Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran variabel, definisi operasional, skala pengukuran, dan validitas serta keandalan pengukuran. Secara khusus membahas tentang berbagai jenis skala pengukuran seperti nominal, ordinal, interval, dan rasio serta berbagai metode penskalaan seperti likert, ranking, dan lainnya.
2. Objek yang dapat diukur secara fisik dengan sejumlah instrumen
standar bukan merupakan masalah pengukuran. Ada setidaknya
dua jenis variabel, yang satu bisa diukur secara objektif dan tepat.
Yang lain lebih samar-samar dan tidak dapat diukur secara akurat
karena sifatnya yang subjektif.
Tetapi meskipun instrumen pengukuran fisik untuk mengukur
yang terakhir kurang, ada cara-cara untuk menelusuri perasaan
dan persepsi subjektif individu. Salah satu tekniknya adalah
mereduksi
ide-ide
abstrak,
atau
konsep
seperti
motivasi, keterlibatan, kepuasan, perilaku pembeli, kegairahan
pasar saham, dan semacamnya,menjadi perilaku dan karakteristik
yang dapat diamati.
3.
Elemen Dimensi 1, kita dapat menjelaskan perilaku seseorang yang
digerakkan oleh pekerjaan. Orang semacam itu akan (1) bekerja sepanjang
waktu, (2) enggan untuk tidak masuk kerja, (3) tekun, bahkan dalam
menghadapi sejumlah kemunduran. Tipe perilaku tersebut bisa diukur.
Elemen Dimensi 2, tingkat ketidakinginan untuk bersantai dapat diukur
dengan mengajukan pertanyaan seperti (1) seberapa sering anda
memikirkan pekerjaan ketika tidak sedang berada ditempat kerja ? (2) apa
hobi anda ? Dan (3) bagaimana anda menghabiskan waktu ketika tidak
ditempat kerja ?
Elemen Dimensi 3, individu dengan motivasi pencapaian tinggi tidak sabar
terhadap orang yang tidak efektif dan enggan bekerja dengan orang lain.
Elemen Dimensi 4, ukuran seberapa senang orang mencari pekerjaan yang
menantang bisa diperoleh dengan bertanya mengenai jenis pekerjaan yang
mereka pilih.
Elemen Dimensi 5, mereka yang menginginkan umpan balik akan
mencarinya dari atasan, rekan kerja, dan bahkan terkadang dari bawahan.
Mereka ingin mengetahui pendapat orang lain mengenai seberapa baik
kinerja mereka.
4.
1.
2.
3.
4.
Skala adalah suatu instrumen atau mekanisme untuk membedakan
individu dalam hal terkait variabel minat yang kita pelajari. Ada empat
tipe skala dasar :
Skala Nominal, adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk
menempatkan subjek pada kategori atau kelompok tertentu.
Skala Ordinal, tidak hanya mengagegorikan variabel-variabel untuk
menunjukkan perbedaan di antara berbagai kategori, tetapi juga
mengurutkannya ke dalam beberapa cara.
Skala Interval, memungkinkan kita melakukan operasi aritmetika
tertentu terhadap data yang dikumpulkan dari responden.
Skala Rasio, mengatasi kekurangan titik permulaan yang berubah-ubah
pada skala interval, yaitu skala rasio memiliki titik nol absolut
(berlawanan dengan berubah-ubah), yang merupakan titik pengukuran
yang berarti. Jadi, skala rasio tidak hanya mengukur besaran perbedaan
antartitik pada skala, namun juga menunjukkan proporsi dalam
perbedaan.
5.
Definisi Operasional
dalam melakukan penelitian transnasional, penting untuk mengingat
bahwa variabel tertentu memiliki arti dan konotasi berbeda dalam
kebudayaan yang berbeda.
Penyusunan Skala
sebagai bagian dari kepekaan terhadap definisi operasional konsep
dalam kebudayaan lain, persoalan penyusunan skala juga perlu
mendapat perhatian dalam penelitian lintas budaya. Kebudayaan yang
berbeda bereaksi secara berbeda pada persolan penyusunan skala.
