SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
PERSPEKTIF GLOBAL 
1. IMIGRASI, EMIGRASI DAN PENGUNGSIAN 
Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) 
ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi 
merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh 
imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak 
dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya 
untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk 
imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada 
tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara 
kelahiran mereka atau negara penerusnya. 
Walaupun migrasi manusia telah berlangsung selama ribuan tahun, 
konsep modern imigrasi, khususnya pada abad ke-19, terkait dengan 
perkembangan negara-bangsa dengan kriteria kewarganegaraan yang jelas, 
paspor, pengawasan perbatasan permanen, serta hukum kewarganegaraan. 
Kewarganegaraan dari suatu negara memberikan hak-hak khusus kepada 
penduduk negara tersebut, sementara para imigran dibatasi oleh hukum 
imigrasi. Negara-bangsa membuat imigrasi menjadi suatu isu politik; per 
definisi ia adalah tanah air suatu bangsa yang ditandai oleh kesamaan etnis 
dan/atau budaya, sedangkan imigran memiliki etnis dan budaya yang berbeda. 
Hal ini kadang menyebabkan suatu ketegangan sosial, xenofobia, dan konfik 
identitas nasional pada banyak negara maju. 
Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau 
wilayah untuk menetap di negara lain. Ini adalah sama seperti imigrasi tapi 
dari perspektif negara asal. Gerakan manusia sebelum pembentukan batas-batas 
politik atau dalam satu negara, disebut migrasi. Ada banyak alasan 
mengapa orang mungkin memilih untuk beremigrasi. Beberapa adalah untuk 
alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi atau melarikan diri. Lainnya 
memiliki alasan pribadi seperti pernikahan. Beberapa orang yang tinggal di 
negara-negara kaya dengan iklim dingin memilih untuk pindah ke iklim
hangat ketika mereka pensiun. Orang yang melakukan emigrasi disebut 
emigran. 
Pengungsi adalah seseorang atau sekelompok orang yang 
meninggalkan suatu wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. 
Bencana ini dapat berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan 
lain sebagainya yang diakibatkan oleh alam. Dapat pula bencana yang 
diakibatkan oleh ulah manusia secara langsung. Misalnya perang, kebocoran 
nuklir, dan ledakan bom. Setiap pengungsi biasanya di tempatkan di sebuah 
tempat penampungan untuk memudahkan para relawan mengurusi dan 
menolong mereka. Lama pengungsi berada di sebuah tempat penampungan 
tidak dapat diprediksi. Tergantung dari kondisi atau situasi itu sendiri. 
Biasanya pengungsi diurus oleh pemerintah setempat, tapi itu tidak menutup 
kemungkinan para relawan datang untuk membantu. 
2. KEPEMILIKIAN SECARA GLOBAL 
Menurut Hoopes ( Garsia 1977) mengatakan bahwa pendidikan global 
mempersiapkan siswa untuk memehami dan mengatasi adanya ketergantugan 
global dan keragaman budaya, yang mencangkup hubungan, kejadian, dan 
kekuatan yang tidak dapat diisikan kedalam batas-batas negara dan budaya. 
Selanjutnya Hoops, menjelaskan pendidikan global memiliki 3 tujuan 
yaitu: 
a. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa 
kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan 
bahan dan mengunakan metode yang memberikan relatifisme budaya. 
b. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa 
untuk mendekatkan diri dengan keragaman global. Kegunaan dari tujuan 
ini adalah untuk mendiskusikan trntang relatifisme budaya da keutamaan 
etika. 
c. Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk 
berfikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai suatu warga 
negara dan sebagai anggota masyarakat manusia secara keseluruhan.
Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan 
memberikan ketrampiln analisis dan evaluasi yang luas. Ketrampilan ini akan 
membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu 
internasional dan antara budaya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa 
dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan 
internasional. Mata pelajaran harus menyajikan materi yang relefan untuk 
meningkatkan kemampuan terlibat dalam percaturan kebijakan publik. Oleh 
karena itu pendidikan global mengaitkan isu global dengan kepentingan lokal. 
Sedangkan tujuan diberikannya Perspektif Global menurut Marryfield, 
1997 ( dalam buku Perspektif Global karangan Prof. Dr. H. Nurshid S dan 
Drs. Kuswaya W ) adalah : 
 Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi 
dan masalah yang berkaitan dengan masalah global. 
 Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan 
masalah lintas budaya. 
 Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam 
kehidupan sehari-hari, maupun dalam pengembangan profesinya. 
3. PERSEBARAN KEMAKMURAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI 
Kemajuan di bidang teknologi informasi telah merubah wajah dunia 
dan menggeser pemahaman terhadap kekuatan (power) suatu negara 
sekaligus menunjukan adanya difusi dalam pengertian tersebut. Kekuatan 
suatu negara tidak lagi dinilai semata-mata dari seberapa besar kekuatan 
militer atau ekonomi yang dimiliki, tetapi juga tergantung dari penguasaan 
teknologi informasi. Pada abad ke-21 hampir setiap aktivitas, mulai dari 
aktivitas personal hingga pemerintahan bertumpu pada penggunaan teknologi 
informasi. 
Tidak dapat dipungkiri, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi 
informasi, memberikan manfaat besar bagi kemajuan suatu bangsa. Dalam 
perkembangannya, kemajuan teknologi informasi telah berdampak pada 
perubahan hubungan antarbangsa, baik pada masa damai maupun pada masa 
perang. Melalui pemanfaatan teknologi informasi yang konstruktif, hubungan
sosial antarbangsa dapat terselenggara secara langsung dalam waktu relatif 
singkat dan tanpa hambatan apapun. Melalui teknologi informasi pula, 
kemajuan ilmu pengetahuan dapat terdistribusi dan tersebar luas di tengah – 
tengah masyarakat. 
Indonesia sebagai Negara berkembang semakin dituntut untuk 
mengikuti arus globalisasi dunia. Manusia dihadapkan dengan berbagai 
fasilitas dunia menuju kemakmuran. Salah satunya adalah perkembangan 
teknologi yang semakin mudah dijumpai. Berbagai fasilitas, kualitas dan 
manfaat yang ditawarkan oleh teknologi informasi, yaitu memudahkan hidup 
manusia dalam mengakses berbagai informasi. Dengan adanya teknologi 
informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan 
mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan 
dari siapa saja. Kita ambil contoh saja internet. Dalam kurun waktu yang 
amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di 
berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. 
Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok 
manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan 
global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan 
pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, 
setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan 
global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan 
tuntutan yang berkembang. Semua informasi di input kedalamnya. Dalam 
dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai 
dampak yang positif karena 
dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai 
memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa 
berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang 
sebelumnya. Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi 
informasi terutama di Indonesia semakin berkembang.
4. KELAPARAN DAN BAHAN PANGAN 
Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan 
makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak 
sengaja untuk waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari 
nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada 
kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar 
untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konflik 
politik, maupun kekeringan cuaca. 
Bahan pangan atau bahan makanan secara umum terbagi menjadi 2 
golongan. Pengolongan bahan pangan ini didasarkan pada sumbernya, yaitu 
bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang disebut bahan pangan nabati 
dan bahan makanan yang bersumber dari hewan yang disebut bahan pangan 
hewani. 
Bencana kelaparan di Indonesia yang terbaru dilaporkan terjadi pada 
Desember 2005 di Kabupaten Yahukimo, Papua. 
Indeks Kelaparan Global diterbitkan setiap tahun oleh Lembaga 
Penelitian Kebijakan Pangan Internasional (IFPRI), Kepedulian Global, dan 
badan swasta pembangunan Jerman, Welthungerhilfe. 
Laporan itu menyebutkan tingkat kelaparan di 17 negara 
mengkhawatirkan, sementara tiga lainnya terdaftar sebagai sangat 
mengkhawatirkan, yaitu: Burundi, Eritrea, dan Haiti. Meski situasi di dua 
negara Afrika itu, laporan Indeks itu menyebutkan sub-Sahara Afrika telah 
membuat kemajuan dalam memberantas kelaparan dalam lima sampai 
sepuluh tahun terakhir. Asia Selatan, sebaliknya, membuat sedikit kemajuan 
dalam periode sama, meski dalam dekade 1990-an membuat kemajuan besar. 
