5. Pengertian KurikulumPengertian Kurikulum::
seperangkat rencana dan pengaturanseperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaranmengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagaiserta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatanpedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuanpembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.pendidikan tertentu. (UU No. 20, Tahun(UU No. 20, Tahun
2003, Tentang Sistem Pendidikan2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional)Nasional)
6. Kurikulum dalam artian sempitKurikulum dalam artian sempit
((Written curriculumWritten curriculum))
Dipandang sebagai kumpulan daftar mata pelajaran yangDipandang sebagai kumpulan daftar mata pelajaran yang
harus ditempuh & diselesaikan peserta didik gunaharus ditempuh & diselesaikan peserta didik guna
mencapai tingkat tertentu. Cara pandang ini hanyamencapai tingkat tertentu. Cara pandang ini hanya
melihat kurikulum sebagai program & produk, artinya,melihat kurikulum sebagai program & produk, artinya,
guru menyampaikan informasi degan berpedoman secaraguru menyampaikan informasi degan berpedoman secara
ketat padaketat pada silabussilabus untuntukuk mencapai produk belajar demimencapai produk belajar demi
target, bukannya proses pemtarget, bukannya proses pembbelajaran demi penguasaanelajaran demi penguasaan
kompetensi. Guru selalu melakukan deposito berbagaikompetensi. Guru selalu melakukan deposito berbagai
macam informasi ke benak peserta didik tanpa harus tahumacam informasi ke benak peserta didik tanpa harus tahu
untuk apa informasi itu bagi kehidupan mereka. Jadiuntuk apa informasi itu bagi kehidupan mereka. Jadi
peserta didik dianggap sebagaipeserta didik dianggap sebagai banking concept.banking concept.
7. KURIKULUM DALAM ARTI LUAS
(Hidden Curriculum)
JJika menyangkut semua kegiatan yang dilakukan &ika menyangkut semua kegiatan yang dilakukan &
dialami peserta didik dalam perkembangan, baik formaldialami peserta didik dalam perkembangan, baik formal
maupun non-formal guna mencapai tujuan pendidikan.maupun non-formal guna mencapai tujuan pendidikan.
Cara ini memandang kurikulum di samping sebagaiCara ini memandang kurikulum di samping sebagai
program, produk, dan proses juga memandangprogram, produk, dan proses juga memandang hiddenhidden
curriculumcurriculum, yaitu hasil belajar yang diinginkan dan, yaitu hasil belajar yang diinginkan dan
pengalaman belajar peserta didik. Pengalaman riilpengalaman belajar peserta didik. Pengalaman riil
dengan kehidupannya kelak.dengan kehidupannya kelak.
8. KURIKULUM PENDIDIKAN LINGKUNGANKURIKULUM PENDIDIKAN LINGKUNGAN
HIDUP (PLH)HIDUP (PLH)
DASAR HUKUM PLHDASAR HUKUM PLH
Kesepakatan Bersama antara Menteri NegaraKesepakatan Bersama antara Menteri Negara
Lingkungan Hidup dengan Menteri PendidikanLingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan
Nasional No. KEP-07/MENLH/06/2005 dan No.Nasional No. KEP-07/MENLH/06/2005 dan No.
05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan
Pengembangan Pendidikan lingkungan hidupPengembangan Pendidikan lingkungan hidup
9. PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUPPENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
BBUKU KEBIJAKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUPUKU KEBIJAKAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP::
““upaya mengubah perilaku dan sikapupaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagaiyang dilakukan oleh berbagai
pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkanpihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-
nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnyanilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya
dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upayadapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasipelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi
sekarang dan yang akan datang,sekarang dan yang akan datang,
(KLH, 2005: 6)(KLH, 2005: 6) ””
