Dokumen tersebut membahas tentang pengambilan keputusan etis dalam praktik keperawatan. Terdapat beberapa komponen yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan etis seperti etika, situasi kontekstual, dan interaksi sosial. Dokumen juga menjelaskan teori dasar pembuatan keputusan etis serta prinsip-prinsip seperti otonomi, kebaikan, non-malefisience, keadilan, kejujuran, dan
2. ILUSTRASI KASUS
Ners Ayu bertugas di ruang Bedah, Pada suatu
shift ners Ayu mendapatkan tugas merawat
pasien Tn. B yang tidak sadar akibat
kecelakaan. Tn. B, isteri dan dua anaknya
mengalami kecelakaan yang mengakibatkan
Tn. B tidak sadar selama 3 hari, sedangkan
anak dan isterinya meninggal dunia saat
kejadian. Pada saat pulih dari sadarnya Tn. B
menayakan tentang keadaan isteri dan anaknya.
Pada saat tersebut ners Ayu harus bersikap
empati sehingga bisa memberikan jawaban
yang benefisien, dan mal-efisience dengan
tetap menjaga kejujuran, moral right, justice serta
nilai-nilai pasien.
Jawaban apa yang harus diberikan Ners Ayu
terhadap Tn. B?
5. KOMPONEN SITUASI
KONTEKSTUAL
Terdiri atas:
1. Pertimbangan politik
2. Pertimbangan legal
3. Kebijakan institusi
4. Sumberdaya yang ada
5. Aspek temporal
6. Intervensi dan pilihan pelayanan kesehatan
6. KOMPONEN INTERAKSI
SOSIAL
Terdiri atas:
1. Klien dan orang yang berarti
2. Tim kesehatan
3. Arti personal
4. Peran
5. Aspek interpersonal
6. Pola komunikasi
7. Norma Budaya
7. TEORI DASAR PEMBUATAN
KEPUTUSAN ETIS:
Merupakan penuntun u/ membuat keputusan
etis bila terjadi konflik dalam praktik
keperawatan profesional (Fry, 1991).
Terbagi menjadi 2 teori scr garis besar:
1. Teori Teleologi
2. Teori Deontologi
8. TEORI TELEOLOGI
Suatu doktrin yg menjelaskan fenomena berdasarkan
akibat yg dihasilkan atau konsekuensi yg dpt tjd.
Menekankan pd hasil akhir dgn kebaikan maksimal dan
ketidakbaikan sekecil mungkin.
Contoh: Bayi cacat lebih baik diizinkan meninggal dari
pada jadi beban masyarakat.
9. TEORI DEONTOLOGI
Berprinsip pada aksi atau tindakannya, benar
salahnya tindakan tidak ditentukan oleh hasil
akhir suatu tindakan tetapi pada nilai moralnya.
Contoh: Perawat menolak melakukan tindakan
abortus krn keyakinan agamanya meskipun
tindakan abortus tsb untuk menolong nyawa ibu
bayi tsb.
10. PRINSIP DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS:
Otonomi
Kebaikan (beneficence)
Non- Malefisience (sedikit resiko)
Keadilan (Justice)
Kejujuran (veracity)
Ketaatan (fidelity)
11. OTONOMI
Berarti setiap individu bebas untuk menentukan
tindakan atau rencana yg akan mereka pilih.
Metode penting yg perlu diperhatikan dalam
menghargai otonomi ini adalah Informed Consent
12. INFORMED CONSENT
Informed:
Penyampaian ide dan isi penting dari peneliti
kepada calon subjek.
Consent:
Persetujuan dari calon subjek untuk berperan
serta dalam penelitian sebagai subjek yg diperoleh
setelah memahami semua informasi penting.
13. KEBAIKAN
(BENEFISIEN)
Adalah tanggung jawab untuk
melakukan kebaikan yang
menguntungkan klien dan menghindari
perbuatan merugikan dan
membahayakan klien.
Perawat diwajibkan melaksanakan
tindakan yg bermanfaat bagi klien.
Contoh : Pwt menasihati klien u/
melakukan lat fisik u/ kes scr
umum, tetapi tidak seharusnya bila kx
dlm kondisi resti serangan jantung.
14. KEADILAN (JUSTICE)
Prinsip ini menempatkan perlakuan
seseorang sesuai dengan derajat
kesehatannya atau sesuai dengan
kebutuhannya.
Contoh: Pada saat perawat sdg
bertugas sendirian dan ada klien yg
baru masuk bersamaan, maka pwt
harus mampu mempertimbangkan
mana yg harus mdpt pertolongan
lebih dahulu sesuai prinsip keadilan.
15. KEJUJURAN (VERACITY)
Menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak
berbohong.
Kejujuran harus dimiliki perawat dalam
membina hubungan saling percaya dengan
klien.
Klien harus selalu diikut sertakan dalam
perawatan mereka sendiri, bagaimanapun
sulitnya hal tsb.
16. KETAATAN (FIDELITY)
Tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu
kesepakatan.
Tanggung jawab dalam konteks hubungan
perawat klien meliputi:
Tanggung jawab menjaga janji.
Mempertahnkan konfidensi.
Mempertahankan kepedulian dan perhatian.
17. METODELOGI DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS (POTTER & PERRY 2005)
• Menunjukkan maksud baik.
• Setiap diskusi/komunikasi tentang masalah
etis harus dimulai dengan kepercayaan dan
menghindari permusuhan.
• Mengidentifikasi semua orang penting.
Mis: Keluarga, dokter, perawat, kepentingan
masyarakat dan institusi.
18. • Mengumpulkan informasi yg relevan, meliputi:
data pilihan klien, sistem keluarga, diagnosa &
prognosa medis, pertimbangan sosial, dan
dukungan sosial.
• Mengidentifikasi prinsif etis yg penting.
Kaji nilai-nilai yg ada dlm dilema etis tsb shg
pencarian solusi yg menghalangi norma/nilai
akan lebih mudah.
19. • Mengumpulkan tindakan alternatif.
• Berikan kebebasan untuk menentukan pilihan
masuk akal yang dapat melindungi nilai
kemanusiaan yg penting pada org-org yg
terlibat.
• Melakukan tindakan
• Melakukan tindakan terpilih.
20. KONSEP MORAL DALAM
PRAKTIK KEPERAWATAN
• Advokasi
Pwt harus meghargai klien sbg indvidu yg
memiliki berbagai karakteristik.
• Resposibilitas (tanggung jawab)
• Akuntabilitas(tanggung gugat)
• Loyalitas
• Empati, peduli, hub timbal balik thd pihak
yg berhub secara prof dgn pwt.