SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
TECHNICA
L ANALYST
Are You Investor Or Trader?
1
Presented by Iwan Cahyo Suryadi
Research and Bussiness Development Division
Jakarta Futures Exchange
KONSEP
FOLLOW THE SMART MONEY:
Analisa teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi di pasar, analisa
teknikal mempercayai bahwa pasar bergerak dalam trend tertentu dan
trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan
penawaran.
2
KONSEP
CONTRARIAN:
Acap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu perusahaan pengguna
teknikal analisis melalukan “trading” pada saham yang dianggap bagus
secara teknikal
3
PRINSIP DASAR
PRICE DISCOUNT EVERYTHING:
Dalam sesi fundamental mungkin kita ketahui bahwa harga akan
dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai penjualan
ataupun harga komoditi yang dihasilkan perusahaan tsb, namun teknikal
mempercayai bahwa harga akan mendiskon semua berita tsb, acap kali
harga bergerak melewati harga teoritis secara fundamental (bisa
naik/turun)
4
PRINSIP DASAR
PRICE FLUCTUATES IN TRENDS:
Harga saham atau komoditi biasanya akan bergerak dalam suatu trend
tertentu
5
PRINSIP DASAR
HISTORY REPEATS ITSELF:
Teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan berulang, maksudnya
jika harga suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka dikemudian hari
pola seperti itu dapat terjadi pula. Psikologi manusia pada dasarnya sama
dalam mengantisipasi keadaan pasar.
6
METODE ANALISA
TEKNIKAL
DEFINISI:
Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
menganalisa data-data masa lalu dari suatu sekuritas yang
meliputi data: harga, volume, dan interest.
TUJUAN:
Analisa dilakukan untuk memprediksi arah
kecenderungan harga di masa mendatang.
MODEL ANALISA:
Data-data disajikan dan dianalisa secara kuantitatif
maupun kualitatif dalam bentuk grafis (charting).
7
LINGKUP ANALISIS
8
ANALISIS
TEKNIKAL
ANALISIS
TEKNIKAL
Analisis Klasik
(SUBYEKTIF)
Analisis Klasik
(SUBYEKTIF)
Analisis Modern
(MECHANICAL)
Analisis Modern
(MECHANICAL)
Line
Studies
Chart
Pattern
Trend
Following
Indicator
Oscillator
Indicator
Miscellaneous
Indicator
GRAFIK
GRAFIK GARIS:
9
GRAFIK
GRAFIK BATANG:
10
GRAFIK
GRAFIK CANDLESTICK:
11
GRAFIK
POINT & FIGURE:
12
METODE SUBYEKTIF
Adalah metode penentuan garis penganalisa dengan opini dan
argumentasi individu berdasarkan pengalaman.
Memiliki kelemahan besar karena sangat subyektif, tetapi memiliki
keunggulan karena sederhana dan mendahului (leading) harga.
Metode didasarkan pada beberapa titik kunci (key point) analisa.
13
TREND
(Kecenderungan Gerakan
Harga)
Merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui.
Dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu
tertentu, misalnya 3 harian, mingguan, atau tahunan.
Berdasarkan arahnya, dikenal 3 jenis trend:
a. Trend Up: kecenderungan harga naik
b. Trend Down: kecenderungan harga turun
c. Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping
Berdasarkan waktunya, trend dapat dibedakan menjadi 3
yaitu: short term, medium term, dan long term.
14
TREND
(Kecenderungan Gerakan
Harga)
Trend utama (major trend) berlangsung dalam 3
tahap: accumulation stage, bull market model (mark-
up stage), bear market model (distribution stage).
Trend bisa ditunjukkan oleh volume transaksi.
Trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu
yang menunjukkan adanya pembalikan (reversal).
15
LINES
(Garis-Garis Penganalisa)
Merupakan alat pembantu utama dalam analisa grafik yang digambar dengan
menghubungkan titik-titik tertentu.
Terdapat 4 jenis garis penganalisa:
a. Support Line: tingkat harga di mana demand dipandang cukup kuat untuk
menahan harga jatuh lebih dalam. Support line merupakan batas psikologis
peserta pasar untuk melakukan pembelian (buy action).
16
LINES
(Garis-Garis Penganalisa)
b. Resistence Line: tingkat harga di mana supply
dipandang cukup kuat untuk menahan harga
naik lebih tinggi. Resistence line merupakan
batas psikologis peserta pasar untuk
melakukan penjualan (sell action).
c. Sensitive Line: garis horizontal yang melalui
titik terendah/tertinggi yang pernah tercapai
sebelumnya. Dikenal 2 macam sensitive line,
yaitu: support level & resistence level.
d. Channel Line: garis paralel yang ditarik sejajar
dengan trend line. Channel line membantu
trader untuk mengetahui trading range.
17
LINES
(Garis-Garis Penganalisa – SUPPORT LINE)
18
LINES
(Garis-Garis Penganalisa –
RESISTANCE LINE)
19
LINES
(SUPPORT – RESISTANCE ZONE)
20
LINES
(Garis-Garis Penganalisa –
CHANNEL LINE)
July August September October November December 2007 February March April May June July August
10000
20000
30000
40000
x10000
1500
1600
1700
1800
1900
2000
2100
2200
2300
2400
2500
2600
2700
2800
2900
3000
3100
3200
3300
3400
3500
3600
3700
Channel Line
h
Channel Line
k
BMRI (3,500.00, 3,625.00, 3,500.00, 3,625.00, +125.000)
21
TREND LINES
Alat yang sangat penting dalam analisis teknikal
yang digunakan sebagai identifikasi maupun
konfirmasi.
Adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua
atau lebih titik-titik harga untuk kemudian ditarik ke
depan sehingga akan berperan sebagaimana halnya
garis support atau resistance.
Beberapa prinsip tentang level support dan
resistance dapat diaplikasikan dalam konsep garis
trend.
22
TREND LINE
(UP-TREND LINE)
23
TREND LINE
(DOWN-TREND LINE)
24
PATTERN
(Pola Harga Masa Lampau)
Gambaran sejarah bentuk-bentuk gerakan harga sekuritas di masa lampau.
Analisa didasarkan asumsi bahwa kejadian/peristiwa di alam akan berulang
mengikuti suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya (history repeat itself).
Pola-pola yang penting di antaranya:
a. Reversal Pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam pergantian
kecenderungan.
25
PATTERN
(Pola Harga Masa Lampau)
b. Continuation pattern: merupakan bentuk/pola
gerakan harga dalam melanjutkan
kecenderungan.
c. Character pattern: suatu pola yang tidak random
dan sering berulang tetapi hanya berlaku khusus
untuk satu sekuritas tertentu.
d. Gap pattern: pola yang terbentuk akibat harga low
hari ini lebih besar dari pada harga high kemarin,
atau sebaliknya.
26
REVERSAL PATTERN
(DOUBLE TOP)
27
REVERSAL PATTERN
(DOUBLE BOTTOM)
28
REVERSAL PATTERN
(HEAD & SHOULDER TOP)
29
REVERSAL PATTERN
(HEAD & SHOULDER BOTTOM)
30
REVERSAL PATTERN
(FALLING WEDGE)
31
REVERSAL PATTERN
(RISING WEDGE)
32
REVERSAL PATTERN
(ROUNDING BOTTOM)
33
CONTINUATION
PATTERN
(FLAG, PENNANT)
34
CONTINUATION PATTERN
(SYMMETRICAL TRIANGLE)
35
CONTINUATION PATTERN
(ASCENDING TRIANGLE)
36
CONTINUATION PATTERN
(DESCENDING TRIANGLE)
37
CONTINUATION PATTERN
(CUP WITH HANDLE)
38
CONTINUATION PATTERN
(PRICE CHANNEL)
39
CONTINUATION PATTERN
(PRICE CHANNEL)
40
BULLISH PATTERN
41
BEARISH PATTERN
42
METODE MECHANICAL
Adalah metode yang mendasarkan analisanya pada metode statistika
melalui indikator-indikator tertentu, sehingga bersifat obyektif, logis, dan
umum.
Memiliki keunggulan lebih dapat melepaskan diri dari faktor emosi pada
saat pengambilan keputusan untuk masuk-keluar pasar.
Key point yang harus diperhatikan adalah: trend dan divergence.
43
MOVING AVERAGE
Moving Average (MA) adalah salah satu alat analisa teknikal yang
menggunakan rata-rata bergerak dengan rentang waktu
tertentu dari data harga-harga historis, yang biasanya
digunakan untuk harga Penutupan (Close/Settlement).
Bebarapa hal yang menyangkut alat analisa ini:
a. Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu
trend telah dimulai, sedang berlangsung atau segera
berakhir.
b. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam
trend harga menaik akan berada di bawah MA yang
menggunakan rentang waktu lebih singkat.
c. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam
trend harga menurun akan berada di atas MA yang
menggunakan rentang waktu lebih singkat
44
SIMPLE MOVING AVERAGE
45
MACD
Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah
formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh
Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan
sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup
handal digunakan dalam mengambil keputusan selama
perdagangan di lantai bursa.
Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya
adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator
kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara
pada analisa yang menggunakan indikator MACD, output yang di
hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun
terlebih dahulu, diolah sebelum dijadikan sebuah indikator
momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga.
46
BULLISH CROSS-OVER
47
BEARISH CROSS-OVER
48
STOCHASTIC OSCILLATOR
Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang
dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir
1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum
oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini
(current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu.
Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak 
(peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying
pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten
berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution
(selling pressure).
Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic
oscillator ini adalah :
• Informasi Overbought/oversold
• Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing
• Divergence positif dan divergence negatif
49
STOCHASTIC OSCILLATOR
Stochastic Oscillator menggunakan 2 buah garis
penganali-sa, yakni %K dan %D, dengan formula:
%K berfluktuasi pada kisaran antara 0 – 100, sedangkan
%D adalah SMA3 dari %K yang berguna sebagai sinyal
(trigger line).
50
Recent Close – Lowest Low (n)
%K = 100 x ( ----------------------------------------------- )
Highest High (n) – Lowest Low (n)
%D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3)
(n) = Number of periods used in calculation
Recent Close – Lowest Low (n)
%K = 100 x ( ----------------------------------------------- )
Highest High (n) – Lowest Low (n)
%D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3)
(n) = Number of periods used in calculation
STOCHASTIC OSCILLATOR
Interpretasi Stochastic Oscillator:
Timing beli (buy), bila garis D (%D line) berada di antara skala
horisontal 10% hingga 15% (oversold zone).
Timing jual (sell), bila garis D (%D line) berada di antara skala
horizontal 85% hingga 90% (overbought zone).
Bullish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal
30% dan membentuk 2 lembah yang menanjak dan harga terus
menurun.
Bearish divergence berlaku apabila garis D melewati skala
horizontal 70% dan membentuk 2 puncak yang menurun dan harga
terus meningkat.
Sinyal kenaikan harga terjadi bila garis K memotong garis D setelah
garis D mencapai titik terendah dan berbalik arah naik (titik balik).
51
STOCHASTIC OSCILLATOR
52
RELATIVE STRENGTH
INDEX (RSI)
Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung
perbandingan antara daya tarik kenaikan dan
penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam
indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0-
100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari
analisa dengan menggunakan RSI adalah :
Konfirmasi kejadian overbought / oversold
Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence
Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan
kenaikan atau dominan penurunan
53
RELATIVE STRENGTH
INDEX (RSI)
Relative Strength Index menghitung rasio dari rata-rata
kenaikan harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga
penutupan dalam periode tertentu.
Oleh J. Welles Wilder, Jr. Rumus tersebut diturunkan menjadi:
54
Average up-close value
RS = -------------------------------------
Average down-close value
Average up-close value
RS = -------------------------------------
Average down-close value
100
RSI = 100 – ------------
1 + RS
100
RSI = 100 – ------------
1 + RS
RELATIVE STRENGTH
INDEX (RSI)
55
RELATIVE STRENGTH
INDEX (RSI)
Selain untuk identifikasi indeks kecenderungan, RSI juga
digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
• Top & Bottom
Puncak (peak) saat menyentuh level 70 – 80, dan lembah (through) saat harga
menyentuh 20 – 30.
• Pattern
Beberapa pola grafik dapat diamati, seperti head & shoulder, top/bottoms,
pennants, dll.
• Divergence
Penyimpangan antara harga asli dengan RSI sering terjadi saat adanya indikasi
kuat akan titik pembalikan.
56
WILLIAM %R
William %R atau %R mempresentasikan hubungan dari
harga penutupan relatif terhadap harga tertinggi dan
terendah dalam rentang waktu tertentu.
Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam
kisaran tertinggi dalam rentang tersebut, maka indikator
akan mendekati nol.
Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam
kisaran terendah dalam rentang tersebut, maka indikator
akan mendekati angka – 100.
57
BOLLINGER BANDS
Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para
analis dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode
waktu pada TA.
Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band,
garis tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut  lower
band.
Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average.
dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band.
Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah:
Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus
batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode
berikutnya.
Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika menembus batas atas
(upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya.
Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar
dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan.
58
BOLLINGER BANDS
59
PIVOT POINTS
Support Level and Resistance Level.
(P= Pivot point; C= Close: H= High: and L= Low)
P=(H+L+C)/3= pivot point
Resistance 1= (Px2)-L
Resistance 2 = P+H-L
Support 1 = (Px2)-H
Support 2 = P-H+L
60
PIVOT POINTS
61
PERCENT
RETRACEMENT
Percent retracement merujuk pada suatu teknik untuk mencari
acuan titik balik dari suatu pergerakan trend harga saham.
Fibonacci retracement: metode retracement yang menga-
sumsikan bahwa harga akan mengalami titik balik
akumulasi baik kenaikan atau penurunan, jika mencapai
titik 50% dari titik puncak atau titik terendah, sebelum
akhirnya kembali melanjutkan pergerakan trend yang
sedang terjadi. Rentang waktu untuk analisis harus
ditentukan terlebih dahulu.
62
FIBONACCI RETRACEMENT
63
FIBONACI RETRACEMENT
64
CUT LOSS, DON’T DOWNGRADE
Karena sifatnya yang short term, maka Trading Plan-nya
juga harus short term. Implikasinya, ketika harga sudah
menembus level breakout tapi tidak ada pergerakan
signifikan atau malah turun, trader harus disiplin cut loss,
sambil mencari kesempatan switched ke saham lain.
Tetapi yang sering terjadi adalah, pada breakout yang
gagal, trader yang terjebak di harga atas tidak mau Cut
Loss, padahal gerakan harganya sudah tidak memberi
opportunity lagi. Awalnya berniat short term, akhirnya
menjadi medium term / long term (investor kecelakaan)
65
Terima
kasih
Semoga berguna
66

