1. Pengamatan& Cara Melakukan
• Perlumempertimbangkan setting-nya
• Melakukanpencatatanapayang terjadi padasettingdengancermatdanakurat,
• Menyaksikanapayangterjadi denganteliti
• Memberikankesanatasapa yangdiamati sesuai dengankemampuanpanca inderakita
Cara:
• Denganterlibatsecarapenuh(fullparticipation) dalammengamati realitasosial dankehidupan
obyekyangditeliti,sehinggayangdiamati tidakmengetahuibilasedangdiamati.
• Semi terlibat,kadangikutsecaraaktif kadangtidak(peneliti nampakperannyasebagai
pengamat),sehinggapengamatmenyesuaikandengankondisi obyekyangdiamati agartetap
pekapada obyekyangdiamatinya.
• Pengamat berperansangatsekunderdalampartisipasinya.
• Pengamatanyangdilakukandari luar“pagar”.
Permasalahan Dalam Pengamatan
Pengamatmendapatpengalamanlangsungdari obJek/subjek
Dapat merekamlangsungperistiwayangterjadi
Dapat atau mampumengamati yangdisembunyikanolehsubjek
Pengamatmampumelontarkantopikyangtidakdisukai olehsubjek
Kelemahan/Kekurangan
Pengamatbisajadi pengganggu
Permaasalahanpriibadi sulitdisembunyikanKemampuansebagai peelitii dapatteruji
Seringkali dianggapsebagai pemantikmasalah
TeknikMerekamData
Penggunaancatatankhusus/bukuhariankhususyangdapatmenunjukkanbedaantara
rekamandata dengancatatan refleksi/pendapat,dugaan,kesandanprasangka
pengamat.
Penggunaanalatperekamdanperlu dipilahkandenganmemberi kode,antaralain:
tanggal,lokasi,informan,danwaktu.
Pertanyaandilakukandengan“icebreaker”dan penjajakan(tidak to thepoint).
2. Wawancara
• Wawancara terstruktur:
– Menggunakanpanduanmeski tidakharusrigid
– Menyesuaikandengansituasi dankondisi.
• Wawancara tidak terstruktur:
– Langsungmenyesuaikandengansuasanalapangan
– Memperdalamjawabanmenarikyangterkaitlangsungdengansubstansi/topik
• Wawancara Personal/individual:
– Mampu memahami psikologi informan
• Wawancara kelompok(FGD):
– Memilihinformanyangrepresentatif
• Wawancara menggunakanmedia:telepon,e-mail,face bookdst
PermasalahanDalamWawancara
Keunggulan/Kelebihan
1. Tidak perlu melakukan pengalaman secara langsung pada objek/subjek
2. Dapat memberikan informasi yang lebih leluasa tanpa diganggu yang lain
3. Pengamat mampu mengendalikan laur tanya jawab
Kelemahan/Kekurangan
Informasi bisa tidak murni atau tidak sesuai dengan kenyataan (ada pembiasan)
Bukan suasana yang alamiah
Tidak setiap informan memiliki kemampuan artikulasi dan persepsi
• Dokumentasi Publik:
– Dokumen makalah
– Surat kabar/media
• Dokumentasi Person/Privat:
– Catatan harian (dairy)
– Surat menyurat
Audio – Visual
• Foto:
3. – Obyek seni dan lainnya.
– Surat kabar/media
• Video:
– Film
– Sofware lainnya
STUDI KASUS: KUALITATIF
• Menurut pandangan Creswell:
Paradigma kualitatif didefinisikan sebagai: “Suatu proses penelitian untuk memahami
masalah-masalah manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran menyeluruh dan
kompleksyangdisajikandengankata-kata,melaporkanpandanganterinci yangdiperolehdari
para sumber informasi, serta dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah.”
Ciri-Ciri Kualitatif:
1. Penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan konteks dan setting apa
adanya atau alamiah(naturalistic),bukanmelakukaneksperimenyangdikontrol
secara ketat atau memanipulasi variabel.
2. Penelitiankualitatif bertujuanuntuk mendapatkanpemahamanyangmendalam
tentang masalah-masalah manusia dan sosial dengan menginterpretasikan
bagaimanasubjekmemperolehmaknadari lingkungansekelilingdanbagaimana
makna tersebutmempengaruhiperilakumereka,bukanmendeskripsikanbagian
permukaandari suaturealitasseperti yangdilakukanpeneliti kuantitatif dengan
positivismenya.
