SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
INDONESIA
3
UNITED STATES
OF AMERICA
1
PHILIPPINES
2
2025:
INDONESIA
PEMIMPIN ENERGI
PANAS BUMI DUNIA
2025:
INDONESIA
PEMIMPIN ENERGI
PANAS BUMI DUNIA
EDISI NOVEMBER 2010
JAWA: RP 30.000,00
LUAR JAWA: RP 35.000,00
http://majalahenergi.com
GLOBAL GEOTHERMAL
ENERGY PRODUCTION 2010
Cover Story:
RISET
DIRESMIKANNYA DIRJEN EBTKE-ESDM
FOKUS
NENNY SAPTADJI,
“ENERGI PANAS BUMI,
SOLUSI UNTUK BANGSA.”
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
PENGONTROL TEMPERATUR
PADA REAKTOR BIOGAS
PROF. ARIONO ABDULKADIR
BERITA TERBARU
ULASAN
TOKOH
RENEWABLE ENERGY FOR
SUSTAINABLE BRIDGE
KELISTRIKAN NASIONAL
DAN SOLUSINYA
SUSUNAN REDAKSI DAFTAR ISI
Pemimpin Redaksi /
Penanggung Jawab:
Dr. Ir. Edi Leksono, M.Eng.
Dewan Redaksi:
Dr. Ir. Aman Mostavan, DEA.
Brian Yuliarto,Ph.D
Justin Pradipta, ST, MT.
Irsyad Nashirul Haq, ST, MT.
Billy Hamzah Fadli, ST.
Reza Fauzi Iskandar, MT.
Tim Kreatif:
Moch. Dede Amin Munajat, ST
Adi Bayu, ST.
Ayunita Roesadiana, ST.
Aji Faoji, ST.
Sirkulasi:
Ismail Al Anshori, ST
Layout/Desain:
Muhamad Kasyful Fuadi, ST
Penerbit:
Indowarehouse
PT. Indowahana Bhineka Mandiri
Alamat Redaksi:
Jl. Titiran No. 7 Lt.2
Bandung 40133
E-mail:
info@majalahenergi.com
majalahenergi@gmail.com
Web:
http://majalahenergi.com
FOKUS
Diresmikannya EBTKE-ESDM
Energi Panas Bumi
PROFIL
Prof. Dr. Ir. Ariono Abdulkadir, MSME.
BERITA NASIONAL
Renewable Energy for Sustainable Bridge
60 Tahun Teknik Fisika
BERITA INTERNASIONAL
Renews 2010
INOVASI
PLTN Mini
RISET
Perancangan dan Implementasi
Pengontrol Temperatur
pada Reaktor Biogas
ULASAN
Kelistrikan Nasional
dan Solusinya
6
30
34
37
40
44
46
EDISI NOVEMBER 2010
ApaituMajalahEnergi?
Majalah Energi adalah majalah semi ilmiah yang diterbitkan oleh PT Indowahana Bhineka Mandiri. Majalah Energi menawarkan
wawasan global untuk isu-isu lokal dalam konteks penggunaan energi pada umumnya dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi
Energi (EBTKE) pada khususnya. Konsep yang ditawarkan bukan hanya sebatas pembahasan di majalah dan juga dimungkinkan
untuk diskusi di forum on-line secara langsung. Artikel-artikel yang dicetak pada majalah bukan hanya berasal dari ahli-ahli energi
tetapijugamerupakanhasildiskusiaktualkomunitasforumon-line.
MajalahEnergiterbittiapberapalama?
SaatiniMajalahEnergiterbitrutinsetiap1bulansekali(ditambah edisikhusus).
ApasajaisirubrikMajalahEnergi?
Majalah Energi berisi informasi baik lokal, regional dan internasional mengenai perkembangan EBTKE berupa fokus, penelitian,
beritaterkini,profil,review,resensibuku,agenda,tanyajawabdanlainlain.
BagaimanacaraberlanggananMajalahEnergi?
a.MelaluimarketingatausirkulasiMajalahEnergidiinfo@majalahenergi.com
b.Menjadikontributor utamaMajalahEnergimakaakanotomotisdiberikanlanggananselama1tahun.
SiapasajayangdapatmenulisdiMajalahEnergi?
Setiap pelaku di bidang energi khususnya penggiat EBTKE, baik di institusi, perusahaan, akademisi dan masyakat umum yang
mempunyaikegiatanterkaitisu-isuEBTKE.
BagaimanacaramengirimkantulisanuntukditerbitkandiMajalahEnergi?
Naskah asli (belum pernah dipublikasikan di majalah/jurnal/media lain) dapat disampaikan dalam bentuk softcopy dan dikirimkan
viaemailkeredaksiMajalahEnergidenganformat(doc)kealamatinfo@majalahenergi.comatauCDdikirimkankealamat:
RedaksiMajalahEnergi
Jl.TitiranNo.7Lantai2,Bandung40133
ApamanfaatbagipenulisyangmenulisdiMajalahEnergi?
?Nama penulis (dan juga instansinya) akan semakin dikenal luas. Secara khusus nama penulis mudah dicari di search engine
Google, Yahoo, Bing karena tulisan akan dimuat secara online di http://MajalahEnergi.com yang pada bulan September 2010
Pagevisitlebihdari20000kalidanberasaldari3000penggunayangberbeda.
?Mendapatkanpoinkredituntukkenaikanjabatan/pangkatdipegawainegeri
?Meningkatkankemampuandanpengalamanmenulisdimajalahilmiah
?MendapatkanlanggananMajalahEnergiselamaperiode1tahunyangdikirimkanlangsungkepenulis.
?Mendapathonorpenggantiriset/penulisansesuaikewenanganMajalahEnergi
ApakahsetiaptulisanpastiakandimuatdalamMajalahEnergi?
Setiap tulisan yang disampaikan kepada redaksi Majalah Energi tentu akan dinilai oleh tim redaksi untuk pemenuhan syarat dan
kelayakan muatnya. Apabila tulisan dianggap layak diterbitkan, maka akan diberikan konfirmasi. Penulis bisa melakukan
korespondensidenganredaksidialamat:info@majalahenergi.com.
ApakahMajalahEnergipunyaakunTwitterdanFacebook?
Bagiparapenggemarinternetdanpembacainfosecaraonline,MajalahEnergibisadiikutidi
Twitter :@majalahenergi
Facebook :http://www.facebook.com/majalahenergi
Akan tetapi Majalah Energi bukan hanya memiliki akun Facebook dan Twitter saja, melainkan setiap pengguna website
http://majalahenergi.com sistemnya dapat langsung teritegrasi dengan kedua jejaring sosial tersebut, sehingga pengguna dapat
LOGIN VIA FACEBOOK , ataupun saat menulis artikel dan komentar maka akan secara otomatis AUTOPUBLISH TO FACEBOOK,
AUTOPUBLISHTOTWITTER,danSHARETOPROFILE.
PENGANTAR REDAKSITENTANG KAMI
Pertama-tama kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah
SWT yang telah berkenan membuat penerbitan Majalah
Energi menjadi kenyataan di tahun 2010 ini. Majalah Energi
ini diharapkan mampu menjadi wadah komunitas dan media
yang efektif untuk pertukaran informasi diantara para
penyusun regulasi, praktisi, peneliti, industri dan masyarakat
umum khususnya dalam bidang energi baru dan terbarukan.
Majalah Energi menawarkan wawasan global untuk isu-isu
lokal dalam konteks pembangkitan, konversi dan konservasi
energi. Kami akan berusaha untuk mampu menyediakan
berita, wawancara, ulasan dan informasi lainnya mengenai
isu-isu baru dalam bidang energi baik lokal, nasional maupun
internasional. Kami berharap majalah ini dapat memberikan
liputan berita yang baik dengan tetap menjaga nilai-nilai
jurnalisme.
Majalah Energi akan diterbitkan setiap bulan dengan sajian
satu isu rinci yang kami pandang sebagai edisi khusus.
Beberapa isu energi baru dan terbarukan yang akan disajikan
dalam majalah ini diantaranya adalah Pembangkit Listrik
Tenaga Panasbumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH),
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), konservasi energi
dalam bangunan dan industri, fuel-cell, biomassa, bio-fuel,
NOVEMBER 20104
energi laut dan lain-lain. Pada edisi perdana ini, Majalah
Energi akan menampilkan topik energi panas bumi secara
lebih rinci mengingat porsi energi panas bumi yang besar
pada pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap kedua.
Hal ini sebenarnya tidak berlebihan karena Indonesia
mempunyai potensi panas bumi sangat besar, yaitu sekitar
28.170 MW atau 30-40% potensi sumber daya panas bumi
dunia yang tersebar di beberapa pulau Indonesia. Namun
ironisnya, hingga saat ini energi panas bumi di Indonesia
belum banyak dimanfaatkan. Walaupun energi panas bumi
merupakan energi yang bersih, ramah lingkungan,
berkelanjutan (sustainable) serta merupakan bentuk energi
yang tidak mungkin diekspor atau dimanfaatkan ke tempat
yang jauh dari sumbernya. Pembangkit Listrik Tenaga
Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya sama dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pada PLTP, uap berasal dari
reservoir panas bumi yang diproduksikan melalui sejumlah
sumur yang dibor hingga kedalaman 2-3 km di bawah
permukaanbumi.
Selain isu mengenai energi panas bumi, pada edisi perdana
ini juga akan disajikan masalah kebijakan nasional dalam
energi baru terbarukan dan konservasi energi, pemanfaatan
energi baru terbarukan untuk jembatan bentang panjang,
berita-berita terkini termasuk beberapa informasi terkait
tentang energi yang berhasil dikumpulkan oleh tim reporter.
Pada saat ini tim redaksi juga sedang menyiapkan bahan-
bahan yang akan diterbitkan pada edisi kedua dan kami
memilih energi surya listrik sebagai isu pokok yang akan
disajikan.
Akhir kata, selamat menikmati Majalah Energi ini semoga
tercipta komunikasi yang semakin efektif diantara pemangku
kepentingan (stake holders) sehingga mampu meningkatkan
kemampuan ipteks, keamanan dan ketahanan suplai energi
nasional.
Tim Redaksi
NOVEMBER 2010
ada hari Selasa 24 Agustus 2010, di Gedung Kemen-
terian ESDM telah dilantik Direktur Jenderal Energi
PBaruTerbarukandanKonservasiEnergi(EBTdanKE).Ini
merupakan posisi baru di Kementerian ESDM. Pembentukan
direktorat baru tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 24 Tahun 2010 yang mulai berlaku 14 April
2010.
Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengangkat Luluk
Sumiarso menjadi Dirjen EBTKE pertama di lingkungan
KementerianEnergidanSumberDayaMineral(ESDM).
Menurut beliau dalam sambutannya, Pak Luluk mempunyai
kapasitasuntukmenjadiDirjenEBTKEdenganpengalamannya
yang pernah jadi Dirjen LPE, Sekjen dan Dirjen Migas. Beliau
juga berharap dibawah kepemimpinan Luluk, dasar-dasar
blueprintdanroadmappengembanganEBTKEbisadisusun.
Dalam salah satu pasal di Perpres tersebut, Dirjen EBTKE
bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang energi baru, terbarukan dan
konservasienergi.
Luluk Sumiarso, pria kelahiran Ponorogo 11 Mei 1951 lulusan
Teknik Elektro ITB ini, masih tercatat sebagai salah satu
Komisaris PT Pusri dan PT Pertamina (Persero) dan sebelum-
nya menjabat sebagai staf ahli Menteri ESDM bidang SDM dan
Teknologi.
Pada tanggal 2 September 2010 diadakan pertemuan stake-
holder bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi di
Jakarta. Dalam pertemuan tersebut di jelaskan mengenai
harus adanya perubahan paradigma dalam pengelolaan
energi yang dipandang dari segi penyediaan (energy supply
side management), dimana saat ini kebutuhan energi belum
efisien dan kebutuhan energi tersebut dipenuhi dari energi
fosil dengan biaya berapapun dan malah disubsidi, sementara
pandangan mengenai energi terbarukan hanyalah sebagai
alternatif yang bila tidak termanfaatkan sama dengan menyia-
nyiakankaruniaTuhan.
Paradigma kedepan haruslah memandang pengelolaan energi
dari segi permintaan (energy demand side management)
bukan dari segi penyediaannya (energy supply side mana-
gement). Energy demand side management berarti menge-
fisienkan kebutuhan dan penggunaan energi, memak-
simalkan penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan
paling tidak dengan harga pada avoided fossil energy cost
(menghindari pembiayaan yang berasal dari sumber fosil) dan
bila perlu disubsidi. Sedangkan untuk energi fosil dipakai
sebagai faktor penyeimbang setelah penggunaan energi baru
terbarukandimaksimalkan,sehingga sumberenergifosilyang
tidak termanfaatkan tersebut dapat digunakan kemudian hari
atauuntukdiekspor.
Berdasarkan paparan Dirjen EBTKE, Visi pengembangan
EBTKE yang diharapkan adalah terjaminnya ketersediaan
energi bersih untuk memenuhi kebutuhan energi nasional
secara efisien dalam rangka pembangunan yang berkelan-
jutan.
SementaraMisiEBTKEadalah:
memaksimalkankonservasienergi. ?
mengoptimalkan penyediaan dan mengutamakan ?
pemanfaatanBTdalamrangkadiversifikasi.
meningkatkan peran swasta dalam pengembangan ?
EBT skala besar dan partisipasi masyarakat dalam
pengembanganEBTskalakecil.
meningkatkan produksi dalam negeri dan ?
penggunaan kandungan lokal dalam mendukung
pengembangandanpemanfaatanEBTKE.
Sementara itu berkaitan dengan visi misi tersebut ada 3
sasaranutamayanginginditempuhpadatahun2025yaitu:
Adanya Bauran Energi Primer, dimana adanya ?
perubahan skenario dari Business as Usual (BaU) ke
skenario berdasarkan RIKEN (Rencana Induk Konservasi
EnergiNasional).PerbandingantampakpadaGambar.
Komitmen Efisiensi Pemanfaatan Energi pada ?
seluruh sektorkegiatan.
Memaksimalkan Pemanfaatan EBT dengan ?
menerapkan penyediaan pemanfaatan BT sebesar 25 %
Diresmikannya Direktorat Jenderal
Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi“Perubahan Paradigma
Pengelolaan Energi.”
PERUBAHAN PARADIGMA PENGELOLAAN ENERGI
ENERGY SUPPLY SIDE MANAGEMENT ENERGY DEMAND SIDE MANAGEMENT
Energi Fosil dengan
Biaya Berapapun
(Malah Disubsidi)
Kebutuhan Energi
Sektoral yang
belum efisien:
- Rumah Tangga
- Transportasi
- Industri
- Komersial
Energi Terbarukan
Sebagai Alternatif
Energi Fosil sebagai
Faktor Penyeimbang
Kebutuhan Energi
Sektoral yang
Efisien:
- Rumah Tangga
- Transportasi
- Industri
- Komersial
Memaksimalkan
Penyediaan dan
Pemanfaatan Energi
Terbarukan dengan
harga Avoided Fossil
Energy Costs
(DISVERSIFIKASI)
SUPPLY DEMAND SUPPLY DEMAND
(Atas) Skema Alur Pikir Pengembangan EBTKE
(Bawah) Ilustrasi Perubahan Paradigma Pengelolaan Energi
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
6
Paradigma kedepan haruslah memandang
pengelolaan energi dari segi permintaan
bukan dari segi penyediaannya.
ALUR PIKIR PENGEMBANGAN EBTKE
Ketahanan Energi,
Kesejahteraan Rakyat,
dan Pembangunan
Berkelanjutan
Green Energy
Green Industry
Green Transportation
Upaya
Pengembangan
EBTKE
UU 10/1997
UU 27/2003
UU 30/2007
UU 30/2009
Green
Values
Konsumsi Energi
Fosil yang
Meningkat
Mitigasi
Perubahan Iklim
United Nations
Framework Convention
on Climate Change
Policy Directives
Presiden RI
di Tampak Siring
(2010)
No.8: Ketahanan
Energi
No.10: Perkuat Green
Economy
NOVEMBER 2010 7
gar sasaran dan strategi pengembangan EBTKE yang
Aditetapkandapattercapaimakalangkahkebijakan(policy
measures)yangditempuhadalah:
1.KonservasiEnergi,
dilakukan dengan meningkatkan efisiensi pemakaian
energi mulai dari sisi hulu yaitu efisiensi di sisi pembang-
kitanenergisampaihilirdisisipemakaienergi.
2.DiversifikasiEnergi,
dilakukan untuk meningkatkan pangsa penggunaan energi
baru dan terbarukan sehingga adanya pergeseran dari
penggunaanBBMkeEBT.
3.TransformasiParadigmaPengelolaanEnergi,
dilakukan untuk mengubah paradigma dari pengelolaan
energi yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya
energi non terbarukan (fosil) ke pemanfaatan sumber daya
energi terbarukan (non-fosil), dan pemanfaatan limbah
(yangtidakbermanfaat)menjadienergi(yangbermanfaat).
Diperlukan juga transformasi keberpihakan pembangunan
EBTKE, yang selama ini lebih berpihak kepada pembangunan
skala besar menjadi berpihak juga untuk pemenuhan
kebutuhan energi skala kecil di perdesaan dan daerah
terpencil dengan menggunakan sumber energi terbarukan
setempat(sesuaiUUNo.30/2007Pasal20ayat 2).
Untuk dapat mencapai sasaran dan melaksanakan langkah-
langkah kebijakan tersebut, telah disusun agenda kegiatan
untuk EBTKE. Agenda tersebut meliputi :
1. Penyempurnaan dan Harmonisasi Peraturan
Perundang-undangan bidang EBTKE
Pengembangan EBTKE terkait dengan sektor dan otoritas
lainsehinggadiperlukanpenyempurnaandanharmonisasi
untuk mendorong percepatan implementasi EBTKE
dengan tetap memperhatikan kepentingan masing-
masingsektor.
2.PeningkatanEfisiensiPemanfaatanEnergi
PergeseranparadigmadariSupplySideManagement(SSM)
menjadi Demand Side Management (DSM) diimplemen-
tasikan melalui agenda peningkatan efisiensi energi
dengan cara penerapan manajemen energi, penggunaan
teknologi atau sistem yang efisien, standarisasi unjuk kerja
peralatan,labellingdan komitmenefisiensienergi.
3.PengembanganPanasBumi
Potensi pemanfaatan uap panas bumi untuk pembang-
kitan listrik baru mencapai sekitar 4% pada tahun 2010
sehingga perlu meningkatkan eksplorasi dan survei
pendahuluan, penentuan klasifikasi dan pencadangan
serta mendorong realisasi Program Percepatan 10.000
MW Tahap II dan peta jalan (Road Map) energi panas bumi
serta penyelesaian konflik penggunaan kawasan hutan
untukpengembanganpanasbumi.
4.PengembanganBioenergi
Pengembangan bioenergi meliputi bahan bakar
nabati, biogas, biomasa, limbah (sampah kota,
sampah kelapa sawit, limbah jagung, limbah
tebu, limbah padi) serta mulai mengidentifikasi
pengembangan bahan bakar generasi kedua
untukmeningkatkanrealibilitasdanketersediaan
secaraberkelanjutan.
5. Pengembangan Energi Baru dan Energi
Terbarukan lainnya
Pengembangan dilakukan melalui dua pendeka-
tan yaitu secara publik untuk membantu penye-
diaan akses masyarakat kepada energi modern
dan komersial, juga melalui pemberian insentif
dan kemudahan investasi untuk pengembangan
EBT.
6. Pengembangan dan Penerapan Teknologi
Energi Bersih
Penerapan teknologi energi bersih diarahkan
untuk peningkatan efisiensi pemanfaatan dan
teknologi yang mengkonsumsi karbon rendah
dengan tetap berupaya mengurangi dampak
negatifterhadaplingkungan.
7.PeningkatanKapasitasNasionalEBTKE
Sektor EBTKE diarahkan untuk menjadi salah satu
sektor ekonomi nasional yang dapat menjadi
sumber penerimaan negara. Hal ini dilaksanakan
melalui upaya peningkatan kandungan lokal,
pengembangan kapasitas nasional dan pengem-
banganindustripenunjang.
SKENARIO
Business as Usual (BaU)
(Tanpa Konservasi Energi)
SBM = Setara Barrel Minyak
SKENARIO
berdasarkan RIKEN
(Rencana Induk Konservasi
Energi Nasional)
SBM = Setara Barrel Minyak
LANGKAH KEBIJAKAN EBTKE
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
Komersia
Rumah
Tangga
229,3 206,0 11,81 14,81
Transportasi 590,0 530,0 2,20 2,20
Industri 1031,3 926,5 8,96 12,96
l 85,8 77,1 4,63 8,63
Total 1936,6 1739,8 27,70 37,70
Kebutuhan
BaU
*)
(Juta SBM)
Kebutuhan
(Juta SBM)
Skenario I
**)
Pengurangan
CO2
(juta Ton)
Skenario II
***)
Pengurangan
CO2
(juta ton)
Sektor
Pemanfaatan
Tabel Komitmen Efisiensi Pemanfaatan Energi
Tambahan energi baru karena konservasi energi setara dengan 196,8 juta SBM
*) BaU (Business as Usual)
**) Didasarkan pada target penurunan emisi 26% pada tahun 2020
***) Didasarkan pada target penurunan emisi 41% pada tahun 2020
Langkah kebijakan EBTKE:
konservasi energi, diversifikasi energi, dan
transformasi paradigma pengelolaan energi
NOVEMBER 20108 NOVEMBER 2010 9
ndonesia mempunyai potensi panas bumi sangat
besar di dunia, yaitu sekitar 28.170 MW atau 30-
40% potensi sumberdaya panas bumi dunia,
tersebar di kepulauan Indonesia. Survei panas
bumi mengindikasikan adanya 265 area prospek
panas bumi di Indonesia, yaitu 84 prospek di
Pulau Sumatera, 76 prospek di Pulau Jawa, 51
prospek di Pulau Sulawesi, 21 prospek di
Nusatenggara, 3 prospek di Irian Jaya, 15 prospek
di Malu-ku dan 5 prospek di Kalimantan (Gambar
1). Sistem panas bumi di Indonesia umumnya
sistem hidrotermal yang mempunyai temperatur
o
tinggi (>225 C), hanya beberapa diantaranya yang
o
mempunyai temperatur sedang (125-225 C),
sehingga sangat potensial apabila diusahakan
untuk pembangkit listrik. Potensi sumberdaya
dan cadangan panas bumi Indonesia diperkirakan
sebesar 28.170 MWe (Tabel 1). Cadangan
diperkirakan setara dengan 14.730 MWe, terdiri
dari cadangan terbukti 2.288 Mwe, cadangan
mungkin 1.050 MWe dan cadangan terduga
11.392Mwe.
I
Oleh: Nenny Miryani Saptadji, Ph.D.
Dari 265 area panas bumi yang terdapat di
Indonesia baru 7 (tujuh) area panas bumi/
Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi
yang telah dimanfaat-kan untuk pembangkit
listrik, dengan kapasitas terpasang total hingga
akhir tahun 2008 adalah 1.052 MWe [6]. Pada
awal tahun 2009 Unit-2 PLTP Panas Bumi Wayang
Windu telah mulai beroperasi dengan kapasitas
117 MW. Pada awal bulan Mei PLTP Lahendong
Unit-3 dengan kapa-sitas 20 MW mulai
dioperasikan. Dengan demikian kapasitas PLTP
telah meningkat menjadi 1.189 MWe. Adapun
status area panas bumi lainnya adalah sebagai
berikut: 162 area (61,13%) masih pada tahap
survey pendahuluan (prelimi-nary survey), 88
area (33,21%) telah dila-kukan eksplorasi rinci
namun belum terbukti oleh pengeboran dan 8
area (3.02%) telah dinilai kelayakannya dan siap
dikembangkan.
Energi Panas Bumi:
Kebijakan, Teknologi, Lingkungan,
Tantangan dan Solusi
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
Nenny Miryani Saptadji (NS) merupakan staf
pengajar Program Studi Teknik Perminyakan
yang mengabdi sejak 1982 di Institut Teknologi
Bandung yang mendalami bidang energi panas
bumi (geothermal). Pada tahun 2008 beliau
mendapat tugas sebagai Manajer Program
Studi Magister Akademik Terapan “Teknik
Panas Bumi” ITB. Beliau menyelesaikan studi
doktor di University of Auckland, Australia
pada bidang Teknik Panas Bumi.
PROFIL PENULIS
NOVEMBER 201010 NOVEMBER 2010 11
Pada saat ini PT Pertamina Geothermal Energy merupakan
perusahaan panas bumi yang memiliki hak pengelolaan
Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi paling banyak
diIndonesia,yaitu15(limabelas)WKP,yaitu
1. Sibayak–Sinabung(Sumatera)
2. Sibual-buali(Sumatera)
3. SungaiPenuh(Sumatera)
4. TB.Sawah–HuluLais(Sumatera)
5. LumutBalai(Sumatera)
6. WaypanasUlubelu(Sumatera)
7. CibeureumParabakti(Jawa)
8. Pangalengan(Jawa)
9. Kamojangdarajat(Jawa)
10. KarahaBodas(Jawa)
11. Dieng(Jawa)
12. IyangArgopuro(Jawa)
13. Tabanan/Bedugul(Bali)
14. Lahendong(Sulawesi)
15. Kotamobagu(Sulawesi)
Dari lima belas WKP tersebut, ada 3 (tiga) WKP
dikerjasamakan oleh PT Pertamina Geothermal Energy
dengan 3 mitra dalam bentuk Joint Operating Contract (JOC)
atau Kontrak Operasi Bersama (KOB), yaitu dengan (1)
Chevron Geothermal Indonesia Ltd (lapangan Darajat), (2)
Chevron Geothermal Salak Ltd (lapangan Gn Salak) dan (3)
Magma Nusantara Ltd (lapangan Wayang Windu). Dilihat dari
besarnya produksi, lapangan Awibengkok – Gn Salak
merupakan‘thebiggestgeothermalproducer”diIndonesia.
Pada saat ini PT PGE sedang melakukan pengembangan 5
(lima) lapangan baru yakni Ulubelu, Lumutbalai, Hululais,
Sungaipenuh, Kotamobagu dan Karaha serta ekspansi
pengembangan Kamojang dan Lahendong. Di lapangan
Ulubelu telah di bor 4 (empat) sumur dan di Lumutbalai telah
dibor 6 (enam) sumur. Hasil uji produksi mengindikasikan di
o
Ulubelu terdapat sistem 2 – phase bersuhu ~ 280 C pada
kedalaman di atas 1350 meter, sedangkan di Lumutbalai
o
terdapat sistem 2 – phase bersuhu ~ 260 C pada kedalaman di
atas1100meter.
Disamping oleh PT Pertamina Geothermal Energy, ada
beberapa WKP Panas Bumi yang dikelola PT PLN, yaitu WKP
Panas Bumi Ulumbu (NTB), Tulehu (Maluku) dan Bora
(Sulawesi).
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah,
pada tahun 2008 Pemerintah menetapkan 18 (delapan belas)
area panas bumi sebagai Wilayah Kerja Pertambangan (WKP)
Panas Bumi baru dimana beberapa diantaranya telah dilelang
yaituWKPPanasBumiTangkubanPerahu(JawaBarat),Cisolok
dan Cisukarame (Jawa Barat), Tampomas (Jawa Barat), Jailolo
(Maluku Utara), Sokoria (NTT) dan Jaboi (NAD) [6]. Daftar WKP
dan pemenang lelang diberikan pada Lampiran A. WKP lain
statusnya dalam proses lelang atau akan dilelang. Pemerintah
sedang mempersiapkan beberapa area panas bumi lain untuk
ditetapkan menjadi WKP Panas Bumi dan kemudian di lelang.
Sebagai dasar pertimbangan dalam menetapkan koordinat
batas-batas WKP, Pemerintah telah memberikan memberikan
penugasan kepada beberapa perusahaan untuk melakukan
survei pendahuluan di beberapa area panas bumi, antara lain
di area panas bumi Guci (Jawa Tengah), Muaralaboh
(Sumatera Barat), Baturaden (Jawa Tengah), Pematang
Belirang (Lampung), Kalianda (Lampung) dan Rantau Dadap
(SumateraSelatan).(NS)
Tabel Potensi Sumberdaya dan Cadangan Panas Bumi Indonesia
Lokasi
Potensi Sumberdaya
(Resources), Mwe
Cadangan (Reserve), MWE Kapasitas
Terpasang
(MWe)
Spekulatif Hipotetis
Terduga
(Probable)
Mungkin
(Possible)
Terbukti
(Proven)
5275
2235
70
340
45
1000
595
75
9060
2121
-
-
-
1771
359
2
37
4380
380
1815
-
15
-
78
-
-
2288
15
885
-
-
-
150
-
-
1050
12
1117
-
-
-
60
-
-
1189
Sumatera
Jawa
Bali
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku
Papua
Total 265 Lokasi
Total Indonesia
5845
3265
226
747
-
982
327
-
11392
28170
13440 14730
MW
Status: Februari 2009
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
NOVEMBER 201012
ntuk mengatur pengelolaan pengusahaan panas bumi
UPemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 27
tahun2003tentangPanasBumidengandasarpertimbangan:
1. Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui,
berpotensi besar, yang dikuasai oleh negara dan mempunyai
peranan penting sebagai salah satu sumber energi pilihan
dalam keanekaragaman energi nasional untuk menunjang
pembangunan nasional yang berkelanjutan demi terwujudnya
kesejahteraanrakyat;
2. Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan, terutama
karena tidak memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga
perludidorongdandipacu perwujudannya;
3. Pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat
cadanganminyakbumi;
4. Peraturan perundang-undangan yang sudah ada belum dapat
menampung kebutuhan perkembangan pengelolaan hulu
sumber daya panas bumi sehingga undang-undang tentang
panas bumi ini dapat mendorong kegiatan panas bumi bagi
kelangsunganpemenuhankebutuhanenerginasional;
5. Sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta untuk memberikan landasan hukum bagi langkah-
langkah pembaruan dan penataan kembali penyelenggaraan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya panas bumi,
dipandang perlu membentuk Undang-undang tentang Panas
Bumi.
Dirjen Mineral Batubara dan Panas Bumi Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (2006) menyatakan bahwa semangat dari
undang-undang ini adalah memberikan kepastian hukum,
menghormati kontrak berjalan (existing contract), menciptakan
iklim investasi yang kondusif dan memberikan kewenangan yang
lebih besar kepada daerah untuk berperan dalam pengembangan
panas bumi. Ketentuan yang diatur dalam undang-undang panas
bumi mencakup ketentuan mengenai kewenangan pemerintah
pusat, pemerintah propinsi dan kabupaten/kota, wilayah kerja,
kegiatan operasional dan pengusahaan, penggunaan lahan,
perizinan, hak dan kewajiban pemegang Izin Usaha Pertambangan
(IUP) Panas Bumi, penerimaan negara, pembinaan dan
pengawasan.
Menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 27 tahun 2003,
kegiatan usaha panas bumi adalah suatu kegiatan untuk menemu-
kan sumber daya panas bumi sampai dengan pemanfaatannya baik
untuk pembangkit listrik maupun untuk kepentingan laian di sektor
non listrik (pemanfaatan lan langsung). Tahapan kegiatan usaha
panas bumi meliputi: survei pendahuluan, eksplorasi, studi
kelayakan,eksploitasidanpemanfaatan,yaitu
1. Survei Pendahuluan adalah kegiatan yang meliputi
pengumpulan, analisis dan penyajian data yang berhubungan
dengan informasi kondisi geologi, geofisika, dan geokimia
untuk memperkirakan letak dan adanya sumber daya Panas
Bumiserta WilayahKerja.
2. Eksplorasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyeli-
dikan geologi, geofisika, geokimia, pengeboran uji, dan
pengeboran sumur eksplorasi yang bertujuan untuk
memperoleh dan menambah informasi kondisi geologi bawah
permukaan guna menemukan dan mendapatkan perkiraan
potensiPanasBumi.
3. Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan
Panas Bumi untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh
aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan usaha
pertambangan Panas Bumi, termasuk penyelidikan atau studi
jumlahcadanganyangdapatdieksploitasi.
4. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan pada suatu wilayah kerja
tertentu yang meliputi pengeboran sumur pengembangan dan
sumur reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan dan operasi
produksisumberdayaPanasBumi.
5. Pemanfaatan langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan
energi dan/atau fluida Panas Bumi untuk keperluan nonlistrik,
baik untuk kepentingan umum maupun untuk kepentingan
sendiri.
6. Pemanfaatan tidak langsung untuk tenaga listrik adalah
kegiatan usaha pemanfaatan energi panas bumi untuk
pembangkit tenaga listrik, baik untuk kepentingan umum
maupununtukkepentingansendiri. (NS)
Kebijakan Bidang
Panas Bumi
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
NOVEMBER 201014 NOVEMBER 2010 15
Pengusahaan sumber daya Panas Bumi
dilakukan oleh Badan Usaha setelah
mendapat IUP (Izin Usaha Pertambangan)
dari Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota
sesuai dengan kewenangan masing-masing.
ebagai aturan pelaksana dari Undang-undang No. 27
Tahun 2003 tentang Panas Bumi, Pemerintah
Smenerbitkan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2007
tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi. Masih ada beberapa
Peraturan Pemerintah yang belum diterbitkan namun untuk
mendukung pengembangan panas bumi di Indonesia
Pemerintah menerbitkan beberapa Peraturan Menteri.
Secara garis besar Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan
Panas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral
memberikanbaganalirpengusahaanpanasbumidiIndonesia
sebagaimana diperlihatkan pada gambar di atas, dengan
beberapaketentuansebagaiberikut:
1. BatasdanluasWilayahKerjaditetapkanolehPemerintah.
2. Wilayah Kerja yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha
diumumkansecaraterbuka.
3. Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangan masing-masing melakukan penawaran
WilayahKerjadengancaralelang.
4. Badan Usaha yang dapat mengikuti Pelelangan Wilayah
Kerja harus memenuhi persyaratan administratif, teknis,
dankeuangan.
5. Metode evaluasi penawaran lelang WKP dilakukan
berdasarkan evaluasi kualitas teknis, keuangan dan harga
uap atau tenaga listrik yang paling rendah diantara
penawaranharga.
6. Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya menetapkan pemenang lelang Wilayah
Kerja berdasarkan penawaran harga uap atau tenaga
listrikterendah.
7. Pengusahaan sumber daya Panas Bumi dilakukan oleh
Badan Usaha setelah mendapat IUP (Izin Usaha Pertam-
bangan) dari Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota
sesuaidengankewenanganmasing-masing.
8. IUP adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertamba-
ngan Panas Bumi di suatu Wilayah Kerja Pertambangan
(WKP)PanasBumi
9. Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana jangka
panjang Eksplorasi dan Eksploitasi kepada Menteri,
Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewena-
ngan masing-masing yang mencakup rencana kegiatan
dan rencana anggaran serta menyampaikan besarnya
cadangan.Penyesuaianterhadaprencanajangkapanjang
Eksplorasi dan Eksploitasi dapat dilakukan dari tahun ke
tahunsesuai dengankondisiyangdihadapi.
Direktur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi – Depar-
temen Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa
dukungan Pemerintah untuk pengembangan panas bumi di
Indonesia telah diberikan antara lain dengan memberikan
dukungan fiskal dan dukungan pendanaan, membuat suatu
kebijakan harga listrik yang mendekati harga keekonomian
danmemfasilitasiproseslelangWKPPanasBumididaerah.
Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No.
242/PMK.011/2008 memberikan dukungan fiskal, yaitu dari
sisi perpajakan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas
impor barang untuk kegiatan usaha eksplorasi hulu panas
bumi dan Pajak Penghasilan (PPh). Dari sisi kepabeanan,
Pemerintah memberikan pembebasan bea masuk atas impor
barang untuk kegiatan usaha eksplorasi hulu panas bumi.
Pemerintah juga memberikan pembebasan PPN impor (PMK
No.178//PMK.011/2007)denganketentuansebagaiberikut.
PPN terutang atas impor barang yang dipergunakan untuk
kegiatan usaha eksplorasi panas bumi ditanggung Pemerintah
terhadap barang yang secara nyata-nyata digunakan untuk
kegiatan usaha hulu panas bumi dengan ketentuan (a) barang
tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri, (b) sudah
diproduksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifi-
kasi yang dibutuhkan; atau, (c) sudah diproduksi di dalam
negeri namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan
industri.
Pembebasan bea masuk untuk usaha kegiatan usaha panas
bumi diberikan kepada (a) Badan usaha yang mendapat
Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi, (b) Badan
usaha mendapatkan penugasan survey pendahuluan atau Ijin
Usaha Pertambangan (IUP) panas bumi (c) PT Pertamina dan
(d)PTGeoDipaEnergi.
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
Alir Pengusahaan
Panas Bumi
di Indonesia
NOVEMBER 201016 NOVEMBER 2010 17
Sumur Geothermal Kamojang
Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.14/
2008 mengenai harga jual listrik. Dalam ketentuan tersebut
Pemerintah menetapkan dua batas penentuan harga jual
berdasarkan besaran kapasitas pembangkit dan persentase
terhadap Biaya Pokok Pembangkit (BPP). Untuk pembangkit
dengan kapasitas di bawah atau sama dengan 55 MW, harga
jual listrik maksimal adalah 85 persen dari BPP di tegangan
menengah maupun tegangan rendah wilayah setempat.
Adapun pembangkit dengan kapasitas di atas 55 MW, harga
jual listrik maksimal adalah 80 persen dari BPP. Dengan
terbitnya ketentuan tersebut maka harga jual listrik yang
dibangkitkan dengan tenaga panas bumi menjadi lebih tinggi
dari harga jual sebelumnya. Harga baru tersebut diharapkan
bisa menjadikan bisnis pembangkit listrik tenaga panas bumi
menjadilebihmenarik.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Negara
PPN/BAPPENAS menyatakan bahwa sumber pendanaan yang
dapatdimanfaatkanpadasaatiniadalah:
Pinjaman Luar Negeri (G to G), yaitu untuk kegiatan yang lebih
bersifat tahun jamak (selesai lebih dari satu tahun) dan
difokuskan untuk pengembangan WKP milik Pertamina (15
lokasi), karena sesuai ketentuan yang berlaku hanya BUMN
yang berhak menerima pinjaman ini, dan untuk
pembangunan pembangkit listrik oleh PT. PLN. Penggunaan
dana pinjaman luar negeri akan menurunkan cost of capital
karena mempunyai tingkat bunga yang sangat rendah dan
masa pengembalian yang panjang. Sehingga diharapkan akan
mampu menekan harga jual uap/listriknya. Mengingat proses
pinjaman luar negeri biasanya memakan waktu yang cukup
lama,untukituperlupersiapanyangmatang.
Dana APBN, yaitu untuk kegiatan yang lebih bersifat tahunan
