SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Download to read offline
DAFTAR ISI



Daftar Isi …………………………………………………………………...............                                                                        i
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………................                                                                     1
              A. Latar Belakang....………………………………………................                                                         1
              B. Gambaran Umum SPAN dan SAKTI.......................................                                       2
                 1. Latar Belakang Strategis SPAN..........................................                                2
                 2. Visi dan Misi SPAN...............................................................                      4
                 3. Keunggulan SPAN..............................................................                          5
                 4. Pilar pada Pengembangan SPAN .................................                                         5
                 5. SAKTI...................................................................................               7
BAB II Proses Bisnis SPAN…………...........................................................                              9
              A.    Manajemen DIPA............................................................                             9
                    1. Pengertian dan Konsep Dasar..........................................                               9
                    2. Proses Bisnis Manajemen Komitmen.................................                                   9
              B.    Manajemen Komitmen............................................................                        11
                    3. Pengertian dan Konsep Dasar..........................................                              11
                    4. Proses Bisnis Manajemen Komitmen.................................                                  12
              C.    Manajemen Pembayaran.......................................................                           18
                    1. Pengertian dan Konsep Dasar...........................................                             18
                    2. Proses Bisnis Manajemen Pembayaran.............................                                    19
              D.    Manajemen Penerimaan.........................................................                         24
                    1. Pengertian dan Konsep Dasar............................................                            24
                    2. Proses Bisnis Manajemen Penerimaan...............................                                  27
              E.    Manajemen Kas........................................................................                 29
                    1. Pengertian dan Konsep Dasar...........................................                             29
                    2. Proses Bisnis Manajemen Kas..............................................                          30
               F.   Manajemen Pelaporan............................................................                       32
                    1. Pengertian dan Konsep Dasar............................................                            32
                    2. Proses Bisnis Manajemen Pelaporan..................................                                33
         G. SAKTI ...........................................................................................             41
               1. Ruang Lingkup SAKTI ............................................................                        41
               2. Koneksitas SPAN – SAKTI .......................................................                         42
BAB III Teknologi dan Informasi SPAN..........................................................                            44
BAB IV Penutup .............................................................................................              47
REFERENSI .........................................................................................................       48




                                                                                 Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   1
BAB I
                                PENDAHULUAN
3.8.1. Latar Belakang


      Pemerintah melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2003
Tanggal 9 Juni 2003, melaksanakan proses transformasi menuju e-government.
Untuk mewujudkan terbentuknya e-government di lingkup Kementerian Keuangan
dan   memungkinkan      tercapainya    profesionalitas     dan     kualitas     pengelolaan
keuangan     negara,     maka    pemerintah       melaksanakan            sebuah         proyek
penyempurnaan manajemen keuangan dan administrasi penerimaan pemerintah
(Government Financial Management and Revenue Administration Project atau
GFMRAP) yang meliputi 4 bidang besar, yaitu Public Financial Management,
Revenue Administration, Governance and Accountability dan Project Governance
and Implementation.
      Dalam bidang Public Financial Management, perubahan yang
terbesar adalah dalam hal budget and treasury modernization dimana
bentuk riilnya adalah dengan adanya implementasi SPAN.                        SPAN adalah
komponen terbesar GFMRAP dan selanjutnya akan menjadi pondasi untuk
reformasi    PFM      (Public   Financial      Management).                   SPAN           akan
diimplementasikan menggunakan Treasury Reference Model (TRM) sebagai
dasar atau acuan, dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan khas Indonesia.
Sebagai     pondasi     PFM,    SPAN    akan      memfasilitasi          arah       kebijakan
penganggaran, mensuport pertanggungjawaban dari                          para pengguna
anggaran,     meningkatkan       efisiensi    pengelolaan              perbendaharaan,
memfasilitasi reformasi akuntansi dan pelaporan, mengurangi                                  biaya
pinjaman dan memperkuat keamanan dan kredibilitas data keuangan.
Pada dasarnya, SPAN adalah bagian dari IFMIS                    ( Integrated Financial
Management Information System).               Diharapkan pengembangan SPAN
merupakan langkah awal menuju implementasi IFMIS.                       IFMIS merupakan
paket pengelolaan keuangan yang terintegrasi dan terkomputerisasi yang
dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam
pengelolaan keuangan negara. IFMIS terdiri dari beberapa unsur dimana
terdapat perbedaan antara satu negara dengan negara lainnya.

                                               Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN       2
(1)    Gambaran Umum SPAN dan SAKTI
1. Latar Belakang Strategis SPAN
                   Pemerintah melalui Kementerian Keuangan melakukan Reformasi
            Manajemen Keuangan Negara (Government Financial Management
            Reform), langkah awal adalah dengan melakukan kerja sama dengan
            Bank Dunia melalui program Government Financial Management and
            Revenue Administration Project (GFMRAP). Tujuan dari program GFMRAP
            adalah untuk memperkuat efisiensi dan integritas dalam manajemen
            keuangan publik dan administrasi pendapatan, terutama melalui
            penguatan tatakelola, akuntabilitas dan transparansi.
          SPAN merupakan sub-program dari program reformasi keuangan publik
   terbesar dalam sejarah di Indonesia yakni Government Financial Management
   and Revenue         Administration Project (GFMRAP). Untuk Reformasi Sistem
   Manajemen Keuangan dalam                 konteks penerapan IFMIS, pada tahap awal
   difokuskan pada reformasi penganggaran dan perbendaharaan negara
   (Budget and Treasury Modernization), rkegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
   di Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dari sisi persiapan anggaran (Budget
   Preparation)      dan       Direktorat   Jenderal   Perbendaharaan             (DJPB)      dari    sisi
   pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban akuntansi (Budget Execution
   and Responsibility Accounting).               SPAN merupakan program transformasi
   berskala besar di bidang keuangan negara yang bertujuan meningkatkan
   efisiensi,   efektivitas,     akuntabilitas   dan   transparansi        dalam        pengelolaan
   anggaran dan perbendaharaan negara melalui penyempurnaan proses bisnis
   dan pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi.
   Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan (KPPN) SPAN dimplementasikan
   dengan Budget & Treasury Reference Model (TRM) sebagai dasar dan acuan,
   dimodifikasi sesuai kebutuhan Indonesia. SPAN dibangun menggunakan tiga

                                                        Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN     3
pilar sekaligus, yang membedakan dengan cara membangun dengan era
sebelumnya. Kita terapkan sekaligus beberapa komponen mulai dari proses,
people, dan teknologi. Termasuk, skillful dan mindset dari orang yang akan
menjalankan proses bisnis perlu dirubah.       Proses yang kita improve kepada
publik akan berjalan baik kalo dari sisi IT dan human side juga baik.
                Berdasarkan PMK No 276 tahun 2008 program reformasi SPAN
        dilaksanakan melalui tiga komponen utama yaitu : reformasi Proses Bisnis,
        reformasi Sistem Teknologi Informasi, dan Tata Kelola Perubahan.
        Reformasi Proses Bisnis dikembangkan melalui beberapa modul yaitu
        perencanaan     anggaran     (budget     preparation),         manajemen              DIPA
        (management         of   spending    authority),      Manajemen             Komitmen
        (commitment     management),        Manajemen         Pembayaran            (payment
        management), Manajemen Kas (cash management), Akuntansi (general
        ledger and chart of account), dan Pelaporan (reporting).
PMK Nomor 276 tahun 2008 tentang Program Reformasi Sistem Perbendaharaan
dan Anggaran Negara menyebut secara jelas tentang tujuan dilaksanakan
program tersebut, yaitu :
  1.    Mengendalikan anggaran Negara, asset, dan kewajiban Pemerintah
       Pusat;
  2.    Menyediakan informasi yang komprehensif, dapat dipercaya, dan tepat
       waktu tentang keuangan pemerintah;
  3.    Memudahkan pengambilan keputusan dalam manajemen keuangan
       pemerintah.
Sasaran yang ingin dicapai meliputi :
  1     Otomasi proses operasional penganggaran dan pegelolaan kas, asset
       dan utang pemerintah;
  2     Peningkatan keandalan proses penganggaran dan pengelolaan kas,
       asset dan utang pemerintah;
  3     Peningkatan efisiensi layanan kepada kementrian Negara/lembaga,
       masyarakat dan perbankan;
  4     Peningkatan akuntabilitas melalui penyusunan dan penyajian laporan
       keuangan yang lebih komprehensif, akurat dan tepat waktu;

                                                Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN      4
5    Penyediaan fasilitas rekonsiliasi yang andal, akurat, serta tepat waktu
         antara pemerintah dan perbankan;
     6    Penyediaan jejak audit (audit trail) untuk memfasilitasi proses audit akun
         pemerintah;
     7    Mengintegrasikan data pada berbagai subsistem manajemen keuangan
         pemerintah.
Sedangkan manfaat yang ingin dicapai adalah :
     1    Tersedianya system pengendalian alokasi dan pelaksanaan anggaran
         yang efektif;
     2    Tersedianya system pengelolaan kas yang terpercaya;
     3    Tersedianya system pelaporan manajerial tentang tentang operasi
         keuangan pemerintah yang komprehensif, dapat diandalkan dan
         realtime;
     4    Terwujudnya tahapan transisi penerapan system akuntansi dari berbasis
         kas ke berbasis akrual, dan;
     5    Terlaksananya pelayanan kepada public yang lebih efisien.
Dengan adanya kejelasan tujuan, sasaran dan manfaat dari pelaksanaan
reformasi pengelolaan keuangan Negara melalui SPAN, diharapkan program
SPAN menghasilkan output berupa system pengelolaan keuangan Negara yang
bisa diimplementasikan demi terwujudnya pengelolaan keuangan Negara yang
professional, transparan, dan akuntabel sebagaimana amanat Undang-Undang
Keuangan Negara.


i.       Visi dan Misi SPAN
         Visi SPAN adalah “Terwujudnya pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan Negara yang transparan dan akuntabel, aman dan mudah
diterapkan dengan dukungan system informasi manajemen keuangan yang
terintegrasi “. Untuk mewujudkan visi tersebut, SPAN mempunyai Misi. Misi SPAN
adalah sebagai berikut :
     2   Mengembangkan         proses   bisnis   secara        berkelanjutan            dengan
         mendasarkan pada praktek penyelenggaraan yang sesuai dan terbaik.



                                                 Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   5
3      Menerapkan paket solusi yang terintegrasi untuk mendukung system yang
       aman, akurat dan handal.
   4      Memastikan diterimanya perubahan oleh pemangku kepentingan dan
       memberikan solusi lengkap terhadap dampak perubahan.
Untuk mendukung visi dan misi SPAN, mottonya adalah “dengan SPAN banyak hal bisa
diselesaikan”.


ii. Keunggulan SPAN.
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) merupakan system yang
mengintegrasikan data dari siklus pengelolaan keuangan Negara (mulai dari
penyusunan anggaran sampai dengan pelaporan) secara online yang akan
membawa           perubahan    terhadap      prosedur      kerja,     sistem      aplikasi         yang
dipergunakan dan organisasi kearah yang lebih baik. Karateristik SPAN dapat
dijelaskan sebagai berikut :
           a. Integrasi data
           Data   yang   ada     di   SPAN    merupakan         satu-satunya          data         yang
              dipergunakan untuk berbagai kebutuhan.                 Data hanya dilakukan
              satu kali entry dan data yang terkumpul secara terpusat.
           b. Secara Online
           Siapa pun yang        memiliki    akses   terhadap        data tersebut             dapat
              mengambil data tersebut dari mana pun, asalkan bisa terhubung
              dengan internet.
           c. Perubahan prosedur kerja
           Adanya penyempurnaan prosedur kerja.
           d. Perubahan system aplikasi
              Adanya penyempurnaan sistem aplikasi.
           e. Perubahan organisasi
              Adanya penyempurnaan organisasi, baik secara struktur maupun
              sumber daya manusia (SDM).


