4. X
Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa yang dihasilkan
oleh makhluk hidup.
Klik kotak di bawah untuk mengetahui senyawa
berdasarkan strukturnya.
Senyawa
Organik
5. X
Grafik Senyawa Organik
Senyawa
Siklik
Karbosiklik
Heterosiklik
Senyawa
Alifatik
Senyawa
Jenuh
Senyawa
Tak Jenuh
Alisiklik
Contoh: Senyawa
Alkana Organik
Turunan Alkana
Alkanol/alkohol
Contoh:
Alkena
Turunan Alkena
Alkuna
Aromatik
Contoh:
Pirimidin
Purin
Contoh:
Benzena
Naftalena
Antrasena
Contoh:
Sikloalkana
8. X
Senyawa Alkana
Alkana adalah senyawa organik yang bersifat
jenuh atau hanya mempunyai ikatan tunggal, dan
mempunyai rumus umum:
CnH2n + 2
n
= Jumlah atom karbon (C)
2n + 2 = Jumlah atom hidrogen (H)
9. X
Senyawa Alkana
Berikut macam-macam senyawa alkana.
Atom C
Rumus Molekul
Nama
1
CH4
Metana
2
C2H6
Etana
3
C3H8
Propana
4
C4H10
Butana
5
C5H12
Pentana
6
C6H14
Heksana
7
C7H16
Heptana
8
C8H18
Oktana
9
C9H20
Nonana
10
C10H22
Dekana
10. X
Senyawa Alkana
Kedudukan atom C pada alkana, yaitu:
CH3
CH3
C
CH2
CH2
CH
CH3
CH3
C primer = mengikat 1 atom C CH3
C sekunder = mengikat 2 atom C CH2
C tersier = mengikat 3 atom C CH
C kuartener = mengikat 4 atom C C
CH3
11. X
Gugus Alkil
Gugus yang terbentuk karena salah satu atom
hidrogen dalam alkana digantikan oleh unsur atau
senyawa lain dan memiliki rumus umum:
CnH2n + 1
n
= Jumlah atom karbon (C)
2n + 1 = Jumlah atom hidrogen (H)
12. X
Penamaan Alkana (IUPAC)
1.
2.
Untuk rantai C terpanjang dan tidak bercabang nama alkana
sesuai jumlah C tersebut dan diberi awalan n (normal).
Untuk rantai C terpanjang dan bercabang beri nama alkana
sesuai jumlah C terpanjang tersebut, atom C yang tidak
terletak pada rantai terpanjang sebagai cabang (alkil).
Beri nomor rantai terpanjang dan atom C yang mengikat
alkil di nomor terkecil.
Apabila dari kiri dan dari kanan atom C-nya mengikat alkil
di nomor yang sama utamakan atom C yang mengikat
lebih dari satu alkil terlebih dahulu.
Alkil tidak sejenis ditulis namanya sesuai urutan abjad,
sedang yang sejenis dikumpulkan dan beri awalan sesuai
jumlah alkil tersebut; di- untuk 2, tri- untuk 3 dan tetrauntuk 4.
13. X
Senyawa Tak Jenuh
Adalah senyawa organik yang mempunyai ikatan
rangkap sehingga pada reaksi adisi ikatan itu
dapat berubah menjadi ikatan tunggal dan
mengikat atom H.
Senyawa tak jenuh dibagi menjadi:
Alkena
Alkuna
Alkadiena
14. X
Senyawa Alkena
Alkena adalah senyawa organik yang bersifat tak
jenuh, mempunyai ikatan rangkap dua, dan
mempunyai rumus umum:
CnH2n
n
2n
= Jumlah atom karbon (C)
= Jumlah atom hidrogen (H)
15. X
Senyawa Alkena
Berikut beberapa senyawa alkena.
Atom C
Rumus Molekul
Nama
1
-
-
2
C2H4
Etena
3
C3H6
Propena
4
C4H8
Butena
5
C5H10
Pentena
6
C6H12
Heksena
7
C7H14
Heptena
8
C8H16
Oktena
9
C9H18
Nonena
10
C10H20
Dekena
16. X
Penamaan Alkena (IUPAC)
1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap
dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan diberi
nomor sesuai letak ikatan rangkapnya.