10. Mengapa harus ada PLH….?????Mengapa harus ada PLH….?????
Lingkungan hidup dan kehidupan kitaLingkungan hidup dan kehidupan kita bukanbukan
WARISANWARISAN milik kita, melainkanmilik kita, melainkan TITIPANTITIPAN
dari anak, cucu, cicit kita,dari anak, cucu, cicit kita,
Menjaga keseimbangan lingkungan harusMenjaga keseimbangan lingkungan harus
dimulai sejak usia dini, dandimulai sejak usia dini, dan PENDIDIKANPENDIDIKAN
LINGKUNGAN HIDUPLINGKUNGAN HIDUP adalah senjatanyaadalah senjatanya
11. ISU……..tentang PLH ????ISU……..tentang PLH ????
PLH hanyalahPLH hanyalah mata pelajaran yangmata pelajaran yang
diintegrasikan/diintegrasikan/muatan lokal (Kurang penting dan tidakmuatan lokal (Kurang penting dan tidak
diujikan secara nasional),diujikan secara nasional),
GuruGuru PLHPLH adalah guru kelas second,adalah guru kelas second,
Banyak pihak yang menganggap PLH sebagaiBanyak pihak yang menganggap PLH sebagai
pembebanan baru di bidang pendidikan,pembebanan baru di bidang pendidikan,
Tidak dapat untuk mengembangkan karir,Tidak dapat untuk mengembangkan karir, naik pangkat,naik pangkat,
buat PTKbuat PTK
Tidak dapat untuk menjadi sarana eksistensi dari sisiTidak dapat untuk menjadi sarana eksistensi dari sisi
ilmiah, uang, jabatan,ilmiah, uang, jabatan,
Hanya kebijakan sesaat,Hanya kebijakan sesaat,
de el el…de el el…
12. PLH di sekolah bukan hal baru….PLH di sekolah bukan hal baru….
Kurikulum 1984, PKLH diintegrasikan padaKurikulum 1984, PKLH diintegrasikan pada
hampir semua mata pelajaranhampir semua mata pelajaran
Sejak 1989/1990 pelatihan tentang lingkunganSejak 1989/1990 pelatihan tentang lingkungan
hidup diperkenalkan oleh Depdiknas bagi guruhidup diperkenalkan oleh Depdiknas bagi guru
SD, SMP, SMA, dan SMKSD, SMP, SMA, dan SMK
1996 terbentuk Jaringan Pendidikan1996 terbentuk Jaringan Pendidikan
Lingkungan (JPL)Lingkungan (JPL)
13. Padahal,Padahal, PLH di sekolah….PLH di sekolah….
Mendukung pembangunan berkelanjutan yangMendukung pembangunan berkelanjutan yang
mempunyai 3 pilar:mempunyai 3 pilar:
Pilar EkonomiPilar Ekonomi
Pilar SosialPilar Sosial
Pilar LingkunganPilar Lingkungan
14. Berfikir kritis, kreatif, dan integratifBerfikir kritis, kreatif, dan integratif
Kemampuan memecahkan masalahKemampuan memecahkan masalah
Karena…….Karena…….
Dalam kehidupan selalu terdapat perbedaanDalam kehidupan selalu terdapat perbedaan
BerkomunikasiBerkomunikasi
InvestigasiInvestigasi
Bekerja dalam kelompokBekerja dalam kelompok
15. MMemberjalankan PLHemberjalankan PLH Identik MembangunIdentik Membangun
ManaManajjeman Organisasi Terintegrasieman Organisasi Terintegrasi
Kepemimpinan & KeteladananKepemimpinan & Keteladanan
Edukasi & PelatihanEdukasi & Pelatihan
Struktur PenyanggahStruktur Penyanggah
KomunikasiKomunikasi
Penghargaan & ApresiasiPenghargaan & Apresiasi
KeterukuranKeterukuran
16. PEPEMBERJALANAN PLHMBERJALANAN PLHKEDEPANKEDEPAN
BUKANBUKAN PROYEKPROYEK, tetapi, tetapi &PROGRAM GERAKAN&PROGRAM GERAKAN
(Jangan terjebak PLH sebagai PROJECT(Jangan terjebak PLH sebagai PROJECT
... )ORIENTED ini dapat berakibat buruk... )ORIENTED ini dapat berakibat buruk
BUKAN HAL BARUBUKAN HAL BARU, tetapi, tetapi PARADIGMA BARUPARADIGMA BARU
(Karena manusia mulai merasakan pengaruh(Karena manusia mulai merasakan pengaruh
)kerusakan lingkungan)kerusakan lingkungan
!KRIDHO LUMAHING ASTO ? NO WAY !KRIDHO LUMAHING ASTO ? NO WAY
KOMPETISI MENUJU KEUNGGULAN BERSAMAKOMPETISI MENUJU KEUNGGULAN BERSAMA
(Bukan(Bukan SAYASAYA tetapitetapi /KITA BERSAMA SUPER TIM/KITA BERSAMA SUPER TIM
bukanbukan SUPERMANSUPERMAN))