SPAN terdiri atas modul-modul yang dapat dikelompokkan dalam tiga proses
yaitu :


                                                     Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN      6
1) Perencanaan Anggaran, yang terdiri atas Modul Penyusunan Anggaran

      (Budget Preparation)
   2) Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri atas :

      i.     Modul Manajemen DIPA (Management of Spending Authority)
      ii.    Modul Manajemen Komitmen (Commitment Management)
      iii. Modul Manajemen Pembayaran (Payment Management)
      iv. Modul Penerimaan Negara (Government Receipt )
      v.     Modul Manajemen Kas (Cash Management)
   3) Akuntansi dan Pelaporan, terdiri atas :

      i.     Modul Buku Besar dan Bagan Akun Standar (General Ledger and
             Chart of Accounts)
      ii.    Modul Pelaporan (Reporting)


iii. Pilar SPAN
Terdapat 3 (tiga) pilar dalam pengembangan SPAN, yaitu :
           1. Business Process Improvement (BPI)
           Penelahaan dan perbaikan Treasury Model yang mengacu pada best
              practices dan kekhasan pada Kementrian Keuangan. BPI bertujuan
              menyelaraskan antara bisnis proses di DJA dan di DJPBN sehingga
              menjadi landasan untuk pelaksanaan Commercial Of The Shelf
              (COTS) solution SPAN
           2. Information Technologie (IT)
           Solusi COTS (Commercial Off The Shelf) menfasilitasi dan mengotomasi
              implementasi Trasury Model. Program aplikasi berbasis COTS adalah
              program aplikasi yang dibuat secara khusus oleh perusahaan
              penyedia software berdasarkan ‘best practices of business process’
              pada bidang bersangkutan, sehingga program aplikasi tersebut
              dapat    digunakan     secara   umum    oleh      semua         institusi       untuk
              menangani bidang bersangkutan. Didunia keuangan, salah satu
              contoh COTS adalah Oracle Finance (Orafin).
           3. Change management and Communications (CMC)



                                                Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN       7
Berperan mempersiapkan organisasi dan sumber daya manusia untuk
           menerima mindset dan cara kerja baru. Kegiatan                        manajemen
           perubahan dan komunikasi SPAN meliputi:
           i.    Menganalisa dampak terhadap organisasi dan SDM yang
                 diakibatkan perubahan dalam bisnis proses dan IT karena
                 diterapkannya SPAN.
           ii. Mengidentifikasi tingkat kesiapan dari organisasi (DJPBN, DJA dan
                 Pusintek) serta K/L untuk menghadapi perubahan dalam tiap
                 tahapan SPAN dan memastikan persiapan yang diperlukan
                 dilaksanakan.
           iii. Meningkatkan      kemampuan      para       change          agent       melalui
                 pelatihan.
           iv. Mempersiapkan strategi pengelolaan perubahan dan komunikasi
                 serta rencana kerja yang komprehensif.
           v.    Mengidentifikasi risiko perubahan dan mempersiapkan rencana
                 mitigasi terhadap kemungkinan risiko tersebut.
           vi. Mempersiapkan pelatihan dan workshop yang dibutuhkan untuk
                 mendukung pelaksanaan SPAN.


iv.   Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi ( SAKTI )Di luar Modul SPAN,
                dikembangkan Modul Manajemen Satker yang mengatur tugas
                dan kewenangan Satker dalam mengelola APBN, yang meliputi
                proses   persiapan   penganggaran,          pelaksanaan            anggaran,
                pelaporan dan pertanggungjawaban.
        Dalam lingkup satuan kerja, perubahan yang akan dilaksanakan meliputi
        penyederhanaan aplikasi yang sangat banyak pada satuan kerja
        dengan data base yang terpisah-pisah, menjadi satu aplikasi dengan
        data base yang terintegrasi. Penyederhanaan sistem aplikasi ini untuk
        mengurangi terjadinya duplikasi pekerjaan dan entry data.                     Duplikasi
        pekerjaan dan entry data pada prakteknya seringkali menyebabkan
        terjadinya perbedaan data antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya
        sehingga     informasi   yang   dihasilkan   pun      menjadi         tidak      akurat.

                                                Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN    8
Penggabungan aplikasi dan data base pada tingkat satuan kerja akan
      diwujudkan dalam suatu Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi
      (SAKTI).
      SAKTI meliputi seluruh proses pengelolaan keuangan negara pada
      SATKER dimulai dari proses Penganggaran, Pelaksanaan dan Pelaporan.
      SAKTI akan digunakan oleh satuan kerja yang tersebar diseluruh
      Indonesia yang memiliki karakteristik yang beragam, mulai dari yang
      memiliki fasilitas yang sangat lengkap sampai dengan fasilitas yang
      sangat minim.    SAKTI merupakan gabungan beberapa aplikasi yang
      keberadaan sebelumnya tersebar pada beberapa kewenangan, seperti
      bendahara, KPB, PPK, dan PPSPM. Kewajiban membuat laporan ada
      pada sisi satuan kerja karena merupakan salah satu entitas akuntansi,
      yaitu unit pemerintah Pengguna Anggaran atau Pengguna Barang yang
      berkewajiban    untuk    menyelenggarakan        kegiatan        akuntansi          dan
      menyusun     laporan    keuangan    untuk   digabungkan             pada       entitas
      pelaporan.
      Aplikasi tingkat satuan kerja yang akan dikembangkan meliputi
      penggabungan       fungsi-fungsi    dalam        penyusunan              anggaran,
      pelaksanaan APBN, hingga penyusunan laporan keuangan.                          Dalam
      penyusunan anggaran, fungsi yang akan digabung meliputi penyusunan
      RKAKL, penyusunan DIPA dan revisi DIPA. Dalam pelaksanaan APBN,
      akan dikenal beberapa proses bisnis yang baru, yaitu manajemen data
      supplier, manajemen data kontrak, manajemen data tagihan dan Surat
      Perintah    Membayar.       Dalam    penyusunan          laporan         keuangan,
      penyempurnaan yang akan dilakukan meliputi aplikasi akuntansi
      keuangan, akuntansi barang milik negara, rekonsiliasi SAI, penyusunan
      LPJ bendahara, dan akuntansi persediaan.          Selain aplikasi SAKTI, juga
      akan dikembangkan aplikasi pendukung yang meliputi portal SPAN dan
      SPAN SMS.


Ruang Lingkup SAKTI



                                            Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN     9
Ruang lingkup pekerjaan pengembangan aplikasi ini mencakup 3 (tiga)
pekerjaan utama, yaitu Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi, Aplikasi Portal
dan Aplikasi SMS Gateway. Idealnya, pengembangan aplikasi SPAN diarahkan
agar dapat diakses oleh seluruh satuan kerja dari seluruh kementerian dan
lembaga.     Akan tetapi, pengembangan jaringan sistem informasi dengan
melibatkan satuan kerja yang mencapai kurang lebih 24.000 satuan kerja tentu
membutuhkan ketersediaan infrastruktur yang sangat besar.                        Selain itu,
penggunaan aplikasi COTS (commercial off the self) untuk user/client sebanyak
itu, tentu saja membutuhkan investasi yang sangat besar, terutama dalam hal
lisensi penggunaan aplikasi yang akan membutuhkan biaya sangat besar.
      Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dikembangkanlah aplikasi
SAKTI yang pada dasarnya merupakan aplikasi “SPAN mini”.                     Aplikasi SAKTI
menjadi jawaban terhadap tantangan dalam reformasi pengelolaan keuangan
publik, namun dengan tetap memperhatikan kapasitas jaringan infrastruktur
pada satuan kerja sehingga tetap efektif namun efisien.               Sedangkan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan memberi kemudahan kepada satuan
kerja, maka dikembangkan pula Aplikasi Portal SPAN dan Aplikasi SMS Gateway.
Ketiga aplikasi yang dikembangkan tersebut merupakan satu kesatuan dan
menjadi bagian dari reformasi pengelolaan keuangan sektor publik pada
tingkat satuan kerja.
Dengan demikian fasilitas pengiriman, konfirmasi, dan pengambilan data dapat
dilakukan melalui kurir, ekspedisi, internet dan SMS. Proses pengiriman data RFC,
Supplier, resume tagihan dapat dilakukan tidak hanya dengan dokumen (paper
base) namun juga secara elektronik dan tanpa dokumen (paperless).


Koneksitas SPAN-SAKTI
     Untuk memperlancar koneksitas Aplikasi Satker, maka perlu dibuat aplikasi-
aplikasi pendukung yang bertujuan memudahkan SATKER dalam mengirimkan
dan memonitor data transaksi keuangannya. Beberapa aplikasi pendukung
yang dibutuhkan antara lain : Portal SPAN dan SPAN-SMS Service. Portal SPAN
merupakan Aplikasi berbasis web yang memfasilitasi SATKER dalam mengirim
dan menerima Arsip Data Komputer (ADK) dari atau ke SPAN. Sehingga SATKER

                                             Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   10
dapat menghemat waktunya untuk tidak perlu ke KPPN. SPAN-SMS merupakan
aplikasi   yang   dapat   dipergunakan        SATKER      dalam        memonitor             data
keuangannya. SATKER cukup mengirimkan SMS dengan format tertentu ke
SPAN-SMS Service, yang dalam waktu tidak terlalu lama mengatahui status data
keuangannya. Aplikasi Portal SPAN dan SPAN-SMS gateway akan ditempatkan
pada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan.
     SAKTI mencakup seluruh proses pengelolaan keuangan negara pada
Satker, yangdimulai dari proses Penganggaran, Pelaksanaan Anggaran sampai
dengan Pelaporan. Menurut jenisnya, Satker terdiri atas 3 kelompok utama, yaitu
Satker biasa, Satker Bendahara Umum Negara (BUN) dan Satker Badan Layanan
Umum (BLU).Satker BUN tidak masuk dalam cakupan SAKTI mengingatSatker BUN
sudah terintegrasi dengan SPAN, kecuali untuk Belanja Subsidi dan Belanja
Lainnya.




                                     Bagan 4
                               Flowchart SAKTI
                                     BAB II
                              Proses Bisnis SPAN



A. MANAJEMEN DIPA

    1. Pengertian dan Konsep Dasar
                                               Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN      11
SPAN adalah proyek jangka panjang yang menempatkan
  Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat Jenderal Anggaran
  sebagai       leading      institutions,   meliputi        pembangunan                    sistem
  perbendaharaan dan anggaran negara yang sesuai dengan best
  practices yang diharapkan, dengan didukung oleh sistem informasi yang
  modern,      baik   yang    terkait   dengan     software        maupun          hardware,
  melibatkan dan menghubungkan sistem informasi perbendaharaan dan
  anggaran di beberapa Eselon I di Departemen Keuangan, lima
  kementrian/lembaga negara di pusat, DPR, seluruh KPPN dan institusi
  pemerintah lainnya yang ditetapkan.
            Sistem pelaksanaan anggaran harus memenuhi sasaran dari Public
  Expenditure Management (PEM) yaitu pengawasan pengeluaran secara
  menyeluruh, alokasi strategis dan efisiensi pelaksanaan. Dalam sistem
  pelaksanaan anggaran sebelumnya mengacu pada : fokus pada
  kepatuhan dan meyakinkan penerapan disiplin fiscal.
            Perubahan     dalam     proses   perencanaan             dan       pelaksanaan
  anggaran berpengaruh terhadap proses penyusunan dokumen DIPA
  yang memuat satuan-satuan terukur yang berfungsi sebagai dasar
  pelaksanaan kegiatan bagi satker dan jaminan dari BUN atas sejumlah
  dana yang diperlukan bagi satker tersebut. Proses penyusunan dokumen
  DIPA juga disesuaikan dengan kewenangan DJPB dalam kaitannya
  dengan tugas sebagai BUN antara lain apabila terjadi kesalahan dalam
  pencantuman kode kantor bayar, cara penarikan dan sebagainya oleh
  satker.