(selesai dalam satu tahun) dan difokuskan untuk penyiapan
data potensi yang handal (256 lokasi). Termasuk disini adalah
peningkatkan status potensi panas bumi dari status
sumberdaya (resources) menjadi cadangan (reserve) melalui
kegiatanpenyelidikan/survey.
Dana lainnya, antara lain (a) dana penyiapan lahan (Land
Capping), (b) dana Infrastruktur (Infrastruc-ture Fund) dan (c)
DanaAlternatif(CarbonFinance).(NS)
“Sama halnya dengan
memasak air sampai mendidih.”
Rotor Turbin Uap yang digunakan
pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
NOVEMBER 201018 NOVEMBER 2010 19
Teknologi Panas Bumi
nergi panas bumi telah dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik di Italia sejak tahun 1913 dan di
ENew Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi
panas bumi untuk sektor non-listrik (direct use) telah
berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Saat ini energi
panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di
24 Negara, termasuk di Indonesia, yaitu sejak tahun 1983.
Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk
sektor non-listrik di 72 negara, antara lain untuk
pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah
kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan
tanah,pengeringankayudankertas.
Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada
prinsipnya sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan
menggunakan air yang dipanaskan dalam sebuah boiler,
sedangkan pada PLTP uap berasal dari bawah permukaan
bumi, yaitu dari reservoir panas bumi yang diproduksikan
melalui sejumlah sumur yang dibor hingga kedalaman 2-3
km di bawah permukaan bumi. Apabila sumur memprodu-
ksikan uap saja (uap kering),maka uap panas dapat dialirkan
langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah
energipanasbumimenjadienergigerakyangakanmemutar
generator sehingga dihasilkan energi listrik. (Siklus pem-
bangkitanlistrikinidisebutsiklusuaplangsung(directsteam
cycle) dan telah diterapkan di lapangan Larderello (Italy)
sejak 100 tahun yang lalu, lapangan the Geyser (Amerika)
sejak tahun 1970an dan dibeberapa lapangan lainnya,
termasuk di Indonesia, yaitu di lapangan Kamojang (Jawa
Barat) sejak tahun 1983 (26 tahun yang lalu) dan di lapangan
Darajat(JawaBarat)sejaktahun1994.
Sistem konversi untuk fluida uap langsung merupakan
sistem konversi yang paling sederhana dan paling murah.
Uap dari turbin dialirkan ke kondensor untuk
dikondensasikan (condensing turbine). Dari kondensor,
kondensat kemudian dialirkan ke menara pendingin atau
cooling tower dan selanjutnya diinjeksikan kembali ke
bawah permukaan. Sebagian dari air kondensat ini dialirkan
kekondensor.
PLTP Kamojang
ada beberapa sistem pembangkit listrik dari fluida panas bumi
lainnya yang telah diterapkan di lapangan, diantaranya siklus
uap hasil penguapan (single flash steam), siklus uap hasil
pemisahan dan penguapan (double flash steam), siklus uap
hasil pemisahan dan penguapan dengan dua turbin terpisah
(Flashing Multi Flash Steam) dan siklus kombinasi (combined
cycle). Pemilihan jenis siklus pembangkit tergantung dari
banyak faktor, antara lain jenis fluida, tekanan dan temperatur
fluidadikepalasumursertakeekonomian.
Sistem pembangkit listrik siklus uap hasil penguapan atau
single flash steam (Gambar 5) digunakan bilamana fluida
dikepala sumur dalam kondisi air jenuh (saturated liquid).
Fluida dialirkan ke sebuah flasher agar menguap. Banyaknya
uap yang dihasilkan tergantung dari tekanan flasher. Fraksi
uap yang dihasilkan kemudian dialirkan ke turbin. Sistem
pembangkit jenis ini digunakan dibeberapa lapangan, antara
lain di Unit 1 Mindanao (Philipina) sejak tahun 1997, di Cerro
Prieto (Mexico) sejak tahun 2000, di Nesjavellir Iceland sejak
tahun2001.
Pada sistem pembangkit listrik siklus uap hasil pemisahan dan
penguapan atau double flash steam cycle uap yang digunakan
adalah uap dari hasil pemisahan fluida dalam separator dan
uap dari flasher yang merupakan hasil penguapan air yang
keluar dari separator. Uap dari separator dialirkan ke turbin
pertama (HP-turbine) dan dan uap dari flasher dialirkan ke
turbin lain yang mempunyai tekanan lebih rendah (LP-
turbine). Siklus pembangkit ini telah digunakan dibeberapa
negara, antara lain di lapangan Hatchobaru (Jepang), dan
Krafla(Iceland).
Untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi panas
bumi di beberapa industri mulai digunakan sistim pembangkit
listrik dengan siklus kombinasi (combined cycle). Fluida panas
bumi dari sumur dipisahkan fasa-fasanya dalam separator.
Uap dari separator dialirkan ke PLTP (turbin ke 1), dan setelah
itu sebelum fluida diinjeksikan kembali ke dalam reservoir,
fluida digunakan untuk memanaskan fluida organik yang
mempunyaititikdidihrendah.Uapdarifluidaorganiktersebut
Siklus Uap Langsung Siklus Uap Hasil Pemisahan Siklus Uap Hasil Penguapan (Single Flash Steam) Sistem Pembangkit Listrik untuk Double Flash Steam
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
NOVEMBER 201020 NOVEMBER 2010 21
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai
campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka
terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal
ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam sepa-
rator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya.
Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian
dialirkan ke turbin. Oleh karena uap yang digunakan adalah
hasil pemisahan maka, sistem konversi energi ini dinamakan
siklus uap hasil pemisahan atau separated steam cycle. Siklus
pembangkitan listrik ini telah digunakan di lapangan Wairakei
(New Zealand) sejak 50 tahun yang lalu dan dibeberapa
lapangan lain termasuk di Indonesia, yaitu antara lain di
lapangan Awibengkok – Gunung Salak (Jawa Barat) sejak
tahun 1994, Wayang Windu (Jawa Barat) sejak tahun 2000,
Lahendong (Sulawesi Utara), Dieng (Jawa Tengah) dan Sibayak
(SumateraUtara).
Apabila sumberdaya panasbumi mempunyai temperatur
sedang, fluida panas bumi masih dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik dengan menggunakan pembangkit listrik
siklus binari (binary plant). Dalam siklus pembangkit ini
(Gambar 4), fluida sekunder (isobutane, isopentane or
ammonia) dipanasi oleh fluida panasbumi melalui mesin
penukar kalor atau heat exchanger. Fluida sekunder menguap
pada temperatur lebih rendah dari temperatur titik didih air
pada tekanan yang sama. Fluida sekunder mengalir ke turbin
dan setelah dimanfaatkan dikondensasikan sebelum
dipanaskan kembali oleh fluida panas bumi. Siklus ini
merupakan tertutup dimana fluida panas bumi tidak diambil
masanya, tetapi hanya panasnya saja yang diekstraksi oleh
fluida kedua, sementara fluida panas bumi diinjeksikan
kembali kedalam reservoir. Siklus binari telah digunakan
dibeberapa negara, antara lain di Parantuka, Kamchatka
Peninsula (USSR) dan Otake (Jepang). Di lapangan Lahendong
juga terdapat sebuah pembangkit listrik panasbumi siklus
binari berkapasitas 2,5 MW, namun sejak akhir tahun 1980an
karena masalah teknis, unit pembangkit tersebut tidak dapat
dioperasikan.
Disamping sistem pembangkit listrik tersebut diatas, masih
kemudian digunakan untuk menggerakan turbin (turbin ke 2).
Sistem pembangkit listrik ini telah digunakan di beberapa
dari reservoir migas, bahkan di beberapa lapangan memiliki
temperatur tinggi, yaitu diatas 225 C dengan temperaturo
tertinggi mencapai 350 oC. Teknologi dan metodologi yang
digunakan saat ini dalam eksplorasi geologi, geofisika,
geokimia dan pemboran sumur telah berhasil menemukan
berbagai sumber energi panas bumi, namun demikian
penelitian terus dilakukan untuk memperbaiki teknologi dan
metodologi yang digunakan saat ini, agar tingkat keberhasilan
(success ratio) pemboran sumur, atau perbandingan antara
sumur berhasil dan sumur gagal (sumur tidak produktif)
meningkat. Inovasi dalam teknologi eksploitasi maupun
dalam penerapan teknologi panas bumi terus dilakukan
dengan sasaran pengurangan biaya atau efektivitas biaya (cost
effectiveness). Untuk mengurangi biaya pemboran sumur,
misalnya, sejak beberapa tahun yang lalu para ahli panas bumi
telah mengubah strategi produksi, yaitu dari pemboran sumur
berdiameter standard (liner berukuran 7 inchi) dengan
pemboran sumur berdiameter besar atau big holes (liner
berukuran 9 5/8 inchi atau 13 3/8 inchi). Upaya juga terus
dilakukan dalam optimalisasi produksi dan pembangkit untuk
mengurangi biaya atau mengefektifkan biaya operasi dan
meningkatkan perolehan (revenue) dari pembangkit. Upaya
peningkatan perolehan antara lain dilakukan dengan
meningkatkan tekanan masuk turbin (turbin inlet pressure),
sebagaimana dilakukan di lapangan Darajat dan lapangan
Kamojang, dan modifikasi turbin sebagaimana dilakukan di
lapanganAwibengkok-GunungSalak.
Dari sisi hilir, yaitu pembangkitan listrik, walaupun pada
prinsipnya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
(PLTP) sama dengan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU), yaitu fasa uap yang dihasilkan di kepala sumur akan
dialirkan langsung ke turbin, namun demikian kedua sistem ini
sangat berbeda, karena siklus di PLTP bukan merupakan siklus
yang tertutup dan uap yang digunakannya berasal dari
reservoir panas bumi, bukan dihasilkan di permukaan oleh
boilersepertipada PLTU.Fluidapanas bumisangattergantung
dari karakateristik alamiahnya, misalnya dapat mengandung
non-condensible gas yang relatif tinggi dan mengandung
komponen yang dapat menyebabkan terbentuknya scaling
alah satu issue lingkungan terkait dengan kegiatan
usaha panas bumi adalah kekuatiran akan berkurang-
Snya daerah hutan. Ditinjau dari pemakaian lahan untuk
pembangkit listrik panas bumi relatif kecil dibandingkan
dengan pembangkit listrik panas bumi lainnya. Disisi hulu,
pemakaian lahan juga diupayakan seefisien mungkin. Untuk
menekan biaya dan efisiensi pemakaian lahan, dari satu lokasi
(well pad) umumnya tidak hanya dibor satu sumur, tapi
beberapa sumur, yaitu dengan melakukan pemboran miring
(directionaldrilling).
Keuntungan menempatkan sumur dalam satu lokasi adalah
akan menghemat pemakaian lahan, menghemat waktu untuk
pemindahan menara bor (rig), menghemat biaya jalan masuk
dan biaya pemipaan. Untuk mengurangi jumlah sumur
produksi, sejak tahun 1990an di beberapa lapangan dibor
sumur berdiameter besar (bigholes). Pengurangan jumlah
sumur yang dibor tidak hanya akan mengurangi biaya, tapi
jugamengurangipemakaianlahan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pemanfaatan setiap sumber
daya alam, apapun jenisnya, akan memberikan gangguan
terhadap alam sekitar, namun dalam kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi panas bumi, gangguan bersifat sementara hanya
pada tahap awal, yaitu waktu pemboran eksplorasi dan
kegiatan pembangunan, dimana kesibukan lalulintas pada
jalan yang sempit meningkat, menyebabkan terjadinya
kemacetan, terjadi erosi tanah permukaan pada waktu
kegiatan pembangunan, serta adanya gangguan sementara
terhadap hewan dilingkungan sekitar (wildlife habitat).
Setelah pembangunan selesai, lingkungan panas bumi dijaga
agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan
sekitar. Sebagai ilustrasi pada Gambar diperlihatkan
lingkungandilapanganpanasbumilapanganWayangWindu.
Issuelingkungan darikegiatan usaha panas panas bumiadalah
kekuatiran meningkatnya konsentrasi CO dan H S di udara2 2
sekitar. Emisi dari pembangkit listrik panasbumi adalah uap air
dengan kandungan CO dan H S yang sangat rendah bila2 2
dibandingkan dengan minyak dan batubara (Gambar 11).
Karena emisinya yang rendah, energi panasbumi memiliki
kesempatan untuk memanfaatkan Clean Development
Mechanism (CDM) produk Kyoto Protocol. Mekanisme ini
menetapkan bahwa negara maju harus mengurangi emisi gas
rumah kaca (GRK) sebesar 5.2% terhadap emisi tahun 1990,
dapat melalui pembelian energi bersih dari negara
berkembang yang proyeknya dibangun diatas tahun 2000.
Energibersihtersebuttermasukpanasbumi.
Ada kehawatiran pula bahwa kegiatan usaha panas bumi akan
mengubah karakteristik fisik/kualitas air dilingkungan
Energi Panas Bumi
dan Issue Lingkungan
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
NOVEMBER 201022 NOVEMBER 2010 23
Lingkungan Panas Bumi di Lapangan Awibengkok-Gunung Salak
(endapan) dan korosi di pipa alir. Adanya kandungan non-
condensible gas menyebabkan naiknya tekanan parsial di
dalam kondensor, sehingga sistem ekstraksi gas memerlukan
penanganan yang lebih khusus karena akan mempengaruhi
dayalistrikyangdihasilkanturbin.
Hingga saat ini di Indonesia, selain untuk kolam renang, fluida
panas bumi dapat dikatakan belum dimanfaatkan untuk
sektor non-listrik. Beberapa upaya sedang dilakukan, antara
lain oleh BPPT, PT Pertamina Geothermal Energy dan ASGAR
(Masyarakat Garut). Beberapa tahun yang lalu BPPT bekerja
sama dengan PT Pertamina Geothermal Energy telah
melaksanakan proyek percontohan awal (pilot project) di
lapangan Kamojang untuk mengakaji pemanfaatan fluida
panas bumi untuk sterilisasi media tanam jamur. PTPertamina
Geothermal Energy bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
Sulawesi Utara dan Yayasan Masarang dalam kerangka
program pengembangan komunitas (community develop-
ment) membuat proyek percontohan awal di lapangan
Lahendong untuk mengakaji pemanfaatan fluida panas bumi
untuk pengeringan kelapa dan gula merah. ASGAR saat ini
dalam proses merealisasikan proyek percontohan awal untuk
untuk mengkaji pemanfaatan fluida panas bumi untuk
destilasiakarwangi.
Dari sisi teknologi, dapat dikatakan bahwa teknologi yang
digunakan dalam kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan
pemanfaatan panas bumi statusnya telah terbukti (proven
technology), karena telah digunakan secara luas dalam waktu
lama. Namun dari sisi kemampuan rekayasa dan rancang
bangun, kandungan lokal masih sangat rendah. Pada saat ini
sebagaianbesarkomponenyangdigunakandilapanganpanas
bumi dan di pembangkit belum dapat diproduksi di dalam
negeri.
alam ”Road Map Pengelolaan Energi Nasional tahun
2005 – 2025" Departemen Energi dan Sumber Daya
DMineralmenetapkantigatargetutama,yaitu:
1. Meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi di
Indonesia secara bertahap, dari 807 MWe (tahun 2005)
hingga9500MWepadatahun2025.
2. Menjadikan Indonesia sebagai center of excelence panas
bumididunia;
3. Menjadikan lembaga pendidikan tinggi sebagai sarana
peningkatankompetensiSDMpanasbumi.
Pengembangan panas bumi di Indonesia hingga tahun 2008
masih terkendala oleh berbagai masalah, sehingga capaian
target tahun 2008 yang telah ditetapkan Pemerintah dalam
Road Map Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025 hanya
tercapai sekitar 50%, yaitu 1052 MW. Pemerintah telah
merevisi rencana pengembangan panas bumi Indonesia
perioda2009-2014,namuntetapdengankomitmen9500MW
pada tahun 2025, setara 167,5 juta barrel minyak atau 5% dari
bauranenergi2025.
Pada saat ini target capaian 2009 telah tercapai. Unit II PLTP
Wayang Windu telah dioperasikan dengan kapasitas
terpasang 117 MW, disamping itu Unit-3 PLTP Lahendong 20
MW yang direncanakan beroperasi pada tahun 2008, pada
awalbulanMei2009telahdioperasikan,sehinggaPembangkit
Listrik Panas Bumi (PLTP) di Indonesia saat ini mempunyai
kapasitastotal1.189MW.
Untuk mencapai target 2010, yaitu penambahan kapasitas
sebesar 70 MW, direncanakan akan digunakan cadangan
panas bumi yang terdapat di tiga
lapangan, yaitu lapangan Sarulla
(WKP Sibualbuali), lapangan
Ulumbu dan lapangan Tang-
kuban Parahu (WKP
Ta n g ku - b a n Pa ra h u ) .
Cadangan panas bumi di
lapangan Sarulla sejak beberapa
tahun lalu statusnya telah terbukti melalui
pemboran, siap memasok uap ke pembangkit listrik yang akan
dibangun oleh konsorsium PT Medco, Ormat dan Itochu.
Cadangan panas bumi di lapangan Ulumbu yang dikelola PT
PLN statusnya saat ini juga sudah terbukti dan siap memasok
uap ke pembangkit listrik yang akan dibangun. WKP
sekitarnya. Energi panas bumi merupakan energi yang ramah
lingkungan karena fluida panas bumi setelah energi panas
diubah menjadi energi listrik, fluida dikembalikan ke bawah
permukaan (reservoir) melalui sumur injeksi. Penginjeksian
air kedalam reservoir merupakan suatu keharusan untuk
menjaga keseimbangan masa sehingga memperlambat
penurunan tekanan reservoir dan mencegah terjadinya
subsidence. Penginjeksian kembali fluida panas bumi setelah
fluida tersebut dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, serta
adanya rembesan air permukaan (recharge), menjadikan
energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan
(sustainableenergy).
Lapangan panas bumi umumnya dikembangkan secara
bertahap. Untuk tahap awal dimana ketidakpastian tentang
karakterisasi reservoir masih cukup tinggi, dibeberapa
lapangan dipilih unit pembangkit berkapasitas kecil. Unit
pembangkit digunakan untuk mempelajari karakteristik
Perbandingan Pemakaian Lahan untuk
Beberapa Sistem Pembangkit Listrik
Perbandingan Perbandingan Emisi CO2
dari Beberapa Sumber Energi
Rencana Pemanfaatan
Energi Panas Bumi (Demand)
dan Ketersediaan Cadangan (Supply)
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
NOVEMBER 2010 25
reservoir dan sumur, serta kemungki-nan terjadi masalah
teknis lainnya. Pada prinsipnya, pengembangan lapangan
panas bumi dilakukan dengan sangat hati-hati selalu
mempertimbangkanaspekteknis,ekonomidanlingkungan.
Keunggulan lain dari geothermal energi adalah dalam faktor
kapasitasnya (capacity factor), yaitu perbandingan antara
beban rata-rata yang dibangkitkan oleh pembangkit dalam
suatu perioda (average load generated in period) dengan
beban maksimum yang dapat dibangkitkan oleh PLTP tersebut
(maximum load). Faktor kapasitas dari pembangkit listrik
panas bumi rata-rata 95%, jauh lebih tinggi bila dibandingkan
dengan faktor kapasitas dari pembangkit listrik yang
mengguna-kan batubara, yang besarnya hanya 60-70% (U.S
DepartmentofEnergy).(NS)
NOVEMBER 201024
Lingkungan Panas Bumi di Lapangan Panas Bumi Kamojang
COEmmision(Kg/MWh)2
Batubara Diesel Minyak Bumi Gas Alam Geothermal
Grafik Perbandingan Perbandingan Emisi CO2
dari Beberapa Sumber Energi
Lingkungan Panas Bumi
di Lapangan Wayang Windu
Rencana Penambahan Kapasitas
Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi Tahun 2009-2014
201420132012
2011
2009
Saat ini: 1189 MW
2010
+70 MW
+158 MW
+1028 MW +740 MW
+2620 MW
2025
9500 MW
33
KebutuhanLahanSpesifik(10m/MWe)
Solar Cell
0
10
20
30
40
50
60
70
Batu Bara Solar Thermal Nuklir Geothermal
Flash cycle
Geothermal
Binary cycle
Grafik Perbandingan Pemakaian Lahan
untuk Beberapa Sistem Pembangkit Listrik
Tangkuban Perahu adalah WKP yang baru dilelang pada tahun
2008. Pada bulan April 2009 Pemerintah telah memberikan
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Panas Bumi kepada pemenang
lelang, yaitu PT Tangkuban Perahu Geothermal Power,
sehingga diharapkan mulai pertengahan tahun 2009 kegiatan
eksplorasi di WKP Tangkuban Perahu dapat dmulai untuk
menemukan sumber energi panas bumi dan membuktikan
cadangandiareapanasbumitersebut.
Untuk mencapai target tahun 2011, rencananya akan
dilakukan peningkatan kapasitas 3 (tiga) PLTP yang ada
(existing), yaitu di PLTP Lahendong, Sarulla dan Ulumbu dan
penambahan dari satu PLTP baru, yaitu PLTP Ulubelu. Di
Lahendong PT Pertamina Geothermal Energy sedang
melakukan pemboran pengembangan untuk memenuhi
komitmen tambahan PLTP PT PLN. Di lapangan Ulubelu telah
di bor 4 (empat) sumur dan hasil uji produksi telah
o
membuktikan adanya sistem dua phasa bersuhu sekitar 280 C
yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit
listrik.
Target tahun 2012 - 2014 pada prinsipnya dilaksanakan
denganstrategisebagaiberikut:
1. Meningkatkan secara bertahap kapasitas PLTP yang ada
pada saat ini (existing) sesuai dengan potensi cadangan
(optimalisasipotensi),yaitulapanganberikut:
?WayangWindu(JawaBarat)
?Kamojang(JawaBarat)
?Darajat(JawaBarat)
?Gn Salak (Jawa Barat)
?Lahendong(SulawesiUtara)
?Dieng(JawaTengah)
?Sibayak(SumateraUtara).
2. Melakukan eksploitasi di Wilayah Kerja Pertambangan
(WKP)/lapangan-lapangan yang telah terbukti melalui
pemboran eksplorasi dan memanfaatkan fluida panas
buminya untuk pembangkit listrik. Lapangan tersebut
adalah:
?Bedugul(Bali)
?Patuha(JawaBarat)
?Sarula(SumateraUtara),
?Cibuni(JawaBarat),
?Ulumbu(NusatenggaraTimur)
?KarahaBodas(JawaBarat)
?LumutBalai(SumateraSelatan)
?Ulubelu(Lampung)
?Mataloko(Ambon).
3. Melakukan eksplorasi, eksploitasi di Wilayah Kerja Per-
tambangan (WKP) Panas Bumi yang hak pengelolaannya
telahdiserahkankepadaPTPertaminaEnergydanPTPLN,
serta WKP lain yang telah dan akan dilelang Pemerintah.
WKP tersebut antara lain WKP Tangkuban Perahu,
Tampomas, Cisolok-Cisukarame, Seulawah Agam, Jaboi
danWKPpanasbumilainnya.
Dari 4733 MW target tambahan kapasitas PLTP hingga tahun
2014, sekitar 23 %, yaitu sebesar 1070 MW, ditargetkan akan
dihasilkan dari WKP PT Pertamina Geothermal Energy, yang
saat ini merupakan perusahaan panas bumi yang memiliki hak
pengelolaan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi
paling banyak di Indonesia. Untuk mencapai target 2014, PT
PGE merencanakan mengembangkan 5 (lima) WKP di
Sumatra,2(dua)WKPdiSulawesidan3(tiga)WKPdiJawa.
Untuk mencapai target pengembangan panas bumi dalam
bauran energi, Pemerintah akan mempersiapkan sejumlah
area panas bumi lain untuk ditetapkan sebagai WKP panas
bumi dan kemudian dilelang untuk diusahakan sebagai
pembangkit listrik. Sejalan dengan itu PT Pertamina
Geothermal Energy akan terus melakukan pengembangan
secara bertahap dengan target penambahan 2500 MW hingga
tahun2025.(NS)
Tinjauan Terhadap Kebijakan
Bauran Energi 2025
PLTP Kamojang
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
NOVEMBER 201026 NOVEMBER 2010 27
Pemerintah telah merevisi rencana pengembangan panas bumi Indonesia
perioda 2009-2014, namun tetap dengan komitmen 9500 MW pada tahun 2025,
setara 167,5 juta barrel minyak atau 5% dari bauran energi 2025.
KepastianKetersediaanCadangan
’Cadangan terbukti’ dan ’cadangan
mungkin’ saat ini jumlahnya masih
belum cukup untuk memenuhi target
bauran energi. Cadangan di area-
area panas bumi yang akan dikem-
bangkan dan dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik pada umumnya
masih merupakan ’cadangan terdu-
ga’ dimana ketidakpastiannya masih
tinggi karena perkiraan cadangan
baru dilakukan berdasarkan hasil
alaupun berbagai upaya
telah dilakukan Peme-
Wrintah, masih banyak
tantangan yang akan dihadapi dalam
pengembangan panas bumi kedepan
untuk mencapai target bauran energi
yaitu 9500 MW pada tahun 2025.
Beberapa tantangan yang dihadapi
dan upaya-upaya yang perlu dilaku-
kan untuk mendukung pengemba-
ngan panas bumi ke depan adalah
sebagaiberikut.
kajian penyelidikan geologi, geofiika,
geokimia di permukaan. Keberadaan
sumber energi panas bumi masih
harus dibuktikan melalui pemboran.
Karena ketidakpastian masih tinggi,
maka resiko berkaitan dengan
sumber daya masih tinggi (resource
risk), karena ada kemungkinan tidak
ditemukannya sumber energi panas
bumi atau besar cadangannya lebih
kecil dari yang diperkirakan sebelum-
nyaatautidakkomersial.
FOKUS ENERGI PANAS BUMI
NOVEMBER 201028 NOVEMBER 2010 29
Bisnis panas bumi memiliki resiko besar terutama disisi hulu,
yaitu dalam menemukan sumber energi panas bumi (kegiatan
eksplorasi) dan memproduksikan fluidanya kepermukaan
(kegiatan eksploitasi) serta memelihara kemampuan reservoir
dan sumur-sumurnya untuk memasok uap ke pembangkit
listrik untuk jangka waktu yang panjang, yaitu minimal 30
tahun. Resiko yang besar disisi hulu karena banyak
ketidakpastian yang disebabkan karena keanekaragaman dari
sistem dibawah permukaan dilihat dari sifat batuan dan
proses pembentukannya,sehingga sistempanas bumi bersifat
unik dan juga bersifat site specific, berbeda satu dengan
lainnya. Ada kemungkinan bahwa sumber energi panas bumi
yang ditemukan tidak memiliki potensi cadangan yang cukup
menarik dari segi ekonomi dan sumur produksi mempunyai
potensi lebih kecil dari yang diperkirakan dan digunakan
sebagaiasumsidalamperhitunganhargalistrik.
Untuk mengurangi resiko eksplorasi,
Pemerintah perlu memastikan bahwa
Badan Usaha Pemegang IUP mempunyai
(1) rencana eksplorasi geologi, geofisika,
geokimia dan pemboran sumur eksplorasi
yang jelas dan (2) dana yang cukup
khususnya untuk pemboran sejumlah
sumur eksplorasi, serta (3) tenaga ahli yang
kompeten untuk melaksanakan kegiatan
eksplorasi, menganalisis data hasil eksplo-
rasi dan memperkirakan besarnya cada-
ngan. Untuk mengurangi resiko eksploitasi,
data yang diperoleh dari kegiatan eksplora-
si harus dikaji secara terintegrasi oleh tenaga ahli yang
kompeten. Demikian pula halnya dengan hasil Studi
Kelayakan, harus dikaji untuk menilai kelayakan dari aspek
legal, teknis dan keekonomian. Pemerintah harus memastikan
bahwa Badan Usaha Pemegang IUP mempunyai (1) rencana
eksploitasi yang jelas dan (2) dukungan pendanaan serta (3)
tenaga ahli yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan
eksploitasi. Sesuai ketentuan UU No. 27/2003 Pemegang IUP
wajib menyampai-kan rencana jangka panjang eksploitasi
kepada Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai
dengan kewenangan masing-masing yang mencakup rencana
kegiatan dan rencana anggaran serta menyampaikan
besarnya cadangan. Penyesuaian terhadap rencana jangka
panjang eksplorasi dan eksploitasi dapat dilakukan dari tahun
ketahunsesuai dengankondisiyangdihadapi.
Keberhasilan dan kegagalan eksplorasi dan eksploitasi sangat
tergantung juga pada managemen perusahaan. Di beberapa
proyek di luar negeri masalah-masalah manajemen dan
operasional yang tak terduga ada yang tidak terpecahkan atau
dapat dipecahkan dengan biaya tinggi. Resiko yang
disebabkan oleh hal tersebut relatif lebih sulit dinilai
dibandingkan dengan resiko lain, termasuk didalamnya
permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian
manusia dan kekurangcakapan sumber daya manusia dan
managemen.
TumpangTindihLahan
Salah satu kendala dalam pengembangan panas bumi adalah
karena sejumlah area panas bumi dengan potensi cadangan
yang cukup besar tumpang tinding dengan hutan konservasi,
hutanlindungdankawasanhutansuakaalam.
?Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri
khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok penga-
wetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya.
?Hutan lindung adalah kawasan hutan
yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga
kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memeliharakesuburantanah.
?Kawasan hutan suaka alam adalah
hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok sebagai
kawasan pengawetan keanekaraga-
man tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya, yang juga berfungsi
sebagaiwilayahsistempenyanggakehidupan.
Kegiatan pengusahaan panas bumi tidak dapat dilaksanakan
di hutan konservasi dan kawasan hutan suaka alam tetapi
masih dapat dilakukan di hutan lindung dengan persyaratan-
persyaratan tertentu, antara lain ada kewajiban penggantian
lahan, sinkronisasi kegiatan antara Departemen Kehutanan,
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral serta
PengembangWKPPanasBumi.
Dukungan Pemerintah sangat dibutuhkan untuk memastikan
bahwaareahutanyangtermasukdalamareaWKPPanasBumi
bebas dari konflik tumpang tindih lahan. Mengingat
keberadaan hutan yang lebat juga merupakan kepentingan
pengembang, yaitu sebagai pelestarian aerah resapan
(recharge area), maka untuk menjaga kelestarian lingkungan
disekitar panas bumi, khususnya mencegah penebangan
pohon (berkurangnya luas area hutan) dan alih fungsi hutan
oleh masyarakat setempat dan perburuan satwa langka, perlu
dibuat kerjasama antara pengembang dan polisi hutan,
sebagaimana dilakukan di lapangan panas bumi Awibengkok
Gunung Salak dan beberapa lapangan panas bumi lain.
Peraturan yang tegas juga harus diberlakukan dan program
bina lingkungan harus direncanakan dengan baik,
berkesinambungan dan diarahkan kepada program yang
memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan
endukungpelestarianlingkungan.
KepastianHukum
ingga saat ini masih ada beberapa Peraturan Pemerintah yang
diamanatkan Undang-undang No. 27 Tahun 2003 belum
diterbitkan,yaitu:
1. Peraturan Pemerintah yang mengatur ketentuan
mengenai pedoman, batas, koordinat, luas wilayah, tata
cara, dan syaratyarat mengenai penawaran, prosedur,
penyiapan dokumen lelang, dan pelaksanaan lelang
pasal9,angka3)
2. Peraturan Pemerintah yang mengatur ketentuan
mengenai pemanfaatan langsung
energipanasbumi(pasal10).
3. Peraturan Pemerintah yang mengatur
ketentuan mengenai luas Wilayah
Kerja yang dapat dipertahankan pada
tahapEksploitasidanperubahanLuas
Wilayah IUP pada setiap tahapan
Usaha Pertambangan Panas Bumi
(pasal13,angka3)
4. Peraturan Pemerintah yang mengatur
ketentuan mengenai pembinaan dan
pengawasan(pasal33).
Disamping itu yang masih perlu dilengkapi
adalah Peraturan Daerah dan peraturan pendukung untuk
pelaksanaan lelang WKP Panas Bumi antara lain ketentuan
untuk mengatur kompensasi data dan jaminan pelaksanaan
eksplorasi(besaran,mekanismepenempatan,pencairandll).
Tidak adanya kepastian hukum merupakan suatu resiko yang
harus diantisipasi oleh para calon pengembang panas bumi
dan biasanya dikompensasikan dalam bentuk tingkat
pengembalianyanglebihtinggi.
Hargalistrikpanasbumi
Harga listrik panas bumi merupakan salah satu faktor utama
yang menyebabkan investor tidak tertarik masuk kedalam
bisnis panas bumi. Para investor umumnya menilai proyek
panas bumi yang membutuhkan investasi yang besar dan
memiliki resiko yang besar (high risk, high return) tidak
memberikan pengembalian return yang menarik. Perundi-
ngan harga listrik panas bumi antara para pengembang panas
bumi dan PT PLN (Persero) juga selalu berlangsung alot dan
memakan waktu yang lama (kadangadang sampai beberapa
tahun).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengeluarkan
ketentuan mengenai harga jual listrik dimana pada pelak-
sanaan lelang WKP Panas Bumi, ketentuan harga tersebut
digunakan sebagai batas atas harga. Peserta lelang yang elah
berhasil lulus evaluasi administrasi, keuangan dan teknis,
mengajukan penawaran harga listrik. Pemerintah menetap-
kan bahwa bahwa pemenang lelang adalah penawar dengan
harga terendah. Keputusan ini menimbulkan banyak reaksi,
pro dan kontra. Pada saat lelang,h arga listrik yang ditawarkan
peserta lelang adalah harga dihitung pada saat ketidakpastian
masih sangat tinggi. Umumnya apabila ketidakpastian masih
tinggi, calon pengembang bersikap hati-hati dan memperhi-
tungkan segala resiko yang kemudian dikompensasikan
berupa harga listrik yang tinggi. namun adanya ketentuan
yang menyatakan bahwa pemenang lelang adalah penawar
dengan harga terendah, maka peserta lelang WKP Panas Bumi
yang telah berhasil lulus evaluasi adminis-
trasi, keuangan dan teknis nampaknya ber-
lomba menawarkan harga rendah agar dapat
memenangkan lelang. Panitia Lelang tidak
memiliki kewenangan untuk mengevaluasi
kewajaran biaya, kewajaran asumsi-asumsi
yang digunakan dalam perhitungan harga
listrikyangditawarkan.
LelangWKP
Beberapa Pemerintah Daerah telah melaksa-
nakan lelang WKP. Memperhatikan pengala-
man lelang yang dilaksanakan oleh Pemerin-
tah Propinsi Jawa Barat, tantangan yang
mungkin dihadapi dalam lelang WKP, antara lain adalah
Pemerintah Daerah kesulitan membentuk Panitia Lelang, bisa
karena aparat Kabupaten atau Propinsi belum memiliki
pemahaman teknis dan bisnis panas bumi yang memadai dan
atau belum tersedianya ahli panas bumi di Perguruan Tinggi
setempat yang siap membantu dlam kepanitiaan untuk
mengevaluasi dokumen teknis. Kesulitan lain adalah dalam
mengatur jadwal pertemuan karena kesibukan masing-
masing anggota panitia di tempat kerja asal. Disamping itu
birokrasi dan prosedur penandatanganan SK penetapan oleh
Kepala Daerah cukup panjang dan membutuhkan waktu
beberapa bulan. Ketidaktersediaan dana untuk menunjang
kegiatan lelang juga merupakan salah satu kesulitan yang
dihadapiPemerintahDaerah.
Keberhasilan pencapaian target pengembangan panas bumi
dalam bauran energi 2025 sangat membutuhkan partisipasi
dari seluruh stakeholders. Banyak tantangan yang akan
dihadapi dalam pengembangan panas bumi ke depan.
Pemikiran-pemikiran yang disampaikan dalam tulisan ini
diharapkan dapat menjadi solusi untuk pencapaian target
tersebut.(NS)
TOKOHTOKOH
NOVEMBER 201030 NOVEMBER 2010 31
ME : Bisa Bapak ceritakan pengalaman
sekolah di luar negeri, dimana Bapak
menerima gelar Doktor di Mechanical
Engineering dari University of Ken-
tucky, Amerika Serikat. Bisakah Bapak
memberitahu kami tentang hal itu
secarasingkat?
AA: Saya dikirim ke AS pada tahun 64
dengan beasiswa pemerintah, saya
mengambil program mechanical
engineering. Tetapi pada tahun 65
terjadi G30S, sehingga pemerintah
menghentikan beasiswa saya, jadi saya
melamar pekerjaan di universitas. Saya
mendapat pekerjaan sebagai asisten
Prof. Robert M Drake Jr., waktu itu
beliau baru saja pindah dari Princeton,
dia merupakan pengarang buku
Majalah Energi (ME): Prof Ariono,
terima kasih banyak atas waktunya.
ME sangat menghargai kontribusi
Bapak untuk ketenagalistrikan Indo-
nesia. Pertama, bisa Bapak ceritakan
alasan Bapak mengejar gelar Teknik
FisikadariITBdiBandung?
Ariono Abdulkadir (AA): Terimakasih,
sebetulnya, terus terang, dulu pada
tahun 58 kondisi keuangan negara
tidak begitu baik, orang tua saya
Pegawai Negeri, punya anak banyak,
dan saya ingin masuk ITB. Teknik Fisika
merupakan bidang engineering yang
mendekati minat saya yang menawar-
kanbeasiswa.
Pada waktu saya mendaftarkan diri ke
Teknik Fisika, saya bernegosiasi dengan
para dosen tentang mata kuliah apa
saja yang akan saya ambil. Saya
putuskan untuk mengambil 40% Teknik
Fisika seperti teknik kontrol, fisika
matematik, dan fisika rekayasa, 30%
teknik mesin seperti alat-alat permesi-
nan, mekanika fluida, gambar teknik,
pokoknya hardcore mechanical
engineering process, dan 30% mata
kuliah elektro yang isinya kombinasi
antara arus lemah dan arus kuat, apa
yang saya ambil waktu itu adalah, arus
bolak balik, medan listrik dan magnet,
telekomunikasi, radio dan teknik pem-
bangkit tenaga listrik. Elektronika pada
waktu itu merupakan masa perubahan
dari vacum tube ke transistor. Dari tiga
bagian kuliah itu, saya merasa punya
pengetahuan cukup untuk mengerti
engineeringphysics.
terkenal, Heat and Mass Transfer. Saya
di kelas beliau bertugas memeriksa
tugas memeriksa pekerjaan rumah
mahasiswa, membuat jawaban tugas,
kalau beliau tidak masuk saya yang
menggantikan mengajar. Setelah itu
pekerjaan saya ditambah, karena dari
situ saya mendapatkan uang. Saya
harus betul-betul bekerja di jurusan
TeknikMesindisana.
Sayaharusmenyelesaikanrisettentang
Fluid Mechanic and Heat Transfer yang
merupakan suatu kontrak dengan
National Science Foundation, riset itu
cukup lama dilakukan karena menemui
berbagi perubahan, tapi akhirnya
selesai juga dan hasilnya diterbitkan di
beberapa jurnal internasional pada
tahun 67, kemudian saya pulang ke
Indonesia, lalu kemudian dipanggil lagi
ke Amerika Serikat oleh. Prof. Richard
C. Birkebak dari University of Kentucky,
beliau menawarkan projek penelitian
yang bekerjasama dengan NASA yang
meneliti tentang batuan dari bulan,
penelitian ini menyelidiki sifat-sifat
heat transfer dari batuan bulan,
penelitian tersebut menjadi disertasi
saya.
Setelah menyelesaikan S3 saya tidak
diperbolehkan pulang, karena ada
permintaan dari pemerintah AS untuk
mencari sumber energi alternatif yaitu
pencairan batubara. Pada saat itu,
perang Arab-Israel pecah, sehingga
harga minyak bumi naik. Metoda
pencairan ini sulit dilakukan, namun
berhasil dilakukan. Kemudian saya
dipanggil pulang pada tahun 74. Tetapi
apa yang terjadi, perang di arab selesai
sehingga harga minyak normal
kembali, jadi teknologi pencairan
batubara dinilai terlalu mahal diban-
dingkanhargaminyak.
AA: Setelah selesai kembali ke ITB
untuk mengajar, ternyata NIP PNS saya
ME: Bisa Bapak ceritakan pengalaman
profesional setelah menyelesaikan
studidi Amerika?
hilang, tetapi saya tetap mengajar heat
transfer di ITB selama 3 tahun. Setelah
itu saya dipanggil oleh Pak Muslim
Nasution untuk membantu menjadi
pimpinan tim kerja BULOG untuk
pembangunan gudang beras di seluruh
Indonesia,5tahunsayajatuhbangundi
situ lupa akan Teknik Fisika. Urusan
saya hanya dengan orang-orang sipil,
arsitektur dan lingkungan. Projek itu
selesai on time selama 5 tahun dengan
pengawasan spefisikasi yang ketat,
selesai pada tahun '79 dan sampai
sekarang 30 tahun berjalan kondisinya
masih bagus, tapi terus terang saya
capekmengurusiprojekitu.
Kemudian saya diajak oleh adik Pak
Harto untuk mengurusi perusahaan
konstruksi,danberhasilmemenangkan
kontrak untuk membangun PLTA
Saguling pada tahun 81 hingga tahun
84. Setelah itu perusahan Jepang
meminta saya untuk menjadi
penasehat untuk projek serupa untuk
PLTA Cirata 1 dan Cirata 2, Bakaru di
SulseldanPLTAdiSumbar.
Setelah semua projek itu selesai baru
saya merasa benar-benar capek
menjadikontraktor,karenasebenarnya
saya dari dulu ingin jadi dosen, tetapi
ITB sudah nun jauh di sana. Jadi saya
pada awal tahun 90an kembali
mengajar kembali di Universitas Mercu
Buana, saya menjadi dekan di sana
hingga sekarang dan mengajar di
Universitas Nasional. Anda mesti
mengetahui mengembangkan potensi
dan kredibilitas di perguruan tinggi
swasta tak semudah seperti di pergu-
ruan tinggi negeri, tapi pada tahun
2006 saya diangkat menjadi guru besar
di Universitas Mercu Buana. Saya
menjadi staf ahli PLN sejak tahun 2003,
hingga awal tahun 2010. Menjadi staf
ahli di BATAN dan menjadi staf di
InstitutEkonomiEnergi.
AA: Semua dikerjakan bersamaan, saya
biasa bekerja sambil mengajar, sambil
menulis untuk jurnal. Saya juga bekerja
sebagai staf ahli PLN, saya sudah biasa
bekerja sampai malam, jadi bukan
menjadi masalah bagi saya, tinggal
masalah membagi-bagi waktunya saja.
Saya sejauh ini sudah menulis paper
nasional sebanyak lebih dari 150 dan
paper internasional lebih dari 100, dan
saya juga sudah menulis beberapa
buku.
Di usia 72 ini kesibukan saya saat ini
adalah mengajar di Universitas Mercu
Buana dan kadang-kadang di ITB dan
sedang mencoba mengumpulkan
makalah-makalahyangsudahsayatulis
dan mencoba untuk menulisnya
kembali.
Saya bertemu istri saya pada awal
tahun 67 di Amerika Serikat, istri saya
orang Indonesia tapi dia sudah punya
warga negara Amerika, tetapi saya
bawa kembali ke Indonesia dan jadi
warga Indonesia kembali. Kemudian
menikah pada awal tahun 68, saya
sudah menikah 42 tahun dan saya
mempunyai 3 orang anak dan 5 orang
ME: Bapak sibuk dengan kegiatan di
berbagai tempat. Tampaknya Bapak
tidak memiliki kendala waktu? Apa
kesibukanBapakakhir-akhirini?
ME: Bagaimana tentang keluarga
Bapak?Bisadiceritakan?
Menuju Energy Sustainability:
Wawancara Eksklusif
Prof. Dr. Ir. Ariono Abdulkadir, MSME
Staf Ahli Direksi PT. PLN (Persero)
memegang PLTN tidak akan bisa
keselamatannya, tapi menurut saya
orang Indonesia sudah cukup mampu
menanganinuklir.MenurutsayaBATAN
itu sanggup untuk menangani masalah
teknologinuklir.
PLTN ini diperlukan untuk pulau Jawa.
Pulau Jawa ini pertumbuhan penduduk
dan ekonominya sangat tinggi. Tidak
dapat terus menerus membakar
batubara untuk memenuhi kebutuhan
energi, karena batubara energi yang
tidak terbarukan, suatu saat akan
habis, dan pengaruhnya terhadap
kesehatan masyarakat Jawa akan
buruk.
AA: Teknologi itu sesuatu yang harus
berani dikembangkan, tahun 80an,
India dan Cina posisinya sama dengan
Indonesia, mereka sekarang sepuluh,
duapuluh kali lebih maju dari kita. Itu
merupakan hasil kombinasi berbagai
kebijakan-kebijakan. Kebijakan finan-
sial yang baik, kebijakan teknologi yang
baik,kebijakanalihteknologiyangbaik.
Kita tidak boleh menutup mata dari
pengalaman-pengalaman orang lain.
Kita bisa mencontoh negara-negara
lain misalnya Jepang, pada zaman
resotrasi meiji, dimana Jepang melaku-
kan perbuahan besar-besaran, beru-
bah dari negara yang tertutup menjadi
negara yang mengembankan tekno-
logi. Perkembangan teknologi Korea,
dalam bidang nuklir mereka sudah
independen. Cina memiliki kebijakan
untuk sebagian membeli teknologi,
untuk menghindari resiko kegagalan
mengembangkan teknologi. Mereka
ME: Kira-kira apa yang bisa kita
lakukan untuk memajukan teknologi
energidinegarakita?
cucuyangsudahbesar-besar.
AA: Kesejahteraan? Kalau program
kesejahteraan kan basisnya pasal 33
UUD, sumber daya alam untuk
kesejahteraan rakyat. Tapi definisi
kesejahteraan harus dibuat sustain-
able, sehingga menjadi bisa berkem-
bang oleh dirinya sendiri, tidak boleh
disubsidi, karena subsidi akan mengu-
rangi kemampuan pada sektor yang
lain. Untuk energi, Indonesia harus
pelan-pelan mencoba menggunakan
energi terbarukan. Energi laut harus
disurvey, mana yang bisa dilakukan,
energi angin harus dimanfaatkan,
batubara harus dikurangi pelan-pelan
karenapengotoranudara.
Potensi geothermal yang ada saat ini
27ribu megaWatt, itu masih kurang,
tapi di seluruh dunia orang mencari
sumber geothermal lapisan batuan
dalam yang lebih dalam dari 3000
meter. Orang Amerika menganggap
apabila mereka bisa mengembangkan
geotermal lapisan dalam, Amerika
akanselfsustaindalamhalenergi.
AA: Masalah PLTN itu diakibatkan
karena sebagian LSM di Indonesia
terlalu mempercayai pendapat luar
negeri, yang mengatakan bahwa SDM
Indonesia ini belum bisa dipercaya
dalam menangani PLTN. Menurut luar
negeri, orang Indonesia jika disuruh
ME: Kira-kira menurut Bapak apa yang
diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan di negara kita, terutama
yangberhubungandenganenergi?
ME: Bagaimana tanggapan Bapak
tentang implementasi PLTN di
Indonesia?
bisa meyakinkan Eropa dan Amerika
untuk share teknologi dengan mereka,
mengapakitatidakbisa?
AA : Itu betul, waktu itu tahun '78, UFO
itu sempat saya foto, kebetulan waktu
itu saya bawa kamera dan lensa tele.
Waktu itu kami naik mobil sepulang
dari pabrik di Pasuruan, mau pulang ke
Surabaya, di daerah Gempol saya liat
langit ke arah barat. Saya liat ada benda
yang jatuh dengan ekor yang panjang
sekali, jatuhnya pelan. Kemudian saya
turun dari mobil, dan mengambil foto.
Saya berpikir, kalau benda itu jatuh
kenatanahpastimeledak,tapiternyata
benda itu mendadak membelok ke
arah timur dalam waktu yang cukup
lama. Kemudian fotonya saya afdruk
dan kemudian saya laporkan ke LAPAN,
kemudianhasilnyadibeliolehmereka.
Pak Ariono dalam waktu dekat ini akan
menerbitkan beberapa buku tentang
energi yang berjudul: Pembangkit
Listrik Bersih Lingkungan, Perkemba-
ngan Energi Terbarukan Internasional,
Sistem Listrik Luar Jawa-Bali dengan
Energi Terbarukan, Geothermal
Outline.(JP)
ME: Sekedar tambahan: Kami
mendapatkan berita bahwa Bapak
pernah melihat UFO, bisa cerita sedikit
tentangitu?
ME: Terimakasih untuk kesempatan
wawancara ekslusif ini di sela-sela
kesibukan Bapak, semoga Bapak
Arionosehatselalu.
TOKOH
NOVEMBER 201032
menurut saya orang Indonesia
sudah cukup mampu menangani nuklir
akarta, Senin 11 Oktober 2010, Wakil Menteri Pekerjaan
Umum Hermanto Dardak, Dirjen Bina Marga Djoko
JMurjanto bersama dengan Tim Jembatan Selat Sunda
(JSS) Kementerian PU menerima kedatangan Tim Penelitian
dan Pengembangan (Litbang) dari Institut Teknologi Bandung
(ITB)untukmembahaspembangunanjembatanantarpulaudi
Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, direkomendasikan
pemakaian sumber energi terbarukan untuk kebutuhan
penggunaan energi listrik di jembatan. Hal tersebut
dirangkum dalam konsep Renewable Energy for Sustainable
Bridge.
Pada 2014 Jembatan Selat Sunda diharapkan sudah mulai
pembangunan dengan perkiraan waktu penyelesaian 5 -10
tahun. JSS diprediksi akan menjadi kawasan strategis. Untuk
itu, diperlukan diperlukan rencana pembangunan yang
matang untuk dapat menyatukan 80% potensi perekonomian
diPulauJawadanPulauSumatera.
Tim ITB yang terdiri dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Fisika,
KK-Oseanografi, KK-Sains Atmosfer, dan KK- Teknik Kelautan
juga mengungkapkan paradigma baru dalam pembangunan
jembatandiIndonesia:
?tetap membangun kehidupan dan sumber pembelajaran
barudiwilayahlepasdaratan.
?dengan adanya jembatan antar pulau tidak berakibat
meratakanpulakerusakanlingkungandandaratan,tetapi
menyelamatkan dan memperbaiki kualitas potensi
daratan.
?mengurangi eksploitasi potensi daratan sebagai pusat
aktivitas kehidupan, tetapi membangun kemampuan
memanfaatkan potensi & kekayaan laut untuk kehidupan
masadepan.
dijelaskan bahwa Sustainable Bridge adalah suatu konsep
untuk menjaga kondisi jembatan agar tahan lama, bekerja
pada kondisi optimum dan biaya perawatannya rendah
Konsep Sustainable Bridge terbagi menjadi dua bagian besar
yaitu, Asset Sustainability dan Energy Sustainability. Yang
dimaksud Asset Sustainability adalah penerapan monitoring
aset jembatan mencakup kondisi kesehatannya, kondisi
operasinya, instumentasi pengukurannya dan sistem
informasi aset yang berada di jembatan. Sedangkan yang
dimaksud Energy Sustainability adalah penggunaan energi
independen, energi terbarukan dan juga sistem hibrid yang
dapat menyokong segala kebutuhan listrik pada jembatan
misalkan untuk pencahayaan jalan & art, tanda keamanan &
emergensi, operasional sistem (gerbang tol, CCTV, monitoring
trafik, sistem komunikasi), untuk pekerjaan perawatan
jembatan dan juga untuk monitoring kesehatan dan kinerja
jembatan.
“Pembangunan JSS ini merupakan sebuah megaproyek. Oleh
karena itu kami menyambut baik kedatangan Tim Litbang ITB
dalam inovasi-inovasinya untuk bisa dipadupadankan dengan
TimJSSdaripemerintah,”ujarHermantoDardak.
Djoko Murjanto juga mengatakan, “Kami harapkan ini bukan
hanya sekedar teknologi Litbang saja, persoalannya adalah
bagian-bagian mana yang dapat digunakan dalam pembangu-
nan pada jembatan nantinya. Agar bagian teknologi tersebut
kiranya dapat diujicoba terlebih dahulu”. Oleh karena itu
Djoko mengharapkan konsep-konsep tersebut dapat segera
diujicobakan pada jembatan yang sudah ada dahulu seperti
Jembatan Suramadu, dimana saat ini kebutuhan listriknya
dipenuhidenganmenggunakangeneratordiesel.
Tim Litbang ITB juga mengungkapkan bahwa potensi energi
terbarukan yang dapat dipanen (energy harvesting) adalah
energi surya, angin dan laut. Sedangkan sumber energi
terbesar dapat diperoleh dari laut yang terdiri dari energi
arus, gelombang, pasang surut, perbedaan suhu dan salinitas
air laut. Energi tersebut dapat dipanen dengan 4 jenis konsep
konversi energi yaitu energi kinetik dari arus dan gelombang
laut, energi potensial, teknologi osmosis, dan Ocean Thermal
EnergyConversion(OTEC).
Wakil Menteri PU
Hermanto
Jembatan Suramadu
Paradigma Sustainable Bridge
NOVEMBER 201034 NOVEMBER 2010 35
BERITA NASIONAL BERITA NASIONAL
NEWS FLASH
akarta, 11 Oktober 2010 -
J Direktur Utama
PLN Dahlan Iskan PT PLN (Persero)
menyampaikan akan membangun pem-
bangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan
kapasitas 1 MW untuk menggantikan
pembangkit listrik tenaga diesel 600kW
yang tenggelam akibat banjir bandang di
Wasior, Papua Barat. PLTS tersebut akan
dibangun di atas tanah seluas 2 hektar dan
akanmemakanwaktuselama3bulan.
unaken, 28 Oktober 2010 - PLN akan
Bmembangun pembangkit listrik tenaga
surya dengan kapasitas 335KW, di Pulau
Bunaken, Sulawesi Utara. Menurut General
Manager PT PLN Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah dan Gorontalo, Wirabumi Kaluti
"Sesuai jadwal direncanakan pembangunan
PLTS tersebut akan beroperasi pada Desem-
ber 2010, sehingga diharapkan sebelum
Hari Raya Natal masyarakat sudah dapat
menikmatiPLTStersebut,”
akarta, 2 November 2010 - Direktorat
JJenderal Energi Baru Terbarukan dan
Konservasi Energi (DJEBTKE) mengadakan
Sarasehan untuk membahas Roadmap
Energi Baru Terbarukan yang bertempat di
Nareswara, Gedung Smesco–UKM. Acara
yang bertema "Memperkuat Jaringan
Komunitas Energi Baru Terbarukan dalam
rangka Pencapaian Visi Energi 25/25". Visi
Energi 25/25 menekankan kepada 2 hal
penting yaitu upaya konservasi energi di sisi
pemanfaatan untuk menekan laju penggu-
naan energi nasional, dan upaya diversifi-
kasi energi di sisi penyediaan dengan
mengutamakanenergibaruterbarukan.
Pembicara yang hadir diantaranya dari
Pemerintah yaitu Dirjen EBTKE-ESDM,
Kepala BPPT, Dirjen Basis Industri Manu-
faktur Kementerian Industri, Deputi Bidang
Usaha Strategis dan Manufaktur Kemen-
terian BUMN, dan Deputi Bidang Pengenda-
lian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan
Iklim Kementerian Lingkungan Hidup.
Sedangkan dari non Pemerintah hadir
perwakilan dari setiap klaster energi baru
dan energi terbarukan yaitu Abadi
Poernomo (Panas Bumi), Paulus Tjakrawan
(Bahan Bakar Nabati), Djoko Winarno
(Minihidro dan PLTA), Donny Achiruddin
(Energi Samudra), Nany Wardhani (Energi
Surya), Soeripno (Energi Angin), Agus
Nugroho (Biomass), Sutaryo Supardi (Energi
Nuklir), Achyar Oemri (Fuel Cell), dan Samy
Hamzah(CoalBedMethane).
RENEWABLE ENERGY
FOR SUSTAINABLE BRIDGE
onferensi Energi yang berlang-
sung pada tanggal 12-13 Okto-
Kber 2010 di Gedung Bergengsi
Rote Rathaus, Berlin, telah selesai dan
berhasil mencapai tujuannya untuk
menyebarluaskan berbagai informasi
terkait hydrocarbon dan Energi Baru
Terbarukan (EBT). Kegiatan interna-
sional pertama yang digagas oleh PPI
Jerman dengan KBRI Berlin dan
Kementerian ESDM ini, dihadiri lebih
dari 190 peserta,kepentingan di bidang
energi terbarukan, baik dari Indonesia
maupunJerman.
Para ahli energi Jerman dan Indonesia
konferensi yang bertema Toward the
Sustainability of Energy in Indonesia:
Hydrocarbon Outlooks and Trends of
Renewable Energy ini mempunyai
pandangan yang sama. Indonesia,
mempunyai potensi yang sangat besar
untuk mengembangkan EBT seperti
panas bumi (geothermal), tenaga air
(hydro), energi surya, energi angin dan
biomassa, dalam rangka kelangsungan
ketersediaanenergi.
Proyeksi penggunaaan EBT pada tahun
ini4,4%; masih dianggap jauh di bawah
pemanfaatan energi fosil seperti batu-
bara (30,7%), minyak bumi (43,9%) dan
gas bumi (21%). Pemerintah Indonesia
juga telah menetapkan target untuk
meningkatkan kontribusi energi terba-
rukan menjadi 17% pada tahun 2025.
Bahkan, Kementerian ESDM telah
menetapkan visi EBT 25/25, yaitu per-
sentasepenggunaanEBTpadatahun
andung, Kamis 4 November
2010. Pendidikan Teknik Fisika
Bdi Indonesia telah berumur 60
tahun. Dan Teknik Fisika ITB adalah
pionir dari pendidikan Teknik Fisika di
Indonesia. Oleh karena itu, untuk
memperingati berdirinya Teknik Fisika
dan merefleksikan kembali apa saja
yang telah Teknik Fisika berikan untuk
Indonesia, maka diadakan suatu acara
memperingati 60 Tahun Teknik Fisika
yang bertajuk “Dari Teknik Fisika untuk
Indonesia”. Rangkaian acara 60 Tahun
TeknikFisikaterdiridari:
OPENING,
Kamis, 4 November 2010 di Aula Barat
ITB dengan tema “Refleksi Teknik Fisika
Selama 60 Tahun” yang dihadiri
Rektorat ITB, dosen Teknik Fisika,
pengurus IATF (Ikatan Alumni Teknik
Fisika ITB), dan seluruh peserta lomba.
Diisi dengan penayangan video
pejalanan Desa Mitra, video Teknik
Fisika selama 60 tahun kebelakang dan
pengisi acara dari Keluarga Paduan
AngklungSMAN3Bandung.
IEPE (Innovation and Engineering
Physics Expo) terdiri dari 2 event
1. PRESENTASI LOMBA INOVASI
ILMIAH, 4-5 November 2010 di
Auditorium CC Timur ITB. Dengan
tema: “Teknologi Energi Tepat
Guna Untuk Masa Depan Indo-
nesia”
2. PAMERAN TEKNOLOGI ENERGI,
4-5 November 2010, di Lapangan
CC Timur, ITB. Pada Pameran
2025 bisa 25% dari penggunaan selu-
ruhenergi.
KaryaTulisIlmiah
Konferensi semakin bermakna karena
membahas berbagai isu terkait
pengembangan energi terbarukan di
Indonesia dengan melibatkan kalangan
pemerintah, akademisi, institut riset,
pengusaha, dan peran aktif generasi
penerus bangsa Indonesia yang sedang
menempuh studi baik di dalam negeri
(antara lain, Jepang, Swedia, Norwegia
danBelanda).Perannyatadarigenerasi
muda dalam memikirkan masa depan
bangsa sangat menonjol. Hal ini
terlihat daripaper terkait pengem-
bangan energi terbarukan di Indonesia
yang diterima oleh panitia, dimana
sebanyak 30 paper telah terpilih untuk
dipresentasikandalamkonferensi.
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan
(diantaranya pengorganisasian dan
comprehensiveness), memutuskan
pemenang kontes karya tulis ilmiah.
Penyaji paper terbaik untuk kategori
mahasiswa undergraduate adalah
Dyah Raysa Laksitoresmi (IPB Bogor)
dengan topik “Gel Biothanol Made
From Seaweed Industrial Waste With
Carboxymethylcellulose (CMC)
Thickening Agent as Alternative
HouseholdCookingFuel“,sedanguntuk
kategori graduate adalah Maria Elfani
(London Metropolitan University)
dengan topik “Renewable Energy and
Its Impact on Employment in
Indonesia“. Suwarno, mahasiswa asal
Teknologi Energi ini terdapat
puluhan stand yang menyajikan
perkembangan teknologi Indo-
nesia dari berbagai perusahaan,
perkumpulan keprofesian, pergu-
ruantinggi.
GALELOBOT
(GaneshaLineFollowerRobot)2010
4-5 November 2010 di Aula Barat ITB
dengan tema “Find Your Way Through
The Maze”. 150 Tim dari berbagai
Universitas dari seluruh Indonesia
saling berlomba menunjukkan keah-
liannya dalam bidang Line Follower
Robot yang merupakan sebuah mesin
yang dapat bergerak mengikuti sebuah
garis secara otomatis dan seolah
mempunyai kecerdasan dan berfikir
mandiri.
KONFERENSI TEKNIK FISIKA SELURUH
INDONESIA terdiri dari 2 event
1. SEMINAR PENELITIAN MAHASISWA
DAN ALUMNI, Kamis, 4 November
2010 bertempat di R. Multimedia
9311 Gd. T.P. Rachmat Kampus ITB
dengan tema “Energi dan Instru-
mentasi sebagai Core Competence
Teknik Fisika", dengan panelis:
Suharna Surapranata (Menristek RI
2009-2014) , Edi Leksono (TF-ITB),
Andi Rahmadiansyah (TF-ITS), Ucuk
Darussalam (TF-UNAS) dan Andang
WidiHarto(TF-UGM).
2. KONFERENSI DOSEN, 4-5 November
2010 di Ruang Seminar Teknik Fisika
lt.1 ITB. Konferensi ini membahas
mengenai perkembangan Teknik
ITS Surabaya yang sedang belajar di
Norwegia dengan topik “Modified
Lithium Borohydride for Mobile
Hydrogen Storage“ berhasil menyabet
penghargaan untuk kategori topik
paling mempunyai prospek untuk
diterapkan di Indonesia di masa depan.
Penghargaan kepada para pemenang
disampaikan oleh Adolf Guggemos,
Manajer Pemasaran Wilayah Asia,
Voith Hydro Holding GmbH & Co.KG
Jerman.
Para mahasiswa merasa senang karena
nantinya mereka mempunyai kesem-
patan untuk menerapkan keterampilan
yang diperoleh di Jerman,atau
menciptakan kesempatan kerja di
negara lain, dengan memanfaatkan
jasa dari Pusat untuk Integrasi dan
Migrasi (CIM). Lembaga tersebut selain
memberikan jasa bantuan keuangan,
juga menyediakan jasa informasi dan
konsultasi, penempatan kerja, dan
jejaring.
Pada penutupan, Dubes RI untuk Re-
publik Federal Jerman, Eddy Pratomo,
menyampaikanrasabangganyakepada
para mahasiswa generasi penerus
bangsa. Di sela-sela studi, masihdirinya
untukikutpermasalahan bangsa dan
memberikan masukan yang relevan
terhadap masa depan bangsa dalam
topiksedang hangat di dunia, energi
terbarukan. Lebih lanjut, Dubes
mengharapkan adanya penyeleng-
garaan secara berkesinambungan.
(Sumber:KBRIBerlin).
Fisika di masing-masing universitas/
institut yang ada di Indonesia.
Diharapkan konferensi ini menjadi
inisiasi terbentuknya ikatan alumni
Teknik Fisika se-Indonesia serta
masyarakatTeknikFisikaseIndoesia.
MOTIVATION TALKSHOW 60 TAHUN
TEKNIK FISIKA
Sabtu, 6 November 2010 bertempat di
Aula Barat ITB dengan tema “Dari
Kampus Untuk Bangsa: Kupas tuntas
Perjalanan Alumni Teknik Fisika ITB”
dengan pembicara, Dr. Ir. Fadel
Muhammad (Menteri Kelautan dan
Perikanan), Ir. Karen Agustiawan
(Direktur Utama PT. Pertamina), Ir.
Budiono Kartohadiprodjo (Pimred
GATRA), dan Ir. Rama Royani atau Abah
Rama (Pakar Talent Mapping Indone-
sia, PT. Limawira Wisesa, Lead pro
Consultant), dengan moderator Prabu
Revolusi(NewsAnchorMetroTV).
TEMUALUMNI
Sabtu, 6 November 2010 bertempat di
Aula Timur ITB dimaksudkan untuk
menghimpun kembali alumni Teknik
Fisika ITB beserta keluarga sehingga
sesamaalumnidapatlebihmengakrab-
kan diri dan memperkuat tali silatu-
rahmi.
CLOSINGEVENT
Sabtu, 6 November 2010, bertempat di
Lapangan CC Barat ITB yang dimeriah-
kan oleh: NAIF, White Shoes & The
Couples Company, -Baby Eats Crackers,
Keluarga Paduan Angklung SMAN 3
Bandung dan Band Alumni/Mahasiswa
TeknikFisikaITB.
RENEWS 2010:
Membuka Peluang
Peningkatan Kerjasama
Energi RI-Jerman
BERITA NASIONAL BERITA INTERNASIONAL
NOVEMBER 201036 NOVEMBER 2010 37
60 Tahun
Teknik Fisika
“Teknik Fisika untuk Indonesia.”
residen Maladewa, Mohamed
PNasheed (terlihat pada gambar)
sedang membantu memasang 48 solar
panel di atap rumahnya di ibukota
Maladewa,Male.PemimpinMaladewa
ini merupakan aktivis yang sudah lama
aktifdalamhalperubahaniklim.
Menurut sang Presiden, dengan
dipasangnya panel surya pada atap
rumahnya, penghematan akan
mencapai $300.000 dalam biaya listrik
dan 195 ton karbon dioksida, selama
umur pemakaian panel surya
Presiden Nasheed memilih sumber
energi yang tidak berpolusi karena
negara yang dipimpinnya merupakan
negara kepulauan dengan ketinggian
permukaan tertinggi hanya 2,5 meter
di atas permukaan laut. Merupakan
tempat yang sangat rentan apabila
permukaan laut naik akibat
perubahan iklim.
ina saat ini akan membangun
Csalah satu ladang turbin angin
lepas pantai terbesar di dunia dengan
kapasitas 300 MW menyamai rekor
ladang angin Thanet di Inggris saat ini.
Ladang angin akan di bangun di teluk
Bohai dan akan rampung pada tahun
2020, projek ini merupakan salah satu
langkah pemerintah Cina untuk
memenuhi program 750 GW dari
energi angin. (cleantechnica.com)
ebuah terobosan dilakukan oleh
Sdua mahasiswa di Massachusetts
Institute of Technology (MIT) Amy
Bilton dan Leah Kelley, dipimpin oleh
profesor Steven Dubowsky yang
menbuat mesin desalinator dengan
tenaga dari energi surya. Hasilnya,
prototip sistem yang dibuat bisa
menghasilkan 80 galon atau 302.4
liter air sehari dalam kondisi cuaca
yang berubah-ubah. Teknologi yang
sangant bermanfaat untuk daerah
bencana atau terpencil yang tidak
mendapatkan pasokan listrik.
anberra bersiap menjadi ibukota
Cmobil elektrik (EV) yang ditandai
dengan pendaftaran pertama sebuah
EV, yakni Blade Electron buatan
Australia dan tibanya iMiEV keluaran
Mitsubishi, sebagaimana diberitakan
Mingguan CityNews pekan ini.
NOVEMBER 201038 NOVEMBER 2010 39
BERITA INTERNASIONAL BERITA INTERNASIONAL
NEWSFLASH
alah satu segmen pasar energi
Ssurya yang belum berkembang
secepat dengan pasar perumahan dan
skala pabrik pembangkit listrik adalah
pasar komersial, yaitu, untuk instalasi
mulai dari 1 MW hingga 10 MW, yaitu
ukuran yang biasanya diinstal pada
bisnis komersial. Hal tersebut akan
berubah seiring dengan dimulainya
projekini.
Bulan Oktober tahun ini perusahaan
farmasi Amerika GlaxoSmithKlin (GSK)
yang berbasis di Pennsylvania akan
mulai memasang susunan modul surya
di gedung distribusinya di kota York
Pennsylvania. Susunan tersebut akan
menjadi susunan di atas atap yang
terbesar yang ada di Amerika Utara.
Setelah selesai terpasang, total 11000
panel surya akan membangkitkan
listrik hingga 3-MW, panel sebanyak itu
akan memenuhi atap seluas seukuran
tujuhlapangansepakbola.
Hampir 100 pekerja akan mengha-
biskan waktu dua bulan untuk menaik-
kan panel surya dengan derek, mema-
sangnya pada atap gedung dan menya-
tukannya dalam satu jaringan sistem
pembangkit listrik. Rencananya kon-
traktor akan memasanng 500 panel per
hari.
GSK menerima bantuan dari pemerin-
tahdaninsentifsuryauntukmembantu
pendanaan projek ini. Satu juta dollar
dari pemerintah daerah Pennsylvania
dan 4,1 juta dollar dari pemerintah
federalAmerika.
(renewableenergyworld.com)
Beberapaahlimulaimencarimedialain
yang bersifat seperti baterai isi ulang.
Hanya saja yang disimpan bukan
muatan listrik layaknya baterai, tetapi
panas yang sewaktu-waktu dapat dile-
pas dan diisikan kembali. Ruthenium,
molekul yang mempunyai ditemukan
di tahun 1996 menjadi alternatif satu-
satunya yang memiliki karakteristik
sepertibateraiisiulang.
Beberapa waktu lalu, para peneliti
berhasil mengungkap cara kerja
molekul ruthenium atau lebih tepatnya
fulvalene diruthenium yang bisa diatur
untuk menyimpan dan melepas panas.
Pemahaman cara kerja ruthenium
tersebut dipublikasikan di jurnal
Angewandte Chemie pada 20 Oktober
2010 lalu oleh Yosuke Kanai dari Law-
rence Livermore National Laboratory,
Varadharajan Srinivasan dan Jeffrey C.
Grossman dari Fakultas Tekni dan Ilmu
Bahan - MIT, Steven K. Meier, K dan
Peter C. Vollhardt dari University of
California-Berkeley.
Ruthenium bekerja dengan cara yang
unik. Strukturnya akan berubah ketika
menyerap sinar matahari, dan berada
pada tingkat energi yang lebih tinggi
dibanding dalam kondisi stabilnya.
Untuk mengembalikan ke kondisi
stabilnya, hanya diperlukan sedikit
panas atau sebuah katalis untuk
memicunya. Hasilnya, perubahan
struktur molekul kembali ke tingkat
energi yang lebih stabil akan melepas
panas hingga mencapai 200 derajat
Celcius. Cukup panas untuk langsung
digunakan sebagai pemanas ruangan
ataupun memutar turbin untuk meng-
hasilkanlistrik.
Pengetahuan tentang bagaimana
molekul ruthenium bekerja akan mem-
berikan jalan bagi riset untuk menda-
patkan molekul-molekul lain yang
mempunyai struktur dan karakteristik
yang sama dengan ruthenium yang
mahal dan termasuk langka guna
menghasilkan baterai panas yang bisa
diisiulangdimasadepan.(planethijau)
Dimulainya Instalasi Pembangkit Listrik
Skala Besar untuk Komersial
Ilmuwan Temukan Cara Yang Lebih Baik
Untuk Menyimpan Panas Matahari
anas yang dihasilkan matahari
saat ini bisa disimpan tetap
Pdalam bentuknya oleh garam
cair atau dalam bentuk energi lain oleh
baterai. Kedua teknologi itu hingga kini
masih diandalkan untuk menyimpan
energi tersebut. Hanya saja garam cair
membutuhkan sistem yang kompleks
untuk mentransfer panas dari fluida
kerja, sedangkan baterai masih menyi-
sakan loses energi atau hilangnya
energi ketika terjadi proses peminda-
handanperubahanenergi.
al tersebut bukanlah hal yang
mustahil karena pengemba-
Hngan dari teknologi pembang-
kit listrik tenaga nuklir telah dapat
menciptakanreaktor-reaktorminiyang
aman. Sebagian besar Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) memiliki
ukuran raksasa, cukup besar untuk
memenuhi kebutuhan energi sebuah
kota berukuran sedang. Setiap PLTN
pembangkitannya bisa menghabiskan
miliaran bahkan trilyunan rupiah. Tidak
heran lusinan purwarupa reaktor kecil
bersaing untuk menarik perhatian
industri sebagai alternatif bahan bakar
rendah emisi. Jika reaktor mini diran-
cang sebagai modul-modul, maka satu
unit mungkin mampu memenuhi
kebutuhan satu kota terpencil. Di
negara berkembang, reaktor kecil akan
mengurangi tekanan yang ditanggung
oleh jaringan listrik yang rapuh.
Kekuatannya bisa ditambah secara
bertahap dan bisa menjadi daya tarik
bagi produsen energi dengan dana
terbatas.
Indonesia adalah negara dengan popu-
lasi penduduk nomor 4 di dunia, na-
mun satu-satunya yang tidak meman-
faatkan PLTN. China, India dan Amerika
sudah menggunakan PLTN untuk
memenuhi kebutuhan listrik negara-
nya. Bahkan, negara-negara penghasil
minyak bumi seperti Uni Emirat Arab
dan Jordania sudah mempertimbang-
kan PLTN sebagai salah satu sumber
energi yang akan dimanfaatkan. Saat
ini Uni Emirat Arab telah menanda-
tangani kontrak kerjasama dengan
Korea untuk membangun PLTN
berkapasitas 4 x 1400MW pada tahun
2020.
Namun, pembangunan PLTN yang
cukup besar masih menghadapi
tantangan berupa anggaran yang besar
maupun penolakan beberapa pihak.
Akan tetapi dengan adanya dukungan
penggunaan nuklir dan kebutuhan
akan energi listrik yang begitu tinggi
maka beberapa propinsi di Indonesia
menyetujui untuk membangun PLTN di
wilayahnya. Wali Kota Pangkalpinang,
Zulkarnain Karim, menyatakan peme-
rintah Bangka Belitung telah menye-
diakan dua lokasi untuk pembangunan
PLTN yaitu Pulau Lepar di Bangka
Selatan dan Pulau Nanduk. "Dua pulau
seluas 2.407 hektar itu cukup strategis
dibangun PLTN karena tidak berpeng-
huni,"ujarnya.
Berbeda dengan PLTN yang berukuran
besar, PLTN mini berukuran kecil dan
relatiflebihmudahuntukdioperasikan.
Beberapa purwarupa reaktor mini,
seperti yang dirancang oleh NuScale
Power berupa reaktor kecil yang
didinginkan oleh air yang mirip dengan
reaktor kuno yang digunakan pada
kapal perang. Sementara reaktor lain
yang lebih modern, Toshiba dan
Institut Penelitian Pusat atas Industri
Tenaga Listrik di Jepang sedang
meneliti “baterai nuklir” yang berpen-
dinginnatriumcair.
Reaktor tersebut dapat dikirim dalam
keadaan modular dan dipasang di
bawah tanah dan mampu menghasil-
kan 10 MegaWatt (MW) selama 30
tahun lamanya sebelum diperlukan
pengisian ulang bahan bakar. Galena,
sebuah desa di Alaska sedang
bernegosiasi untuk menjadi pelanggan
pertama. "Selain lebih murah,
beberapa reaktor kecil secara bawaan
lebih aman", kata Vladimir Kuznetsov
dariBadanTenagaAtomInternasional.
Kehadiran reaktor-reaktor baru, tentu
saja tetap mendatangkan persoalan
limbah radioaktif. Saat ini ada 56
reaktor yang sedang dibangun di
seluruh dunia, di China sendiri ada 19
buah. "Reaktor-reaktor kecil bisa
membantu dalam penyediaan energi,
tujuannya adalah meningkatkan
sumber energi rendah karbon dengan
cepat,” kata Richard Lester dari
Massachusetts Institute of Technology
(MIT). Syaratnya, para pembuat kebija-
kan bisa diajak kerja sama. Di Amerika
Serikat para pejabat mengatakan
beberapa desain mungkin mendapat-
kan sertifikasi dalam lima tahun ini.
Sementara desain yang lebih inovatif
mungkin butuhkan waktu lebih lama.
(NarendraPrataksita)
Sumber: nationalgeographic.co.id,
warintek.ristek.go.id,
antaranews.com,
tempointeraktif.com,
batan.go.id
INOVASI INOVASI
NOVEMBER 201040 NOVEMBER 2010 41
Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir Mini
“Satu kota kecil punya reaktor nuklir sendiri?”
Produk NuScale
PLTNMiniNuScale
45megawatt
Reaktor dengan teknologi pendingin yang cukup lama telah
digunakan yaitu dengan pendingin air. Cukup kecil untuk
didinginkan hanya dengan mesin pemindah panas, tanpa
pompa.
Carakerja
Air berfungsi menjadi pendingin dan “pengatur” :
Memperlambat neutron-neutron yang dipancarkan oleh
batang bahan bakar uranium (1), memungkinkan mereka
memecah atom uranium dalam jumlah lebih banyak. Batang
pengendali (2) meredam reaksi berantai. Air dipanaskan saat
melalui inti (3), lalu memanaskan tabung (4) untuk
menghasilkan uap air, uap air menyebabkan reaktor (5)
menggerakkan turbin. Agar tidak bocor, sistem dibenam di
dalam air. Reaktor seperti ini bebas karbon, relatif murah,
dan mestinya cukup aman.
Pipa Uap-turbin
Kolam air reaktor
Selubung reaktor
Tabung reaktor
Batang Pengendali
Kumparan penghasil uap
Batang bahan bakar
MODUL REAKTOR
Struktur penyangga
Lantai kolam
Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025
Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025
Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025
Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025
Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025
Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025

More Related Content

What's hot

Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis KinerjaDadang Solihin
 
PAPARAN EVALUASI SAKIP 2019 DPUPR OKI-ed.pptx
PAPARAN EVALUASI SAKIP 2019 DPUPR OKI-ed.pptxPAPARAN EVALUASI SAKIP 2019 DPUPR OKI-ed.pptx
PAPARAN EVALUASI SAKIP 2019 DPUPR OKI-ed.pptxAbizianMuah
 
SOP Administrasi Pemerintahan
SOP Administrasi Pemerintahan SOP Administrasi Pemerintahan
SOP Administrasi Pemerintahan Kacung Abdullah
 
Jurnal manajemen pelayanan publik
Jurnal manajemen pelayanan publikJurnal manajemen pelayanan publik
Jurnal manajemen pelayanan publikIam Ziqha
 
Permenpan No. 5/2012 Tentang Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) dan A...
Permenpan No. 5/2012 TentangJabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) dan A...Permenpan No. 5/2012 TentangJabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) dan A...
Permenpan No. 5/2012 Tentang Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) dan A...Tri Widodo W. UTOMO
 
Kuliah Kebijakan Publik
Kuliah Kebijakan PublikKuliah Kebijakan Publik
Kuliah Kebijakan PublikDadang Solihin
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9novyaindri29
 
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraPemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraTri Widodo W. UTOMO
 
Tugas perkembangan ii emosi dewasa awal
Tugas  perkembangan ii emosi dewasa awalTugas  perkembangan ii emosi dewasa awal
Tugas perkembangan ii emosi dewasa awalswirawan
 
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010 Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010 Dadang Solihin
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra KurniaR . Adhi Indra Kurnia
 
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPDKebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPDDadang Solihin
 
Penyebab dan ciri negara berkembang
Penyebab dan ciri negara berkembangPenyebab dan ciri negara berkembang
Penyebab dan ciri negara berkembangFrans Dione
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat Hardiyan Wijayanto
 
LAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRALAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRA93220872
 

What's hot (20)

Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis KinerjaKonsep Perencanaan Pembangunan Daerah  berbasis Kinerja
Konsep Perencanaan Pembangunan Daerah berbasis Kinerja
 
PAPARAN EVALUASI SAKIP 2019 DPUPR OKI-ed.pptx
PAPARAN EVALUASI SAKIP 2019 DPUPR OKI-ed.pptxPAPARAN EVALUASI SAKIP 2019 DPUPR OKI-ed.pptx
PAPARAN EVALUASI SAKIP 2019 DPUPR OKI-ed.pptx
 
Redesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintahRedesign sistem penganggaran pemerintah
Redesign sistem penganggaran pemerintah
 
SOP Administrasi Pemerintahan
SOP Administrasi Pemerintahan SOP Administrasi Pemerintahan
SOP Administrasi Pemerintahan
 
Jurnal manajemen pelayanan publik
Jurnal manajemen pelayanan publikJurnal manajemen pelayanan publik
Jurnal manajemen pelayanan publik
 
Permenpan No. 5/2012 Tentang Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) dan A...
Permenpan No. 5/2012 TentangJabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) dan A...Permenpan No. 5/2012 TentangJabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) dan A...
Permenpan No. 5/2012 Tentang Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) dan A...
 
Kuliah Kebijakan Publik
Kuliah Kebijakan PublikKuliah Kebijakan Publik
Kuliah Kebijakan Publik
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
 
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil NegaraPemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
Pemetaan Kompetensi Strategis Aparatur Sipil Negara
 
Makalah filsafat hasbi
Makalah filsafat hasbiMakalah filsafat hasbi
Makalah filsafat hasbi
 
Tugas perkembangan ii emosi dewasa awal
Tugas  perkembangan ii emosi dewasa awalTugas  perkembangan ii emosi dewasa awal
Tugas perkembangan ii emosi dewasa awal
 
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010 Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
 
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPDKebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
 
Penyebab dan ciri negara berkembang
Penyebab dan ciri negara berkembangPenyebab dan ciri negara berkembang
Penyebab dan ciri negara berkembang
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
LAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRALAKIP & RENSTRA
LAKIP & RENSTRA
 
Bab 07 Kebijakan Moneter (Kls XI)
Bab 07 Kebijakan Moneter (Kls XI)Bab 07 Kebijakan Moneter (Kls XI)
Bab 07 Kebijakan Moneter (Kls XI)
 
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintahKerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
 

Viewers also liked

Food and Beverage Industry Analysis in Indonesia
Food and Beverage Industry Analysis in IndonesiaFood and Beverage Industry Analysis in Indonesia
Food and Beverage Industry Analysis in IndonesiaMicha Paramitha
 
The future of luxury retail in Asia Pacific
The future of luxury retail in Asia PacificThe future of luxury retail in Asia Pacific
The future of luxury retail in Asia PacificCBRE Asia Pacific
 
Digital Marketing Landscape in Indonesia 2013
Digital Marketing Landscape in Indonesia 2013Digital Marketing Landscape in Indonesia 2013
Digital Marketing Landscape in Indonesia 2013Bayu Syerli Rachmat
 
Regional key account strategy: L'oréal
Regional key account strategy: L'oréalRegional key account strategy: L'oréal
Regional key account strategy: L'oréalPatrick (Pat) Harlow
 
Asia pacific country economic status
Asia pacific country economic statusAsia pacific country economic status
Asia pacific country economic statusLisa
 
MMAForum Indonesia 2015
MMAForum Indonesia 2015MMAForum Indonesia 2015
MMAForum Indonesia 2015Kerry Brown
 
The emerging markets growth story
The emerging markets growth storyThe emerging markets growth story
The emerging markets growth storyMcKinsey & Company
 
Indonesia FMCG Monitor, June 2015 | Kantar World Panel
Indonesia FMCG Monitor, June 2015 | Kantar World PanelIndonesia FMCG Monitor, June 2015 | Kantar World Panel
Indonesia FMCG Monitor, June 2015 | Kantar World PanelHenky Hendranantha
 
Digital Europe: Pushing the frontier, capturing the benefits
Digital Europe: Pushing the frontier, capturing the benefitsDigital Europe: Pushing the frontier, capturing the benefits
Digital Europe: Pushing the frontier, capturing the benefitsMcKinsey & Company
 
Consumer and Innovation Trends in Ready Meals
Consumer and Innovation Trends in Ready MealsConsumer and Innovation Trends in Ready Meals
Consumer and Innovation Trends in Ready MealsDatamonitor Consumer
 
Consumer and Innovation Trends in Savory Snacks
Consumer and Innovation Trends in Savory SnacksConsumer and Innovation Trends in Savory Snacks
Consumer and Innovation Trends in Savory SnacksDatamonitor Consumer
 

Viewers also liked (14)

Functional Beverage Industry-Trends Challenges & Developments_2014
Functional Beverage Industry-Trends Challenges & Developments_2014Functional Beverage Industry-Trends Challenges & Developments_2014
Functional Beverage Industry-Trends Challenges & Developments_2014
 
Food and Beverage Industry Analysis in Indonesia
Food and Beverage Industry Analysis in IndonesiaFood and Beverage Industry Analysis in Indonesia
Food and Beverage Industry Analysis in Indonesia
 
The future of luxury retail in Asia Pacific
The future of luxury retail in Asia PacificThe future of luxury retail in Asia Pacific
The future of luxury retail in Asia Pacific
 
Digital Marketing Landscape in Indonesia 2013
Digital Marketing Landscape in Indonesia 2013Digital Marketing Landscape in Indonesia 2013
Digital Marketing Landscape in Indonesia 2013
 
Unilever
UnileverUnilever
Unilever
 
Regional key account strategy: L'oréal
Regional key account strategy: L'oréalRegional key account strategy: L'oréal
Regional key account strategy: L'oréal
 
Asia pacific country economic status
Asia pacific country economic statusAsia pacific country economic status
Asia pacific country economic status
 
MMAForum Indonesia 2015
MMAForum Indonesia 2015MMAForum Indonesia 2015
MMAForum Indonesia 2015
 
The emerging markets growth story
The emerging markets growth storyThe emerging markets growth story
The emerging markets growth story
 
Smartwatch Market Trend in Indonesia 2015
Smartwatch Market Trend in Indonesia 2015Smartwatch Market Trend in Indonesia 2015
Smartwatch Market Trend in Indonesia 2015
 
Indonesia FMCG Monitor, June 2015 | Kantar World Panel
Indonesia FMCG Monitor, June 2015 | Kantar World PanelIndonesia FMCG Monitor, June 2015 | Kantar World Panel
Indonesia FMCG Monitor, June 2015 | Kantar World Panel
 
Digital Europe: Pushing the frontier, capturing the benefits
Digital Europe: Pushing the frontier, capturing the benefitsDigital Europe: Pushing the frontier, capturing the benefits
Digital Europe: Pushing the frontier, capturing the benefits
 
Consumer and Innovation Trends in Ready Meals
Consumer and Innovation Trends in Ready MealsConsumer and Innovation Trends in Ready Meals
Consumer and Innovation Trends in Ready Meals
 
Consumer and Innovation Trends in Savory Snacks
Consumer and Innovation Trends in Savory SnacksConsumer and Innovation Trends in Savory Snacks
Consumer and Innovation Trends in Savory Snacks
 

Similar to Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025

Tugas mesin konversi energi (christopher danang p.k
Tugas mesin konversi energi (christopher danang p.kTugas mesin konversi energi (christopher danang p.k
Tugas mesin konversi energi (christopher danang p.kAkbarNugratama
 
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)indrainsanprasetyo
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overviewKgsRidwan
 
Membangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiMembangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiSaoloan Naiborhu
 
gambaran umum energi di indonesia Presentasi kelompok 1.pdf
gambaran umum energi di indonesia Presentasi kelompok 1.pdfgambaran umum energi di indonesia Presentasi kelompok 1.pdf
gambaran umum energi di indonesia Presentasi kelompok 1.pdfRahmatNuzulHidayat
 
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020MohammadAnandaRezaKu
 
Bppt outlook energi indonesia 2013
Bppt   outlook energi indonesia 2013Bppt   outlook energi indonesia 2013
Bppt outlook energi indonesia 2013Rattapong Rattahayo
 
POLEMIK PEMBANGUNAN PLTU BATANG
POLEMIK PEMBANGUNAN PLTU BATANGPOLEMIK PEMBANGUNAN PLTU BATANG
POLEMIK PEMBANGUNAN PLTU BATANGsari nurfiani
 
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015Teguh Prayogo
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdftamihakim
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfGbpGugun
 
Artikel potensi energi baru terbarukan
Artikel potensi energi baru terbarukan Artikel potensi energi baru terbarukan
Artikel potensi energi baru terbarukan Bima67
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanIbnu Siroj
 
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdfBuletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdfagungsudarsono1
 

Similar to Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025 (20)

Pkn
PknPkn
Pkn
 
Studi kelayakan
Studi kelayakanStudi kelayakan
Studi kelayakan
 
252832430 Studi Kelayakan
252832430 Studi Kelayakan252832430 Studi Kelayakan
252832430 Studi Kelayakan
 
Perencanaan ptlmh
Perencanaan ptlmhPerencanaan ptlmh
Perencanaan ptlmh
 
Tugas mesin konversi energi (christopher danang p.k
Tugas mesin konversi energi (christopher danang p.kTugas mesin konversi energi (christopher danang p.k
Tugas mesin konversi energi (christopher danang p.k
 
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
Makalah Sumber Daya Energi - PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu)
 
Buku 3 : Geothermal capital overview
Buku 3 : Geothermal  capital overviewBuku 3 : Geothermal  capital overview
Buku 3 : Geothermal capital overview
 
Membangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energiMembangun desa-mandiri-energi
Membangun desa-mandiri-energi
 
gambaran umum energi di indonesia Presentasi kelompok 1.pdf
gambaran umum energi di indonesia Presentasi kelompok 1.pdfgambaran umum energi di indonesia Presentasi kelompok 1.pdf
gambaran umum energi di indonesia Presentasi kelompok 1.pdf
 
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
Handout Science Class Energi Terbarukan 2020
 
Kebutuhan energi listrik
Kebutuhan energi listrikKebutuhan energi listrik
Kebutuhan energi listrik
 
Bppt outlook energi indonesia 2013
Bppt   outlook energi indonesia 2013Bppt   outlook energi indonesia 2013
Bppt outlook energi indonesia 2013
 
POLEMIK PEMBANGUNAN PLTU BATANG
POLEMIK PEMBANGUNAN PLTU BATANGPOLEMIK PEMBANGUNAN PLTU BATANG
POLEMIK PEMBANGUNAN PLTU BATANG
 
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015
Energi Terbarukan Kemendagri 09/2015
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
 
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdfBPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
BPPT - Outlook Energi Indonesia 2021.pdf
 
Artikel potensi energi baru terbarukan
Artikel potensi energi baru terbarukan Artikel potensi energi baru terbarukan
Artikel potensi energi baru terbarukan
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdfBuletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 