Dengan demikian, dalam menentukan instrumen untuk penelitian lintas
budaya, kkita harus berhati-hati terhadap definisi operasional dan
metode penyusunan skala yang digunakan.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
Skala Peringkat
Berikut ini sering digunakan dalam penelitian organisasional :
Skala Dikotomi, digunakan untuk memperoleh jawaban Ya atau Tidak.
Skala Kategori, menggunakan banyak item untuk mendapatkan respons tunggal.
Skala Likert, didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut:
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju
Tidak Berpendapat
Setuju
sangat setuju
1
2
3
4
5
Skala Diferensial Semantik, beberapa atribut berkutub dua (bipolar) diidentifikasi pada
skala ekstrem dan responden diminta untuk menunjukkan sikap mereka pada hal yang
bisa disebut sebagai jarak semantik terhadap individu, objek, atau kejadian tertentu
pada masing-masing atribut.
Skala Numerikal, mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam
hal nomor 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung
keduanya. Ini juga merupakan skala interval.
7. Skala Jumlah Konstan atau Tetap, disin responden diminta untuk
mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke berbagai item. Skala
jumlah konstan atau tetap lebih bersifat skala ordinal.
7.
Skala Stapel, secara simultan mengukur arah dan intensitas terhadap item
yang dipelajari.
8.
Skala Peringkat Grafik, gambaran grafis membantu responden untuk
menunjukkan pada skala peringkat grafik jawaban mereka untuk pertanyaan
tertentu dengan menempatkan tanda pada titik yang tepat pada garis.
9.
Skala Konsensus, dimana panel juri memilih item tertentu mengukur kondep
yang menurut mereka relevan. Item dipilih terutama berdasarkan ketepatan
atau relevansinya dengan konsep. Skala konsensus tersebut dibuat setelah
item terpilih diperiksa dan diuji validitas dan keandalannya.
10. Skala Lainnya, ada juga beberapa metode penskalaan yang sudah sangat
maju atau rumit seperti penskalaan multidimensional, dimana
objek, orang, atau kedua-duanya, diskalakan secara visual, dan dilakukan
analisis gabungan. Hal tersebut memberikan gambar visula mengenai
hubungan yang ada di antara dimensi sebuah konsep.
6.
8.
1.
2.
3.
Skala ranking digunakan untuk mengungkap preferensi antara dua atau
lebih objek atau item bersifat ordinal. Tetapi, ranking semacam itu
mungkin tidak memberi petunjuk yang pasti mengenai jawaban yang
dicari.
Skala Perbandingan Berpasangan, digunakan ketika diantara sejumlah
kecil objek, responden diminta untuk memilih antara dua objek pada
satu waktu.
Pilihan yang Diharuskan, memungkinkan responden untuk meranking
objek secara relatif satu sama lain, di antara alternatif yang disediakan.
Hal ini mempermudah responden, khusunya jika jumlah pilihan yang
harus diranking terbatas jumlahnya.
Skala Komparatif, memberikan standar atau poin referensi untuk menilai
sikap terhadap objek, kejadian, atau situasi saat ini yang diteliti.
9. 1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Analisis Item, dilakukan untuk melihat apakah item dalam instrumen
memang sudah seharusnya barada dalam instrumen atau tidak. Tiap
item diuji kemampuannya untuk membedakan antara subjek yang total
skornya tinggi, dan yang rendah.
Keandalan, suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran
tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin
pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam
instrumen.
Stabilitas Pengukuran.
Keandalan Tes Ulang.
Keandalan Bentuk Paralel.
Konsistensi Internal Ukuran.
Keandalan Konsistensi Antar-Item.
Keandalan Belah Dua.
10. 3.
a.
b.
c.
Validitas
ada beberapa jenis uji validitas yang digunakan untuk menguji ketepatan
ukuran dan penulis menggunakan istilah yang berbeda untuk
menujukkannya. Kita bisa mengelompokkan uji validitas ke dalam tiga
bagian besa, yaitu :
Validitas isi, memastikan bahwa pengukuran memasukkan sekumpulan
item yang memadai dan mewakili yang mengungkap konsep.
Validitas berdasar kriteria, terpenuhi jika pengukuran membedakan
individu menurut suatu kriteria yang diharapkan diprediksi.
Validitas konsep, menunjukkan seberapa baik hasil yang diperoleh dari
penggunaan ukuran cocok dengan teori yang mendasar desain tes.