SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Sehat Mental dan Klasifikasi
Gangguan Kejiwaan Menurut
DSM IV
Husna Sholihah J71214041
Hengki Hendra Pradana J91214110
Konitatul Munawaroh J91214112
Sehat Mental
1.
• World Federation for Mental Health, pada tahun 1948 dalam konvensinya di London mengemukakan bahwa sehat
mental adalah suatu kondisi yang optimal dari aspek intelektual, yaitu siap untuk digunakan, dan aspek emosional
yang cukup mantap atau stabil, sehingga perilakunya tidak mudah tergoncang oleh situasi yang berubah
dilingkungannya, tidak sekedar bebas atau tidak adanya gangguan kejiwaan, sepanjang tidak mengganggu
lingkungannya.
2.
• Karl Menninger, seorang psikiater, mendefinisikan sehat mental sebagai penyesuaian manusia terhadap
lingkungannya dan orang-orang lain dengan keefektifan dan kebahagiaan yang optimal. Tidak sekedar efesieni atau
sekedar kegembiraan atau ketaatan atas aturan permainan. Dalam mental yang sehat terdapat kemampuan untuk
memelihara wata, inteligensi yang siap untuk digunakan, perilaku yang dipertimbangkan secara sosial, dan disposisi
yang bahagia.
3.
• HB. English, seorang psikolog, menyatakan sehat mental sebagai keadaan yang secara relatif menetap di mana
seseorang dapat menyesuaikan diri dengan baik, memiliki semangat hidup yang tinggi dan terpelihara, dan
berusaha untuk mencapai aktualisasi diri atau realisasi diri yang optimal. Hal ini merupakan keadaan yang positif
dan bukan sekedar tidak adanya gangguan mental.
Model Gangguan Psikologis
•Model belajar menganggap
bahwa gangguan perilaku
terjadi karena pengalaman
salah belajar (faulty
learning).
•Para teoretikus di bidang sistem menggunakan
konsep-konsep ilmu kealaman (terutama
biologi), proses informasi (terutama “ilmu
komputer”), dan sosial (terutama antropologi)
untuk mengkonseptualisasikan interaksi
manusia, baik adaptif maupun disfungsi,
sebagai komponen dalam sistem sosial.
•Model ini berkembang terutama berdasarkan
pendapat sigmund Freud atau mereka yang
mengikutinya•Menurut konseptualisasi model
ini, perilaku abnormal
bersangkutan dengan kelemahan
fisik ( simptom patologis ) dilihat
sebagai akibat dari penyakit
biologis / kimiawi.
Model Medis
Model
Psikodinamik
Model
Belajar
Model
Sistem
Definisi Gangguan Kejiwaan
Gangguan jiwa adalah suatu gangguan yang
secara klinis bermakna dan menimbulkan
disfungsi dalam pekerjaan. Menurut arti dari
PPDGJ III gangguan jiwa adalah pola perilaku
atau psikologik yang secara klinis bermakna dan
secara khas berkaitan dengan gejala,
penderitaan (distress) serta hendaya
(impairment) dalam fungsi psikososial.
Klasifikasi
Gangguan
Kejiwaan
Aksis I
Aksis II
Aksis IIIAksis IV
Aksis V
AKSIS I
1. Gangguan-gangguan yang biasanya didiagnosis pada masa bayi,
anak atau remaja.
2. Delirium, dementia, amnesia dan gangguan kognitif lainnya.
3. Gangguan yang berhubungan dengan obat dan napza.
4. Skizofrenia dan gangguan psikosis lainnya.
5. Gangguan suasana hati.
6. Gangguan kecemasan.
7. Gangguan somatoform.
8. Gangguan disosiatif.
9. Gangguan identitas gender dan seksual.
10. Gangguan makan.
11. Gangguan tidur.
• F00-F09: Gangguan Mental Organik, termasuk
Gangguan Mental Simtomatik
• F10-F19: Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Alkohol dan Zat Psikoaktif
• F20-F29: Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan
Gangguan Waham
• F30-F39: Gangguan Suasana Perasaan (Afektif/Mood)
• F40-F49: Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform
dan Gangguan Terkait Stress
• F50-F59: Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan
Gangguan Fisiologis atau Faktor Fisik
• F62-F68: Perubahan Kepribadian yang Berhubungan
