SlideShare a Scribd company logo
1 of 337
Ensiklopedi Pendidikan
 rulam
 Ensiklopedi Pendidikan
 on Jul, 05, 2014
 No Comments.
 [definisi]Akhlakul karimah yaitu akhlak yang senantiasa berada dalam kontrol ilahiyah
yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan umat, seperti
sabar, jujur, ikhlas, syukur, tawadlu (rendah hati), husnudzdzon (berperasangka baik),
optimis, suka menolong orang lain, suka bekerja keras dan lain-lain (Aminuddin, dkk.,
2002:153).
 [definisi]Aktivitas adalah banyak sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan
perasaan dan pikiranpikirannya dalam tindakan yang spontan. Sesuai dengan beberapa
pendapat di atas, aktivitas merupakan perilaku yang aktif dalam melakukan tindakan
yang merupakan penjelmaan dari perasaan (Suryabrata, 2002:72).
 [definisi]Aktivitas adalah keaktifan atau kegiatan. Aktivitas yang dimaksud adalah
keaktifan atau partisipasi langsung dalam suatu kegiatan (Ali, 1996:26).
 [definisi]Akuntansi ditinjau dari sudut pemakaiannya adalah disiplin ilmu yang
menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien
dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sudut pandang yang kedua
ditinjau dari kegiatannya akuntansi adalah proses pencatatan, pengelolaan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi (Haryono,
1994:23).
 [definisi]Akuntansi merupakan bahan kajian mengenal suatu sistem untuk
menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan (Depdiknas, 200:07).
 [definisi]Alat peraga adalah alat yang digunakan oleh pengajar untuk mewujudkan atau
mendemonstrasikan bahan penjaran guna memberi pengertian atau gambaran yang
jelas tentang pelajaran yang diberikan (Subari, 1994:95).
 [definisi]Alat peraga matematika adalah seperangkat benda kongkrit yang dirancang,
dibuat, atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan
atau mengembangkan konsep atau prinsip dalam matematika (Estiningsi dalam Pujiati,
2004:3).
 [definisi]Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau
membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Estiningsih dalam Asyhar, 2011:12).
 [definisi]Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawa
ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Estiningsi dalam Pujiati, 2004:3).
 [definisi]Alat peraga sebagai suatu alat bantu yang dipergunakan oleh peserta didik
untuk memperagakan materi pelajaran (Sanaky dalam Asyhar, 2011:12).
 [definisi]Alat perekam pita magnetik (kaset tape recorder) adalah alat perekam yang
menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut digulung-gulung pada kumparan yang
berada dalam kotak yang disebut kaset. Pita yang digunakan untuk cassete recorder itu
adalah pita magnetik, berupa pita plastik yang tipis dan elastis (Asnawir & Usman,
2002:90).
 [definisi]Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-
hal yang ia ketahui (Arikunto, 1998:140).
 [definisi]Angketadalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau halhal yang ia
ketahui (Arikunto, 2002:128).
 [definisi]Angketadalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang
diketahui (Arikunto, 1998:124).
 [definisi]Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden
(Margono,2004:167).
 [definisi]Angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan
orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh
peneliti (Mardalis, 2006:67).
 [definisi]Angket atau questionnaire merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk
dijawab (Sugiyono, 2006:135).
 [definisi]Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik
dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapat sejumlah informasi
yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari
sudut waktu dan ruang (Asnawir & Usman, 2002:33).
 [definisi]Bahan belajar adalah bahan fisik yang diperlukan untuk menunjang terjadinya
proses pembelajaran di sekolah guna membentuk siswa seutuhnya (Komariah & Triatna,
2006: 3).
 [definisi]Bahan cetak adalah berbagai informasi sebagai materi pelajaran yang disimpan
dalam berbagai bentuk tercetak seperti buku, majalah, koran, dan lain sebagainya.
Sedangkan bahan belajar non cetak adalah informasi sebagai materi pelajaran, yang
disimpan dalam berbagai bentuk alat komunukasi elektronik yang biasanya berfungsi
sebagai media pembelajaran misalnya dalam bentuk video, kaset, computer, CD, dan
lain sebagainya (Sanjaya, 2009:147-149).
 [definisi]Bahan-bahan operasional adalah sumber-sumber yang dipergunakan sebagai
pelancar proses transformasi (Mudyahardjo, 2001: 44).
 [definisi]Bahan-bahan produksi adalah bahan-bahan olahan yang akan dijadikan hasil
produksi (Mudyahardjo, 2001:44).
 [definisi]Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa
banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan (Syah, Muhibbin, 2004:136).
 [definisi]Balajar adalah suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau
pengetahuan baru, sehingga menyababkan perubahan perilaku (Hudojo, 2005:71).
 [definisi]Belah ketupat adalah jajar genjang dengan sisi-sisi yang berdekatan kongruen.
Belah ketupat memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a) Semua sisinya sama panjang. b)
Diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri. c) Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. d) Kedua
diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan berpotongan tegak lurus
(Raharjanto, 2010:73).
 [definisi]Belajar adalah merupakan proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau
pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku (Hudojo, 2005:71).
 [definisi]Belajar adalah modivikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
Menurut pengertian ini, belajar merupakan proses, suatu kegiatan, untuk mencapai
tujuan (Hamalik, 2005:36).
 [definisi]Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi dari hasil
latihan atau pengalaman. Perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap
suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang.
Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan genetik atau respon secara alamiah,
kedewasaan atau keadaan organisme yang bersifat temporer melainkan perubahan
dalam pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi atau gabungan dari kesemuanya
(Morgan dkk dalam Soekamto dan Winataputra, 1997:14).
 [definisi]Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku (Sanjaya, 2006: 89).
 [definisi]Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
interaksi individu dengan lingkungan yang disadari (Sanjaya, 2007:112).
 [definisi]Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku (Sanjaya 2006:86).
 [definisi]Belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik
latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah dengan mengabaikan
perubahan selain dari faktor-faktor latihan (Hilgard dalam Sanjaya, 2006:89).
 [definisi]Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan
artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
pengetahuan, kemampuan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme
atau pribadi (Djamarah, 2002:11).
 [definisi]Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko fisik menuju perkembangan
pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebagai hasil dari aktifitas belajar akan dapat dilihat
dari perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Thomas Gordon dalam
Purwanto, 1996:83).
 [definisi]Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah,
2002:141).
 [definisi]Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pendapat ini menggambarkan
bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Morgan dalam Purwanto,
1993:84).
 [definisi]Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,
kepandaian, atau suatu pengertian. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa belajar
merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai reaksi yang berupa kecakapan,
sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian (Witherington dalam Purwanto,
1993:84).
 [definisi]Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Morgan dalam Sagala,
2010:13).
 [definisi]Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman
(Purwanto, 1990:9).
 [definisi]Belajar adalah suatu prilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi
lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun (Skinner dalam
Dimyati dan Mudjiono, 2006: 9).
 [definisi]Belajar adalah suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau
pengetahuan baru, sehingga menyebabkan perubahan perilaku (Hudojo, 2005:71).
 [definisi]Belajar adalah suatu proses di mana pengalaman-pengalaman menghasilkan
suatu perubahan permanent dalam pengetahuan atau tingkah laku (Learning is the
process through which experiencescauses permanentof change knowledge or behavior)
(Woolfolk, 1996:196).
 [definisi]Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).
 [definisi]Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi sampai ke liang lahat (Sadiman dalam
Warsita, 2008:62).
 [definisi]Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan,
jadi belajar adalah proses aktif mengenaiinformasi dan kemudian disusun dan dibentuk
dengan cara yang unik oleh setiap individu (Hamalik, 2001:36).
 [definisi]Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif
menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif (Syah, 2006:92).
 [definisi]Belajar adalah usaha seseorang dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan
baru sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku (Hudojo, 1998:1).
 [definisi]Belajar dalam arti luas, yaitu sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke
perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, yaitu sebagai usaha
pengusaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2007:20).
 [definisi]Belajar diartikan sebagai perubahan dalam kelakuan seseorang sebagai akibat
pengaruh usaha pendidikan (Nasution, 2001:91).
 [definisi]Belajar diartikan seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi
lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabalitas baru (Gagne dalam
Dimyati dan Mudjiono, 2006:10).
 [definisi]Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003:28).
 [definisi]Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan
melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga (James O. Whittaker dalam
Djamarah, 2002:12).
 [definisi]Belajar kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan
struktur kelompok heterogen (Slavin dalam Isjoni, 2009:12).
 [definisi]Belajar kooperatif/Secara sederhana pembalajaran kooperatif berarti
mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya
sebagai satu tim (Isjoni, 2007:6).
 [definisi]Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru
dan lain sebagainya (Sardiman, 2005:22).
 [definisi]Belajar merupakan suatu pengalaman yang diperoleh berkat adanya interaksi
antara individu dengan lingkungannya (Uno, 2007:22).
 [definisi]Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan
atau pengalaman dimana perubahan yang terjadi relatif menetap serta menyangkut
kepribadian baik fisik maupun psikis (Purwanto, 2003:85).
 [definisi]Belajar pada dasarnya sebagai titipan perubahan seluruh tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa (Syah,
2001:90).
 [definisi]Belajar sebagai aktivitas untuk mendapatkan atau menguasai pengetahuan
melalui pengalaman, mengingat, menguasai dan mendapatkan informasi atau
menemukan sesuatu. Belajar dianggap sebagai aktivitas dan penguasaan sesuatu
(Hilgard dan Bower dalam Baharuddin dan Wahyuni, 2007:13).
 [definisi]Belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman (James O. Whittaker dalam Djamarah, 2002:12).
 [definisi]Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan dalam tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman (Learning is shown by a change in behaviour as a
result of experience) (Sardiman, 2005:20).
 [definisi]Belajar sebagai usaha aktifitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman (Cronbach dalam Djamarah, 2002:13).
 [definisi]Berpikir analogis adalah berpikir dengan jalan menyamakan atau
memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa/pernah dialami. Dalam cara
berpikir ini, orang beranggapan bahwa kebenaran dari fenomena-fenomena yang
pernah dialaminya pula bagi fenomena yang dihadapi sekarang (Purwanto, 2010: 47-
48).
 [definisi]Berpikir kritis adalah berpikir secara alasan dan reflektif dengan menekankan
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan (R. H.
Ennis dalam Zaleha, 2004: 86-87).
 [definisi]Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berfikir secara logis, reflektif, dan
produktif yang diaplikasikan dalam menilai situasi untuk membuat pertimbangan dan
keputusan yang baik (Desmita, 2009:153).
 [definisi]Berprestasi adalah mencapai prestasi, kesuksesan atau keberhasilan dibidang
tertentu (McClelland dalam Djiwandono, 2002:135).
 [definisi]Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu
atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-
kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan inndividu-inndividu
itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito (1982: 11) dalam Soetjipto
dan Kosasi, 2009:62).
 [definisi]Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada indivdu yang dilakukan
secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga
ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan
keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan
hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Rochman Natawidjaja
(1978) dalam Soetjipto dan Kosasi, 2009:62).
 [definisi]Bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan program
pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan dengan pribadi dan layanan-
layanan petugas ahli dengan mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan
dan kecakapannya secara penuh sesuai dengan yang diharapkan (Mortensen Schmuller,
1964z:3).
 [definisi]Buletin supervisi ialah salah satu alat komunikasi dalam bentuk tulisan yang
dikeluarkan oleh staf supervisor yang digunakan sebagai alat untuk membantu guru-
guru dalam memperbaiki situasi belajar mengajar (Sahertian, Piet A., 2000:31).
 [definisi]Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagaisatu
kelompok atau satu tim (Isjoni, 2009:15).
 [definisi]Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan, dan menjelaskan. Jadi, dalam
demonstrasi kita menunjukkan dan menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu
(Moeslichatoen R., 2004:27).
 [definisi]Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh.
Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindera seperti penglihatan,
pendengaran, perabaan, penciuman, danperasaan. Deskripsi memberikan suatu
gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah. Untuk menulis suatu
deskripsi yang baik seseorang pengarang harus dekat kepada objek dan masalah
dengan semua pancaindera (Parera, 1993:5).
 [definisi]Deskripsi merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertahan dengan usaha para
penulis untuk memberikan perincian dan objek yang sedang dibicarakan. Kata deskripsi
berasal dari kata Latin describera yang berarti menulis tentang atau membeberkan
sesuatu hal, sebaliknya kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi pemerian yang
berasal dari kata peri-memerikan yang berarti melukiskan sesuatu hal (Keraf, 1981:93).
 [definisi]Disiplin adalah sesuatu yang terletak didalam jiwa seseorang yang memberikan
dorongan bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu atau tidak
melakukan sesuatu sebagaimana ditetapkan oleh norma dan peraturan yang berlaku
(Pangab dalam Wijaya & Rusyan, 1991:18).
 [definisi]Diskusi pada dasarnya adalah suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan
terarah, baik dalam kelompokkecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah (Maidar G.
Arsjad dan Mukti U.S. dalam Arsjad & Mukti, 1991:37).
 [definisi]Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, notulen
rapat dan sebagainya (Arikunto, 1998:132).
 [definisi]Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda,
dan sebagainya (Arikunto, 2005:206).
 [definisi]Editing adalah setelah daftar pertanyaan yang sudah diisi diterima kembali,
maka perlu dibaca kembali, yang kurang jelas diperbaiki, kalau masih ada yang belum
sesuai dan belum konsisten jawaban dengan pertanyaan dikembalikan kepada peneliti
atau penyidik untuk diperbaiki atau diisi kembali (Nasir, 2003:348).
 [definisi]Editing adalah setelah daftar pertanyaan yang sudah diisi diterima kembali,
maka perlu dibaca kembali, yang kurang jelas diperbaiki, kalau masih ada yang belum
sesuai dan belum konsisten jawaban dengan pertanyaan dikembalikan kepada peneliti
atau penyidik untuk diperbaiki atau diisi kembali (Nasir, 2003:348).
 [definisi]Efektifitas/Makna dari efektifitas itu sendiri adalah ketepatgunaan, hasil guna,
menunjang tujuan (Partanto dan al-Barry, 128).
 [definisi]Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan
informasi tentang sesuatu (Semi, 1993:36).
 [definisi]Energi atau tenaga adalah gerak dari alat-alat kerja yang dipergunakan dalam
proses transformasi atau semua operasi yang terjadi dalam transformasi (Mudyahardjo,
2001:44).
 [definisi]Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-
dalamnya, yang berkaitan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab-akibat dan
hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar
(Roestiyah N.K. dalam Djamarah & Zain, 2006:50).
 [definisi]Evaluasiadalah penilaian, yang merupakan kegiatan untuk menentukan tingkat
efektifitas dan efesiensi program kagiatan-kegiatan organisasi dalam kaitannya denga
tujuan yang telah ditetapkan dan ketetapan-ketetapan lain yang dijadikan pedoman
oleh organisasi yang bersangkutan. Evaluasi juga merupakan kegiatan pengambilan
keputusan untuk menetukan apakah sesuatu organisasi itu telah berjalan dengan baik
melalui kegiatan yang telah diwujudkan (Ahmadi dan Rohan, 1991:41).
 [definisi]Evaluasiadalah suatu proses bukan suatu rangkaian keputusan yang mengukur
secara terus menerusdan sistematis keefektifan seluruh programbimbingan (Donald G.
and Allen, 1996:417).
 [definisi]Evaluasimerupakan pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam
hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai (Tyler (1950) dalam Arikunto,
2001:3).
 [definisi]Evaluasi merupakan proses penentuan pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah dikuasai siswa (Gronlund, 1973:21).
 [definisi]Evaluasi program adalah kumpulan data yang tersusun secara sistematik dan
kegiatan analisis yang dipergunakan untuk menjelaskan nilai dari suatu program untuk
membantu manajemen, perencanaan program, latihan staf, pertanggung jawaban
publik, dan promosi. Kegiatan evaluasi membuat keputusan yang masuk akal mungkin
tentang kemajuan, keefektifan, kecukupan, efisiensi, dan perbandingan nilai
pilihanpilihan program (Hagedon, et al. (1976:3) dalam Gibson dan Mitchell 1981:374-
375).
 [definisi]Evaluasi/ArtidariEvaluasi adalah penaksiran, penilaian,perkiraan keadaan, dan
penentuan nilai (Partanto & al-Barry, 1994:163).
 [definisi]Gambar/foto adalah media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini
merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan
dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis (Asnawir & Usman, 2002:47).
 [definisi]Generalisasi induktif yaitu proses penalaran memperoleh kesimpulan umum
berdasarkan data empiris (hurter dan Pierce dalam Sumarmo, 1987: 41).
 [definisi]Generalisasi/Bahwa generalisasi menyatakan pola, menentukan
struktur/data/gambaran/suku berikutnya dan memformulasikan keumuman secara
simbolis (Trisnadi, 2006:11).
 [definisi]Generalisasi/bahwa membuat generalisasi adalah membuat perkiraan atau
terkaan berdasarkan kepada pengetahuan (pengalaman) yang dikembangkan melalui
contoh-contoh khusus (Ruseffendi, 1991:267).
 [definisi]Generalisasi/Penalaran yang menyimpulkan suatu konklusi yang bersifat umum
dari premis-premis yang berupa proposisi empirik itu disebut generalisasi (Soekadijo,
1999:134).
 [definisi]Grafik adalah gambar sederhana yang disusun menurut prinsip matematika,
dengan menggunakan data berupa angka-angka (Asnawir & Usman, 2002:38).
 [definisi]Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik
(Jamarah, 2000:55).
 [definisi]Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menegah (Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
 [definisi]Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap
pendidikan murid-murid, baik secara individual ataupun klasikal, baik disekolah
ataupun diluar sekolah (N. A. Ametembun dalam Djamarah, 2000:32).
 [definisi]Guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti
mengembangkan ranah cipta, rasa dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal
mendidik (Syah, Muhibbin, 2008:256).
 [definisi]Guru adalah tenaga professional, yang karena tugas kependidikannya berkaitan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka harus tanggap atas
keadaan pribadi maupun keadaan masyarakat (Drost, 1998: 48).
 [definisi]Guru atau pendidik adalah pemimpin sejati, pembimbing dan pengarah yang
bijaksana, pencetak para tokoh dan pemimpin ummat (Isa, 1994:64).
 [definisi]Guru dalam bahasa jawa adalah seorang yang harus digugu dan ditiru oleh
semua muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya
senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Segala ilmu
pengetahuan yang datangnya dari sang guru dijadikan sebagai sebuah kebenaran yang
tidak perlu dibuktikan dan diteliti lagi. Seorang guru juga harus ditiru yang artinya
seorang guru menjadi suri tauladan bagi semua muridnya. Mulai dari cara berfikir, cara
bicara, hingga cara berperilaku sehari-hari. Sebagai seorang yang harus digugu dan
ditiru seorang dengan sendirinya memiliki peran yang luar biasa dominannya bagi murid
(Nurdin, 2008:17).
 [definisi]Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik
dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya (Kunandar,
2007:46-47).
 [definisi]Guru profesional merupakan orang yang telah menempuh program pendidikan
guru dan memiliki tingkat master serta telah mendapat ijazah negara dan telah
berpengalaman dalam mengajar pada kelas-kelas besar (Hamalik, 2006:27).
 [definisi]Guru profesional/Menurut Moh Uzer Usman bahwa guru profesional adalah
orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga
ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal
(Usman. 2006:15).
 [definisi]Hadiah (reward) adalah bentuk penghargaan yang diberikan oleh guru atas
keberhasilan siswa dalam melakukan sesuatu (Mahmud, 1998:58).
 [definisi]Hadiah (reward) merupakan salah satu cara menumbuhkan motivasi berprestasi
(Sardiman, 2002:89).
 [definisi]Hasil belajar adalah hasil yang telah diperoleh siswa dari pengalaman-
pengalaman atau latihan-latihan yang diikutinya selama pembelajaran yang berupa
keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono 2006:55).
 [definisi]Hasil belajar adalah keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan
(inputs) (Romiszowski dalam Abdurrahman, 2009:38).
 [definisi]Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah peserta
didik menerima pengalaman belajar (Sugono, 2008:23).
 [definisi]Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008:22).
 [definisi]Hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemrosesan berbagaimasukan
yang berupa informasi (Romizowski, Keller dalam Abdurrahman, 2009:38).
 [definisi]Hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku baik afektif, kognitif, maupun
psikomotor (Sudjana, 2001:22).
 [definisi]Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu hal yang harus diuji
kebenarannya/dugaan sementara (Djarwanto dan Subagyo, 1996:183).
 [definisi]Hipotesis berasa dari penggalan kata “hypo” yang artinya di bawah dan “Thesa”
yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah anggapan dasar mengenai suatu teori
yang bersifat sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji di bawah kebenaran
(Arikunto, 2005:1080).
 [definisi]Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2002:64).
 [definisi]Humas adalah kegiatan public relation, yang dilakukan dengan cara
mempublikasikan kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui pihak luar secara luas.
Dan kegiatannya dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan-
penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-baiknya dikalangan
masyarakat (Nawawi, 1993:25).
 [definisi]Humas adalah kegiatan public relation, yang dilakukan dengan cara
mempublikasikan kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui pihak luar secara luas.
Dan kegiatannya dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan-
penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-baiknya dikalangan
masyarakat (Nawawi, 1993:97).
 [definisi]Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan (Partanto & Al Barry,
1994:247).
 [definisi]Informasi adalah keterangan yang disampaikan kepada pihak lain
(Mudyahardjo, 2001:43).
 [definisi]Informasi operasional adalah keterangan tentang bahan-bahan yang
dipergunakan untuk memproses bahan olahan (Mudyahardjo, 2001:44).
 [definisi]Informasi produk adalah keterangan tentang bahan olahan, bahan yang akan
diproses menjadi suatu produk (Mudyahardjo, 2001: 43).
 [definisi]Istilah kinerja berasal dari kata “Job Performance“ atau “Actual Performance“
yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Kinerja
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegoro, 2004:67).
 [definisi]Istilah konseling (conseling) diaartikan sebagai penyuluhan. Istilah penyuluhan
dalam kegiataan bimbingan menurut beberapa ahli kurang tepat. Menurut mereka yang
lebih tepat adalah konseling karena kegiatan kegiatan konseling ini sifatnya lebih
khusus, tidak sama dengan kegiatan-kegiatan penyuluhan dalam bidang pertanian dan
penyuluhan dalam keluarga berancana. Untuk menekankan kekhususannya itulah maka
dipakai istilah Bimbingan dan Konseling. Pelayanan konseling menuntut keahlian
khusus, sehinngga tidak semua orang yang dapat memberikan bimbingan mampu
memberikan jenis layanan konseling ini (Winkel (1978) dalam Soetjipto dan Kosasi,
2009:63).
 [definisi]Istilah pembelajaran sama dengan “instruction” atau pengajaran, yang berarti:
cara, perbuatan atau mengajarkan.Pengajaran berartiperbuatan belajar (oleh siswa) dan
mengajar (oleh guru). Selanjutnya pembelajaran dapat pula diartikan sebagai usaha
untuk memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti
yang digunakan, atau biasa juga dikatakan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara
sadar dan disengaja oleh guru untuk membuata siswa belajar dengan jalan
mengaktifkan faktor intern dan ekstern dalam kegiatan belajar mengajar (Gino, Suwarni,
Suripto H.S, Maryanto, dan Sutijan, 1998:30).
 [definisi]Jajar genjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan
sama panjang. Jajar genjang memiliki sifat-sifat sebagai berikut: (a) Sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar. (b) Sudut-sudut yang berhadapan adalah sama
besar. (c) Jumlah dua sudut yang berdekatan adalah 1800. (d) Diagonal-diagonalnya
saling membagi dua sama panjang (Raharjanto, 2010:73).
 [definisi]Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan benar atau
salahnya karena masih memuat variabel (Aminulhayat, 2004:119).
 [definisi]Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan atau lapangan atau gagasan
pemikiran ke dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu
pengetahuan. Sehingga menghasilkan informasi ilmiah yang dapat didiskusikan dan
disebarluaskan kepada masyarakat pendidikan serta di dokumentasikan diperpustakaan
sekolah (Depag, 2001:30).
 [definisi]Kebijakan (wisdom) adalah suatu ketentuan dari pimpinan yang berbeda
dengan aturan yang ada, yang dikenakan kepada seseorang karena adanya alasan yang
dapat diterima untuk tidak memberlakukan aturan yang berlaku (Imran, 2008:17).
 [definisi]Kebijakan adalah ”wisdom” sedangkan kebiksanaan adalah ”policy” (Imran,
2008:1).
 [definisi]Kebijakan adalah seperangkat tujuan-tujuan, prinsip-prinsip serta peratutan-
peraturan yang membimbing sesuatu organisasi.Dengan demikian kebijakan mencakup
keseluruhan petunjuk organisasi (Murphy dalam Syafaruddin, 2008:2).
 [definisi]Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai
kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa
pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang tersedia
dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan
dengan kurikulum dan perkembangan murid (Hadari Nawawi dalam Djamrarah dan
Zain, 2006:177).
 [definisi]Kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di sekolah, sehingga berperan sebagai
pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia ditempatkan pada tempat
yang paling tinggi (Subroto, 1994:7).
 [definisi]Kepala sekolah adalah manajer pendidikan yang mewujudkan pendayagunaan
setiap personil secara tepat agar mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal
untuk memperoleh hasil sebaik-baiknya, baik dari segi jumlah maupun dari segi mutu
dan proses belajar mengajar (Nawawi, 1996:90).
 [definisi]Kepala sekolah adalah orang atau guru yang memimpin suatu sekolah (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1997: 480).
