SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
BIROKRASI, KEBIJAKAN, DAN PELAYANAN PUBLIK
B. MASALAH BIROKRASI
Pemerintahan dengan segala perangkatnya sebagai pilar utama penyelenggara Negara
semakin dihadapkan kepada kompleksitas global. Peranannya harus mampu dan cermat serta
proaktif mengakomodasi segala bentuk perubahan. Kondisi tersebut sangat memungkinkan
karena aparatur berada pada posisi sebagai perumus dan penentu daya kebijakan, serta sebagai
pelaksana dari segala pengaturan, melalui hierarki yang lebih tinggi sampai kepada hierarki
yang terendah.
Kontekstual pelayanan birokrasi yang telah dikemukakan di atas sangat penting untuk
diangkat dalam setiap kebijakan public. Hal ini diharapkan agar dapat mencegah berlanjutnya
penyimpangan dalam pelayanan birokrasi.
C. MENGELOLA KEBIJAKAN
Salah satukunciutamadaripengelolaankebijakan yang
berkualitasadalahtingginyaintensitaspertisipasi public.Sebabkesahihankebijakan public
apapundaripemerintahterletak di sana.
Partisipasiberkembangsejalandenganperubahanstrukturpolitikke system
demokrasi.Dimana system demokrasimemberiruang yang
cukupluasbagimasyarakatuntukturutberpartisipasiaktifdalampenyelenggaraan Negara
sehinggacivil societydapatdiwujudkan.
Pemahaman terhadap konsep partisipasi dalam banyak hal sering diartikan secara
sederhana sebagai peran serta dalam suatu lingkungan kegiatan. Konsep peran serta dalam
pengambilan keputusan dapat dijelaskan bahwa, peran serta (partisipasi) menunjukan suatu
proses antara dua atau lebih pihak (individu atau kelompok) yang mempengaruhi satu terhadap
yang lainnya dalam membuat rencana, kebijakan, dan keputusan. Keputusan itu adalah sesuatu
yang akan berpengaruh di kemudian hari bagi pihak pembuat keputusan, kelompok sasaran dan
sering kali bagi lingkungannya.
Dalam hal peran serta publik dalam rangka pembuatan kebijakan, tuntunannya tidak
hanya timbul dari individu,tetapi setiap organisasi senantiasa harus mensyaratkan bahwa setiap
keputusan yang akan di ambil harus memperthitungkan pengetahuan dan pendapat dari orang
orang yang akan berpartisipasi dan mengambil bagian di dalamnya.untuk itu,partisipasi
kebijakan adalah suatu aktivitas,proses,dan sistem pengambilan keputusan yang
mengikutusertakan semua elemen masyrakat yang berkepentingan terhadap sukses suatu
rencana.
Tujuan utama dari partisipasi adalah mempertemukan seluruh kepentingan yang sama
dan yang berbeda dalam suatu proses perumusan dan penetapan kebijakan (keputusan) secara
proporsional untuk semua pihak yang terlibat dan terpengaruh oleh kebijakan yang akan di
tetapkan dalamnya.kelibatan masyrakat luas (publik)dalam proses penetuan kebijakan
merupakan satu cara efektif untuk menampung dan mengakomodasi berbagai kepentingan yang
beragam.pengikutsertaan publik yang terwujud dalam perencanaan yang partisipasi dapat
membawa keuuntungan substantif,dimana keputusan publik yang di ambil akan memberikan rasa
kepuasan dan dukungan publik yang cukup kuat terhadap suatu proses pembangunan.
Perencanaan perumusan dan pembuatan kebijakan publik dengan pendekatan partisipatif
(participatory planning) sangat strategis,karena menjadi esenesi mendasar dalam merangkum dan
merartikulasikan aspirasi publik sebagai motor penggerak utama (main driving force) dalam
setiap proses penetuan kebijakan.
Pendekatan partisipatif selain sebagai sebuah proses politik,juga merupakan proses teknis
untuk proses ini lebih di tekankan pada peran dan kapasitas fasilitator (policy actor) untuk
mendefinisikan dan mendeteksi stakeholders secara tepat.selain itu proses ini juga diorientasikan
untuk memformulasikan masalah secara kolektif,merumuskan strategi rencana tindak
kolektif,serta melakukan mediasi konfilik kenpentingan dalam memanfaatkan sumber daya
masyrakat salah satu hal penting ke arah ini adalah penguatan institusi masyrakat sebagaia
wadah untuk melakaukan proses mobilisasi pemahaman ,pengetahuna , gagasan , dan argumen
menuju terciptanya kesepakatan bersama sebagai awal dari tindak kolektif penyelesaian masalah
dan pemenuhan kebutuhan publik.
Perhatian terhadap pentingnya partisipasi dalam konteks apapun akan menjadi salah satu
kunci untuk memadtkan nilai nilai kebijakan yang berorientasi terhadap kepentingan publuik.
Untuk itu ,masyrakat luas sebagai element terbesar dalam suatu tantanan kehidupan sosial
diharapkan untuk ikut serta dalam proses penentuan arah kebijakan pemerintahan dan
