Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan pemrosesan informasi oleh kelas 6. Terdapat penjelasan mengenai memori, teori-teori memori, tahapan memori, bentuk-bentuk memori, proses penyimpanan, lupa, metakognisi, dan korelasinya dengan konsep Islam. Juga dibahas mengenai pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013.
3. Memori: proses mental yang meliputi
pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan
kembali informasi dan pengetahuan yang
semuanya terpusat pada otak.
Memori yang baik memiliki sifat- sifat
diantaranya yaitu: cepat dan mudah
mencamkan, setia, teguh dan luas dalam
menyimpan, dan siap atau sedia dalam
mereproduksi kesan- kesan.
4. Teori tentang memori:
1.
•Teori aus, Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu.
2.
•Teori interferensi, Menurut teori ini, memori merupakan meja lilin atau kanvas.
Pengalaman adalah lukisan pada meja lilin atau kanvas itu
3.
•Teori pengolahan informasi, Secara singkat, teori ini menyatakan bahwa
informasi mula-mula disimpan pada sensory storge. kemudian masuk short-term
memory (STM, memori jangka pendek) lalu dilupakan atau dikoding untuk
dimasukkan ke dalam long-term memory (LTM, memori jangka panjang). Otak
manusia dianalogikan dengan komputer.
5. Tahapan memori
Perekaman (encoding) adalah pencatatan
informasi melalui reseptor indera dan sirkit
syaraf internal
Penyimpanan (storage) adalah menentukan
berapa lama informasi itu berada beserta
kita, dalam bentuk apa dan di mana.
Pemanggilan kembali (retrieval), dalam
bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah
menggunakan informasi yang disimpan.
6. Bentuk-bentuk memori
1. Rekognisi, merupakan bentuk ingatan yang sangat
sederhana yaitu mengingat kembali kesan yang pernah
diterima indera, seperti mengingat wajah kawan, lukisan,
dan sebagainya.
2. Recall, merupakan bentuk mengingat sesuatu yang lebih
sukar, seperti mengingat-ingat rangkaian kejadian yang
pernah terjadi di masa yang lalu.
3. Reproduksi, merupakan bentuk ingatan yang lebih sukar
lagi yaitu mengingat dengan cukup tepat untuk
memproduksi bahan yang pernah dipelajari, seperti
rekognisi sebuah nyanyian yang pernah dipelajari (recall)
dengan tujuan menyajikannya kembali.
4. Performance, yaitu bentuk mengingat yang keempat
yaitu mengingat performance kebiasaan-kebiasaan yang
sangat romantis.
7. Encoding adalah proses di
mana informasi akan
disimpan dalam memori.
Atensi adalah mengonsentrasikan dan
memfokuskan sumber daya mental.
Pengulangan (rehearsal) adalah
repitisi informasi dari waktu ke
waktu agar informasi lebih lama
berada di dalam memori.
Elaborasi adalah
ekstensivitas pemrosesan
memori dalam penyandian.
Mengkonstruksi citra
(imaji): disimpan
melalui satu atau dua
cara yaitu sebagai
kode verbal atau
kode citra/imaji dan
menggunakan kode
mental
Perosesan
mendalam: akan
menghasilkan
memori yang lebih
baik.
Penataan:
Apabila murid menata
(mengorganisasikan) informasi
ketika mereka menyediakanya,
maka memori mereka akan
banyak terbantu. Semakin
tertata informasi yang
disampaikan, semakin mudah
untuk mengingatnya.
Konsep encoding
8. Proses penyimpanan
1. Memory sensoris
Memori sensoris atau sensory memory mempertahankan informasi
dari dunia dalam bentuk sensoris aslinya hanya selama beberapa
saat, atau lebih lama
2. Memori Jangka Pendek
Memori jangka pendek atau sering disebut dengan short-term
memory atau working memory adalah suatu proses
penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang
disimpan hanya dipertahankan selama informasi tersebut
masih dibutuhkan.
3. Memori Jangka Panjang
Memori jangka panjang (long term memory) adalah suatu
proses memori atau ingatan yang bersifat permanen,
artinya informasi yang disimpan sanggup bertahan dalam
waktu yang sangat panjang.
9. Proses terjadinya lupa: hilangnya kemampuan untuk
menyebut kembali atau memproduksi kembali apa-
apa yang sebelumnya telah kita pelajari secara
sederhana.
1. Apa yang telah di ingat
2. Mungkin pula materi itu tidak
lenyap
3. mempelajari hal yang baru
4. Melakukan sesuatu
Lupa dapat terjadi pada seorang
siswa karena adanya tekanan
terhadap item yang telah ada, baik
sengaja ataupun tidak
Faktor penyebab
lupa
10. Teori mengenai
lupa
Teori interferensi
Teori ini beranggapan bahwa informasi
yang sudah disimpan dalam memori
janga panjang masih ada dalam gudang
memori (tidak mengalami keausan).