2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya
seperti pada alkana.
17. X
Senyawa Alkuna
Alkuna adalah senyawa organik yang bersifat tak
jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga, dan
mempunyai rumus umum :
CnH2n - 2
n
= Jumlah atom karbon (C)
2n - 2 = Jumlah atom hidrogen (H)
18. X
Senyawa Alkuna
Berikut beberapa senyawa alkuna.
Atom C
Rumus Molekul
Nama
1
-
-
2
C2H2
Etuna
3
C3H4
Propuna
4
C4H6
Butuna
5
C5H8
Pentuna
6
C6H10
Heksuna
7
C7H12
Heptuna
8
C8H14
Oktuna
9
C9H16
Nonuna
10
C10H18
Dekuna
19. X
Penamaan Alkuna (IUPAC)
1. Rantai terpanjang mengandung ikatan rangkap
dan ikatan rangkap di nomor terkecil dan diberi
nomor, sama seperti pada alkena.
2. Untuk menentukan cabang-cabang aturannya
seperti pada alkana dan alkena.
21. X
Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus
molekul sama tetapi rumus struktur atau
konfigurasinya. Isomer dibagi menjadi:
Isomer kerangka
Isomer posisi
Isomer fungsional (isomer gugus fungsi)
Isomer geometris
Isomer optis
22. X
Isomer Kerangka
Pada isomer kerangka, rumus molekul dan gugus
fungsi sama, tetapi rantai induk berbeda.
C
C
C
C
C
dengan
C
C
C
C
C
23. X
Isomer Posisi
Pada isomer posisi, rumus molekul dan gugus
fungsi sama, tetapi posisi gugus fungsinya
berbeda.
OH
C
C
C
C
dengan
OH
C
C
C
C
24. Isomer Fungsional (Isomer
Gugus Fungsi)
X
Pada isomer ini, rumus molekul sama tetapi gugus
fungsionalnya berbeda, senyawa-senyawa yang
berisomer fungsional:
Alkanol (Alkohol) dengan Alkoksi Alkana (Eter)
Alkanal (Aldehid) dengan Alkanon (Keton)
Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) dengan Alkil
Alkanoat (Ester)
25. Isomer Fungsional (Isomer
Gugus Fungsi)
CH3
CH2
CH3
O
CH3
CH2
CH3
X
Propanol
CH2
OH
berisomer fungsi dengan
Metoksi Etana
CH2
CH3
CHO
berisomer fungsi dengan
CH3
CO
Propanal
Propanon
26. X
Isomer Geometris
Pada isomer ini, rumus molekulnya sama, rumus
strukturnya sama, tetapi berbeda susunan ruang
atomnya dalam molekul yang dibentuknya.
CH3 berisomer
geometris
C C
dengan
H
H
cis 2-butena
CH3
CH3
H
C
C
H
CH3
trans 2-butena
27. X
Isomer Optis
Isomer ini adalah isomer yang terjadi terutama
pada atom C asimetris (atom C terikat pada 4
gugus berbeda).
H
CH3
C’
CH2
CH2
CH3
OH
1-pentanol
C’ = C asimetris mengikat CH3, H, OH, dan C3H7
28. X
Gugus Fungsional
Gugus fungsi adalah gugus pengganti yang dapat
menentukan sifat senyawa karbon.
Homolog
Rumus
Gugus Fungsi
Alkohol
R – OH
– OH
Alkoksi Alkana
Eter
R – O – R’
–O–
Alkanal
Aldehid
R – CHO
– CHO
Alkanon
Keton
R – CO – R’
– CO –
Asam Alkanoat
Asam Karboksilat
R – COOH
– COOH
Alkil Alkanoat
Ester
R – COO – R’
– COO -
Amina
Amina
R – NH2
– NH2
IUPAC
Trivial
Alkanol
29. X
Alkanol (Alkohol)
Nama Trivial (umum) : Alkohol
Rumus
: R – OH
Gugus fungsi
: – OH
Penamaan Alkana menurut IUPAC
1. Rantai utama adalah rantai terpanjang yang
mengandung gugus OH.