pembangunan.melalui paradigma ini ,publik menjadi aspek penting dalam perancangan
kebijakan.
D.MODEL-MODEL KEBIJAKAN
Untuk akurasi pengelolaan kebijakan,juga sangat diperlukan pemahaman tentang model
kebijakan . dalam hal ini,seorang atau sekumpulan aktor kebijakan tanpa di landasi pemahaman
terhadap model kebijakan sangat potensial untuk mengalami kegagalan dalam merumuskan
kebijakan publik.bagaimanapun,model kebijakan adalah gambaran serana tentang aspek aspek
yang di pilih dari situasi atau masalah yang disusun untuk tujuan atau sasaran tertentu.
Model kebijakan dapat pula dipandang sebagai rekonstruksi artifisial dari realitas dalam
suatu wilayah yang penuh dengan kompleksitas lingkungan dan kemanusiaan . model kebijakan
dapat digunakan tidak hanya untuk menenrangkan , menjelaskan , dan memperediksikan elemen
elemen suatu kondisi masalah,melainkan juga untuk memeperbaikinya dengan
merekomendasikan rangkaian tindakan untuk memecahkan masalah tertentu.
Model kebijakan bermanfaat dan bahkan harus ada. Model kebijakan merupakan
penyederhanaan sistem masalah dengan membantu mengurangi kompleksitas dan
menjadikannya dapat dikelola oleh para analisis kebijakan.demikian pula,model kebijakan dapat
membedakan hal hal yang esensial dan yang tidak esensial dari situasi masalah,memepertegas
hubungan diantara faktor atau variabel penting,dan membantu menjelaskan dan memprediksikan
konsekuensi dari pilihan kebijakan.selain itu model kebijakan juga dapat memainkan peran
kreatif dan kritis didalam analisis kebijakan dengan mendorong para analisi untuk menantang ide
ide konvensional maupun metode analisis.
E. PELAYANAN PUBLIK
Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara
langsung, merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam berbagai lebih luas pada tatanan
organisasi pemerintah. Hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat ketat. Pelayanannya mempunyai daya saing yang tinggi dalam berbagai aktivitas
publik untuk itu birokrasi seharusnya menjadi CENTER OFEXCELLENCE, pusat keunggulan
pemerintahan.
Bertolak dari pendapat diatas , pelayanan kualitas birokrasi adalah melayani konsumen
yang sesuai dengan kebutuhan dan seleranya . pengertian ini memberikan pemahaman bahwa
segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan, seumuanya sudah terukur ketepatanya karena
yang di berikan adalah kualitas.
Pemerintahan desentralisasi dan lebih proaktif, maksud dan pelayanan birokrasi tersebut
lebih awal juga telah dikemukakan dalam banyak kajian internasional bahwa kekuatan kembar
manajemen adalah mengupayakan fleksibilitas yang lebih besar dan pemeritahan mengusahakan
tanggungjawab yang lebih sedikit beberapa pemikiran di atas, lahir dari Negara maju yang sudah
pasti masyarakatnya mempunyai kemampuan dalam berbagai hal, sehingga kondisi kesiapanya
jauh di atas Negara berkembang seperti Indonesia.
Dalam system administrasi Negara kita, dan tidak dapatdisangkal pula bahswa sekarang
ini masih di perlukan banyak peran pemerintahan dalam melakukan intervensi untuk
penyempurnaan di bidang aparatur, sebagai upaya pengembangan system pelayanan berkualitas
dalam memenuhi tuntutan publik yang semakin meningkat.
Dewasa ini, kesadaran akan peningkatan kualitas palayanan dipacu oleh penerapan manajemen
mutu terpadu (MMT), bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah di adaptasi pada berbagai
organisasi publik dan nonprofit bahkan pada lembaga pemerintahan terutama di Negara maju,
tetapi kecenderungan pada tingkat global memaksa Negara berkembang untuk berupaya
meningkatkan daya saingnya (Competitive Adventage) dalam menyediakan pelayanan
khususnya pelayanan aparatur.
Untuk menyediakan pelayanan kualitas, selayaknya model pelayanan MTT (total quality
management) perlu diterapkan pada berbagai lembaga pemerintahan meskipun konsepnya belum
dapat diterapkan secara keseluruhan, tetapi dapat dikondisikan sesuai dengan sumberdaya yang
di miliki lembaga pemerintahan. Bagaimanapun MMT merupakan komitmen terpadu yang
penuh dedikasi terhadap kualitas melalui penyempurnaan proses berkelanjutan oleh semua
anggota organisasi .ia bekerja berdasar fakta dan data, tetapi fakta dan data itu haruslah yang
benar bukan dibuat-buatuntuk memenuhi persyaratan tertentu.
Di samping itu ,konsep TQM bukan hanya menyentuh aspek kualitas produk tetapi juga
berbicara pemuasan konsumen. Bahkan konsep next-process in the consumer sudah harus di
mulai dalam proses TQM. Jadi dalam konsep