More Related Content

What's hot

Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangkaIndra Tugus
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamNinnasi Muttaqiin
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Lia Ivvana
 
anggaran modal
 anggaran modal anggaran modal
anggaran modalotnayirt
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaJudianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamJudianto Nugroho
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfervitalfrans
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganJudianto Nugroho
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikohasril ariel
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisMang Engkus
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaanmas karebet
 

What's hot (20)

Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
6. transaksi mata uang asing dan kontrak berjangka
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01Manajemen keuangan bab 01
Manajemen keuangan bab 01
 
anggaran modal
 anggaran modal anggaran modal
anggaran modal
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
 
Resiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastianResiko dan ketidak pastian
Resiko dan ketidak pastian
 
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-sahamPortofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
Portofolio investasi-bab-12-strategi-portofolio-saham
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resiko
 
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan BisnisBMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
BMP EKMA4311 Studi Kelayakan Bisnis
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaan
 
Uts manajemen strategi
Uts manajemen strategiUts manajemen strategi
Uts manajemen strategi
 
ANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKOANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKO
 

Viewers also liked

Двоичное кодирование
Двоичное кодированиеДвоичное кодирование
Двоичное кодированиеkvlar
 
Technical Analysis Lecture 10-13-11
Technical Analysis Lecture 10-13-11Technical Analysis Lecture 10-13-11
Technical Analysis Lecture 10-13-11mcz06c
 
Employee engagement A to Z
Employee engagement   A to ZEmployee engagement   A to Z
Employee engagement A to ZFatPipe Networks
 
Sistim Perdagangan Alternative
Sistim Perdagangan AlternativeSistim Perdagangan Alternative
Sistim Perdagangan AlternativeIwan Suryadi
 
Keep Your Trading Simple Like The Big Players
Keep Your Trading Simple Like The Big PlayersKeep Your Trading Simple Like The Big Players
Keep Your Trading Simple Like The Big PlayersNetpicksTrading
 
Profit From Pullback Trading
Profit From Pullback TradingProfit From Pullback Trading
Profit From Pullback TradingNetpicksTrading
 
Chart pattern part-1
Chart pattern part-1Chart pattern part-1
Chart pattern part-1WCFTC GROUP
 
Technically speaking
Technically speakingTechnically speaking
Technically speakingJeay Issac
 
Stock chart pattern recognition
Stock chart pattern recognitionStock chart pattern recognition
Stock chart pattern recognitionAngel Martinez
 
How to trade currencies short term
How to trade currencies short termHow to trade currencies short term
How to trade currencies short termmgeek007
 
Portfolio - Technical Analysis
Portfolio - Technical Analysis Portfolio - Technical Analysis
Portfolio - Technical Analysis Kannan Knight
 