Indonesia Pimpin Energi Panas Bumi 2025

  • 1. INDONESIA 3 UNITED STATES OF AMERICA 1 PHILIPPINES 2 2025: INDONESIA PEMIMPIN ENERGI PANAS BUMI DUNIA 2025: INDONESIA PEMIMPIN ENERGI PANAS BUMI DUNIA EDISI NOVEMBER 2010 JAWA: RP 30.000,00 LUAR JAWA: RP 35.000,00 http://majalahenergi.com GLOBAL GEOTHERMAL ENERGY PRODUCTION 2010 Cover Story: RISET DIRESMIKANNYA DIRJEN EBTKE-ESDM FOKUS NENNY SAPTADJI, “ENERGI PANAS BUMI, SOLUSI UNTUK BANGSA.” PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGONTROL TEMPERATUR PADA REAKTOR BIOGAS PROF. ARIONO ABDULKADIR BERITA TERBARU ULASAN TOKOH RENEWABLE ENERGY FOR SUSTAINABLE BRIDGE KELISTRIKAN NASIONAL DAN SOLUSINYA
  • 2. SUSUNAN REDAKSI DAFTAR ISI Pemimpin Redaksi / Penanggung Jawab: Dr. Ir. Edi Leksono, M.Eng. Dewan Redaksi: Dr. Ir. Aman Mostavan, DEA. Brian Yuliarto,Ph.D Justin Pradipta, ST, MT. Irsyad Nashirul Haq, ST, MT. Billy Hamzah Fadli, ST. Reza Fauzi Iskandar, MT. Tim Kreatif: Moch. Dede Amin Munajat, ST Adi Bayu, ST. Ayunita Roesadiana, ST. Aji Faoji, ST. Sirkulasi: Ismail Al Anshori, ST Layout/Desain: Muhamad Kasyful Fuadi, ST Penerbit: Indowarehouse PT. Indowahana Bhineka Mandiri Alamat Redaksi: Jl. Titiran No. 7 Lt.2 Bandung 40133 E-mail: info@majalahenergi.com majalahenergi@gmail.com Web: http://majalahenergi.com FOKUS Diresmikannya EBTKE-ESDM Energi Panas Bumi PROFIL Prof. Dr. Ir. Ariono Abdulkadir, MSME. BERITA NASIONAL Renewable Energy for Sustainable Bridge 60 Tahun Teknik Fisika BERITA INTERNASIONAL Renews 2010 INOVASI PLTN Mini RISET Perancangan dan Implementasi Pengontrol Temperatur pada Reaktor Biogas ULASAN Kelistrikan Nasional dan Solusinya 6 30 34 37 40 44 46 EDISI NOVEMBER 2010
  • 3. ApaituMajalahEnergi? Majalah Energi adalah majalah semi ilmiah yang diterbitkan oleh PT Indowahana Bhineka Mandiri. Majalah Energi menawarkan wawasan global untuk isu-isu lokal dalam konteks penggunaan energi pada umumnya dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) pada khususnya. Konsep yang ditawarkan bukan hanya sebatas pembahasan di majalah dan juga dimungkinkan untuk diskusi di forum on-line secara langsung. Artikel-artikel yang dicetak pada majalah bukan hanya berasal dari ahli-ahli energi tetapijugamerupakanhasildiskusiaktualkomunitasforumon-line. MajalahEnergiterbittiapberapalama? SaatiniMajalahEnergiterbitrutinsetiap1bulansekali(ditambah edisikhusus). ApasajaisirubrikMajalahEnergi? Majalah Energi berisi informasi baik lokal, regional dan internasional mengenai perkembangan EBTKE berupa fokus, penelitian, beritaterkini,profil,review,resensibuku,agenda,tanyajawabdanlainlain. BagaimanacaraberlanggananMajalahEnergi? a.MelaluimarketingatausirkulasiMajalahEnergidiinfo@majalahenergi.com b.Menjadikontributor utamaMajalahEnergimakaakanotomotisdiberikanlanggananselama1tahun. SiapasajayangdapatmenulisdiMajalahEnergi? Setiap pelaku di bidang energi khususnya penggiat EBTKE, baik di institusi, perusahaan, akademisi dan masyakat umum yang mempunyaikegiatanterkaitisu-isuEBTKE. BagaimanacaramengirimkantulisanuntukditerbitkandiMajalahEnergi? Naskah asli (belum pernah dipublikasikan di majalah/jurnal/media lain) dapat disampaikan dalam bentuk softcopy dan dikirimkan viaemailkeredaksiMajalahEnergidenganformat(doc)kealamatinfo@majalahenergi.comatauCDdikirimkankealamat: RedaksiMajalahEnergi Jl.TitiranNo.7Lantai2,Bandung40133 ApamanfaatbagipenulisyangmenulisdiMajalahEnergi? ?Nama penulis (dan juga instansinya) akan semakin dikenal luas. Secara khusus nama penulis mudah dicari di search engine Google, Yahoo, Bing karena tulisan akan dimuat secara online di http://MajalahEnergi.com yang pada bulan September 2010 Pagevisitlebihdari20000kalidanberasaldari3000penggunayangberbeda. ?Mendapatkanpoinkredituntukkenaikanjabatan/pangkatdipegawainegeri ?Meningkatkankemampuandanpengalamanmenulisdimajalahilmiah ?MendapatkanlanggananMajalahEnergiselamaperiode1tahunyangdikirimkanlangsungkepenulis. ?Mendapathonorpenggantiriset/penulisansesuaikewenanganMajalahEnergi ApakahsetiaptulisanpastiakandimuatdalamMajalahEnergi? Setiap tulisan yang disampaikan kepada redaksi Majalah Energi tentu akan dinilai oleh tim redaksi untuk pemenuhan syarat dan kelayakan muatnya. Apabila tulisan dianggap layak diterbitkan, maka akan diberikan konfirmasi. Penulis bisa melakukan korespondensidenganredaksidialamat:info@majalahenergi.com. ApakahMajalahEnergipunyaakunTwitterdanFacebook? Bagiparapenggemarinternetdanpembacainfosecaraonline,MajalahEnergibisadiikutidi Twitter :@majalahenergi Facebook :http://www.facebook.com/majalahenergi Akan tetapi Majalah Energi bukan hanya memiliki akun Facebook dan Twitter saja, melainkan setiap pengguna website http://majalahenergi.com sistemnya dapat langsung teritegrasi dengan kedua jejaring sosial tersebut, sehingga pengguna dapat LOGIN VIA FACEBOOK , ataupun saat menulis artikel dan komentar maka akan secara otomatis AUTOPUBLISH TO FACEBOOK, AUTOPUBLISHTOTWITTER,danSHARETOPROFILE. PENGANTAR REDAKSITENTANG KAMI Pertama-tama kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah berkenan membuat penerbitan Majalah Energi menjadi kenyataan di tahun 2010 ini. Majalah Energi ini diharapkan mampu menjadi wadah komunitas dan media yang efektif untuk pertukaran informasi diantara para penyusun regulasi, praktisi, peneliti, industri dan masyarakat umum khususnya dalam bidang energi baru dan terbarukan. Majalah Energi menawarkan wawasan global untuk isu-isu lokal dalam konteks pembangkitan, konversi dan konservasi energi. Kami akan berusaha untuk mampu menyediakan berita, wawancara, ulasan dan informasi lainnya mengenai isu-isu baru dalam bidang energi baik lokal, nasional maupun internasional. Kami berharap majalah ini dapat memberikan liputan berita yang baik dengan tetap menjaga nilai-nilai jurnalisme. Majalah Energi akan diterbitkan setiap bulan dengan sajian satu isu rinci yang kami pandang sebagai edisi khusus. Beberapa isu energi baru dan terbarukan yang akan disajikan dalam majalah ini diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), konservasi energi dalam bangunan dan industri, fuel-cell, biomassa, bio-fuel, NOVEMBER 20104 energi laut dan lain-lain. Pada edisi perdana ini, Majalah Energi akan menampilkan topik energi panas bumi secara lebih rinci mengingat porsi energi panas bumi yang besar pada pembangunan pembangkit 10.000 MW tahap kedua. Hal ini sebenarnya tidak berlebihan karena Indonesia mempunyai potensi panas bumi sangat besar, yaitu sekitar 28.170 MW atau 30-40% potensi sumber daya panas bumi dunia yang tersebar di beberapa pulau Indonesia. Namun ironisnya, hingga saat ini energi panas bumi di Indonesia belum banyak dimanfaatkan. Walaupun energi panas bumi merupakan energi yang bersih, ramah lingkungan, berkelanjutan (sustainable) serta merupakan bentuk energi yang tidak mungkin diekspor atau dimanfaatkan ke tempat yang jauh dari sumbernya. Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pada PLTP, uap berasal dari reservoir panas bumi yang diproduksikan melalui sejumlah sumur yang dibor hingga kedalaman 2-3 km di bawah permukaanbumi. Selain isu mengenai energi panas bumi, pada edisi perdana ini juga akan disajikan masalah kebijakan nasional dalam energi baru terbarukan dan konservasi energi, pemanfaatan energi baru terbarukan untuk jembatan bentang panjang, berita-berita terkini termasuk beberapa informasi terkait tentang energi yang berhasil dikumpulkan oleh tim reporter. Pada saat ini tim redaksi juga sedang menyiapkan bahan- bahan yang akan diterbitkan pada edisi kedua dan kami memilih energi surya listrik sebagai isu pokok yang akan disajikan. Akhir kata, selamat menikmati Majalah Energi ini semoga tercipta komunikasi yang semakin efektif diantara pemangku kepentingan (stake holders) sehingga mampu meningkatkan kemampuan ipteks, keamanan dan ketahanan suplai energi nasional. Tim Redaksi
  • 4. NOVEMBER 2010 ada hari Selasa 24 Agustus 2010, di Gedung Kemen- terian ESDM telah dilantik Direktur Jenderal Energi PBaruTerbarukandanKonservasiEnergi(EBTdanKE).Ini merupakan posisi baru di Kementerian ESDM. Pembentukan direktorat baru tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 24 Tahun 2010 yang mulai berlaku 14 April 2010. Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengangkat Luluk Sumiarso menjadi Dirjen EBTKE pertama di lingkungan KementerianEnergidanSumberDayaMineral(ESDM). Menurut beliau dalam sambutannya, Pak Luluk mempunyai kapasitasuntukmenjadiDirjenEBTKEdenganpengalamannya yang pernah jadi Dirjen LPE, Sekjen dan Dirjen Migas. Beliau juga berharap dibawah kepemimpinan Luluk, dasar-dasar blueprintdanroadmappengembanganEBTKEbisadisusun. Dalam salah satu pasal di Perpres tersebut, Dirjen EBTKE bertugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang energi baru, terbarukan dan konservasienergi. Luluk Sumiarso, pria kelahiran Ponorogo 11 Mei 1951 lulusan Teknik Elektro ITB ini, masih tercatat sebagai salah satu Komisaris PT Pusri dan PT Pertamina (Persero) dan sebelum- nya menjabat sebagai staf ahli Menteri ESDM bidang SDM dan Teknologi. Pada tanggal 2 September 2010 diadakan pertemuan stake- holder bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut di jelaskan mengenai harus adanya perubahan paradigma dalam pengelolaan energi yang dipandang dari segi penyediaan (energy supply side management), dimana saat ini kebutuhan energi belum efisien dan kebutuhan energi tersebut dipenuhi dari energi fosil dengan biaya berapapun dan malah disubsidi, sementara pandangan mengenai energi terbarukan hanyalah sebagai alternatif yang bila tidak termanfaatkan sama dengan menyia- nyiakankaruniaTuhan. Paradigma kedepan haruslah memandang pengelolaan energi dari segi permintaan (energy demand side management) bukan dari segi penyediaannya (energy supply side mana- gement). Energy demand side management berarti menge- fisienkan kebutuhan dan penggunaan energi, memak- simalkan penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan paling tidak dengan harga pada avoided fossil energy cost (menghindari pembiayaan yang berasal dari sumber fosil) dan bila perlu disubsidi. Sedangkan untuk energi fosil dipakai sebagai faktor penyeimbang setelah penggunaan energi baru terbarukandimaksimalkan,sehingga sumberenergifosilyang tidak termanfaatkan tersebut dapat digunakan kemudian hari atauuntukdiekspor. Berdasarkan paparan Dirjen EBTKE, Visi pengembangan EBTKE yang diharapkan adalah terjaminnya ketersediaan energi bersih untuk memenuhi kebutuhan energi nasional secara efisien dalam rangka pembangunan yang berkelan- jutan. SementaraMisiEBTKEadalah: memaksimalkankonservasienergi. ? mengoptimalkan penyediaan dan mengutamakan ? pemanfaatanBTdalamrangkadiversifikasi. meningkatkan peran swasta dalam pengembangan ? EBT skala besar dan partisipasi masyarakat dalam pengembanganEBTskalakecil. meningkatkan produksi dalam negeri dan ? penggunaan kandungan lokal dalam mendukung pengembangandanpemanfaatanEBTKE. Sementara itu berkaitan dengan visi misi tersebut ada 3 sasaranutamayanginginditempuhpadatahun2025yaitu: Adanya Bauran Energi Primer, dimana adanya ? perubahan skenario dari Business as Usual (BaU) ke skenario berdasarkan RIKEN (Rencana Induk Konservasi EnergiNasional).PerbandingantampakpadaGambar. Komitmen Efisiensi Pemanfaatan Energi pada ? seluruh sektorkegiatan. Memaksimalkan Pemanfaatan EBT dengan ? menerapkan penyediaan pemanfaatan BT sebesar 25 % Diresmikannya Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi“Perubahan Paradigma Pengelolaan Energi.” PERUBAHAN PARADIGMA PENGELOLAAN ENERGI ENERGY SUPPLY SIDE MANAGEMENT ENERGY DEMAND SIDE MANAGEMENT Energi Fosil dengan Biaya Berapapun (Malah Disubsidi) Kebutuhan Energi Sektoral yang belum efisien: - Rumah Tangga - Transportasi - Industri - Komersial Energi Terbarukan Sebagai Alternatif Energi Fosil sebagai Faktor Penyeimbang Kebutuhan Energi Sektoral yang Efisien: - Rumah Tangga - Transportasi - Industri - Komersial Memaksimalkan Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan dengan harga Avoided Fossil Energy Costs (DISVERSIFIKASI) SUPPLY DEMAND SUPPLY DEMAND (Atas) Skema Alur Pikir Pengembangan EBTKE (Bawah) Ilustrasi Perubahan Paradigma Pengelolaan Energi FOKUS ENERGI PANAS BUMI 6 Paradigma kedepan haruslah memandang pengelolaan energi dari segi permintaan bukan dari segi penyediaannya. ALUR PIKIR PENGEMBANGAN EBTKE Ketahanan Energi, Kesejahteraan Rakyat, dan Pembangunan Berkelanjutan Green Energy Green Industry Green Transportation Upaya Pengembangan EBTKE UU 10/1997 UU 27/2003 UU 30/2007 UU 30/2009 Green Values Konsumsi Energi Fosil yang Meningkat Mitigasi Perubahan Iklim United Nations Framework Convention on Climate Change Policy Directives Presiden RI di Tampak Siring (2010) No.8: Ketahanan Energi No.10: Perkuat Green Economy NOVEMBER 2010 7
  • 5. gar sasaran dan strategi pengembangan EBTKE yang Aditetapkandapattercapaimakalangkahkebijakan(policy measures)yangditempuhadalah: 1.KonservasiEnergi, dilakukan dengan meningkatkan efisiensi pemakaian energi mulai dari sisi hulu yaitu efisiensi di sisi pembang- kitanenergisampaihilirdisisipemakaienergi. 2.DiversifikasiEnergi, dilakukan untuk meningkatkan pangsa penggunaan energi baru dan terbarukan sehingga adanya pergeseran dari penggunaanBBMkeEBT. 3.TransformasiParadigmaPengelolaanEnergi, dilakukan untuk mengubah paradigma dari pengelolaan energi yang berorientasi pada pemanfaatan sumber daya energi non terbarukan (fosil) ke pemanfaatan sumber daya energi terbarukan (non-fosil), dan pemanfaatan limbah (yangtidakbermanfaat)menjadienergi(yangbermanfaat). Diperlukan juga transformasi keberpihakan pembangunan EBTKE, yang selama ini lebih berpihak kepada pembangunan skala besar menjadi berpihak juga untuk pemenuhan kebutuhan energi skala kecil di perdesaan dan daerah terpencil dengan menggunakan sumber energi terbarukan setempat(sesuaiUUNo.30/2007Pasal20ayat 2). Untuk dapat mencapai sasaran dan melaksanakan langkah- langkah kebijakan tersebut, telah disusun agenda kegiatan untuk EBTKE. Agenda tersebut meliputi : 1. Penyempurnaan dan Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan bidang EBTKE Pengembangan EBTKE terkait dengan sektor dan otoritas lainsehinggadiperlukanpenyempurnaandanharmonisasi untuk mendorong percepatan implementasi EBTKE dengan tetap memperhatikan kepentingan masing- masingsektor. 2.PeningkatanEfisiensiPemanfaatanEnergi PergeseranparadigmadariSupplySideManagement(SSM) menjadi Demand Side Management (DSM) diimplemen- tasikan melalui agenda peningkatan efisiensi energi dengan cara penerapan manajemen energi, penggunaan teknologi atau sistem yang efisien, standarisasi unjuk kerja peralatan,labellingdan komitmenefisiensienergi. 3.PengembanganPanasBumi Potensi pemanfaatan uap panas bumi untuk pembang- kitan listrik baru mencapai sekitar 4% pada tahun 2010 sehingga perlu meningkatkan eksplorasi dan survei pendahuluan, penentuan klasifikasi dan pencadangan serta mendorong realisasi Program Percepatan 10.000 MW Tahap II dan peta jalan (Road Map) energi panas bumi serta penyelesaian konflik penggunaan kawasan hutan untukpengembanganpanasbumi. 4.PengembanganBioenergi Pengembangan bioenergi meliputi bahan bakar nabati, biogas, biomasa, limbah (sampah kota, sampah kelapa sawit, limbah jagung, limbah tebu, limbah padi) serta mulai mengidentifikasi pengembangan bahan bakar generasi kedua untukmeningkatkanrealibilitasdanketersediaan secaraberkelanjutan. 5. Pengembangan Energi Baru dan Energi Terbarukan lainnya Pengembangan dilakukan melalui dua pendeka- tan yaitu secara publik untuk membantu penye- diaan akses masyarakat kepada energi modern dan komersial, juga melalui pemberian insentif dan kemudahan investasi untuk pengembangan EBT. 6. Pengembangan dan Penerapan Teknologi Energi Bersih Penerapan teknologi energi bersih diarahkan untuk peningkatan efisiensi pemanfaatan dan teknologi yang mengkonsumsi karbon rendah dengan tetap berupaya mengurangi dampak negatifterhadaplingkungan. 7.PeningkatanKapasitasNasionalEBTKE Sektor EBTKE diarahkan untuk menjadi salah satu sektor ekonomi nasional yang dapat menjadi sumber penerimaan negara. Hal ini dilaksanakan melalui upaya peningkatan kandungan lokal, pengembangan kapasitas nasional dan pengem- banganindustripenunjang. SKENARIO Business as Usual (BaU) (Tanpa Konservasi Energi) SBM = Setara Barrel Minyak SKENARIO berdasarkan RIKEN (Rencana Induk Konservasi Energi Nasional) SBM = Setara Barrel Minyak LANGKAH KEBIJAKAN EBTKE FOKUS ENERGI PANAS BUMI Komersia Rumah Tangga 229,3 206,0 11,81 14,81 Transportasi 590,0 530,0 2,20 2,20 Industri 1031,3 926,5 8,96 12,96 l 85,8 77,1 4,63 8,63 Total 1936,6 1739,8 27,70 37,70 Kebutuhan BaU *) (Juta SBM) Kebutuhan (Juta SBM) Skenario I **) Pengurangan CO2 (juta Ton) Skenario II ***) Pengurangan CO2 (juta ton) Sektor Pemanfaatan Tabel Komitmen Efisiensi Pemanfaatan Energi Tambahan energi baru karena konservasi energi setara dengan 196,8 juta SBM *) BaU (Business as Usual) **) Didasarkan pada target penurunan emisi 26% pada tahun 2020 ***) Didasarkan pada target penurunan emisi 41% pada tahun 2020 Langkah kebijakan EBTKE: konservasi energi, diversifikasi energi, dan transformasi paradigma pengelolaan energi NOVEMBER 20108 NOVEMBER 2010 9
  • 6. ndonesia mempunyai potensi panas bumi sangat besar di dunia, yaitu sekitar 28.170 MW atau 30- 40% potensi sumberdaya panas bumi dunia, tersebar di kepulauan Indonesia. Survei panas bumi mengindikasikan adanya 265 area prospek panas bumi di Indonesia, yaitu 84 prospek di Pulau Sumatera, 76 prospek di Pulau Jawa, 51 prospek di Pulau Sulawesi, 21 prospek di Nusatenggara, 3 prospek di Irian Jaya, 15 prospek di Malu-ku dan 5 prospek di Kalimantan (Gambar 1). Sistem panas bumi di Indonesia umumnya sistem hidrotermal yang mempunyai temperatur o tinggi (>225 C), hanya beberapa diantaranya yang o mempunyai temperatur sedang (125-225 C), sehingga sangat potensial apabila diusahakan untuk pembangkit listrik. Potensi sumberdaya dan cadangan panas bumi Indonesia diperkirakan sebesar 28.170 MWe (Tabel 1). Cadangan diperkirakan setara dengan 14.730 MWe, terdiri dari cadangan terbukti 2.288 Mwe, cadangan mungkin 1.050 MWe dan cadangan terduga 11.392Mwe. I Oleh: Nenny Miryani Saptadji, Ph.D. Dari 265 area panas bumi yang terdapat di Indonesia baru 7 (tujuh) area panas bumi/ Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi yang telah dimanfaat-kan untuk pembangkit listrik, dengan kapasitas terpasang total hingga akhir tahun 2008 adalah 1.052 MWe [6]. Pada awal tahun 2009 Unit-2 PLTP Panas Bumi Wayang Windu telah mulai beroperasi dengan kapasitas 117 MW. Pada awal bulan Mei PLTP Lahendong Unit-3 dengan kapa-sitas 20 MW mulai dioperasikan. Dengan demikian kapasitas PLTP telah meningkat menjadi 1.189 MWe. Adapun status area panas bumi lainnya adalah sebagai berikut: 162 area (61,13%) masih pada tahap survey pendahuluan (prelimi-nary survey), 88 area (33,21%) telah dila-kukan eksplorasi rinci namun belum terbukti oleh pengeboran dan 8 area (3.02%) telah dinilai kelayakannya dan siap dikembangkan. Energi Panas Bumi: Kebijakan, Teknologi, Lingkungan, Tantangan dan Solusi FOKUS ENERGI PANAS BUMI Nenny Miryani Saptadji (NS) merupakan staf pengajar Program Studi Teknik Perminyakan yang mengabdi sejak 1982 di Institut Teknologi Bandung yang mendalami bidang energi panas bumi (geothermal). Pada tahun 2008 beliau mendapat tugas sebagai Manajer Program Studi Magister Akademik Terapan “Teknik Panas Bumi” ITB. Beliau menyelesaikan studi doktor di University of Auckland, Australia pada bidang Teknik Panas Bumi. PROFIL PENULIS NOVEMBER 201010 NOVEMBER 2010 11
  • 7. Pada saat ini PT Pertamina Geothermal Energy merupakan perusahaan panas bumi yang memiliki hak pengelolaan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi paling banyak diIndonesia,yaitu15(limabelas)WKP,yaitu 1. Sibayak–Sinabung(Sumatera) 2. Sibual-buali(Sumatera) 3. SungaiPenuh(Sumatera) 4. TB.Sawah–HuluLais(Sumatera) 5. LumutBalai(Sumatera) 6. WaypanasUlubelu(Sumatera) 7. CibeureumParabakti(Jawa) 8. Pangalengan(Jawa) 9. Kamojangdarajat(Jawa) 10. KarahaBodas(Jawa) 11. Dieng(Jawa) 12. IyangArgopuro(Jawa) 13. Tabanan/Bedugul(Bali) 14. Lahendong(Sulawesi) 15. Kotamobagu(Sulawesi) Dari lima belas WKP tersebut, ada 3 (tiga) WKP dikerjasamakan oleh PT Pertamina Geothermal Energy dengan 3 mitra dalam bentuk Joint Operating Contract (JOC) atau Kontrak Operasi Bersama (KOB), yaitu dengan (1) Chevron Geothermal Indonesia Ltd (lapangan Darajat), (2) Chevron Geothermal Salak Ltd (lapangan Gn Salak) dan (3) Magma Nusantara Ltd (lapangan Wayang Windu). Dilihat dari besarnya produksi, lapangan Awibengkok – Gn Salak merupakan‘thebiggestgeothermalproducer”diIndonesia. Pada saat ini PT PGE sedang melakukan pengembangan 5 (lima) lapangan baru yakni Ulubelu, Lumutbalai, Hululais, Sungaipenuh, Kotamobagu dan Karaha serta ekspansi pengembangan Kamojang dan Lahendong. Di lapangan Ulubelu telah di bor 4 (empat) sumur dan di Lumutbalai telah dibor 6 (enam) sumur. Hasil uji produksi mengindikasikan di o Ulubelu terdapat sistem 2 – phase bersuhu ~ 280 C pada kedalaman di atas 1350 meter, sedangkan di Lumutbalai o terdapat sistem 2 – phase bersuhu ~ 260 C pada kedalaman di atas1100meter. Disamping oleh PT Pertamina Geothermal Energy, ada beberapa WKP Panas Bumi yang dikelola PT PLN, yaitu WKP Panas Bumi Ulumbu (NTB), Tulehu (Maluku) dan Bora (Sulawesi). Untuk mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah, pada tahun 2008 Pemerintah menetapkan 18 (delapan belas) area panas bumi sebagai Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi baru dimana beberapa diantaranya telah dilelang yaituWKPPanasBumiTangkubanPerahu(JawaBarat),Cisolok dan Cisukarame (Jawa Barat), Tampomas (Jawa Barat), Jailolo (Maluku Utara), Sokoria (NTT) dan Jaboi (NAD) [6]. Daftar WKP dan pemenang lelang diberikan pada Lampiran A. WKP lain statusnya dalam proses lelang atau akan dilelang. Pemerintah sedang mempersiapkan beberapa area panas bumi lain untuk ditetapkan menjadi WKP Panas Bumi dan kemudian di lelang. Sebagai dasar pertimbangan dalam menetapkan koordinat batas-batas WKP, Pemerintah telah memberikan memberikan penugasan kepada beberapa perusahaan untuk melakukan survei pendahuluan di beberapa area panas bumi, antara lain di area panas bumi Guci (Jawa Tengah), Muaralaboh (Sumatera Barat), Baturaden (Jawa Tengah), Pematang Belirang (Lampung), Kalianda (Lampung) dan Rantau Dadap (SumateraSelatan).(NS) Tabel Potensi Sumberdaya dan Cadangan Panas Bumi Indonesia Lokasi Potensi Sumberdaya (Resources), Mwe Cadangan (Reserve), MWE Kapasitas Terpasang (MWe) Spekulatif Hipotetis Terduga (Probable) Mungkin (Possible) Terbukti (Proven) 5275 2235 70 340 45 1000 595 75 9060 2121 - - - 1771 359 2 37 4380 380 1815 - 15 - 78 - - 2288 15 885 - - - 150 - - 1050 12 1117 - - - 60 - - 1189 Sumatera Jawa Bali Nusa Tenggara Kalimantan Sulawesi Maluku Papua Total 265 Lokasi Total Indonesia 5845 3265 226 747 - 982 327 - 11392 28170 13440 14730 MW Status: Februari 2009 FOKUS ENERGI PANAS BUMI NOVEMBER 201012
  • 8. ntuk mengatur pengelolaan pengusahaan panas bumi UPemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 27 tahun2003tentangPanasBumidengandasarpertimbangan: 1. Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar, yang dikuasai oleh negara dan mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi nasional untuk menunjang pembangunan nasional yang berkelanjutan demi terwujudnya kesejahteraanrakyat; 2. Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan, terutama karena tidak memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga perludidorongdandipacu perwujudannya; 3. Pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadanganminyakbumi; 4. Peraturan perundang-undangan yang sudah ada belum dapat menampung kebutuhan perkembangan pengelolaan hulu sumber daya panas bumi sehingga undang-undang tentang panas bumi ini dapat mendorong kegiatan panas bumi bagi kelangsunganpemenuhankebutuhanenerginasional; 5. Sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta untuk memberikan landasan hukum bagi langkah- langkah pembaruan dan penataan kembali penyelenggaraan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya panas bumi, dipandang perlu membentuk Undang-undang tentang Panas Bumi. Dirjen Mineral Batubara dan Panas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (2006) menyatakan bahwa semangat dari undang-undang ini adalah memberikan kepastian hukum, menghormati kontrak berjalan (existing contract), menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah untuk berperan dalam pengembangan panas bumi. Ketentuan yang diatur dalam undang-undang panas bumi mencakup ketentuan mengenai kewenangan pemerintah pusat, pemerintah propinsi dan kabupaten/kota, wilayah kerja, kegiatan operasional dan pengusahaan, penggunaan lahan, perizinan, hak dan kewajiban pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Panas Bumi, penerimaan negara, pembinaan dan pengawasan. Menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 27 tahun 2003, kegiatan usaha panas bumi adalah suatu kegiatan untuk menemu- kan sumber daya panas bumi sampai dengan pemanfaatannya baik untuk pembangkit listrik maupun untuk kepentingan laian di sektor non listrik (pemanfaatan lan langsung). Tahapan kegiatan usaha panas bumi meliputi: survei pendahuluan, eksplorasi, studi kelayakan,eksploitasidanpemanfaatan,yaitu 1. Survei Pendahuluan adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, analisis dan penyajian data yang berhubungan dengan informasi kondisi geologi, geofisika, dan geokimia untuk memperkirakan letak dan adanya sumber daya Panas Bumiserta WilayahKerja. 2. Eksplorasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyeli- dikan geologi, geofisika, geokimia, pengeboran uji, dan pengeboran sumur eksplorasi yang bertujuan untuk memperoleh dan menambah informasi kondisi geologi bawah permukaan guna menemukan dan mendapatkan perkiraan potensiPanasBumi. 3. Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan Panas Bumi untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan usaha pertambangan Panas Bumi, termasuk penyelidikan atau studi jumlahcadanganyangdapatdieksploitasi. 4. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan pada suatu wilayah kerja tertentu yang meliputi pengeboran sumur pengembangan dan sumur reinjeksi, pembangunan fasilitas lapangan dan operasi produksisumberdayaPanasBumi. 5. Pemanfaatan langsung adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluida Panas Bumi untuk keperluan nonlistrik, baik untuk kepentingan umum maupun untuk kepentingan sendiri. 6. Pemanfaatan tidak langsung untuk tenaga listrik adalah kegiatan usaha pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit tenaga listrik, baik untuk kepentingan umum maupununtukkepentingansendiri. (NS) Kebijakan Bidang Panas Bumi FOKUS ENERGI PANAS BUMI NOVEMBER 201014 NOVEMBER 2010 15
  • 9. Pengusahaan sumber daya Panas Bumi dilakukan oleh Badan Usaha setelah mendapat IUP (Izin Usaha Pertambangan) dari Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing. ebagai aturan pelaksana dari Undang-undang No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, Pemerintah Smenerbitkan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi. Masih ada beberapa Peraturan Pemerintah yang belum diterbitkan namun untuk mendukung pengembangan panas bumi di Indonesia Pemerintah menerbitkan beberapa Peraturan Menteri. Secara garis besar Direktorat Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral memberikanbaganalirpengusahaanpanasbumidiIndonesia sebagaimana diperlihatkan pada gambar di atas, dengan beberapaketentuansebagaiberikut: 1. BatasdanluasWilayahKerjaditetapkanolehPemerintah. 2. Wilayah Kerja yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha diumumkansecaraterbuka. 3. Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing melakukan penawaran WilayahKerjadengancaralelang. 4. Badan Usaha yang dapat mengikuti Pelelangan Wilayah Kerja harus memenuhi persyaratan administratif, teknis, dankeuangan. 5. Metode evaluasi penawaran lelang WKP dilakukan berdasarkan evaluasi kualitas teknis, keuangan dan harga uap atau tenaga listrik yang paling rendah diantara penawaranharga. 6. Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya menetapkan pemenang lelang Wilayah Kerja berdasarkan penawaran harga uap atau tenaga listrikterendah. 7. Pengusahaan sumber daya Panas Bumi dilakukan oleh Badan Usaha setelah mendapat IUP (Izin Usaha Pertam- bangan) dari Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuaidengankewenanganmasing-masing. 8. IUP adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertamba- ngan Panas Bumi di suatu Wilayah Kerja Pertambangan (WKP)PanasBumi 9. Pemegang IUP wajib menyampaikan rencana jangka panjang Eksplorasi dan Eksploitasi kepada Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewena- ngan masing-masing yang mencakup rencana kegiatan dan rencana anggaran serta menyampaikan besarnya cadangan.Penyesuaianterhadaprencanajangkapanjang Eksplorasi dan Eksploitasi dapat dilakukan dari tahun ke tahunsesuai dengankondisiyangdihadapi. Direktur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi – Depar- temen Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa dukungan Pemerintah untuk pengembangan panas bumi di Indonesia telah diberikan antara lain dengan memberikan dukungan fiskal dan dukungan pendanaan, membuat suatu kebijakan harga listrik yang mendekati harga keekonomian danmemfasilitasiproseslelangWKPPanasBumididaerah. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 242/PMK.011/2008 memberikan dukungan fiskal, yaitu dari sisi perpajakan adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor barang untuk kegiatan usaha eksplorasi hulu panas bumi dan Pajak Penghasilan (PPh). Dari sisi kepabeanan, Pemerintah memberikan pembebasan bea masuk atas impor barang untuk kegiatan usaha eksplorasi hulu panas bumi. Pemerintah juga memberikan pembebasan PPN impor (PMK No.178//PMK.011/2007)denganketentuansebagaiberikut. PPN terutang atas impor barang yang dipergunakan untuk kegiatan usaha eksplorasi panas bumi ditanggung Pemerintah terhadap barang yang secara nyata-nyata digunakan untuk kegiatan usaha hulu panas bumi dengan ketentuan (a) barang tersebut belum dapat diproduksi di dalam negeri, (b) sudah diproduksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifi- kasi yang dibutuhkan; atau, (c) sudah diproduksi di dalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan industri. Pembebasan bea masuk untuk usaha kegiatan usaha panas bumi diberikan kepada (a) Badan usaha yang mendapat Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi, (b) Badan usaha mendapatkan penugasan survey pendahuluan atau Ijin Usaha Pertambangan (IUP) panas bumi (c) PT Pertamina dan (d)PTGeoDipaEnergi. FOKUS ENERGI PANAS BUMI Alir Pengusahaan Panas Bumi di Indonesia NOVEMBER 201016 NOVEMBER 2010 17 Sumur Geothermal Kamojang