2. Proses Bisnis Manajemen DIPA

            Proses bisnis manajemen DIPA Future terdiri dari 3 aktivitas utama
  (bisnis domain) yaitu penerbitan DIPA, revisi DIPA, dan pelaksanaan
  penggunaan dana. Secara ringkas, proses bisnis DIPA kedepanya adalah
  :
      a. Pengesahan DIPA



                                              Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN       12
Pengesahan DIPA pada dasarnya dibagi menjadi beberapa
   alur kerja (workflow) yaitu, Pengesahan DIPA biasa, pengesahan DIPA
   Sementara, carry forward dan Vote on Account.

   1. Pengesahan DIPA biasa
   2. Pengesahan DIPA sementara
   3. Pengesahan DIPA Vote on Account
   4. Pengesahan DIPA Format Khusus

            Gambar 1. Umum Proses Pengesahan DIPA




b. Revisi DIPA

         Revisi DIPA kedepan akan terdiri dari terdiri dari revisi DIPA akibat
   Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (RABPP), Revisi
   DIPA tanpa perubahan RABPP dan revisi ambang batas BLU. Revisi
   DIPA pada dasarnya adalah semua perubahan yang terjadi pada
   DIPA atas usulan satker. Berikut akan dijelaskan mengenai bisnis proses


                                        Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   13
revisi DIPA yang dimulai dari revisi akibat perubahan RABPP. Revisi DIPA
        ini dibagi menjadi :

        1. Revisi DIPA tanpa perubahan RABPP
        2. Revisi DIPA dengan perubahan RABPP
        3. Revisi DIPA lintas kanwil oleh DJPBN cq Dit Pelaksanaan Anggaran
        4. Updating Pagu DIPA BLU
        5. Updating Komponen Input
        6. Revisi halaman III secara manual

                   Gambar 2. Umum Flowchart Revisi DIPA




B. MANAJEMEN KOMITMEN
1. Pengertian dan Konsep Dasar
      Pelaksanaan manajemen komitmen memiliki dua tujuan utama yang
      masing-masing memiliki orientasi yang berbeda tetapi saling melengkapi.
      Pelaksanaan manajemen komitmen terutama ditujukan untuk mengelola
      tindakan-tindakan awal yang menimbulkan kewajiban negara dalam

                                              Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   14
rangka disiplin anggaran (ketaatan terhadap batas pengeluaran). Di
      samping itu, manajemen komitmen juga ditujukan untuk mendukung
      terwujudnya perencanaan kas yang berorientasi ke depan (forward
      cash planning) yang berbeda dengan perencanaan kas berdasarkan
      data trend dari periode sebelumnya (historical data trend). Dengan
      mencatatkan komitmen ke dalam sistem perbendaharaan, maka institusi
      perbendaharaan dapat membuat perencanaan kas yang berorientasi
      ke depan berdasarkan perkiraan arus kas yang akan menyertai
      pelunasan sebuah komitmen (Radev & Khemani, 2007; Potter &
      Diamond, 1999).
2. Proses Bisnis Manajemen Komitmen
   Kerangka Integrasi dan Koneksitas Proses Bisnis Manajemen Komitmen
   dengan proses bisnis perbendaharaan lainnya :3




Dalam rangka SPAN secara garis besar komitmen dibagi menjadi 2, yaitu
b. Spesific commitment: komitmen yang menimbulkan kewajiban pembayaran

   atau serangkaian pembayaran dalam jangka waktu tertentu. Termasuk
   dalam komitmen khusus adalah penerbitan kontrak pengadaan barang
   dan jasa. Satker akan membuat dan menyampaikan dokumen Resume
   Kontrak atau Request for Commitment (RFC) yang selanjutnya akan dicatat
   oleh KPPN. Dokumen RFC ini pada dasarnya memuat ringkasan data kontrak
   sebagaimana model Resume Kontrak (Perdirjen 66/PB/2005 Lampiran V)
   yang digunakan pada proses bisnis saat ini. Dokumen RFC dibuat atas dasar

                                          Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   15
kontrak dan diperlakukan sebagai Purchase Order (PO) dalam sistem
      perbendaharaan di KPPN. Sebuah transaksi akan termasuk specific
      commitment apabila memenuhi syarat aktivitas pembuatan perikatan
      (establishment of commitment) yang mudah di identifikasi dan/atau
      informasi atas rencana pengeluaran yang andal (reliable) sebagai salah
      satu dasar perencanaan kas.
     Jenis pengeluaran yang termasuk ke dalam specific commitment antara
     meliputi meliputi:
     No                                  Jenis Pengeluaran
     1    Pengadaan barang/jasa dengan pihak ke-3
     2    Penyaluran penerusan pinjaman
     3    Penyaluran Pinjaman Luar Negeri
          Transaksi dalam rangka pembayaran dan pengesahan menggunakan
     4
          Tambahan Uang Persediaan


c.    Continuing    commitment:        komitmen     yang       pembayarannya                bersifat
      berkelanjutan, tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu dan tidak
      didasarkan pada adanya kontrak tersendiri. Pembayaran untuk gaji,
      tunjangan    dan    sejenisnya    termasuk   dalam        continuing         commitment.
      Pengakuan dan pencatatan atas komitmen yang termasuk dalam jenis
      belanja ini dilakukan bersamaan dengan aktivitas yang berkaitan dengan
      tahap verifikasi dan pembayaran. Jenis pengeluaran yang termasuk ke
      dalam continuing commitment meliputi:




No                                     Jenis Pengeluaran
 1        Pembayaran gaji
          Pembayaran      menggunakan          Uang       Persediaan            (UP)        dan
 2
          pertanggungjawabannya (GUP)
 3        Pembayaran jasa bank terkait penerusan pinjaman
 4        Pembayaran jasa bank selaku bank persepsi


                                                   Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN    16
5       Penyaluran subsidi
     6       Penyaluran transfer ke daerah
     7       Pembayaran kelebihan pajak (SPM KP/KC)
     8       Pembayaran imbalan bunga (SPM IB)
     9       Pembayaran askes, taspen, taperum


             Kerangka pelaksanaan manajemen komitmen adalah sebagai berikut :
             4
                                                 Satker                                                             KPPN
 Purchase Requisition       Purchase Order (PO)       Penerimaan barang                Tagihan                    Pembayaran
         (PR)                                         dan jasa, verifikasi
Penerbitan Purchase         Verifikasi PR,            terhadap PO dan            Verifikasi terhadap         Penerimaan tagihan,
Requisition oleh unit       pemilihan supplier        pembuatan Berita           PO terhadap BA              verifikasi terhadap PO,
yang menggunakan            dan penerbitan            Acara                      Penerimaan dan              dan Pembayaran
barang dan jasa             Purchase Order                                       Penerbitan invoice




                                          Resume Kontrak (*)                                  SPP / SPM                      SP2D(*)
                                                                                              (*)


                                       Bagian dari proses bisnis manajemen komitmen yang dikelola oleh KPPN
                                Komitmen (*)                                    Hutang (*)                  Belanja




                                                                         Daftar Rekanan




               Catatan: (*)               Penyampaian dokumen Resume Kontrak adalah dalam
                                 rangka
                                      pencatatan informasi yang dibuat oleh Satker kepada
                                 KPPN.
                                (**) Pencatatan kewajiban dilakukan atas dasar invoice yang
                                 valid Yang
                 merujuk pada penerbitan SPP atau SPM.
               PR       =     permintaan untuk                   pengadaan barang/jasa atas kebutuhan
                                 tertentu
               PO = Kontrak

                                                                              Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN          17
Manajemen         komitmen              menghendaki               adanya            pengakuan           dan
pencatatan atas dibuatnya sebuah perikatan. Dalam rangka penerapan
pendekatan penganggaran, komitmen diakui pada saat penandatanganan
kontrak dan dicatat ke dalam sistem informasi perbendaharaan. Namun
demikian, sifat pencatatan bukanlah pencatatan akuntansi keuangan dalam
bentuk kewajiban atau hutang (liability). Pencatatan yang dilakukan lebih
ditujukan     untuk       menginformasikan                   adanya         “reserve          of   fund”          atau
pencadangan, bahwa sebagian dari pagu anggaran telah terikat pada
kontrak tertentu dan menjadi “committed budget balance”. Konsisten dengan
pendekatan penganggaran, maka pengakuan liability atau hutang baru
dilakukan       setelah        pemenuhan             perikatan/komitmen,                      misalnya       setelah
penerimaan barang dan jasa atau penerimaan tagihan yang valid. Data
hutang (liability) tersebut diharapkan dapat menjadi input bagi perkiraan
kebutuhan kas dalam rangka pelunasan tagihan atas pemenuhan komitmen
tertentu.
         Status pagu setelah pencatatan encumbrance adalah sebagai berikut:

             Pagu                 Cadangan                    Realisasi                       Sisa Pagu

                           -                             -                               =


         Detail dari aktivitas yang dilakukan di KPPN pada saat registrasi data
komitmen melalui upload data Resume Kontrak adalah sebagai berikut:
  Step      Status                                 OtoritasdanAktivitas                                   Notes
                                 FO                FO               FO                   FO
                                  I                 II                III                IV
  1         In-complete     Masing-masing petugas di Front Office dapat meng-upload RFC            No PO dihasilkan
                                             untuk Satker 100001 s.d 100020
  2         Incomplete      Aktivitas “Check Fund”, Status PO berubah menjadi Incomplete                  Pagu
                                                                                                    dicadangkan
  3         In-process      Penyampaian PO (status incomplete) kepada pejabat dengan
                               kewenangan masing-masing berdasarkan parameter yang
                                                  dalam system aplikasi
                                      Kasi PB 1                             Kasi PB II
                               Approvial RFC for Satker           Approval RFC for Satker
                                 (100001 s.d 100010)                (100011 s.d. 100020)


                                                                Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN           18
--aloksiditentukandalam           --aloksiditentukandalam
                            parameter sistem--                    parameter sistem--
  4       Approved/      Menerima report hasil check fund, dan melakukan approval          Approved:
          Rejected                               atau rejection                            No PO
                                                                                           berlakusebagai
                                                                                           No CAN




Penerapan      manajemen komitmen dapat memberikan manfaat dan nilai
tambah dari hal-hal berikut ini:
       1. Adanya pengujian atas ketersediaan dana atas komitmen secara
           lebih dini pada tahap pelaksanaan anggaran oleh treasury sebagai
           bagian dari mekanisme control dan check and balance dalam
           pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.
       2. Pemberian nomor referensi atas data kontrak yang telah diuji
           validitasnya, yang bermanfaat sebagai salah satu referensi dan
           verifikasi pada tahap pembayaran kepada pihak ke-3.
       3. Adanya pencadangan pagu yang dapat menginformasikan status
           pagu anggaran yang dikelola Satker yang dapat membantu proses
           pengambilan        keputusan,            misalnya            untuk      kepentingan          revisi
           anggaran dalam tahap pelaksanaan anggaran.
       4. Adanya fasilitas untuk melakukan perencanaan kas yang lebih ideal,
           baik dalam jangka panjang melalui penggunaan proyeksi arus kas
           dalam kontrak.
       5. Adanya catatan atas komitmen dan kontrak-kontrak yang dibuat
           pemerintah untuk pelaksanaan pekerjaan selama jangka waktu
           tertentu dalam periode pelaksanaan anggaran yang dapat menjadi
           referensi bagi kebijakan pemerintah, misalnya dalam penggunaan
           data       komitmen     sebagai          potential          obligation        dalam      rangka
           penetapan kebijakan fiskal terkait perubahan dan revisi anggaran
           secara keseluruhan.
       6. Adanya integrasi atas proses bisnis yang dilakukan sebagai bagian
           dari pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen Perbendaharaan, yang
           setidaknya     meliputi      manajemen                 komitmen,            manajemen        DIPA,
           manajemen pembayaran dan manajemen kas.