More Related Content

What's hot

Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Mus kamal
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Tri Widodo W. UTOMO
 
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...basrizal82
 
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docAnalisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docmandala72
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifriyanto apri
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...DIANTO IRAWAN
 
Inovasi kebijakan dalam perspektif administrasi publik
Inovasi kebijakan dalam perspektif administrasi publikInovasi kebijakan dalam perspektif administrasi publik
Inovasi kebijakan dalam perspektif administrasi publiksyahrimeza
 
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahPenerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahDadang Solihin
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...Ahmad Irfansyah
 
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaTransparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaRokhmad Munawir
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatLusia Komala Widiastuti
 
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanKajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganOswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Oswar Mungkasa
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...Bobby Sirait
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
 

What's hot (20)

Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
Aktualitas Birokrasi Dalam Menjawab Tantangan Reformasi Birokarasi ( MUSKAMAL...
 
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
Penguatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah di...
 
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
Be & gg, basrizal, hapzi ali, the corporate culture infact and implicatio...
 
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.docAnalisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
Analisis kinerja birokrasi pemerinta.doc
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Inovasi kebijakan dalam perspektif administrasi publik
Inovasi kebijakan dalam perspektif administrasi publikInovasi kebijakan dalam perspektif administrasi publik
Inovasi kebijakan dalam perspektif administrasi publik
 
Komitmen Mutu
Komitmen MutuKomitmen Mutu
Komitmen Mutu
 
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite SekolahPenerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
Penerapan Good Governance dalam Pemberdayaan Komite Sekolah
 
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
ANALISIS KINERJA APARATUR PEMERINTAH PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MUSI B...
 
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota SurakartaTransparansi Anggaran di Kota Surakarta
Transparansi Anggaran di Kota Surakarta
 
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan MasyarakatAzas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
Azas dan Prinsip Pengembangan Masyarakat
 
Andrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautraAndrew kresna ekautra
Andrew kresna ekautra
 
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di KalimantanKajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
Kajian Budaya Kerja Organisasi Pemerintah Daerah di Kalimantan
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Rekonstruksi kultural birokrasi
Rekonstruksi kultural birokrasiRekonstruksi kultural birokrasi
Rekonstruksi kultural birokrasi
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Good Corporate Governance, Universitas Merc...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 

Viewers also liked

Eurometaux - Boosting the Circular Management of Metals
Eurometaux - Boosting the Circular Management of MetalsEurometaux - Boosting the Circular Management of Metals
Eurometaux - Boosting the Circular Management of MetalsEurometaux
 
Review#1(measurements)
Review#1(measurements)Review#1(measurements)
Review#1(measurements)Lexume1
 
がんばれ社長!メルマガ広告ご案内 2015年9月-10月号
がんばれ社長!メルマガ広告ご案内 2015年9月-10月号がんばれ社長!メルマガ広告ご案内 2015年9月-10月号
がんばれ社長!メルマガ広告ご案内 2015年9月-10月号Tomoaki Okamoto
 
Finland by Wiktoria Wolak
Finland by Wiktoria WolakFinland by Wiktoria Wolak
Finland by Wiktoria WolakMonika MMBIEN
 

Viewers also liked (7)

