika ada FOTOGRAFER lain
yang bilang: “tampilkan FOTO-
FOTO terbaik saja di Portfolio
FOTOGRAFI kita”, saya pribadi
kurang setuju. Baik bagi kita, belum
tentu tampak bagus untuk orang
lain kan?
5. Kenapa Portfolio FOTOGRAFI
tidak diisi dengan FOTO-FOTO
yang terbaik saja? Alasannya
adalah agar calon klien juga tak
terlalu berharap tinggi pada kita.
Yang realistis sajalah, lebih aman.
6. Jangan bikin klien kecewa.
Jangan sampai klien bilang begini:
“Contoh karya FOTO-FOTO nya di
Portfolio FOTOGRAFI nya sih
bagus-bagus, tapi pas dokumentasi
untuk saya kok hancur hasil FOTO-
nya?” Mau kejadian begitu? Tidak
kan? *amit-amin, jangan sampai
yak :)
7. FOTOGRAFER itu bekerja
motret dipengaruhi oleh banyak hal:
ada mood, alat, kondisi di lapangan,
obyek yang kita FOTO dan faktor
pendukung lainnya.
8. Jaga konsistensi dan ciri khas
kita dalam membikin Portfolio
FOTO. Contoh Portfolio Foto tak
harus berisi banyak FOTO.
Secukupnya saja.
9. Portfolio FOTO untuk
FOTOGRAFER harus didasari
setelah kita mengukur kemampuan,
alat yang kita miliki dan cari khas
diri kita sendiri. Jangan berlebihan.
Apapun yang berlebih bakal bikin
kecewa lho.
10. Bikin kesan yang mendalam &
khas dalam Portfolio FOTOGRAFI
kita. Jangan membebani diri
dengan sesuatu yang sulit kita bisa
lakukan secara konsisten.
11. Kalau Portfolio FOTOGRAFI
kita di internet atau portfolio digital
(di website atau online), jangan
batasi jumlah FOTO-nya, lebih
banyak lebih baek. Sekali lagi yang
penting konsisten. Tempat
pembuatannya tidak harus bikin
web sendiri seperti Poetrafoto
Photography, tapi bisa bikin gratis.
Contoh-Contoh Membuat Portfolio
Kumpulan FOTO di Flickr,
WordPress, Blogspot, Pinterest,
500px, Facebook, Tumblr, dll.
12. Tapi kalau Portfolio
FOTOGRAFI kita harus berupa
cetak, jangan lebih dari 40 atau 60
halaman. Lebih dari itu, orang akan
jenuh melihatnya. Malas juga
mereka berlama-lama bolak-balik
Portfolio FOTO kita.
13. Dalam Portfolio FOTOGRAFI
tampilkan FOTO yang sesuai hobby
dan minat yang kita geluti.
Misalnya: FOTO MODEL &
FASHION, FOTO PORTRAITURE,
FOTO WEDDING, FOTO PRE
WEDDING, FOTO LANDSCAPE,
FOTO PANGGUNG, dll.
14a. Bila kita punya minat banyak
bidang, pisahkan Portfolio
FOTOGRAFI-nya. Misal: FOTO
MODEL sendiri, FOTO
PREWEDDING sendiri, FOTO
WEDDING sendiri, dan seterusnya.
14b. Soal tone, gaya editan, pose
juga tergantung selera & khas kita
saja. Jika kita konsisten dengan
tone warna dan gaya editan yang
terus menerus, maka konsumen
bisa menilai kita dengan baik
karena kita punya ciri khas.
15. Usahakan Portfolio
FOTOGRAFI kita bikin berupa
online dan offline atau cetak. Tapi
jika ingin murni online atau offline
saja ya tidak apa-apa.
16. Dalam bikin Portfolio
FOTOGRAFI, kualitas desain
portfolio (portfolio design) website,
kompresi FOTO online, kualitas
cetak dan kemasan harus kita
perhatikan dengan seksama.
17. Jika Portfolio FOTOGRAFI kita
offline berupa cetak: perhatikan
kualitas kertas, warna hasil cetak
dll. Kemas dengan baik dan, sekali
lagi, sesuai gaya khas kita.
