PERENCANAAN JARINGAN SELULER DI JAKARTA
β’
13 likesβ’1,727 views
Dokumen ini membahas perencanaan jaringan seluler di wilayah Jakarta yang meliputi analisis kapasitas trafik, cakupan sinyal, dan kualitas jaringan. Langkah-langkah perencanaan mencakup pengumpulan data, perhitungan trafik pelanggan, penetapan spesifikasi jaringan, perhitungan jumlah enodeB dan EPC, serta penempatan lokasi enodeB dan EPC. Contoh perhitungan jumlah enodeB dilakukan
Recommended
More Related Content
What's hot
What's hot (19)
Similar to PERENCANAAN JARINGAN SELULER DI JAKARTA
Similar to PERENCANAAN JARINGAN SELULER DI JAKARTA (20)
Recently uploaded
Recently uploaded (9)
PERENCANAAN JARINGAN SELULER DI JAKARTA
- 1. Perencanaan Jaringan Seluler DIPRESENTASIKAN OLEH: ILFIYANTRI INTYAS 23214128 Program Magister Teknik Telekomunikasi STEI ITB Bandung 2015
- 2. Dasar-dasarkomunikasiSeluler β’ Konsep Seluler membagi wilayah menjadi sel-sel, dan masing-masing sel diberikan daya transmit yang kecil. Macam-macam bentuk sel : β’ Trafik adalah peprindahan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain melalui suatu saluran transmisi dalam satu jaringan telekomunikasi.
- 3. Dasar-dasartelekomunikasiseluler β’ Macam-macam menara telekomunikasi : β’ Rooftop : terletak di atas gedung/bangunan. β’ Green field : dibangun langsung di atas tanah. Jika diklasifikasikan berdasarkan struktur bangunannya, menara komunikasi dibagi menjadi : - Menara mandiri - Menara teregang - Menara tunggal.
- 4. Dasar-dasartelekomunikasiseluler β’ Prediksi jumlah penduduk hingga beberapa tahun ke depan diperlukan untuk memprediksi jumlah pelanggan sampai tahun tertentu β’ Prediksi jumlah penduduk dihitung dengan menggunakan rumus :
- 5. PERANAN ENGINEER Memulai Sketsa Perencanaan Menentukan Jumlah Kanal RF Studi Problem Interferensi Studi mengenai probabilitas blocking Perencanaan Teknologi untuk menyerap pelanggan baru
- 6. Perencanaan Sistem Jaringan Selular β’ Perencaan jaringan memiliki 3 point penting, yaitu : Kapasitas Trafik Cakupan Sinyal pada wilayah Pelayanan Kualitas Jaringan yang baik
- 7. Siklus Perencanaan Sistem Selular Start : Traffic & Coverag e Analysis Nominal Cell Plan SurveysSystem Design Impleme ntation System Tuning
- 8. LANGKAH-LANGKAH DALAM PERENCANAAN SELULER Kualitas Coverage Kapa sitas Analisa Statistik : β’ BW yg disediakan β’ Trafik Analisa Path Loss, Link Budgeting, Power Planning Rekonfigurasi, Pilihan Komponen, Frequency Planning
- 9. Diagram Alir Perencanaan Sel Start Analisa Kapasitas yang dibutuhkan, (A tot = Erlang) Kapasitas sistem dari BW yang dialokasikan (A sel = Erlang/sel) Luas sel = πΏπ’ππ π΄πππ πππππ¦ππππ π½π’ππππ πππ Jari jari-jari sel = πΏπ’ππ π ππ 2,6 END Threshold Handover, Daya Pancar, Noise Figure, dll. Analisa Path Loss, analisa Link Budget, Perhitungan daya, Frequency Planning Kualit as oke? Prediksi trafik hingga beberapa tahun ke depan yes no