dengan Non Organik, Gangguan Impuls, Gangguan Seks
• F80-F89: Gangguan Perilaku dan Emosional Onset
Kanak sampai Remaja
AKSIS II
1. Gangguan Kepribadian
2. Kondisi lain yang bisa
jadi berfokus pada
perhatian klinis
• F60 : Gangguan Kepribadian Khas
• F60.0 : Gangguan Kepribadian Paranoid
• F60.1 : Gangguan Kepribadian Skizoid
• F60.2 : Gangguan Kepribadian Dissosial
• F60.3 : Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil
• F60.4 : Gangguan Kepribadian Historik
• F60.5 : Gangguan Kepribadian Ananklasik
• F60.6 : Gangguan Kepribadian Cemas (menghindar)
• F60.7 : Gangguan Kepribadian Dependen
• F60.8 : Gangguan Kepribadian Khas lainnya
• F60.9 : Gangguan Kepribadian YTT
• F61 : Gangguan Kepribadian Campuran dan Lainnya
• F61.0 : Gangguan Kepribadian Campuran
• F61.1 : Perubahan Kepribadian yang bermasalah
• F70-F79 : Retardasi Mental
AKSIS III
• Bab I A00 – B99 Penyakit Infeksi
• Bab II C00 – D 48 Neoplasma
• Bab IV E00 – G99 Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik
• Bab VI G00 – G99 Penyakit susunan syaraf
• Bab VII H00 – H59 Penyakit mata dan adneksa
• Bab VII I00 – I 99 Penyakit sistem sirkulasi
• Bab VIII H60 – H99 Penyakit mata dan proses mastoid
• Bab X J00 – J99 Penyakit sistem pernafasan
• Bab XI K00 – K93 Penyakit sistem persyarafan
• Bab XII L00 – L 99 Penyakit kulit dan jaringan sukutan
• Bab XIII M00 – M 99 Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat
• Bab XIV N00 – N99 Penyakit sistem genitourinaia
• Bab XV O00 – O99 Kehamilan, Kelahiran anak dan masa nifas
• Bab XVII Q00 – Q99 Malformasi kongital, deformasi, dan kel. Kr.
• Bab XVIII R 00 – R 99 Gejala, tanda dan temuan klinis lab. Ahn.
• Bab XIX S 00 – T 98 Cedera, kerancuan dan akibat kausa eks.
• Bab XX V01 – Y 98 Kausa internal dr. mobilitas dan moralitas
• Bab XXI Z00 – Z99 Faktor = status kesehatan dan pelayanan kesehatan
AKSIS IV
• Masalah dengan “primary support group” (Keluarga)
• Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
• Masalah kependidikan
• Masalah pekerjaan
• Masalah perumahan
• Masalah ekonomi
• Masalah akses ke Pelayanan Kesehatan
• Masalah berkaitan interaksi dengan hukum / kriminal
• Masalah psikososial dan lingkungan lain
AKSIS V
• 100-91 : Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
• 90-81 : Gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian
biasa
• 80-71 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial
• 70-61 : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik
• 60-51 : Gejala sendang (moderat) dan disabilitas sedang
• 50-41 : Gejala berat (serious) dan disabilitas berat
• 40-31 : Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
• 30-21 : Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
dalam hampir semua bidang
• 20-11 : Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam
komunikasi danmengurus diri
• 10-01 : Persisten dan lebih serius
• 0: Informasi tidak adekuat
Diagnosis Gangguan Kejiwaan
Pentingnya diagnosis dapat dikemukakan
bahwa pertanyaannya adalah: “Mengapa kita
harus menggunakan diagnosis gangguan mental?
Diagnosis kita yakini sebagai suatu tipe ketegorisasi
taraf expert. Kateegorisasi merupakan hal esensial
karena dapat membawa kita pada pengertian yang
tertentu. Dengan menggunakan diagnosis, yang
tepat tentunya, kita dapat segera melakukan
tindakan – tindakan, sebagaimana kita lihat pada
dunia kedokteran. Namun situasinya tidak
“sesederhana” kedokteran, karena jenis gangguan
tidak sekedar ditentukan oleh adanya faktor –
faktor luar yang menyebabkannya
Keuntungan
Diagnosis
Gangguan
Kejiwaan
Komunikasi
Membangun
riset
Psikopatologis
Klinis
Untuk
memeriksa
pentingnya
faktor-faktor
etiologi
potenisal
Menentukan
terapi
APLIKASI