                                                          Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN       19
7. Adanya data badan usaha yang valid selaku rekanan pemerintah
          yang dapat digunakan untuk menjadi referensi bagi penyusunan
          kebijakan       terkait     dengan       keuangan       negara        [misalnya          untuk
          keperluan perpajakan] maupun pengembangan dunia usaha pada
          umumnya


    Untuk mendukung Manajemen Komitmen, manajemen supplier menjadi
salah satu komponen utama yang harus dikembangkan. Manajemen supplier
menyediakan master data berupa data pihak-pihak penerima pembayaran,
dimana nantinya digunakan oleh proses pencairan sebagai rujukan arah tujuan
pembayaran. Lebih jauh lagi manajemen supplier dikembangkan dalam rangka
meningkatkan    validitas data          supplier    yang     memiliki       perikatan        dengan
negara.
            Manajemen               supplier   merupakan            suatu kegiatan                 untuk
      mengelola data-data detail terkait              supplier, berupa           Satker      ,     Pihak
      ketiga, Pengguna dana,              Lender     atau pegawai. Data ini digunakan
      untuk sebagai arah tujuan pembayaran, meningkatkan validitas data
      supplier, evaluasi kinerja supplier, rekonsiliasi dengan data customer
      maupun      dalam        rangka memenuhi kebutuhan laporan manajerial
      terkait supplier.


5Gambar Ilustrasi Penyampaian antara data supplier dengan RFC dan Resume
                                 tagihan




                                                     Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN      20
Proses registrasi data supplier dimulai dengan tahap validasi data yang
disampaikan oleh Satker dengan master data yang ada di SPAN. Validasi
tersebut dilakukan terhadap keberadaan data supplier di master data. Data
yang belum ada di master data akan membentuk data baru. Data yang valid
akan diberikan nomor register supplier apabila belum memiliki nomor register.
Hasil update data supplier akan disampaikan ke Satker sebagai bukti
pencatatan data di SPAN dan untuk menjadi acuan apabila akan melakukan
perikatan atau pembayaran dengan supplier yang sama.
    Suatu RFC atau Resume Tagihan dapat di proses lebih lanjut apabila dalam
data Resume Kontrak atau Resume Tagihan tersebut merujuk pada supplier
tertentu dalam master data supplier. Wewenang melakukan perekaman dan
modifikasi data supplier terletak pada responsibility KPPN sebagai operating unit
(OU) dalam implementasi SPAN. KPPN yang melakukan perekaman                                data
supplier disebut OU creator.      Sedangkan KPPN yang menggunakan data
yang sudah direkam sebelumnya oleh OU creator disebut OU User. Selain OU
user dan OU creator terdapat juga satu unit khusus yang akan melakukan
pengelolaan terhadap data supplier, unit khusus tersebut berada di kantor
pusat Ditjen Perbendaharaan.

                                             Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN     21
A. MANAJEMEN PEMBAYARAN
1. Pengertian dan Konsep Dasar




   Cakupan Proses Manajemen Pembayaran:
   - Proses Pendaftaran Tagihan sampai dengan Pembayaran
           -- Pembayaran Langsung
           -- Pembayaran Uang Persediaan
           -- Pembayaran yang berasal dari Pinjaman dan Hibah
           -- Pembayaran Satuan Kerja PNBP
   - Proses Pengesahan Pendapatan dan Pengeluaran dengan menggunakan
     Modul Pembayaran.
           -- Pengesahan BLU
           -- Pengesahan Hibah Langsung
   Konsep dasar manajemen pembayaran:
   - Integrasi sistem
   - Accrual dan penerapan payment term
   - Lesspaper
   - Otomatisasi Sistem Pengujian Tagihan
   - Perbaikan Pola Hubungan satuan kerja, KPPN dan Perbankan




                                             Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   22
Proses                            Bisnis                                       Manajemen
PembayaranG67




     Gambar Proses Bisnis Manajemen Pembayaran SPAN System

2   Pendaftaran Resume Tagihan
          Pengguna Aplikasi :
          1.     Front Office KPPN, Staff Seksi Pencairan Dana
          Untuk tagihan dengan mekanisme Langsung (LS), Uang Persediaan
          (UP), Satuan Kerja PNBP, Pengesahan BLU, Pengesahan Hibah
          Langsung, dan Reksus.
          2.     Front Office KPPN Khusus Jakarta VI,
          Untuk tagihan dengan sumber dana Pinjaman dan Hibah.
          3.     Staff dan Pejabat Pembuat Komitmen,
          Untuk tagihan dengan Bagian Anggaran 999 (Bendahara Umum
          Negara).
          Proses Pendaftaran Resume Tagihan :
          Proses Pendaftaran Resume Tagihan dalam aplikasi dikenal secara
          luas sebagai invoicing. Proses ini digunakan dalam SPAN sebagai
          perekaman     tagihan   kepada    database          baik     untuk      keperluan
          pembayaran, penyaluran uang persediaan, pengesahan, maupun
          pembayaran yang bersumber dari pinjaman dan hibah.
          Dalam proses ini selain sebagai perekaman tagihan, juga berfungsi
          sebagai perekaman jatuh tempo tagihan yang dihitung dengan


                                             Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   23
menggunakan payment term. Payment term ditentukan oleh Pejabat
        Pembuat Komitmen (PPK), yaitu pihak yang mengetahui secara pasti
        kapan   pembayaran       harus   dilakukan.      Payment         term      dihitung
        berdasarkan tanggal diterimanya Resume Tagihan sampai dengan
        pembayaran akan dilakukan menggunakan jumlah hari kerja.
        Proses pertama Pendaftaran Resume Tagihan adalah melakukan
        perekaman data yang dapat dilakukan dengan beberapa cara :
B. Unggah
             Proses unggah dilakukan oleh pengguna dengan meng-
             unggah data berupa file excel melalui menu upload di aplikasi
             yang berisi field-field yang diperlukan untuk perekaman
             Resume Tagihan.
             Untuk keperluan data legacy (peralihan aplikasi saat ini
             dengan aplikasi SPAN), file ini akan dihasilkan oleh aplikasi
             konversi     yang      dibangun         oleh         Direktorat             Sistem
             Perbendaharaan (DSP) sebagai pengembang aplikasi saat ini.
             Aplikasi konversi akan menghasilkan tiga fisle untuk keperluan
             pembayaran ini, yaitu file untuk modul manajemen suplier
             (penerima     pembayaran),      file    untuk      modul        manajemen
             komitmen (apabila tagihan bersifat kontraktual), dan ketiga
             adalah file untuk tagihan itu sendiri. Ketiga file ini akan
             didaftarkan ke database SPAN.
             Saat menjalankan legacy system bersandingan dengan SPAN,
             Proses bisnis di satuan kerja (satker) tidak berubah. Satker
             hanya perlu mengirimkan data SPM-nya kepada KPPN (tagihan
             yang telah mendapatkan persetujuan PPSPM) sesuai peraturan
             yang berlaku. Hal ini juga berlaku untuk “Pengesahan”, baik di
             legacy     system   maupun     full    SPAN,      yaitu      mendaftarkan
             pengeluaran dan penerimaan satker kepada Bendahara
             Umum Negara (BUN) seperti misalnya pada BLU. Proses selain
             pengesahan maka akan menggunakan proses seperti gambar
             di atas.

                                           Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN       24
Proses     unggah   Resume     Tagihan         ini    akan       melakukan
                         pengecekan terhadap beberapa hal yang antara lain Pejabat
                         Pembuat Komitmen       (PPK) atau Pejabat Pembuat Surat
                         Permintaan Pembayaran (PPSPP), Pejabat Pembuat Surat
                         Perintah    Membayar   (PPSPM),       Data      DIPA,      Data       Supplier
                         (penerima pembayaran), Data Komitmen (Kontrak-apabila
                         ada), dan beberapa field lainnya.
1. Rekam Manual
               Rekam manual digunakan hanya untuk staff PPK dari satker Bagian
               Anggaran 999 (BUN), seperti halnya DJPU dan DJA.
2. Unggah dari Portal
               Untuk melakukan hal ini, satker akan melakukan akses ke Portal SPAN
               untuk melakukan upload data. Front Office KPPN akan menangkap data
               upload tersebut dan memprosesnya lebih lanjut.


        Proses kedua adalah melakukan validasi terhadap masing-masing Resume
        Tagihan. Proses validasi ini akan mencocokan dan menghitung ketersediaan
        dana DIPA serta mencocokan dan menghitung kontrak. Apabila proses validasi
        berhasil maka Resume Tagihan akan mendapatkan Nomor Tagihan yang
        berupa respon balik dari SPAN terhadap Pendaftaran Resume Tagihan ini.
        Untuk legacy system dan pengesahan maka akan dilanjutkan dengan memulai
        persetujuan yang akan membawa informasi tagihan ke Midle Office staff
        pencairan dana untuk pengecekan tagihan. Untuk BA 999, maka validasi akan
        dilakukan oleh Staff PPK dan memulai persetujuan akan dilakukan oleh PPK
        untuk mengalirkan data kepada PPSPM. Dalam hal belanja menggunakan
        pinjaman dan hibah terutama Luar Negeri (PHLN), maka Front Office KPPN
        Khusus Jakarta VI, tidak melakukan validasi, hanya akan melakukan perekaman
        data untuk kemudian dicetak cover letter withdrawl application. Validasi akan
        dilakukan setelah mendapatkan NOD dari lender.
        Proses validasi terhadap tagihan akan menciptakan jurnal dasar Belanja pada
        Hutang dan Penerimaan.



                                                      Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN    25
3     Pendaftaran Surat Perintah Membayar
      Pengguna Aplikasi:
    4. Front Office KPPN , Staff Pencairan Dana
    5. Front Office KPPN Khusus Jakarta VI
    6. PPSPM, untuk BA 999.
            Proses Pendaftaran Surat Perintah Membayar:
            Telah dijelaskan pada proses pendaftaran Resume Tagihan, bahwa untuk
      legacy     dan     pengesahan,        data     SPM        didaftarkan         bersamaan           dengan
      perekaman Resume Tagihan. Namun untuk tagihan normal akan melalui proses
      pendaftaran Surat Perintah Membayar. Pendaftaran Surat Perintah Membayar
      dilakukan sebelum tagihan jatuh tempo. Sehingga PPSPM mengirimkan data
      SPM harus senantiasa memperhatikan payment term yang telah dibentuk oleh
      PPK dalam pendaftaran Resume Tagihan.
                  Senin        Selasa       Rabu        Kamis           Jumat          Sabtu         Minggu
                  2 feb        3 feb        4 feb          5 feb         6 feb          7 feb         8 feb
                    RT                                     SPM           SP2D
                 segera        1 hari       2 hari         3 hari       4 hari


                 Keterangan
                              Payment term yang didaftarkan di Resume Tagihan
                              Pembayaran dilakukan
                              SPM Diterbitkan dan disampaikan
                              Resume Tagihan didaftarkan



      Ilustrasi penggunaan payment term
      Proses Pendaftaran Surat Perintah Membayar (SPM) dilakukan dengan cara:
      -   Unggah
          Proses unggah dilakukan untuk memulai pengujian dan persetujuan di KPPN.
          Proses unggah ini akan meng-update data tagihan yang telah didaftarkan
          melalui pendaftaran Resume Tagihan terutama di bagian SPM dan
          authorisasi SPM. Tagihan tidak akan dapat dibayarkan tanpa data-data
          SPM.
      -   Persetujuan

                                                                Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   26
Persetujuan disini hanya terkait dengan BA 999 dimana sebelumnya (proses
        pendaftaran Resume Tagihan) telah dilakukan validasi dan dimulai
        persetujuan oleh PPK. Persetujuan ini dilakukan oleh PPSPM. Dengan
        dilakukan persetujuan oleh PPSPM, maka data tagihan terkait telah menjadi
        SPM dan diteruskan ke KPPN untuk diuji dan dibayarkan.
    -   Unggah di Portal
        Untuk melakukan hal ini, satker akan melakukan akses ke Portal SPAN untuk
        melakukan upload data. Front Office KPPN akan menangkap data upload
        tersebut dan memprosesnya lebih lanjut.
        Setelah melakukan unggah data, maka Front Office staff pencairan dana,
        dalam proses normal akan melakukan mulai persetujuan untuk mengirimkan
        data ke Midle Office staff pencairan dana. Lain hal-nya dengan legacy dan
        pengesahan yang mulai persetujuannya telah dilakukan sebelum tahap ini
        yang berarti data sudah terkirim ke Midle Office.