18. Kemasan Portfolio FOTOGRAFI
itu sebagai gambaran tingkat
kreatifitas dan perhatian kita
terhadap hal-hal detil.
19. Soal Penilaian Portfolio.
Perhatikan tiap detil dalam Portfolio
FOTOGRAFI kita. Hati-hati, klien itu
untuk bisa percaya, biasanya suka
lihat yang detil-detil banget.
20. Portfolio offline, kita cetak dengan
beragam ukuran yang berbeda.
5. photo: hermawan
The Grid adalah sebuah acara diskusi fotografi yang di
bawakan oleh fotografer top di Amerika bernama Scott
Kelby. Kali ini membahas tentang 10 tips portfolio, menarik
untuk diikuti karena bintang tamu yang hadir dalam podcast
tersebut adalah Cliff Mautner, fotografer wedding terbaik di
Amerika. Berikut rangkuman 10 tips agar portfolio kita
sukses:
1. Putuskan untuk Siapakah
Portfolio anda
Hal dasar yang harus dijawab sebelum
membuat sebuah portfolio adalah
target, KEPADA SIAPA? Dengan
mengetahui kepada siapa Portfolio
ditujukan, maka akan memudahkan
kita dalam menyusun foto-foto
portfolio. Untuk itu anda perlu
mengetahui siapa diri anda.
Mengetahui kapasitas dan
kemampuan diri dalam dunia fotografi
sangatlah penting. Itu menjadi sebuah
parameter, minimal bagi diri anda
sendiri untuk mengetahui sejauh mana
skill anda yang di representasikan di
dalam sebuah portfolio nantinya. Cliff
Mautner, salah satu fotografer wedding
terbaik di Amerika menyatakan bahwa
dia lebih baik memilih beberapa foto
wedding terbaik dari job wedding yang
pernah dia kerjakan. Lebih jauh lagi,
Cliff ternyata membenci hasil fotonya
sendiri. Membenci dalam hal ini adalah
selalu kurang puas dengan portfolio
yang pernah di buatnya. Pesan Cliff
kepada fotografer muda adalah "Hate
your works sonner, you will get better
faster..."
RC bertanya apakah foto yang masuk
dalam portfolio adalah foto yang
disukai dan atau dibenci?
Cliff menjawab bahwa ada perbedaan
jenis foto yang ditaruh di website dan
foto yang ada di blog. Portfolio yang
ada di website seperti jendala tempat
berjualan, tidak banyak berubah.
Dalam blog, Cliff bisa menaruh 30-50
foto, dimana terdapat sebuah cerita
mengapa dia suka foto-foto tersebut
dan yang lebih penting adalah
menunjukkan level dari Konsistensi
seorang fotografer.
2. Berapa Foto?
Jumlah foto menjadi suatu kendala,
terkadang ingin menampilkan banyak
foto karena menurut anda bagus
semua. Namun karena ada banyaknya
kategori-kategori, anda juga harus
membatasi jumlah foto dalam website
anda. Cliff menyatakan bahwa kurang
20 foto adalah jumlah yang terbaik.
"fewer is absolutely better than more..."
Kekuatan foto menjadi penting dari
pada jumlah foto.
3. Format Portfolio
Banyak jenis portfolio yang bisa anda
buat, mulai dari website, interactive
apps, buku dan album. Masing-masing
jenis memiliki karakteristik tersendiri.
Semuanya akan bermuara kepada
"SIAPAKAH" target dari portfolio anda.
Scott Kelby menyatakan bahwa
WEBSITE merupakan sebuah
kewajiban di era digital.