 [definisi]Kepemimpinan adalah suatu proses di mana individu mempengaruhikelompok
untuk mencapai tujuan umum (Northouse, 2003:3).
 [definisi]Kepemimpinan berarti kemampuan menggerakkan memberikan motivasi dan
mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah
pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan
yang harus dilakukan (Nawawi, 1998: 81; Burhanuddin, 1994:63).
 [definisi]Kepemimpinan merupakan suatu proses yang mengandung unsur
mempengaruhi, adanya kerjasama dan mengarah pada suatu hal dan tujuan bersama
dalam sebuah organisasi (Arifin, 2004:23).
 [definisi]Kepemimpinan pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses kegiatan usaha
mempengaruhi, menggerakkan, dan mengkoordinasikan personal di lingkungan
pendidikan pada situasi tertentu agar mereka melalui kerjasama mau bekerja dengan
penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya demi tercapainya tujuan pendidikan
yang telah dirumuskan (Rohani, 1991:88).
 [definisi]Kepemimpinan pendidikan merupakan suatu proses mempengaruhi,
mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungan dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar
kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif demi mencapai
tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran (Soetopo et al., 1984:4).
 [definisi]Kepemimpinan secara luas adalah meliputi proses mempengaruhi dan
menetukan tujuan organisasi,memotivasi perilaku pengikut untuk mencapaitujuan, dan
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai, 2003:2).
 [definisi]Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang menekankan pada
tugas-tugas bawahan. Pemimpin adalah seseorang yang menentukan pekerjaan beserta
mekanismenya, sedangkan staf hanya melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan
dan keahliannya serta tugas dan perannya (Komariah, 2006:75).
 [definisi]Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik
individu yang memberikan corak yang khas dalam caranya menyesuaikan diri dengan
lingkunganya (Gordon W. Alport dalam Baharuddin, 2007:210).
 [definisi]Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk menganalisis dan
mendiagnosa situasi rumit (Robbins, 2006:7).
 [definisi]Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasi,
memecahkan masalah, membuat keputusan, dan membuat rencana (Kadarman dan
Udaya, 1996:9).
 [definisi]Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk menganalisis dan
mendiagnosa situasi rumit (Robbins, 2006:7).
 [definisi]Keterampilan konseptualadalah kemampuan untuk membuat konsep, gagasan
demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang
konkret itu sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konseptual
menciptakan kemampuan untuk membuat rencana kerja (Gitosudarmo dan Mulyono,
1999:26).
 [definisi]Keterampilan konseptual adalah kemampuan untuk membuat konsep, gagasan
demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang
konkret itu sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konseptual
menciptakan kemampuan untuk membuat rencana kerja (Gitosudarmo dan Mulyono,
1999:26).
 [definisi]Keterampilan konseptualadalah kemampuan untuk menganalisis, menafsirkan,
dan memecah kan masalah-masalah (Winardi, 1993:12).
 [definisi]Keterampilan personal adalah kemampuan atau keterampilan berkomunikasi
yang komunikatif dengan individu/manusia lainnya (Gitosudarmo dan Mulyono,
1999:26).
 [definisi]Keterampilan personal adalah kemampuan bekerja sama, memahami, dan
memotivasi orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok Robbins, 2006: 6).
 [definisi]Keterampilan personal adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain,
memahami orang lain, dan mendorong orang lain, baik secara perorangan maupun
kelompok agar dapat bekerja sama dengan anggota organisasi lainnya dan memimpin
kelompok kerjanya sendiri (Stoner, 1996:21).
 [definisi]Keterampilan personal merupakan kemampuan untuk bekerja sama secara
efektif yang dilakukan oleh anggota dalam kelompok dan berusaha membangun
kerjasama tim, keterampilan personal meliputi kesadaran diri, komunikasi, motivasi,
dan memahami hakikat manusia secara individu maupun kelompok (Herbert, 1981:34).
 [definisi]Keterampilan tehnikal adalah pengetahuan dan kemahiran dalam kegiatan-
kegiatan yang menyangkut metode, proses dan prosedur, hal itu termasuk bekerja
dengan alat-alat, dan supervisor harus memiliki kemampuan untuk mengajarkan
keterampilan tehnikal ini kepada bawahannya (Konntz, dkk. dalam Munfaat, 2001:26-
27).
 [definisi]Ketrampilan teknis adalah kemampuan mengaplikasikan pengetahuan atau
keahlian khusus, sedangkan keterampilan personal adalah kemampuan bekerja sama,
memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok,
adapun keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk menganalisis dan
mendiagnosis situasi rumit (Robbins, 2006:6-7)
 [definisi]Kinerja identik dengan performance yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing- masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral etika
(Prawirosentono, 1999:2).
 [definisi]Kinerja sebagai seperangkat
perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang tenaga kependidikan pada
waktu ia sedang melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya
(Natawijaya, 1994:22).
 [definisi]Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang di capai oleh seseorang atau
sekumpulan orang didalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Sentono
dalam Setiadi, 2001:31).
 [definisi]Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu (Tika, MP., 2006:121).
 [definisi]Kinerja adalah prestasi kerja, hasil kerja atau unjuk kerja. Kemampuan
melaksanakan tugas atau kinerja (performance) adalah sesuatu hal yang dapat
meningkatkan fungsi motivasi secara terus menerus. Dengan demikian, kinerja guru
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Rahardja, 2004:4).
 [definisi]Kinerja atau unjuk kerja adalah proses perilaku konselor sehingga
menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan pekerjaan profesinya (Wibowo, 1998:5).
 [definisi]Kinerja diartikan sebagai tingkah laku ketrampilan atau kemampuan seseorang
dalam menyelesaikan suatu kegiatan (As’ad, 2001:47).
 [definisi]Kinerja merupakan hasil dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu
selama suatu periode waktu tertentu (Bernandin dan Russel dalam Sianipar, 2000:5).
 [definisi]Kinerja sebagai catatan yang dihasilkan dari fungsi pekerjaan tertentu.
Kinerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang dicapai oleh seseorang atau
suatu organisasi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan- batasan
yang telah ditetapkan sebagai tujuan. Hal ini dapat dimaknai sebagai
kemampuan kerja yang dilihat dari tingkat pencapaian atau penyelesaian
tugas yang menjadi tanggungjawabnya, apakah sesuai dengan syarat yang telah
ditetapkan dari suatu bidang pekerjaannya (Bernadian dan Russel, 1993:41).
 [definisi]Kinerja, jika dilihat dari asal katanya, adalah terjemahan dari kata performance,
yang menurut The Scribner-Bantam English Distionary, terbitan Amerika Serikat dan
Canada (1979), berasal dari akar kata “to perform” dengan beberapa “Entries” yaitu: (1)
melakukan, menjalankan, melaksanakan; (2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban
kewajiban suatu niat atau nazar; (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung
jawab; dan (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin
(Mangkuprawira, 2007:1).
 [definisi]Kinerja/Istilah kinerja berasal dari kata “Job Performance“ atau “Actual
Performance“ yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang.Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya (Mangkunegoro, 2004:67).
 [definisi]Kinerja/Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual
performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang telah dicapai oleh
seseorang). Pengertian kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai yang melaksanakan tugasnya sesuai
denagn tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000:67).
 [definisi]Komik adalah media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami.
Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagaimedia yang informatif dan edukatif
(Asnawir & Usman, 2002:55).
 [definisi]Kompentensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif (Usman, 1994:1).
 [definisi]Kompetensi pedagogik adalah kemapuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28
ayat (3) butir a dalam Mulyasa, 2008:75).
 [definisi]Kompetensi sosial
adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir
d dalam Mulyasa, 2008:173).
 [definisi]Kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan
kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu.
Selanjutnya Spencer & Spencer menjelaskan, kompetensi dikatakan underlying
characteristic karena karakteristik merupakan bagian yang mendalam dan melekat pada
kepribadian seseorang dan dapat memprediksi berbagai situasi dan jenis pekerjaan.
Dikatakan causally related, karena kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku
dan kinerja. Dikatakan criterion-referenced, karena kompetensi itu benar-benar
memprediksi siapa-siapa saja yang kinerjanya baik atau buruk, berdasarkan kriteria
atau standar tertentu (Spencer & Spencer, 1993:9).
 [definisi]Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan (Syah, 2000:229).
 [definisi]Kompetensi adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau
memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya masih menurut Syah,
dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak (Syah,
2000:230).
 [definisi]Kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab
yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan
tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai
kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus
ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan,
teknologi maupun etika (Muhaimin, 2004:151).
 [definisi]Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat
melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya
(McAhsan (1981:45) dalam Mulyasa, 2003:38).
 [definisi]Kompetensi
kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. (Standar Nasional
Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b dalam Mulyasa, 2008:117).
 [definisi]Kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang pendidik dalam mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi: a. Kemampuan dalam memahami peserta
didik. b. Kemampuan dalam membuat perencanaan pembelajaran. c. Kemampuan
melaksanakan pembelajaran. d. Kemampuan dalam mengevaluasi hasil belajar. e.
Kemampuan dalam mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya (Yasin, 2008:73-75).
 [definisi]Kompetensi Pedagogik/Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal
28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemapuan
mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya (Mulyasa, 2008:75).
 [definisi]Kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar
dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi
kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus
diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa
kebersamaan dengan sejawat guru lainnya (Surya, 2003:138).
 [definisi]Kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing pesrta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (Standar
Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dalam Mulyasa, 2008:175).
 [definisi]Kompetensi sebagai kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai
tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kemampuan individu
dibentuk oleh dua faktor, yaitu faktor kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
mental sedangkan kemampuan fisik adalah kemampuan yang di perlukan untuk
melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan
keterampilan (Robbins, 2001:37).
 [definisi]Kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak (Depdiknas, 2004:7).
 [definisi]Kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap,
dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan (Finch & Crunkilton
(1979:222), dalam Mulyasa, 2003:38).
 [definisi]Kompetensisosial adalah kemampuan pendidik sebagaibagian dari masyarakat
untuk berkomunikasi, bergaul dan bekerjasama secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, sesama tenaga kependidikan, dengan orang tua/wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar (Yasin, 2006: 78-79).
 [definisi]Kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar
berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi sosial ini termasuk
keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial (Surya,
2003:138).
 [definisi]Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari
masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk: a. Berkomunikasi
lisan, tulisan, dan/atau isyarat. b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
secara fungsional. c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan,orang tua/wali peserta didik; dan d. Bergaulsecara santun dengan
masyarakat sekitar (Wina, 2006: 20).
 [definisi]Kompetensi Sosial/Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28
ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserte didik, dan masyarakat sekitar (Mulyasa, 2008:173).
 [definisi]Konseling adalah prosespemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi
oleh klien (Prayitno, Erman Amti, 1999:104).
 [definisi]Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana
yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dapat lebih baik
memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada
waktu itu dan pada waktu yang akan datang (James P. Adam yang dikutip oleh
Depdikbud (1976:19a) dalam Soetjipto dan Kosasi, 2009:63).
 [definisi]Konseling adalah: bantuan yang diberikan kepada individu ddalam
memecahkan masalah kehiddupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang
sesuai dengan keadaan individu yang dihadapiuntuk mencapai kesejahteraan hidupnya
(Bimo Walgito (1982: 11) dalam Soetjipto dan Kosasi, 2009: 3).
 [definisi]Konselor adalah seorang ahli dalam bidang konseling, yang memiliki
kewenangan dan mandat secara profesional untuk melaksanakan kegiatan pelayanan
konseling” (Prayitno, 2004:6).
 [definisi]Konselor adalah tenaga ahli konseling yang memiliki kewenangan melakukan
pelayanan konseling pada bidang tugas pekerjaannya (Prayitno, 2004:3-4).
 [definisi]Konselor sekolah adalah seorang tenaga profesional yang memperoleh
pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada
pelayanan Bimbingan dan Konseling” (Winkel, 2005:167).
 [definisi]Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga
dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Kenyataannya
konsep dapat mempunyai tingkat generalisasi yang berbeda, semakin dekat konsep
pada realita, maka akan semakin mudah konsep tersebut diukur dan diartikan
(Singarimbun, 2001:45).
 [definisi]Konsep adalah suatu ide atau gagasan abstrak yang memungkinkan seseorang
dapat mengaplikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa tertentu itu merupakan
contoh atau bukan contoh dari gagasan tersebut (Bell dalam Abidin, 2004:59).
 [definisi]Konsep belajar jika dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai
perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam siswa, melainkan
pemberian makna oleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara
pada pemutahkiran struktur kognitifnya Kegiatan belajar lebih dipandang dalam segi
prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepas-lepas
(Budiningsih, 2008:58).
 [definisi]Konsep diri adalah pendapat seseorang tentang dirinya sendiri atau
pemahaman seseorang tentang dirinya, baik menyangkut kemampuan mental mapun
fisik, prestasi mental maupun fisik, ataupun menyangkut segala sesuatu yang menjadi
miliknya bersifat material (William James dan Gilmore, Mudjiran, 2007:133).
 [definisi]Konsep Matematika itu sendiri merupakan suatu ide abstrak yang
memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa serta
mengklasifikasikan apakah objek-objek atau peristiwa-peristiwa itu termasuk atau
tidak termasuk ke dalam ide abstrak tersebut (Hudojo, 2005:20).
 [definisi]Konsep merupakan dasar bagi proses- proses untuk memecahkan suatu
masalah. Konsep dalam matematika biasanya dijelaskan melalui definisi atau contoh-
contoh (Abidin, 2004:60).
 [definisi]Konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang
secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku
tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi
tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan (Corey dalam Sagala,
2005:61).
 [definisi]Kooperatif adalah adalah mengelompokkan siswa dalam kelas ke dalam suatu
kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang
mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut (Johnson dan
Johnson dalam Isjoni, 22).
 [definisi]Kreatifitas adalah kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang baru,
sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan
dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-
hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 1999:33).
 [definisi]Kreativitas adalah kemampuan untuk berkreasi dengan sebuah ideide yang
baru yang merupakan esensial dalam pemecahan masalah (Wena, 2009:138).
 [definisi]Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang
harus dikerjakan dengan baik (Supranta, 1997:228).
 [definisi]Kurikulum adalah sebuah pengetauhan, kegiatan-kegiatan atau pengalaman-
pengalaman belajar yang diatur secara sistematis metodis yang diterima anak untuk
mencapai suatu tujuan (Zuhairini dan Ghofir, 2004:28-30).
 [definisi]Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU
No. 20 Tahun 2003).
 [definisi]Kurikulum adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau
pengajaran,yang merupakan suatu rencana pendidikan dan memberikan pedoman serta
pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi, dan proses pendidikan (Sukmadinata,
2006:3-7).
 [definisi]Kurikulum/Istilah kurikulum berasal dari kata Curriculum yang mempunyai arti
a curse of study in school or universty. Istilah kurikulum pada mulanya dipakai oleh
bangsa yunani dalam bidang atletik dengan pengertian jarak tempuh (Zuhairini dan
Ghofir, 2004:28-30).
 [definisi]Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan
berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan
sebelumnya. Dalam laboratoriumbahasa siswa duduk sendiri-sendiripada bilik akuistik
dan kotak suara yang telah tersedia (Asnawir & Usman, 2002:93).
 [definisi]Layang-layang adalah segiempat yang dibentuk dari gabungan dua segitiga
sama kaki yang alasnya sama panjang dan berhimpitan. Layang-layang memiliki sifat-
sifat sebagai berikut: (a) Dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang. (b) Sepasang
sudut yang berhadapan sama besar. (c) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu
simetri. (d) Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainnya. (e)
Diagonalnya saling berpotongan tegak lurus (Raharjanto, 2010:74).
 [definisi]Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap
suatu titik tertentu pada bidang datar. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran dan
jaraknya disebut jari-jari lingkaran (Junaidi dkk., 2006:166).
 [definisi]Lingkungan adalah keseluruhan atau setiap aspek dan gejala fisik dan sosial
kultural yang memengaruhi individu. Kerja adalah aktifitas manusia baik fisik maupun
mental yang didasarkan adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan
kepuasan (As’ad, 2003:47).
 [definisi]Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang
dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan (Alex S
Nitisemito dalam Nitiseminto S., 2000:183).
 [definisi]Manajemen pendidikan diartikan sebagai upaya seseorang untukmengerahkan
dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan pekerjaan secara
efektif, dan menerima pertanggungjawaban pribadi untuk mencapai hasil yang
ditetapkan (Hestrop, 1975:168).
 [definisi]Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
(James A.F. Stonner dalam Atmodiwirio, 2000:5).
 [definisi]Manajemen adalah suatu proses dari pada pimpinan membimbing atau
memberikan fasilitas-fasilitas dari usaha-usaha orang-orang yang terorganisir di dalam
organisasi format guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan (Soenarko,
1986:4).
 [definisi]Manajemen berarti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggerakan organisasi lainnya
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner dalam Handoko,
1997:8).
 [definisi]Manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak
berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang dimaksud
sumber disini ialah mencakup orang-orang, alat-alat media, bahan-bahan, uang dan
sarana. Semuanya diarahkan dan dikoordinasi agar terpusat dalam rangka
menyelesaikan tujuan (Pidarta, 2002:3).
 [definisi]Manajemen kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan
memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan
dalam proses belajar mengajar (Usman, 2010:97).
 [definisi]Manajemen kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat
terhadap problem dan situasi kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan
memelihara sistem/organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan
kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual (Made Pidarta
dalam Djamarah, 2000:172).
 [definisi]Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah
laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak
diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang
positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan
produktif (Mulyadi, 2009:4).
 [definisi]Manajemen kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang
ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan
pembelajaran (Djamarah, 2000:173).
 [definisi]Manajemen kelas merupakan upaya mengelola siswa di dalam kelas yang
dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana/kondisi kelas yang
menunjang program pembelajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan
motivasi siswa untuk selalu ikut terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di
sekolah. Jadi manajemen kelas harus mengacu pada penciptaan suasana atau kondisi
kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat Pengelolaan kelas/belajar
dengan efektif (Mulyadi, 2009:2).
 [definisi]Manajemen pendidikan adalah sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya
pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara (Usman,7).
 [definisi]Manajemen pendidikan adalah suatu aktifitas dalam memadukan sumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah
ditentukan sebelumnya (Pidarta, 1988:3).
 [definisi]Manajemen pendidikan mengandung artisebagai suatu proses kerja sama yang
sistematik, sistemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang
(Gaffar (1989) dalam Mulyasa, 2004:19-20).
 [definisi]Manajemen pendidikan merupakan proses pengembangan kegiatan kerjasama
sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses
pengendalian kegiatan tersebut mencakup perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actualiting) dan pengawasan (controlling), sebagai suatu
proses untuk menjadikan visi menjadi aksi (E. Mulyasa (2004) dalam Mulyasa, 2005:7).
 [definisi]Manajemen pendidikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber
pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
sebelumnya (Pidarta, 1988:4).
 [definisi]Manajemen program pengajaran adalah keseluruahan progran pengajaran
proses penyelenggaraan kegiatan dibidang pengajaran yang bertujuan agar kegiatan
terlaksana secara efesien dan efektif. Manajemen kurikulum dan program pengajaran
mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum (Mulyasa,
2004:27).
 [definisi]Manajemen/Kata Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu kata manus dan
agree yang berarti malakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere
yang artinya menangani. Managere diterjemahkan dalam bahasa Inggris dalam bentuk
kata kerja to manage, dengan kata benda dengan management, dan manager untuk
orang yang melakukan kegiatan Manajemen. Akhirnya Manajemen diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia menjadi Manajemen atau pengelolaan (Usman, 2006:3).
 [definisi]Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas tugas-tugas bawahannya
dan mempunyai kekuasaan atas bawahannya (Atmodiwirio, 2000:104).
 [definisi]Manajer adalah orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orang lain dan yang
bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi tersebut (Robbins,
2006:4).
 [definisi]Manajer adalah salah satu unsur organisasi yang bertanggung jawab atas
keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang ditentukan (Kadarman dan Udaya,
1996:7).
 [definisi]Masa pendidikan adalah jangka waktu berlangsungnya keseluruhan kegiatan
di sebuah satuan pendidikan atau keseluruhan kegiatan semua satuan-satuan
pendidikan (Mudyahardjo, 2001:66).
 [definisi]Masalah adalah suatu situasi yang tak jelas jalan pemecahannya yang
mengkonfrontasikan individu atau kelompok untuk menemukan jawaban (Santyasa,
2005:10).
 [definisi]Masalah dalam matematika adalah suatu persoalan yang mampu diselesaikan
tanpa menggunakan cara atau algoritma yang rutin (Ruseffendi, 1980: 216).
 [definisi]Masalah sebagai suatu pertanyaan yang hanya jika seseorang tidak mempunyai
aturan/hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban
pertanyaan tersebut (Hudojo, 1979:157).
 [definisi]Masukan adalah sumber-sumber yang ada dalam lingkungan atau suprasistem
yang masuk dalam sebuah sistem (Mudyahardjo, 2001:43).
 [definisi]Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk
mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan ruangan, sedangkan fungsi
teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir (Johnson dan Myklebust dalam
Abdurrahman, 2009:252).
 [definisi]Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang
logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan
dengan cermat, jelas, dan akurat, respresentasinya dengan simbol dan padat, lebih
berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi (Johnson dan Rising
dalam Suherman, dkk, 2003:17).
 [definisi]Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Di dalam
matematika terdapat alat berupa bahasa dengan simbol-simbol yang
kreatif, jadi kecerdasan dan ketelitian siswa dapat terasah dengan baik (Hudojo,
2005:35).
 [definisi]Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena itu
matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam
menghadapi kemajuan IPTEK (Hudojo, 2005:35).
 [definisi]Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah
yang dihadapi manusia. Dan untuk menemukan jawaban atas segala masalah yang di
hadapinya, manusia akan menggunakan: 1) informasi yang berkaitan dengan masalah
yang dihadapinya, 2) pengetahuan tentang bilangan, bentuk, dan ukuran, 3)
kemampuan untuk menghitung, dan 4) kemampuan untuk mengingat dan
menggunakan hubungan-hubungan (Paling dalam Abdurrahman, 2009: 252).
 [definisi]Matematika ialah sebagai berikut: 1) Matematika adalah cabang ilmu
pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. 2) Matematika adalah
pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3) Matematika adalah pengetahuan
tentang penalaran logika dan berhubungan dengan bilangan. 4) Matematika adalah
pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. 5)
Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6) Matematika
adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat (Soedjadi, 2000:11).
 [definisi]Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk-
bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan diantara hal itu
(Hudojo, 2005:103).
 [definisi]Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat terangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi
(Sadiman, 1996:6).
 [definisi]Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar (Gagne dalam Sadiman et al 1996:6).
 [definisi]Media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,ketrampilan dan sikap. Media adalah
kata jamak dari medium yang dalam arti umum dipakai untuk menunjukkan alat
komunikasi. Istilah ini menunjukkan segala sesuatu yang membawa atau menyalurkan
informasi antara sumber dan penerima, karena itu film, televisi, radio, rekaman, photo,
alat visual yang dipoyeksikan, barang cetakan, dan lain – lain sejenis itu adalah media
komunikasi untuk menyampaikan pesan, gagasan atau ide (Gerlach & Ely dalam Arsyad,
2002:3)
 [definisi]Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang
siswa untuk belajar (Briggs (1970) dalam Sadiman, 1996:6).
 [definisi]Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan
pesan atau informasi. Sedangkan menurut Heinich apabila dikaitkan dengan kegiatan
pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar kepeserta didik
(Association Of Education And Communication Technology (AECT) dalam Uno,
2007:113).
 [definisi]Media audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Misalnya rekaman video, berbagai
rekaman film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih
baik dan lebih menarik (Sanjaya, 2007:172).
 [definisi]Media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),meliputi media yang
dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997:97).
 [definisi]Media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pengajaran.Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga,karena
berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses pembelajaran
(Notoamodjo, 2003:71).
 [definisi]Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai
perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi
dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2009:4).
 [definisi]Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan
sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan
diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran (Rossi dan Breidle
dalam Sanjaya, 2007:163).
 [definisi]Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan atau informasi yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs mendefenisikan media
pembelajaran sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran
(Schramm dalam Suwarna, 2005:128).
 [definisi]Media pembelajaran sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik
dalam kegiatan belajar mengajar, dapat dipengaruhi efektifitas program instruksional
(Education Association (NEA) dalam Asnawir, 2002:11).
 [definisi]Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam
rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah (Hamalik, 1994:12).
 [definisi]Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan , perhatian
dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar (Ibrahim &
Syaodih, 2003:112).
 [definisi]Media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca
atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan
belajar mengajar, dapat dipengaruhi efektifitas program instruksional (Education
Association (NEA) Asnawir & Usman, 2002:11).
 [definisi]Media secara harpiah adalah “perantara atau pengantar”. Pengertian media
sebagai sumber belajar adalah “Manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan
anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan (Djamarah dan Zein, 1996:136).
 [definisi]Media Video cassette adalah sistem penyimpanan dan rekaman video di mana
signal audio visual direkam pada disk plastik, bukan pada pita magnetic (Arsyad,
2002:36 ).
 [definisi]Media/Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
tenga, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media berarti perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini, guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Dalam proses belajar mengajar,
media cenderung didefinisikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis
untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal
(Arsyad, 2008:3).
 [definisi]Memahami diartikan sebagai usaha merenggut makna secara jelas dan lengkap
terhadap apa yang telah dijelaskan. Pemahaman menurut Gilmore juga merupakan
kemampuan merenggutmakna dan atau kemampuan untuk memprediksi, sebagai tugas
yang amat sulit (Tyler dalam Awalya, 1995:31).
 [definisi]Membuattabulasi tidak lain adalah memasukkan data kedalam tabel-tabel, dan
mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori
(Nasir, 2003:355).
 [definisi]Mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu situasi yang memungkinkan
berlangsungnya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen
yang saling mempengaruhi, antara lain: tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi
yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam
hubungan sosial tertentu, bentuk kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana
belajar-mengajar yang tersedia (Arifin, 1970:85).
 [definisi]Mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta
mengerahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku
maupun pertumbuhan sebagai pribadi (Raka Joni dalam Sardiman , 2003:54).
 [definisi]Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi
kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan (Ali, 1996:12).
 [definisi]Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar
(Nasution, 1967:15).
 [definisi]Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya da menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses
belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif
untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa (Sardiman, 2003:45).
 [definisi]Mengajar dilukiskan sebagai suatu proses interaksi antara guru dan siswa
dimana guru mengharapkan siswanya dapat menguasaipengetahuan,keterampilan dan
sikap yang dipilih oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran (Hudojo, 2005: 71).
 [definisi]Mengajar yaitu proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang ada di
sekitar siswa sehingga dapat menimbulkan atau mendorong siswa melakukan proses
belajarnya. (Sudjana 1997:15-16).
 [definisi]Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban atau kode
tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana (Nasir, 2003: 348).
 [definisi]Metode adalah a way in achieving something, dengan kata lain metode adalah
cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi (Sanjaya, 2007: 127).
 [definisi]Metode adalah cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk
mencapai tujuan tertentu. Metode merupakan cara pelaksanaan kegiatan dalam
mencapai tujuan yaitu tujuan pembelajaran (T. Raka Joni dalam Soli Abimanyu, 2008: 2-
5).
 [definisi]Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan (Nawawi,
2005: 4).
 [definisi]Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal (Sanjaya, 2007: 147).
 [definisi]Metode adalah cara yang dipilih untuk mencapai tujuan tertentu (Saliwangi,
1994: 4).
 [definisi]Metode adalah cara yang diterapkan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam keadaan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal (Sanjaya, 2006:145).
 [definisi]Metode adalah cara-cara yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil yang
memuaskan (Sunaryo, 1995: 73).
 [definisi]Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui/dipergunakan untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pendidikan, metode
adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mentransformasikan isi atau bahan
pendidikan dari guru kepada peserta didik (Yasin, 2008: 1131).
 [definisi]Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui/dipergunakan untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pendidikan, metode
adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mentransformasikan isi atau bahan
pendidikan dari guru kepada peserta didik (Yasin, 2008: 131).
 [definisi]Metode ceramah adalah .teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah
lazim disampaikan oleh para guru di sekolah. Ceramah diartikan sebagai suatu cara
penyampaian bahan secara lisan oleh guru bilamana diperlukan (M. Basyiruddin
Usman dalam Usman, 2002: 34).
 [definisi]Metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan
cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai (Arief, 2002: 135-136).
 [definisi]Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan
oleh guru di depan kelas atau kelompok (Sholahuddin, 1986: 43).
 [definisi]Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya
mengikuti secara pasif (Syah, 2002: 203).
 [definisi]Metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam penyajian pelajaran
dengan cara meragakan bagaimana membuat, mempergunakan serta mempraktekan
suatu benda atau alat baik asli maupun tiruan atau bagaimana mengerjakan sesuatu
perbuatan atau tindakan yang mana dalam meragakan disertai dengan penjelasan lisan
(Syah, 2007: 152).
 [definisi]Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan (Syah, 2002: 208).
 [definisi]Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan
sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran
(Djamarah, 1997: 102).
 [definisi]Metode deskriptif dapat diuraikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan objek/subjek penelitian
(seseorang,lembaga,masyarkat) pada masa sekarang berdasarkan fakta yang ada (Hadi,
1997: 200).
 [definisi]Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangaterat hubungannya dengan
memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi
kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation) (Syah, 2002:
205).
 [definisi]Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengutip
sumber catatan yang telah ada. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2002:
135).
 [definisi]Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada guru (teacher centered approach) (Wina Sanjaya, 2008: 179).
 [definisi]Metode interview merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti
untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakapdan
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada peneliti
(Mardalis, 2006: 64).
 [definisi]Metode karyawisata merupakan metode penyampaian materi dengan cara
membawa langsung anak ke objek di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata agar
siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Metode ini menjadikan bahan
yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di
masyarakat (Djamarah (1997: 105-106).
 [definisi]Metode latihan merupakan metode penyampaian materi melalui upaya
penanaman terhadap kebiasaa-kebiasaan tertentu. Melalui penanaman terhadap
kebiasaan-kebiasaan tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi secara lebih
optimal (Djamarah, 1997: 108).
 [definisi]Metode mengajar cara yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan
kelas pada umumnya atau menyajukan pelajaran pada khususnya (Sagala, 2006: 169).
 [definisi]Metode mengajar cara yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan
kelas pada umumnya atau menyajikan pelajaran pada khususnya (Sagala, 2006:169).
 [definisi]Metode mengajar merupakan caracara yang digunakan guru untuk
menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan
mengajar makin tepat metode yang digunakan maka makin efektif dan efisien kegiatan
mengajar yang dilakukan antara guru dan siswa pada akhirnya akan menunjang dan
mengantarkan keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan
oleh guru (Syah, Darwin (2007:133).
 [definisi]Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan,
misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan mempergunakan teknik serta
alat-alat tertentu (Surakhmad, 1990:131).
 [definisi]Metode merupakan teknik atau cara yang harus dilalui untuk melakukan suatu
pekerjaan dalam rangka mencapai suatu tujuan (Roestiyah, 1998: 1).
 [definisi]Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Nana Sudjana yang
dikutip Syah, 2007: 133).
 [definisi]Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam
mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan pelajaran pada
khususnya (Sagala, S., 2003:169).
 [definisi]Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajari (Djamarah, 2006: 95).
 [definisi]Metode proyek merupakan metode pembelajaran berupa penyajian pelajaran
yang bertitik tolak dari suatu masalah yang selanjutnya dibahas dari berbagai sisi yang
relevan sehingga diperolah pemecahan secara menyeluruh dan bermakna. Prinsip
metode ini adalah membahas suatu materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang
pelajaran lain. Metode ini dapat memantapkan pengetahuan yang diperoleh anak didik,
menyalurkan minat dan melatih siswa menganalisis suatu materi dengan wawasan yang
luas (Djamarah, 1997: 94).
 [definisi]Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru menmberikan
tugas tertentu agar siswa melalukan kegiatan belajar. Kelebihan metode resitasi sebagai
berikut : a) Membina tanggung jawab dan disipilin siswa. b) Dapat mengembangkan
kreativitas siswa. c) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru
(Djamarah, 2006: 98).
 [definisi]Metode secara etimologi, istilah ini berasal dari bahasa Yunani “Metados” kata
ini terdiri dari dua suku kata yaitu: “Metha” yang berarti melalui atau melewati dan
“Hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan.10 Dalam bahasa Arab metode disebut “Thariqat”. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia “Metode” adalah cara yang teratur dan berpikir baik untuk mencapai
maksud. Sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui
untuk menyajikan bahan pelajaran agar mencapai tujuan pelajaran (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1995: 52).
 [definisi]Metode simulasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan menggunakan
situasi tiruan dalam proses belajar mengajar untuk memperoleh suatu pemahaman
tentang hakikat suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu (Suyatno dkk, 2008:
32).
 [definisi]Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari
siswa kepada guru. Penggunaan metode ini mengembangkan keterampilan mengamati,
menginterpretasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan, menerapkan dan
mengomunikasikan. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memotivasi anak
mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran (Djamarah, 1997: 107).
 [definisi]Metode wawancara menurut Moh. Nazir adalah: “Proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
anatara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan Ingterviw Guide (Pedoman wawancara) (Nazir,1988:
234).
 [definisi]Metodologi adalah tata cara memudahkan sehingga dalam proses belajar-
mengajar perlu dicapai dan dikembangkan oleh guru (Nababan, 1993: 3).
 [definisi]Minatadalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik
pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel,
1996: 24).
 [definisi]Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada sesuatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pernyataan tersebut mengidentifikasikan bahwa
orang yang berminat akan ada rasa tertarik. Tertarik dalam hal tersebut merupakan
wujud dari rasa senang pada sesuatu (Djaali, 2007:121).
 [definisi]Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1988:182).
 [definisi]Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu (Syah, Muhibbin, 2004:151).
 [definisi]Minatberartikecenderungan yang menetap dan mengenang beberapa aktivitas.
Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara
konsisten dengan rasa senang (Djamarah, 2008:166).
 [definisi]Minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal
atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya (Witherington dalam Buchori, 1991:135).
 [definisi]Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan
apa yang mereka inginkan, semakin kuat keinginanya semakin kuat dan bertahan minat
tersebut (Hurlock, 1990:114).
 [definisi]Minatsebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus-menerus
yang disertai rasa senang. Beberapa pendapat di atas menunjukkan adanya unsur
perasaan senang yang menyertai minat seseorang (Slameto, 1995:57).
 [definisi]Minat sebagai sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir
dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Pernyataan
tersebut menjelaskan bahwa minat merupakan pemusatan perhatian (Sujanto (2004:92)
 [definisi]Minat/Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi seseorang terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhikualits pencapaian hasil
belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu (Syah, 1999:136).
 [definisi]Minat/Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan
untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktifitas atau situasi yang
menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang (Shaleh & Wahab,
2004:262-263).
 [definisi]Motif adalah segala daya yang mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu
(S. Nasution, 1995:73).
 [definisi]Motif/Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 1990:73).
 [definisi]Motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif
pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau
dihayati (Winkel, 1986:71).
 [definisi]Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang, yang mendorong individu untuk
melakukan aktivitasaktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan, jadi motif bukanlah
hal yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan karena adanya sesuatu
yang kita saksikan (Suryabrata, 1998:78).
 [definisi]Motivasi adalah kebutuhan pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
(Reksohadiprojo dan Handoko, 2000:252).
 [definisi]Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang
menimbulkan dan mengarahkan perilaku, untuk mendorong pegawai supaya
berprestasi diperlukan pula motivasi inspirasional (Gibson, 1996:185).
 [definisi]Motivasi adalah keseluruh proses pemberian motif bekerja kepada bawahannya
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklas demi tercapainya tujuan
organisasi (Siagian, 1992: 47).
 [definisi]Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi
yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan memberi kepuasan atau mengurangi
ketidak seimbangan (Sedarmayanti, 2001: 45).
 [definisi]Motivasi adalah merupakan sesuatu kekuatan penggerakan dalam perilaku
individu baik yang akan menentukan arah maupun daya tahan (peristence) tiap perilaku
manusia yang didalamnya terkandung pula unsur-unsur emosional insane yang
bersangkutan (Surjono trimo dalam Rusyan, 1989: 98).
 [definisi]Motivasi adalah pemberian daya penggerakyang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerjasama dengan efektif dan terintegrasi dengan segala
daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan,2003: 95).
 [definisi]Motivasi adalah pemberian daya penggerakyang menciptakan kegairahan kerja
seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala
upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 1999: 65).
 [definisi]Motivasi adalah penggerak tingkah laku kearah suatu tujuan dengan didasari
adanya suatu kebutuhan (Rusyan, dkk. 1994:99).
 [definisi]Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederik J. MC. Donald dalam Rusyan,
1989:98).
 [definisi]Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang
menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan (Sabri, 2001:90).
 [definisi]Motivasi adalah sesuatu yang memulai gerakan, sesuatu yang membuat orang
bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu (Armstrong, 1994:174).
 [definisi]Motivasi adalah suatu keadaan yang melatarbelakangi individu untuk mencapai
tujuan tertentu. Batasan pengertian ini memandang motivasi dari sudut kepentingan
individual (Wexley dan Yuki, 1992:113)
 [definisi]Motivasiadalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk
memuaskan kebutuhannya (misalnya: rasa lapar, haus dan bermasyarakat) (Wayne F.
Cascio dalam Hasibuan, 2003:95).
 [definisi]Motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan
motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam drii individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Rohani,
2004:11).
 [definisi]Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang ingin di kehendaki atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya
(Poerwadarminta, 1995:85).
 [definisi]Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia
tidak suka, maka akan berusaha untuk menjadikan atau mengelakkan perasaan tidak
suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi itu adalah di
dalam seseorang (Sardiman, 2001:3).
 [definisi]Motivasidiartikan sebagaidorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (Poerwadarminto,
1995:705).
 [definisi]Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
individu untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (Suryabrata,
1984: 70).
 [definisi]Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena
adanya perangsang dari luar (Sardiman, 1988: 90).
 [definisi]Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari
luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali, dan
persaingan yang bersifat negative ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman (Hamalik, 2007:
162-163).
 [definisi]Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktorfaktor dari luar
situasi belajar seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan
persaingan. Yang bersifat negative adalah sindiran tajam, cemoohan, dan hukuman.
Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya
menarik minat peserta didik atau sesuai dengan kebutuhannya (Rusyan, 1994: 120-
121).
 [definisi]Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar
situasi belajar seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan
persaingan. Yang bersifat negative adalah sindiran tajam, cemoohan, dan hukuman.
Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya
menarik minat peserta didik atau sesuai dengan kebutuhannya (Rusyan, dkk, 1994:
120-121).
 [definisi]Motivasi ialah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku
manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung keinginan yang
mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu belajar (Biggs dan Tufler yang dikutip dari Sutama, 2000:36).
 [definisi]Motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok
daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Syah, 2008: 136).
 [definisi]Motivasi ialah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada
dalam diri siswa yang memulai dan mengarahkan perilaku” (Gibson, 1995: 94).
 [definisi]Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa
sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar (Muhibbinsyah, 2002: 136).
 [definisi]Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor
dari luar tetapi di dalam diri individu tersebut sudah terdapat dorongan untuk
melakukan sesuatu, model sebagai strategi pengajaran, model sebagai alat pencapai
tujuan (Djamarah, 2002: 82-84).
 [definisi]Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau
motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya: ingin memahami
suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya (Sabri, 1996: 85).
 [definisi]Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan
memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering juga disebut motivasi
murni, motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri anak sendiri. Misalnya
keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi, menyenangi
kehidupan dan keinginan diterima orang lain. Jadi, motivasi ini timbul tanpa pengaruh
dari luar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna
dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya
tidak diperlukan oleh karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk
mendapatkan pujian atau hadiah itu (Hamalik, 2007: 162).
 [definisi]Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan
memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering juga disebut motivasi
murni, motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri anak sendiri. Misalnya
keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi, menyenangi
kehidupan dan keinginan diterima orang lain. Jadi, motivasi ini timbul tanpa pengaruh
dari luar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna
dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya
tidak diperlukan oleh karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk
mendapatkan pujian atau hadiah itu (Hamalik, 2007:162).
 [definisi]Motivasikerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,mengarahkan
dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja (Amirullah dkk,
2002: 146).
 [definisi]Motivasikerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,mengarahkan
dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerjanya
(Mangkunegoro, 2000:93-94).
 [definisi]Motivasi merupakan dorongan yang terbentuk di dalam individu, tetapi
munculnya motivasi yang kuat atau lemah, dapat ditimbulkan oleh rangsangan dari luar.
Artinya, motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan dari
luar individu (Majid, 2008: 131).
 [definisi]Motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan,
motivasi yang diberikan bisa menjadi dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan
motivasi negatif (Reksohadiprodjo, 1990: 79).
 [definisi]Motivasi sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam
pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk
memuaskan beberapa kebutuhan individu (Stephen P.Robbins dalam Hasibuan, 2003:
96).
 [definisi]Muallim/Kata mu’allim berasal dari kata dasar ‘ilm yang berarti menangkap
hakikat sesuatu. Dalam setiap ‘ilm terkandung dimensi teoritis dan dimensi amaliah.
Jadi, seorang guru dituntut untuk mampu menjelaskan hakikat ilmu pengetahuan yang
diajarkannya, serta menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, dan berusaha
membangkitkan peserta didik untuk mengamalkannya (Muhaimin, 2005: 44-45).
 [definisi]Narasi merupakan bentuk tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian
peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan karangan dan tulisan
yang bersifat menyejarah sesuatu berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu
(Semi, 1993:32).
 [definisi]Nilai adalah realitas abstrak yang merupakan prinsip-prinsip yang menjadi
pedoman hidup seseorang (Kaswardi, 1993:20).
 [definisi]Nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem
kepercayaan di mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau
mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan (Ekosusilo, 2003:22).
 [definisi]Nilai juga dapat didefinisikan sebagai ide-ide mendasar yang sesuai dengan
yang diinginkan, yang benar, dan yang baik oleh sebagian besar anggota organisasi.
Sekolah sebagai organisasi mempunyai nilai-nilai yang diyakini oleh anggota organisasi
yang termanifestasi pada cara berpikir, bertindak, dan menyikapi hal-hal yang terkait
dengan sekolah (Asrin, 2006:56).
 [definisi]Observasi adalah pengamatan dan pencatatan objek dengan sistematika
fenomena yang diselidiki (Sukandas, 2002:6).
 [definisi]Organisasi merupakan gabungan sekelompok orang yang terikat secara formal
dan hierarkis, serta bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya (Siagian, 20021:35).
 [definisi]Organisasi sosial yaitu sebuah sistem yang terpadu dari kelompok-kelompok
psikologis yang saling berhubungan yang terbentuk untuk mencapai suatu tujuan yang
dirumuskan (misalnya: Negara, partai politik,perusahaan, dan sebagainya)
(Mudyahardjo, 2001:55).
 [definisi]Organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat efektivitas dan
produktivitasnya makin lama makin tinggi (Sondng P. Siagian dalam Syafaruddin,
2002:97).
 [definisi]Pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill
dan pengetahuan (Good dalam Marzuki, 1992:5).
 [definisi]Pemahaman adalah keadaan pengetahuan ketika informasi matematika baru
dihubungkan tepat dengan pengetahuan yang telah ada (Hiebert dalam Usman,
2001:11).
 [definisi]Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,
menerjemahkan,atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiritentang pengetahuan
yang diterimanya (Uno, 2007:140)
 [definisi]Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan
memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari (Hamzah,
2009:36).
 [definisi]Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dari bahan yang
telah dipelajari (Bloom dalam Abidin, 2004:57).
 [definisi]Pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam
mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya
sendiri tentang pengetahuan yang diterimanya (Uno, 2007:140).
 [definisi]Pemahaman konsep adalah pengetahuan yang berisi banyak hubungan atau
jaringan ide (Hiebert dan Lefevre (Walle, 2006:29).
 [definisi]Pembelajaran adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu
yang belajar aktual maupun potensial. Perubahan itu pada hakikatnya adalah
didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan
perubahan itu terjadi karena usaha (Sumadi Suryabrata, 1981:2).
 [definisi]Pembelajaran adalah kata benda yang diceritakan sebagai proses, cara
menjadikan orang atau makhluk belajar (Poerwadarminto, 2007:17).
 [definisi]Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar (Dimyati dan Mudjiono dalam Sagala, 2010:62).
 [definisi]Pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk
mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan
perbedaan yang dimiliki siswa (Sanjaya, 2005:78).
 [definisi]Pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan
latihan (Djamarah, 1997:11).
 [definisi]Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana memperoleh dan memproses
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati, 1999:156).
 [definisi]Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk
hidup belajar. Dalam kegiatan pembelajaran memqang tidak dapat dilepaskan dari apa
yang dikatakan dengan belajar dan mengajar. Tujuan mengajar adalah agar
pengetahuan yang disampaikan dapat dipahamioleh pesrta didik, karena pengajar yang
baik yaitu pengajar yang mampu membuat peserta didiknya paham pada materi (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2005:17).
 [definisi]Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa (Gagne, Birggs, dan Wager dalam
Udin S Winata Putra, 2007:119).
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI
EDUKASI