4   Persetujuan Pengujian Surat Perintah Membayar
               Pengguna Aplikasi:
               7.      Midle Office, Staff Pencairan Dana
               8.      Kepala Seksi Pencairan Dana
               Midle Office ataupun Kepala Seksi Pencairan Dana akan melihat
               daftar kerja di halaman beranda-nya pada aplikasi. Daftar kerja ini
               akan berisikan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh Midle
               Office ataupun Kepala Seksi Pencairan Dana.
               Proses persetujuan pengujian SPM dilakukan berjenjang dari Midle
               Office ke Kepala Seksi Pencairan Dana. Midle Office berfungsi
               sebagai pengecekan layer kedua setelah Front Office. Pengecekan
               dilakukan semi manual karena beberapa hal memang harus dicek
               secara manual seperti uraian di tagihan terhadap akun yang
               dipakai, pengecekan lampiran apabila ada, dan sebagainya.
               Midle Office akan melakukan tindakan terhadap tagihan yang telah
               diperiksanya untuk diteruskan ke Kepala Seksi Pencairan Dana atau



                                                  Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   27
ditolak oleh Midle office apabila tidak memenuhi pengujian untuk
                 dibayarkan.
                 Kepala Seksi akan menerima data tagihan yang telah diuji oleh Midle
                 Office untuk kemudian diperiksa dan disetujui atau ditolak. Apabila
                 Kepala Seksi menyetujui tagihan maka dapat diterbitkan Surat
                 Persetujuan Pembayaran Tagihan (SPPT).
                 Dari mulai diterimanya SPM di KPPN sampai dengan penerbitan SPPT
                 ini akan dilakukan dalam waktu kurang dari atau sama dengan satu
                 jam. Setiap satu jam, sistem aplikasi akan memeriksa proses dan
                 mengirimkan hasilnya kepada satuan kerja melalui email. Status
                 tagihan yang akan dikirimkan kepada satker adalah:
                 9.      Status   penolakan     Resume        Tagihan         (dalam             proses
                 pendaftaran Resume Tagihan)
                 10.     Status   Persetujuan   Resume        Tagihan          (dalam            proses
                 pendaftaran Resume Tagihan)
                 11.     Status SPPT
5     Pengelompokan Tagihan Untuk Pembayaran
      Pengguna Aplikasi:
12.   Staff Seksi Bank Giro Pos
            Melalui menu, Staff Seksi Bank Giro Pos akan melakukan permintaan
            terhadap database untuk menarik data tagihan yang akan dibayarkan
            sesuai dengan kondisi yang diberikan oleh pengguna. Kondisi ini antara
            lain tanggal jatuh tempo dan bank operasional.
            System akan memberikan daftar tagihan yang diminta, Staff Seksi Bank
            Giro Pos memeriksa hasil dari system dan apabila telah sesuai maka akan
            dikirimkan ke Kepala Seksi Bank Giro Pos.
6     Pembayaran terhadap Tagihan
      Pengguna Aplikasi:
      -     Kepala Seksi Bank Giro Pos
            Kepala Seksi Bank Giro Pos akan mendapatkan notifikasi melalui tabel
            tindakan dalam aplikasi terhadap permintaan pembayaran yang
            dikirimkan oleh staff-nya. Kepala Seksi Bank Giro Pos memeriksa dan

                                                   Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN       28
dapat melakukan pembayaran terhadap permintaan pembayaran
            tersebut atau dapat menghentikan pembayaran tersebut.




7     Pengiriman Data Pembayaran ke Perbankan
      Pengguna Aplikasi :
13.   System
14.   Kepala Seksi Bank Giro Pos
      System akan terhubung langsung kepada bebera perbankan sehingga
      pengiriman data pembayaran dapat dilakukan secara otomatis. Namun
      apabila pengiriman data otomatis ini gagal maka Kepala Seksi Bank Giro Pos
      dapat melakukan overide system secara manual dengan mengunduh file kirim
      untuk dikirimkan secara manual ke bank.
      Untuk legacy system dan perbankan yang tidak memiliki hubungan langsung
      dengan SPAN akan dikirimkan manual daftar SP2D dan ADK-nya. Daftar SP2D
      dan ADK ini dihasilkan oleh sistem atas permintaan Kepala Seksi Bank Giro Pos.


      B. MANAJEMEN PENERIMAAN
      1. Pengertian dan Konsep Dasar
               Salah satu wujud       dari kegiatan administrasi keuangan                     negara
               adalah      penatausahaan    atas penerimaan negara                   (Government
               Receipt).   Pengelolaan       penerimaan               n egara           saat       in i
               bertumpu pada Sistem MPN (Modul Pen erimaan Negara)
               yan g di kel ol a oleh Ditjen Pajak. Permasal ah an utama
               dari pen gelol aan negara saat in i adal ah integrasi antara
               sistem i nformasi yang belu m baik. Hal ini terjadi karen a
               ada pen erim aan negara yang diterima ti dak melalui
               MPN, seperti penerimaan n egara yang diteri ma melalui
               Bank     In don esia   (contoh    :    Penerimaan               pem biayaan,
               Penerimaan P NB P M ig as.
          Pengelolaan Penerimaan Negar a dal am SPAN lebih pada
         pen gelol aan back offi ce penerimaan negar a, den gan front
          offi ce berada di Si stem Informasi MPN, Penerimaan di BI,

                                                     Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN     29
serta Pen eri maan Retur. Pol a umum pen gelol aan
           penerimaan n egara dal am SPAN dapat digambar kan
                             sebagai beri kut ini:
           8




                 Interkoneks i SPAN d en gan M PN, MPN-G 2, Ban k Indonesia dan DJP




          Hingga saat ini       Indonesia belum mempunyai sistem baku yang
  terintegrasi dalam pengelolaan        Government Receipt.
  Secara umum penatausahaan            penerimaan negara melalui MPN diharapkan
  mampu untuk menciptakan suatu                sistem penerimaan                negara            yang
  terintegrasi dalam satu database,          di mana        sebelumnya penatausahaan
  penerimaan negara dilakukan secara terpisah oleh Direktorat Jenderal Pajak,
  Direktorat     J enderal     Bea     dan     Cukai        serta       Direktorat J enderal
  Perbendaharaan.




  2. Proses Bisnis Manajemen Penerimaan
  Proses bisnis Manajemen Penerimaan SPAN yang dilakukan oleh KPPN terdiri atas 3
  aktivitas utama yakni :
4.4.1     Unggah penerimaan
        Penerimaan Negara yang masih dikelola oleh KPPN terdiri atas tiga jenis yakni
                                                    Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN      30
Penerimaan dari Bank/Pos Persepsi (MPN), Penerimaan BLU, Penerimaan Retur
SP2D. Proses unggah penerimaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini :
B. Unggah Penerimaan Bank/Pos Persepsi. Proses unggah ADK bank/pos
  persepsi ke dalam SPAN hampir sama dengan proses unggah ADK
  bank/pos persepsi yang dilakukan oleh KPPN selama ini. Bedanya hanya jika
  pada saat ini, ADK Bank/Pos Persepsi di unggah kedalam SISPEN, dengan
  SPAN, maka ADK tersebut akan diunggah kedalam SPAN.
      Proses unggah ADK kedalam SPAN menggunakan form SPGR Data
         Penerimaan dari Bank Persepsi. Proses unggah ini dilakukan oleh Staff
         Seksi Bank/Giro Pos,     sedangkan persetujuan proses unggah
         dilakukan oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos.
C. Penerimaan BLU. Penerimaan BLU diunggah setiap triwulan. Prosesnya
  menungguh proses unggah ADK SPM pengesahan BLU yang dilakukan di
  Modul Pengeluaran SPAN. Jika di dalam ADK SPM Pengesahan BLU
  terdapat data Pendapatan BLU maka, akan ada pemberitahuan ke seksi
  Bank/Giro Pos untuk melakukan proses unggah pendapatan BLU tersebut.
  Seksi Bank/Giro Pos hanya tinggal melakukan pengecekan di form SPGR
  Data Penerimaan BLU, per tanggal buku dan Satker BLU apa, jika ada maka
  akan muncul di form tersebut. Jika ada, maka Seksi Bank/Giro Pos harus
  melakukan proses interface, dan membentuk transaksi penerimaan di SPAN.
D. Penerimaan Retur SP2D. Penerimaan Retur dicatat sebagai penerimaan
  transito di dalam SPAN. Penerimaan Retur terjadi jika ada transaksi debit di
  rekening retur di KPPN bersangkutan. Dasar pencatatan penerimaan retur
  adalah rekening Koran yang di unggah melalui modul Manajemen kas
  (CM). Jika dari rekenig retur tersebut ada transaksi debit, maka di form SPGR
  Data Penerimaan Retur akan ada transaksi yang harus diproses di form SPGR
  Data Penerimaan Retur.
                       Gambar : unggah-peenerimaa-bank




                                          Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   31
4.4.2     Reviu transaksi penerimaan
        Proses selanjutnya setelah proses unggah penerimaan adalah reviu terhadap
        transaksi penerimaan. Proses ini tidak harus dilakukan oleh Staff KPPN, akan
        tetapi disediakan sebagai sarana proses pengecekan kembali terhadap
        transaksi-transaksi penerimaan yang telah dilakukan.
        Proses reviu transaksi penerimaan dilakukan dengan membuka form Ikhtisar
        Penerimaan kemudian lakukan pencarian berdasarkan parameter tertentu,
        semisal berdasarkan tanggal buku, atau berdasarkan nomor penerimaan.
4.4.3     Permintaan laporan
        Laporan manajerial yang disediakan dalam SPAN dan dapat diakses oleh
        KPPN terdiri atas 5 (lima) jenis Laporan, yakni
               a. Laporan Daftar Retur SP2D
               b. Laporan Daftar Pembagian Pembagian DBH PBB
               c. Laporan Daftar Penerimaan
               d. Laporan Realisasi Penerimaan, Pembagian, dan Penyaluran PBB
               e. Laporan Daftar Pelimpahan PBB ke BO III


                 Laporan Manajerial ini dapat diakses dengan membuka form
                                                     Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   32
jalankan permintaan, lalu memilih nama laporan apa yang akan di
            buat. Setiap Laporan memiliki parameter berbeda yang harus di isi oleh
            pembuat laporan. Sebagai contoh, Laporan Daftar Retur SP2D memiliki
            parameter periode dan Nomor Rekening Retur.


                             Gambar : permintaan laporan




Pokok-pokok Perubahan (Improvement) Penatausahaan Penerimaan Negara


Beberapa          pokok    perubahan      atau     penyempurnaan                proses          bisnis
penatausahaan penerimaan negara dalam rangka implementasi Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) seperti yang terlihat pada
table berikut :
 No                       Pokok-Pokok Perubahan (improvement)


 1.   Sentralisasi penatausahaan penerimaan negara melalui single database dalam
      SPAN
 2.   Sentralisasi pengelolaan Modul Penerimaan Negara melalui MPN G2 untuk
      setoran penerimaan negara yang disetor pada bank/pos persepsi.




                                                  Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN       33
3.    Reposisi kewenangan pengelolaan Modul Penerimaan Negara pada penerapan
      MPN G2 oleh DJ PB (Dit. PKN), terutama terkait sistem pembayaran (settlement)
      setoran penerimaan negara melalui bank/pos persepsi.

4.    Restrukturisasi    rekening    penerimaan (rekening        kas negara) pada bank/pos
      persepsi   terkait       penerapan MPN G2,       terutama terkait        dengan pemusatan
      rekening kas negara untuk masing-masing bank/pos persepsi (BP Pusat).
5.    Penerimaan negara terkait Rekening Pemerintah Lainnya (RPL) sudah dicatat
      pada saat uang masuk pada rekening (RPL) yang bersangkutan.