Tergantung genre dari fotografi anda,
dalam wedding, Cliff menyatakan
bahwa album sangat krusial dalam
presentasi, karena itu adalah kompilasi
dari momentum yang dikemas dalam
sebuah album. Secara psikologis,
memegang sesuatu yang nyata,
seperti buku atau album+, mempunyai
kesan yang mendalam bagi klien,
sangat dalam ketimbang melihat foto
dari website. Jika foto anda pernah di
muat di website tertentu, dan
merasakan pernah dimuat di majalah,
10killerTIPSmembuat
PORTFOLIOdaritheGRIDhttp://fototiptrik.blogspot.co.id
6. maka anda akan bagaimana
perbedaan ketika foto hasil karya anda
ada di genggaman anda sendiri. Scott
Kelby menyatakan bahwa ada sebuah
luapan emosi ketika menggenggam
sesuatu yang nyata dan akan memberi
kredibilitas.
4. Spesifik
Dalam membuat portfolio anda harus
spesifik dalam merepresentasikan diri
anda. Anda seorang jurnalis freelance,
wedding, komersial atau fashion?
Bidang apakah yang anda tekuni
dalam fotografi. Sebuah spesifikasi
tertentu dalam fotografi menunjukkan
kekuatan anda, kekuatan imaji yang
anda hasilkan.
5. Urutan Foto = Visual Concert
Layaknya sebuah cerita, urutan foto
juga menetukan seberapa sukses
portfolio anda. Cliff berujar bahwa
konsep urutan foto hampir sama
dengan jumlah foto, less is better.
Jumlah sedikit, namun kuat secara
visual dan TIDAK SALING
MELEMAHKAN. Kuat di foto pembuka,
dan juga kuat di foto penutup. RC
meng-analogi-kan urutan foto seperti
sebuah konser. "Its a Visual Concert",
karena dalam sebuah konser lagu
pertama dan terakhir selalu
menghentakkan penonton (jadi ingat
konsernya Saint Loco di kampus
putih).
Peralihan foto ke foto lain juga harus
senada dan ada benang merahnya.
Peralihan foto bisa dari warna, atau
runtutan kejadian, dari foto-foto
dengan nuansa gelap ke nuansa
terang.
6. Jangan Terlalu Unjuk Gigi
Scott Kelby menyatakan bahwa jika
anda adalah fotografer wedding,
jangan menampilkan foto produk.
Hanya karena anda ingin dikenal
bahwa anda bisa mengerjakan
semuanya, maka anda tidak akan
maksimal dalam banyak hal. Ingat
point nomer 4, harus spesifik. Jika
ingin unjuk gigi dengan kemampuan
anda, bikinlah blog pribadi dimana
anda bisa bercerita pengalaman
fotografis anda. Taruh foto anda sesuai
dengan bidang anda.
7. Profesional Editing
Tidak hanya dalam hasil akhir editing,
profesional editing juga mencakup
pilihan foto yang akan tayang dalam
portfolio anda. Anda akan memerlukan
opini dari orang lain, orang yang anda
percaya, orang awam yang tidak
mengerti fotografi, orang yang sedikit
sarkasme, bertanya dan bertanya.
Jangan bertanya kepada 10 fotogafer
karena itu tidak akan menguatkan
portfolio anda. Point penting dari Cliff
adalah "JANGAN TARUH FOTO ANDA
di FACEBOOK demi 50 Like”
8. Website
Syarat wajib bagi para fotografer saat
ini adalah memiliki website. Saran dari
Scott Kelby adalah bikin template
webnya yang bersih. kunjungi
penyedia-penyedia template seperti
http://themeforest.net/ atau
http://www.elegantthemes.com/ untuk membuat website yang
bersih dan menawan.
9. Jangan Menggunakan Foto dari Hasil Workshop
Scott Kelby ternyata pernah mengikuti workshopnya Joe
McNally, dan tidak menggunakan foto-foto dari hasil workshop
tersebut. Mengapa? Karena foto dari workshop tersebut adalah
kreasi dari Joe McNally sebagai mentor, Joe yang menata
lampu, Joe yang mengarahkan model. Buatlah foto dari hasil
kreasi anda sendiri.
10. Ikuti Portfolio Review dan
Update Portfolio
Portfolio review penting karena
seorang profesional memiliki
pandangan tersendiri dalam dunia
fotografi. Mereka yang
menyandang profesional, mereka
memiliki kepekaan yang
dibutuhkan dalam industri, karena
mereka berada di tengah-
tengah industri fotografi. Selain itu
kembangkan portfolio anda.