More Related Content

What's hot

Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murnisafran hasibuan
 
konsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarkonsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarDwi Harus Sukses
 
C:\Fakepath\Agus Rudiawan
C:\Fakepath\Agus RudiawanC:\Fakepath\Agus Rudiawan
C:\Fakepath\Agus Rudiawanagusrudiawan
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaranNana Citra
 
Prinsip belajar dan pembelajaran
Prinsip belajar dan pembelajaran Prinsip belajar dan pembelajaran
Prinsip belajar dan pembelajaran Pujiati Puu
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajarNarendra
 
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswaHasil belajar siswa
Hasil belajar siswaRumina Mina
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Shareputra177
 
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah lakuHasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah lakuRiswanNasution1
 
Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar Adindahz
 
KONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARKONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARRetno Nindia
 
belajar pembelajaran
belajar pembelajaranbelajar pembelajaran
belajar pembelajaranahmadfwzzy
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliIslamuddin Syam
 
Pengelolaan kelas,
Pengelolaan kelas,Pengelolaan kelas,
Pengelolaan kelas,Halim Lim
 
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...-Nining Syafitri
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 

What's hot (20)

Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murniBab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
Bab ii kajian pustaka penelitian eksperimen murni
 
konsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajarkonsep dan prinsip dasar belajar
konsep dan prinsip dasar belajar
 
C:\Fakepath\Agus Rudiawan
C:\Fakepath\Agus RudiawanC:\Fakepath\Agus Rudiawan
C:\Fakepath\Agus Rudiawan
 
Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Prinsip belajar dan pembelajaran
Prinsip belajar dan pembelajaran Prinsip belajar dan pembelajaran
Prinsip belajar dan pembelajaran
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Tugas tekhnologi pendidikan umi bunga
Tugas tekhnologi pendidikan umi bungaTugas tekhnologi pendidikan umi bunga
Tugas tekhnologi pendidikan umi bunga
 
Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswaHasil belajar siswa
Hasil belajar siswa
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Share
 
Konsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaranKonsep belajar dan pembelajaran
Konsep belajar dan pembelajaran
 
Aktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswaAktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswa
 
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah lakuHasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
Hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku
 
Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar Makalah Teori Belajar
Makalah Teori Belajar
 
Tugas seminar proposal .1
Tugas seminar proposal .1Tugas seminar proposal .1
Tugas seminar proposal .1
 
KONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJARKONSEP DASAR BELAJAR
KONSEP DASAR BELAJAR
 
belajar pembelajaran
belajar pembelajaranbelajar pembelajaran
belajar pembelajaran
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
 
Pengelolaan kelas,
Pengelolaan kelas,Pengelolaan kelas,
Pengelolaan kelas,
 
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran oleh Pak La Ode Supardi, M.Pd: Te...
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL
HUBUNGAN PENGETAHUAN  DENGAN SIKAP IBU HAMILHUBUNGAN PENGETAHUAN  DENGAN SIKAP IBU HAMIL
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL
 
hlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip kuhlLaporran lapangan prinsip ku
hlLaporran lapangan prinsip ku
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan.Psikologi pendidikan.
Psikologi pendidikan.
 