2. Gugus OH harus di nomor terkecil.
31. X
Alkoksi Alkana
Nama Trivial (umum) : Eter
Rumus
: R – OR’
Gugus Fungsi
:–O–
Penamaan Alkoksi Alkana menurut IUPAC
1. Jika gugus alkil berbeda maka yang C-nya kecil
sebagai alkoksi.
2. Gugus alkoksi di nomor terkecil.
32.
X
Alkoksi Alkana
CH3
CH3 O
Metoksi metana
CH3
O
C2H5
Metoksi etana
CH3
CH
CH3
CH2
CH
O
CH3
C2H5
5-metil-3-metoksi heksana
Gugus metoksi di nomor 3 bukan di nomor 4
33. X
Alkanal
Nama Trivial (umum) : Aldehida
Rumus
: R – COH
Gugus Fungsi
: – COH
Penamaan Alkanal menurut IUPAC
Gugus CHO selalu dihitung nomor 1.
35. X
Alkanon
Nama Trivial (umum) : Keton
Rumus
: R – CO – R’
Gugus Fungsi
: – CO –
Penamaan Alkanon menurut IUPAC
1. Rantai terpanjang dengan gugus karbonil CO
adalah rantai utama.
2. Gugus CO harus di nomor terkecil.
37. X
Asam Alkanoat
Nama Trivial (umum) : Asam Karboksilat
Rumus
: R – COOH
Gugus Fungsi
: – COOH
Penamaan Asam Alkanoat menurut IUPAC
Gugus COOH selalu sebagai nomor satu.
39. X
Alkil Alkanoat
Nama Trivial (umum) : Ester
Rumus
: R – COO – R’
Gugus Fungsi
: – COO –
Penamaan Alkil Alkanoat menurut IUPAC
Gugus alkilnya selalu berikatan dengan O.
R
C
O
R
Alkanoat
O
Alkil
41. X
Amina
Nama Trivial (umum) : Amina
Rumus
: R – NH2
Gugus Fungsi
: – NH2
Penamaan Amina menurut IUPAC dan Trivial
Penamaan Amina ini dibagi menjadi:
1. Amina primer
2. Amina sekunder
3. Amina tersier
42. X
Amina
1. Amina primer
CH3 CH2 CH2
1-amino butana
2. Amina sekunder
CH2
NH2
atau
NH
CH3 CH2
Dietil amina
3. Amina tersier
N
CH3 CH2
CH2
CH3
CH3
butil amina
CH3
Etil-dimetil-amina
44. X
Benzena
Benzena adalah suatu senyawa organik
aromatis, yang mempunyai 6 atom karbon dan 3
ikatan rangkap yang berselang-seling
(berkonjugasi) dan siklik (seperti lingkaran).
Struktur
Lambang
CH
CH
CH
CH
CH
CH
46. X
Reaksi Adisi
Ciri reaksi adisi adalah adanya perubahan ikatan
rangkap menjadi ikatan tunggal.
CH
CH2
CH
CH
+ 3H2
CH
CH
CH
→
CH2
CH2
CH2
CH2
CH2
Siklo heksana
47. X
Reaksi Subtitusi
Ciri reaksi substitusi tidak ada perubahan ikatan
rangkap menjadi ikatan tunggal atau sebaliknya.
Sustitusi benzena di bedakan menjadi:
Monosubtitusi
Disubtitusi
48. X
Monosubtitusi
Penggantian satu atom hidrogen pada benzena
dengan atom atau senyawa gugus yang lain.
Rumus umum monosubstitusi :
C6H5A
CH
A
C
A atau
CH
CH
CH
CH
A = pengganti atom H
50. X
Disubtitusi
Penggantian dua atom hidrogen pada benzena
dengan atom atau senyawa gugus yang lain. Ada
tiga macam disubstitusi:
A
A
A
A
A
Orto
Meta
A
Para
51. X
Naftalena
Naftalena adalah suatu senyawa organik
aromatis, yang mempunyai 10 atom karbon dan 5
ikatan rangkap yang berselang-seling
(berkonjugasi) dan double siklik (seperti 2
lingkaran).