More Related Content

What's hot

(4) lead term & tata cara koding icd 10
(4) lead term & tata cara koding icd 10(4) lead term & tata cara koding icd 10
(4) lead term & tata cara koding icd 10Imelda Wijaya
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwadadadony
 
KESEHATAN JIWA REMAJA.ppt
KESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptKESEHATAN  JIWA  REMAJA.ppt
KESEHATAN JIWA REMAJA.pptDianPurnama35
 
Tinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptx
Tinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptxTinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptx
Tinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptxssuserbb0b09
 
Makalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresifMakalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresifKANDA IZUL
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologispjj_kemenkes
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyaJati Jakmania
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaaidasilviana
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
200361492 ppt-gangguan-pola-tidurAbu Zubair
 
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Jaya Purnama
 

What's hot (20)

Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mental
 
Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
 
(4) lead term & tata cara koding icd 10
(4) lead term & tata cara koding icd 10(4) lead term & tata cara koding icd 10
(4) lead term & tata cara koding icd 10
 
Kesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptxKesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptx
 
Patologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletalPatologi muskuloskeletal
Patologi muskuloskeletal
 
Klassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwaKlassifikasi ggn. jiwa
Klassifikasi ggn. jiwa
 
KESEHATAN JIWA REMAJA.ppt
KESEHATAN  JIWA  REMAJA.pptKESEHATAN  JIWA  REMAJA.ppt
KESEHATAN JIWA REMAJA.ppt
 
Tinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptx
Tinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptxTinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptx
Tinjauan Agama Sosial Budaya Dalam Perawatan.pptx
 
Makalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresifMakalah terapi relaksasi otot progresif
Makalah terapi relaksasi otot progresif
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Pengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji PsikologisPengukuran dan Uji Psikologis
Pengukuran dan Uji Psikologis
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
 
Prinsip justice
Prinsip justicePrinsip justice
Prinsip justice
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usia
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
200361492 ppt-gangguan-pola-tidur
 
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
Manusia sebagai makhluk individu (ISBD)
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
icdx
 icdx icdx
icdx
 

Similar to Sehat Mental dan Klasifikasi Gangguan Kejiwaan Menurut DSM IV

Klasifikasi gangguan jiwa
Klasifikasi gangguan jiwaKlasifikasi gangguan jiwa
Klasifikasi gangguan jiwaUbaid Muzzaki
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptxPerkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptxBellaDwiLestari2
 
KOAS_MATERI JIWA2.pptx
KOAS_MATERI JIWA2.pptxKOAS_MATERI JIWA2.pptx
KOAS_MATERI JIWA2.pptxssuser1a94271
 
1._Introduction_to_Mental_Health.en.id.pdf
1._Introduction_to_Mental_Health.en.id.pdf1._Introduction_to_Mental_Health.en.id.pdf
1._Introduction_to_Mental_Health.en.id.pdfHaikal564715
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptxmarsiwaru
 
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptxUEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptxssuser5538251
 
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptkonsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptlesleytiara
 
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptkonsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptaditya594294
 
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptkonsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptCANDRARIYADI
 
Askep pada gangguan jiwa dewasa
Askep pada gangguan jiwa dewasaAskep pada gangguan jiwa dewasa
Askep pada gangguan jiwa dewasaAmalia Senja
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaBagus Utomo
 
Lembar Fakta Seputar Kesehatan Jiwa
Lembar Fakta Seputar Kesehatan JiwaLembar Fakta Seputar Kesehatan Jiwa
Lembar Fakta Seputar Kesehatan JiwaBagus Utomo
 
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia Bagus Utomo
 
Stresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaStresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaRahma Setya
 