3. penelitibisamendapatkanpemahamanmendalambagaimanasubjekmemaknai
realitas dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku subjek.
4. Peneliti menggunakan teknik pengumpulandata tidak terbatas pada observasi
danwawancarasaja,tetapi jugadokumen,riwayathidupsubjek,karya-karyatulis
subjek, publikasi teks, dan lain-lain.
5. Penelitian kualitatif justru menggali nilai yang terkandung dari suatu perilaku.
6. Penelitian kualitatif bersifat fleksibel, tidak terpaku pada konsep, fokus, teknik
pengumpulan data yang direncanakan pada awal penelitian, tetapi dpt berubah
di lapangan mengikuti situasi & perkembangan penelitian.
Kualitatif: STUDI KASUS
• Stake menjelaskanbahwapeneliti kasusmencari tahutentang apayangbersifatumumdanapa
yang bersifat khusus dari kasus tersebut, tetapi hasil akhir dari kasus tersebut biasanya
menampilkan sesuatu yang unik meliputi:
4. Hakikat suatu kasus
Latar belakang sejarah kasus tersebut
Latar (setting) fisik
Konteks-konteks lainnya, termasuk ekonomi, politik, hukum, dan estetika
Kasus lainnya bilamana kasus tersebut berkaitan dengan kasus yang dipelajari
Informan-informan dipilih dari orang-orang yang mengetahui kasus ini
Tipe studi kasus
Studi kasus intrinsik (intrinsic case study), apabila kasus yang dipelajari
secara mendalam mengandung hal-hal yang menarik untuk dipelajari
berasal dari kasus itu sendiri, atau dapat dikatakan mengandung minat
intrinsik (intrinsic interest).
Studi kasus intrumental (intrumental case study), apabila kasus yang
dipelajari secara mendalam karena hasilnya akan dipergunakan untuk
memperbaiki atau menyempurnakan teori yang telah ada atau untuk
menyusun teori baru. Hal ini dapat dikatakan studi kasus instrumental,
minat untuk mempelajarinya berada di luar kasusnya atau minat
eksternal (external interest).
Studi kasus kolektif(collectivecase study),apabilakasusyang dipelajari
secara mendalam merupakan beberapa (kelompok) kasus, walaupun
masing-masing kasus individual dalam kelompok itu dipelajari, dengan
maksud untuk mendapatkan karakteristik umum, karena setiap kasus
mempunyai ciri tersendiri yang bervariasi.
Kelebihan dan Kelemahan Studi Kasus
Kelebihan
• Studi kasusmampumengungkaphal-hal yangspesifik,unikdanhal-halyangamat
mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi yang lain. Studi kasus mampu
mengungkapmakna di balik fenomena dalam kondisi apa adanya atau natural.
• Studi kasustidaksekedarmemberi laporanfaktual,tetapijugamemberi nuansa,
suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang
menjadi bahanstudi yang tidak dapat ditangkapolehpenelitiankuantitatif yang
sangat ketat.
Kelemahan
5. Dari kacamata penelitiankuantitatif, studi kasus dipersoalkan dari segi validitas,
reliabilitas dan generalisasi. Namun studi kasus yang sifatnya unik dan kualitatif tidak dapat diukur
dengan parameter yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk mencari
generalisasi.
PENGUMPULAN DATA & ANALISA KUALITATIF: PENELITIAN LAPANGAN
• Disebut juga etnografi atau observasi partisipatif
• Peneliti secaralangsungmengobservasi danberpartisipasi dalamsettingsosial skalakecil dalam
suatu waktu tertentu dan dalam budaya setempat peneliti.
• Interaksi dengan “real people” dalam situasi natural
• Belajartentangoranglain:riwayathidupnya,hobi danminatnya,kebiasaannya,harapannya,rasa
takutnya, dan mimpi-mimpinya
• Menyenangkan (bertemu dengan orang baru, mengembangkan hubungan, menemukan
lingkungan sosial baru) sekaligus menghabiskan waktu, melelahkan secara emosional, dan
terkadang berbahaya secara fisik.
• Cocok digunakan ketika pertanyaan penelitian meliputi: belajar tentang, memahami, atau
menggambarkan kelompok interaksi individu.
• How do people do Y in the social world?
• What is the social world of X like?
• Bisa digunakan juga ketika metode lain (survei, eksperimen) tidak praktis digunakan (contoh,
mempelajari gang jalanan)
• Mempelajari orang dalam suatu lokasi atau setting, digunakan untuk mempelajari suatu
komunitas.