Jangan terlalu lama terpaku pada
portfolio anda saat ini.
7. photo: andhika
Portofolio seharusnya adalah
representasi dari karya terbaik
Anda. Portofolio pada umumnya
berisi foto-foto yang paling
disukai dan menggambarkan
jenis dan gaya fotografi Anda
dengan jelas.
http://www.infofotografi.com
8. Portfolio tidak perlu berisi banyak foto. Bila terlalu banyak, apalagi
tercampur dengan foto-foto yang biasa-biasa saja, calon klien, bos atau
sekolah akan menganggap karya Anda tidak konsisten dan merupakan
fotografer biasa-biasa saja. Selain itu semakin banyak foto semakin besar
kemungkinan gagal dalam meninggalkan kesan yang mendalam. Oleh
sebab itu, portfolio yang baik cukup berisi kurang lebih 12-30 foto.
Foto-foto yang ditampilkan juga sebaiknya merupakan jenis foto yang
Anda paling sukai, contohnya bila Anda menyukai foto model atau portrait,
maka portfolio Anda seharusnya adalah foto portrait bukan foto satwa atau
foto lain lainnya.
Apabila Anda memang memiliki minat lebih dari satu jenis fotografi, dan
Anda sangat mahir di keduanya, misalnya foto pernikahan dan foto model,
maka siapkan dua kategori portofolio, jangan dicampur aduk.
Saat sekarang ini, meskipun banyak fotografer menampilkan portfolionya
lewat website berupa galeri foto atau slideshow, portfolio yang berisi foto
yang dicetak tetap lebih baik. Website cukup berguna, tapi jangan hanya
mengandalkan website saja.
Kualitas cetak dan kemasan portofolio Anda juga harus di perhatikan.
Cetaklah foto dengan kualitas kertas yang baik, jangan mengandalkan
printer pribadi atau lab foto yang biasa mencetak foto untuk umum. Carilah
lab foto berkualitas profesional yang bisa dipercaya. Lalu jangan pula asal
memasukkan foto-foto ke dalam map. Tapi bikin kemasan yang kreatif dan
sesuai dengan visi Anda. Bila Anda tidak menghargai karya Anda sendiri,
bagaimana mengharapkan orang lain untuk menghargai karya Anda.
Kemasan portofolio Anda akan memberikan suatu sinyal penting berapa
tingkat kreatifitas dan tingkat perhatian Anda terhadap detil. Bila Anda
menemui kesulitan, Anda bisa meminta bantuan desainer komunikasi
visual / grafis untuk membantu Anda.
Demikian tips tips saya tentang cara menyusun portofolio,
semoga bermanfaat.
photo: ganra
10. Sangat disayangkan jika foto – foto yang telah Anda
ambil di masa lalu, di berbagai tempat, kondisi, hanya
disimpan begitu saja di komputer Anda, tanpa
diketahui oleh orang lain. Anda bisa melakukan lebih
terhadap foto Anda, seperti menjualnya atau dipajang
di website yang khusus memajang foto – foto terbaik
dari para fotografer, mulai dari yang amatir sampai
profesional.
Jika Anda unggah foto Anda di banyak situs – situs
portofolio, sangat besar kesempatan Anda dikenal
oleh beberapa fotografer, baik lokal atau luar, karena
seringnya Anda menunjukkan hasil foto yang dibuat
dan dengan semakin bertambahnya kualitas foto Anda
karena sering dan mahir membuatnya.
Suatu waktu klien akan berdatangan untuk membeli
hasil karya Anda, baik secara regular atau exclusive.
Apa beda keduanya? Jika regular, harga yang
ditawarkan cukup menggiurkan, dan banyak yang
membelinya, jika exclusive atau biasa disebut
extended price harga yang ditawarkan sangat tinggi,
dan dengan harga tinggi yang diajukan oleh si calon
klien, berharap agar foto hanya dimiliki seorang saja.