Claudia Ringer, Wakil Direktur Divisi Lingkungan dan Teknologi 
Produksi IFPRI dan sekaligus penyusun laporan Indeks Kelaparan Global 
2012, mengatakan, “Tiga dimensi kelaparan, yaitu, kekurangan gizi, anak 
dengan berat badan kurang, dan kematian anak, diukur setara.”
5. PERDAMAIAN DAN KEAMANAN 
Melihat dahsyatnya Perang dunia ke-2 dan banyaknya korban jiwa 
dalam perang ini, maka beberapa ahli Hubungan Internasional memikirkan 
suatu ideologi atau perspektif yang bernama perspektif integrasi. Perspektif 
inilah yang seringnya menjadi acuan terbentuknya organisasi-organisasi 
Internasional baik kawasan maupun non-kawasan, seperti Persatuan Bangsa- 
Bangsa (PBB) atau United Nations (UN). 
Sebenarnya titik awal daripada PBB sudah dimulai lama dengan 
terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Liga Bangsa-Bangsa sendiri adalah 
suatu Organisasi Internasional yang berdiri setelah Paris Peace Conference 
tahun 1919. Dengan ‘Goal’ atau tujuan: Peniadaan peralatan militer untuk 
perang; Pencegahan perang melalui keamanan kolektif; Mengatasi 
ketidaksetujuan atau perdebatan antar negara melalui jalan negosiasi dan 
diplomasi; dan Meningkatkan kesejahteraan global. Tetapi organisasi ini 
dianggap ‘mandul’ dalam mencegah agresi yang dilakukan oleh negara Axis 
Power pada tahun 1930 dimana Perang Dunia ke-2 muncul, dan atas 
berakhirnya Perang Dunia ke-2 maka muncullah Organisasi Internasional 
yang serupa yaitu, Perserikatan Bangsa-Bangsa itu sendiri. 
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun 1945 akhirnya 
terbentuk setelah ditandatanganinya Piagam PBB atau UN Charter, oleh 51 
negara. Dan inilah pengganti Liga Bangsa-Bangsa yang ada pada tahun 1919. 
Pendiri PBB sendiri adalah negara-negara pemenang Perang Dunia ke-2 
yaitu, negara aliansi, Allied Powers. Harapan negara-negara pendiri tersebut 
adalah untuk mencegah pecahnya Perang Dunia, seperti Perang Dunia ke-2, 
yaitu Perang Dunia ke-3. 
Untuk masalah perdamaian maupun keamanan Internasional, 
seharusnya ada tolak ukur yang jelas. Seharusnya ada negara yang lebih 
bernurani sebagai pemegang hak Veto. Seharusnya ada pemikiran yang lebih 
ekstrim dari sekedar perspektif integrasi. Karena konsep awal perspektif 
integrasi adalah integritas negara-negara yang kemudian merujuk kepada 
terciptanya suatu integritas negara-negara, baik region seperti Uni Eropa dan 
ASEAN, bahkan yang lebih tinggi seperti PBB. Tapi itu semua, pada
kenyataannya sedikit banyak terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan 
tertentu didalamnya, dan status quo bermain lebih kuat. Seperti, jika kalah 
pasti tergeser. 
PBB sebagai Organisasi tingkat dunia yang menyokong perdamaian 
dan keamanan serta mencegah Perang Dunia kembali bergejolak, sebenarnya 
masih terlalu muda untuk cita-cita yang demikian. Karena perdamaian dan 
keamanan adalah esensi yang sulit dicapai. Bayangkan saja 50.000.000 jiwa 
binasa dalam Perang Dunia ke-2, hanya untuk semua yang telah tercapai kini. 
Kalau boleh dinilai, disatu sisi PBB kalah, dan disisi lain PBB rasanya seakan 
tidak ada. Dia butuh reformasi tanpa campur tangan negara-negara dengan 
kepentingan yang dapat menodai cita-cita dan tujuan utama PBB sebagai ikon 
perdamaian dan keamanan Internasional. 
6. PRASANGKA DAN DISKRIMINASI 
Prasangka itu sikap yang negatif terhadaf sesuatu. Walaupun 
prasangka dapat juga dalam pengertian positif. Tidak sedikit orang-orang 
mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk 
berprasangka. Faktor lingkungan pun dapat menimbulkan prasangka 
Prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan jelas. Prasangka 
bersumber dari suatu sikap. Diskriminasi menunjuk kepada suatu tindakan. 
Dalam pergaulan sehari-hari sikap berprasangka dan diskriminasi seolah-olah 
menyatu, tidak dapat dipisahkan. 
Seorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak 
diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya. Walaupun begitu, biasa saja 
seseorang bertindak diskriminatif tanpa berlatar belakang pada suatu 
prasangka. Demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat 
saja berperilaku tidak diskriminatif.
Sikap berprasanka jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya 
berdasarkan pada pengalaman atau apa yang di dengar. Labih-lebih lagi bila 
sikap berprasangka itu muncul dari jalan pikiran sepintas. Apabila muncul 
suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, 
atau terhadap suatu suku bangsa, bisa jadi akan menimbulkan pertentangan-pertentangan 
sosial yang lebih luas.

More Related Content

What's hot

contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikanfenty_febriani
 
Peranan tik dalam kehidupan sehari hari
Peranan tik dalam kehidupan sehari hariPeranan tik dalam kehidupan sehari hari
Peranan tik dalam kehidupan sehari hariFaridiraf Sama Aja
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Ppt perk. peserta didik
Ppt perk. peserta didikPpt perk. peserta didik
Ppt perk. peserta didikRima Rasyid
 
Sejarah perkembangan ips
Sejarah perkembangan ipsSejarah perkembangan ips
Sejarah perkembangan ipseryeryey
 
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikKelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikMitha Ye Es
 
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDStrategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikangeriya
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganIrwan Fauzi
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Mentari Nita
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanIndra Arrohman
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...Rahma Siska Utari
 
Sikap dan implikasi terhadap pengaruh globalisasi
Sikap dan implikasi terhadap pengaruh globalisasiSikap dan implikasi terhadap pengaruh globalisasi
Sikap dan implikasi terhadap pengaruh globalisasiistiim68
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTAndhika Pratama
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaOva Opayanti
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikaniwan Alit
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKsintaroyani
 

What's hot (20)

Pendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didikPendidik dan peserta didik
Pendidik dan peserta didik
 
contoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikancontoh makalah pendidikan
contoh makalah pendidikan
 
Peranan tik dalam kehidupan sehari hari
Peranan tik dalam kehidupan sehari hariPeranan tik dalam kehidupan sehari hari
Peranan tik dalam kehidupan sehari hari
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Ppt perk. peserta didik
Ppt perk. peserta didikPpt perk. peserta didik
Ppt perk. peserta didik
 
Sejarah perkembangan ips
Sejarah perkembangan ipsSejarah perkembangan ips
Sejarah perkembangan ips
 
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politikKelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
Kelompok3c perspektif global dari visi ekonomi & politik
 
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SDStrategi Pembelajaran Matematika di SD
Strategi Pembelajaran Matematika di SD
 
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi ManajemenSistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen
 
Powerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikanPowerpoint manajemen pendidikan
Powerpoint manajemen pendidikan
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
Bidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikanBidang garapan manajemen pendidikan
Bidang garapan manajemen pendidikan
 
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah  Pendidikan Nasion...
Penerapan Asas Tut Wuri Handayani Sebagai Landasan Sejarah Pendidikan Nasion...
 