KIT MINDA SIHAT JOHOR 13.10.2021 (FINAL).pptx
KIT MINDA SIHAT JOHOR 13.10.2021 (FINAL).pptxKIT MINDA SIHAT JOHOR 13.10.2021 (FINAL).pptx
KIT MINDA SIHAT JOHOR 13.10.2021 (FINAL).pptxBobBol1
 
Periode lanjut usia
Periode lanjut usiaPeriode lanjut usia
Periode lanjut usiaeka1400
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.GemmaAyu2
 

Similar to Sehat Mental dan Klasifikasi Gangguan Kejiwaan Menurut DSM IV (20)

Klasifikasi gangguan jiwa
Klasifikasi gangguan jiwaKlasifikasi gangguan jiwa
Klasifikasi gangguan jiwa
 
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptxPerkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Dewasa Awal_kelompok 4_kelas B.pptx
 
KOAS_MATERI JIWA2.pptx
KOAS_MATERI JIWA2.pptxKOAS_MATERI JIWA2.pptx
KOAS_MATERI JIWA2.pptx
 
1._Introduction_to_Mental_Health.en.id.pdf
1._Introduction_to_Mental_Health.en.id.pdf1._Introduction_to_Mental_Health.en.id.pdf
1._Introduction_to_Mental_Health.en.id.pdf
 
5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx5 kesehatan mental ok.pptx
5 kesehatan mental ok.pptx
 
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptxUEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
UEU-paper-6887-7._Kriteria_Klasifikasi_Gangguan_Mental-1.pptx
 
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptkonsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
 
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptkonsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
 
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.pptkonsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
konsep-dasar-kesehatan-mental.ppt
 
Askep pada gangguan jiwa dewasa
Askep pada gangguan jiwa dewasaAskep pada gangguan jiwa dewasa
Askep pada gangguan jiwa dewasa
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
 
psikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptxpsikopatologi 1.pptx
psikopatologi 1.pptx
 
Lembar Fakta Seputar Kesehatan Jiwa
Lembar Fakta Seputar Kesehatan JiwaLembar Fakta Seputar Kesehatan Jiwa
Lembar Fakta Seputar Kesehatan Jiwa
 
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
Lembar Fakta Kesehatan Jiwa: Skizofrenia
 
Stresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik LansiaStresor Psikologik Lansia
Stresor Psikologik Lansia
 
KIT MINDA SIHAT JOHOR 13.10.2021 (FINAL).pptx
KIT MINDA SIHAT JOHOR 13.10.2021 (FINAL).pptxKIT MINDA SIHAT JOHOR 13.10.2021 (FINAL).pptx
KIT MINDA SIHAT JOHOR 13.10.2021 (FINAL).pptx
 
Kw spm jiwa napza
Kw spm jiwa   napzaKw spm jiwa   napza
Kw spm jiwa napza
 
GERONTIK.ppt
GERONTIK.pptGERONTIK.ppt
GERONTIK.ppt
 
Periode lanjut usia
Periode lanjut usiaPeriode lanjut usia
Periode lanjut usia
 
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
KESEHATAN JIWA REMAJA PUSKESMAS MANAHAN.
 

More from Husna Sholihah

JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONJOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONHusna Sholihah
 
TEORI TEORI KEPRIBADIAN
TEORI TEORI KEPRIBADIANTEORI TEORI KEPRIBADIAN
TEORI TEORI KEPRIBADIANHusna Sholihah
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISHusna Sholihah
 
LANGKAH LANGKAH MELAKUKAN KONSELING REHABILITASI KLINIS
LANGKAH LANGKAH MELAKUKAN KONSELING REHABILITASI KLINISLANGKAH LANGKAH MELAKUKAN KONSELING REHABILITASI KLINIS
LANGKAH LANGKAH MELAKUKAN KONSELING REHABILITASI KLINISHusna Sholihah
 
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARANTEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARANHusna Sholihah
 
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIK
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIKPENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIK
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIKHusna Sholihah
 
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSPROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSHusna Sholihah
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIHusna Sholihah
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IHusna Sholihah
 
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURALTEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURALHusna Sholihah
 