Power point first state futures and gold invesment
Power point first state futures and gold invesmentPower point first state futures and gold invesment
Power point first state futures and gold invesmentMario Ebhe Manopo
 
Bhavishya - Double & Triple Tops and Bottoms
Bhavishya -  Double & Triple Tops and BottomsBhavishya -  Double & Triple Tops and Bottoms
Bhavishya - Double & Triple Tops and Bottomsshivamantri
 
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka IndonesiaTransaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka IndonesiaIwan Suryadi
 
Perdagangan Berjangka dan Komoditi
Perdagangan Berjangka dan KomoditiPerdagangan Berjangka dan Komoditi
Perdagangan Berjangka dan KomoditiIwan Suryadi
 

Viewers also liked (20)

Двоичное кодирование
Двоичное кодированиеДвоичное кодирование
Двоичное кодирование
 
Technical analysis
Technical analysisTechnical analysis
Technical analysis
 
Technical Analysis Lecture 10-13-11
Technical Analysis Lecture 10-13-11Technical Analysis Lecture 10-13-11
Technical Analysis Lecture 10-13-11
 
Employee engagement A to Z
Employee engagement   A to ZEmployee engagement   A to Z
Employee engagement A to Z
 
Sistim Perdagangan Alternative
Sistim Perdagangan AlternativeSistim Perdagangan Alternative
Sistim Perdagangan Alternative
 
Keep Your Trading Simple Like The Big Players
Keep Your Trading Simple Like The Big PlayersKeep Your Trading Simple Like The Big Players
Keep Your Trading Simple Like The Big Players
 
Digital Marketing
Digital MarketingDigital Marketing
Digital Marketing
 
Profit From Pullback Trading
Profit From Pullback TradingProfit From Pullback Trading
Profit From Pullback Trading
 
Chart pattern part-1
Chart pattern part-1Chart pattern part-1
Chart pattern part-1
 
Technically speaking
Technically speakingTechnically speaking
Technically speaking
 
Stock chart pattern recognition
Stock chart pattern recognitionStock chart pattern recognition
Stock chart pattern recognition
 
How to trade currencies short term
How to trade currencies short termHow to trade currencies short term
How to trade currencies short term
 
Portfolio - Technical Analysis
Portfolio - Technical Analysis Portfolio - Technical Analysis
Portfolio - Technical Analysis
 
Power point first state futures and gold invesment
Power point first state futures and gold invesmentPower point first state futures and gold invesment
Power point first state futures and gold invesment
 
Fear & Greed
Fear & GreedFear & Greed
Fear & Greed
 
634268797027443776(1)
634268797027443776(1)634268797027443776(1)
634268797027443776(1)
 
Bhavishya - Double & Triple Tops and Bottoms
Bhavishya -  Double & Triple Tops and BottomsBhavishya -  Double & Triple Tops and Bottoms
Bhavishya - Double & Triple Tops and Bottoms
 
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka IndonesiaTransaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka Indonesia
 
Perdagangan Berjangka dan Komoditi
Perdagangan Berjangka dan KomoditiPerdagangan Berjangka dan Komoditi
Perdagangan Berjangka dan Komoditi
 
Brosur
BrosurBrosur
Brosur
 

Similar to Technical Analysis (basic)

Analisa Teknikal Pada Bursa Saham
Analisa Teknikal Pada Bursa SahamAnalisa Teknikal Pada Bursa Saham
Analisa Teknikal Pada Bursa SahamAufari Indra
 
Cara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola harga
Cara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola hargaCara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola harga
Cara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola hargaCara Bermain Forex
 
Chart pattern part 2
Chart pattern part 2Chart pattern part 2
Chart pattern part 2WCFTC GROUP
 
Candlestick Pattern Sederhana.pptx
Candlestick Pattern Sederhana.pptxCandlestick Pattern Sederhana.pptx
Candlestick Pattern Sederhana.pptxDanielSyahputra2
 
Technical analysis
Technical analysisTechnical analysis
Technical analysisDe Ta
 
09072021 mengenal indikator dasar teknikal
09072021 mengenal indikator dasar teknikal09072021 mengenal indikator dasar teknikal
09072021 mengenal indikator dasar teknikalJoniIskandar21
 
ANALISIS TEKNIKAL.pptx
ANALISIS TEKNIKAL.pptxANALISIS TEKNIKAL.pptx
ANALISIS TEKNIKAL.pptxDebiCarolina2
 
Teknikal Analisis Tingkat Dasar
Teknikal Analisis Tingkat DasarTeknikal Analisis Tingkat Dasar
Teknikal Analisis Tingkat DasarIwan Suryadi
 
Pasar Saham - 16 Support dan Resistance
Pasar Saham - 16 Support dan ResistancePasar Saham - 16 Support dan Resistance
Pasar Saham - 16 Support dan ResistanceKuliahKita
 
Stochastic oscillators
Stochastic oscillatorsStochastic oscillators
Stochastic oscillatorsIHTIAR
 
Edukasi Mengenai Trading
Edukasi Mengenai TradingEdukasi Mengenai Trading
Edukasi Mengenai TradingForex Simpro
 
Penting! rahasia membaca candlestick chart
Penting! rahasia membaca candlestick chartPenting! rahasia membaca candlestick chart
Penting! rahasia membaca candlestick chartBartolomeus Romana
 
Penting! rahasia membaca candlestick chart
Penting! rahasia membaca candlestick chartPenting! rahasia membaca candlestick chart
Penting! rahasia membaca candlestick chartJliteng Mbulak
 
Tutorial_Belajar_Cara_Membaca_Candlestic.pdf
Tutorial_Belajar_Cara_Membaca_Candlestic.pdfTutorial_Belajar_Cara_Membaca_Candlestic.pdf
Tutorial_Belajar_Cara_Membaca_Candlestic.pdfRina Ghani
 