Berikut adalah 10 situs top untuk membuat portofolio
foto online, yang dapat memajang banyak jenis foto –
foto yang Anda buat. Hampir semua situs dibawah ini
sudah saya coba, dan sering mengunggah secara
berkala di situs – situs tersebut.
1. BEHANCE
Situs Behance adalah situs online portofolio terbesar
dan terkenal di seantero jagad maya yang beberapa
tahun belakang yang diakuisisi oleh Adobe. Karya –
karya profesional dalam banyak kategori bisa dilihat
disana, dan dapat dijadikan inspirasi. Tak ketinggalan
kategori foto, di Behance terdapat banyak jenis –
jenis foto yang dapat di publikasikan, baik yang
Landscape, Macro, Photo Manipulation, hingga yang
dalam tanda kutip “Nude” bisa ditemukan disana.
Anda dapat mempublikasikan karya foto Anda
disana, dan layanan ini gratis. Jangan lupa setelah
mempublikasikan karya Anda, untuk di dibagikan ke
social media. Jika sebelumnya Anda sudah punya
akun Adobe, tinggal masuk ke Login, dan tidak perlu
mendaftar ulang seperti biasa.
11. 2. VIEWBUG
Viewbug adalah salah satu portofolio
online yang fokus hanya satu kategori,
yaitu foto. Viewbug dapat digunakan
secara gratis, dan beberapa fitur penuhnya
berbayar. Anda dapat mengunggah foto –
foto koleksi apapun, Viewbug memiliki fitur
penghargaan atau award terhadap foto
yang bagus, apabila ada pengguna
Viewbug melihat salah satu foto Anda,
mereka dapat memberikan awards, awards
yang tersedia bermacam – macam, mulai
dari Peer Awards (seperti memberikan
“love” atau suka pada foto), hingga yang
paling tinggi yaitu Genius
Yang unik di situs Viewbug adalah kita
dapat mengikuti setiap kontes dari berbagai
kategori, mulai Landscape, Creative
Photography, Urban, dan lain – lain. Hadiah
yang ditawarkan sangat menggiurkan,
mulai dari yang kecil yaitu voucher hingga
kamera DSLR dan Mirrorless. Sangat
menarik, bukan?
3. SMUGMUG
Smugmug membebaskan fotografer untuk
mendesain halaman portofolio pribadi tanpa
batasan, atau dapat menggunakan desain
template yang sudah disediakan oleh
SmuMug. Sebelum serius untuk mencoba
penuh, kita diberi masa percobaaan atau
“trial” sekitar 14 hari, jika merasa cocok dan
pas buat Anda dengan fitur – fitur yang
ditawarkan, maka tidak salahnya
berlangganan. Mulai dari domain dan
hosting semuanya dalam satu tempat, tidak
terpisah – pisah, dan hebatnya tidak ada
batasan storage meskipun kita memilih opsi
berlangganan Basic sekitar $4.
4. EXPOSURE.CO
Jika Anda ingin membuat konsep story telling
terhadap jalannya proses pengambilan foto,
exposure.co adalah pilihannya. Dengan
exposure.co, Anda dapat membuat cerita
panjang tentang perjalanan foto yang Anda
ambil, mulai dari membuat konsep foto,
perencanaan, proses pengambilan, dan
menunjukkan hasilnya berupa foto gallery.
Layanan exposure.com gratis, tetapi jika ingin
fitur yang ditawarkan bisa berlangganan
secara per bulan atau per tahun, dan untuk
harganya dapat dilihat di bagian Pricing.
12. 5. PIXABAY
Jika Anda berniat untuk membagikan foto –
foto Anda secara cuma – cuma alias gratis,
siapa saja bisa download foto tersebut
kapanpun, Anda bisa mencoba yang
website yang satu ini. Pixabay menawarkan
tempat bagi Anda yang ingin memberikan
foto Anda secara gratis dan bebas di
download oleh siapa saja. Layanan ini
gratis, dengan mendaftarkan diri pertama
kali, untuk memulai foto Anda di download,
foto – foto Anda yang telah diunggah akan
masuk ke tahap review terlebih dahulu oleh
team dari Pixabay, apakah layak atau tidak.