REKOSO NGAREP PENAK MBURIREKOSO NGAREP PENAK MBURI
(WINGKO KATON KENCONO bukan hal(WINGKO KATON KENCONO bukan hal
)sederhana TETAPI hal yang urgen)sederhana TETAPI hal yang urgen
18. PLH dimulai…..PLH dimulai…..
DariDari HATIHATI (ini yang berbeda dengan(ini yang berbeda dengan
paradigma pada mata pelajaran lain, meskipunparadigma pada mata pelajaran lain, meskipun
PLH hanya integrasi atau mulok)PLH hanya integrasi atau mulok)
Penyadaran, perubahan sikap dan polaPenyadaran, perubahan sikap dan pola
fikir terhadap lingkunganfikir terhadap lingkungan
Sejak usia diniSejak usia dini
19. Yang harus diingat dalam PLH..Yang harus diingat dalam PLH..
PLH harus mengembangkan POTENSI, DAYAPLH harus mengembangkan POTENSI, DAYA
FIKIR, DAYA NALAR, dan KREATIFITASFIKIR, DAYA NALAR, dan KREATIFITAS
siswa,siswa,
Buku, Modul, dan KurikulumBuku, Modul, dan Kurikulum merupakanmerupakan
perangkat pendukung, yang utama adalahperangkat pendukung, yang utama adalah
penyadaran akan makna penting lingkunganpenyadaran akan makna penting lingkungan
(inilah yang dinamakan CTL)(inilah yang dinamakan CTL)
Diperlukan guru yang mampu berekspresi danDiperlukan guru yang mampu berekspresi dan
berkreasiberkreasi
20. Aspek AFEKTIFAspek AFEKTIF
Aspek KOGNITIFAspek KOGNITIF
Aspek SOSIALAspek SOSIAL
Aspek SENSORIK &Aspek SENSORIK &
MOTORIKMOTORIK
Aspek LINGKUNGANAspek LINGKUNGAN
21. 1. Manusia dan Lingkungan
2. Memelihara Kebersihan Lingkungan
3. Sumber Daya Alam
4. Air
5. Pesisir dan Laut/Sungai dan Danau
6. Udara
7. Tanah dan Lahan
8. Hutan
9. Energi
10.Atmosfer dan Pemanasan Global
11.Perusakan Lapisan Ozon
22. Menyamakan persepsi semua pihak pada jenjang pendidikanMenyamakan persepsi semua pihak pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah tentang materi pendidikan lingkungan hidupdasar dan menengah tentang materi pendidikan lingkungan hidup
yang dikembangkan oleh sekolah;yang dikembangkan oleh sekolah;
Memberikan rambu-rambu dalam bentuk rumusan StandarMemberikan rambu-rambu dalam bentuk rumusan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dapatKompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dapat
mengarahkan untuk penyusunan Silabus dan Rencanamengarahkan untuk penyusunan Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada jenjang pendidikan dasarPelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.dan menengah.
Menjadi acuan dalam pemantauan dan penilaian pelaksanaanMenjadi acuan dalam pemantauan dan penilaian pelaksanaan
Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai bahan pertimbanganPendidikan Lingkungan Hidup sebagai bahan pertimbangan
dalam pembinaan selanjutnya, (KLH, 2008).dalam pembinaan selanjutnya, (KLH, 2008).