  • 10. Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.14/ 2008 mengenai harga jual listrik. Dalam ketentuan tersebut Pemerintah menetapkan dua batas penentuan harga jual berdasarkan besaran kapasitas pembangkit dan persentase terhadap Biaya Pokok Pembangkit (BPP). Untuk pembangkit dengan kapasitas di bawah atau sama dengan 55 MW, harga jual listrik maksimal adalah 85 persen dari BPP di tegangan menengah maupun tegangan rendah wilayah setempat. Adapun pembangkit dengan kapasitas di atas 55 MW, harga jual listrik maksimal adalah 80 persen dari BPP. Dengan terbitnya ketentuan tersebut maka harga jual listrik yang dibangkitkan dengan tenaga panas bumi menjadi lebih tinggi dari harga jual sebelumnya. Harga baru tersebut diharapkan bisa menjadikan bisnis pembangkit listrik tenaga panas bumi menjadilebihmenarik. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Negara PPN/BAPPENAS menyatakan bahwa sumber pendanaan yang dapatdimanfaatkanpadasaatiniadalah: Pinjaman Luar Negeri (G to G), yaitu untuk kegiatan yang lebih bersifat tahun jamak (selesai lebih dari satu tahun) dan difokuskan untuk pengembangan WKP milik Pertamina (15 lokasi), karena sesuai ketentuan yang berlaku hanya BUMN yang berhak menerima pinjaman ini, dan untuk pembangunan pembangkit listrik oleh PT. PLN. Penggunaan dana pinjaman luar negeri akan menurunkan cost of capital karena mempunyai tingkat bunga yang sangat rendah dan masa pengembalian yang panjang. Sehingga diharapkan akan mampu menekan harga jual uap/listriknya. Mengingat proses pinjaman luar negeri biasanya memakan waktu yang cukup lama,untukituperlupersiapanyangmatang. Dana APBN, yaitu untuk kegiatan yang lebih bersifat tahunan (selesai dalam satu tahun) dan difokuskan untuk penyiapan data potensi yang handal (256 lokasi). Termasuk disini adalah peningkatkan status potensi panas bumi dari status sumberdaya (resources) menjadi cadangan (reserve) melalui kegiatanpenyelidikan/survey. Dana lainnya, antara lain (a) dana penyiapan lahan (Land Capping), (b) dana Infrastruktur (Infrastruc-ture Fund) dan (c) DanaAlternatif(CarbonFinance).(NS) “Sama halnya dengan memasak air sampai mendidih.” Rotor Turbin Uap yang digunakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi FOKUS ENERGI PANAS BUMI NOVEMBER 201018 NOVEMBER 2010 19 Teknologi Panas Bumi nergi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italia sejak tahun 1913 dan di ENew Zealand sejak tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non-listrik (direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara, termasuk di Indonesia, yaitu sejak tahun 1983. Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non-listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah,pengeringankayudankertas. Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya sama dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat di permukaan menggunakan air yang dipanaskan dalam sebuah boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari bawah permukaan bumi, yaitu dari reservoir panas bumi yang diproduksikan melalui sejumlah sumur yang dibor hingga kedalaman 2-3 km di bawah permukaan bumi. Apabila sumur memprodu- ksikan uap saja (uap kering),maka uap panas dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan mengubah energipanasbumimenjadienergigerakyangakanmemutar generator sehingga dihasilkan energi listrik. (Siklus pem- bangkitanlistrikinidisebutsiklusuaplangsung(directsteam cycle) dan telah diterapkan di lapangan Larderello (Italy) sejak 100 tahun yang lalu, lapangan the Geyser (Amerika) sejak tahun 1970an dan dibeberapa lapangan lainnya, termasuk di Indonesia, yaitu di lapangan Kamojang (Jawa Barat) sejak tahun 1983 (26 tahun yang lalu) dan di lapangan Darajat(JawaBarat)sejaktahun1994. Sistem konversi untuk fluida uap langsung merupakan sistem konversi yang paling sederhana dan paling murah. Uap dari turbin dialirkan ke kondensor untuk dikondensasikan (condensing turbine). Dari kondensor, kondensat kemudian dialirkan ke menara pendingin atau cooling tower dan selanjutnya diinjeksikan kembali ke bawah permukaan. Sebagian dari air kondensat ini dialirkan kekondensor. PLTP Kamojang
  • 11. ada beberapa sistem pembangkit listrik dari fluida panas bumi lainnya yang telah diterapkan di lapangan, diantaranya siklus uap hasil penguapan (single flash steam), siklus uap hasil pemisahan dan penguapan (double flash steam), siklus uap hasil pemisahan dan penguapan dengan dua turbin terpisah (Flashing Multi Flash Steam) dan siklus kombinasi (combined cycle). Pemilihan jenis siklus pembangkit tergantung dari banyak faktor, antara lain jenis fluida, tekanan dan temperatur fluidadikepalasumursertakeekonomian. Sistem pembangkit listrik siklus uap hasil penguapan atau single flash steam (Gambar 5) digunakan bilamana fluida dikepala sumur dalam kondisi air jenuh (saturated liquid). Fluida dialirkan ke sebuah flasher agar menguap. Banyaknya uap yang dihasilkan tergantung dari tekanan flasher. Fraksi uap yang dihasilkan kemudian dialirkan ke turbin. Sistem pembangkit jenis ini digunakan dibeberapa lapangan, antara lain di Unit 1 Mindanao (Philipina) sejak tahun 1997, di Cerro Prieto (Mexico) sejak tahun 2000, di Nesjavellir Iceland sejak tahun2001. Pada sistem pembangkit listrik siklus uap hasil pemisahan dan penguapan atau double flash steam cycle uap yang digunakan adalah uap dari hasil pemisahan fluida dalam separator dan uap dari flasher yang merupakan hasil penguapan air yang keluar dari separator. Uap dari separator dialirkan ke turbin pertama (HP-turbine) dan dan uap dari flasher dialirkan ke turbin lain yang mempunyai tekanan lebih rendah (LP- turbine). Siklus pembangkit ini telah digunakan dibeberapa negara, antara lain di lapangan Hatchobaru (Jepang), dan Krafla(Iceland). Untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi panas bumi di beberapa industri mulai digunakan sistim pembangkit listrik dengan siklus kombinasi (combined cycle). Fluida panas bumi dari sumur dipisahkan fasa-fasanya dalam separator. Uap dari separator dialirkan ke PLTP (turbin ke 1), dan setelah itu sebelum fluida diinjeksikan kembali ke dalam reservoir, fluida digunakan untuk memanaskan fluida organik yang mempunyaititikdidihrendah.Uapdarifluidaorganiktersebut Siklus Uap Langsung Siklus Uap Hasil Pemisahan Siklus Uap Hasil Penguapan (Single Flash Steam) Sistem Pembangkit Listrik untuk Double Flash Steam FOKUS ENERGI PANAS BUMI NOVEMBER 201020 NOVEMBER 2010 21 Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke dalam sepa- rator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin. Oleh karena uap yang digunakan adalah hasil pemisahan maka, sistem konversi energi ini dinamakan siklus uap hasil pemisahan atau separated steam cycle. Siklus pembangkitan listrik ini telah digunakan di lapangan Wairakei (New Zealand) sejak 50 tahun yang lalu dan dibeberapa lapangan lain termasuk di Indonesia, yaitu antara lain di lapangan Awibengkok – Gunung Salak (Jawa Barat) sejak tahun 1994, Wayang Windu (Jawa Barat) sejak tahun 2000, Lahendong (Sulawesi Utara), Dieng (Jawa Tengah) dan Sibayak (SumateraUtara). Apabila sumberdaya panasbumi mempunyai temperatur sedang, fluida panas bumi masih dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dengan menggunakan pembangkit listrik siklus binari (binary plant). Dalam siklus pembangkit ini (Gambar 4), fluida sekunder (isobutane, isopentane or ammonia) dipanasi oleh fluida panasbumi melalui mesin penukar kalor atau heat exchanger. Fluida sekunder menguap pada temperatur lebih rendah dari temperatur titik didih air pada tekanan yang sama. Fluida sekunder mengalir ke turbin dan setelah dimanfaatkan dikondensasikan sebelum dipanaskan kembali oleh fluida panas bumi. Siklus ini merupakan tertutup dimana fluida panas bumi tidak diambil masanya, tetapi hanya panasnya saja yang diekstraksi oleh fluida kedua, sementara fluida panas bumi diinjeksikan kembali kedalam reservoir. Siklus binari telah digunakan dibeberapa negara, antara lain di Parantuka, Kamchatka Peninsula (USSR) dan Otake (Jepang). Di lapangan Lahendong juga terdapat sebuah pembangkit listrik panasbumi siklus binari berkapasitas 2,5 MW, namun sejak akhir tahun 1980an karena masalah teknis, unit pembangkit tersebut tidak dapat dioperasikan. Disamping sistem pembangkit listrik tersebut diatas, masih kemudian digunakan untuk menggerakan turbin (turbin ke 2). Sistem pembangkit listrik ini telah digunakan di beberapa dari reservoir migas, bahkan di beberapa lapangan memiliki temperatur tinggi, yaitu diatas 225 C dengan temperaturo tertinggi mencapai 350 oC. Teknologi dan metodologi yang digunakan saat ini dalam eksplorasi geologi, geofisika, geokimia dan pemboran sumur telah berhasil menemukan berbagai sumber energi panas bumi, namun demikian penelitian terus dilakukan untuk memperbaiki teknologi dan metodologi yang digunakan saat ini, agar tingkat keberhasilan (success ratio) pemboran sumur, atau perbandingan antara sumur berhasil dan sumur gagal (sumur tidak produktif) meningkat. Inovasi dalam teknologi eksploitasi maupun dalam penerapan teknologi panas bumi terus dilakukan dengan sasaran pengurangan biaya atau efektivitas biaya (cost effectiveness). Untuk mengurangi biaya pemboran sumur, misalnya, sejak beberapa tahun yang lalu para ahli panas bumi telah mengubah strategi produksi, yaitu dari pemboran sumur berdiameter standard (liner berukuran 7 inchi) dengan pemboran sumur berdiameter besar atau big holes (liner berukuran 9 5/8 inchi atau 13 3/8 inchi). Upaya juga terus dilakukan dalam optimalisasi produksi dan pembangkit untuk mengurangi biaya atau mengefektifkan biaya operasi dan meningkatkan perolehan (revenue) dari pembangkit. Upaya peningkatan perolehan antara lain dilakukan dengan meningkatkan tekanan masuk turbin (turbin inlet pressure), sebagaimana dilakukan di lapangan Darajat dan lapangan Kamojang, dan modifikasi turbin sebagaimana dilakukan di lapanganAwibengkok-GunungSalak. Dari sisi hilir, yaitu pembangkitan listrik, walaupun pada prinsipnya sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) sama dengan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), yaitu fasa uap yang dihasilkan di kepala sumur akan dialirkan langsung ke turbin, namun demikian kedua sistem ini sangat berbeda, karena siklus di PLTP bukan merupakan siklus yang tertutup dan uap yang digunakannya berasal dari reservoir panas bumi, bukan dihasilkan di permukaan oleh boilersepertipada PLTU.Fluidapanas bumisangattergantung dari karakateristik alamiahnya, misalnya dapat mengandung non-condensible gas yang relatif tinggi dan mengandung komponen yang dapat menyebabkan terbentuknya scaling
  • 12. alah satu issue lingkungan terkait dengan kegiatan usaha panas bumi adalah kekuatiran akan berkurang- Snya daerah hutan. Ditinjau dari pemakaian lahan untuk pembangkit listrik panas bumi relatif kecil dibandingkan dengan pembangkit listrik panas bumi lainnya. Disisi hulu, pemakaian lahan juga diupayakan seefisien mungkin. Untuk menekan biaya dan efisiensi pemakaian lahan, dari satu lokasi (well pad) umumnya tidak hanya dibor satu sumur, tapi beberapa sumur, yaitu dengan melakukan pemboran miring (directionaldrilling). Keuntungan menempatkan sumur dalam satu lokasi adalah akan menghemat pemakaian lahan, menghemat waktu untuk pemindahan menara bor (rig), menghemat biaya jalan masuk dan biaya pemipaan. Untuk mengurangi jumlah sumur produksi, sejak tahun 1990an di beberapa lapangan dibor sumur berdiameter besar (bigholes). Pengurangan jumlah sumur yang dibor tidak hanya akan mengurangi biaya, tapi jugamengurangipemakaianlahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemanfaatan setiap sumber daya alam, apapun jenisnya, akan memberikan gangguan terhadap alam sekitar, namun dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi, gangguan bersifat sementara hanya pada tahap awal, yaitu waktu pemboran eksplorasi dan kegiatan pembangunan, dimana kesibukan lalulintas pada jalan yang sempit meningkat, menyebabkan terjadinya kemacetan, terjadi erosi tanah permukaan pada waktu kegiatan pembangunan, serta adanya gangguan sementara terhadap hewan dilingkungan sekitar (wildlife habitat). Setelah pembangunan selesai, lingkungan panas bumi dijaga agar tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Sebagai ilustrasi pada Gambar diperlihatkan lingkungandilapanganpanasbumilapanganWayangWindu. Issuelingkungan darikegiatan usaha panas panas bumiadalah kekuatiran meningkatnya konsentrasi CO dan H S di udara2 2 sekitar. Emisi dari pembangkit listrik panasbumi adalah uap air dengan kandungan CO dan H S yang sangat rendah bila2 2 dibandingkan dengan minyak dan batubara (Gambar 11). Karena emisinya yang rendah, energi panasbumi memiliki kesempatan untuk memanfaatkan Clean Development Mechanism (CDM) produk Kyoto Protocol. Mekanisme ini menetapkan bahwa negara maju harus mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 5.2% terhadap emisi tahun 1990, dapat melalui pembelian energi bersih dari negara berkembang yang proyeknya dibangun diatas tahun 2000. Energibersihtersebuttermasukpanasbumi. Ada kehawatiran pula bahwa kegiatan usaha panas bumi akan mengubah karakteristik fisik/kualitas air dilingkungan Energi Panas Bumi dan Issue Lingkungan FOKUS ENERGI PANAS BUMI NOVEMBER 201022 NOVEMBER 2010 23 Lingkungan Panas Bumi di Lapangan Awibengkok-Gunung Salak (endapan) dan korosi di pipa alir. Adanya kandungan non- condensible gas menyebabkan naiknya tekanan parsial di dalam kondensor, sehingga sistem ekstraksi gas memerlukan penanganan yang lebih khusus karena akan mempengaruhi dayalistrikyangdihasilkanturbin. Hingga saat ini di Indonesia, selain untuk kolam renang, fluida panas bumi dapat dikatakan belum dimanfaatkan untuk sektor non-listrik. Beberapa upaya sedang dilakukan, antara lain oleh BPPT, PT Pertamina Geothermal Energy dan ASGAR (Masyarakat Garut). Beberapa tahun yang lalu BPPT bekerja sama dengan PT Pertamina Geothermal Energy telah melaksanakan proyek percontohan awal (pilot project) di lapangan Kamojang untuk mengakaji pemanfaatan fluida panas bumi untuk sterilisasi media tanam jamur. PTPertamina Geothermal Energy bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Sulawesi Utara dan Yayasan Masarang dalam kerangka program pengembangan komunitas (community develop- ment) membuat proyek percontohan awal di lapangan Lahendong untuk mengakaji pemanfaatan fluida panas bumi untuk pengeringan kelapa dan gula merah. ASGAR saat ini dalam proses merealisasikan proyek percontohan awal untuk untuk mengkaji pemanfaatan fluida panas bumi untuk destilasiakarwangi. Dari sisi teknologi, dapat dikatakan bahwa teknologi yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pemanfaatan panas bumi statusnya telah terbukti (proven technology), karena telah digunakan secara luas dalam waktu lama. Namun dari sisi kemampuan rekayasa dan rancang bangun, kandungan lokal masih sangat rendah. Pada saat ini sebagaianbesarkomponenyangdigunakandilapanganpanas bumi dan di pembangkit belum dapat diproduksi di dalam negeri.
  • 13. alam ”Road Map Pengelolaan Energi Nasional tahun 2005 – 2025" Departemen Energi dan Sumber Daya DMineralmenetapkantigatargetutama,yaitu: 1. Meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia secara bertahap, dari 807 MWe (tahun 2005) hingga9500MWepadatahun2025. 2. Menjadikan Indonesia sebagai center of excelence panas bumididunia; 3. Menjadikan lembaga pendidikan tinggi sebagai sarana peningkatankompetensiSDMpanasbumi. Pengembangan panas bumi di Indonesia hingga tahun 2008 masih terkendala oleh berbagai masalah, sehingga capaian target tahun 2008 yang telah ditetapkan Pemerintah dalam Road Map Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025 hanya tercapai sekitar 50%, yaitu 1052 MW. Pemerintah telah merevisi rencana pengembangan panas bumi Indonesia perioda2009-2014,namuntetapdengankomitmen9500MW pada tahun 2025, setara 167,5 juta barrel minyak atau 5% dari bauranenergi2025. Pada saat ini target capaian 2009 telah tercapai. Unit II PLTP Wayang Windu telah dioperasikan dengan kapasitas terpasang 117 MW, disamping itu Unit-3 PLTP Lahendong 20 MW yang direncanakan beroperasi pada tahun 2008, pada awalbulanMei2009telahdioperasikan,sehinggaPembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) di Indonesia saat ini mempunyai kapasitastotal1.189MW. Untuk mencapai target 2010, yaitu penambahan kapasitas sebesar 70 MW, direncanakan akan digunakan cadangan panas bumi yang terdapat di tiga lapangan, yaitu lapangan Sarulla (WKP Sibualbuali), lapangan Ulumbu dan lapangan Tang- kuban Parahu (WKP Ta n g ku - b a n Pa ra h u ) . Cadangan panas bumi di lapangan Sarulla sejak beberapa tahun lalu statusnya telah terbukti melalui pemboran, siap memasok uap ke pembangkit listrik yang akan dibangun oleh konsorsium PT Medco, Ormat dan Itochu. Cadangan panas bumi di lapangan Ulumbu yang dikelola PT PLN statusnya saat ini juga sudah terbukti dan siap memasok uap ke pembangkit listrik yang akan dibangun. WKP sekitarnya. Energi panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan karena fluida panas bumi setelah energi panas diubah menjadi energi listrik, fluida dikembalikan ke bawah permukaan (reservoir) melalui sumur injeksi. Penginjeksian air kedalam reservoir merupakan suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan masa sehingga memperlambat penurunan tekanan reservoir dan mencegah terjadinya subsidence. Penginjeksian kembali fluida panas bumi setelah fluida tersebut dimanfaatkan untuk pembangkit listrik, serta adanya rembesan air permukaan (recharge), menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan (sustainableenergy). Lapangan panas bumi umumnya dikembangkan secara bertahap. Untuk tahap awal dimana ketidakpastian tentang karakterisasi reservoir masih cukup tinggi, dibeberapa lapangan dipilih unit pembangkit berkapasitas kecil. Unit pembangkit digunakan untuk mempelajari karakteristik Perbandingan Pemakaian Lahan untuk Beberapa Sistem Pembangkit Listrik Perbandingan Perbandingan Emisi CO2 dari Beberapa Sumber Energi Rencana Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Demand) dan Ketersediaan Cadangan (Supply) FOKUS ENERGI PANAS BUMI NOVEMBER 2010 25 reservoir dan sumur, serta kemungki-nan terjadi masalah teknis lainnya. Pada prinsipnya, pengembangan lapangan panas bumi dilakukan dengan sangat hati-hati selalu mempertimbangkanaspekteknis,ekonomidanlingkungan. Keunggulan lain dari geothermal energi adalah dalam faktor kapasitasnya (capacity factor), yaitu perbandingan antara beban rata-rata yang dibangkitkan oleh pembangkit dalam suatu perioda (average load generated in period) dengan beban maksimum yang dapat dibangkitkan oleh PLTP tersebut (maximum load). Faktor kapasitas dari pembangkit listrik panas bumi rata-rata 95%, jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan faktor kapasitas dari pembangkit listrik yang mengguna-kan batubara, yang besarnya hanya 60-70% (U.S DepartmentofEnergy).(NS) NOVEMBER 201024 Lingkungan Panas Bumi di Lapangan Panas Bumi Kamojang COEmmision(Kg/MWh)2 Batubara Diesel Minyak Bumi Gas Alam Geothermal Grafik Perbandingan Perbandingan Emisi CO2 dari Beberapa Sumber Energi Lingkungan Panas Bumi di Lapangan Wayang Windu Rencana Penambahan Kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Tahun 2009-2014 201420132012 2011 2009 Saat ini: 1189 MW 2010 +70 MW +158 MW +1028 MW +740 MW +2620 MW 2025 9500 MW 33 KebutuhanLahanSpesifik(10m/MWe) Solar Cell 0 10 20 30 40 50 60 70 Batu Bara Solar Thermal Nuklir Geothermal Flash cycle Geothermal Binary cycle Grafik Perbandingan Pemakaian Lahan untuk Beberapa Sistem Pembangkit Listrik
  • 14. Tangkuban Perahu adalah WKP yang baru dilelang pada tahun 2008. Pada bulan April 2009 Pemerintah telah memberikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Panas Bumi kepada pemenang lelang, yaitu PT Tangkuban Perahu Geothermal Power, sehingga diharapkan mulai pertengahan tahun 2009 kegiatan eksplorasi di WKP Tangkuban Perahu dapat dmulai untuk menemukan sumber energi panas bumi dan membuktikan cadangandiareapanasbumitersebut. Untuk mencapai target tahun 2011, rencananya akan dilakukan peningkatan kapasitas 3 (tiga) PLTP yang ada (existing), yaitu di PLTP Lahendong, Sarulla dan Ulumbu dan penambahan dari satu PLTP baru, yaitu PLTP Ulubelu. Di Lahendong PT Pertamina Geothermal Energy sedang melakukan pemboran pengembangan untuk memenuhi komitmen tambahan PLTP PT PLN. Di lapangan Ulubelu telah di bor 4 (empat) sumur dan hasil uji produksi telah o membuktikan adanya sistem dua phasa bersuhu sekitar 280 C yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Target tahun 2012 - 2014 pada prinsipnya dilaksanakan denganstrategisebagaiberikut: 1. Meningkatkan secara bertahap kapasitas PLTP yang ada pada saat ini (existing) sesuai dengan potensi cadangan (optimalisasipotensi),yaitulapanganberikut: ?WayangWindu(JawaBarat) ?Kamojang(JawaBarat) ?Darajat(JawaBarat) ?Gn Salak (Jawa Barat) ?Lahendong(SulawesiUtara) ?Dieng(JawaTengah) ?Sibayak(SumateraUtara). 2. Melakukan eksploitasi di Wilayah Kerja Pertambangan (WKP)/lapangan-lapangan yang telah terbukti melalui pemboran eksplorasi dan memanfaatkan fluida panas buminya untuk pembangkit listrik. Lapangan tersebut adalah: ?Bedugul(Bali) ?Patuha(JawaBarat) ?Sarula(SumateraUtara), ?Cibuni(JawaBarat), ?Ulumbu(NusatenggaraTimur) ?KarahaBodas(JawaBarat) ?LumutBalai(SumateraSelatan) ?Ulubelu(Lampung) ?Mataloko(Ambon). 3. Melakukan eksplorasi, eksploitasi di Wilayah Kerja Per- tambangan (WKP) Panas Bumi yang hak pengelolaannya telahdiserahkankepadaPTPertaminaEnergydanPTPLN, serta WKP lain yang telah dan akan dilelang Pemerintah. WKP tersebut antara lain WKP Tangkuban Perahu, Tampomas, Cisolok-Cisukarame, Seulawah Agam, Jaboi danWKPpanasbumilainnya. Dari 4733 MW target tambahan kapasitas PLTP hingga tahun 2014, sekitar 23 %, yaitu sebesar 1070 MW, ditargetkan akan dihasilkan dari WKP PT Pertamina Geothermal Energy, yang saat ini merupakan perusahaan panas bumi yang memiliki hak pengelolaan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi paling banyak di Indonesia. Untuk mencapai target 2014, PT PGE merencanakan mengembangkan 5 (lima) WKP di Sumatra,2(dua)WKPdiSulawesidan3(tiga)WKPdiJawa. Untuk mencapai target pengembangan panas bumi dalam bauran energi, Pemerintah akan mempersiapkan sejumlah area panas bumi lain untuk ditetapkan sebagai WKP panas bumi dan kemudian dilelang untuk diusahakan sebagai pembangkit listrik. Sejalan dengan itu PT Pertamina Geothermal Energy akan terus melakukan pengembangan secara bertahap dengan target penambahan 2500 MW hingga tahun2025.(NS) Tinjauan Terhadap Kebijakan Bauran Energi 2025 PLTP Kamojang FOKUS ENERGI PANAS BUMI NOVEMBER 201026 NOVEMBER 2010 27 Pemerintah telah merevisi rencana pengembangan panas bumi Indonesia perioda 2009-2014, namun tetap dengan komitmen 9500 MW pada tahun 2025, setara 167,5 juta barrel minyak atau 5% dari bauran energi 2025. KepastianKetersediaanCadangan ’Cadangan terbukti’ dan ’cadangan mungkin’ saat ini jumlahnya masih belum cukup untuk memenuhi target bauran energi. Cadangan di area- area panas bumi yang akan dikem- bangkan dan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik pada umumnya masih merupakan ’cadangan terdu- ga’ dimana ketidakpastiannya masih tinggi karena perkiraan cadangan baru dilakukan berdasarkan hasil alaupun berbagai upaya telah dilakukan Peme- Wrintah, masih banyak tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan panas bumi kedepan untuk mencapai target bauran energi yaitu 9500 MW pada tahun 2025. Beberapa tantangan yang dihadapi dan upaya-upaya yang perlu dilaku- kan untuk mendukung pengemba- ngan panas bumi ke depan adalah sebagaiberikut. kajian penyelidikan geologi, geofiika, geokimia di permukaan. Keberadaan sumber energi panas bumi masih harus dibuktikan melalui pemboran. Karena ketidakpastian masih tinggi, maka resiko berkaitan dengan sumber daya masih tinggi (resource risk), karena ada kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi atau besar cadangannya lebih kecil dari yang diperkirakan sebelum- nyaatautidakkomersial.
  • 15. FOKUS ENERGI PANAS BUMI NOVEMBER 201028 NOVEMBER 2010 29 Bisnis panas bumi memiliki resiko besar terutama disisi hulu, yaitu dalam menemukan sumber energi panas bumi (kegiatan eksplorasi) dan memproduksikan fluidanya kepermukaan (kegiatan eksploitasi) serta memelihara kemampuan reservoir dan sumur-sumurnya untuk memasok uap ke pembangkit listrik untuk jangka waktu yang panjang, yaitu minimal 30 tahun. Resiko yang besar disisi hulu karena banyak ketidakpastian yang disebabkan karena keanekaragaman dari sistem dibawah permukaan dilihat dari sifat batuan dan proses pembentukannya,sehingga sistempanas bumi bersifat unik dan juga bersifat site specific, berbeda satu dengan lainnya. Ada kemungkinan bahwa sumber energi panas bumi yang ditemukan tidak memiliki potensi cadangan yang cukup menarik dari segi ekonomi dan sumur produksi mempunyai potensi lebih kecil dari yang diperkirakan dan digunakan sebagaiasumsidalamperhitunganhargalistrik. Untuk mengurangi resiko eksplorasi, Pemerintah perlu memastikan bahwa Badan Usaha Pemegang IUP mempunyai (1) rencana eksplorasi geologi, geofisika, geokimia dan pemboran sumur eksplorasi yang jelas dan (2) dana yang cukup khususnya untuk pemboran sejumlah sumur eksplorasi, serta (3) tenaga ahli yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan eksplorasi, menganalisis data hasil eksplo- rasi dan memperkirakan besarnya cada- ngan. Untuk mengurangi resiko eksploitasi, data yang diperoleh dari kegiatan eksplora- si harus dikaji secara terintegrasi oleh tenaga ahli yang kompeten. Demikian pula halnya dengan hasil Studi Kelayakan, harus dikaji untuk menilai kelayakan dari aspek legal, teknis dan keekonomian. Pemerintah harus memastikan bahwa Badan Usaha Pemegang IUP mempunyai (1) rencana eksploitasi yang jelas dan (2) dukungan pendanaan serta (3) tenaga ahli yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan eksploitasi. Sesuai ketentuan UU No. 27/2003 Pemegang IUP wajib menyampai-kan rencana jangka panjang eksploitasi kepada Menteri, Gubernur, dan Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangan masing-masing yang mencakup rencana kegiatan dan rencana anggaran serta menyampaikan besarnya cadangan. Penyesuaian terhadap rencana jangka panjang eksplorasi dan eksploitasi dapat dilakukan dari tahun ketahunsesuai dengankondisiyangdihadapi. Keberhasilan dan kegagalan eksplorasi dan eksploitasi sangat tergantung juga pada managemen perusahaan. Di beberapa proyek di luar negeri masalah-masalah manajemen dan operasional yang tak terduga ada yang tidak terpecahkan atau dapat dipecahkan dengan biaya tinggi. Resiko yang disebabkan oleh hal tersebut relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain, termasuk didalamnya permasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan sumber daya manusia dan managemen. TumpangTindihLahan Salah satu kendala dalam pengembangan panas bumi adalah karena sejumlah area panas bumi dengan potensi cadangan yang cukup besar tumpang tinding dengan hutan konservasi, hutanlindungdankawasanhutansuakaalam. ?Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok penga- wetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. ?Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memeliharakesuburantanah. ?Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaraga- man tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagaiwilayahsistempenyanggakehidupan. Kegiatan pengusahaan panas bumi tidak dapat dilaksanakan di hutan konservasi dan kawasan hutan suaka alam tetapi masih dapat dilakukan di hutan lindung dengan persyaratan- persyaratan tertentu, antara lain ada kewajiban penggantian lahan, sinkronisasi kegiatan antara Departemen Kehutanan, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral serta PengembangWKPPanasBumi. Dukungan Pemerintah sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwaareahutanyangtermasukdalamareaWKPPanasBumi bebas dari konflik tumpang tindih lahan. Mengingat keberadaan hutan yang lebat juga merupakan kepentingan pengembang, yaitu sebagai pelestarian aerah resapan (recharge area), maka untuk menjaga kelestarian lingkungan disekitar panas bumi, khususnya mencegah penebangan pohon (berkurangnya luas area hutan) dan alih fungsi hutan oleh masyarakat setempat dan perburuan satwa langka, perlu dibuat kerjasama antara pengembang dan polisi hutan, sebagaimana dilakukan di lapangan panas bumi Awibengkok Gunung Salak dan beberapa lapangan panas bumi lain. Peraturan yang tegas juga harus diberlakukan dan program bina lingkungan harus direncanakan dengan baik, berkesinambungan dan diarahkan kepada program yang memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan endukungpelestarianlingkungan. KepastianHukum ingga saat ini masih ada beberapa Peraturan Pemerintah yang diamanatkan Undang-undang No. 27 Tahun 2003 belum diterbitkan,yaitu: 1. Peraturan Pemerintah yang mengatur ketentuan mengenai pedoman, batas, koordinat, luas wilayah, tata cara, dan syaratyarat mengenai penawaran, prosedur, penyiapan dokumen lelang, dan pelaksanaan lelang pasal9,angka3) 2. Peraturan Pemerintah yang mengatur ketentuan mengenai pemanfaatan langsung energipanasbumi(pasal10). 3. Peraturan Pemerintah yang mengatur ketentuan mengenai luas Wilayah Kerja yang dapat dipertahankan pada tahapEksploitasidanperubahanLuas Wilayah IUP pada setiap tahapan Usaha Pertambangan Panas Bumi (pasal13,angka3) 4. Peraturan Pemerintah yang mengatur ketentuan mengenai pembinaan dan pengawasan(pasal33). Disamping itu yang masih perlu dilengkapi adalah Peraturan Daerah dan peraturan pendukung untuk pelaksanaan lelang WKP Panas Bumi antara lain ketentuan untuk mengatur kompensasi data dan jaminan pelaksanaan eksplorasi(besaran,mekanismepenempatan,pencairandll). Tidak adanya kepastian hukum merupakan suatu resiko yang harus diantisipasi oleh para calon pengembang panas bumi dan biasanya dikompensasikan dalam bentuk tingkat pengembalianyanglebihtinggi. Hargalistrikpanasbumi Harga listrik panas bumi merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan investor tidak tertarik masuk kedalam bisnis panas bumi. Para investor umumnya menilai proyek panas bumi yang membutuhkan investasi yang besar dan memiliki resiko yang besar (high risk, high return) tidak memberikan pengembalian return yang menarik. Perundi- ngan harga listrik panas bumi antara para pengembang panas bumi dan PT PLN (Persero) juga selalu berlangsung alot dan memakan waktu yang lama (kadangadang sampai beberapa tahun). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengeluarkan ketentuan mengenai harga jual listrik dimana pada pelak- sanaan lelang WKP Panas Bumi, ketentuan harga tersebut digunakan sebagai batas atas harga. Peserta lelang yang elah berhasil lulus evaluasi administrasi, keuangan dan teknis, mengajukan penawaran harga listrik. Pemerintah menetap- kan bahwa bahwa pemenang lelang adalah penawar dengan harga terendah. Keputusan ini menimbulkan banyak reaksi, pro dan kontra. Pada saat lelang,h arga listrik yang ditawarkan peserta lelang adalah harga dihitung pada saat ketidakpastian masih sangat tinggi. Umumnya apabila ketidakpastian masih tinggi, calon pengembang bersikap hati-hati dan memperhi- tungkan segala resiko yang kemudian dikompensasikan berupa harga listrik yang tinggi. namun adanya ketentuan yang menyatakan bahwa pemenang lelang adalah penawar dengan harga terendah, maka peserta lelang WKP Panas Bumi yang telah berhasil lulus evaluasi adminis- trasi, keuangan dan teknis nampaknya ber- lomba menawarkan harga rendah agar dapat memenangkan lelang. Panitia Lelang tidak memiliki kewenangan untuk mengevaluasi kewajaran biaya, kewajaran asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan harga listrikyangditawarkan. LelangWKP Beberapa Pemerintah Daerah telah melaksa- nakan lelang WKP. Memperhatikan pengala- man lelang yang dilaksanakan oleh Pemerin- tah Propinsi Jawa Barat, tantangan yang mungkin dihadapi dalam lelang WKP, antara lain adalah Pemerintah Daerah kesulitan membentuk Panitia Lelang, bisa karena aparat Kabupaten atau Propinsi belum memiliki pemahaman teknis dan bisnis panas bumi yang memadai dan atau belum tersedianya ahli panas bumi di Perguruan Tinggi setempat yang siap membantu dlam kepanitiaan untuk mengevaluasi dokumen teknis. Kesulitan lain adalah dalam mengatur jadwal pertemuan karena kesibukan masing- masing anggota panitia di tempat kerja asal. Disamping itu birokrasi dan prosedur penandatanganan SK penetapan oleh Kepala Daerah cukup panjang dan membutuhkan waktu beberapa bulan. Ketidaktersediaan dana untuk menunjang kegiatan lelang juga merupakan salah satu kesulitan yang dihadapiPemerintahDaerah. Keberhasilan pencapaian target pengembangan panas bumi dalam bauran energi 2025 sangat membutuhkan partisipasi dari seluruh stakeholders. Banyak tantangan yang akan dihadapi dalam pengembangan panas bumi ke depan. Pemikiran-pemikiran yang disampaikan dalam tulisan ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk pencapaian target tersebut.(NS)
