Teks tersebut memberikan panduan singkat tentang teknik dasar memotret potret (portrait photography) di studio dengan pencahayaan sederhana menggunakan satu sumber cahaya utama (main light) dan satu sumber cahaya tambahan (reflektor). Dijelaskan pula tiga gaya dasar pemotretan studio portrait yaitu gaya klasik Rembrandt, gaya rim light, dan gaya kecantikan (beauty).
3. MEMOTRET
PORTRAIT
Portrait photography or portraiture
is the capture by means of
photography of the likeness of a
person or a small group of people
(a group portrait), in which the face
and expression is predominant.
The objective is to display the
likeness, personality, and even the
mood of the subject. Like other
types of portraiture, the focus of
the photograph is the person's
face, although the entire body and
the background may be included.
A portrait is generally not a
snapshot, but a composed image
of a person in a still position. A
portrait often shows a person
looking directly at the camera.
Storytelling photography conveys
emotion, mood and ideas in which
expressions are captured and the
person will not need to be looking
directly into camera.
Unlike many other photography
styles, the subjects of portrait
photography are often non-
professional models. Family
portraits commemorating special
occasions, such as graduations or
weddings, may be professionally
produced or may be vernacular
and are most often intended for
private viewing rather than for
public exhibition.
However, many portraits are
created for public display ranging
from fine art portraiture, to
commercial portraiture such as
might be used to illustrate a
company's annual report, to
promotional portraiture such a
might be found on a book jacket
showing the author of the book.
Hampir mirip dengan foto Human
Interest, Foto Portrait adalah foto
yang berusaha membawa orang
yang mengamati foto tersebut
dapat masuk berempati dengan
keadaan jiwa individu yang
dijadikan sebagai obyek atau
subyek foto. Foto Portrait
merupakan foto yang menggunakan
wajah seseorang sebagai obyek
fotonya
photo: agus
http://blog.poetrafoto.com
4. photo: ochan
Meskipun begitu Foto Portrait
bukanlah sekedar foto yang
secara fisik menangkap wajah
seseorang sebagai obyek foto
yang dipertimbangkan karena
segi artistiknya. Foto Portrait
adalah jendela bagi suasana jiwa
yang ada didalam individu yang
dijadikan sebagai subyek foto.
5. PANDUAN SINGKAT
POTRAIT PHOTOGRAPHY
(Pertama) Memotret portrait khususnya
untuk foto personal, tidak semudah seperti
memotret para model. Perbedaannya,
kalau model, tata gerak tubuh, pose,
geasture, mimik wajah atau ekspresi,
mereka lebih mapan atau sudah
berpengalaman tanpa harus kita arahkan.
Nah, di luar seorang model atau para
narsiskus sekalipun, untuk foto portrait,
hal yang pertama harus dilakukan adalah
pendekatan kepada yang akan kita foto.
Orang yang biasa narsis sekalipun akan
mendadak berubah mood-nya ketika kita
akan memotretnya dan mengeluarkan
kamera DSLR yang kita punya. Akan ada
rasa minder, malu, grogi bahkan
kehilangan ekspresi ketika harus mulai
berpose.
Oleh karena itu, pendakatan diri menjadi
sebuah keharusan dan sangat penting.
(Kedua) Melanjutkan soal pendekatan.
Pendekatan yang sifatnya perkenalan
atau komunikasi awal sangat penting
karena akan berfungsi sebagai langkah
wajib adanya kedekatan antara fotografer
dengan yang akan di foto.
Setelah merasa cukup kenal, langkah
selanjutnya adalah mengkomunikasikan
kebutuhan masing-masing pihak.
Tanyakan apa yang diinginkan oleh orang
yang mau di foto (talent)? Mau membuat
foto yang menampilkan dirinya seperti
apa? Jika tidak ada gambaran, sebagai
fotografer, usulkanlah kepadanya sesuatu
konsep yang terbaik.
Setelah dari pihak talent menyampaikan
kebutuhannya, baru kemudian pihak
fotografer yang harus menyampaikan
idenya. Sampaikan, nanti selama
pemotretakan, saya akan begini, saya
akan begitu. Sampaikan ke talent “dari
keinginan Mas atau Mbak tadi, baiknya
berarti pemotretannya cara begini,
posenya kayak gini, bla bla bla…”
Intinya, gunakan sebaik mungkin proses
awal ini sebagai langkah awal agar
terbangun kedekatan yang baik, sama-
sama enak, nyaman, tidak ada rasa
tertekan, tidak canggung, dan supaya
menghindari miss komunikasi antara
fotografer dan yang akan di foto.
(Ketiga) Setelah proses pendekatan &
komunikasi awal. Langkah selanjutnya
adalah prepare for take a photo's! Dalam
proses ini, dibutuhkan persiapan seperti
pemilihan wardrobe yang sesuai tema,
make-up sesuai karakter yang mau di foto
(talent), setting lighting yang tepat,
pemilihan spot yang menarik dan
lokasi, serta lain-lain sesuai kebutuhan.