6.    Penerimaan pembiayaan terkait Reksus dicatat pada saat dana initial deposit
      dan/atau pada saat replenishment masuk pada Reksus yang bersangkutan.

7.    Pembayaran        setoran     penerimaan    negara     pada     bank/pos      persepsi     dapat
      dilakukan pada lintas (luar) wilayah kerja KPPN yang bersangkutan. Untuk itu
      dilakukan jurnal intra-entity (antar satker) pada setiap setoran yang dilakukan.
8.    Penerimaan terkait pajak dan bea cukai dicatat (diakui) sebagai penerimaan
      masing-masing Satker (KPP/KPBC) bersangkutan. Sehingga proses rekonsiliasi
      data penerimaan dapat dilakukan di tingkat Satker dan KPPN.                   Untuk itu setiap
      transaksi pada data MPN harus dapat di mapping sebagai penerimaan KPP/KPBC
      selaku Satker.
9.    Memungkinkan pencatatan dan akuntansi penerimaan negara dilakukan secara
      akrual maupun kas sejalan dengan yang diamanatkan dalam undang-undang.


10.   Penerimaan        dari    pengembalian     belanja   tahun anggaran          berjalan     dapat
      mengembalikan sisa pagu yang didahului dengan surat pengajuan pengembalian
      sisa pagu oleh Satker.
11.   Sebagian besar pencatatan penerimaan negara dilakukan melalui metode
      interface/upload data (ADK) terutama terkait j umlah data transaksi yang relatif
      banyak (batch        / bulk) temasuk untuk pencatatan penerimaan yang berasal
      dari   setoran langsung pada Bank Indonesia melalui ADK rekening koran.
12.   Pembuatan daftar rincian dana bagi hasil PBB berdasarkan data transaksi
      penerimaan dapat dilakukan secara sistem              untuk     membantu proses
      pembayaran/transfer ke daerah oleh KPPN ke BO III.
13.   Penyampaian LHP dan rekening koran dari bank persepsi/ secara elektronik
                                                            BI
      dan terstandarisasi.




                                                           Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   34
14.     Rekonsiliasi secara sistem antara pencatatan penerimaan negara dengan kas
        yang diterima pada Modul Cash Management berdasarkan informasi (ADK)
        rekening koran dari bank, termasuk proses rekonsiliasi antara ADK rekening
        koran dari bank persepsi dengan data penerimaan ADK LHP/DNP). Untuk itu
        rekening koran harus diformat dalam bentuk ADK yang terstandarisasi dan setiap
        transaksi yang muncul dalam Daftar Nominatif Penerimaan (DNP) harus muncul
        pada ADK rekening korannya, sehingga Bank Persepsi harus mengkreditkan

15.     Rekening Kas Negara pada setiap transaksinya.
        Tidak ada proses permintaan NTPN (e-paypoint) pada MPN selain setoran melalui
        bank/pos persepsi (contoh: penerimaan melalui potongan SPM, penerimaan
        melalui Bank Indonesia).
16.     Tidak ada proses konsolidasi laporan (LKP) ditingkat pusat karena menggunakan
        single   database       dan   laporan   dapat    di-generate        pada      setiap    level
        kewenangan        yang diberikan.
17.     Mendukung pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) secara penuh dalam
        rangka pengelolaan kas.

18.     Dapat dilaksanakan proses audit trail terhadap data transaksi, karena setiap
        adanya perubahan/perbaikan hanya dapat dilakukan dengan mekanisme jurnal
        reversal/pembalik, sehingga setiap perubahan/perbaikan akan tercatat.
19.     Penatausahaan penerimaan negara dengan meminimalisasi penggunaan kertas
        (less paper).



4.5 MANAJEMEN KAS
1.1. Pengertian dan Konsep Dasar
            Manajemen kas pada SPAN yang merupakan sistem terintegrasi dengan
konsep database tunggal sehingga data-data dari modul-modul lain seperti
terlihat pada gambar diatas dapat dijadikan dasar bagi manajemen kas untuk
melakukan transaksi dan pelaporan. Data dari manajemen DIPA (Management
of    Spending          Authority),   manajemen         komitmen        (Budget         Commitment),
manajemen          pembayaran           (Payment        Management),             dan       manajemen
penerimaan negara (Government Receipt) merupakan sumber data bagi
manajemen kas untuk transaksi maupun pelaporan.
9
1.2. Proses Bisnis Manajemen Kas
Skenario dasar pada modul manajemen kas SPAN, antara lain:
     3.1.        Pencatatan rekening baru (entry new bank account)

                                                         Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN    35
Proses tersebut dilakukan untuk registrasi rekening bank yang akan
          dilakukan untuk transaksi. Proses registrasi bank dilakukan secara terpusat
          di Direktorat PKN mengingat adanya konsep kombinasi BAS (segment
          bank, akun kas) untuk manajemen kas pada SPAN.
          Berikut adalah kombinasi BAS dalam SPAN:
                          KLASIFIKASI DALAM
    KLASIFIKASI SEMULA                        DIGIT               TUJUAN               ATRIBUT PELAPORAN
                                  SPAN
                                                                                       BA, Eselon 1,
   Organisasi            Satker               6          LK per satker
                                                                                       Konsolidasi Satker
                         KPPN                 3          LK per KPPN
                         Jenis Kewenangan     1          Jenis Kewenangan
   Fungsi
   Subfungsi
   Program               Program              3+2+2      BA+Eselon 1+Program
                                                                                       Kegiatan, Fungsi,
   Kegiatan              Output               4+3        Kegiatan+Output
                                                                                       Subfungsi, Satuan
                                                         Sumber dana+cara              No Register utang
                         Dana                 1+1+8
                                                         tarik+no register             dan hibah
                         Lokasi               2+2        Tempat kegiatan
   Sub Kegiatan
   Ekonomi               Anggaran             1
                         Akun                 6          Klasifikasi Ekonomi
                                                         Jenis rekening+no
                         Bank                 1+4        rekenning bank                KPPN
                                                         (mapping)
                         Antar Entitas        6          Due-to dan Due-from
                         Cadangan             6



Setiap rekening bank yang didaftarkan pada SPAN kedalam segment bank
yang disesuaikan/diwakili menjadi lima digit (digit 1 untuk tipe rekening, 4 digit
berikutnya merupakan nomor urut).




   3.2.         Transfer antar rekening (bank account transfer)
          Transfer antar rekening dapat dilakukan oleh KPPN maupun Direktorat PKN
          sesuai dengan user login masing-masing. User login tersebut juga berguna



                                                      Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN      36
untuk mengakses SPAN sesuai responsibility yang telah ditetapkan, dan
       juga dapat digunakan sebagai audit trail.
3.3.          Rekonsiliasi bank secara otomatis (auto reconcile)
       Rekonsiliasi bank digunakan untuk mencocokkan data yang ada pada
       SPAN dengan transaksi yang ada di bank (ADK rekening koran bank).
       Proses rekonsiliasi dilakukan secara harian oleh sistem dan terjadwal. ADK
       rekening koran yang diterima dari bank harus sesuai dengan requirement
       SPAN, sehingga proses otomatis tersebut dapat berjalan lancar.
3.4.          Rekonsiliasi bank secara manual (manual reconcile)
       Proses rekonsiliasi bank secara manual dilakukan jika ada perbedaan
       antara transaksi yang ada di SPAN dengan ADK rekening koran bank, dan
       juga pada rekening yang bersifat dummy seperti rekening transito untuk
       BLU, dll.
3.5.          Non-aktifasi rekening (closing existing bank account)
       Proses tersebut dilakukan untuk menutup rekening yang sudah tidak aktif,
       sehingga tidak dapat digunakan untuk transaksi.
3.6.          Perencanaan kas (cash forecasting)
       Perencanaan kas pada SPAN didasarkan pada data atau transaksi yang
       terjadi pada modul lain, sehingga dapat diketahui berapa kebutuhan kas
       secara harian, mingguan, dan bulanan. Berikut adalah jenis-jenis laporan
       perencanaan kas pada SPAN:
              1) Laporan Perencanaan Pengeluaran Kas Harian
                                                  1                KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA                                                                  2
                                                                                  DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN                                         3

                                                                                      4 < LOCATION DESCRIPTION >
                                                                                                         < Address 1 >    5
                                                                                                  6      < Address 2 >
                                                                                  7                                                             8
                                                                                          Telephone : <Phone 1>   Faximile <Phone2>

                                                              LAPORAN PERENCANAAN PENGELUARAN KAS HARIAN                                                 9

                                                                          PERIODE : MON - YYYYY 10
                   Tipe Laporan         : XXXXXXXX            11
                                                                            12                                                        14
                   KPPN                 : 999 - XXXXXXXXXXXX                                 Bag. Anggaran   : 999 - XXXXXXXXXXXX
                                                                                 13                                                        15                         16
                   Satker               : 123456 - XXXXXXXXXXXX                              Eselon1         : 12345 - XXXXXXXXXXXX                                        (ZZZZZZZ)
                                                          1        20
                                                                        2             3            4            …        28           29            30           31        TOTAL
                   Tipe Transaksi : Kontrak                                                                                                                                     22
                                  17
                                                 520000
                                                 530000
                   Subtotal Kontrak
                                            19


                   Tipe Transaksi :
                                            18
                   Resume Tagihan
                                                 410000
                                                 420000
                                                 510000
                                                 520000
                                                 610000

                   Subtotal Resume Tagihan
                                    19


                   Total Rencana Pengeluaran
                                                  21
                   Harian



                                                                                                                                                         24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss
                                            23                                                                                                                      25      Page 1 of Y
                   Printed by : User Name




                                                                                              Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN                                            37
2) Laporan Perencanaan Pengeluaran Kas Mingguan

                           1            KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA                                                            2

                                                       DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN                                 3

                                                           4 < LOCATION DESCRIPTION >
                                                                              < Address 1 >   5
                                                                          6
                                                                              < Address 2 >
                                                         7   Telephone : <Phone 1>     Faximile <Phone2>     8


                                   LAPORAN PERENCANAAN PENGELUARAN KAS MINGGUAN                                       9
                                                PERIODE : MON - YYYYY  10


   Tipe Laporan       : XXXXXXXX   11
                                             12
   KPPN               : 999 - XXXXXXXXXXXX                      Bag. Anggaran : 999 - XXXXXXXXXXXX 14
                                                                                                                                16
   Satker             : 123456 - XXXXXXXXXXXX     13            Eselon1          : 12345 - XXXXXXXXXXXX 15                           (ZZZZZZZ)
                                    Minggu 1                 Minggu 2                 Minggu 3             Minggu 4            TOTAL
                                                   20
   Tipe Transaksi :                                                                                                                   22
   Kontrak    17
                        520000
                        530000
   Subtotal Kontrak
                          19

   Tipe Transaksi :
                          18
   Resume Tagihan
                        410000
                        510000
                        520000
                        550000
                        610000
   Subtotal Resume
                           19
   Tagihan

   Total Rencana      21
   Pengeluaran Mingguan


                                                                                                                      24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss

   Printed by : User Name 23                                                                                                         25 Page 1 of Y




3) Laporan Perencanaan Kas Bulanan




                                                                 Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN                                   38
1             KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA                                                                              2

                                                                    DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN                                               3

                                                                        4 < LOCATION DESCRIPTION >
                                                                                                < Address 1 >        5
                                                                                           6
                                                                                                < Address 2 >
                                                                         7   Telephone : <Phone 1>            Faximile <Phone2>             8


                                              LAPORAN PERENCANAAN PENGELUARAN KAS BULANAN                                                        9
                                                              TAHUN : YYYY       10
    Tipe Laporan           : XXXXXXXX         11
                                                          12                                                                      14
    KPPN                   : 999 - XXXXXXXXXXXX                                    Bag. Anggaran : 999 - XXXXXXXXXXXX
                                                                                                                                       15                        16
    Satker                 : 123456 - XXXXXXXXXXXX 13                              Eselon1         : 12345 - XXXXXXXXXXXX                                             (ZZZZZZZ)
                                         JAN    FEB                    MAR              APR            …         SEP    OKT                     NOV       DES           TOTAL
                                                               20
    Tipe Transaksi : Kontrak
                     17             520000                                                                                                                                  22
                                    530000
    Subtotal Kontrak
                            19

    Tipe Transaksi :
                            18
    Resume Tagihan
                       410000
                       510000
                       520000
                       550000
                       610000
    Subtotal Resume Tagihan
                                         19

    Total Rencana Kas Bulanan
                          21

                                                                                                                                                  24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss
    Printed by : User Name 23
                                                                                                                                                              25 Page 1 of Y




4) Laporan Perencanaan Kas Bulanan BUN berdasarkan AFP
                                1                     KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA                                      2

                                                                DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN                       3

                                                                             4  < LOCATION DESCRIPTION >
                                                                                        < Address 1 > 5
                                                                                      6 < Address 2 >
                                                                       7 Telephone : <Phone 1>    Faximile <Phone2> 8

                                                    LAPORAN PERENCANAAN KAS BULANAN BUN BERDASARKAN AFP                            9
                                                                        TAHUN : YYYY 10
   Tipe Laporan           : XXXXXXXX 11
                                                                                                  14
   KPPN                   : 999 - XXXXXXXXXXXX 12          Bag. Anggaran999 - XXXXXXXXXXXX
                                                                      :
                                                                                                                                                                       16
   Satker                 : 123456 - XXXXXXXXXXXX 13       Eselon1        : 12345 - XXXXXXXXXXXX 15                                                                         (ZZZZZZZ)
                            Januari     Februari  Maret        April         Mei         Juni          Juli     Agustus September Oktober November Desember                  TOTAL
                                         20
   AFP PENERIMAAN                                                                                                                                                                22
         17
              410000
              420000
              430000
              440000
              710000
   TOTAL AFP
                 19
   PENERIMAAN

   AFP PENGELUARAN
         18   510000
              520000
              530000
              550000
              610000
   TOTAL AFP      19
   PENGELUARAN

   SELISIH       21
   PERENCANAAN KAS


                                                                                                                                                         24
                                                                                                                                                              DD-MON-YYYY hh:mm:ss
   Printed b y : User Name 23                                                                                                                                         25 Page 1 of Y




5) Laporan Monitoring Ketersediaan Pagu DIPA


                                                                                   Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN                                                   39
2
                                                                     KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                                1
                                                                                  DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN                          3
                                                                                           4 < LOCATION DESCRIPTION >
                                                                                                        < Address 1 > 5
                                                                                                    6 < Address 2 >
                                                                                   7 Telephone : <Phone 1>          Faximile <Phone2>   8

                                                                  LAPORAN MONITORING KETERSEDIAAN PAGU DIPA                                   9
                                                                                TAHUN : YYYY 10
   Tipe Laporan              : XXXXXXXX 11
                                                                                                            14
   KPPN                      : 999 - XXXXXXXXXXXX 12               Bag. Anggaran
                                                                              : 999 - XXXXXXXXXXXX
                                                                                                                                                                             16
   Satker                    : 123456 - XXXXXXXXXXXX 13            Eselon1      : 12345 - XXXXXXXXXXXX 15                                                                         (ZZZZZZZ)
                               Januari     Februari  Maret            April         Mei          Juni            Juli     Agustus    September Oktober   November Desember        TOTAL
                                       22
   Tipe Transaksi :                                                                                                                                                                24
   AFP 17
                  510000
                  530000
                  610000
   SUB TOTAL        21
   AFP PENGELUARAN

   Tipe Transaksi :
   Kontrak 18
                  520000
                  530000
                   21
   SUB TOTAL KONTRAK

   Tipe Transaksi :
                    19
   Resume Tagihan
                  510000
                  610000
   SUB TOTAL        21
   RESUME TAGIHAN

   Tipe Transaksi :
   SP2D     20
                  510000
                  610000
   SUB TOTAL
               21
   SP2D

   Dana yang Tersedia:
          23     510000
                 530000
                 610000

    *) Informasi perencanaan kas pada bulan tertentu harus ditambahkan nilai kontrak pada periode-periode sebelumnya
   25
    *) Rencanan Pengeluaran Kas yang bersifat non kontraktual akan muncul pada Tipe Transaksi Resume Tagihan setelah diinput kedalam sistem

                                                                                                                                                                   27
                                                                                                                                                                   DD-MON-YYYY hh:mm :ss
                                                                                                                                                                            28
   Printed by : User Nam26
                         e                                                                                                                                                     Page 1 of Y




6) Laporan Perencanaan Pendapatan Bulanan




                                                                                          Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN                                              40
2
                                                1                        KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                                                                                   DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN                            3
                                                                                                < LOCATION DESCRIPTION >
                                                                                                   4
                                                                                                         < Address 1 >
                                                                                                           5
                                                                                                         < Address 2 >      6
                                                                                           7
                                                                                          Telephone : <Phone 1>   Faximile <Phone2>      8

                                                                         LAPORAN PERENCANAAN PENERIMAAN BULANAN                              9
                                                                                       TAHUN : YYYY  10
Tipe Laporan                               : XXXXXXXX  11
                                                             12                                                 14
KPPN                                       : 999 - XXXXXXXXXXXX               Bag. Anggaran
                                                                                         : 999 - XXXXXXXXXXXX
                                                                                                                                                                                     16
                                                                13                                                   15
Satker                                     : 123456 - XXXXXXXXXXXX            Eselon1    : 12345 - XXXXXXXXXXXX                                                                           (ZZZZZZZ)
                                            Januari        Februari   Maret      April      Mei        Juni          Juli    Agustus   September     Oktober   November Desember          TOTAL
Tipe Transaksi :                                      22
                        17                                                                                                                                                                  24
AFP PENERIMAAN
                                  410000        1500
                                  420000
                                  710000
SUBTOTAL
                  21
AFP PENERIMAAN

Tipe Transaksi : Penerimaan
(Non Potongan Resume
Tagihan / SP2D)          18
                                  410000         900
                                  430000

           21
SUBTOTAL PENERIMAAN

Tipe Transaksi :
Potongan dari Resume
Tagihan                  19
                                  410000         800
SUB TOTAL
                       21

Tipe Transaksi :
                             20
Potongan dari SP2D
                                  410000
SUB TOTAL
                 21

SELISIH:
            23
AFP PENERIMAAN dengan
Realisasi
                                  410000
                                  420000
                                  710000

*) Potongan dari Resume Tagihan merupakan potongan SPM yang belum dibayarkan
                                                     25
*) Potongan dari SP2D merupakan Realisasi potongan SPM

                                                                                                                                                                        27
                                                                                                                                                                             DD-MON-YYYY hh:mm:ss
                             26                                                                                                                                                     28
Printed by : User Name                                                                                                                                                                  Page 1 of Y




  Salah satu konsep usulan penyempurnaan proses bisnis yang
  terdapat pada manajemen kas SPAN adalah sentralisasi rekening
  pengeluaran untuk menggantikan Bank Operasional I. Dengan
  konsep tersebut, proses settlement untuk pihak ketiga langsung
  dilakukan oleh bank yang sama dengan rekening penerima. Dana
  akan ditransfer dari RKUN ke RPK BUN P, yang kemudian ditransfer
  overbooking kepada pihak ketiga pada bank yang sama, sehingga
  mengurangi lalu lintas SKN atau RTGS antar bank. Hal tersebut juga
  dapat mengurangi retur, mengingat proses settlement hanya
  menggunakan proses overbooking seperti pada gambar dibawah
  ini.




                                                                                                              Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN                                             41
4.6   MANAJEMEN PELAPORAN
i.         Pengertian dan Konsep Dasar
           General Ledger merupakan inti dari sistem kerangka pengelolaan
     keuangan Negara yang terintegrasi. Seluruh transaksi keuangan yang diinput ke
     dalam sistem akan diposting ke dalam General Ledger sesuai dengan siklus
     pengelolaan keuangan Negara sehingga GL merupakan sumber data bagi
     penyusunan laporan keuangan pemerintah. Penyempurnaan proses bisnis GL di
     dalam SPAN adalah GL terintegrasi terpusat, sehingga transaksi subledger di
     tiap-tiap KPPN akan terposting ke dalam GL yang terintegrasi. Terdapat 2 GL di
     dalam SPAN, yaitu; GL akrual dan GL cash untuk mengakomodir penerapan
     penganggaran berbasis kas dan penerapan akuntansi full akrual.10

                                                                          Bagan Akun Standar
                                                                          (BAS) digunakan
                                                                          untuk penjurnalan saat
                                                                          terjadi transaksi pada
                                                                          Subledger Transaction
                                                                          sehingga transaksi
                                                                          dicatat pada Subledger
                                                                          accounting akrual dan
                                                                          kas yang kemudian
                                                                          akan diposting ke
                                                                          kedua GL.




                                                Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   42
Sumber : Direktorat Transformasi Perbendaharaan


Berkaitan dengan proses bisnis akuntansi dan pelaporan, dalam kerangka SPAN,
proses penyusunannya dilakukan oleh aplikasi tunggal sehingga diperlukan
suatu teknologi informasi dan database terpusat yang dapat diandalkan untuk
mencapai tujuan pengelolaan keuangan negara, agar dapat menyediakan
data transaksi keuangan yang lengkap, dapat diakses setiap saat, dan
terpadunya sistem operasional akuntansi dan pelaporan. Di samping itu,
dilakukan juga restrukturisasi Bagan Akun Standar (BAS) yang menjadi backbone
bagi proses pengelolaan keuangan. Gambaran umum SPAN secara garis besar
digambarkan pada berikut:


                            Gambaran Umum SPAN




              Sumber : Direktorat Transformasi Perbendaharaan



                                          Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN   43
Pengembangan proses bisnis akuntansi (GL dan COA) sebagai bagian dari

     program SPAN dimaksudkan untuk mencapai tujuan reformasi pengelolaan

     keuangan negara secara menyeluruh.

b.        Proses Bisnis dan Gambaran Umum Sistem Akuntansi Pemerintah

          Menggunakan SPAN

                        Gambaran secara umum struktur sistem akuntansi ke depan
                 masih sesuai dengan SAPP. Yang membedakan adalah pada SPAN
                 akan menggunakan dua GL; GL akrual dan GL kas. Ledger akrual
                 sama dengan praktik SAU dan ledger kas sesuai dengan SAKUN.
                 Ledger akrual akan menghasilkan Laporan Operasional (LO), Neraca,
                 Laporan Arus Kas (LAK), dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
                 sedangkan    ledger   kas   akan    menghasilkan           Laporan         Realisasi
                 Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Saldo Anggaran
                 Lebih (LPSAL).

                        Modul di dalam SPAN terdiri dari 7 modul utama yang
                 mengakomodir seluruh transaksi sistem akuntansi. Modul-modul
                 tersebut adalah : Budget Preparation (BP), Management of Spending
                 Authority (MoSA), Business Commitment (BC), Cash Management
                 (CM), Payment (PM), Government Receipt (GR), dan General
                 Ledger, Chart of Account and Reporting. Sedangkan sistem
                 akuntansi di satker akan menggunakan SAKTI (Sitem Akuntansi Tingkat
                 Instansi).

     Kebijakan Akuntansi

          Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah
     adalah basis akrual, untuk pengakuan pendapatan, beban, aset, kewajiban,
     dan ekuitas dana. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya
     laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan
     demikian.

     1.   Basis Akrual


                                                    Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN    44
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span
Modul span

More Related Content

What's hot

Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNAhmad Abdul Haq
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNAhmad Abdul Haq
 
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)Ahmad Abdul Haq
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun StandarKPDT
 
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)Nanang Priyo Utomo
 
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPANPenatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPANAhmad Abdul Haq
 
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAPetunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAJamaludin ..
 