23. 11 PRINSIP11 PRINSIP KURIKULUMKURIKULUM PLHPLH
Lingkungan sebagai suatu totalitasLingkungan sebagai suatu totalitas yang terintegrasiyang terintegrasi
Proses sustainableProses sustainable
InterdisiplinerInterdisipliner
Examine lokal, nasional, regiExamine lokal, nasional, regioonal, dan internasionalnal, dan internasional
Tekanan pada lingkungan saat iniTekanan pada lingkungan saat ini
Kerjasama dalam permasalahan lingkunganKerjasama dalam permasalahan lingkungan
Peran peserta didikPeran peserta didik
Relate kepekaanRelate kepekaan
Discovery terhadap masalah lingkunganDiscovery terhadap masalah lingkungan
Tekanan tentang kompleksitas dalam lingkunganTekanan tentang kompleksitas dalam lingkungan
Learning Environment & First-Hand ExperienceLearning Environment & First-Hand Experience
24. SILABUS, mengacu pada model pengembanganSILABUS, mengacu pada model pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (lihat GBIM danKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (lihat GBIM dan
Rumusan SK dan KD dalam Panduan Materi PLH)Rumusan SK dan KD dalam Panduan Materi PLH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yangRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang
dijabarkan dari silabus yang dibuatdijabarkan dari silabus yang dibuat
MODUL, model pengembangan KTSP yang mengacuMODUL, model pengembangan KTSP yang mengacu
pada KBK adalah berbasis MODULARpada KBK adalah berbasis MODULAR
MENERAPKANNYA (Silabus, RPP, Modul), bukanMENERAPKANNYA (Silabus, RPP, Modul), bukan
sebatas DOKUMENsebatas DOKUMEN
25. MODEL PENGEMBANGANMODEL PENGEMBANGAN
Monolitik,Monolitik, berdiri sendiri (Beberapa daerahberdiri sendiri (Beberapa daerah
mengembangkan PLH sebagai MULOK)mengembangkan PLH sebagai MULOK)
Silabus PLH dan RPP berdiri sendiriSilabus PLH dan RPP berdiri sendiri
Integrasi,Integrasi, diinsertkan pada beberapa matadiinsertkan pada beberapa mata
pelajaran lain yang sesuai dengan materi PLHpelajaran lain yang sesuai dengan materi PLH
Silabus PLH Integrasi dan RPP IntegrasiSilabus PLH Integrasi dan RPP Integrasi
27. PelaksanaanPelaksanaan
Sistem SPIRAL (Semua materi PLH disampaikanSistem SPIRAL (Semua materi PLH disampaikan
secara bersama dan terus menerus)secara bersama dan terus menerus)
Sistem BLOK (Materi disampaikan berdasarkan urutanSistem BLOK (Materi disampaikan berdasarkan urutan
tema PLH / Kompetensi dasarnya)tema PLH / Kompetensi dasarnya)
INGAT:INGAT:
Sistem Pendidikan dasar dan menengah di IndonesiaSistem Pendidikan dasar dan menengah di Indonesia
berbasis kelas, bila sistem BLOK yang dikembangkan,berbasis kelas, bila sistem BLOK yang dikembangkan,
maka tidak dapat berjalan sesuai konsepmaka tidak dapat berjalan sesuai konsep block systemblock system
yang sebenarnya (Ini sudah terjadi di SMK)yang sebenarnya (Ini sudah terjadi di SMK)
28. DURASI PLHDURASI PLH
SD/MI, mulai kelas 1 sampai kelas 6SD/MI, mulai kelas 1 sampai kelas 6
SMP/MTs, mulai kelas 7 sampai kelas 9SMP/MTs, mulai kelas 7 sampai kelas 9
SMA/MA/SMK, kelas 10 dan 11 (hal tersebutSMA/MA/SMK, kelas 10 dan 11 (hal tersebut
didasarkan bahwa pada kelas 12, peserta didikdidasarkan bahwa pada kelas 12, peserta didik
menyiapkan diri untuk mengikuti UANmenyiapkan diri untuk mengikuti UAN
ataupun Uji Kompetensi)ataupun Uji Kompetensi)