CH
CH
C
CH
CH
CH
CH
C
CH
CH
52. X
Antrasin
Antrasin atau antrasena adalah suatu senyawa
organik aromatis, yang mempunyai 14 atom
karbon.
CH
CH
CH
CH
C
C
CH
CH
C
C
CH
CH
CH
CH
53. X
Aspek Biokimia
Biokimia adalah cabang ilmu kimia untuk
mempelajari peristiwa kimia (reaksi kimia) yang
terjadi dalam tubuh makhluk (organisme) hidup.
Senyawa kimia yang termasuk biokimia adalah
senyawa-senyawa yang mengandung atau
tersusun oleh unsur-unsur seperti : karbon (C ,
Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) Belerang
(S) Fosfor (P), dan beberapa unsur lain dalam
jumlah yang kecil.
54. X
Nutrisi yang Diperlukan
Tubuh
Fungsi
No
Nutrisi
Sumber
1.
Karbohidrat
Sumber energi
Nasi, kentang, gandum, umbiumbian
2.
Lemak
Sumber energi
Mentega, margarin, minyak
3.
Protein
Pertumbuhan dan perbaikan
jaringan, pengontrol reaksi
kimia dalam tubuh
Daging, ikan, telur, kacangkacangan, tahu, tempe, susu
4.
Garam
mineral
Beraneka peran khusus
Daging, sayuran
5.
Vitamin
Pembentukan organ, meningkatkan daya tahan tubuh, memaksimalkan fungsi pancaindra
Buah-buahan, sayuran
6.
Air
Pelarut, penghantar, reaksi
hidrolisis
Air minum
56. X
Karbohidrat
Rumus umum karbohidrat: Cn(H2O)m
Karbohidrat
Komposisi
Monosakarida
Glukosa
Fruktosa
Galaktosa
C6H12O6
C6H12O6
C6H12O6
Disakarida
Maltosa
Sukrosa
Laktosa
Polisakarida
Glikogen
Pati kanji
Selulosa
Glukosa + Glukosa
Glukosa + Fruktosa
Glokosa + Galaktosa
Polimer Glukosa
Polimer Glukosa
Polimer Glukosa
Terdapat dalam
Buah
Buah, madu
Tidak ditemukan secara alami
Kecambah biji-bijian
Gula tebu, gula bit
Susu
Cadangan energi hewan
Cadangan energi tumbuhan
Serat tumbuhan
57. X
Monosakarida
Berdasarkan jumlah atom C
Jumlah C
Nama
Rumus
Contoh
2
Diosa
C2(H2O)2
Monohidroksiasetaldehida
3
Triosa
C3(H2O)
Dihiroksiketon
Gliseraldehida
4
Tetrosa
C4(H2O)4
Trihidroksibutanal
Trihidroksibutanon
5
Pentosa
C5(H2O)5
Ribulosa
Deoksiribosa
Ribosa
Milosa
6
Heksosa
C6(H2O)6
Glukosa
Manosa
Galaktosa
Fruktosa
58. X
Monosakarida
Berdasarkan gugus fungsi
Aldosa : monosakarida yang mempunyai gugus
fungsi aldehid (alkanal).
Ketosa : monosakarida yang mempunyai gugus
fungsi keton (alkanon).
59. X
Disakarida
Disakarida dibentuk oleh 2 mol monosakarida
heksosa.
Contoh:
Glukosa + Fruktosa
→
Sukrosa + Air
Rumus:
C6H12O6 + C6H12O6
→
C12H22O11 + H2O
Disakarida yang terbentuk tergantung jenis
heksosa yang direaksikan
60. X
Reaksi pada Disakarida
Larut
Larut
Reduksi: Fehling,
Tollens, Benedict
Positif
Negatif
Optikaktif
Dekstro
Dekstro
Koloid
Positif
Dekstro
Disakarida
Dalam Air
Maltosa
Sukrosa
Laktosa
62. X
Reaksi pada Polisakarida
Polisakarida
Dalam Air
Amilum
Koloid
Reduksi: Fehling,
Tollens, Benedict
Negatif
Glikogen
Selulosa
Koloid
Koloid
Positif
Negatif
Tes
Iodium
Biru
Violet
Putih
Berdasarkan daya reduksi terhadap pereaksi
Fehling, Tollens, atau Benedict
Gula terbuka : karbohidrat yang mereduksi reagen
Fehling, Tollens, atau Benedict.