- 10. Aplikasi Perencanaan Jaringan Seluler di wilayah Jakarta Pengumpulan Data β’Luas wilayah Jakarta β’Jumlah penduduk Jakarta β’Luas Jalan β’dll Penentuan spesifikasi Jaringan β’Capasity to Intererence Ratio β’Reliability β’Dll Perhitungan Trafik User β’Shared Bandwidth Internet β’Shared Bandwidth VoIP Perhitungan Jumlah EnodeB Perhitungan Jumlah EPC Penempatan EnodeB Penempatan EPC Analisi Jaringan dan tekno-ekonomi
- 11. Spesifikasi Jaringan β’ Spesifikasi Jaringan Seluler Yang Diinginkan : Parameter Nilai Coverage 100 % Jakarta Reliability >= 66% C/I >= 14 dB BEP < 4 tahun NPV tahun ke 5 > 1 Triliyun IRR tahun ke 5 > 40 %
- 12. Perhitungan Trafik UserPerhitunganTrafikuser Shared Bandwidth Data Wilayah pemukiman Menengah ke atas Menengah ke bawah Perkantoran Daerah Segitigamas Daerah di luar segitiga mas Tempat Wisata Bandwidth VoIP Per kecamatan
- 13. Contoh Perhitungan Shared Bandwidth Parameter Parameter Nilai Penduduk Jakarta 9.583.247 Penduduk Usia produktif 6.551.108 Penduduk kecamatan Menteng 68309 Persentase pelanggan LTE di Menteng 15% Bandwidth /pelanggan 512 Kbps OSF 1:30 Perhitungan β’ ππππ πππ‘ππ π ππππππ’ππ πΏππΈ π½πππππ‘π = πππππ’ππ’π π’π ππ πππππ’ππ‘ππ πππππ’ππ’π π‘ππ‘ππ π₯ 100% = 68,36% β’ π½π’πππβ πππππππππ = 68,36% π₯ 68309 π₯ 15% = 7004 πππππππππ β’ Bandwidth (Mbps) = 7004 x 512 x 1/30 = 119,54 Mbps
- 14. Perhitungan Jumlah Base Station Berdasarkan Coverage Perhitungan jumlah base station Berdasarkan coverage urban suburban Berdasarkan kapasitas
- 15. Pembagian Wilayah Jakarta β’ Urban (merah) : memiliki gedung-gedung yang rapat dan tinggi β’ Suburban (kuning) : Jumlah bangunan yang mulai padat, tinggi gedung 12 β 20 m, lebar 18 β 30 m
- 16. Perhitungan Jumlah Base Station Berdasarkan Coverage Daerah Urban Daerah Suburban
- 17. Contoh Perhitungan Jumlah Base Station Berdasarkan Kapasitas Wilayah Urban Shared Bandwidth VoIP Internet Residensi 55,54 % 1041 9,25 55,5 4% 134, 4 Perkantor an 100% 7146, 67 100 % 163, 894 Wilayah Suburban Shared Bandwidth VoIP Internet Residensi 44,6 % 1041 9,25 44,6 % 134, 4 Pariwisata 100% 67,76 100 % 67,7 6
- 18. Penempatan Base Station β’ Agar jumlah BS berdasarkan coverage = berdasarkan kapasitas sama, maka luas wilayah coverage per BS dikurangi. β’ Dengan menggunakan data pada tabel, dihitung Luas coverage untuk daerah urban dan suburban. Wilayah Luas Jumlah BTS Urban 358,41 450 Suburban 286,91 124
- 19. Penempatan BaseStation β’ Dari perhitungan menggunakan rumus πΏπ’ππ πππ£πππππ 2,6 , didapatkan jari-jari sel 551,4 m untuk urban dan 943,9 m untuk suburban. β’ Penempatan Base Station di wilayah Jakarta dapat dilihat pada gambar di sebelah.
- 20. Perhitungan dan Penempatan EPC β’ Pada tugas akhir ini, kapasitas EPC diasumsikan (200 Base station per EPC). β’ Jumlah EPC dihitunga dengan rumus : β’ Untuk meletakkan EPC, dirancang dulu sebuah jaringan Backhaul, jumlahnya sesuai dengan jumlah EPC yang diperlukan (dalam kasus ini, 4)
- 21. Referensi β’ PERANCANGAN JARINGAN LTE DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN DUAL BAND: 2,6ghz & 700mhz. Bagus Facsi Aginsa. STEI ITB. Bandung. 2013. β’ Bahan Kuliah Jaringan Inti Nirkabel. Dr. Ir. Joko Suryana. STEI ITB. Bandung. 2015. β’ Dwi Adha Manjayanti dan Achmad Mauludiyanto. Fakultas Teknik Industri ITS. Surabaya. 2014.