TEORI VARIASI INDIVIDUAL
TEORI VARIASI INDIVIDUALTEORI VARIASI INDIVIDUAL
TEORI VARIASI INDIVIDUALHusna Sholihah
 
KEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF YANG HARUS DI MILIKI OLEH PSIKOLOG
KEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF YANG HARUS DI MILIKI OLEH PSIKOLOGKEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF YANG HARUS DI MILIKI OLEH PSIKOLOG
KEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF YANG HARUS DI MILIKI OLEH PSIKOLOGHusna Sholihah
 
SYARAT SYARAT DISEBUT SEBAGAI PSIKOLOG
SYARAT SYARAT DISEBUT SEBAGAI PSIKOLOGSYARAT SYARAT DISEBUT SEBAGAI PSIKOLOG
SYARAT SYARAT DISEBUT SEBAGAI PSIKOLOGHusna Sholihah
 
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIHusna Sholihah
 
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYAKLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYAHusna Sholihah
 
RELASI INDIVIDU-LINGKUNGAN DAN KONSEP BIOPSIKOLOGIS
RELASI INDIVIDU-LINGKUNGAN DAN KONSEP BIOPSIKOLOGISRELASI INDIVIDU-LINGKUNGAN DAN KONSEP BIOPSIKOLOGIS
RELASI INDIVIDU-LINGKUNGAN DAN KONSEP BIOPSIKOLOGISHusna Sholihah
 
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIKMETODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIKHusna Sholihah
 

More from Husna Sholihah (20)

JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONJOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
 
PERFORMANCE APPRAISAL
PERFORMANCE APPRAISALPERFORMANCE APPRAISAL
PERFORMANCE APPRAISAL
 
TEORI TEORI KEPRIBADIAN
TEORI TEORI KEPRIBADIANTEORI TEORI KEPRIBADIAN
TEORI TEORI KEPRIBADIAN
 
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINISINTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
INTERVENSI PSIKOLOGI KLINIS
 
LANGKAH LANGKAH MELAKUKAN KONSELING REHABILITASI KLINIS
LANGKAH LANGKAH MELAKUKAN KONSELING REHABILITASI KLINISLANGKAH LANGKAH MELAKUKAN KONSELING REHABILITASI KLINIS
LANGKAH LANGKAH MELAKUKAN KONSELING REHABILITASI KLINIS
 
PENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELASPENGELOLAAN KELAS
PENGELOLAAN KELAS
 
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARANTEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
TEORI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN
 
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIK
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIKPENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIK
PENGETAHUAN TENTANG ISI PEDAGOGIK
 
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSPROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
 
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR IPENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BELAJAR I
 
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURALTEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
TEORI DIVERSITAS SOSIOKULTURAL
 
TEORI VARIASI INDIVIDUAL
TEORI VARIASI INDIVIDUALTEORI VARIASI INDIVIDUAL
TEORI VARIASI INDIVIDUAL
 
KEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF YANG HARUS DI MILIKI OLEH PSIKOLOG
KEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF YANG HARUS DI MILIKI OLEH PSIKOLOGKEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF YANG HARUS DI MILIKI OLEH PSIKOLOG
KEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF YANG HARUS DI MILIKI OLEH PSIKOLOG
 
KODE ETIK PSIKOLOGI
KODE ETIK PSIKOLOGIKODE ETIK PSIKOLOGI
KODE ETIK PSIKOLOGI
 
SYARAT SYARAT DISEBUT SEBAGAI PSIKOLOG
SYARAT SYARAT DISEBUT SEBAGAI PSIKOLOGSYARAT SYARAT DISEBUT SEBAGAI PSIKOLOG
SYARAT SYARAT DISEBUT SEBAGAI PSIKOLOG
 
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGIADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
ADMINISTRASI TES PSIKOLOGI
 
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYAKLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
KLASIFIKASI JENIS TES PSIKOLOGI SERTA FUNGSI DAN TUJUANNYA
 
RELASI INDIVIDU-LINGKUNGAN DAN KONSEP BIOPSIKOLOGIS
RELASI INDIVIDU-LINGKUNGAN DAN KONSEP BIOPSIKOLOGISRELASI INDIVIDU-LINGKUNGAN DAN KONSEP BIOPSIKOLOGIS
RELASI INDIVIDU-LINGKUNGAN DAN KONSEP BIOPSIKOLOGIS
 