Regus Highlights
Regus Highlights Regus Highlights
Regus Highlights
 
Eurometaux - Boosting the Circular Management of Metals
Eurometaux - Boosting the Circular Management of MetalsEurometaux - Boosting the Circular Management of Metals
Eurometaux - Boosting the Circular Management of Metals
 
Review#1(measurements)
Review#1(measurements)Review#1(measurements)
Review#1(measurements)
 
Estadisticas veredal 8
Estadisticas veredal 8Estadisticas veredal 8
Estadisticas veredal 8
 
Mazu Storyboard
Mazu StoryboardMazu Storyboard
Mazu Storyboard
 
がんばれ社長!メルマガ広告ご案内 2015年9月-10月号
がんばれ社長!メルマガ広告ご案内 2015年9月-10月号がんばれ社長!メルマガ広告ご案内 2015年9月-10月号
がんばれ社長!メルマガ広告ご案内 2015年9月-10月号
 
Finland by Wiktoria Wolak
Finland by Wiktoria WolakFinland by Wiktoria Wolak
Finland by Wiktoria Wolak
 

Similar to OPTIMALKAN PARTISIPASI

Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Asep Muhamad Ferdiana
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfulfabinada
 
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Septyarini Emppink
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikpateh
 
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptMateri kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptDedenSuhendar5
 
Implementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danImplementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danretno wijaya
 
Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Ardi88
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaDadang Solihin
 
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada PemerintahDeklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada PemerintahDadang Solihin
 
Manajemen pembangunan
Manajemen pembangunanManajemen pembangunan
Manajemen pembangunannnugraha41
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance hanDian Oktavia
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxBinaMarga13
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publikAlfajar A
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publikAlfajar A
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...Rizki Aditama
 

Similar to OPTIMALKAN PARTISIPASI (20)

Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
Be & gg, Asep Muhamad Perdiana, Hapzi Ali, Board of Director,Board Committes,...
 
KONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdfKONSEPSI GG.pdf
KONSEPSI GG.pdf
 
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
Wewenang Birokrasi dan Reformasi Birokrasi
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
 
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptMateri kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
 
Good clean governance-libre
Good clean governance-libreGood clean governance-libre
Good clean governance-libre
 
Implementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan danImplementasi kebijakan pendidikan dan
Implementasi kebijakan pendidikan dan
 
Government dan Manajemen
Government dan Manajemen Government dan Manajemen
Government dan Manajemen
 
Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666Kewarrganegaraan 666666
Kewarrganegaraan 666666
 
Pembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat KotaPembangunan Masyarakat Kota
Pembangunan Masyarakat Kota
 
Good governance
Good governanceGood governance
Good governance
 
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada PemerintahDeklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
Deklarasi Vienna: Membangun Kepercayaan pada Pemerintah
 
Manajemen pembangunan
Manajemen pembangunanManajemen pembangunan
Manajemen pembangunan
 
Good governance han
Good governance hanGood governance han
Good governance han
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Demokrasi dan ham
Demokrasi dan hamDemokrasi dan ham
Demokrasi dan ham
 
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptxMANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK.pptx
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
 
Manajemen publik
Manajemen publikManajemen publik
Manajemen publik
 
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
BE & GG, Rizki Aditama, Hapzi Ali, Good Government Corporate Governance , Uni...
 

