Dokumen tersebut membahas tentang sekularisme, pluralisme, dan liberalisme. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa ketiga konsep tersebut bertentangan dengan ajaran Islam dan dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia. Dokumen tersebut juga menyebutkan buah-buah buruk dari penerapan ketiga konsep tersebut di masyarakat.
2. NEGARA DEMOKRASI pasti berpijak pada
sekularisme, serta menjaga nilai-nilai
pluralisme dan memberlakukan liberalisme.
Agama
Kehidupan
& Negara
SEKULAR-ISME PLURAL-ISME LIBERAL-ISME
5. ISME-ISME ini saling terkait: Pluralisme tidak akan berkembang
tanpa adanya Liberalisme, dan Liberalisme pun tak akan
tumbuh subur kecuali dalam masyarakat dan negara sekular.
SEKULAR-
ISME
PLURAL-
ISME
LIBERAL-
ISME
ISME yang
memisah-
kan agama
dari
kehidupan
& Negara.
ISME yang
meyakini
bahwa
manusia
memiliki
KEBEBASAN
MUTLAK.
ISME yang
meyakini
bahwa
semua
agama itu
BENAR.
6. Sekularisme adalah asas dari semua Isme-isme dan
sisitem-sistem ini.
TATARAN PENERAPAN SISTEM/ WUJUD BANGUNANNYA
SISTEM
PEMERINTAHAN
SISTEM
EKONOMI
METODE
PENYEBARAN-
NYA
7. NEGARA DEMOKRASI pasti berpijak pada
sekularisme, serta menjaga nilai-nilai
pluralisme dan memberlakukan liberalisme.
Agama
Kehidupan
& Negara
SEKULAR-ISME PLURAL-ISME LIBERAL-ISME
8. Namun karena hanya Islam satu-satunya agama
yang memiliki seperangkat sistem kehidupan, maka
Islamlah satu-satunya musuh sekularisme, pluralisme
dan liberalisme itu.
SEKULAR-ISME
PLURAL-ISME
LIBERAL-ISME
9. Fatwa MUI No 7 tahun 2005:
Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme
adalah faham yang bertentangan dengan
ajaran Islam, dan hukumnya HARAM
HUKUM ISLAM TENTANG SEPILIS
HARAM
10. BUKTI KESESATAN SEPILIS
Karya Tim Penulis Paramadina
(Nurkholis Madjid, Komaruddin
Hidayat, dsl)
Penerbit Yayasan Waqaf Paramadina &
Asian Fondation [2004]
Karya Sumanto alQurtuby
Pengantar Ulil Abshar Abdalla
Penerbit Ilham Institut dan Rumah
Kata [2005]
11. Menghina Fiqih sebagai belenggu
kehidupan dan memfitnahnya
sebagai ajaran yang
mendiskreditkan agama lain,
bahkan sebagai penyebar
kebencian dan kecurigaan terhadap
agama Islam. (Kata Pengantar hal ix
dan Mukadimah hal 2)
12. Menghina periode dan generasi
Salafus sholih sebagai penyebab
kebekuan pemahaman, dan
memfitnah Imam Syafi’i sebagai
penyebab tidak berkembangnya
pemikiran Islam lebih dari dua
belas abad. (Mukadimah hal 4-5)
14. Umat beragama apapun tidak
kafir, karena semua agama
benar, sehingga tidak boleh
ada yang mengklaim bahwa
agamanya yang paling benar.
(hal 133, 167, 206-207)
15. • Boleh mengucapkan SALAM
kepada non Muslim, bahkan wajib
menjawab salam mereka.(hal 72, 77)
• Boleh mengucapkan selamat natal
atau hari besar agama apapun,
bahkan boleh ikut merayakannya.
(hal 84-85)
16. • Boleh mendo’akan dan minta
do’a dari non Muslim, termasuk
do’a bersama. (hal 102-103)
• Orang kafir boleh masuk masjid
manapun, termasuk Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi.
(hal 110 & 118)
17. • Hukum Jizyah melecehkan
non Muslim, maka harus
dinasakh.
(hal 151-152)
• Boleh kawin beda agama dan
harus ada waris beda agama.
(hal 164 &167)
18. • Agama bukan produk Tuhan (hal 31)
• Agama adalah penjajah budaya dan
pemasung intelektual (hal 55 & 58)
• Agama mematikan akal dan nalar (hal 59)
• Agama sumber konflik dan pembawa
bencana (hal 83 & 87)
• Islam adalah strategi budaya Muhammad
dan merupakan sinkretik, serta campuran
budaya Judaisme, Kritianisme, dan
Arabisme (hal 216, 217, & 225)
19. • Nabi dan para tokoh non muslim,
seperti Gandhi, Luther, Bunda
Teresa & Romo Mangun bersama
di surga (hal 45)
• Kisah para Nabi dan mukjizatnya
hanyalah dongeng (hal 58)
• Ahlu sunnah wal jama’ah adalah
sekte yang telah memanipulasi
teks-teks keagamaan (hal 229)
20. • Kemaslahatan lebih utama dari ayat
Tuhan (hal 31)
• Teks Quran tidak autentik (hal 32)
• Nabi dan shahabat adalah pencipta
Quran (hal 43)
• AlQuran membelenggu kebebasan
dan menciptakan tragedi
kemanusiaan (hal 117)
• kandunganQuran kontroversi (hal
142)
21. • Syariat Islam telah menciptakan
gerombolan mafia dan anjing-
anjing penjilat kekuasaan (hal 70)
• Syariat Islam diskriminatif
terhadap perempuan dan non
muslim (hal 131-132)
• Formalisasi syariat Islam bukan
hanya utopis tapi juga tirani (hal
134)
32. BUAH DARI SEPILIS
Pemberlakuan AEC / MEA, yang
konsekuensinya: Liberalisasi Perdagangan, Pasar
Tenaga Kerja, Jasa, Pertanian, Finansial, Pasar
Modal dan Investasi