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIKMETODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
METODE PEMERIKSAAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PSIKODIAGNOSTIK
 

Recently uploaded

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

Sehat Mental dan Klasifikasi Gangguan Kejiwaan Menurut DSM IV

  • 1. Sehat Mental dan Klasifikasi Gangguan Kejiwaan Menurut DSM IV Husna Sholihah J71214041 Hengki Hendra Pradana J91214110 Konitatul Munawaroh J91214112
  • 2. Sehat Mental 1. • World Federation for Mental Health, pada tahun 1948 dalam konvensinya di London mengemukakan bahwa sehat mental adalah suatu kondisi yang optimal dari aspek intelektual, yaitu siap untuk digunakan, dan aspek emosional yang cukup mantap atau stabil, sehingga perilakunya tidak mudah tergoncang oleh situasi yang berubah dilingkungannya, tidak sekedar bebas atau tidak adanya gangguan kejiwaan, sepanjang tidak mengganggu lingkungannya. 2. • Karl Menninger, seorang psikiater, mendefinisikan sehat mental sebagai penyesuaian manusia terhadap lingkungannya dan orang-orang lain dengan keefektifan dan kebahagiaan yang optimal. Tidak sekedar efesieni atau sekedar kegembiraan atau ketaatan atas aturan permainan. Dalam mental yang sehat terdapat kemampuan untuk memelihara wata, inteligensi yang siap untuk digunakan, perilaku yang dipertimbangkan secara sosial, dan disposisi yang bahagia. 3. • HB. English, seorang psikolog, menyatakan sehat mental sebagai keadaan yang secara relatif menetap di mana seseorang dapat menyesuaikan diri dengan baik, memiliki semangat hidup yang tinggi dan terpelihara, dan berusaha untuk mencapai aktualisasi diri atau realisasi diri yang optimal. Hal ini merupakan keadaan yang positif dan bukan sekedar tidak adanya gangguan mental.
  • 3. Model Gangguan Psikologis •Model belajar menganggap bahwa gangguan perilaku terjadi karena pengalaman salah belajar (faulty learning). •Para teoretikus di bidang sistem menggunakan konsep-konsep ilmu kealaman (terutama biologi), proses informasi (terutama “ilmu komputer”), dan sosial (terutama antropologi) untuk mengkonseptualisasikan interaksi manusia, baik adaptif maupun disfungsi, sebagai komponen dalam sistem sosial. •Model ini berkembang terutama berdasarkan pendapat sigmund Freud atau mereka yang mengikutinya•Menurut konseptualisasi model ini, perilaku abnormal bersangkutan dengan kelemahan fisik ( simptom patologis ) dilihat sebagai akibat dari penyakit biologis / kimiawi. Model Medis Model Psikodinamik Model Belajar Model Sistem
  • 4. Definisi Gangguan Kejiwaan Gangguan jiwa adalah suatu gangguan yang secara klinis bermakna dan menimbulkan disfungsi dalam pekerjaan. Menurut arti dari PPDGJ III gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologik yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan gejala, penderitaan (distress) serta hendaya (impairment) dalam fungsi psikososial.
  • 6. AKSIS I 1. Gangguan-gangguan yang biasanya didiagnosis pada masa bayi, anak atau remaja. 2. Delirium, dementia, amnesia dan gangguan kognitif lainnya. 3. Gangguan yang berhubungan dengan obat dan napza. 4. Skizofrenia dan gangguan psikosis lainnya. 5. Gangguan suasana hati. 6. Gangguan kecemasan. 7. Gangguan somatoform. 8. Gangguan disosiatif. 9. Gangguan identitas gender dan seksual. 10. Gangguan makan. 11. Gangguan tidur.
  • 7. • F00-F09: Gangguan Mental Organik, termasuk Gangguan Mental Simtomatik • F10-F19: Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Alkohol dan Zat Psikoaktif • F20-F29: Skizofrenia, Gangguan Skizotipal dan Gangguan Waham • F30-F39: Gangguan Suasana Perasaan (Afektif/Mood) • F40-F49: Gangguan Neurotik, Gangguan Somatoform dan Gangguan Terkait Stress • F50-F59: Sindrom Perilaku yang Berhubungan dengan Gangguan Fisiologis atau Faktor Fisik • F62-F68: Perubahan Kepribadian yang Berhubungan dengan Non Organik, Gangguan Impuls, Gangguan Seks • F80-F89: Gangguan Perilaku dan Emosional Onset Kanak sampai Remaja
