Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih perlu dibuktikan. Hipotesis berfungsi untuk menguji teori, memberi gagasan baru, dan memperluas pengetahuan. Ada tiga jenis pengujian hipotesis yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Langkah-langkah pengujian hipotesis meliputi merumuskan hipotesis, menentukan taraf nyata, kriteria pengujian, nilai uji statistik, dan kesimpul
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
MENGUJI_HIPOTESIS
1.
2. Latar belakang
Penelitian Dugaan Awal
Merumuskan Dugaan
Jawaban Sementara (Hipotesis)
Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dan fungsi hipotesis?
2. Kekeliruan apakah yang terjadi dalam pengujian hipotesis?
3. Bagaimanakah langkah-langkah pengujian hipotesis sehingga dapat
ditarik sebuah kesimpulan?
4. Apa saja Jenis-jenis pengujian hipotesis dan bagaimana cara
mengujinya?
3. 1. Pengertian Dan Fungsi
Hipotesis
Hipotesis berasal dari Yunani, yang dibagi menjadi dua suku
kata, yaitu ”hupo” (sementara) dan ”thesis (pernyataan atau
teori),
Fungsi Hipotesis
• untuk menguji kebenaran suatu teori
• memberikan gagasan baru untuk mengembangkan
suatu teori dan
• memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu
gejala yang sedang dipelajari
4. 2. Kekeliruan yang terjadi dalam
Hipotesis
Kekeliruan tipe I : menolak hipotesis yang seharusnya diterima. (α)
Kekeliruan tipe II : menerima hipotesis yang seharusnya di tolak. (β)
Ketika merencanakan suatu penelitian dalam rangka
pengujian hipotesis, jelas kiranya bahwa kedua tipe
kekeliruan itu harus dibuat sekecil mungkin. Agar
penelitian dapat dilakukan maka kedua tipe kekeliruan itu
kita nyatakan dalam peluang. Peluang membuat
kekeliruan tipe I biasa dinyatakan dengan dan peluang
membuat kekeliruan tipe II dinyatakan dengan .
5. 3. Jenis – jenis Pengujian
Hipotesis
1. Pengujian hipotesis deskriptif
Contoh : 5% warga Kota Malang positif terkena HIV
AIDS, 40% orangtua siswa SMA Negeri 8 Malang
adalah pedagang, dll
2. Pengujian hipotesis komparatif
Contoh: ada perbedaan kemampuan memahami konsep
matematika antara lulusan pondok pesantren X dengan lulusan
SMA X, terdapat perbedaan yang nyata antara kedua daerah
terhadap pemilihan calon gubernur Joko Widodo, dll
3. Pengujian hipotesis asosiatif
Contoh: ada pengaruh penerapan pendekatan problem posing dengan
pendekatan ekspositori terhadap hasil belajar siswa pada materi sisi
lengkung, ada hubungan antara tingkat kerajinan mahasiswa dengan
nilai yang diperoleh, dll.
6. 4. Langkah-langkah Pengujian Hipotesis
1 Pengujian hipotesis
a. Hipotesis penelitian
b. Hipotesis operasional
c. Hipotesis statistik
2 Menentukan taraf nyata
3
4
5
Menentukan kriteria pengujian
Menentukan nilai uji
statistik
Membuat kesimpulan
7. 5. Cara Menguji Hipotesis
a.
• Menguji Hipotesis rata-rata
b.
• Menguji Hipotesis proporsi
c.
• Menguji Hipotesis varians
2
10. Uji dua
pihak
Menguji
Hipotesis
proporsi
Uji satu
pihak
Keterangan :
= proporsi suatu kejadian
0 = nilai proporsi yang sudah diketahui
x/n = proporsi sampel
n = banyak sampel
11.
12. Contoh soal
Pengusaha lampu pijar A mengatakan bahwa lampunya bisa
tahan pakai sekitar 800 jam. Akhir – akhir ini timbul dugaan
bahwa masa pakai lampu itu telah berubah. Untuk menentukan
hal ini, dilakukan penelitian dengan jalan menguji 50 lampu.
Ternyata rata-ratanya 792 jam. Dari pengalaman, diketahui
bahwa simpangan baku masa hidup lampu 60 jam. Selidikilah
dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas lampu itu sudah
berubah atau belum?
Jawab:
Hipotesis penelitian adalah “kualitas lampu mengalami perubahan”
Hipotesis statistik :
Ho : = 800 jam, berarti lampu itu masa pakainya sekitar 800 jam
H1 : ≠ 800 jam, berarti kualitas lampu telah berubah dan bukan 800 jam
lagi.
Taraf nyata : 0,05
Kriteria pengujian :
uji dua pihak, dengan daerah z hitung terletak antara -1,96 dan 1,96
Nilai uji statistik, menggunakan statistik z :
13. -1,96 1,96
z hitung = -0,94.
Karena z hitung berada di daerah penerimaan H0, maka H0 diterima.
Kesimpulan : dengan menggunakan taraf nyata 0,05, penelitian
memperlihatkan bahwa memang masa pakai lampu masih sekitar 800
jam dengan kata lain kualitas lampu belum berubah.
14. KESIMPULAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Fungsi Hipotesis adalah untuk menguji kebenaran suatu teori,
memberikan gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori dan
memperluas pengetahuan peneliti mengenai suatu gejala yang sedang
dipelajari.
Jenis-jenis pengujian hipotesis berdasarkan permasalahan yang terjadi
adalah pengujian hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif.
Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah pertama merumuskan
hipotesis kemudian menentukan taraf nyata, menentukan kriteria pengujian,
menentukan nilai uji statistik, dan terakhir membuat kesimpulan.
Cara menguji hipotesis rata-rata yang parameter simpangan baku
diketahui menggunakan uji statistik z, sedangkan untuk simpangan baku
tidak diketahui menggunakan uji statistik t. Cara menguji hipotesis proporsi
menggunakan uji statistik z. Sedangkan cara menguji hipotesis varians
menggunakan uji statistik chi-kuadrat (X2).
15. SARAN
Bagi pembaca agar memahami benar apa permasalahan yang
terjadi dan teori pendukung sebagai langkah untuk
menentukan solusi yang nantinya akan terangkum dalam
sebuah jawaban sementara atau sering disebut dengan
hipotesis.
Penentuan taraf signifikan sangat dipengaruhi oleh tingkat
keberanian peneliti dalam menguji hipotesis dan memiliki
pengaruh yang besar terhadap daerah penerimaan dan daerah
penolakan hipotesis sehingga penting untuk di pikirkan
matang-matang sebelum menggunakannya.
Bagi pembaca agar memahami benar hipotesis penelitian
(hipotesis kerja) yang digunakan dan menggunakan bahasa
yang mudah untuk dioperasionalisasikan sehingga dapat
dibuat hipotesis statistiknya.
Bagi pembaca agar memperhatikan uji statistik yang
digunakan, uji statistik yang tepat akan menghasilkan
kesimpulan yang tepat.