29. Tatap Muka (Ceramah, Diskusi, Studi kasus,Tatap Muka (Ceramah, Diskusi, Studi kasus,
Eksursi)Eksursi)
Non Tatap Muka (Tertulis atau Visual)Non Tatap Muka (Tertulis atau Visual)
Menggunakan berbagai inovasi pembelajaranMenggunakan berbagai inovasi pembelajaran
PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
30. PEMBELAJARAN TERPADU (TEMATIK)PEMBELAJARAN TERPADU (TEMATIK)
INTEGRASI BERDASARKAN TOPIKINTEGRASI BERDASARKAN TOPIK
INTEGRASI BERDASARKAN POTENSI UTAMAINTEGRASI BERDASARKAN POTENSI UTAMA
INTEGRASI BERDASARKAN PERMASALAHANINTEGRASI BERDASARKAN PERMASALAHAN
32. Metode…Metode…
SMP (Abstrak, Mengerti peristiwa, Spekulasi,SMP (Abstrak, Mengerti peristiwa, Spekulasi,
Idealis, Memutuskan benar-salah)Idealis, Memutuskan benar-salah)
Metode : Bermain peran, simulasi, studiMetode : Bermain peran, simulasi, studi
kasus, kuesioner, menulis kreatif, dll)kasus, kuesioner, menulis kreatif, dll)
33. Metode…Metode…
SMSMA/MA/SMK:A/MA/SMK:
Dapat mendesain eksperimen, membuatDapat mendesain eksperimen, membuat
hipotesis dengan melibatkan variabel yanghipotesis dengan melibatkan variabel yang
berbeda dan kegiatan lain yang menunjukkanberbeda dan kegiatan lain yang menunjukkan
tingkat berpikir tinggi, seperti berpikir kreatiftingkat berpikir tinggi, seperti berpikir kreatif
dan kritis, termasuk pemecahan masalah,dan kritis, termasuk pemecahan masalah,
analisis, dan menulis persuasif.analisis, dan menulis persuasif.
34. FASILITATOR bukan GURUFASILITATOR bukan GURU
tapitapi
GURU berfungsi/berperan sebagaiGURU berfungsi/berperan sebagai
FASILITATORFASILITATOR
35. EVALUASI PLHEVALUASI PLH
Penilaian berbasis kelas : Penilaian yang dilaksanakan olehPenilaian berbasis kelas : Penilaian yang dilaksanakan oleh
pendidik secara terpadu dalam proses kegiatan pembelajaran,pendidik secara terpadu dalam proses kegiatan pembelajaran,
bertujuan untukbertujuan untuk
(1) memantau kegiatan dan kemajuan hasil belajar peserta didik sebagai bahan(1) memantau kegiatan dan kemajuan hasil belajar peserta didik sebagai bahan
masukan untuk perbaikan pembelajaran lebih lanjut, danmasukan untuk perbaikan pembelajaran lebih lanjut, dan
(2) menetapkan tingkat keberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi(2) menetapkan tingkat keberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi
yang dipelajari.yang dipelajari.
(Inilah Instrumen dalam Penelitian Tindakan Kelas)(Inilah Instrumen dalam Penelitian Tindakan Kelas)
Penilaian berkala: Pengukuran dan penilaian ketuntasan pencapaianPenilaian berkala: Pengukuran dan penilaian ketuntasan pencapaian
hasil belajar peserta didik setelah menyelesaikan satu satuanhasil belajar peserta didik setelah menyelesaikan satu satuan
kompetensi. Bertujuan untuk menetapkan keberhasilan pesertakompetensi. Bertujuan untuk menetapkan keberhasilan peserta
didik dalam menguasai satuan kompetensi.didik dalam menguasai satuan kompetensi.
36. GoetheGoethe
Tidaklah cukup hanyaTidaklah cukup hanya tatahhuu, namun haruslah, namun haruslah mengertimengerti
Tidaklah cukup hanyaTidaklah cukup hanya maumau, namun haruslah, namun haruslah bertindakbertindak
38. Kalau ada sumur di ladangKalau ada sumur di ladang
Bolehlah saya menumpang mandiBolehlah saya menumpang mandi
Kalau ada umur panjangKalau ada umur panjang
Bolehlah KITA bertemu lagiBolehlah KITA bertemu lagi
- WASSALAM -