Bab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustakaBab ii tinjauan pustaka
Bab ii tinjauan pustaka
 
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VII
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIIRPP MTs Bahasa Arab Kelas VII
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VII
 
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIII
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIIIRPP MTs Bahasa Arab Kelas VIII
RPP MTs Bahasa Arab Kelas VIII
 

Similar to EDUKASI

Konsep Belajar dan Kinerja
Konsep Belajar dan KinerjaKonsep Belajar dan Kinerja
Konsep Belajar dan KinerjaAdy Setiawan
 
SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK NailZakawali
 
Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
Bahan Ajar Evaluasi PembelajaranBahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
Bahan Ajar Evaluasi PembelajaranTiuridaIntika
 
Desain Pembelajaran-pekerti.docx
Desain Pembelajaran-pekerti.docxDesain Pembelajaran-pekerti.docx
Desain Pembelajaran-pekerti.docxYusuf Zaini
 
2012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
2012 1-87201-231408028-bab2-080820121259312012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
2012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931Lelianamarlinto Wuda
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranAsri Maulida Ramadhani
 
INOVASI-PEMBELAJARAN-untuk-WEB-DOSEN.pptx
INOVASI-PEMBELAJARAN-untuk-WEB-DOSEN.pptxINOVASI-PEMBELAJARAN-untuk-WEB-DOSEN.pptx
INOVASI-PEMBELAJARAN-untuk-WEB-DOSEN.pptxNurulMunawarah3
 
Motivasi_Belajar.pdf
Motivasi_Belajar.pdfMotivasi_Belajar.pdf
Motivasi_Belajar.pdfMARSIH4
 
Implementasi manajemen ppt
Implementasi manajemen pptImplementasi manajemen ppt
Implementasi manajemen pptWellySuwandi1
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikDedi Koswara
 
Fungsi pengorganisasian dalam pembelajaran
Fungsi pengorganisasian dalam pembelajaranFungsi pengorganisasian dalam pembelajaran
Fungsi pengorganisasian dalam pembelajaranDanny Danny
 
Impelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasiImpelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasiasti_fauziah
 
Menganalisis pembelajaran individual (KELOMPOK 7)
Menganalisis pembelajaran individual (KELOMPOK 7)Menganalisis pembelajaran individual (KELOMPOK 7)
Menganalisis pembelajaran individual (KELOMPOK 7)Nastiti Rahajeng
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranNURHAENI
 
konsep dasar pembelajaran ppt.ppt
konsep dasar pembelajaran ppt.pptkonsep dasar pembelajaran ppt.ppt
konsep dasar pembelajaran ppt.pptUlaNEFauziah
 

Similar to EDUKASI (20)

Bab 2 hasil belajar
Bab 2 hasil belajarBab 2 hasil belajar
Bab 2 hasil belajar
 
Konsep Belajar dan Kinerja
Konsep Belajar dan KinerjaKonsep Belajar dan Kinerja
Konsep Belajar dan Kinerja
 
SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK SUPERVISI AKADEMIK
SUPERVISI AKADEMIK
 
Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
Bahan Ajar Evaluasi PembelajaranBahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran
 
Desain Pembelajaran-pekerti.docx
Desain Pembelajaran-pekerti.docxDesain Pembelajaran-pekerti.docx
Desain Pembelajaran-pekerti.docx
 
114-189-1-SM.pdf
114-189-1-SM.pdf114-189-1-SM.pdf
114-189-1-SM.pdf
 
2012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
2012 1-87201-231408028-bab2-080820121259312012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
2012 1-87201-231408028-bab2-08082012125931
 
Proposal bab ii
Proposal bab iiProposal bab ii
Proposal bab ii
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
 
Bab i ok
Bab i okBab i ok
Bab i ok
 
INOVASI-PEMBELAJARAN-untuk-WEB-DOSEN.pptx
INOVASI-PEMBELAJARAN-untuk-WEB-DOSEN.pptxINOVASI-PEMBELAJARAN-untuk-WEB-DOSEN.pptx
INOVASI-PEMBELAJARAN-untuk-WEB-DOSEN.pptx
 
Motivasi_Belajar.pdf
Motivasi_Belajar.pdfMotivasi_Belajar.pdf
Motivasi_Belajar.pdf
 
Implementasi manajemen ppt
Implementasi manajemen pptImplementasi manajemen ppt
Implementasi manajemen ppt
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
Perencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tikPerencanaan pembelajaran tik
Perencanaan pembelajaran tik
 
Fungsi pengorganisasian dalam pembelajaran
Fungsi pengorganisasian dalam pembelajaranFungsi pengorganisasian dalam pembelajaran
Fungsi pengorganisasian dalam pembelajaran
 
Impelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasiImpelementasi evaluasi
Impelementasi evaluasi
 
Menganalisis pembelajaran individual (KELOMPOK 7)
Menganalisis pembelajaran individual (KELOMPOK 7)Menganalisis pembelajaran individual (KELOMPOK 7)
Menganalisis pembelajaran individual (KELOMPOK 7)
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
konsep dasar pembelajaran ppt.ppt
konsep dasar pembelajaran ppt.pptkonsep dasar pembelajaran ppt.ppt
konsep dasar pembelajaran ppt.ppt
 

Recently uploaded

PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 

Recently uploaded (20)

PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 

EDUKASI

  • 1. Ensiklopedi Pendidikan  rulam  Ensiklopedi Pendidikan  on Jul, 05, 2014  No Comments.  [definisi]Akhlakul karimah yaitu akhlak yang senantiasa berada dalam kontrol ilahiyah yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan umat, seperti sabar, jujur, ikhlas, syukur, tawadlu (rendah hati), husnudzdzon (berperasangka baik), optimis, suka menolong orang lain, suka bekerja keras dan lain-lain (Aminuddin, dkk., 2002:153).  [definisi]Aktivitas adalah banyak sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaan dan pikiranpikirannya dalam tindakan yang spontan. Sesuai dengan beberapa pendapat di atas, aktivitas merupakan perilaku yang aktif dalam melakukan tindakan yang merupakan penjelmaan dari perasaan (Suryabrata, 2002:72).  [definisi]Aktivitas adalah keaktifan atau kegiatan. Aktivitas yang dimaksud adalah keaktifan atau partisipasi langsung dalam suatu kegiatan (Ali, 1996:26).  [definisi]Akuntansi ditinjau dari sudut pemakaiannya adalah disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sudut pandang yang kedua ditinjau dari kegiatannya akuntansi adalah proses pencatatan, pengelolaan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi (Haryono, 1994:23).  [definisi]Akuntansi merupakan bahan kajian mengenal suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan (Depdiknas, 200:07).  [definisi]Alat peraga adalah alat yang digunakan oleh pengajar untuk mewujudkan atau mendemonstrasikan bahan penjaran guna memberi pengertian atau gambaran yang jelas tentang pelajaran yang diberikan (Subari, 1994:95).  [definisi]Alat peraga matematika adalah seperangkat benda kongkrit yang dirancang, dibuat, atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep atau prinsip dalam matematika (Estiningsi dalam Pujiati, 2004:3).  [definisi]Alat peraga merupakan media pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Estiningsih dalam Asyhar, 2011:12).
  • 2.  [definisi]Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawa ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Estiningsi dalam Pujiati, 2004:3).  [definisi]Alat peraga sebagai suatu alat bantu yang dipergunakan oleh peserta didik untuk memperagakan materi pelajaran (Sanaky dalam Asyhar, 2011:12).  [definisi]Alat perekam pita magnetik (kaset tape recorder) adalah alat perekam yang menggunakan pita dalam kaset. Pita tersebut digulung-gulung pada kumparan yang berada dalam kotak yang disebut kaset. Pita yang digunakan untuk cassete recorder itu adalah pita magnetik, berupa pita plastik yang tipis dan elastis (Asnawir & Usman, 2002:90).  [definisi]Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui (Arikunto, 1998:140).  [definisi]Angketadalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau halhal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128).  [definisi]Angketadalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 1998:124).  [definisi]Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden (Margono,2004:167).  [definisi]Angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti (Mardalis, 2006:67).  [definisi]Angket atau questionnaire merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2006:135).  [definisi]Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapat sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang (Asnawir & Usman, 2002:33).  [definisi]Bahan belajar adalah bahan fisik yang diperlukan untuk menunjang terjadinya proses pembelajaran di sekolah guna membentuk siswa seutuhnya (Komariah & Triatna, 2006: 3).  [definisi]Bahan cetak adalah berbagai informasi sebagai materi pelajaran yang disimpan dalam berbagai bentuk tercetak seperti buku, majalah, koran, dan lain sebagainya. Sedangkan bahan belajar non cetak adalah informasi sebagai materi pelajaran, yang disimpan dalam berbagai bentuk alat komunukasi elektronik yang biasanya berfungsi
  • 3. sebagai media pembelajaran misalnya dalam bentuk video, kaset, computer, CD, dan lain sebagainya (Sanjaya, 2009:147-149).  [definisi]Bahan-bahan operasional adalah sumber-sumber yang dipergunakan sebagai pelancar proses transformasi (Mudyahardjo, 2001: 44).  [definisi]Bahan-bahan produksi adalah bahan-bahan olahan yang akan dijadikan hasil produksi (Mudyahardjo, 2001:44).  [definisi]Bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan (Syah, Muhibbin, 2004:136).  [definisi]Balajar adalah suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru, sehingga menyababkan perubahan perilaku (Hudojo, 2005:71).  [definisi]Belah ketupat adalah jajar genjang dengan sisi-sisi yang berdekatan kongruen. Belah ketupat memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a) Semua sisinya sama panjang. b) Diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri. c) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. d) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan berpotongan tegak lurus (Raharjanto, 2010:73).  [definisi]Belajar adalah merupakan proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku (Hudojo, 2005:71).  [definisi]Belajar adalah modivikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan proses, suatu kegiatan, untuk mencapai tujuan (Hamalik, 2005:36).  [definisi]Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi dari hasil latihan atau pengalaman. Perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang. Perubahan ini tidak terjadi karena adanya warisan genetik atau respon secara alamiah, kedewasaan atau keadaan organisme yang bersifat temporer melainkan perubahan dalam pemahaman, perilaku, persepsi, motivasi atau gabungan dari kesemuanya (Morgan dkk dalam Soekamto dan Winataputra, 1997:14).  [definisi]Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku (Sanjaya, 2006: 89).  [definisi]Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari (Sanjaya, 2007:112).  [definisi]Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku (Sanjaya 2006:86).  [definisi]Belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah dengan mengabaikan perubahan selain dari faktor-faktor latihan (Hilgard dalam Sanjaya, 2006:89).  [definisi]Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut
  • 4. pengetahuan, kemampuan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 2002:11).  [definisi]Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko fisik menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebagai hasil dari aktifitas belajar akan dapat dilihat dari perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Thomas Gordon dalam Purwanto, 1996:83).  [definisi]Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor (Djamarah, 2002:141).  [definisi]Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Pendapat ini menggambarkan bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Morgan dalam Purwanto, 1993:84).  [definisi]Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian (Witherington dalam Purwanto, 1993:84).  [definisi]Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Morgan dalam Sagala, 2010:13).  [definisi]Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman (Purwanto, 1990:9).  [definisi]Belajar adalah suatu prilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun (Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006: 9).  [definisi]Belajar adalah suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru, sehingga menyebabkan perubahan perilaku (Hudojo, 2005:71).  [definisi]Belajar adalah suatu proses di mana pengalaman-pengalaman menghasilkan suatu perubahan permanent dalam pengetahuan atau tingkah laku (Learning is the process through which experiencescauses permanentof change knowledge or behavior) (Woolfolk, 1996:196).  [definisi]Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).
  • 5.  [definisi]Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi sampai ke liang lahat (Sadiman dalam Warsita, 2008:62).  [definisi]Belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, jadi belajar adalah proses aktif mengenaiinformasi dan kemudian disusun dan dibentuk dengan cara yang unik oleh setiap individu (Hamalik, 2001:36).  [definisi]Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2006:92).  [definisi]Belajar adalah usaha seseorang dalam memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku (Hudojo, 1998:1).  [definisi]Belajar dalam arti luas, yaitu sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, yaitu sebagai usaha pengusaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman, 2007:20).  [definisi]Belajar diartikan sebagai perubahan dalam kelakuan seseorang sebagai akibat pengaruh usaha pendidikan (Nasution, 2001:91).  [definisi]Belajar diartikan seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabalitas baru (Gagne dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006:10).  [definisi]Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2003:28).  [definisi]Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga (James O. Whittaker dalam Djamarah, 2002:12).  [definisi]Belajar kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin dalam Isjoni, 2009:12).  [definisi]Belajar kooperatif/Secara sederhana pembalajaran kooperatif berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim (Isjoni, 2007:6).  [definisi]Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman, 2005:22).  [definisi]Belajar merupakan suatu pengalaman yang diperoleh berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya (Uno, 2007:22).  [definisi]Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan atau pengalaman dimana perubahan yang terjadi relatif menetap serta menyangkut kepribadian baik fisik maupun psikis (Purwanto, 2003:85).
  • 6.  [definisi]Belajar pada dasarnya sebagai titipan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa (Syah, 2001:90).  [definisi]Belajar sebagai aktivitas untuk mendapatkan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai dan mendapatkan informasi atau menemukan sesuatu. Belajar dianggap sebagai aktivitas dan penguasaan sesuatu (Hilgard dan Bower dalam Baharuddin dan Wahyuni, 2007:13).  [definisi]Belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (James O. Whittaker dalam Djamarah, 2002:12).  [definisi]Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Learning is shown by a change in behaviour as a result of experience) (Sardiman, 2005:20).  [definisi]Belajar sebagai usaha aktifitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Cronbach dalam Djamarah, 2002:13).  [definisi]Berpikir analogis adalah berpikir dengan jalan menyamakan atau memperbandingkan fenomena-fenomena yang biasa/pernah dialami. Dalam cara berpikir ini, orang beranggapan bahwa kebenaran dari fenomena-fenomena yang pernah dialaminya pula bagi fenomena yang dihadapi sekarang (Purwanto, 2010: 47- 48).  [definisi]Berpikir kritis adalah berpikir secara alasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau dilakukan (R. H. Ennis dalam Zaleha, 2004: 86-87).  [definisi]Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berfikir secara logis, reflektif, dan produktif yang diaplikasikan dalam menilai situasi untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang baik (Desmita, 2009:153).  [definisi]Berprestasi adalah mencapai prestasi, kesuksesan atau keberhasilan dibidang tertentu (McClelland dalam Djiwandono, 2002:135).  [definisi]Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan- kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan inndividu-inndividu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito (1982: 11) dalam Soetjipto dan Kosasi, 2009:62).  [definisi]Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada indivdu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti (Rochman Natawidjaja (1978) dalam Soetjipto dan Kosasi, 2009:62).
  • 7.  [definisi]Bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan program pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan dengan pribadi dan layanan- layanan petugas ahli dengan mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan dan kecakapannya secara penuh sesuai dengan yang diharapkan (Mortensen Schmuller, 1964z:3).  [definisi]Buletin supervisi ialah salah satu alat komunikasi dalam bentuk tulisan yang dikeluarkan oleh staf supervisor yang digunakan sebagai alat untuk membantu guru- guru dalam memperbaiki situasi belajar mengajar (Sahertian, Piet A., 2000:31).  [definisi]Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagaisatu kelompok atau satu tim (Isjoni, 2009:15).  [definisi]Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan, dan menjelaskan. Jadi, dalam demonstrasi kita menunjukkan dan menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu (Moeslichatoen R., 2004:27).  [definisi]Deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh. Karangan deskripsi berhubungan dengan pengalaman pancaindera seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, danperasaan. Deskripsi memberikan suatu gambaran tentang suatu peristiwa atau kejadian dan masalah. Untuk menulis suatu deskripsi yang baik seseorang pengarang harus dekat kepada objek dan masalah dengan semua pancaindera (Parera, 1993:5).  [definisi]Deskripsi merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertahan dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian dan objek yang sedang dibicarakan. Kata deskripsi berasal dari kata Latin describera yang berarti menulis tentang atau membeberkan sesuatu hal, sebaliknya kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi pemerian yang berasal dari kata peri-memerikan yang berarti melukiskan sesuatu hal (Keraf, 1981:93).  [definisi]Disiplin adalah sesuatu yang terletak didalam jiwa seseorang yang memberikan dorongan bagi orang yang bersangkutan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu sebagaimana ditetapkan oleh norma dan peraturan yang berlaku (Pangab dalam Wijaya & Rusyan, 1991:18).  [definisi]Diskusi pada dasarnya adalah suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompokkecil atau besar, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah (Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S. dalam Arsjad & Mukti, 1991:37).  [definisi]Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, notulen rapat dan sebagainya (Arikunto, 1998:132).  [definisi]Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2005:206).
  • 8.  [definisi]Editing adalah setelah daftar pertanyaan yang sudah diisi diterima kembali, maka perlu dibaca kembali, yang kurang jelas diperbaiki, kalau masih ada yang belum sesuai dan belum konsisten jawaban dengan pertanyaan dikembalikan kepada peneliti atau penyidik untuk diperbaiki atau diisi kembali (Nasir, 2003:348).  [definisi]Editing adalah setelah daftar pertanyaan yang sudah diisi diterima kembali, maka perlu dibaca kembali, yang kurang jelas diperbaiki, kalau masih ada yang belum sesuai dan belum konsisten jawaban dengan pertanyaan dikembalikan kepada peneliti atau penyidik untuk diperbaiki atau diisi kembali (Nasir, 2003:348).  [definisi]Efektifitas/Makna dari efektifitas itu sendiri adalah ketepatgunaan, hasil guna, menunjang tujuan (Partanto dan al-Barry, 128).  [definisi]Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu (Semi, 1993:36).  [definisi]Energi atau tenaga adalah gerak dari alat-alat kerja yang dipergunakan dalam proses transformasi atau semua operasi yang terjadi dalam transformasi (Mudyahardjo, 2001:44).  [definisi]Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam- dalamnya, yang berkaitan dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab-akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar (Roestiyah N.K. dalam Djamarah & Zain, 2006:50).  [definisi]Evaluasiadalah penilaian, yang merupakan kegiatan untuk menentukan tingkat efektifitas dan efesiensi program kagiatan-kegiatan organisasi dalam kaitannya denga tujuan yang telah ditetapkan dan ketetapan-ketetapan lain yang dijadikan pedoman oleh organisasi yang bersangkutan. Evaluasi juga merupakan kegiatan pengambilan keputusan untuk menetukan apakah sesuatu organisasi itu telah berjalan dengan baik melalui kegiatan yang telah diwujudkan (Ahmadi dan Rohan, 1991:41).  [definisi]Evaluasiadalah suatu proses bukan suatu rangkaian keputusan yang mengukur secara terus menerusdan sistematis keefektifan seluruh programbimbingan (Donald G. and Allen, 1996:417).  [definisi]Evaluasimerupakan pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai (Tyler (1950) dalam Arikunto, 2001:3).  [definisi]Evaluasi merupakan proses penentuan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dikuasai siswa (Gronlund, 1973:21).  [definisi]Evaluasi program adalah kumpulan data yang tersusun secara sistematik dan kegiatan analisis yang dipergunakan untuk menjelaskan nilai dari suatu program untuk membantu manajemen, perencanaan program, latihan staf, pertanggung jawaban publik, dan promosi. Kegiatan evaluasi membuat keputusan yang masuk akal mungkin tentang kemajuan, keefektifan, kecukupan, efisiensi, dan perbandingan nilai pilihanpilihan program (Hagedon, et al. (1976:3) dalam Gibson dan Mitchell 1981:374- 375).
  • 9.  [definisi]Evaluasi/ArtidariEvaluasi adalah penaksiran, penilaian,perkiraan keadaan, dan penentuan nilai (Partanto & al-Barry, 1994:163).  [definisi]Gambar/foto adalah media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi. Foto ini merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis (Asnawir & Usman, 2002:47).  [definisi]Generalisasi induktif yaitu proses penalaran memperoleh kesimpulan umum berdasarkan data empiris (hurter dan Pierce dalam Sumarmo, 1987: 41).  [definisi]Generalisasi/Bahwa generalisasi menyatakan pola, menentukan struktur/data/gambaran/suku berikutnya dan memformulasikan keumuman secara simbolis (Trisnadi, 2006:11).  [definisi]Generalisasi/bahwa membuat generalisasi adalah membuat perkiraan atau terkaan berdasarkan kepada pengetahuan (pengalaman) yang dikembangkan melalui contoh-contoh khusus (Ruseffendi, 1991:267).  [definisi]Generalisasi/Penalaran yang menyimpulkan suatu konklusi yang bersifat umum dari premis-premis yang berupa proposisi empirik itu disebut generalisasi (Soekadijo, 1999:134).  [definisi]Grafik adalah gambar sederhana yang disusun menurut prinsip matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka (Asnawir & Usman, 2002:38).  [definisi]Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik (Jamarah, 2000:55).  [definisi]Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menegah (Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).  [definisi]Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual ataupun klasikal, baik disekolah ataupun diluar sekolah (N. A. Ametembun dalam Djamarah, 2000:32).  [definisi]Guru adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan ranah cipta, rasa dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal mendidik (Syah, Muhibbin, 2008:256).  [definisi]Guru adalah tenaga professional, yang karena tugas kependidikannya berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka harus tanggap atas keadaan pribadi maupun keadaan masyarakat (Drost, 1998: 48).  [definisi]Guru atau pendidik adalah pemimpin sejati, pembimbing dan pengarah yang bijaksana, pencetak para tokoh dan pemimpin ummat (Isa, 1994:64).  [definisi]Guru dalam bahasa jawa adalah seorang yang harus digugu dan ditiru oleh semua muridnya. Harus digugu artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai kebenaran oleh semua murid. Segala ilmu pengetahuan yang datangnya dari sang guru dijadikan sebagai sebuah kebenaran yang tidak perlu dibuktikan dan diteliti lagi. Seorang guru juga harus ditiru yang artinya
  • 10. seorang guru menjadi suri tauladan bagi semua muridnya. Mulai dari cara berfikir, cara bicara, hingga cara berperilaku sehari-hari. Sebagai seorang yang harus digugu dan ditiru seorang dengan sendirinya memiliki peran yang luar biasa dominannya bagi murid (Nurdin, 2008:17).  [definisi]Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya (Kunandar, 2007:46-47).  [definisi]Guru profesional merupakan orang yang telah menempuh program pendidikan guru dan memiliki tingkat master serta telah mendapat ijazah negara dan telah berpengalaman dalam mengajar pada kelas-kelas besar (Hamalik, 2006:27).  [definisi]Guru profesional/Menurut Moh Uzer Usman bahwa guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal (Usman. 2006:15).  [definisi]Hadiah (reward) adalah bentuk penghargaan yang diberikan oleh guru atas keberhasilan siswa dalam melakukan sesuatu (Mahmud, 1998:58).  [definisi]Hadiah (reward) merupakan salah satu cara menumbuhkan motivasi berprestasi (Sardiman, 2002:89).  [definisi]Hasil belajar adalah hasil yang telah diperoleh siswa dari pengalaman- pengalaman atau latihan-latihan yang diikutinya selama pembelajaran yang berupa keterampilan kognitif, afektif dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono 2006:55).  [definisi]Hasil belajar adalah keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan (inputs) (Romiszowski dalam Abdurrahman, 2009:38).  [definisi]Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah peserta didik menerima pengalaman belajar (Sugono, 2008:23).  [definisi]Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2008:22).  [definisi]Hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemrosesan berbagaimasukan yang berupa informasi (Romizowski, Keller dalam Abdurrahman, 2009:38).  [definisi]Hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku baik afektif, kognitif, maupun psikomotor (Sudjana, 2001:22).  [definisi]Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya/dugaan sementara (Djarwanto dan Subagyo, 1996:183).  [definisi]Hipotesis berasa dari penggalan kata “hypo” yang artinya di bawah dan “Thesa” yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah anggapan dasar mengenai suatu teori yang bersifat sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji di bawah kebenaran (Arikunto, 2005:1080).
  • 11.  [definisi]Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2002:64).  [definisi]Humas adalah kegiatan public relation, yang dilakukan dengan cara mempublikasikan kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui pihak luar secara luas. Dan kegiatannya dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan- penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-baiknya dikalangan masyarakat (Nawawi, 1993:25).  [definisi]Humas adalah kegiatan public relation, yang dilakukan dengan cara mempublikasikan kegiatan organisasi kerja yang patut diketahui pihak luar secara luas. Dan kegiatannya dengan menyebarluaskan informasi dan memberikan penerangan- penerangan untuk menciptakan pemahaman yang sebaik-baiknya dikalangan masyarakat (Nawawi, 1993:97).  [definisi]Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan (Partanto & Al Barry, 1994:247).  [definisi]Informasi adalah keterangan yang disampaikan kepada pihak lain (Mudyahardjo, 2001:43).  [definisi]Informasi operasional adalah keterangan tentang bahan-bahan yang dipergunakan untuk memproses bahan olahan (Mudyahardjo, 2001:44).  [definisi]Informasi produk adalah keterangan tentang bahan olahan, bahan yang akan diproses menjadi suatu produk (Mudyahardjo, 2001: 43).  [definisi]Istilah kinerja berasal dari kata “Job Performance“ atau “Actual Performance“ yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegoro, 2004:67).  [definisi]Istilah konseling (conseling) diaartikan sebagai penyuluhan. Istilah penyuluhan dalam kegiataan bimbingan menurut beberapa ahli kurang tepat. Menurut mereka yang lebih tepat adalah konseling karena kegiatan kegiatan konseling ini sifatnya lebih khusus, tidak sama dengan kegiatan-kegiatan penyuluhan dalam bidang pertanian dan penyuluhan dalam keluarga berancana. Untuk menekankan kekhususannya itulah maka dipakai istilah Bimbingan dan Konseling. Pelayanan konseling menuntut keahlian khusus, sehinngga tidak semua orang yang dapat memberikan bimbingan mampu memberikan jenis layanan konseling ini (Winkel (1978) dalam Soetjipto dan Kosasi, 2009:63).  [definisi]Istilah pembelajaran sama dengan “instruction” atau pengajaran, yang berarti: cara, perbuatan atau mengajarkan.Pengajaran berartiperbuatan belajar (oleh siswa) dan mengajar (oleh guru). Selanjutnya pembelajaran dapat pula diartikan sebagai usaha untuk memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang digunakan, atau biasa juga dikatakan sebagai suatu usaha yang dilakukan secara
  • 12. sadar dan disengaja oleh guru untuk membuata siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan ekstern dalam kegiatan belajar mengajar (Gino, Suwarni, Suripto H.S, Maryanto, dan Sutijan, 1998:30).  [definisi]Jajar genjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Jajar genjang memiliki sifat-sifat sebagai berikut: (a) Sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar. (b) Sudut-sudut yang berhadapan adalah sama besar. (c) Jumlah dua sudut yang berdekatan adalah 1800. (d) Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang (Raharjanto, 2010:73).  [definisi]Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan benar atau salahnya karena masih memuat variabel (Aminulhayat, 2004:119).  [definisi]Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan atau lapangan atau gagasan pemikiran ke dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan. Sehingga menghasilkan informasi ilmiah yang dapat didiskusikan dan disebarluaskan kepada masyarakat pendidikan serta di dokumentasikan diperpustakaan sekolah (Depag, 2001:30).  [definisi]Kebijakan (wisdom) adalah suatu ketentuan dari pimpinan yang berbeda dengan aturan yang ada, yang dikenakan kepada seseorang karena adanya alasan yang dapat diterima untuk tidak memberlakukan aturan yang berlaku (Imran, 2008:17).  [definisi]Kebijakan adalah ”wisdom” sedangkan kebiksanaan adalah ”policy” (Imran, 2008:1).  [definisi]Kebijakan adalah seperangkat tujuan-tujuan, prinsip-prinsip serta peratutan- peraturan yang membimbing sesuatu organisasi.Dengan demikian kebijakan mencakup keseluruhan petunjuk organisasi (Murphy dalam Syafaruddin, 2008:2).  [definisi]Kegiatan manajemen atau pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah, sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid (Hadari Nawawi dalam Djamrarah dan Zain, 2006:177).  [definisi]Kepala sekolah adalah jabatan tertinggi di sekolah, sehingga berperan sebagai pemimpin sekolah dan dalam struktur organisasi sekolah ia ditempatkan pada tempat yang paling tinggi (Subroto, 1994:7).  [definisi]Kepala sekolah adalah manajer pendidikan yang mewujudkan pendayagunaan setiap personil secara tepat agar mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal untuk memperoleh hasil sebaik-baiknya, baik dari segi jumlah maupun dari segi mutu dan proses belajar mengajar (Nawawi, 1996:90).  [definisi]Kepala sekolah adalah orang atau guru yang memimpin suatu sekolah (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997: 480).
  • 13.  [definisi]Kepemimpinan adalah suatu proses di mana individu mempengaruhikelompok untuk mencapai tujuan umum (Northouse, 2003:3).  [definisi]Kepemimpinan berarti kemampuan menggerakkan memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan (Nawawi, 1998: 81; Burhanuddin, 1994:63).  [definisi]Kepemimpinan merupakan suatu proses yang mengandung unsur mempengaruhi, adanya kerjasama dan mengarah pada suatu hal dan tujuan bersama dalam sebuah organisasi (Arifin, 2004:23).  [definisi]Kepemimpinan pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses kegiatan usaha mempengaruhi, menggerakkan, dan mengkoordinasikan personal di lingkungan pendidikan pada situasi tertentu agar mereka melalui kerjasama mau bekerja dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas demi tercapainya demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah dirumuskan (Rohani, 1991:88).  [definisi]Kepemimpinan pendidikan merupakan suatu proses mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pembelajaran agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efisien dan efektif demi mencapai tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran (Soetopo et al., 1984:4).  [definisi]Kepemimpinan secara luas adalah meliputi proses mempengaruhi dan menetukan tujuan organisasi,memotivasi perilaku pengikut untuk mencapaitujuan, dan mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya (Rivai, 2003:2).  [definisi]Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang menekankan pada tugas-tugas bawahan. Pemimpin adalah seseorang yang menentukan pekerjaan beserta mekanismenya, sedangkan staf hanya melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan keahliannya serta tugas dan perannya (Komariah, 2006:75).  [definisi]Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang memberikan corak yang khas dalam caranya menyesuaikan diri dengan lingkunganya (Gordon W. Alport dalam Baharuddin, 2007:210).  [definisi]Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosa situasi rumit (Robbins, 2006:7).  [definisi]Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasi, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan membuat rencana (Kadarman dan Udaya, 1996:9).  [definisi]Keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosa situasi rumit (Robbins, 2006:7).  [definisi]Keterampilan konseptualadalah kemampuan untuk membuat konsep, gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang konkret itu sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konseptual
  • 14. menciptakan kemampuan untuk membuat rencana kerja (Gitosudarmo dan Mulyono, 1999:26).  [definisi]Keterampilan konseptual adalah kemampuan untuk membuat konsep, gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang konkret itu sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konseptual menciptakan kemampuan untuk membuat rencana kerja (Gitosudarmo dan Mulyono, 1999:26).  [definisi]Keterampilan konseptualadalah kemampuan untuk menganalisis, menafsirkan, dan memecah kan masalah-masalah (Winardi, 1993:12).  [definisi]Keterampilan personal adalah kemampuan atau keterampilan berkomunikasi yang komunikatif dengan individu/manusia lainnya (Gitosudarmo dan Mulyono, 1999:26).  [definisi]Keterampilan personal adalah kemampuan bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok Robbins, 2006: 6).  [definisi]Keterampilan personal adalah kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami orang lain, dan mendorong orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok agar dapat bekerja sama dengan anggota organisasi lainnya dan memimpin kelompok kerjanya sendiri (Stoner, 1996:21).  [definisi]Keterampilan personal merupakan kemampuan untuk bekerja sama secara efektif yang dilakukan oleh anggota dalam kelompok dan berusaha membangun kerjasama tim, keterampilan personal meliputi kesadaran diri, komunikasi, motivasi, dan memahami hakikat manusia secara individu maupun kelompok (Herbert, 1981:34).  [definisi]Keterampilan tehnikal adalah pengetahuan dan kemahiran dalam kegiatan- kegiatan yang menyangkut metode, proses dan prosedur, hal itu termasuk bekerja dengan alat-alat, dan supervisor harus memiliki kemampuan untuk mengajarkan keterampilan tehnikal ini kepada bawahannya (Konntz, dkk. dalam Munfaat, 2001:26- 27).  [definisi]Ketrampilan teknis adalah kemampuan mengaplikasikan pengetahuan atau keahlian khusus, sedangkan keterampilan personal adalah kemampuan bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain, baik secara perorangan maupun kelompok, adapun keterampilan konseptual adalah kemampuan mental untuk menganalisis dan mendiagnosis situasi rumit (Robbins, 2006:6-7)  [definisi]Kinerja identik dengan performance yaitu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing- masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral etika (Prawirosentono, 1999:2).  [definisi]Kinerja sebagai seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan oleh seorang tenaga kependidikan pada
  • 15. waktu ia sedang melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya (Natawijaya, 1994:22).  [definisi]Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang di capai oleh seseorang atau sekumpulan orang didalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Sentono dalam Setiadi, 2001:31).  [definisi]Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu (Tika, MP., 2006:121).  [definisi]Kinerja adalah prestasi kerja, hasil kerja atau unjuk kerja. Kemampuan melaksanakan tugas atau kinerja (performance) adalah sesuatu hal yang dapat meningkatkan fungsi motivasi secara terus menerus. Dengan demikian, kinerja guru hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Rahardja, 2004:4).  [definisi]Kinerja atau unjuk kerja adalah proses perilaku konselor sehingga menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan pekerjaan profesinya (Wibowo, 1998:5).  [definisi]Kinerja diartikan sebagai tingkah laku ketrampilan atau kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan (As’ad, 2001:47).  [definisi]Kinerja merupakan hasil dari fungsi suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama suatu periode waktu tertentu (Bernandin dan Russel dalam Sianipar, 2000:5).  [definisi]Kinerja sebagai catatan yang dihasilkan dari fungsi pekerjaan tertentu. Kinerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang dicapai oleh seseorang atau suatu organisasi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan- batasan yang telah ditetapkan sebagai tujuan. Hal ini dapat dimaknai sebagai kemampuan kerja yang dilihat dari tingkat pencapaian atau penyelesaian tugas yang menjadi tanggungjawabnya, apakah sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan dari suatu bidang pekerjaannya (Bernadian dan Russel, 1993:41).  [definisi]Kinerja, jika dilihat dari asal katanya, adalah terjemahan dari kata performance, yang menurut The Scribner-Bantam English Distionary, terbitan Amerika Serikat dan Canada (1979), berasal dari akar kata “to perform” dengan beberapa “Entries” yaitu: (1) melakukan, menjalankan, melaksanakan; (2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban kewajiban suatu niat atau nazar; (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab; dan (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin (Mangkuprawira, 2007:1).  [definisi]Kinerja/Istilah kinerja berasal dari kata “Job Performance“ atau “Actual Performance“ yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang.Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
  • 16. pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegoro, 2004:67).  [definisi]Kinerja/Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang telah dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai yang melaksanakan tugasnya sesuai denagn tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000:67).  [definisi]Komik adalah media yang mempunyai sifat sederhana, jelas, mudah dipahami. Oleh sebab itu media komik dapat berfungsi sebagaimedia yang informatif dan edukatif (Asnawir & Usman, 2002:55).  [definisi]Kompentensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif (Usman, 1994:1).  [definisi]Kompetensi pedagogik adalah kemapuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dalam Mulyasa, 2008:75).  [definisi]Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dalam Mulyasa, 2008:173).  [definisi]Kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu. Selanjutnya Spencer & Spencer menjelaskan, kompetensi dikatakan underlying characteristic karena karakteristik merupakan bagian yang mendalam dan melekat pada kepribadian seseorang dan dapat memprediksi berbagai situasi dan jenis pekerjaan. Dikatakan causally related, karena kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Dikatakan criterion-referenced, karena kompetensi itu benar-benar memprediksi siapa-siapa saja yang kinerjanya baik atau buruk, berdasarkan kriteria atau standar tertentu (Spencer & Spencer, 1993:9).  [definisi]Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan (Syah, 2000:229).  [definisi]Kompetensi adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya masih menurut Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak (Syah, 2000:230).
  • 17.  [definisi]Kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika (Muhaimin, 2004:151).  [definisi]Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya (McAhsan (1981:45) dalam Mulyasa, 2003:38).  [definisi]Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b dalam Mulyasa, 2008:117).  [definisi]Kompetensi pedagogik adalah kemampuan seorang pendidik dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi: a. Kemampuan dalam memahami peserta didik. b. Kemampuan dalam membuat perencanaan pembelajaran. c. Kemampuan melaksanakan pembelajaran. d. Kemampuan dalam mengevaluasi hasil belajar. e. Kemampuan dalam mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Yasin, 2008:73-75).  [definisi]Kompetensi Pedagogik/Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemapuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2008:75).  [definisi]Kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional. Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya dan rasa kebersamaan dengan sejawat guru lainnya (Surya, 2003:138).  [definisi]Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing pesrta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dalam Mulyasa, 2008:175).  [definisi]Kompetensi sebagai kapasitas seseorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kemampuan individu dibentuk oleh dua faktor, yaitu faktor kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
  • 18. mental sedangkan kemampuan fisik adalah kemampuan yang di perlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan (Robbins, 2001:37).  [definisi]Kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak (Depdiknas, 2004:7).  [definisi]Kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan (Finch & Crunkilton (1979:222), dalam Mulyasa, 2003:38).  [definisi]Kompetensisosial adalah kemampuan pendidik sebagaibagian dari masyarakat untuk berkomunikasi, bergaul dan bekerjasama secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, sesama tenaga kependidikan, dengan orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Yasin, 2006: 78-79).  [definisi]Kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam kompetensi sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial (Surya, 2003:138).  [definisi]Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk: a. Berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat. b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,orang tua/wali peserta didik; dan d. Bergaulsecara santun dengan masyarakat sekitar (Wina, 2006: 20).  [definisi]Kompetensi Sosial/Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserte didik, dan masyarakat sekitar (Mulyasa, 2008:173).  [definisi]Konseling adalah prosespemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien (Prayitno, Erman Amti, 1999:104).  [definisi]Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana yang seorang (konselor) membantu yang lain (konseli) supaya dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang (James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud (1976:19a) dalam Soetjipto dan Kosasi, 2009:63).  [definisi]Konseling adalah: bantuan yang diberikan kepada individu ddalam memecahkan masalah kehiddupannya dengan wawancara, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapiuntuk mencapai kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito (1982: 11) dalam Soetjipto dan Kosasi, 2009: 3).
  • 19.  [definisi]Konselor adalah seorang ahli dalam bidang konseling, yang memiliki kewenangan dan mandat secara profesional untuk melaksanakan kegiatan pelayanan konseling” (Prayitno, 2004:6).  [definisi]Konselor adalah tenaga ahli konseling yang memiliki kewenangan melakukan pelayanan konseling pada bidang tugas pekerjaannya (Prayitno, 2004:3-4).  [definisi]Konselor sekolah adalah seorang tenaga profesional yang memperoleh pendidikan khusus di perguruan tinggi dan mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan Bimbingan dan Konseling” (Winkel, 2005:167).  [definisi]Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Kenyataannya konsep dapat mempunyai tingkat generalisasi yang berbeda, semakin dekat konsep pada realita, maka akan semakin mudah konsep tersebut diukur dan diartikan (Singarimbun, 2001:45).  [definisi]Konsep adalah suatu ide atau gagasan abstrak yang memungkinkan seseorang dapat mengaplikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa tertentu itu merupakan contoh atau bukan contoh dari gagasan tersebut (Bell dalam Abidin, 2004:59).  [definisi]Konsep belajar jika dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam siswa, melainkan pemberian makna oleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutahkiran struktur kognitifnya Kegiatan belajar lebih dipandang dalam segi prosesnya dari pada segi perolehan pengetahuan dari fakta-fakta yang terlepas-lepas (Budiningsih, 2008:58).  [definisi]Konsep diri adalah pendapat seseorang tentang dirinya sendiri atau pemahaman seseorang tentang dirinya, baik menyangkut kemampuan mental mapun fisik, prestasi mental maupun fisik, ataupun menyangkut segala sesuatu yang menjadi miliknya bersifat material (William James dan Gilmore, Mudjiran, 2007:133).  [definisi]Konsep Matematika itu sendiri merupakan suatu ide abstrak yang memungkinkan kita mengklasifikasikan objek-objek atau peristiwa-peristiwa serta mengklasifikasikan apakah objek-objek atau peristiwa-peristiwa itu termasuk atau tidak termasuk ke dalam ide abstrak tersebut (Hudojo, 2005:20).  [definisi]Konsep merupakan dasar bagi proses- proses untuk memecahkan suatu masalah. Konsep dalam matematika biasanya dijelaskan melalui definisi atau contoh- contoh (Abidin, 2004:60).  [definisi]Konsep pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari pendidikan (Corey dalam Sagala, 2005:61).  [definisi]Kooperatif adalah adalah mengelompokkan siswa dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang
  • 20. mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut (Johnson dan Johnson dalam Isjoni, 22).  [definisi]Kreatifitas adalah kemampuan umum untuk mencipta sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan- hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 1999:33).  [definisi]Kreativitas adalah kemampuan untuk berkreasi dengan sebuah ideide yang baru yang merupakan esensial dalam pemecahan masalah (Wena, 2009:138).  [definisi]Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik (Supranta, 1997:228).  [definisi]Kurikulum adalah sebuah pengetauhan, kegiatan-kegiatan atau pengalaman- pengalaman belajar yang diatur secara sistematis metodis yang diterima anak untuk mencapai suatu tujuan (Zuhairini dan Ghofir, 2004:28-30).  [definisi]Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003).  [definisi]Kurikulum adalah suatu bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran,yang merupakan suatu rencana pendidikan dan memberikan pedoman serta pegangan tentang jenis, lingkup, urutan isi, dan proses pendidikan (Sukmadinata, 2006:3-7).  [definisi]Kurikulum/Istilah kurikulum berasal dari kata Curriculum yang mempunyai arti a curse of study in school or universty. Istilah kurikulum pada mulanya dipakai oleh bangsa yunani dalam bidang atletik dengan pengertian jarak tempuh (Zuhairini dan Ghofir, 2004:28-30).  [definisi]Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa untuk mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratoriumbahasa siswa duduk sendiri-sendiripada bilik akuistik dan kotak suara yang telah tersedia (Asnawir & Usman, 2002:93).  [definisi]Layang-layang adalah segiempat yang dibentuk dari gabungan dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berhimpitan. Layang-layang memiliki sifat- sifat sebagai berikut: (a) Dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang. (b) Sepasang sudut yang berhadapan sama besar. (c) Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri. (d) Salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang diagonal lainnya. (e) Diagonalnya saling berpotongan tegak lurus (Raharjanto, 2010:74).  [definisi]Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu pada bidang datar. Titik tertentu itu disebut pusat lingkaran dan jaraknya disebut jari-jari lingkaran (Junaidi dkk., 2006:166).  [definisi]Lingkungan adalah keseluruhan atau setiap aspek dan gejala fisik dan sosial kultural yang memengaruhi individu. Kerja adalah aktifitas manusia baik fisik maupun
  • 21. mental yang didasarkan adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan (As’ad, 2003:47).  [definisi]Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan (Alex S Nitisemito dalam Nitiseminto S., 2000:183).  [definisi]Manajemen pendidikan diartikan sebagai upaya seseorang untukmengerahkan dan memberi kesempatan kepada orang lain untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif, dan menerima pertanggungjawaban pribadi untuk mencapai hasil yang ditetapkan (Hestrop, 1975:168).  [definisi]Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (James A.F. Stonner dalam Atmodiwirio, 2000:5).  [definisi]Manajemen adalah suatu proses dari pada pimpinan membimbing atau memberikan fasilitas-fasilitas dari usaha-usaha orang-orang yang terorganisir di dalam organisasi format guna mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan (Soenarko, 1986:4).  [definisi]Manajemen berarti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggerakan organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner dalam Handoko, 1997:8).  [definisi]Manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang dimaksud sumber disini ialah mencakup orang-orang, alat-alat media, bahan-bahan, uang dan sarana. Semuanya diarahkan dan dikoordinasi agar terpusat dalam rangka menyelesaikan tujuan (Pidarta, 2002:3).  [definisi]Manajemen kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar (Usman, 2010:97).  [definisi]Manajemen kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem/organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual (Made Pidarta dalam Djamarah, 2000:172).  [definisi]Manajemen kelas adalah seperangkat kegiatan untuk mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosio emosional yang positif serta mengembangkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif dan produktif (Mulyadi, 2009:4).
  • 22.  [definisi]Manajemen kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran (Djamarah, 2000:173).  [definisi]Manajemen kelas merupakan upaya mengelola siswa di dalam kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana/kondisi kelas yang menunjang program pembelajaran dengan jalan menciptakan dan mempertahankan motivasi siswa untuk selalu ikut terlibat dan berperan serta dalam proses pendidikan di sekolah. Jadi manajemen kelas harus mengacu pada penciptaan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat Pengelolaan kelas/belajar dengan efektif (Mulyadi, 2009:2).  [definisi]Manajemen pendidikan adalah sebagai seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara (Usman,7).  [definisi]Manajemen pendidikan adalah suatu aktifitas dalam memadukan sumber- sumber pendidikan agar terpusat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya (Pidarta, 1988:3).  [definisi]Manajemen pendidikan mengandung artisebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sistemik, dan komprehensif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang (Gaffar (1989) dalam Mulyasa, 2004:19-20).  [definisi]Manajemen pendidikan merupakan proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses pengendalian kegiatan tersebut mencakup perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actualiting) dan pengawasan (controlling), sebagai suatu proses untuk menjadikan visi menjadi aksi (E. Mulyasa (2004) dalam Mulyasa, 2005:7).  [definisi]Manajemen pendidikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya (Pidarta, 1988:4).  [definisi]Manajemen program pengajaran adalah keseluruahan progran pengajaran proses penyelenggaraan kegiatan dibidang pengajaran yang bertujuan agar kegiatan terlaksana secara efesien dan efektif. Manajemen kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kurikulum (Mulyasa, 2004:27).  [definisi]Manajemen/Kata Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu kata manus dan agree yang berarti malakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan dalam bahasa Inggris dalam bentuk
  • 23. kata kerja to manage, dengan kata benda dengan management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan Manajemen. Akhirnya Manajemen diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Manajemen atau pengelolaan (Usman, 2006:3).  [definisi]Manajer adalah orang yang bertanggung jawab atas tugas-tugas bawahannya dan mempunyai kekuasaan atas bawahannya (Atmodiwirio, 2000:104).  [definisi]Manajer adalah orang yang mengawasi kegiatan-kegiatan orang lain dan yang bertanggung jawab atas pencapaian tujuan dalam organisasi tersebut (Robbins, 2006:4).  [definisi]Manajer adalah salah satu unsur organisasi yang bertanggung jawab atas keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan yang ditentukan (Kadarman dan Udaya, 1996:7).  [definisi]Masa pendidikan adalah jangka waktu berlangsungnya keseluruhan kegiatan di sebuah satuan pendidikan atau keseluruhan kegiatan semua satuan-satuan pendidikan (Mudyahardjo, 2001:66).  [definisi]Masalah adalah suatu situasi yang tak jelas jalan pemecahannya yang mengkonfrontasikan individu atau kelompok untuk menemukan jawaban (Santyasa, 2005:10).  [definisi]Masalah dalam matematika adalah suatu persoalan yang mampu diselesaikan tanpa menggunakan cara atau algoritma yang rutin (Ruseffendi, 1980: 216).  [definisi]Masalah sebagai suatu pertanyaan yang hanya jika seseorang tidak mempunyai aturan/hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut (Hudojo, 1979:157).  [definisi]Masukan adalah sumber-sumber yang ada dalam lingkungan atau suprasistem yang masuk dalam sebuah sistem (Mudyahardjo, 2001:43).  [definisi]Matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan ruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir (Johnson dan Myklebust dalam Abdurrahman, 2009:252).  [definisi]Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, respresentasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi (Johnson dan Rising dalam Suherman, dkk, 2003:17).  [definisi]Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Di dalam matematika terdapat alat berupa bahasa dengan simbol-simbol yang kreatif, jadi kecerdasan dan ketelitian siswa dapat terasah dengan baik (Hudojo, 2005:35).  [definisi]Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena itu matematika sangat diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK (Hudojo, 2005:35).
  • 24.  [definisi]Matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia. Dan untuk menemukan jawaban atas segala masalah yang di hadapinya, manusia akan menggunakan: 1) informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapinya, 2) pengetahuan tentang bilangan, bentuk, dan ukuran, 3) kemampuan untuk menghitung, dan 4) kemampuan untuk mengingat dan menggunakan hubungan-hubungan (Paling dalam Abdurrahman, 2009: 252).  [definisi]Matematika ialah sebagai berikut: 1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik. 2) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. 3) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan berhubungan dengan bilangan. 4) Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk. 5) Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik. 6) Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat (Soedjadi, 2000:11).  [definisi]Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan atau menelaah bentuk- bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-hubungan diantara hal itu (Hudojo, 2005:103).  [definisi]Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat terangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 1996:6).  [definisi]Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar (Gagne dalam Sadiman et al 1996:6).  [definisi]Media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,ketrampilan dan sikap. Media adalah kata jamak dari medium yang dalam arti umum dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Istilah ini menunjukkan segala sesuatu yang membawa atau menyalurkan informasi antara sumber dan penerima, karena itu film, televisi, radio, rekaman, photo, alat visual yang dipoyeksikan, barang cetakan, dan lain – lain sejenis itu adalah media komunikasi untuk menyampaikan pesan, gagasan atau ide (Gerlach & Ely dalam Arsyad, 2002:3)  [definisi]Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Briggs (1970) dalam Sadiman, 1996:6).  [definisi]Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Sedangkan menurut Heinich apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar kepeserta didik (Association Of Education And Communication Technology (AECT) dalam Uno, 2007:113).