Pixabay menyediakan fitur “Buy me a
coffee”, yaitu semacam donasi sejumlah
uang yang diberikan oleh pengguna yang
telah mendownload konten foto, sebagai
ucapan terima kasih karena manfaat dari
foto yang mereka pakai. Banyak pengguna
kerap melakukan donasi, jadi jangan
lupakan fitur yang sangat bermanfaat ini.
6. PICFAIR
Selain sebagai portofolio online, Anda bisa
sambil menjual foto – foto Anda dengan
harga yang ditentukan oleh Anda sendiri.
Daftar sendiri, upload sendiri, dan tentukan
harga yang wajar. Layanan ini gratis
digunakan, dan dapat mengunggah banyak
foto tanpa batasan.
7. AYOFOTO
Layanan online portofolio satu ini adalah
kepunyaan Indonesia. Disana dapat
mengupload foto sekaligus ajang menjual
karya – karya terbaik Anda. Jika ingin
membeli, sistem pembayarannya dengan
kredit, tiap kredit memiliki jumlah yang
berbeda, berdasarkan harga yang ditetapkan.
Versi murahnya 1 kredit seharga Rp 10.000
hingga tak terbatas.
13. 8. FLICKR
Layanan portofolio online miliki Yahoo! ini
adalah pemain lama yang sudah terkenal
sebelum situs – situs diatas bermunculan.
Flickr memiliki banyak database foto baik
berdasarkan jenis kamera, atau lensa. Anda
dapat membangun kerajaan foto portofolio
disana, mengunggah foto tanpa batasan,
karena Flickr menawarkan penyimpanan
foto/storage yang sangat besar, hingga 1
TB.
Tips agar foto – foto Anda dikenal luas dan
tersebar, dengan bergabung di grup – grup
khusus berbagi foto berdasarkan kategori,
tidak ada batasan untuk share foto Anda
disana, tetapi beberapa grup memiliki syarat
– syaratnya tersendiri.
Flick juga menyediakan aplikasi berbasis
iOS dan Android, sehingga dapat dengan
mudah mengatur foto – foto untuk diunggah
langsung dari gadget.
9. 500PX
500px adalah situs besar yang sangat
populer, banyak fotografer ternama seperti
Scott Kelby merekomendasikan 500px untuk
ajang membangun portofolio pribadi atau
mencari banyak inspirasi untuk menentukan
jenis foto yang akan dibuat.
500px memiliki fitur Shop, Anda dapat
menjual foto Anda dengan harga yang
berdasarkan resolusi foto, semakin besar
akan semakin mahal harganya, dan jika
pembeli ingin mencetak foto Anda, 500px
juga memiliki fitur Print. Segala urusan
mencetak sudah diatur oleh team 500px, jadi
Anda hanya menerima pendapatannya saja.
10. SQUARESPACE
Squarespace mirip dengan SmugMug.com,
tetapi Squarespace tidak hanya membuat
portofolio foto, layaknya website kebanyakan,
bisa dalam bentuk blog, shop yang menitik
beratkan membuat website portofolio online
pribadi.
Template yang disediakan Squarespace
dapat diolah sesuai keinginan, tidak perlu
menyentuh barisan kode yang membuat
bingung, tinggal “drag and drop” bentuk yang
akan kita buat.
Harga yang ditawarkan Squarespace sudah
termasuk domain dan hosting unlimited, atau
jika sudah mempunyai domain, dapat
berlangganan hosting Squarespace saja.
Pilihan berlangganan mulai dari bulanan atau
tahunan, yang pembayarannya dapat
menggunakan Credit Card dan Paypal.
14. 18 WEEKS OF CLASS
photo:ardhi
“All photographs are memento mori. To take a photograph is to
participate in another person’s (or thing’s) mortality, vulnerability,
mutability. Precisely by slicing out this moment and freezing it, all
photographs testify to time’s relentless melt.”
-Susan Sontag-