Sikap dan implikasi terhadap pengaruh globalisasi
Sikap dan implikasi terhadap pengaruh globalisasiSikap dan implikasi terhadap pengaruh globalisasi
Sikap dan implikasi terhadap pengaruh globalisasi
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase RemajaPerkembangan Intelektual pada Fase Remaja
Perkembangan Intelektual pada Fase Remaja
 
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikanpengertian dan macam-macam alat pendidikan
pengertian dan macam-macam alat pendidikan
 
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIKRingkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN  PESERTA DIDIK
Ringkasan Materi Kuliah PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 

Similar to Perspektif global

Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradabanTriPippo1
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaanMakalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaanIrlan Vigier
 
Bab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiBab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiAhmad Ramdani
 
GLOBALISASI salsa.pptx
GLOBALISASI salsa.pptxGLOBALISASI salsa.pptx
GLOBALISASI salsa.pptxFaathv
 
Pendidikan Global dan Globalisasi
Pendidikan Global dan GlobalisasiPendidikan Global dan Globalisasi
Pendidikan Global dan GlobalisasiMuhamad Yogi
 
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptxhakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptxssuserd13850
 
Presentation materi sosiologi.pptx
Presentation materi sosiologi.pptxPresentation materi sosiologi.pptx
Presentation materi sosiologi.pptxafugefin
 
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptxmateri globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptxMuhammadKirom5
 
GLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdfGLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdfwidia43
 
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegaraMakalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegaraPhoto Setudio Planet solo grand mall
 
Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa danPengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa danKhudry Fahman
 

Similar to Perspektif global (20)

Manusia dan peradaban
Manusia dan peradabanManusia dan peradaban
Manusia dan peradaban
 
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesiaMakalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
Makalah pengaruh globalisasi di bidang pertahanan indonesia
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Makalah Globalisasi
Makalah GlobalisasiMakalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaanMakalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
 
MYHES
MYHESMYHES
MYHES
 
Bab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasiBab 14-dampak-globalisasi
Bab 14-dampak-globalisasi
 
GLOBALISASI salsa.pptx
GLOBALISASI salsa.pptxGLOBALISASI salsa.pptx
GLOBALISASI salsa.pptx
 
Pendidikan Global dan Globalisasi
Pendidikan Global dan GlobalisasiPendidikan Global dan Globalisasi
Pendidikan Global dan Globalisasi
 
Makalah globalisasi 2
Makalah globalisasi 2Makalah globalisasi 2
Makalah globalisasi 2
 
Kb 1 modul 1
Kb 1 modul 1Kb 1 modul 1
Kb 1 modul 1
 
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptxhakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
hakikat-dan-konsep-perspektif.pptx
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Presentation materi sosiologi.pptx
Presentation materi sosiologi.pptxPresentation materi sosiologi.pptx
Presentation materi sosiologi.pptx
 
Artikel globalisasi
Artikel globalisasiArtikel globalisasi
Artikel globalisasi
 
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptxmateri globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
materi globalisasi untuk kelas 3 smp.pptx
 
GLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdfGLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdf
 
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegaraMakalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
Makalah dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara
 
Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa danPengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
Pengaruh globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan
 

More from Iyens Syeikhbu

Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanIyens Syeikhbu
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Iyens Syeikhbu
 
Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaIyens Syeikhbu
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Achmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkAchmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkIyens Syeikhbu
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranIyens Syeikhbu
 
Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaIyens Syeikhbu
 
Achmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkAchmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkIyens Syeikhbu
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahIyens Syeikhbu
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranIyens Syeikhbu
 

More from Iyens Syeikhbu (10)

Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhanVirus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan
 
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
Virus yang merugikan manusia hewan dan tumbuhan 2
 
Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluarga
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Achmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkAchmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkk
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
 
Anggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluargaAnggota kehidupan keluarga
Anggota kehidupan keluarga
 
Achmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkkAchmad h. a. gani, sh dkk
Achmad h. a. gani, sh dkk
 
Perimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerahPerimbangan pusat dan daerah
Perimbangan pusat dan daerah
 
Peran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaranPeran guru dalam pembelajaran
Peran guru dalam pembelajaran
 

Perspektif global

  • 1. PERSPEKTIF GLOBAL 1. IMIGRASI, EMIGRASI DAN PENGUNGSIAN Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi. PBB memperkirakan ada sekitar 190 juta imigran internasional pada tahun 2005, sekitar 3% dari populasi dunia. Sisanya tinggal di negara kelahiran mereka atau negara penerusnya. Walaupun migrasi manusia telah berlangsung selama ribuan tahun, konsep modern imigrasi, khususnya pada abad ke-19, terkait dengan perkembangan negara-bangsa dengan kriteria kewarganegaraan yang jelas, paspor, pengawasan perbatasan permanen, serta hukum kewarganegaraan. Kewarganegaraan dari suatu negara memberikan hak-hak khusus kepada penduduk negara tersebut, sementara para imigran dibatasi oleh hukum imigrasi. Negara-bangsa membuat imigrasi menjadi suatu isu politik; per definisi ia adalah tanah air suatu bangsa yang ditandai oleh kesamaan etnis dan/atau budaya, sedangkan imigran memiliki etnis dan budaya yang berbeda. Hal ini kadang menyebabkan suatu ketegangan sosial, xenofobia, dan konfik identitas nasional pada banyak negara maju. Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain. Ini adalah sama seperti imigrasi tapi dari perspektif negara asal. Gerakan manusia sebelum pembentukan batas-batas politik atau dalam satu negara, disebut migrasi. Ada banyak alasan mengapa orang mungkin memilih untuk beremigrasi. Beberapa adalah untuk alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi atau melarikan diri. Lainnya memiliki alasan pribadi seperti pernikahan. Beberapa orang yang tinggal di negara-negara kaya dengan iklim dingin memilih untuk pindah ke iklim
  • 2. hangat ketika mereka pensiun. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. Pengungsi adalah seseorang atau sekelompok orang yang meninggalkan suatu wilayah guna menghindari suatu bencana atau musibah. Bencana ini dapat berbentuk banjir, tanah longsor, tsunami, kebakaran, dan lain sebagainya yang diakibatkan oleh alam. Dapat pula bencana yang diakibatkan oleh ulah manusia secara langsung. Misalnya perang, kebocoran nuklir, dan ledakan bom. Setiap pengungsi biasanya di tempatkan di sebuah tempat penampungan untuk memudahkan para relawan mengurusi dan menolong mereka. Lama pengungsi berada di sebuah tempat penampungan tidak dapat diprediksi. Tergantung dari kondisi atau situasi itu sendiri. Biasanya pengungsi diurus oleh pemerintah setempat, tapi itu tidak menutup kemungkinan para relawan datang untuk membantu. 2. KEPEMILIKIAN SECARA GLOBAL Menurut Hoopes ( Garsia 1977) mengatakan bahwa pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memehami dan mengatasi adanya ketergantugan global dan keragaman budaya, yang mencangkup hubungan, kejadian, dan kekuatan yang tidak dapat diisikan kedalam batas-batas negara dan budaya. Selanjutnya Hoops, menjelaskan pendidikan global memiliki 3 tujuan yaitu: a. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan mengunakan metode yang memberikan relatifisme budaya. b. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan trntang relatifisme budaya da keutamaan etika. c. Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berfikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai suatu warga negara dan sebagai anggota masyarakat manusia secara keseluruhan.
  • 3. Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan ketrampiln analisis dan evaluasi yang luas. Ketrampilan ini akan membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan antara budaya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan materi yang relefan untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam percaturan kebijakan publik. Oleh karena itu pendidikan global mengaitkan isu global dengan kepentingan lokal. Sedangkan tujuan diberikannya Perspektif Global menurut Marryfield, 1997 ( dalam buku Perspektif Global karangan Prof. Dr. H. Nurshid S dan Drs. Kuswaya W ) adalah :  Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global.  Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya.  Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam pengembangan profesinya. 3. PERSEBARAN KEMAKMURAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI Kemajuan di bidang teknologi informasi telah merubah wajah dunia dan menggeser pemahaman terhadap kekuatan (power) suatu negara sekaligus menunjukan adanya difusi dalam pengertian tersebut. Kekuatan suatu negara tidak lagi dinilai semata-mata dari seberapa besar kekuatan militer atau ekonomi yang dimiliki, tetapi juga tergantung dari penguasaan teknologi informasi. Pada abad ke-21 hampir setiap aktivitas, mulai dari aktivitas personal hingga pemerintahan bertumpu pada penggunaan teknologi informasi. Tidak dapat dipungkiri, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, memberikan manfaat besar bagi kemajuan suatu bangsa. Dalam perkembangannya, kemajuan teknologi informasi telah berdampak pada perubahan hubungan antarbangsa, baik pada masa damai maupun pada masa perang. Melalui pemanfaatan teknologi informasi yang konstruktif, hubungan
  • 4. sosial antarbangsa dapat terselenggara secara langsung dalam waktu relatif singkat dan tanpa hambatan apapun. Melalui teknologi informasi pula, kemajuan ilmu pengetahuan dapat terdistribusi dan tersebar luas di tengah – tengah masyarakat. Indonesia sebagai Negara berkembang semakin dituntut untuk mengikuti arus globalisasi dunia. Manusia dihadapkan dengan berbagai fasilitas dunia menuju kemakmuran. Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang semakin mudah dijumpai. Berbagai fasilitas, kualitas dan manfaat yang ditawarkan oleh teknologi informasi, yaitu memudahkan hidup manusia dalam mengakses berbagai informasi. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Kita ambil contoh saja internet. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. Semua informasi di input kedalamnya. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang.
  • 5. 4. KELAPARAN DAN BAHAN PANGAN Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif lama, biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca. Bahan pangan atau bahan makanan secara umum terbagi menjadi 2 golongan. Pengolongan bahan pangan ini didasarkan pada sumbernya, yaitu bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang disebut bahan pangan nabati dan bahan makanan yang bersumber dari hewan yang disebut bahan pangan hewani. Bencana kelaparan di Indonesia yang terbaru dilaporkan terjadi pada Desember 2005 di Kabupaten Yahukimo, Papua. Indeks Kelaparan Global diterbitkan setiap tahun oleh Lembaga Penelitian Kebijakan Pangan Internasional (IFPRI), Kepedulian Global, dan badan swasta pembangunan Jerman, Welthungerhilfe. Laporan itu menyebutkan tingkat kelaparan di 17 negara mengkhawatirkan, sementara tiga lainnya terdaftar sebagai sangat mengkhawatirkan, yaitu: Burundi, Eritrea, dan Haiti. Meski situasi di dua negara Afrika itu, laporan Indeks itu menyebutkan sub-Sahara Afrika telah membuat kemajuan dalam memberantas kelaparan dalam lima sampai sepuluh tahun terakhir. Asia Selatan, sebaliknya, membuat sedikit kemajuan dalam periode sama, meski dalam dekade 1990-an membuat kemajuan besar. Claudia Ringer, Wakil Direktur Divisi Lingkungan dan Teknologi Produksi IFPRI dan sekaligus penyusun laporan Indeks Kelaparan Global 2012, mengatakan, “Tiga dimensi kelaparan, yaitu, kekurangan gizi, anak dengan berat badan kurang, dan kematian anak, diukur setara.”
  • 6. 5. PERDAMAIAN DAN KEAMANAN Melihat dahsyatnya Perang dunia ke-2 dan banyaknya korban jiwa dalam perang ini, maka beberapa ahli Hubungan Internasional memikirkan suatu ideologi atau perspektif yang bernama perspektif integrasi. Perspektif inilah yang seringnya menjadi acuan terbentuknya organisasi-organisasi Internasional baik kawasan maupun non-kawasan, seperti Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB) atau United Nations (UN). Sebenarnya titik awal daripada PBB sudah dimulai lama dengan terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Liga Bangsa-Bangsa sendiri adalah suatu Organisasi Internasional yang berdiri setelah Paris Peace Conference tahun 1919. Dengan ‘Goal’ atau tujuan: Peniadaan peralatan militer untuk perang; Pencegahan perang melalui keamanan kolektif; Mengatasi ketidaksetujuan atau perdebatan antar negara melalui jalan negosiasi dan diplomasi; dan Meningkatkan kesejahteraan global. Tetapi organisasi ini dianggap ‘mandul’ dalam mencegah agresi yang dilakukan oleh negara Axis Power pada tahun 1930 dimana Perang Dunia ke-2 muncul, dan atas berakhirnya Perang Dunia ke-2 maka muncullah Organisasi Internasional yang serupa yaitu, Perserikatan Bangsa-Bangsa itu sendiri. Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan pada tahun 1945 akhirnya terbentuk setelah ditandatanganinya Piagam PBB atau UN Charter, oleh 51 negara. Dan inilah pengganti Liga Bangsa-Bangsa yang ada pada tahun 1919. Pendiri PBB sendiri adalah negara-negara pemenang Perang Dunia ke-2 yaitu, negara aliansi, Allied Powers. Harapan negara-negara pendiri tersebut adalah untuk mencegah pecahnya Perang Dunia, seperti Perang Dunia ke-2, yaitu Perang Dunia ke-3. Untuk masalah perdamaian maupun keamanan Internasional, seharusnya ada tolak ukur yang jelas. Seharusnya ada negara yang lebih bernurani sebagai pemegang hak Veto. Seharusnya ada pemikiran yang lebih ekstrim dari sekedar perspektif integrasi. Karena konsep awal perspektif integrasi adalah integritas negara-negara yang kemudian merujuk kepada terciptanya suatu integritas negara-negara, baik region seperti Uni Eropa dan ASEAN, bahkan yang lebih tinggi seperti PBB. Tapi itu semua, pada
  • 7. kenyataannya sedikit banyak terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan tertentu didalamnya, dan status quo bermain lebih kuat. Seperti, jika kalah pasti tergeser. PBB sebagai Organisasi tingkat dunia yang menyokong perdamaian dan keamanan serta mencegah Perang Dunia kembali bergejolak, sebenarnya masih terlalu muda untuk cita-cita yang demikian. Karena perdamaian dan keamanan adalah esensi yang sulit dicapai. Bayangkan saja 50.000.000 jiwa binasa dalam Perang Dunia ke-2, hanya untuk semua yang telah tercapai kini. Kalau boleh dinilai, disatu sisi PBB kalah, dan disisi lain PBB rasanya seakan tidak ada. Dia butuh reformasi tanpa campur tangan negara-negara dengan kepentingan yang dapat menodai cita-cita dan tujuan utama PBB sebagai ikon perdamaian dan keamanan Internasional. 6. PRASANGKA DAN DISKRIMINASI Prasangka itu sikap yang negatif terhadaf sesuatu. Walaupun prasangka dapat juga dalam pengertian positif. Tidak sedikit orang-orang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Faktor lingkungan pun dapat menimbulkan prasangka Prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan jelas. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Diskriminasi menunjuk kepada suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari-hari sikap berprasangka dan diskriminasi seolah-olah menyatu, tidak dapat dipisahkan. Seorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya. Walaupun begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatif tanpa berlatar belakang pada suatu prasangka. Demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat saja berperilaku tidak diskriminatif.
  • 8. Sikap berprasanka jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada pengalaman atau apa yang di dengar. Labih-lebih lagi bila sikap berprasangka itu muncul dari jalan pikiran sepintas. Apabila muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, atau terhadap suatu suku bangsa, bisa jadi akan menimbulkan pertentangan-pertentangan sosial yang lebih luas.