Pentingnya Analisa Support dan Resistance Saat Trading Forex
Pentingnya Analisa Support dan Resistance Saat Trading ForexPentingnya Analisa Support dan Resistance Saat Trading Forex
Pentingnya Analisa Support dan Resistance Saat Trading ForexForex Simpro
 
5 langkah mudah melakukan analisa teknikal
5 langkah mudah melakukan analisa teknikal5 langkah mudah melakukan analisa teknikal
5 langkah mudah melakukan analisa teknikalBartolomeus Romana
 
Pasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowPasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowKuliahKita
 
Bab-2-Pemahaman-Supply-and-Demand.pdf
Bab-2-Pemahaman-Supply-and-Demand.pdfBab-2-Pemahaman-Supply-and-Demand.pdf
Bab-2-Pemahaman-Supply-and-Demand.pdfandrieryanto1
 

Similar to Technical Analysis (basic) (20)

Trader atau Investor.pptx
Trader atau Investor.pptxTrader atau Investor.pptx
Trader atau Investor.pptx
 
Analisa Teknikal Pada Bursa Saham
Analisa Teknikal Pada Bursa SahamAnalisa Teknikal Pada Bursa Saham
Analisa Teknikal Pada Bursa Saham
 
Cara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola harga
Cara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola hargaCara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola harga
Cara Bermain Forex | 2 tahap penting untuk menafsirkan pola harga
 
Chart pattern part 2
Chart pattern part 2Chart pattern part 2
Chart pattern part 2
 
Indicator
IndicatorIndicator
Indicator
 
Candlestick Pattern Sederhana.pptx
Candlestick Pattern Sederhana.pptxCandlestick Pattern Sederhana.pptx
Candlestick Pattern Sederhana.pptx
 
Technical analysis
Technical analysisTechnical analysis
Technical analysis
 
09072021 mengenal indikator dasar teknikal
09072021 mengenal indikator dasar teknikal09072021 mengenal indikator dasar teknikal
09072021 mengenal indikator dasar teknikal
 
ANALISIS TEKNIKAL.pptx
ANALISIS TEKNIKAL.pptxANALISIS TEKNIKAL.pptx
ANALISIS TEKNIKAL.pptx
 
Teknikal Analisis Tingkat Dasar
Teknikal Analisis Tingkat DasarTeknikal Analisis Tingkat Dasar
Teknikal Analisis Tingkat Dasar
 
Pasar Saham - 16 Support dan Resistance
Pasar Saham - 16 Support dan ResistancePasar Saham - 16 Support dan Resistance
Pasar Saham - 16 Support dan Resistance
 
Stochastic oscillators
Stochastic oscillatorsStochastic oscillators
Stochastic oscillators
 
Edukasi Mengenai Trading
Edukasi Mengenai TradingEdukasi Mengenai Trading
Edukasi Mengenai Trading
 
Penting! rahasia membaca candlestick chart
Penting! rahasia membaca candlestick chartPenting! rahasia membaca candlestick chart
Penting! rahasia membaca candlestick chart
 
Penting! rahasia membaca candlestick chart
Penting! rahasia membaca candlestick chartPenting! rahasia membaca candlestick chart
Penting! rahasia membaca candlestick chart
 
Tutorial_Belajar_Cara_Membaca_Candlestic.pdf
Tutorial_Belajar_Cara_Membaca_Candlestic.pdfTutorial_Belajar_Cara_Membaca_Candlestic.pdf
Tutorial_Belajar_Cara_Membaca_Candlestic.pdf
 
Pentingnya Analisa Support dan Resistance Saat Trading Forex
Pentingnya Analisa Support dan Resistance Saat Trading ForexPentingnya Analisa Support dan Resistance Saat Trading Forex
Pentingnya Analisa Support dan Resistance Saat Trading Forex
 
5 langkah mudah melakukan analisa teknikal
5 langkah mudah melakukan analisa teknikal5 langkah mudah melakukan analisa teknikal
5 langkah mudah melakukan analisa teknikal
 
Pasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori DowPasar Saham - 20 Teori Dow
Pasar Saham - 20 Teori Dow
 
Bab-2-Pemahaman-Supply-and-Demand.pdf
Bab-2-Pemahaman-Supply-and-Demand.pdfBab-2-Pemahaman-Supply-and-Demand.pdf
Bab-2-Pemahaman-Supply-and-Demand.pdf
 

More from Iwan Suryadi

Indonesia Digital Report
Indonesia Digital ReportIndonesia Digital Report
Indonesia Digital ReportIwan Suryadi
 
Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)
Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)
Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)Iwan Suryadi
 
Blockchain technology solution in Commodity Finance Trade
Blockchain technology solution in Commodity Finance TradeBlockchain technology solution in Commodity Finance Trade
Blockchain technology solution in Commodity Finance TradeIwan Suryadi
 
Why Indonesia & Why Now
Why Indonesia & Why NowWhy Indonesia & Why Now
Why Indonesia & Why NowIwan Suryadi
 
The future of work and life on Robotics Ages
The future of work and life on Robotics AgesThe future of work and life on Robotics Ages
The future of work and life on Robotics AgesIwan Suryadi
 
Tea, FAO Projection to 2021
Tea, FAO Projection to 2021Tea, FAO Projection to 2021
Tea, FAO Projection to 2021Iwan Suryadi
 
How to change the world
How to change the worldHow to change the world
How to change the worldIwan Suryadi
 
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015Iwan Suryadi
 
Forward and Futures
Forward and FuturesForward and Futures
Forward and FuturesIwan Suryadi
 
Praktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarangPraktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarangIwan Suryadi
 
Forum Group Discussion Kontrak Berkala Emas
Forum Group Discussion Kontrak Berkala EmasForum Group Discussion Kontrak Berkala Emas
Forum Group Discussion Kontrak Berkala EmasIwan Suryadi
 
Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAO
Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAOKajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAO
Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAOIwan Suryadi
 
Jakarta Tea Auction Mechanism
Jakarta Tea Auction MechanismJakarta Tea Auction Mechanism
Jakarta Tea Auction MechanismIwan Suryadi
 