Sebenarnya pada proses ini sebaiknya sudah
dibicarakan sebelum berangkat ke lokasi. Proses
ini hanya memastikan bahwa semua sudah
sesuai pada perencanaan awal. Jika situasi &
kondisi memaksa adanya perubahan, cepat &
sigaplah mengantisipasinya.
Prioritas bikin foto portrait: level tertinggi
adalah ekspresi yang harus tepat, lalu
gestur/pose yang pas, kemudian pengaturan
pencahayaan, baru harmoni dengan background
yang ada di lokasi (kata Arbain Rambey). Nah,
soal bening & ketajaman itu soal kebiasaan &
pengalaman tangan yang tak mudah goyang
didukung lensa dan kamera yang memadai
pastinya. Soal tone, itu selera masing-masing
saja.
Modal utama memotret manusia adalah
fotografernya harus percaya diri. Bangun
komunikasi dengan yang akan kita potret sebaik
mungkin. Kalau model atau orang yang kita potret
hidungnya pesek, jangan dibilang mancung. Tapi
pujilah bagian lain, misalnya rambutnya yang
bagus, matanya yang indah, kulitnya yang halus,
dan lain sebagainya.
6. Teknik foto model
adalah teknik yang semua fotografer
patut dalami. Di manapun kita berada,
sebagai fotografer, kita seringkali
dituntut untuk menghasilkan foto portrait
atau potret seseorang dengan baik. Dan
juga, pemotretan seorang model yang
cantik sekarang sudah menjadi hobi
bagi banyak fotografer masa kini.
Berikut adalah 5 tips yang anda bisa
coba di sesi pemotretan model
berikutnya, untuk menghasilkan sebuah
potret yang mengesankan:
Tip No. 1 – Komposisi
Pasti anda sudah sering mendengar istilah “rule of thirds”, di
mana anda membayangkan frame anda dibagi menjadi 3
bagian secara vertikal dan horizontal. Lalu titik temu dari
garis2 tersebut adalah tempat di mana anda sebaiknya
meletakkan “point of interest” dari foto tersebut. Untuk
pemotretan model, mata sang model seringkali menjadi titik
fokal dari foto tersebut. Maka, dengan memposisikan mata
model di garis 1/3 tersebut, atau di interseksi garis2
tersebut, maka anda akan membantu untuk menonjolkan
mata sang model, dan menangkap perhatian dari orang
yang menikmati hasil foto anda.
http://hazel.co.id
photo: hermawan
7. Tip no. 2 – Padukan dengan latar
(background)
Hal ini yang seringkali memisahkan seorang
fotografer amatiran dengan yang profesional
dan berpengalaman. Seorang fotografer
harus peka memilih background untuk
pemotretan model. Janganlah terobsesi
untuk menghasilkan bokeh untuk latar model
anda, namun cermatlah mencari warna
ataupun elemen2 yang bisa menambah
estetika dari foto anda.
Tip no. 3 – Bokeh yang menarik
Bertentangan dengan tip nomer 2, tips
berikut ini menganjurkan anda untuk mencari
sebuah latar yang tidak mengganggu potret
dari sang model. Pisahkanlah model agak
jauh dengan latar yang ada, dan bukalah
diafragma lensa anda. Ini akan menghasilkan
bokeh yang lebih “creamy” dan soft, agar
sang model benar2 terpisah dari background
dan seperti timbul dari foto anda.
Tip no. 4 – Mainkan white balance
Dalam sesi pemotretan dengan model ini,
kami memilih lokasi di sebuah kafe yang
lampunya berwarna kuning, dan bagian teras
yang diterangi oleh cahaya matahari.
Dengan perpaduan dari temperatur cahaya
yang tersedia, saya ingin menghasilkan
sebuah foto yang lebih unik. Saya lalu
menempatkan sang model sangat dekat
dengan cahaya lampu kuning, dan
mengubah setting-an white balance menjadi
temperatur “cloud” atau berawan.
kekuningan dari cahaya lampu tersebut,
dan background lainnya yang hanya
terkenca cahaya matahari akan menjadi
“cold” atau dingin. Mood dari foto berikut
berubah bukan?
Alangkah enaknya jika memotret seorang
model yang pintar berpose. Sang fotografer
hanya perlu menjepret sambil sang model
berganti2 pose, dan akhirnya mendapatkan
banyak foto yang menarik. Namun, tidak
semua model bisa berpose dengan
sendirinya, dan tugas seorang fotografer
yang handal lah untuk membantu sang
model untuk berpose yang menambah
kecantikan dirinya.
Untuk mendalami teknik untuk mengatur
pose model butuh pendalaman yang lebih
lagi, tapi lakukanlah tip ini dan saya yakin
foto model anda akan jadi lebih menarik.
Kadang fotografer tidak memperhatikan
Kadang fotografer tidak memperhatikan
tangan dari sang model pada saat
memotret
close-up. Padahal dengan sedikit tambahan
tangan model yang sekedar memegang
rambutnya atau menyentuh pipi nya sedikit
dapat menambah keanggunan dari foto
tersebut secara berlipat ganda.