Teori motivated forgetting
Menurut teori ini, kita akan cenderung
melupakan hal-hal yang tidak
menyenangkan
Teori retrieval failure
Teori ini sebenarnya sepakat dengan
teori interferensi bahwa informasi yang
sudah disimpan dalam memori jangka
panjang selalu ada
Decay theory
Teori ini beranggapan bahwa memori
menjadi semakin aus dengan
berlalunya waktu bila tidak pernah
diulang kembali.
11. Kiat Mengurangi Lupa dalam Belajar
1. Overlearning
Overlearning (belajar lebih) artinya upaya
belajar yang melebihi batas penguasaan dasar
atas materi pelajaran tertentu.
2. Extra Study Time (tambahan waktu belajar)
ialah upaya penambahan alokasi waktu
belajar materi tertentu berarti siswa
menambah jam belajar.
3. Mnemonic device (muslihat memori) yang
sering juga disebut mnemonic itu berarti kiat
khusus
4. pengelompokkan (clustering) ialah menata
ulang item-item materi menjadi kelompok-
kelompok kecil yang dianggap lebih logis
12. metakognisi
Metakognisi adalah suatu bentuk
kognisi, proses berpikir urutan kedua
atau lebih tinggi yang melibatkan
kontrol aktif atas proses kognitif.
Berdasarkan beberapa pengertian metakognitif
beberapa ahli disimpulkan bahwa metakognitif adalah
suatu kesadaran tentang kognitif kita sendiri,
bagaimana kognitif kita bekerja serta bagaimana
mengaturnya. Kemampuan ini sangat penting terutama
untuk keperluan efisiensi penggunaan kognitif kita
dalam menyelesaikan masalah
13. Perubahan Perkembangan:
Banyak studi perkembangan
yang diklasifikasikan sebagai
“metakognitif” memfokuskan
pada meta memori, atau
pengetahuan tentang mamori.
Ini mencakup pengetahuan
umum tantang memori, seperti
pengetahuan bahwa tes
pengenalan lebih mudah
ketimbang tes mengingat.
Strategi dan regulasi metakognisi:
Kunci dari pendidikan adalah
membantu para siswa mempelajari
strategi yang kaya yang nantinya dapat
menghasilkan solusi dari sebuah
masalah
14. Model pemrosesan
informasi yang baik
1. Anak-anak diajari oleh orang atau guru untuk
menggunakan strategi tertentu.
2. Guru mungkin menunjukkan persamaan dan
perbedaan dalam banyak strategi dalam bidang
tertentu.
3. Siswa mengenali manfaat umum dari
penggunaan strategi yang nantinya
menghasilkan pengetahuan strategi umum
15. Korelasi dengan konsep islam
ِف َلَعَجَو َضْاألر َّدَم يِذَّال َوُهَوَيِساَوَر اَهي
َج ِتاَرَمَّالث ِِّلُك ْنِمَو اًارَهْنَأَوِنْيَج ْوَز اَهيِف َلَع
اَهَّنال َلْيَّالل يِشْغُي ِنْيَنْاثٍتاَيآل َكِلَذ يِف َّنِإ َر
َونُرَّكَفَتَي ٍم ْوَقِل
QS.13. AR RA'D ayat 3
16. Artinya: “Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan
gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya
semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam
kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”.
Manusia seperti disebutkan dalam Al-Quran, diberikan kesempurnaan rupa,
akal, pancaindra, hati. Untuk menjadi Khalifah dimuka bumi ini manusia
harus cerdas, tidak hanya cerdas otaknya saja , tapi juga cerdas emosi dan
spiritualnya.
Secara Medis Otak manusia, adalah organ yang unik dan dahsyat, tempat
diaturnya proses berfikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepribadian,
secara garis besar, otak terbagi dalam 3 bagian, yaitu neocortek atau cortex
cerebri , system limbik dan batang otak, yang berkerja secara simbiosis. Bila
neocortex berfungsi untuk berfikir, berhitung, memori, bahasa, maka sistem
limbic berfugsi dalam mengatur emosi dan memori emosional,
17. Pendekatan saintifik dalam K’13:
1. Pendekatan saintifik dalam permendikbud nomor 65 tahun
2013 tentang standar proses.
Standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan. Standar proses dikembangkan mengacu
pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah
ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
18. 2. Merancang pembelajaran dengan
pendekatan saintifik
tematik terpadu (tematik antar mata
pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata
pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan atau penelitian
(discovery/inquiry learning). Untuk mendorong
kemampuan peserta didik untuk menghasilkan
karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah