Mata kuliah ini membahas pembelajaran berbantuan komputer, meliputi definisi, komponen, peran, sejarah, kognitif, penggunaan komputer dalam pengajaran, dan metodologi pengembangan perangkat ajar. Tujuannya adalah memberikan wawasan tentang PBK, landasan ilmu dan metodologi perancangannya, serta pengetahuan tentang perangkat lunak dan implementasinya.
2. Deskripsi Mata Kuliah
Topik yang dibahas pada mata kuliah ini meliputi
Sistem Pembelajaran Berbantuan Komputer yang
mencakup: definisi, komponen, peran dalam
pengajaran; Sejarah perkembangan PBK; Peran
ilmu kognitif terhadap perkembangan PBK; Ulasan
penggunaan komputer dalam pengajaran;
Metodologi pengembangan perangkat ajar: dari
analisis kebutuhan sampai dengan evaluasi
perangkat lunak; dan Authoring tools.
3. Tujuan Mata Kuliah
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa
diharapkan:
Memiliki wawasan dan pengetahuan tentang
pemanfaatan PBK.
Memiliki landasan ilmu, metodologi perancangan
dan evaluasi system PBK.
Memiliki pengetahuan tentang perangkat lunak
PBK, metodologi pengembangan dan
implementasinya.
4. Buku Acuan
Baungather, P., et. al. Eds. 1995. Speaking Minds: Interviews
With Twenty Eminent Cognitive Scientists. Princeton, New
Jersey: Princeston University Press
Bechtel, W. Et. al. Ed. 1999. A Companion to Cognitive Science.
Blackwell Companions to Philosophy. Malden, Massachusetts:
Blackwell Publishers.
Damasio, A. R. 1994. Descartes’Error: Emotion, Reason and the
Human Brain. New York: Grosset/Putnam.
Clarke, Alan. 2001. Designing Computer-based Learning
Materials. USA: Gower Publishing Company.
B. Lee, William. W, dan Owen, Diana. L. 2004. Multimedia-
based Instructional Design: Computer-based Training, Web-
based Training, Distance Broadcast Training, Performance-
based Solutions. USA: Pfeiffer.
5. Definisi Pembelajaran Berbantuan
Komputer (PBK)
PBK adalah segala sesuatu aktivitas pembelajaran
yang dilakukan melalui komputer
Dengan bantuan komputer ini proses pengajaran
berjalan lebih interaktif dan membantu
terwujudnya pembelajaran yang mandiri.
6. Belajar dan Hasil Belajar
Belajar menurut Morgan merupakan perubahan relatif
permanen yang terjadi karena hasil dari praktik dan
pengalaman.
Sedangkan menurut Winkel belajar adalah aktivitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.
Dengan demikian, belajar adalah suatu proses perubahan
sikap maupun psikis pada diri seseorang yang terjadi
karena hasil dari pengalaman atau interaksi aktif dengan
lingkungan.
7. Belajar dan Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki atau dikuasai peserta didik setelah
menempuh proses belajar
Hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar
1. faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik,
yaitu faktor biologis dan faktor psikologis;
2. faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik,
yaitu faktor peserta didik dan faktor non peserta
didik.
9. Proses Belajar Manusia
Proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-
tahap tertentu sesuai dengan umurnya. Tahap-tahap
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tahap sensorik motorik (0-2 tahun)
Segala tindakan tergantung melalui pengalaman indrawi.
Sensasi (rabaan) dan gerak merupakan hal yang penting
dalam pengalamannya dan individu berpikir dengan
berbuat. Anak melihat dan meresapkan apa yang terjadi,
tetapi belum mempunyai cara untuk mengkategorikan
pengalaman itu.
10. Proses Belajar Manusia
b. Tahap pra-operasional/intuitif (2-7 tahun)
Anak siap untuk belajar bahasa, membaca, dan
menyanyi. Cara belajar yang memegang peran pada
tahap ini adalah intuisi (gerak hati). Pertimbangan
tentang besar, bentuk, dan hubungan benda-benda
didasarkan pada interpretasi dan pengalaman.
c. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Anak sudah memahami hubungan fungsional.
Pengerjaan-pengerjaan logis dapat dilakukan dengan
bantuan benda-benda konkret atau dalam keadaan
tertentu. Cara berpikir anak masih konkret, belum
menangkap yang abstrak.
11. Proses Belajar Manusia
d. Tahap operasional formal (11 tahun ke atas)
Individu mengembangkan pikiran formalnya.
Pengerjaan-pengerjaan logis dapat diselesaikan tanpa
bantuan benda-benda konkret. Mereka dapat mencapai
logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.