Extra tip – bereksperimen dengan tone
Tip berikut lebih berlaku pada saat “post
processing”, atau pada saat peng-editan di
Dengan demikian, saya akan menonjolkan komputer. Ada 1001 macam tone yang bisa
dicapai, dengan begitu banyak teknik dan
preset2 yang didapatkan dari photoshop
maupun Lightroom. Cobalah
bereksperimen,
dan carilah tone yang terbaik untuk anda.
Tone atau warna dari foto anda dapat
memisahkan anda dari fotografer lain, dan
dapat anda jadikan ciri khas anda sediri.
10. Percaya atau tidak, Sobat tidak
memerlukan segudang peralatan studio
atau pencahayaan mahal dan canggih
untuk memulai foto portrait didalam
studio. Dua sumber cahaya lighting sudah
lebih dari cukup. Artikel InFotografi kali ini
akan terfokus pada Tiga pengaturan
dasar yang kami rasa lebih dari cukup
bagi Sobat yang ingin memulai fotografi
Portrait di dalam studio.
Sobat bisa menggunakan satu Main light
di posisi yang dirasa tepat, dan kemudian
posisikan sebuah reflektor sebagai
sumber cahaya kedua, pengaturan
lighting sederhana tersebut sudah bisa
memulai langkah awal Sobat InFotografi
dalam fotografi studio.
ketinggiani, angle, power dan jarak
sumber cahaya akan memberikan
dampak pada bentuk wajah subyek
kalian. Yang perlu digaris bawahi adalah
coba cermati bagaimana cahaya jatuh ke
subyek kalian. Gunakan layar LCD untuk
mereview foto - foto yang kalian ambil,
terkadang merubah ke preview mode
monochrome bisa membantu kalian untuk
memfokuskan ke bentuk, tone serta
bayangan yang jatuh ke area wajah
sehingga Sobat bisa memvisualisasikan
hasil akhir foto portrait kalian.
PENEMPATAN
LIGHTING
STUDIO
SEDERHANA
www.infografi.com
11. Penempatan Main Light
1. Tinggi
Pada banyak pemotretan Sobat mungkin
akan memposisikan Main Light di atas
model. Perhatikan bagaimana bayangan
dari hidung jatuh ke sisi bawah wajah dan
terkesan memperpanjang fitur hidung.
Sobat idealnya menginginkan bayangan
hidung untuk menunjuk ke ujung bibir.
Bentuk segitiga cahaya pada pipi di sisi
bayangan sering disebut dengan
Rembrandt Lighting, dan untuk
mendapatkan efek pencahayaan ini Sobat
cukup meminta model untuk sedikit
memindahkan kepala model.
2. Sejajar (Eye Level)
Pasang lampu flash atau Main Light di
samping dengan tinggi sejajar dengan
model, dan cahaya akan mengenai
seluruh sisi wajah. Bayangan yang
terbentuk memberikan kesan
memperlebar fitur wajah. Akan lebih
efektif jika cahaya tersebut seimbang
dengan sumber cahaya kedua yang
berada di sisi berlawanan. Biarkan
sumber cahaya tersebut atau main light
tetap menyala sehingga Sobat bisa
melihat bagaimana bayangan yang
terbentuk.
3. Rendah
Sobat mungkin tidak ingin menggunakan
pengaturan yang satu ini. Penempatan
main light seperti ini akan memberikan
kesan wajah yang menakutkan. Mungkin
jika Sobat memotret untuk keperluan
Halloween bisa saja menggunakan posisi
main light seperti ini. Seperti yang terlihat
12. di dalam foto contoh diatas, penempatan
main light yang rendah menghasilkan foto
portrait yang kurang menyenangkan.
Bayangan hidung tampak tebal, dan
kantung mata terlihat lebih jelas.
Berikut ini adalah Tiga Style
pemotretan Studio Portrait :
1. Classic Rembrandt
Style satu ini merupakan pengaturan
lighting dasar yang bagus. Sobat terkesan
menciptakan sebuah segitiga kecil pada
bayangan di sisi wajah dengan bayangan
hidung yang menunjuk ke arah bibir. Gunakan
reflektor untuk mengisi area bayangan dan
satu backlight yang menggunakan snoot
untuk memberikan cahaya pada rambut
model.
2. Rim Light
Posisikan Dua sumber cahaya dengan power
cahaya yang sama sedikit di belakang model
dan menghadap ke kamera. Gunakan
reflektor untuk memantulkan cahaya ke
bagian hidung serta dahi model. Style foto ini
cocok untuk menonjolkan struktur tulang,
sangat cocok untuk memotret laki-laki dan
nude art.
3. Beauty
Posisikan satu softbox besar diatas model
yang mengarah kebawah sehingga cahaya
jatuh dari depan dan merata. Untuk
menyeimbangkan exposure gunakan reflektor
yang diposisikan dibawah wajah model.
Reflektor akan memantulkan cahaya ke arah
wajah. Jika Sobat ingin menonjolkan
kecantikan model kamu, ini adalah
pengaturan yang tepat.
Selamat Mencoba!!
portrait