Gula tertutup : karbohidrat yang tidak mereduksi
reagen Fehling, Tollens, atau Benedict.
63. X
Reaksi pada Maltosa
Hidrolisis 1 mol maltosa akan membentuk 2 mol
glukosa.
C12H22O11 + H2O
Maltosa
→
C6H12O6 + C6H12O6
Glukosa Glukosa
Maltosa mempunyai gugus aldehid bebas
sehingga dapat bereaksi dengan reagen Fehling,
Tollens, dan Benedict dan disebut gula pereduksi.
64. X
Reaksi pada Sukrosa
Hidrolisis 1 mol sukrosa akan membentuk 1 mol
glukosa dan 1 mol fruktosa.
C12H22O11 + H2O
Sukrosa
→
C6H12O6 + C6H12O6
Glukosa Fruktosa
Reaksi hidrolisis berlangsung dalam suasana
asam dengan bantuan ini sering disebut sebagai
proses inversi dan hasilnya adalah gula invert.
65. X
Reaksi pada Laktosa
Hidrolisis 1 mol laktosa akan membentuk 1 mol
glukosa dan 1 mol galaktosa.
C12H22O11 + H2O
Laktosa
→
C6H12O6 + C6H12O6
Glukosa Galaktosa
Seperti halnya maltosa, laktosa mempunyai gugus
aldehid bebas sehingga dapat bereaksi dengan
reagen Fehling, Tollens, dan Benedict dan disebut
gula pereduksi.
66. X
Asam Amino
Asam amino adalah monomer dari protein, yaitu
asam karboksilat yang mempunyai gugus amina
(NH2) pada atom C ke-2, rumus umumnya:
R
CH
NH2
COOH
67. X
Asam Amino
H
CH
COOH
NH2
CH3
CH
NH2
COOH
Asam 2 amino asetat
(glisin)
Asam 2 amino propionat
(alanin)
68. X
Asam Amino
Asam amino dibedakan menjadi:
Asam amino essensial (tidak dapat disintesis
tubuh)
Contoh :
isoleusin, fenilalanin, metionin, lisin, valin, treonin
, triptofan, histidin.
Asam amino non essensial (dapat disintesis
tubuh)
Contoh :
glisin, alanin, serin, sistein, ornitin, asam
aspartat, tirosin, sistin, arginin, asam
69. X
Protein
Protein adalah senyawa organik yang terdiri dari
unsur-unsur C, H, O, N, S, P dan mempunyai
massa molekul relatif besar (makromolekul).
Protein digolongkan menjadi:
a. Berdasar ikatan Peptida
b. Berdasar hasil hidrolisis
c. Berdasar fungsi
70. X
Berdasar Ikatan Peptida
1. Protein Dipeptida
Jumlah monomer = 2
Ikatan peptida = 1
2. Protein Tripeptida
Jumlah monomer = 3
Ikatan peptida = 2
3. Protein Polipeptida
Jumlah monomer > 3
Ikatan peptida >2
71. X
Berdasar Hasil Hidrolisis
1. Protein Sederhana
Hasil hidrolisisnya hanya membentuk asam α
amino.
2. Protein Majemuk
Hasil hidrolisisnya membentuk asam α amino
dan senyawa lain selain asam α amino
72. X
Berdasar Fungsi
No
Protein
Fungsi
Contoh
1.
Struktur
Proteksi, penyangga,
pergerakan
Kulit, tulang, gigi, rambut,bulu,
kuku, otot, kepompong, dll
2.
Enzim
Katalisator biologis
Semua jenis enzim dalam
tubuh
3.
Hormon
Pengaturan fungsi
tubuh
Insulin
4.
Transport
Pergerakan senyawa
antar dan atau intra sel
Hemoglobin
5.
Pertahanan
Mempertahankan diri
Antibodi
6.
Racun
Penyerangan
Bisa ular dan bisa laba-laba
7.