  • 16. TOKOHTOKOH NOVEMBER 201030 NOVEMBER 2010 31 ME : Bisa Bapak ceritakan pengalaman sekolah di luar negeri, dimana Bapak menerima gelar Doktor di Mechanical Engineering dari University of Ken- tucky, Amerika Serikat. Bisakah Bapak memberitahu kami tentang hal itu secarasingkat? AA: Saya dikirim ke AS pada tahun 64 dengan beasiswa pemerintah, saya mengambil program mechanical engineering. Tetapi pada tahun 65 terjadi G30S, sehingga pemerintah menghentikan beasiswa saya, jadi saya melamar pekerjaan di universitas. Saya mendapat pekerjaan sebagai asisten Prof. Robert M Drake Jr., waktu itu beliau baru saja pindah dari Princeton, dia merupakan pengarang buku Majalah Energi (ME): Prof Ariono, terima kasih banyak atas waktunya. ME sangat menghargai kontribusi Bapak untuk ketenagalistrikan Indo- nesia. Pertama, bisa Bapak ceritakan alasan Bapak mengejar gelar Teknik FisikadariITBdiBandung? Ariono Abdulkadir (AA): Terimakasih, sebetulnya, terus terang, dulu pada tahun 58 kondisi keuangan negara tidak begitu baik, orang tua saya Pegawai Negeri, punya anak banyak, dan saya ingin masuk ITB. Teknik Fisika merupakan bidang engineering yang mendekati minat saya yang menawar- kanbeasiswa. Pada waktu saya mendaftarkan diri ke Teknik Fisika, saya bernegosiasi dengan para dosen tentang mata kuliah apa saja yang akan saya ambil. Saya putuskan untuk mengambil 40% Teknik Fisika seperti teknik kontrol, fisika matematik, dan fisika rekayasa, 30% teknik mesin seperti alat-alat permesi- nan, mekanika fluida, gambar teknik, pokoknya hardcore mechanical engineering process, dan 30% mata kuliah elektro yang isinya kombinasi antara arus lemah dan arus kuat, apa yang saya ambil waktu itu adalah, arus bolak balik, medan listrik dan magnet, telekomunikasi, radio dan teknik pem- bangkit tenaga listrik. Elektronika pada waktu itu merupakan masa perubahan dari vacum tube ke transistor. Dari tiga bagian kuliah itu, saya merasa punya pengetahuan cukup untuk mengerti engineeringphysics. terkenal, Heat and Mass Transfer. Saya di kelas beliau bertugas memeriksa tugas memeriksa pekerjaan rumah mahasiswa, membuat jawaban tugas, kalau beliau tidak masuk saya yang menggantikan mengajar. Setelah itu pekerjaan saya ditambah, karena dari situ saya mendapatkan uang. Saya harus betul-betul bekerja di jurusan TeknikMesindisana. Sayaharusmenyelesaikanrisettentang Fluid Mechanic and Heat Transfer yang merupakan suatu kontrak dengan National Science Foundation, riset itu cukup lama dilakukan karena menemui berbagi perubahan, tapi akhirnya selesai juga dan hasilnya diterbitkan di beberapa jurnal internasional pada tahun 67, kemudian saya pulang ke Indonesia, lalu kemudian dipanggil lagi ke Amerika Serikat oleh. Prof. Richard C. Birkebak dari University of Kentucky, beliau menawarkan projek penelitian yang bekerjasama dengan NASA yang meneliti tentang batuan dari bulan, penelitian ini menyelidiki sifat-sifat heat transfer dari batuan bulan, penelitian tersebut menjadi disertasi saya. Setelah menyelesaikan S3 saya tidak diperbolehkan pulang, karena ada permintaan dari pemerintah AS untuk mencari sumber energi alternatif yaitu pencairan batubara. Pada saat itu, perang Arab-Israel pecah, sehingga harga minyak bumi naik. Metoda pencairan ini sulit dilakukan, namun berhasil dilakukan. Kemudian saya dipanggil pulang pada tahun 74. Tetapi apa yang terjadi, perang di arab selesai sehingga harga minyak normal kembali, jadi teknologi pencairan batubara dinilai terlalu mahal diban- dingkanhargaminyak. AA: Setelah selesai kembali ke ITB untuk mengajar, ternyata NIP PNS saya ME: Bisa Bapak ceritakan pengalaman profesional setelah menyelesaikan studidi Amerika? hilang, tetapi saya tetap mengajar heat transfer di ITB selama 3 tahun. Setelah itu saya dipanggil oleh Pak Muslim Nasution untuk membantu menjadi pimpinan tim kerja BULOG untuk pembangunan gudang beras di seluruh Indonesia,5tahunsayajatuhbangundi situ lupa akan Teknik Fisika. Urusan saya hanya dengan orang-orang sipil, arsitektur dan lingkungan. Projek itu selesai on time selama 5 tahun dengan pengawasan spefisikasi yang ketat, selesai pada tahun '79 dan sampai sekarang 30 tahun berjalan kondisinya masih bagus, tapi terus terang saya capekmengurusiprojekitu. Kemudian saya diajak oleh adik Pak Harto untuk mengurusi perusahaan konstruksi,danberhasilmemenangkan kontrak untuk membangun PLTA Saguling pada tahun 81 hingga tahun 84. Setelah itu perusahan Jepang meminta saya untuk menjadi penasehat untuk projek serupa untuk PLTA Cirata 1 dan Cirata 2, Bakaru di SulseldanPLTAdiSumbar. Setelah semua projek itu selesai baru saya merasa benar-benar capek menjadikontraktor,karenasebenarnya saya dari dulu ingin jadi dosen, tetapi ITB sudah nun jauh di sana. Jadi saya pada awal tahun 90an kembali mengajar kembali di Universitas Mercu Buana, saya menjadi dekan di sana hingga sekarang dan mengajar di Universitas Nasional. Anda mesti mengetahui mengembangkan potensi dan kredibilitas di perguruan tinggi swasta tak semudah seperti di pergu- ruan tinggi negeri, tapi pada tahun 2006 saya diangkat menjadi guru besar di Universitas Mercu Buana. Saya menjadi staf ahli PLN sejak tahun 2003, hingga awal tahun 2010. Menjadi staf ahli di BATAN dan menjadi staf di InstitutEkonomiEnergi. AA: Semua dikerjakan bersamaan, saya biasa bekerja sambil mengajar, sambil menulis untuk jurnal. Saya juga bekerja sebagai staf ahli PLN, saya sudah biasa bekerja sampai malam, jadi bukan menjadi masalah bagi saya, tinggal masalah membagi-bagi waktunya saja. Saya sejauh ini sudah menulis paper nasional sebanyak lebih dari 150 dan paper internasional lebih dari 100, dan saya juga sudah menulis beberapa buku. Di usia 72 ini kesibukan saya saat ini adalah mengajar di Universitas Mercu Buana dan kadang-kadang di ITB dan sedang mencoba mengumpulkan makalah-makalahyangsudahsayatulis dan mencoba untuk menulisnya kembali. Saya bertemu istri saya pada awal tahun 67 di Amerika Serikat, istri saya orang Indonesia tapi dia sudah punya warga negara Amerika, tetapi saya bawa kembali ke Indonesia dan jadi warga Indonesia kembali. Kemudian menikah pada awal tahun 68, saya sudah menikah 42 tahun dan saya mempunyai 3 orang anak dan 5 orang ME: Bapak sibuk dengan kegiatan di berbagai tempat. Tampaknya Bapak tidak memiliki kendala waktu? Apa kesibukanBapakakhir-akhirini? ME: Bagaimana tentang keluarga Bapak?Bisadiceritakan? Menuju Energy Sustainability: Wawancara Eksklusif Prof. Dr. Ir. Ariono Abdulkadir, MSME Staf Ahli Direksi PT. PLN (Persero)
  • 17. memegang PLTN tidak akan bisa keselamatannya, tapi menurut saya orang Indonesia sudah cukup mampu menanganinuklir.MenurutsayaBATAN itu sanggup untuk menangani masalah teknologinuklir. PLTN ini diperlukan untuk pulau Jawa. Pulau Jawa ini pertumbuhan penduduk dan ekonominya sangat tinggi. Tidak dapat terus menerus membakar batubara untuk memenuhi kebutuhan energi, karena batubara energi yang tidak terbarukan, suatu saat akan habis, dan pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat Jawa akan buruk. AA: Teknologi itu sesuatu yang harus berani dikembangkan, tahun 80an, India dan Cina posisinya sama dengan Indonesia, mereka sekarang sepuluh, duapuluh kali lebih maju dari kita. Itu merupakan hasil kombinasi berbagai kebijakan-kebijakan. Kebijakan finan- sial yang baik, kebijakan teknologi yang baik,kebijakanalihteknologiyangbaik. Kita tidak boleh menutup mata dari pengalaman-pengalaman orang lain. Kita bisa mencontoh negara-negara lain misalnya Jepang, pada zaman resotrasi meiji, dimana Jepang melaku- kan perbuahan besar-besaran, beru- bah dari negara yang tertutup menjadi negara yang mengembankan tekno- logi. Perkembangan teknologi Korea, dalam bidang nuklir mereka sudah independen. Cina memiliki kebijakan untuk sebagian membeli teknologi, untuk menghindari resiko kegagalan mengembangkan teknologi. Mereka ME: Kira-kira apa yang bisa kita lakukan untuk memajukan teknologi energidinegarakita? cucuyangsudahbesar-besar. AA: Kesejahteraan? Kalau program kesejahteraan kan basisnya pasal 33 UUD, sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat. Tapi definisi kesejahteraan harus dibuat sustain- able, sehingga menjadi bisa berkem- bang oleh dirinya sendiri, tidak boleh disubsidi, karena subsidi akan mengu- rangi kemampuan pada sektor yang lain. Untuk energi, Indonesia harus pelan-pelan mencoba menggunakan energi terbarukan. Energi laut harus disurvey, mana yang bisa dilakukan, energi angin harus dimanfaatkan, batubara harus dikurangi pelan-pelan karenapengotoranudara. Potensi geothermal yang ada saat ini 27ribu megaWatt, itu masih kurang, tapi di seluruh dunia orang mencari sumber geothermal lapisan batuan dalam yang lebih dalam dari 3000 meter. Orang Amerika menganggap apabila mereka bisa mengembangkan geotermal lapisan dalam, Amerika akanselfsustaindalamhalenergi. AA: Masalah PLTN itu diakibatkan karena sebagian LSM di Indonesia terlalu mempercayai pendapat luar negeri, yang mengatakan bahwa SDM Indonesia ini belum bisa dipercaya dalam menangani PLTN. Menurut luar negeri, orang Indonesia jika disuruh ME: Kira-kira menurut Bapak apa yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan di negara kita, terutama yangberhubungandenganenergi? ME: Bagaimana tanggapan Bapak tentang implementasi PLTN di Indonesia? bisa meyakinkan Eropa dan Amerika untuk share teknologi dengan mereka, mengapakitatidakbisa? AA : Itu betul, waktu itu tahun '78, UFO itu sempat saya foto, kebetulan waktu itu saya bawa kamera dan lensa tele. Waktu itu kami naik mobil sepulang dari pabrik di Pasuruan, mau pulang ke Surabaya, di daerah Gempol saya liat langit ke arah barat. Saya liat ada benda yang jatuh dengan ekor yang panjang sekali, jatuhnya pelan. Kemudian saya turun dari mobil, dan mengambil foto. Saya berpikir, kalau benda itu jatuh kenatanahpastimeledak,tapiternyata benda itu mendadak membelok ke arah timur dalam waktu yang cukup lama. Kemudian fotonya saya afdruk dan kemudian saya laporkan ke LAPAN, kemudianhasilnyadibeliolehmereka. Pak Ariono dalam waktu dekat ini akan menerbitkan beberapa buku tentang energi yang berjudul: Pembangkit Listrik Bersih Lingkungan, Perkemba- ngan Energi Terbarukan Internasional, Sistem Listrik Luar Jawa-Bali dengan Energi Terbarukan, Geothermal Outline.(JP) ME: Sekedar tambahan: Kami mendapatkan berita bahwa Bapak pernah melihat UFO, bisa cerita sedikit tentangitu? ME: Terimakasih untuk kesempatan wawancara ekslusif ini di sela-sela kesibukan Bapak, semoga Bapak Arionosehatselalu. TOKOH NOVEMBER 201032 menurut saya orang Indonesia sudah cukup mampu menangani nuklir
  • 18. akarta, Senin 11 Oktober 2010, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Dirjen Bina Marga Djoko JMurjanto bersama dengan Tim Jembatan Selat Sunda (JSS) Kementerian PU menerima kedatangan Tim Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dari Institut Teknologi Bandung (ITB)untukmembahaspembangunanjembatanantarpulaudi Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, direkomendasikan pemakaian sumber energi terbarukan untuk kebutuhan penggunaan energi listrik di jembatan. Hal tersebut dirangkum dalam konsep Renewable Energy for Sustainable Bridge. Pada 2014 Jembatan Selat Sunda diharapkan sudah mulai pembangunan dengan perkiraan waktu penyelesaian 5 -10 tahun. JSS diprediksi akan menjadi kawasan strategis. Untuk itu, diperlukan diperlukan rencana pembangunan yang matang untuk dapat menyatukan 80% potensi perekonomian diPulauJawadanPulauSumatera. Tim ITB yang terdiri dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Fisika, KK-Oseanografi, KK-Sains Atmosfer, dan KK- Teknik Kelautan juga mengungkapkan paradigma baru dalam pembangunan jembatandiIndonesia: ?tetap membangun kehidupan dan sumber pembelajaran barudiwilayahlepasdaratan. ?dengan adanya jembatan antar pulau tidak berakibat meratakanpulakerusakanlingkungandandaratan,tetapi menyelamatkan dan memperbaiki kualitas potensi daratan. ?mengurangi eksploitasi potensi daratan sebagai pusat aktivitas kehidupan, tetapi membangun kemampuan memanfaatkan potensi & kekayaan laut untuk kehidupan masadepan. dijelaskan bahwa Sustainable Bridge adalah suatu konsep untuk menjaga kondisi jembatan agar tahan lama, bekerja pada kondisi optimum dan biaya perawatannya rendah Konsep Sustainable Bridge terbagi menjadi dua bagian besar yaitu, Asset Sustainability dan Energy Sustainability. Yang dimaksud Asset Sustainability adalah penerapan monitoring aset jembatan mencakup kondisi kesehatannya, kondisi operasinya, instumentasi pengukurannya dan sistem informasi aset yang berada di jembatan. Sedangkan yang dimaksud Energy Sustainability adalah penggunaan energi independen, energi terbarukan dan juga sistem hibrid yang dapat menyokong segala kebutuhan listrik pada jembatan misalkan untuk pencahayaan jalan & art, tanda keamanan & emergensi, operasional sistem (gerbang tol, CCTV, monitoring trafik, sistem komunikasi), untuk pekerjaan perawatan jembatan dan juga untuk monitoring kesehatan dan kinerja jembatan. “Pembangunan JSS ini merupakan sebuah megaproyek. Oleh karena itu kami menyambut baik kedatangan Tim Litbang ITB dalam inovasi-inovasinya untuk bisa dipadupadankan dengan TimJSSdaripemerintah,”ujarHermantoDardak. Djoko Murjanto juga mengatakan, “Kami harapkan ini bukan hanya sekedar teknologi Litbang saja, persoalannya adalah bagian-bagian mana yang dapat digunakan dalam pembangu- nan pada jembatan nantinya. Agar bagian teknologi tersebut kiranya dapat diujicoba terlebih dahulu”. Oleh karena itu Djoko mengharapkan konsep-konsep tersebut dapat segera diujicobakan pada jembatan yang sudah ada dahulu seperti Jembatan Suramadu, dimana saat ini kebutuhan listriknya dipenuhidenganmenggunakangeneratordiesel. Tim Litbang ITB juga mengungkapkan bahwa potensi energi terbarukan yang dapat dipanen (energy harvesting) adalah energi surya, angin dan laut. Sedangkan sumber energi terbesar dapat diperoleh dari laut yang terdiri dari energi arus, gelombang, pasang surut, perbedaan suhu dan salinitas air laut. Energi tersebut dapat dipanen dengan 4 jenis konsep konversi energi yaitu energi kinetik dari arus dan gelombang laut, energi potensial, teknologi osmosis, dan Ocean Thermal EnergyConversion(OTEC). Wakil Menteri PU Hermanto Jembatan Suramadu Paradigma Sustainable Bridge NOVEMBER 201034 NOVEMBER 2010 35 BERITA NASIONAL BERITA NASIONAL NEWS FLASH akarta, 11 Oktober 2010 - J Direktur Utama PLN Dahlan Iskan PT PLN (Persero) menyampaikan akan membangun pem- bangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 1 MW untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel 600kW yang tenggelam akibat banjir bandang di Wasior, Papua Barat. PLTS tersebut akan dibangun di atas tanah seluas 2 hektar dan akanmemakanwaktuselama3bulan. unaken, 28 Oktober 2010 - PLN akan Bmembangun pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 335KW, di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara. Menurut General Manager PT PLN Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, Wirabumi Kaluti "Sesuai jadwal direncanakan pembangunan PLTS tersebut akan beroperasi pada Desem- ber 2010, sehingga diharapkan sebelum Hari Raya Natal masyarakat sudah dapat menikmatiPLTStersebut,” akarta, 2 November 2010 - Direktorat JJenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) mengadakan Sarasehan untuk membahas Roadmap Energi Baru Terbarukan yang bertempat di Nareswara, Gedung Smesco–UKM. Acara yang bertema "Memperkuat Jaringan Komunitas Energi Baru Terbarukan dalam rangka Pencapaian Visi Energi 25/25". Visi Energi 25/25 menekankan kepada 2 hal penting yaitu upaya konservasi energi di sisi pemanfaatan untuk menekan laju penggu- naan energi nasional, dan upaya diversifi- kasi energi di sisi penyediaan dengan mengutamakanenergibaruterbarukan. Pembicara yang hadir diantaranya dari Pemerintah yaitu Dirjen EBTKE-ESDM, Kepala BPPT, Dirjen Basis Industri Manu- faktur Kementerian Industri, Deputi Bidang Usaha Strategis dan Manufaktur Kemen- terian BUMN, dan Deputi Bidang Pengenda- lian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup. Sedangkan dari non Pemerintah hadir perwakilan dari setiap klaster energi baru dan energi terbarukan yaitu Abadi Poernomo (Panas Bumi), Paulus Tjakrawan (Bahan Bakar Nabati), Djoko Winarno (Minihidro dan PLTA), Donny Achiruddin (Energi Samudra), Nany Wardhani (Energi Surya), Soeripno (Energi Angin), Agus Nugroho (Biomass), Sutaryo Supardi (Energi Nuklir), Achyar Oemri (Fuel Cell), dan Samy Hamzah(CoalBedMethane). RENEWABLE ENERGY FOR SUSTAINABLE BRIDGE
  • 19. onferensi Energi yang berlang- sung pada tanggal 12-13 Okto- Kber 2010 di Gedung Bergengsi Rote Rathaus, Berlin, telah selesai dan berhasil mencapai tujuannya untuk menyebarluaskan berbagai informasi terkait hydrocarbon dan Energi Baru Terbarukan (EBT). Kegiatan interna- sional pertama yang digagas oleh PPI Jerman dengan KBRI Berlin dan Kementerian ESDM ini, dihadiri lebih dari 190 peserta,kepentingan di bidang energi terbarukan, baik dari Indonesia maupunJerman. Para ahli energi Jerman dan Indonesia konferensi yang bertema Toward the Sustainability of Energy in Indonesia: Hydrocarbon Outlooks and Trends of Renewable Energy ini mempunyai pandangan yang sama. Indonesia, mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengembangkan EBT seperti panas bumi (geothermal), tenaga air (hydro), energi surya, energi angin dan biomassa, dalam rangka kelangsungan ketersediaanenergi. Proyeksi penggunaaan EBT pada tahun ini4,4%; masih dianggap jauh di bawah pemanfaatan energi fosil seperti batu- bara (30,7%), minyak bumi (43,9%) dan gas bumi (21%). Pemerintah Indonesia juga telah menetapkan target untuk meningkatkan kontribusi energi terba- rukan menjadi 17% pada tahun 2025. Bahkan, Kementerian ESDM telah menetapkan visi EBT 25/25, yaitu per- sentasepenggunaanEBTpadatahun andung, Kamis 4 November 2010. Pendidikan Teknik Fisika Bdi Indonesia telah berumur 60 tahun. Dan Teknik Fisika ITB adalah pionir dari pendidikan Teknik Fisika di Indonesia. Oleh karena itu, untuk memperingati berdirinya Teknik Fisika dan merefleksikan kembali apa saja yang telah Teknik Fisika berikan untuk Indonesia, maka diadakan suatu acara memperingati 60 Tahun Teknik Fisika yang bertajuk “Dari Teknik Fisika untuk Indonesia”. Rangkaian acara 60 Tahun TeknikFisikaterdiridari: OPENING, Kamis, 4 November 2010 di Aula Barat ITB dengan tema “Refleksi Teknik Fisika Selama 60 Tahun” yang dihadiri Rektorat ITB, dosen Teknik Fisika, pengurus IATF (Ikatan Alumni Teknik Fisika ITB), dan seluruh peserta lomba. Diisi dengan penayangan video pejalanan Desa Mitra, video Teknik Fisika selama 60 tahun kebelakang dan pengisi acara dari Keluarga Paduan AngklungSMAN3Bandung. IEPE (Innovation and Engineering Physics Expo) terdiri dari 2 event 1. PRESENTASI LOMBA INOVASI ILMIAH, 4-5 November 2010 di Auditorium CC Timur ITB. Dengan tema: “Teknologi Energi Tepat Guna Untuk Masa Depan Indo- nesia” 2. PAMERAN TEKNOLOGI ENERGI, 4-5 November 2010, di Lapangan CC Timur, ITB. Pada Pameran 2025 bisa 25% dari penggunaan selu- ruhenergi. KaryaTulisIlmiah Konferensi semakin bermakna karena membahas berbagai isu terkait pengembangan energi terbarukan di Indonesia dengan melibatkan kalangan pemerintah, akademisi, institut riset, pengusaha, dan peran aktif generasi penerus bangsa Indonesia yang sedang menempuh studi baik di dalam negeri (antara lain, Jepang, Swedia, Norwegia danBelanda).Perannyatadarigenerasi muda dalam memikirkan masa depan bangsa sangat menonjol. Hal ini terlihat daripaper terkait pengem- bangan energi terbarukan di Indonesia yang diterima oleh panitia, dimana sebanyak 30 paper telah terpilih untuk dipresentasikandalamkonferensi. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan (diantaranya pengorganisasian dan comprehensiveness), memutuskan pemenang kontes karya tulis ilmiah. Penyaji paper terbaik untuk kategori mahasiswa undergraduate adalah Dyah Raysa Laksitoresmi (IPB Bogor) dengan topik “Gel Biothanol Made From Seaweed Industrial Waste With Carboxymethylcellulose (CMC) Thickening Agent as Alternative HouseholdCookingFuel“,sedanguntuk kategori graduate adalah Maria Elfani (London Metropolitan University) dengan topik “Renewable Energy and Its Impact on Employment in Indonesia“. Suwarno, mahasiswa asal Teknologi Energi ini terdapat puluhan stand yang menyajikan perkembangan teknologi Indo- nesia dari berbagai perusahaan, perkumpulan keprofesian, pergu- ruantinggi. GALELOBOT (GaneshaLineFollowerRobot)2010 4-5 November 2010 di Aula Barat ITB dengan tema “Find Your Way Through The Maze”. 150 Tim dari berbagai Universitas dari seluruh Indonesia saling berlomba menunjukkan keah- liannya dalam bidang Line Follower Robot yang merupakan sebuah mesin yang dapat bergerak mengikuti sebuah garis secara otomatis dan seolah mempunyai kecerdasan dan berfikir mandiri. KONFERENSI TEKNIK FISIKA SELURUH INDONESIA terdiri dari 2 event 1. SEMINAR PENELITIAN MAHASISWA DAN ALUMNI, Kamis, 4 November 2010 bertempat di R. Multimedia 9311 Gd. T.P. Rachmat Kampus ITB dengan tema “Energi dan Instru- mentasi sebagai Core Competence Teknik Fisika", dengan panelis: Suharna Surapranata (Menristek RI 2009-2014) , Edi Leksono (TF-ITB), Andi Rahmadiansyah (TF-ITS), Ucuk Darussalam (TF-UNAS) dan Andang WidiHarto(TF-UGM). 2. KONFERENSI DOSEN, 4-5 November 2010 di Ruang Seminar Teknik Fisika lt.1 ITB. Konferensi ini membahas mengenai perkembangan Teknik ITS Surabaya yang sedang belajar di Norwegia dengan topik “Modified Lithium Borohydride for Mobile Hydrogen Storage“ berhasil menyabet penghargaan untuk kategori topik paling mempunyai prospek untuk diterapkan di Indonesia di masa depan. Penghargaan kepada para pemenang disampaikan oleh Adolf Guggemos, Manajer Pemasaran Wilayah Asia, Voith Hydro Holding GmbH & Co.KG Jerman. Para mahasiswa merasa senang karena nantinya mereka mempunyai kesem- patan untuk menerapkan keterampilan yang diperoleh di Jerman,atau menciptakan kesempatan kerja di negara lain, dengan memanfaatkan jasa dari Pusat untuk Integrasi dan Migrasi (CIM). Lembaga tersebut selain memberikan jasa bantuan keuangan, juga menyediakan jasa informasi dan konsultasi, penempatan kerja, dan jejaring. Pada penutupan, Dubes RI untuk Re- publik Federal Jerman, Eddy Pratomo, menyampaikanrasabangganyakepada para mahasiswa generasi penerus bangsa. Di sela-sela studi, masihdirinya untukikutpermasalahan bangsa dan memberikan masukan yang relevan terhadap masa depan bangsa dalam topiksedang hangat di dunia, energi terbarukan. Lebih lanjut, Dubes mengharapkan adanya penyeleng- garaan secara berkesinambungan. (Sumber:KBRIBerlin). Fisika di masing-masing universitas/ institut yang ada di Indonesia. Diharapkan konferensi ini menjadi inisiasi terbentuknya ikatan alumni Teknik Fisika se-Indonesia serta masyarakatTeknikFisikaseIndoesia. MOTIVATION TALKSHOW 60 TAHUN TEKNIK FISIKA Sabtu, 6 November 2010 bertempat di Aula Barat ITB dengan tema “Dari Kampus Untuk Bangsa: Kupas tuntas Perjalanan Alumni Teknik Fisika ITB” dengan pembicara, Dr. Ir. Fadel Muhammad (Menteri Kelautan dan Perikanan), Ir. Karen Agustiawan (Direktur Utama PT. Pertamina), Ir. Budiono Kartohadiprodjo (Pimred GATRA), dan Ir. Rama Royani atau Abah Rama (Pakar Talent Mapping Indone- sia, PT. Limawira Wisesa, Lead pro Consultant), dengan moderator Prabu Revolusi(NewsAnchorMetroTV). TEMUALUMNI Sabtu, 6 November 2010 bertempat di Aula Timur ITB dimaksudkan untuk menghimpun kembali alumni Teknik Fisika ITB beserta keluarga sehingga sesamaalumnidapatlebihmengakrab- kan diri dan memperkuat tali silatu- rahmi. CLOSINGEVENT Sabtu, 6 November 2010, bertempat di Lapangan CC Barat ITB yang dimeriah- kan oleh: NAIF, White Shoes & The Couples Company, -Baby Eats Crackers, Keluarga Paduan Angklung SMAN 3 Bandung dan Band Alumni/Mahasiswa TeknikFisikaITB. RENEWS 2010: Membuka Peluang Peningkatan Kerjasama Energi RI-Jerman BERITA NASIONAL BERITA INTERNASIONAL NOVEMBER 201036 NOVEMBER 2010 37 60 Tahun Teknik Fisika “Teknik Fisika untuk Indonesia.”
  • 20. residen Maladewa, Mohamed PNasheed (terlihat pada gambar) sedang membantu memasang 48 solar panel di atap rumahnya di ibukota Maladewa,Male.PemimpinMaladewa ini merupakan aktivis yang sudah lama aktifdalamhalperubahaniklim. Menurut sang Presiden, dengan dipasangnya panel surya pada atap rumahnya, penghematan akan mencapai $300.000 dalam biaya listrik dan 195 ton karbon dioksida, selama umur pemakaian panel surya Presiden Nasheed memilih sumber energi yang tidak berpolusi karena negara yang dipimpinnya merupakan negara kepulauan dengan ketinggian permukaan tertinggi hanya 2,5 meter di atas permukaan laut. Merupakan tempat yang sangat rentan apabila permukaan laut naik akibat perubahan iklim. ina saat ini akan membangun Csalah satu ladang turbin angin lepas pantai terbesar di dunia dengan kapasitas 300 MW menyamai rekor ladang angin Thanet di Inggris saat ini. Ladang angin akan di bangun di teluk Bohai dan akan rampung pada tahun 2020, projek ini merupakan salah satu langkah pemerintah Cina untuk memenuhi program 750 GW dari energi angin. (cleantechnica.com) ebuah terobosan dilakukan oleh Sdua mahasiswa di Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amy Bilton dan Leah Kelley, dipimpin oleh profesor Steven Dubowsky yang menbuat mesin desalinator dengan tenaga dari energi surya. Hasilnya, prototip sistem yang dibuat bisa menghasilkan 80 galon atau 302.4 liter air sehari dalam kondisi cuaca yang berubah-ubah. Teknologi yang sangant bermanfaat untuk daerah bencana atau terpencil yang tidak mendapatkan pasokan listrik. anberra bersiap menjadi ibukota Cmobil elektrik (EV) yang ditandai dengan pendaftaran pertama sebuah EV, yakni Blade Electron buatan Australia dan tibanya iMiEV keluaran Mitsubishi, sebagaimana diberitakan Mingguan CityNews pekan ini. NOVEMBER 201038 NOVEMBER 2010 39 BERITA INTERNASIONAL BERITA INTERNASIONAL NEWSFLASH alah satu segmen pasar energi Ssurya yang belum berkembang secepat dengan pasar perumahan dan skala pabrik pembangkit listrik adalah pasar komersial, yaitu, untuk instalasi mulai dari 1 MW hingga 10 MW, yaitu ukuran yang biasanya diinstal pada bisnis komersial. Hal tersebut akan berubah seiring dengan dimulainya projekini. Bulan Oktober tahun ini perusahaan farmasi Amerika GlaxoSmithKlin (GSK) yang berbasis di Pennsylvania akan mulai memasang susunan modul surya di gedung distribusinya di kota York Pennsylvania. Susunan tersebut akan menjadi susunan di atas atap yang terbesar yang ada di Amerika Utara. Setelah selesai terpasang, total 11000 panel surya akan membangkitkan listrik hingga 3-MW, panel sebanyak itu akan memenuhi atap seluas seukuran tujuhlapangansepakbola. Hampir 100 pekerja akan mengha- biskan waktu dua bulan untuk menaik- kan panel surya dengan derek, mema- sangnya pada atap gedung dan menya- tukannya dalam satu jaringan sistem pembangkit listrik. Rencananya kon- traktor akan memasanng 500 panel per hari. GSK menerima bantuan dari pemerin- tahdaninsentifsuryauntukmembantu pendanaan projek ini. Satu juta dollar dari pemerintah daerah Pennsylvania dan 4,1 juta dollar dari pemerintah federalAmerika. (renewableenergyworld.com) Beberapaahlimulaimencarimedialain yang bersifat seperti baterai isi ulang. Hanya saja yang disimpan bukan muatan listrik layaknya baterai, tetapi panas yang sewaktu-waktu dapat dile- pas dan diisikan kembali. Ruthenium, molekul yang mempunyai ditemukan di tahun 1996 menjadi alternatif satu- satunya yang memiliki karakteristik sepertibateraiisiulang. Beberapa waktu lalu, para peneliti berhasil mengungkap cara kerja molekul ruthenium atau lebih tepatnya fulvalene diruthenium yang bisa diatur untuk menyimpan dan melepas panas. Pemahaman cara kerja ruthenium tersebut dipublikasikan di jurnal Angewandte Chemie pada 20 Oktober 2010 lalu oleh Yosuke Kanai dari Law- rence Livermore National Laboratory, Varadharajan Srinivasan dan Jeffrey C. Grossman dari Fakultas Tekni dan Ilmu Bahan - MIT, Steven K. Meier, K dan Peter C. Vollhardt dari University of California-Berkeley. Ruthenium bekerja dengan cara yang unik. Strukturnya akan berubah ketika menyerap sinar matahari, dan berada pada tingkat energi yang lebih tinggi dibanding dalam kondisi stabilnya. Untuk mengembalikan ke kondisi stabilnya, hanya diperlukan sedikit panas atau sebuah katalis untuk memicunya. Hasilnya, perubahan struktur molekul kembali ke tingkat energi yang lebih stabil akan melepas panas hingga mencapai 200 derajat Celcius. Cukup panas untuk langsung digunakan sebagai pemanas ruangan ataupun memutar turbin untuk meng- hasilkanlistrik. Pengetahuan tentang bagaimana molekul ruthenium bekerja akan mem- berikan jalan bagi riset untuk menda- patkan molekul-molekul lain yang mempunyai struktur dan karakteristik yang sama dengan ruthenium yang mahal dan termasuk langka guna menghasilkan baterai panas yang bisa diisiulangdimasadepan.(planethijau) Dimulainya Instalasi Pembangkit Listrik Skala Besar untuk Komersial Ilmuwan Temukan Cara Yang Lebih Baik Untuk Menyimpan Panas Matahari anas yang dihasilkan matahari saat ini bisa disimpan tetap Pdalam bentuknya oleh garam cair atau dalam bentuk energi lain oleh baterai. Kedua teknologi itu hingga kini masih diandalkan untuk menyimpan energi tersebut. Hanya saja garam cair membutuhkan sistem yang kompleks untuk mentransfer panas dari fluida kerja, sedangkan baterai masih menyi- sakan loses energi atau hilangnya energi ketika terjadi proses peminda- handanperubahanenergi.
  • 21. al tersebut bukanlah hal yang mustahil karena pengemba- Hngan dari teknologi pembang- kit listrik tenaga nuklir telah dapat menciptakanreaktor-reaktorminiyang aman. Sebagian besar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) memiliki ukuran raksasa, cukup besar untuk memenuhi kebutuhan energi sebuah kota berukuran sedang. Setiap PLTN pembangkitannya bisa menghabiskan miliaran bahkan trilyunan rupiah. Tidak heran lusinan purwarupa reaktor kecil bersaing untuk menarik perhatian industri sebagai alternatif bahan bakar rendah emisi. Jika reaktor mini diran- cang sebagai modul-modul, maka satu unit mungkin mampu memenuhi kebutuhan satu kota terpencil. Di negara berkembang, reaktor kecil akan mengurangi tekanan yang ditanggung oleh jaringan listrik yang rapuh. Kekuatannya bisa ditambah secara bertahap dan bisa menjadi daya tarik bagi produsen energi dengan dana terbatas. Indonesia adalah negara dengan popu- lasi penduduk nomor 4 di dunia, na- mun satu-satunya yang tidak meman- faatkan PLTN. China, India dan Amerika sudah menggunakan PLTN untuk memenuhi kebutuhan listrik negara- nya. Bahkan, negara-negara penghasil minyak bumi seperti Uni Emirat Arab dan Jordania sudah mempertimbang- kan PLTN sebagai salah satu sumber energi yang akan dimanfaatkan. Saat ini Uni Emirat Arab telah menanda- tangani kontrak kerjasama dengan Korea untuk membangun PLTN berkapasitas 4 x 1400MW pada tahun 2020. Namun, pembangunan PLTN yang cukup besar masih menghadapi tantangan berupa anggaran yang besar maupun penolakan beberapa pihak. Akan tetapi dengan adanya dukungan penggunaan nuklir dan kebutuhan akan energi listrik yang begitu tinggi maka beberapa propinsi di Indonesia menyetujui untuk membangun PLTN di wilayahnya. Wali Kota Pangkalpinang, Zulkarnain Karim, menyatakan peme- rintah Bangka Belitung telah menye- diakan dua lokasi untuk pembangunan PLTN yaitu Pulau Lepar di Bangka Selatan dan Pulau Nanduk. "Dua pulau seluas 2.407 hektar itu cukup strategis dibangun PLTN karena tidak berpeng- huni,"ujarnya. Berbeda dengan PLTN yang berukuran besar, PLTN mini berukuran kecil dan relatiflebihmudahuntukdioperasikan. Beberapa purwarupa reaktor mini, seperti yang dirancang oleh NuScale Power berupa reaktor kecil yang didinginkan oleh air yang mirip dengan reaktor kuno yang digunakan pada kapal perang. Sementara reaktor lain yang lebih modern, Toshiba dan Institut Penelitian Pusat atas Industri Tenaga Listrik di Jepang sedang meneliti “baterai nuklir” yang berpen- dinginnatriumcair. Reaktor tersebut dapat dikirim dalam keadaan modular dan dipasang di bawah tanah dan mampu menghasil- kan 10 MegaWatt (MW) selama 30 tahun lamanya sebelum diperlukan pengisian ulang bahan bakar. Galena, sebuah desa di Alaska sedang bernegosiasi untuk menjadi pelanggan pertama. "Selain lebih murah, beberapa reaktor kecil secara bawaan lebih aman", kata Vladimir Kuznetsov dariBadanTenagaAtomInternasional. Kehadiran reaktor-reaktor baru, tentu saja tetap mendatangkan persoalan limbah radioaktif. Saat ini ada 56 reaktor yang sedang dibangun di seluruh dunia, di China sendiri ada 19 buah. "Reaktor-reaktor kecil bisa membantu dalam penyediaan energi, tujuannya adalah meningkatkan sumber energi rendah karbon dengan cepat,” kata Richard Lester dari Massachusetts Institute of Technology (MIT). Syaratnya, para pembuat kebija- kan bisa diajak kerja sama. Di Amerika Serikat para pejabat mengatakan beberapa desain mungkin mendapat- kan sertifikasi dalam lima tahun ini. Sementara desain yang lebih inovatif mungkin butuhkan waktu lebih lama. (NarendraPrataksita) Sumber: nationalgeographic.co.id, warintek.ristek.go.id, antaranews.com, tempointeraktif.com, batan.go.id INOVASI INOVASI NOVEMBER 201040 NOVEMBER 2010 41 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Mini “Satu kota kecil punya reaktor nuklir sendiri?” Produk NuScale PLTNMiniNuScale 45megawatt Reaktor dengan teknologi pendingin yang cukup lama telah digunakan yaitu dengan pendingin air. Cukup kecil untuk didinginkan hanya dengan mesin pemindah panas, tanpa pompa. Carakerja Air berfungsi menjadi pendingin dan “pengatur” : Memperlambat neutron-neutron yang dipancarkan oleh batang bahan bakar uranium (1), memungkinkan mereka memecah atom uranium dalam jumlah lebih banyak. Batang pengendali (2) meredam reaksi berantai. Air dipanaskan saat melalui inti (3), lalu memanaskan tabung (4) untuk menghasilkan uap air, uap air menyebabkan reaktor (5) menggerakkan turbin. Agar tidak bocor, sistem dibenam di dalam air. Reaktor seperti ini bebas karbon, relatif murah, dan mestinya cukup aman. Pipa Uap-turbin Kolam air reaktor Selubung reaktor Tabung reaktor Batang Pengendali Kumparan penghasil uap Batang bahan bakar MODUL REAKTOR Struktur penyangga Lantai kolam