Infografis mudik 2014
Infografis mudik 2014Infografis mudik 2014
Infografis mudik 2014Iwan Suryadi
 
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFX
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFXManual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFX
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFXIwan Suryadi
 
Manual book online trading web version for Jafets Colt, JFX
Manual book online trading web version for Jafets Colt, JFXManual book online trading web version for Jafets Colt, JFX
Manual book online trading web version for Jafets Colt, JFXIwan Suryadi
 

More from Iwan Suryadi (20)

Indonesia Digital Report
Indonesia Digital ReportIndonesia Digital Report
Indonesia Digital Report
 
Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)
Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)
Indonesia Outlook 2018 (Sri Mulyani Indrawati)
 
Blockchain technology solution in Commodity Finance Trade
Blockchain technology solution in Commodity Finance TradeBlockchain technology solution in Commodity Finance Trade
Blockchain technology solution in Commodity Finance Trade
 
Why Indonesia & Why Now
Why Indonesia & Why NowWhy Indonesia & Why Now
Why Indonesia & Why Now
 
Borobudur
BorobudurBorobudur
Borobudur
 
The future of work and life on Robotics Ages
The future of work and life on Robotics AgesThe future of work and life on Robotics Ages
The future of work and life on Robotics Ages
 
Tea, FAO Projection to 2021
Tea, FAO Projection to 2021Tea, FAO Projection to 2021
Tea, FAO Projection to 2021
 
How to change the world
How to change the worldHow to change the world
How to change the world
 
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
Indonesia Futures Industry Prospect on AEC 2015
 
Jafets on Meta
Jafets on MetaJafets on Meta
Jafets on Meta
 
Forward and Futures
Forward and FuturesForward and Futures
Forward and Futures
 
Praktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarangPraktik perdagangan yang dilarang
Praktik perdagangan yang dilarang
 
Forum Group Discussion Kontrak Berkala Emas
Forum Group Discussion Kontrak Berkala EmasForum Group Discussion Kontrak Berkala Emas
Forum Group Discussion Kontrak Berkala Emas
 
Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAO
Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAOKajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAO
Kajian Pasar Fisik Terorganisir KAKAO
 
Jakarta Tea Auction Mechanism
Jakarta Tea Auction MechanismJakarta Tea Auction Mechanism
Jakarta Tea Auction Mechanism
 
Infografis mudik 2014
Infografis mudik 2014Infografis mudik 2014
Infografis mudik 2014
 
Hedging Rupiah
Hedging RupiahHedging Rupiah
Hedging Rupiah
 
Single Stock CFD
Single Stock CFDSingle Stock CFD
Single Stock CFD
 
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFX
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFXManual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFX
Manual book commont client desktop version for Jafets COLT from JFX
 
Manual book online trading web version for Jafets Colt, JFX
Manual book online trading web version for Jafets Colt, JFXManual book online trading web version for Jafets Colt, JFX
Manual book online trading web version for Jafets Colt, JFX
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Technical Analysis (basic)