Kontraktil
Sistem kontraksi tubuh
Aktin, miosin
73. X
Reaksi Identifikasi Protein
No
Pereaksi
Reaksi
Warna
Protein + NaOH + CuSO4
Merah atau ungu
1.
Biuret
2.
Xantoprotein
Protein + HNO3
Kuning
3.
Millon*
Protein + Millon
Merah
*Millon → larutan merkuro dalam asam nitrat
75. X
Lemak
Lemak terbentuk dari dari asam lemak + gliserol.
Lemak di bagi menjadi:
Lemak jenuh (padat)
Terbentuk dari asam lemak jenuh dan gliserol
Berbentuk padat pada suhu kamar
Banyak terdapat pada hewan
Lemak tak jenuh (minyak)
Terbentuk dari asam lemak tak jenuh dan gliserol
Terbentuk cair pada suhu kamar
Banyak terdapat pada tumbuhan
76. X
Fosfolipid
Fosfolipid terbentuk dari asam lemak + asam fosfat
+ gliserol.
Fungsi dari fosfolipid antara lain sebagai bahan
penyusun membran sel. Beberapa fungsi biologik
lainnya antara lain adalah sebagai surfaktan paruparu yang mencegah perlekatan dinding alveoli
paru-paru sewaktu ekspirasi.
77. X
Steroid
Steriod merupakan senyawa siklo hidrokarbon.
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak
terhidrolisis yang didapat dari hasil reaksi
penurunan dari terpena atau skualena. Steroid
merupakan kelompok senyawa yang penting
dengan struktur dasar sterana jenuh.
78. X
Asam Nukleat
DNA = Deoxyribo Nucleic Acid (Asam Deoksiribo
Nukleat)
Basa yang terdapat dalam DNA : Adenin,
Guanin, Sitosin, Thimin.
RNA = Ribo Nucleic Acid (Asam Ribo Nukleat)
Basa yang terdapat dalam RNA : Adenin,
Guanin, Sitosin, Urasil.
79. X
Polimer
Polimer adalah suatu senyawa besar yang
terbentuk dari kumpulan monomer-monomer, atau
unit-unit satuan yang lebih kecil.
Contoh:
Polisakarida (karbohidrat), protein, asam nukleat (
telah dibahas sebelumnya), dan sebagai contoh
lain adalah plastik, karet, fiber dan lain sebagainya.
81. X
Kondensasi
Monomer-monomer berkaitan dengan melepas
molekul air dan metanol yang merupakan molekulmolekul kecil.
Polimerisasi kondensasi terjadi pada monomer
yang mempunyai gugus fungsi pada ujungujungnya.
Contoh: pembentukan nilon dan dakron.
82. X
Adisi
Monomer-monomer yang berkaitan mempunyai
ikatan rangkap. Terjadi berdasarkan reaksi adisi
yaitu pemutusan ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal. Polimerisasi adisi umumnya bergantung
pada bantuan katalis.
Contoh:
Pembentukan polietilen dan poliisoprena.
84. Berdasarkan Jenis
Monomer
X
Homopolimer: terbentuk dari satu jenis monomer
Contoh: polietilen (etena = C2H4), PVC (vinil
klorida = C2H3Cl), Teflon (tetrafluoretilen = C2F4),
dll.
Kopolimer: terbentuk dari lebih satu jenis
monomer
Contoh: Nilon (asam adipat dan
heksametilendiamin), Dakron (etilen glikol dan
asam tereftalat), Kevlar/serat plastik tahan peluru
(fenilenandiamina dan asam tereftalat).
85. X
Berdasar Asalnya
Polimer Alami
Adalah polimer yang terdapat di alam
Contoh: proten, amilum, selulosa, karet, asam
nukleat.
Polimer Sintetis
Adalah polimer yang dibuat di pabrik
Contoh: PVC, teflon, polietilena.
86. Berdasar Ketahanan
Terhadap Panas
X
Termoset
Adalah polimer yang jika dipanaskan akan
mengeras, dan tidak dapat dibentuk ulang.
Contoh: bakelit
Termoplas
Adalah polimer yang jika dipanaskan akan meliat
(plastis) sehingga dapat dibentuk ulang.
Contoh: PVC, polipropilen, dll