1. Pengecilan Ukuran dan Pengayakan
Oleh :
KELOMPOK 2
Fenny Putri
Fitri
Hilya Fithri
Istiana Emiliana Vera
Lola
Rokib
Supiansyah
061230401038
061230401039
061230401040
061230401041
061230401042
061230401049
061230401050
Instruktur : Ir. FADARINA HC, M.T
PROGRAM STUDI: D III - TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA2013-2014
2. PENGHANCURAN DAN PENGAYAKAN
I. TUJUAN
Memisahkan partikel-partikel berdasarkan ukuran fraksi-fraksi yang diinginkan dari
suatu material hasil proses penghancuran (grinding).
II. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
Satu set ayakan ukuran
Gelas Kimia
Kertas Timbang
Neraca Analitik
2,0 ; 1,4; 1,0; 0,63;0,35;0,2;0,112;0,05 mm
1 buah
1 buah
1 buah
Bahan yang digunakan :
Batubara
300 gr
III. DASAR TEORI
Size reduction (pengecilan ukuran) berarti membagi-bagi suatu bahan padat menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil dari ukuran semula, sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan gaya-gaya mekanis. Umumnya tujuan dari size reduction adalah
mempercepat pelarutan, mempercepat raksi kimia, untuk memperkecil bahan-bahan berserat
akan mudah penanganannya, mempertinggi kemampuan penyerapan, menambah kekuatan
warna, agar transportasi menjadi lebih mudah dan mempermudah proses lanjut.
Pengayakan (sieving) merupakan salah satu metode pemisahan sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki. Pengecilan ukuran dimaksudkan untuk memperluas permukaan
bahan sehingga kontak antara bahan dan pelarut bisa berlangsung optimum. Pengayakan
biasanya dilakukan terhadap material yang telah mengalami proses penghancuran
(grinding). Partikel yang lolos melalui ukuran saringan tertentu disebut sebagai undersize
dan partikel yang tertahan diatas saringan disebut oversize. Bahan yang lolos melewati
sederet ayakan dengan bermacam-macam ukuran akan terpisahkan menjadi beberapa fraksi
berukuran (size fraction) yaitu fraksi-fraksi yang ukuran maksimum dan minimumnya
diketahui.
Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam operasi pengayakan adalah :
Bentuk lubang ayakan
Celah dan interval ayakan
Ukuran partikel
Kapasitas ayakan dan keefektifan
Variabel dalam operasi pengayakan :
1.
Metode pengumpanan
3. 2.
3.
4.
5.
Permukaan ayakan
Sudut kemiringan
Kecepatan putaran
Frekuensi getaran
Beberapa ayakan yang sering digunakan antara lain :
1. Grizzly, merupakan jenis ayakan dimana material yang diayak mengikuti aliran
pada posisi kemiringan tertentu.
2. Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring
digerakkan pada frekuensi 1000-7000 hertz. Satuan kapasitas tinggi dengan efisiensi
pemisahan yang baik yang digunakan untuk interval ukuran perikel yang luas.
3. Oscilating screen, ayakan dinamis pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating
screen (100-400 hertz) dengan waktu yang lebih lama, lebih linear dan lebih tajam.
4. Reciprocating screen, ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakan
menggoyangkan pukulan yang panjang (20-200 hertz).
5.Shifting screen, ayakan dinamis yang dioperasikan dengan gerakkan memutar
dalam bidang permukaan ayakan. Gerakan actual dapat berupa putaran atau getaran
memutar. Digunakan untuk pengayakan material basah atau kering.
6. Revolving screen, ayakan dinamis dengan posisi miring berotasi pada kecepatan
rendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material relative
kasar.
Diameter partikel
Diameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel berukuran besar
(> 5 mm) dapat diukur secara langsung dengan menggunakan mikrometer standar. Ukuran
partikel yang sangat halus diukur dengan menggunakan ukuran ayakan standar. Ukuran
ayakan dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu dengan ukuran mesh (jumlah lubang dalam
inchi kuadrat) dan dengan ukuran actual dari bukaan ayakan dengan ukuran partikel besar (
dalam mm atau inchi). Ada beberapa standar dalam penggunaan ukuran ayakan tetapi yang
penting adalah memperoleh standar tertentu dalam penentuan ukuran partikel yang kita
kehendaki. Tabel dibawah ini menunjukkan daftar nomor mesh yang bersesuaian untuk
ayakan baku tyler.
Table 1. Ayakan tyler
Ukuran mesh
3
4
6
8
10
14
20
Inchi
Millimeter
0,263
0,185
0,131
0,093
0,065
0,046
0,0328
6,680
4,699
3,327
2,362
1,651
1,168
0,833
4. 28
35
48
65
100
150
200
270
400
0,023
0,0164
0,0116
0,0082
0,0058
0,0041
0,0029
0,0021
0,0015
0,0589
0,417
0,295
0,208
0,147
0,104
0,074
0,053
0,083
Diameter rata-rata partikel antar ayakan berdasarkan ayakan tyler, missal partikel
lolos melalui ayakan 150 mesh tetapi tertahan pada 200 mesh dituliskan -150+200 mesh.
Berikut ini tabel diameter partikel rata-rata penentuan ayakan tyler.
Tabel 2. Diameter partikel rata-rata berdasarkan ayakan tyler.
Ukuran ayakan (mesh)
Diameter partikel Dp
(inchi)
-10+14
0,0555
-14+20
0,0394
-20+28
0,0280
-28+35
0,0198
-35+48
0,0140
-48+65
0,0099
-65+100
0,0070
-100+150
0,0050
-150+200
0,0035
Diameter partikel rata-rata (Dpw) dirumuskan dengan persamaan :
Dpw
= ∑ xi. Dp mean
Dpw
= diameter rata-rata partikel
Xi
= fraksi massa
Dp mean
= diameter rata-rata antar ayakan
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Menyiapkan satu set ayakan dengan ukuran seperti diatas
2.
Menghancurkan material yang akan diayak
3.
Melakukan pengayakan
4.
Menimbang masing-masing fraksi yang lolos ayakan tersebut