• Mempelajari orang dalam suatu lokasi atau setting, digunakan untuk mempelajari suatu
komunitas.
• Mengeksplorasi setting sosial, subkultur, atau aspek dalam kehidupan sosial.
• Ada 2 perluasan dari penelitian lapangan:
– Ethnography
• Berasal dari antropologi budaya
• Menggambarkan budaya dan memahami cara hidup lain dari sudut pandang
orang setempat
– Ethnomethodology
6. • Mempelajari common sense, dengan menganalisis bahasa, termasuktanda jeda
dan konteks bicara.
• Melibatkananalisisyangsangatdetail(contoh:transkripdari percakapanpendek
atau videotape dari interaksi sosial)
Apa yang dilakukan peneliti lapangan?
• Mengobservasi peristiwa dan aktivitas sehari-hari
• Terlibat langsung denganorang yang dipelajari dan secara pribadi mengalami proseskehidupan
sosial dalam setting lapangan.
• Memperoleh sudut pandang warga setempat (insider) sementara mempertahankan perspektif
analitis atau mengambil jarak sebagai orang luar.
• Menggunakan berbagai teknik dan keterampilan sosial secara fleksibel sesuai dengan tuntutan
situasi
• Menghasilkan data dalam bentuk catatan tertulis, diagram, peta, atau gambar agar dapat
menyajikan gambaran yang sangat detail.
• Meninjau situasi secara holistik (as a whole unit, not in pieces) dan secara individual dalam
konteks sosial mereka.
• Memahami dan mengembangkan empati terhadap warga setempat, dan tidak hanya merekam
fakta obyektif secara “dingin”
• Memperhatikan aspek budaya eksplisit dan implisit
• Mengobservasi proses sosial yang sedang berlangsung tanpa merasa marah, terganggu, atau
memasukkan sudut pandang orang luar
• Mampu menanggulangi strespribadi,ketidakpastian,dilemaetis,dan ambiguitas tingkat tinggi.
Langkah-langkah dalam penelitian lapangan:
• Mempersiapkandirisendiri,membacaliteratur,danmelakukan defocus (memperluaspandangan
terhadap situasi, orang, atau setting; tidak berfokus secara eksklusif pada peran peneliti)
• Memilih lapangan penelitian dan mendapatkan akses ke dalamnya
– SITE = context in which events or activities occur, a social definedterritory with shifting
boundaries.
– 3 faktor: kekayaan data, unfamiliarity, suitability
• Memasuki lapangan penelitian dan membangun hubungan sosial dengan kelompok setempat
– Perlu perencanaan tindakan, negosiasi akses dan hubungan dengan anggota kelompok,
danmemutuskanbagaimanamembukadiritentangpenelitiankepadaanggotakelompok
atau penjaga pintu (pemegang otoritas formal/informal yang mengontrol akses ke
wilayah tertentu)
7. – Membangun rapport:
– Charm and trust
– Freeze out
– understanding
– Mengadopsi peran sosial, mempelajari faktor penghambat (stress, ketidakmampuan),
dan mempertahankanhubungandengananggotakelompoksetempat(hubungansosial,
menghadapi dan menyelesaikan konflik, menunjukkan ketertarikan)
– Mengamati, mendengarkan, dan memastikan kualitas data
• Listening = mendengarkan secara hati-hati frase, aksen, dan tata bahasa yang
keliru, mendengarkan apa yang dikatakan dan bagaimana diucapkannya.
• Argot = simbol atau terminologi pada suatu komunitas
– Jenis-jenis catatan lapangan:
• Jotted notes: short, temporary memory triggers, such as words, phrases, or
drawings taken inconspicuously, often scribbled on any convenient item (di
kertas tissue, di kertas koran, dsb.)
• Direct observation notes
• Researcher inferences notes
• Analytic notes
• Personal notes
• Peta dan diagram
• Pencatatan mekanis
• Catatan wawancara
Kualitas data:
• Reliabilitas:
– Internal consistency: apakah data secara gamblang memaparkan segala hal tentang
situasi atau individu (do the pieces fit together into a coherent picture?)
– External consistency: dilakukan dengan memverifikasi atau melakukan cross-checking
observation dengan orang lain, sumber data divergen (does it all fit into the overall
context?)
• Validity:
– Ecological validity: the degree to which the social world described by a researcher
matches the world of members.