  • 8. AKSIS II 1. Gangguan Kepribadian 2. Kondisi lain yang bisa jadi berfokus pada perhatian klinis
  • 9. • F60 : Gangguan Kepribadian Khas • F60.0 : Gangguan Kepribadian Paranoid • F60.1 : Gangguan Kepribadian Skizoid • F60.2 : Gangguan Kepribadian Dissosial • F60.3 : Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil • F60.4 : Gangguan Kepribadian Historik • F60.5 : Gangguan Kepribadian Ananklasik • F60.6 : Gangguan Kepribadian Cemas (menghindar) • F60.7 : Gangguan Kepribadian Dependen • F60.8 : Gangguan Kepribadian Khas lainnya • F60.9 : Gangguan Kepribadian YTT • F61 : Gangguan Kepribadian Campuran dan Lainnya • F61.0 : Gangguan Kepribadian Campuran • F61.1 : Perubahan Kepribadian yang bermasalah • F70-F79 : Retardasi Mental
  • 10. AKSIS III • Bab I A00 – B99 Penyakit Infeksi • Bab II C00 – D 48 Neoplasma • Bab IV E00 – G99 Penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik • Bab VI G00 – G99 Penyakit susunan syaraf • Bab VII H00 – H59 Penyakit mata dan adneksa • Bab VII I00 – I 99 Penyakit sistem sirkulasi • Bab VIII H60 – H99 Penyakit mata dan proses mastoid • Bab X J00 – J99 Penyakit sistem pernafasan • Bab XI K00 – K93 Penyakit sistem persyarafan • Bab XII L00 – L 99 Penyakit kulit dan jaringan sukutan • Bab XIII M00 – M 99 Penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan ikat • Bab XIV N00 – N99 Penyakit sistem genitourinaia • Bab XV O00 – O99 Kehamilan, Kelahiran anak dan masa nifas • Bab XVII Q00 – Q99 Malformasi kongital, deformasi, dan kel. Kr. • Bab XVIII R 00 – R 99 Gejala, tanda dan temuan klinis lab. Ahn. • Bab XIX S 00 – T 98 Cedera, kerancuan dan akibat kausa eks. • Bab XX V01 – Y 98 Kausa internal dr. mobilitas dan moralitas • Bab XXI Z00 – Z99 Faktor = status kesehatan dan pelayanan kesehatan
  • 11. AKSIS IV • Masalah dengan “primary support group” (Keluarga) • Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial • Masalah kependidikan • Masalah pekerjaan • Masalah perumahan • Masalah ekonomi • Masalah akses ke Pelayanan Kesehatan • Masalah berkaitan interaksi dengan hukum / kriminal • Masalah psikososial dan lingkungan lain
  • 12. AKSIS V • 100-91 : Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak tertanggulangi • 90-81 : Gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian biasa • 80-71 : Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial • 70-61 : Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik • 60-51 : Gejala sendang (moderat) dan disabilitas sedang • 50-41 : Gejala berat (serious) dan disabilitas berat • 40-31 : Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi • 30-21 : Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi dalam hampir semua bidang • 20-11 : Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi danmengurus diri • 10-01 : Persisten dan lebih serius • 0: Informasi tidak adekuat
  • 13. Diagnosis Gangguan Kejiwaan Pentingnya diagnosis dapat dikemukakan bahwa pertanyaannya adalah: “Mengapa kita harus menggunakan diagnosis gangguan mental? Diagnosis kita yakini sebagai suatu tipe ketegorisasi taraf expert. Kateegorisasi merupakan hal esensial karena dapat membawa kita pada pengertian yang tertentu. Dengan menggunakan diagnosis, yang tepat tentunya, kita dapat segera melakukan tindakan – tindakan, sebagaimana kita lihat pada dunia kedokteran. Namun situasinya tidak “sesederhana” kedokteran, karena jenis gangguan tidak sekedar ditentukan oleh adanya faktor – faktor luar yang menyebabkannya