  • 1. TECHNICA L ANALYST Are You Investor Or Trader? 1 Presented by Iwan Cahyo Suryadi Research and Bussiness Development Division Jakarta Futures Exchange
  • 2. KONSEP FOLLOW THE SMART MONEY: Analisa teknikal mengikuti trend yang sedang terjadi di pasar, analisa teknikal mempercayai bahwa pasar bergerak dalam trend tertentu dan trend ini akan bergerak terus hingga terjadi perubahan permintaan dan penawaran. 2
  • 3. KONSEP CONTRARIAN: Acap kali tanpa melihat dasar fundamental suatu perusahaan pengguna teknikal analisis melalukan “trading” pada saham yang dianggap bagus secara teknikal 3
  • 4. PRINSIP DASAR PRICE DISCOUNT EVERYTHING: Dalam sesi fundamental mungkin kita ketahui bahwa harga akan dipengaruhi berita-berita mengenai laporan keuangan, nilai penjualan ataupun harga komoditi yang dihasilkan perusahaan tsb, namun teknikal mempercayai bahwa harga akan mendiskon semua berita tsb, acap kali harga bergerak melewati harga teoritis secara fundamental (bisa naik/turun) 4
  • 5. PRINSIP DASAR PRICE FLUCTUATES IN TRENDS: Harga saham atau komoditi biasanya akan bergerak dalam suatu trend tertentu 5
  • 6. PRINSIP DASAR HISTORY REPEATS ITSELF: Teknikal analisis mempercayai bahwa sejarah akan berulang, maksudnya jika harga suatu saham dengan pola tertentu terjadi, maka dikemudian hari pola seperti itu dapat terjadi pula. Psikologi manusia pada dasarnya sama dalam mengantisipasi keadaan pasar. 6
  • 7. METODE ANALISA TEKNIKAL DEFINISI: Adalah suatu metode yang dipergunakan untuk menganalisa data-data masa lalu dari suatu sekuritas yang meliputi data: harga, volume, dan interest. TUJUAN: Analisa dilakukan untuk memprediksi arah kecenderungan harga di masa mendatang. MODEL ANALISA: Data-data disajikan dan dianalisa secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bentuk grafis (charting). 7
  • 8. LINGKUP ANALISIS 8 ANALISIS TEKNIKAL ANALISIS TEKNIKAL Analisis Klasik (SUBYEKTIF) Analisis Klasik (SUBYEKTIF) Analisis Modern (MECHANICAL) Analisis Modern (MECHANICAL) Line Studies Chart Pattern Trend Following Indicator Oscillator Indicator Miscellaneous Indicator
  • 13. METODE SUBYEKTIF Adalah metode penentuan garis penganalisa dengan opini dan argumentasi individu berdasarkan pengalaman. Memiliki kelemahan besar karena sangat subyektif, tetapi memiliki keunggulan karena sederhana dan mendahului (leading) harga. Metode didasarkan pada beberapa titik kunci (key point) analisa. 13
  • 14. TREND (Kecenderungan Gerakan Harga) Merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui. Dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu tertentu, misalnya 3 harian, mingguan, atau tahunan. Berdasarkan arahnya, dikenal 3 jenis trend: a. Trend Up: kecenderungan harga naik b. Trend Down: kecenderungan harga turun c. Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping Berdasarkan waktunya, trend dapat dibedakan menjadi 3 yaitu: short term, medium term, dan long term. 14
  • 15. TREND (Kecenderungan Gerakan Harga) Trend utama (major trend) berlangsung dalam 3 tahap: accumulation stage, bull market model (mark- up stage), bear market model (distribution stage). Trend bisa ditunjukkan oleh volume transaksi. Trend akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang menunjukkan adanya pembalikan (reversal). 15
  • 16. LINES (Garis-Garis Penganalisa) Merupakan alat pembantu utama dalam analisa grafik yang digambar dengan menghubungkan titik-titik tertentu. Terdapat 4 jenis garis penganalisa: a. Support Line: tingkat harga di mana demand dipandang cukup kuat untuk menahan harga jatuh lebih dalam. Support line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan pembelian (buy action). 16
  • 17. LINES (Garis-Garis Penganalisa) b. Resistence Line: tingkat harga di mana supply dipandang cukup kuat untuk menahan harga naik lebih tinggi. Resistence line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan penjualan (sell action). c. Sensitive Line: garis horizontal yang melalui titik terendah/tertinggi yang pernah tercapai sebelumnya. Dikenal 2 macam sensitive line, yaitu: support level & resistence level. d. Channel Line: garis paralel yang ditarik sejajar dengan trend line. Channel line membantu trader untuk mengetahui trading range. 17
  • 21. LINES (Garis-Garis Penganalisa – CHANNEL LINE) July August September October November December 2007 February March April May June July August 10000 20000 30000 40000 x10000 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 2200 2300 2400 2500 2600 2700 2800 2900 3000 3100 3200 3300 3400 3500 3600 3700 Channel Line h Channel Line k BMRI (3,500.00, 3,625.00, 3,500.00, 3,625.00, +125.000) 21
  • 22. TREND LINES Alat yang sangat penting dalam analisis teknikal yang digunakan sebagai identifikasi maupun konfirmasi. Adalah suatu garis lurus yang menghubungkan dua atau lebih titik-titik harga untuk kemudian ditarik ke depan sehingga akan berperan sebagaimana halnya garis support atau resistance. Beberapa prinsip tentang level support dan resistance dapat diaplikasikan dalam konsep garis trend. 22
  • 25. PATTERN (Pola Harga Masa Lampau) Gambaran sejarah bentuk-bentuk gerakan harga sekuritas di masa lampau. Analisa didasarkan asumsi bahwa kejadian/peristiwa di alam akan berulang mengikuti suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya (history repeat itself). Pola-pola yang penting di antaranya: a. Reversal Pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam pergantian kecenderungan. 25
  • 26. PATTERN (Pola Harga Masa Lampau) b. Continuation pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam melanjutkan kecenderungan. c. Character pattern: suatu pola yang tidak random dan sering berulang tetapi hanya berlaku khusus untuk satu sekuritas tertentu. d. Gap pattern: pola yang terbentuk akibat harga low hari ini lebih besar dari pada harga high kemarin, atau sebaliknya. 26
  • 29. REVERSAL PATTERN (HEAD & SHOULDER TOP) 29
  • 30. REVERSAL PATTERN (HEAD & SHOULDER BOTTOM) 30
  • 43. METODE MECHANICAL Adalah metode yang mendasarkan analisanya pada metode statistika melalui indikator-indikator tertentu, sehingga bersifat obyektif, logis, dan umum. Memiliki keunggulan lebih dapat melepaskan diri dari faktor emosi pada saat pengambilan keputusan untuk masuk-keluar pasar. Key point yang harus diperhatikan adalah: trend dan divergence. 43
  • 44. MOVING AVERAGE Moving Average (MA) adalah salah satu alat analisa teknikal yang menggunakan rata-rata bergerak dengan rentang waktu tertentu dari data harga-harga historis, yang biasanya digunakan untuk harga Penutupan (Close/Settlement). Bebarapa hal yang menyangkut alat analisa ini: a. Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu trend telah dimulai, sedang berlangsung atau segera berakhir. b. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menaik akan berada di bawah MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat. c. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menurun akan berada di atas MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat 44