OPTIMALKAN PARTISIPASI

  • 1. BIROKRASI, KEBIJAKAN, DAN PELAYANAN PUBLIK B. MASALAH BIROKRASI Pemerintahan dengan segala perangkatnya sebagai pilar utama penyelenggara Negara semakin dihadapkan kepada kompleksitas global. Peranannya harus mampu dan cermat serta proaktif mengakomodasi segala bentuk perubahan. Kondisi tersebut sangat memungkinkan karena aparatur berada pada posisi sebagai perumus dan penentu daya kebijakan, serta sebagai pelaksana dari segala pengaturan, melalui hierarki yang lebih tinggi sampai kepada hierarki yang terendah. Kontekstual pelayanan birokrasi yang telah dikemukakan di atas sangat penting untuk diangkat dalam setiap kebijakan public. Hal ini diharapkan agar dapat mencegah berlanjutnya penyimpangan dalam pelayanan birokrasi. C. MENGELOLA KEBIJAKAN Salah satukunciutamadaripengelolaankebijakan yang berkualitasadalahtingginyaintensitaspertisipasi public.Sebabkesahihankebijakan public apapundaripemerintahterletak di sana. Partisipasiberkembangsejalandenganperubahanstrukturpolitikke system demokrasi.Dimana system demokrasimemberiruang yang cukupluasbagimasyarakatuntukturutberpartisipasiaktifdalampenyelenggaraan Negara sehinggacivil societydapatdiwujudkan. Pemahaman terhadap konsep partisipasi dalam banyak hal sering diartikan secara sederhana sebagai peran serta dalam suatu lingkungan kegiatan. Konsep peran serta dalam pengambilan keputusan dapat dijelaskan bahwa, peran serta (partisipasi) menunjukan suatu proses antara dua atau lebih pihak (individu atau kelompok) yang mempengaruhi satu terhadap yang lainnya dalam membuat rencana, kebijakan, dan keputusan. Keputusan itu adalah sesuatu yang akan berpengaruh di kemudian hari bagi pihak pembuat keputusan, kelompok sasaran dan sering kali bagi lingkungannya. Dalam hal peran serta publik dalam rangka pembuatan kebijakan, tuntunannya tidak hanya timbul dari individu,tetapi setiap organisasi senantiasa harus mensyaratkan bahwa setiap keputusan yang akan di ambil harus memperthitungkan pengetahuan dan pendapat dari orang orang yang akan berpartisipasi dan mengambil bagian di dalamnya.untuk itu,partisipasi kebijakan adalah suatu aktivitas,proses,dan sistem pengambilan keputusan yang mengikutusertakan semua elemen masyrakat yang berkepentingan terhadap sukses suatu rencana. Tujuan utama dari partisipasi adalah mempertemukan seluruh kepentingan yang sama dan yang berbeda dalam suatu proses perumusan dan penetapan kebijakan (keputusan) secara
  • 2. proporsional untuk semua pihak yang terlibat dan terpengaruh oleh kebijakan yang akan di tetapkan dalamnya.kelibatan masyrakat luas (publik)dalam proses penetuan kebijakan merupakan satu cara efektif untuk menampung dan mengakomodasi berbagai kepentingan yang beragam.pengikutsertaan publik yang terwujud dalam perencanaan yang partisipasi dapat membawa keuuntungan substantif,dimana keputusan publik yang di ambil akan memberikan rasa kepuasan dan dukungan publik yang cukup kuat terhadap suatu proses pembangunan. Perencanaan perumusan dan pembuatan kebijakan publik dengan pendekatan partisipatif (participatory planning) sangat strategis,karena menjadi esenesi mendasar dalam merangkum dan merartikulasikan aspirasi publik sebagai motor penggerak utama (main driving force) dalam setiap proses penetuan kebijakan. Pendekatan partisipatif selain sebagai sebuah proses politik,juga merupakan proses teknis untuk proses ini lebih di tekankan pada peran dan kapasitas fasilitator (policy actor) untuk mendefinisikan dan mendeteksi stakeholders secara tepat.selain itu proses ini juga diorientasikan untuk memformulasikan masalah secara kolektif,merumuskan strategi rencana tindak kolektif,serta melakukan mediasi konfilik kenpentingan dalam memanfaatkan sumber daya masyrakat salah satu hal penting ke arah ini adalah penguatan institusi masyrakat sebagaia wadah untuk melakaukan proses mobilisasi pemahaman ,pengetahuna , gagasan , dan argumen menuju terciptanya kesepakatan bersama sebagai awal dari tindak kolektif penyelesaian masalah dan pemenuhan kebutuhan publik. Perhatian terhadap pentingnya partisipasi dalam konteks apapun akan menjadi salah satu kunci untuk memadtkan nilai nilai kebijakan yang berorientasi terhadap kepentingan publuik. Untuk itu ,masyrakat luas sebagai element terbesar dalam suatu tantanan kehidupan sosial diharapkan untuk ikut serta dalam proses penentuan arah kebijakan pemerintahan dan pembangunan.melalui