  • 25.  [definisi]Media audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat. Misalnya rekaman video, berbagai rekaman film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik (Sanjaya, 2007:172).  [definisi]Media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),meliputi media yang dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997:97).  [definisi]Media pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pengajaran.Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga,karena berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses pembelajaran (Notoamodjo, 2003:71).  [definisi]Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2009:4).  [definisi]Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran (Rossi dan Breidle dalam Sanjaya, 2007:163).  [definisi]Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan atau informasi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs mendefenisikan media pembelajaran sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran (Schramm dalam Suwarna, 2005:128).  [definisi]Media pembelajaran sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat dipengaruhi efektifitas program instruksional (Education Association (NEA) dalam Asnawir, 2002:11).  [definisi]Media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah (Hamalik, 1994:12).  [definisi]Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan , perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar (Ibrahim & Syaodih, 2003:112).  [definisi]Media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat dipengaruhi efektifitas program instruksional (Education Association (NEA) Asnawir & Usman, 2002:11).
  • 26.  [definisi]Media secara harpiah adalah “perantara atau pengantar”. Pengertian media sebagai sumber belajar adalah “Manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan (Djamarah dan Zein, 1996:136).  [definisi]Media Video cassette adalah sistem penyimpanan dan rekaman video di mana signal audio visual direkam pada disk plastik, bukan pada pita magnetic (Arsyad, 2002:36 ).  [definisi]Media/Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tenga, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Dalam proses belajar mengajar, media cenderung didefinisikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2008:3).  [definisi]Memahami diartikan sebagai usaha merenggut makna secara jelas dan lengkap terhadap apa yang telah dijelaskan. Pemahaman menurut Gilmore juga merupakan kemampuan merenggutmakna dan atau kemampuan untuk memprediksi, sebagai tugas yang amat sulit (Tyler dalam Awalya, 1995:31).  [definisi]Membuattabulasi tidak lain adalah memasukkan data kedalam tabel-tabel, dan mengatur angka-angka sehingga dapat dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori (Nasir, 2003:355).  [definisi]Mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu situasi yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, antara lain: tujuan instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu, bentuk kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana belajar-mengajar yang tersedia (Arifin, 1970:85).  [definisi]Mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengerahkan kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun pertumbuhan sebagai pribadi (Raka Joni dalam Sardiman , 2003:54).  [definisi]Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan (Ali, 1996:12).  [definisi]Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar (Nasution, 1967:15).  [definisi]Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya da menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa (Sardiman, 2003:45).
  • 27.  [definisi]Mengajar dilukiskan sebagai suatu proses interaksi antara guru dan siswa dimana guru mengharapkan siswanya dapat menguasaipengetahuan,keterampilan dan sikap yang dipilih oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran (Hudojo, 2005: 71).  [definisi]Mengajar yaitu proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa sehingga dapat menimbulkan atau mendorong siswa melakukan proses belajarnya. (Sudjana 1997:15-16).  [definisi]Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban atau kode tertentu sehingga lebih mudah dan sederhana (Nasir, 2003: 348).  [definisi]Metode adalah a way in achieving something, dengan kata lain metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi (Sanjaya, 2007: 127).  [definisi]Metode adalah cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode merupakan cara pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan yaitu tujuan pembelajaran (T. Raka Joni dalam Soli Abimanyu, 2008: 2- 5).  [definisi]Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan (Nawawi, 2005: 4).  [definisi]Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya, 2007: 147).  [definisi]Metode adalah cara yang dipilih untuk mencapai tujuan tertentu (Saliwangi, 1994: 4).  [definisi]Metode adalah cara yang diterapkan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam keadaan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Sanjaya, 2006:145).  [definisi]Metode adalah cara-cara yang ditempuh untuk mencapai suatu hasil yang memuaskan (Sunaryo, 1995: 73).  [definisi]Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui/dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pendidikan, metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mentransformasikan isi atau bahan pendidikan dari guru kepada peserta didik (Yasin, 2008: 1131).  [definisi]Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui/dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks pendidikan, metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mentransformasikan isi atau bahan pendidikan dari guru kepada peserta didik (Yasin, 2008: 131).  [definisi]Metode ceramah adalah .teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim disampaikan oleh para guru di sekolah. Ceramah diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru bilamana diperlukan (M. Basyiruddin Usman dalam Usman, 2002: 34).  [definisi]Metode ceramah adalah cara menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai (Arief, 2002: 135-136).
  • 28.  [definisi]Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh guru di depan kelas atau kelompok (Sholahuddin, 1986: 43).  [definisi]Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Syah, 2002: 203).  [definisi]Metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat, mempergunakan serta mempraktekan suatu benda atau alat baik asli maupun tiruan atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau tindakan yang mana dalam meragakan disertai dengan penjelasan lisan (Syah, 2007: 152).  [definisi]Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah, 2002: 208).  [definisi]Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Djamarah, 1997: 102).  [definisi]Metode deskriptif dapat diuraikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan objek/subjek penelitian (seseorang,lembaga,masyarkat) pada masa sekarang berdasarkan fakta yang ada (Hadi, 1997: 200).  [definisi]Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangaterat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation) (Syah, 2002: 205).  [definisi]Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengutip sumber catatan yang telah ada. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2002: 135).  [definisi]Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach) (Wina Sanjaya, 2008: 179).  [definisi]Metode interview merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakapdan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada peneliti (Mardalis, 2006: 64).  [definisi]Metode karyawisata merupakan metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak ke objek di luar kelas atau lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung. Metode ini menjadikan bahan
  • 29. yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat (Djamarah (1997: 105-106).  [definisi]Metode latihan merupakan metode penyampaian materi melalui upaya penanaman terhadap kebiasaa-kebiasaan tertentu. Melalui penanaman terhadap kebiasaan-kebiasaan tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi secara lebih optimal (Djamarah, 1997: 108).  [definisi]Metode mengajar cara yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau menyajukan pelajaran pada khususnya (Sagala, 2006: 169).  [definisi]Metode mengajar cara yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau menyajikan pelajaran pada khususnya (Sagala, 2006:169).  [definisi]Metode mengajar merupakan caracara yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan mengajar makin tepat metode yang digunakan maka makin efektif dan efisien kegiatan mengajar yang dilakukan antara guru dan siswa pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh guru (Syah, Darwin (2007:133).  [definisi]Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu (Surakhmad, 1990:131).  [definisi]Metode merupakan teknik atau cara yang harus dilalui untuk melakukan suatu pekerjaan dalam rangka mencapai suatu tujuan (Roestiyah, 1998: 1).  [definisi]Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Nana Sudjana yang dikutip Syah, 2007: 133).  [definisi]Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengorganisasikan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan pelajaran pada khususnya (Sagala, S., 2003:169).  [definisi]Metode percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok untuk melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajari (Djamarah, 2006: 95).  [definisi]Metode proyek merupakan metode pembelajaran berupa penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah yang selanjutnya dibahas dari berbagai sisi yang relevan sehingga diperolah pemecahan secara menyeluruh dan bermakna. Prinsip metode ini adalah membahas suatu materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang pelajaran lain. Metode ini dapat memantapkan pengetahuan yang diperoleh anak didik, menyalurkan minat dan melatih siswa menganalisis suatu materi dengan wawasan yang luas (Djamarah, 1997: 94).  [definisi]Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru menmberikan tugas tertentu agar siswa melalukan kegiatan belajar. Kelebihan metode resitasi sebagai berikut : a) Membina tanggung jawab dan disipilin siswa. b) Dapat mengembangkan
  • 30. kreativitas siswa. c) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar pengawasan guru (Djamarah, 2006: 98).  [definisi]Metode secara etimologi, istilah ini berasal dari bahasa Yunani “Metados” kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu: “Metha” yang berarti melalui atau melewati dan “Hodos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.10 Dalam bahasa Arab metode disebut “Thariqat”. Dalam kamus besar bahasa Indonesia “Metode” adalah cara yang teratur dan berpikir baik untuk mencapai maksud. Sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar mencapai tujuan pelajaran (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995: 52).  [definisi]Metode simulasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan menggunakan situasi tiruan dalam proses belajar mengajar untuk memperoleh suatu pemahaman tentang hakikat suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu (Suyatno dkk, 2008: 32).  [definisi]Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Penggunaan metode ini mengembangkan keterampilan mengamati, menginterpretasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan, menerapkan dan mengomunikasikan. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran (Djamarah, 1997: 107).  [definisi]Metode wawancara menurut Moh. Nazir adalah: “Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka anatara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan Ingterviw Guide (Pedoman wawancara) (Nazir,1988: 234).  [definisi]Metodologi adalah tata cara memudahkan sehingga dalam proses belajar- mengajar perlu dicapai dan dikembangkan oleh guru (Nababan, 1993: 3).  [definisi]Minatadalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1996: 24).  [definisi]Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Pernyataan tersebut mengidentifikasikan bahwa orang yang berminat akan ada rasa tertarik. Tertarik dalam hal tersebut merupakan wujud dari rasa senang pada sesuatu (Djaali, 2007:121).  [definisi]Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1988:182).  [definisi]Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, Muhibbin, 2004:151).
  • 31.  [definisi]Minatberartikecenderungan yang menetap dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang (Djamarah, 2008:166).  [definisi]Minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek, seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya (Witherington dalam Buchori, 1991:135).  [definisi]Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan, semakin kuat keinginanya semakin kuat dan bertahan minat tersebut (Hurlock, 1990:114).  [definisi]Minatsebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang. Beberapa pendapat di atas menunjukkan adanya unsur perasaan senang yang menyertai minat seseorang (Slameto, 1995:57).  [definisi]Minat sebagai sesuatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa minat merupakan pemusatan perhatian (Sujanto (2004:92)  [definisi]Minat/Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi seseorang terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhikualits pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu (Syah, 1999:136).  [definisi]Minat/Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktifitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang (Shaleh & Wahab, 2004:262-263).  [definisi]Motif adalah segala daya yang mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu (S. Nasution, 1995:73).  [definisi]Motif/Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 1990:73).  [definisi]Motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat tertentu, bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau dihayati (Winkel, 1986:71).  [definisi]Motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang, yang mendorong individu untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan, jadi motif bukanlah hal yang dapat diamati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan karena adanya sesuatu yang kita saksikan (Suryabrata, 1998:78).  [definisi]Motivasi adalah kebutuhan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan (Reksohadiprojo dan Handoko, 2000:252).  [definisi]Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku, untuk mendorong pegawai supaya berprestasi diperlukan pula motivasi inspirasional (Gibson, 1996:185).
  • 32.  [definisi]Motivasi adalah keseluruh proses pemberian motif bekerja kepada bawahannya sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklas demi tercapainya tujuan organisasi (Siagian, 1992: 47).  [definisi]Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan memberi kepuasan atau mengurangi ketidak seimbangan (Sedarmayanti, 2001: 45).  [definisi]Motivasi adalah merupakan sesuatu kekuatan penggerakan dalam perilaku individu baik yang akan menentukan arah maupun daya tahan (peristence) tiap perilaku manusia yang didalamnya terkandung pula unsur-unsur emosional insane yang bersangkutan (Surjono trimo dalam Rusyan, 1989: 98).  [definisi]Motivasi adalah pemberian daya penggerakyang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama dengan efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan,2003: 95).  [definisi]Motivasi adalah pemberian daya penggerakyang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 1999: 65).  [definisi]Motivasi adalah penggerak tingkah laku kearah suatu tujuan dengan didasari adanya suatu kebutuhan (Rusyan, dkk. 1994:99).  [definisi]Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederik J. MC. Donald dalam Rusyan, 1989:98).  [definisi]Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan (Sabri, 2001:90).  [definisi]Motivasi adalah sesuatu yang memulai gerakan, sesuatu yang membuat orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu (Armstrong, 1994:174).  [definisi]Motivasi adalah suatu keadaan yang melatarbelakangi individu untuk mencapai tujuan tertentu. Batasan pengertian ini memandang motivasi dari sudut kepentingan individual (Wexley dan Yuki, 1992:113)  [definisi]Motivasiadalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya (misalnya: rasa lapar, haus dan bermasyarakat) (Wayne F. Cascio dalam Hasibuan, 2003:95).  [definisi]Motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam drii individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Rohani, 2004:11).  [definisi]Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang ingin di kehendaki atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Poerwadarminta, 1995:85).
  • 33.  [definisi]Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk menjadikan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi itu adalah di dalam seseorang (Sardiman, 2001:3).  [definisi]Motivasidiartikan sebagaidorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (Poerwadarminto, 1995:705).  [definisi]Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (Suryabrata, 1984: 70).  [definisi]Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar (Sardiman, 1988: 90).  [definisi]Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali, dan persaingan yang bersifat negative ialah sarcasm, ridicule, dan hukuman (Hamalik, 2007: 162-163).  [definisi]Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktorfaktor dari luar situasi belajar seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan persaingan. Yang bersifat negative adalah sindiran tajam, cemoohan, dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat peserta didik atau sesuai dengan kebutuhannya (Rusyan, 1994: 120- 121).  [definisi]Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar seperti angka, kredit, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan persaingan. Yang bersifat negative adalah sindiran tajam, cemoohan, dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat peserta didik atau sesuai dengan kebutuhannya (Rusyan, dkk, 1994: 120-121).  [definisi]Motivasi ialah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Biggs dan Tufler yang dikutip dari Sutama, 2000:36).  [definisi]Motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Syah, 2008: 136).  [definisi]Motivasi ialah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri siswa yang memulai dan mengarahkan perilaku” (Gibson, 1995: 94).  [definisi]Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar (Muhibbinsyah, 2002: 136).
  • 34.  [definisi]Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar tetapi di dalam diri individu tersebut sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu, model sebagai strategi pengajaran, model sebagai alat pencapai tujuan (Djamarah, 2002: 82-84).  [definisi]Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya: ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya (Sabri, 1996: 85).  [definisi]Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni, motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri anak sendiri. Misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi, menyenangi kehidupan dan keinginan diterima orang lain. Jadi, motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan oleh karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu (Hamalik, 2007: 162).  [definisi]Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan memenuhi kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni, motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri anak sendiri. Misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi, menyenangi kehidupan dan keinginan diterima orang lain. Jadi, motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan oleh karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu (Hamalik, 2007:162).  [definisi]Motivasikerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja (Amirullah dkk, 2002: 146).  [definisi]Motivasikerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerjanya (Mangkunegoro, 2000:93-94).  [definisi]Motivasi merupakan dorongan yang terbentuk di dalam individu, tetapi munculnya motivasi yang kuat atau lemah, dapat ditimbulkan oleh rangsangan dari luar. Artinya, motivasi terbentuk oleh tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan dari luar individu (Majid, 2008: 131).  [definisi]Motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan, motivasi yang diberikan bisa menjadi dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif (Reksohadiprodjo, 1990: 79).
  • 35.  [definisi]Motivasi sebagai suatu kerelaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu (Stephen P.Robbins dalam Hasibuan, 2003: 96).  [definisi]Muallim/Kata mu’allim berasal dari kata dasar ‘ilm yang berarti menangkap hakikat sesuatu. Dalam setiap ‘ilm terkandung dimensi teoritis dan dimensi amaliah. Jadi, seorang guru dituntut untuk mampu menjelaskan hakikat ilmu pengetahuan yang diajarkannya, serta menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya, dan berusaha membangkitkan peserta didik untuk mengamalkannya (Muhaimin, 2005: 44-45).  [definisi]Narasi merupakan bentuk tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan karangan dan tulisan yang bersifat menyejarah sesuatu berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 1993:32).  [definisi]Nilai adalah realitas abstrak yang merupakan prinsip-prinsip yang menjadi pedoman hidup seseorang (Kaswardi, 1993:20).  [definisi]Nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan di mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan (Ekosusilo, 2003:22).  [definisi]Nilai juga dapat didefinisikan sebagai ide-ide mendasar yang sesuai dengan yang diinginkan, yang benar, dan yang baik oleh sebagian besar anggota organisasi. Sekolah sebagai organisasi mempunyai nilai-nilai yang diyakini oleh anggota organisasi yang termanifestasi pada cara berpikir, bertindak, dan menyikapi hal-hal yang terkait dengan sekolah (Asrin, 2006:56).  [definisi]Observasi adalah pengamatan dan pencatatan objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki (Sukandas, 2002:6).  [definisi]Organisasi merupakan gabungan sekelompok orang yang terikat secara formal dan hierarkis, serta bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 20021:35).  [definisi]Organisasi sosial yaitu sebuah sistem yang terpadu dari kelompok-kelompok psikologis yang saling berhubungan yang terbentuk untuk mencapai suatu tujuan yang dirumuskan (misalnya: Negara, partai politik,perusahaan, dan sebagainya) (Mudyahardjo, 2001:55).  [definisi]Organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat efektivitas dan produktivitasnya makin lama makin tinggi (Sondng P. Siagian dalam Syafaruddin, 2002:97).  [definisi]Pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill dan pengetahuan (Good dalam Marzuki, 1992:5).  [definisi]Pemahaman adalah keadaan pengetahuan ketika informasi matematika baru dihubungkan tepat dengan pengetahuan yang telah ada (Hiebert dalam Usman, 2001:11).
  • 36.  [definisi]Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan,atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiritentang pengetahuan yang diterimanya (Uno, 2007:140)  [definisi]Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari (Hamzah, 2009:36).  [definisi]Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap makna dari bahan yang telah dipelajari (Bloom dalam Abidin, 2004:57).  [definisi]Pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang diterimanya (Uno, 2007:140).  [definisi]Pemahaman konsep adalah pengetahuan yang berisi banyak hubungan atau jaringan ide (Hiebert dan Lefevre (Walle, 2006:29).  [definisi]Pembelajaran adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar aktual maupun potensial. Perubahan itu pada hakikatnya adalah didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan perubahan itu terjadi karena usaha (Sumadi Suryabrata, 1981:2).  [definisi]Pembelajaran adalah kata benda yang diceritakan sebagai proses, cara menjadikan orang atau makhluk belajar (Poerwadarminto, 2007:17).  [definisi]Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati dan Mudjiono dalam Sagala, 2010:62).  [definisi]Pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa (Sanjaya, 2005:78).  [definisi]Pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan (Djamarah, 1997:11).  [definisi]Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Dimyati, 1999:156).  [definisi]Pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Dalam kegiatan pembelajaran memqang tidak dapat dilepaskan dari apa yang dikatakan dengan belajar dan mengajar. Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahamioleh pesrta didik, karena pengajar yang baik yaitu pengajar yang mampu membuat peserta didiknya paham pada materi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:17).  [definisi]Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa (Gagne, Birggs, dan Wager dalam Udin S Winata Putra, 2007:119).