8. – Natural history: a detailed description of how the project was conducted.
– Member validation, occurs when a researcher takes fieldresults back to members,who
judge their adequacy.
– Competent insider performance: ability of a nonmember to interact effectively as a
member or pass as one.
– Mulai menganalisis data dan melahirkan serta mengevaluasi hipotesis kerja
– Berfokus pada aspek spesifik dari setting dan menggunakan sampling teoretis
– Menyelenggarakan wawancara lapangan dengan informan dari kelompok setempat
• Field interview
• Life history: (life story or biographical interview) adalah tipe spesial dari
field interview.
– Melepaskan keterikatan dan meninggalkan setting secara fisik
– Menyelesaikan analisis dan menulis laporan penelitian
Historical comparative research
• Cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan:
– Bagaimana perubahan besar terjadi dalam masyarakat?
– Hal mendasar apa yang umum terjadi pada kebanyakan masyarakat?
– Mengapa perjanjian sosial berbentuk tertentu dalam suatu masyarakat, tetapi tidak
dalam masyarakat lain?
• Juga cocok untuk:
– membandingkanfaktor sosial yang mengakibatkan suatu hal tertentu (contoh: perang
sipil)
– Membandingkan keseluruhan sistem sosial untuk mengamati apa yang umum lintas
masyarakat dan apa yang unik, serta untuk mempelajari perubahan masyarakat jangka
panjang.
– model after most of the evidence is in.
– Writing a reportLangkah-langkah proyek penelitian H-C:
– Konseptualisasi object of inquiry
– Locating evidence: dengan cara melakukan kerja kepustakaan.
– Evaluating quality of evidence
– Organizing evidence
9. – Synthesizing: refines concepts and moves toward a general explanatory
• Tipe-tipe bukti historis:
– sumberprimer:surat,diary,suratkabar, film, novel,potongankain,foto,dll dari mereka
yang hidup di masa lalu.
– Sumbersekunder:tulisandari sejarahwanyangtelahmenghabiskanbanyakwaktuuntuk
mempelajari sumber primer
– Running records: file atau dokumen statistik yang dibuat oleh organisasi tertentu
– Recollection: kata-kata atau tulisan seseorang tentang masa lalunya atau pengalaman
yang didasarkan pada ingatan seseorang.
– Tipe-tipe penelitian komparatif:
– Metode komparatif: melihat persamaan dan perbedaan antar unit.
– 4 tipe:
– Case-study comparative research: compare particular societies or cultural units, not to
make broad generalization
– Cultural contextresearch:studycasesthat are surrogates for types of societies or units
– Cross national research: measure variables across many nations
– Transnational research:researcherusesamutinational unitandfocusesonthe relations
among blocs of nations as units
• Tipe-tipe penelitian komparatif:
– Metode komparatif: melihat persamaan dan perbedaan antar unit.
– 4 tipe:
• Case-study comparative research: compare particular societies or cultural units,
not to make broad generalization
• Cultural contextresearch:studycasesthatare surrogatesfortypesof societiesor
units
• Cross national research: measure variables across many nations
• Transnational research: researcher uses a mutinational unit and focuses on the
relations among blocs of nations as units
Analisis data kualitatif
• Pembentukan konsep: bagian integral dari analisis data dan dimulai sejak pengumpulan data.
– Organisasi datake dalamkategoriberdasarkantema,konsep,ataubentuk-bentukserupa.
10. – Konseptualisasi: Mengembangkan konsep baru, memformulasikan definisi konseptual,
dan memeriksa hubungan antar konsep.
– Coding:
• Open coding: dilakukan segera setelah mengumpulkan data; difokuskan pada
data aktual dan menentukan label kode untuk tema-tema.
• Axial coding: peneliti mulai mengorganisasikan serangkaian kode awal atau
konsepterdahulu.(mempertanyakansebabakibat,kondisi daninteraksi,strategi
dan proses, dan mencari kategori atau konsep yang dapat dikelompokkan)
• Selective coding: scanning data and previous codes.
– Analyticmemowriting:catatanataudiskusipemikirandanide tentangprosescodingyang
ditulis peneliti untuk dirinya sendiri.
– Berbagai metode analisis data:
– Successive approximation
– Illustrative method
– Analytic comparison
– Method of agreement
– Method of difference
– Domain analysis
– Ideal types
– Event structure analysis
– Teknik lain:
– Network analysis
– Time allocation analysis
– Flowchart and time sequence
–