paradigma ini ,publik menjadi aspek penting dalam perancangan kebijakan. D.MODEL-MODEL KEBIJAKAN Untuk akurasi pengelolaan kebijakan,juga sangat diperlukan pemahaman tentang model kebijakan . dalam hal ini,seorang atau sekumpulan aktor kebijakan tanpa di landasi pemahaman terhadap model kebijakan sangat potensial untuk mengalami kegagalan dalam merumuskan kebijakan publik.bagaimanapun,model kebijakan adalah gambaran serana tentang aspek aspek yang di pilih dari situasi atau masalah yang disusun untuk tujuan atau sasaran tertentu. Model kebijakan dapat pula dipandang sebagai rekonstruksi artifisial dari realitas dalam suatu wilayah yang penuh dengan kompleksitas lingkungan dan kemanusiaan . model kebijakan dapat digunakan tidak hanya untuk menenrangkan , menjelaskan , dan memperediksikan elemen elemen suatu kondisi masalah,melainkan juga untuk memeperbaikinya dengan merekomendasikan rangkaian tindakan untuk memecahkan masalah tertentu.
  • 3. Model kebijakan bermanfaat dan bahkan harus ada. Model kebijakan merupakan penyederhanaan sistem masalah dengan membantu mengurangi kompleksitas dan menjadikannya dapat dikelola oleh para analisis kebijakan.demikian pula,model kebijakan dapat membedakan hal hal yang esensial dan yang tidak esensial dari situasi masalah,memepertegas hubungan diantara faktor atau variabel penting,dan membantu menjelaskan dan memprediksikan konsekuensi dari pilihan kebijakan.selain itu model kebijakan juga dapat memainkan peran kreatif dan kritis didalam analisis kebijakan dengan mendorong para analisi untuk menantang ide ide konvensional maupun metode analisis. E. PELAYANAN PUBLIK Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung, merupakan konsep yang senantiasa aktual dalam berbagai lebih luas pada tatanan organisasi pemerintah. Hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat ketat. Pelayanannya mempunyai daya saing yang tinggi dalam berbagai aktivitas publik untuk itu birokrasi seharusnya menjadi CENTER OFEXCELLENCE, pusat keunggulan pemerintahan. Bertolak dari pendapat diatas , pelayanan kualitas birokrasi adalah melayani konsumen yang sesuai dengan kebutuhan dan seleranya . pengertian ini memberikan pemahaman bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan, seumuanya sudah terukur ketepatanya karena yang di berikan adalah kualitas. Pemerintahan desentralisasi dan lebih proaktif, maksud dan pelayanan birokrasi tersebut lebih awal juga telah dikemukakan dalam banyak kajian internasional bahwa kekuatan kembar manajemen adalah mengupayakan fleksibilitas yang lebih besar dan pemeritahan mengusahakan tanggungjawab yang lebih sedikit beberapa pemikiran di atas, lahir dari Negara maju yang sudah pasti masyarakatnya mempunyai kemampuan dalam berbagai hal, sehingga kondisi kesiapanya jauh di atas Negara berkembang seperti Indonesia. Dalam system administrasi Negara kita, dan tidak dapatdisangkal pula bahswa sekarang ini masih di perlukan banyak peran pemerintahan dalam melakukan intervensi untuk penyempurnaan di bidang aparatur, sebagai upaya pengembangan system pelayanan berkualitas dalam memenuhi tuntutan publik yang semakin meningkat. Dewasa ini, kesadaran akan peningkatan kualitas palayanan dipacu oleh penerapan manajemen mutu terpadu (MMT), bukan hanya pada organisasi bisnis, tetapi telah di adaptasi pada berbagai organisasi publik dan nonprofit bahkan pada lembaga pemerintahan terutama di Negara maju, tetapi kecenderungan pada tingkat global memaksa Negara berkembang untuk berupaya meningkatkan daya saingnya (Competitive Adventage) dalam menyediakan pelayanan khususnya pelayanan aparatur.
  • 4. Untuk menyediakan pelayanan kualitas, selayaknya model pelayanan MTT (total quality management) perlu diterapkan pada berbagai lembaga pemerintahan meskipun konsepnya belum dapat diterapkan secara keseluruhan, tetapi dapat dikondisikan sesuai dengan sumberdaya yang di miliki lembaga pemerintahan. Bagaimanapun MMT merupakan komitmen terpadu yang penuh dedikasi terhadap kualitas melalui penyempurnaan proses berkelanjutan oleh semua anggota organisasi .ia bekerja berdasar fakta dan data, tetapi fakta dan data itu haruslah yang benar bukan dibuat-buatuntuk memenuhi persyaratan tertentu. Di samping itu ,konsep TQM bukan hanya menyentuh aspek kualitas produk tetapi juga berbicara pemuasan konsumen. Bahkan konsep next-process in the consumer sudah harus di mulai dalam proses TQM. Jadi dalam konsep