  • 46. MACD Moving Average Convergence Divergence (MACD) adalah formulasi teknikal analis yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. Bagi banyak pemain pasar, MACD juga dikatakan sebagai salah satu alat analisa yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan di lantai bursa. Dibandingkan dengan Moving Average (MA), perbedaannya adalah, dalam analisa MA dapat kita analisa sebagai indikator kenaikan ataupun penurunan harga secara langsung, sementara pada analisa yang menggunakan indikator MACD, output yang di hasilkan oleh MA tidaklah langsung dapat di analisa, namun terlebih dahulu, diolah sebelum dijadikan sebuah indikator momentum yang akan mengindikasikan perubahan trend harga. 46
  • 49. STOCHASTIC OSCILLATOR Stochastic Oscillator adalah sebuah alat analisa yang dikembangkan pertamakali oleh George C. Lane pada akhir 1950-an. Alat analisa ini adalah salah satu momentum oscillator yang menunjukkan posisi close pada saat ini (current) terhadap posisi close beberapa waktu lalu. Closing level yang konsisten berada pada kondisi puncak  (peak) mengindikasikan terjadinya accumulation (buying pressure), sedangkan sebaliknya closing level yang konsisten berada pada bottom, mengindikasikan terjadinya distribution (selling pressure). Beberapa informasi yang di hasilkan dari analisa stochastic oscillator ini adalah : • Informasi Overbought/oversold • Indikasi perubahan momentum apabila terjadi crossing • Divergence positif dan divergence negatif 49
  • 50. STOCHASTIC OSCILLATOR Stochastic Oscillator menggunakan 2 buah garis penganali-sa, yakni %K dan %D, dengan formula: %K berfluktuasi pada kisaran antara 0 – 100, sedangkan %D adalah SMA3 dari %K yang berguna sebagai sinyal (trigger line). 50 Recent Close – Lowest Low (n) %K = 100 x ( ----------------------------------------------- ) Highest High (n) – Lowest Low (n) %D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3) (n) = Number of periods used in calculation Recent Close – Lowest Low (n) %K = 100 x ( ----------------------------------------------- ) Highest High (n) – Lowest Low (n) %D = 3-period moving average of %K = 100 x (H3 / L3) (n) = Number of periods used in calculation
  • 51. STOCHASTIC OSCILLATOR Interpretasi Stochastic Oscillator: Timing beli (buy), bila garis D (%D line) berada di antara skala horisontal 10% hingga 15% (oversold zone). Timing jual (sell), bila garis D (%D line) berada di antara skala horizontal 85% hingga 90% (overbought zone). Bullish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal 30% dan membentuk 2 lembah yang menanjak dan harga terus menurun. Bearish divergence berlaku apabila garis D melewati skala horizontal 70% dan membentuk 2 puncak yang menurun dan harga terus meningkat. Sinyal kenaikan harga terjadi bila garis K memotong garis D setelah garis D mencapai titik terendah dan berbalik arah naik (titik balik). 51
  • 53. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) Indikator Relative Strength Index (RSI) ini menghitung perbandingan antara daya tarik kenaikan dan penurunan harga, yang di terjemahkan kedalam indikator yang mempunyai selang penilaian antara 0- 100. Beberapa informasi yang dapat kita peroleh dari analisa dengan menggunakan RSI adalah : Konfirmasi kejadian overbought / oversold Konfirmasi kejadian positif atau negative divergence Konfirmasi dominasi gerakan, yaitu apakah dominan kenaikan atau dominan penurunan 53
  • 54. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) Relative Strength Index menghitung rasio dari rata-rata kenaikan harga penutupan dengan rata-rata penurunan harga penutupan dalam periode tertentu. Oleh J. Welles Wilder, Jr. Rumus tersebut diturunkan menjadi: 54 Average up-close value RS = ------------------------------------- Average down-close value Average up-close value RS = ------------------------------------- Average down-close value 100 RSI = 100 – ------------ 1 + RS 100 RSI = 100 – ------------ 1 + RS
  • 56. RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) Selain untuk identifikasi indeks kecenderungan, RSI juga digunakan untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut: • Top & Bottom Puncak (peak) saat menyentuh level 70 – 80, dan lembah (through) saat harga menyentuh 20 – 30. • Pattern Beberapa pola grafik dapat diamati, seperti head & shoulder, top/bottoms, pennants, dll. • Divergence Penyimpangan antara harga asli dengan RSI sering terjadi saat adanya indikasi kuat akan titik pembalikan. 56
  • 57. WILLIAM %R William %R atau %R mempresentasikan hubungan dari harga penutupan relatif terhadap harga tertinggi dan terendah dalam rentang waktu tertentu. Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam kisaran tertinggi dalam rentang tersebut, maka indikator akan mendekati nol. Apabila harga penutupan mendekati atau berada dalam kisaran terendah dalam rentang tersebut, maka indikator akan mendekati angka – 100. 57
  • 58. BOLLINGER BANDS Bolinger Band merupakan salah satu indikator yang dapat membantu para analis dalam membandingkan volatility dan harga relatif dalam satu periode waktu pada TA. Bolinger band terdiri dari 3 garis utama. Garis teratas di namakan upper band, garis tengah di namakan middle band dan yang paling bawah disebut  lower band. Middle band sendiri merupakan hasil pergerakan dari simple moving average. dan upper dan lower band adalah 2 kali standar deviasi dari middle band. Sinyal yang di hasilkan dari analisa ini antara lain adalah: Double bottom buy; adalah apabila sebuah harga ketika harga menembus batas bawah (lower band) dan tetap berada diluar batas bawah pada periode berikutnya. Double top sell; adalah apabila sebuah harga ketika menembus batas atas (upper band) dan tetap berada di luar batas atas pada periode berikutnya. Pada saat terjadi penyempitan band perhatikan harga breakout setelah keluar dari masa konsolidasi biasanya akan terjadi lonjakan harga yang signifikan. 58
  • 60. PIVOT POINTS Support Level and Resistance Level. (P= Pivot point; C= Close: H= High: and L= Low) P=(H+L+C)/3= pivot point Resistance 1= (Px2)-L Resistance 2 = P+H-L Support 1 = (Px2)-H Support 2 = P-H+L 60
  • 62. PERCENT RETRACEMENT Percent retracement merujuk pada suatu teknik untuk mencari acuan titik balik dari suatu pergerakan trend harga saham. Fibonacci retracement: metode retracement yang menga- sumsikan bahwa harga akan mengalami titik balik akumulasi baik kenaikan atau penurunan, jika mencapai titik 50% dari titik puncak atau titik terendah, sebelum akhirnya kembali melanjutkan pergerakan trend yang sedang terjadi. Rentang waktu untuk analisis harus ditentukan terlebih dahulu. 62
  • 65. CUT LOSS, DON’T DOWNGRADE Karena sifatnya yang short term, maka Trading Plan-nya juga harus short term. Implikasinya, ketika harga sudah menembus level breakout tapi tidak ada pergerakan signifikan atau malah turun, trader harus disiplin cut loss, sambil mencari kesempatan switched ke saham lain. Tetapi yang sering terjadi adalah, pada breakout yang gagal, trader yang terjebak di harga atas tidak mau Cut Loss, padahal gerakan harganya sudah tidak memberi opportunity lagi. Awalnya berniat short term, akhirnya menjadi medium term / long term (investor kecelakaan) 65