Petunjuk manual aplikasi online monitoring span
Petunjuk manual aplikasi online monitoring spanPetunjuk manual aplikasi online monitoring span
Petunjuk manual aplikasi online monitoring spanAhmad Abdul Haq
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfKanwilYogya
 
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak Erny Anggrahini
 
Reformulasi IKPA TA 2022
Reformulasi IKPA TA 2022Reformulasi IKPA TA 2022
Reformulasi IKPA TA 2022MEsatoAriq1
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Tatang Suwandi
 
Tata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJMD KabupatenTata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJMD KabupatenMusnanda Satar
 
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan Aset Desa
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan  Aset DesaSarapan SDGs DESA Pengelolaan  Aset Desa
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan Aset DesaTV Desa
 
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
Sistem dan Prosedur Penatausahaan PenerimaanSistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
Sistem dan Prosedur Penatausahaan PenerimaanDeddi Nordiawan
 
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfBahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfmuzakir tombolotutu
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 

What's hot (20)

Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUNPengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
Pengembalian penerimaan negara tahun anggaran berjalan melalui RKUN
 
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPNMekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
Mekanisme pencairan reksus dan prosedur refund PHLN di KPPN
 
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
Tim KPPN Pelaihari - Buku Manual Seksi Bank (2015)
 
Pelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaranPelaksanaan anggaran
Pelaksanaan anggaran
 
Bagan Akun Standar
Bagan Akun StandarBagan Akun Standar
Bagan Akun Standar
 
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajakUndang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
 
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
Roadmap ASN Kabupaten Nagekeo (Matriks hasil analisis kebijakan)
 
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPANPenatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
Penatausahaan Transaksi dan Rekonsiliasi Bank Rekening KPPN pada SPAN
 
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAPetunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
 
Contoh persetujuan camat
Contoh persetujuan camatContoh persetujuan camat
Contoh persetujuan camat
 
Petunjuk manual aplikasi online monitoring span
Petunjuk manual aplikasi online monitoring spanPetunjuk manual aplikasi online monitoring span
Petunjuk manual aplikasi online monitoring span
 
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdfSosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
Sosialisasi PMK Nomor 62 Tahun 2023.pdf
 
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
Pengelolaan penerimaan negara bukan pajak
 
Reformulasi IKPA TA 2022
Reformulasi IKPA TA 2022Reformulasi IKPA TA 2022
Reformulasi IKPA TA 2022
 
Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara Landasan Hukum Keuangan Negara
Landasan Hukum Keuangan Negara
 
Tata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJMD KabupatenTata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJMD Kabupaten
 
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan Aset Desa
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan  Aset DesaSarapan SDGs DESA Pengelolaan  Aset Desa
Sarapan SDGs DESA Pengelolaan Aset Desa
 
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
Sistem dan Prosedur Penatausahaan PenerimaanSistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
Sistem dan Prosedur Penatausahaan Penerimaan
 
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfBahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 

Viewers also liked

Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanImplementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Penyaluran dana SP2D oleh BO I pusat pada implementasi SPAN
Penyaluran dana SP2D oleh BO I pusat pada implementasi SPANPenyaluran dana SP2D oleh BO I pusat pada implementasi SPAN
Penyaluran dana SP2D oleh BO I pusat pada implementasi SPANAhmad Abdul Haq
 
Modul manajemen dipa satker
Modul manajemen dipa satkerModul manajemen dipa satker
Modul manajemen dipa satkerSai Jawa Tengah
 
Pengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening PemerintahPengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening PemerintahAhmad Abdul Haq
 
Modul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satkerModul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satkerSai Jawa Tengah
 
Akuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam spanAkuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam spanAhmad Abdul Haq
 
Aplikasi monitoring transaksi span pada kppn
Aplikasi monitoring transaksi span pada kppnAplikasi monitoring transaksi span pada kppn
Aplikasi monitoring transaksi span pada kppnAhmad Abdul Haq
 
PER 30 PB 2014 retur span
PER 30 PB 2014 retur spanPER 30 PB 2014 retur span
PER 30 PB 2014 retur spankppn137
 
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipilPp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipilkppnpelaihari
 
Microsoft excel 2007 pemula dan menengah
Microsoft excel 2007  pemula dan menengah Microsoft excel 2007  pemula dan menengah
Microsoft excel 2007 pemula dan menengah Mukhtar Mukhvicom
 
Modul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapModul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapSai Jawa Tengah
 
Review pengajuan spm
Review pengajuan spmReview pengajuan spm
Review pengajuan spmkppnpelaihari
 
Sistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuanganSistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuangankppnpelaihari
 
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPN
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPNPenatausahaan Rekening BUN oleh KPPN
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPNAhmad Abdul Haq
 

Viewers also liked (20)

Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanImplementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
 
Mengenal Lebih Jauh SPAN
Mengenal Lebih Jauh SPANMengenal Lebih Jauh SPAN
Mengenal Lebih Jauh SPAN
 
Penyaluran dana SP2D oleh BO I pusat pada implementasi SPAN
Penyaluran dana SP2D oleh BO I pusat pada implementasi SPANPenyaluran dana SP2D oleh BO I pusat pada implementasi SPAN
Penyaluran dana SP2D oleh BO I pusat pada implementasi SPAN
 
Modul manajemen dipa satker
Modul manajemen dipa satkerModul manajemen dipa satker
Modul manajemen dipa satker
 
Pengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening PemerintahPengelolaan Rekening Pemerintah
Pengelolaan Rekening Pemerintah
 
Modul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satkerModul manajemen akuntansi satker
Modul manajemen akuntansi satker
 
Sakti for satker
Sakti for satkerSakti for satker
Sakti for satker
 
Akuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam spanAkuntansi pelaporan dalam span
Akuntansi pelaporan dalam span
 
Aplikasi monitoring transaksi span pada kppn
Aplikasi monitoring transaksi span pada kppnAplikasi monitoring transaksi span pada kppn
Aplikasi monitoring transaksi span pada kppn
 
PER 30 PB 2014 retur span
PER 30 PB 2014 retur spanPER 30 PB 2014 retur span
PER 30 PB 2014 retur span
 
Pmk 01 pmk.06_2013
Pmk 01 pmk.06_2013Pmk 01 pmk.06_2013
Pmk 01 pmk.06_2013
 
Span dan Sakti 2013
Span dan Sakti 2013Span dan Sakti 2013
Span dan Sakti 2013
 
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipilPp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
Pp nomor 53_tahun_2010disiplin_pegawai_negeri_sipil
 
Excel2007
Excel2007Excel2007
Excel2007
 
Microsoft excel 2007 pemula dan menengah
Microsoft excel 2007  pemula dan menengah Microsoft excel 2007  pemula dan menengah
Microsoft excel 2007 pemula dan menengah
 
Perdirjen 66 2005
Perdirjen 66 2005Perdirjen 66 2005
Perdirjen 66 2005
 
Modul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapModul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetap
 
Review pengajuan spm
Review pengajuan spmReview pengajuan spm
Review pengajuan spm
 
Sistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuanganSistem akuntansi keuangan
Sistem akuntansi keuangan
 
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPN
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPNPenatausahaan Rekening BUN oleh KPPN
Penatausahaan Rekening BUN oleh KPPN
 

Similar to Modul span

buku Akuntansi Biaya.pdf
buku Akuntansi Biaya.pdfbuku Akuntansi Biaya.pdf
buku Akuntansi Biaya.pdfAndySWicaksono
 
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...ginasyarifah2
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganSintiya Sintiya
 
Buku dasar akuntansi
Buku dasar akuntansiBuku dasar akuntansi
Buku dasar akuntansihastaputra941
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...destaputranto
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHSitiMursadahh
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardWildhaaa
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)PUTRI FATMAWATI
 
Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1Chairil Azwar
 
Pengaruh Strategi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja PT Indofood C...
Pengaruh Strategi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja PT Indofood C...Pengaruh Strategi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja PT Indofood C...
Pengaruh Strategi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja PT Indofood C...MaudinaKanthiSukmani
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalSuhardi Bae
 
Modul_Akuntansi_Keuangan_Pemerintah.pdf
Modul_Akuntansi_Keuangan_Pemerintah.pdfModul_Akuntansi_Keuangan_Pemerintah.pdf
Modul_Akuntansi_Keuangan_Pemerintah.pdfNajwaputry
 
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)infosanitasi
 
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...Christianto Hadisiswanto P.
 
Makalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganMakalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganNurtiaListiawati
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Penataan Ruang
 

Similar to Modul span (20)

buku Akuntansi Biaya.pdf
buku Akuntansi Biaya.pdfbuku Akuntansi Biaya.pdf
buku Akuntansi Biaya.pdf
 
makalah madya
makalah madyamakalah madya
makalah madya
 
Rizky CP_LAP.pdf
Rizky CP_LAP.pdfRizky CP_LAP.pdf
Rizky CP_LAP.pdf
 
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuangan
 
Buku dasar akuntansi
Buku dasar akuntansiBuku dasar akuntansi
Buku dasar akuntansi
 
Buku dasar dasarakuntansi
Buku dasar dasarakuntansiBuku dasar dasarakuntansi
Buku dasar dasarakuntansi
 
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
Makalah Analisis Bisnis dan Kinerja Keuangan PT Indosat Tbk dan PT Telkom Tbk...
 
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAHMAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
MAKALAH II MANAJEMEN KEUANGAN - SITI MURSADAH
 
International public sector accounting standards board
International public sector accounting standards boardInternational public sector accounting standards board
International public sector accounting standards board
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
 
Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1Akuntansi keuangan menengah 1
Akuntansi keuangan menengah 1
 
Pengaruh Strategi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja PT Indofood C...
Pengaruh Strategi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja PT Indofood C...Pengaruh Strategi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja PT Indofood C...
Pengaruh Strategi Perencanaan dan Penganggaran terhadap Kinerja PT Indofood C...
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
 
Dppkad lakip
Dppkad lakipDppkad lakip
Dppkad lakip
 
Modul_Akuntansi_Keuangan_Pemerintah.pdf
Modul_Akuntansi_Keuangan_Pemerintah.pdfModul_Akuntansi_Keuangan_Pemerintah.pdf
Modul_Akuntansi_Keuangan_Pemerintah.pdf
 
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Pedoman Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
 
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
BE & GG, Christianto Hadisiswanto Putro, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, PENERAPAN ...
 
Makalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen KeuanganMakalah UAS Manajemen Keuangan
Makalah UAS Manajemen Keuangan
 
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
Permen PU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilita...
 

Modul span

  • 1. DAFTAR ISI Daftar Isi …………………………………………………………………............... i BAB I Pendahuluan ……………………………………………………................ 1 A. Latar Belakang....………………………………………................ 1 B. Gambaran Umum SPAN dan SAKTI....................................... 2 1. Latar Belakang Strategis SPAN.......................................... 2 2. Visi dan Misi SPAN............................................................... 4 3. Keunggulan SPAN.............................................................. 5 4. Pilar pada Pengembangan SPAN ................................. 5 5. SAKTI................................................................................... 7 BAB II Proses Bisnis SPAN…………........................................................... 9 A. Manajemen DIPA............................................................ 9 1. Pengertian dan Konsep Dasar.......................................... 9 2. Proses Bisnis Manajemen Komitmen................................. 9 B. Manajemen Komitmen............................................................ 11 3. Pengertian dan Konsep Dasar.......................................... 11 4. Proses Bisnis Manajemen Komitmen................................. 12 C. Manajemen Pembayaran....................................................... 18 1. Pengertian dan Konsep Dasar........................................... 18 2. Proses Bisnis Manajemen Pembayaran............................. 19 D. Manajemen Penerimaan......................................................... 24 1. Pengertian dan Konsep Dasar............................................ 24 2. Proses Bisnis Manajemen Penerimaan............................... 27 E. Manajemen Kas........................................................................ 29 1. Pengertian dan Konsep Dasar........................................... 29 2. Proses Bisnis Manajemen Kas.............................................. 30 F. Manajemen Pelaporan............................................................ 32 1. Pengertian dan Konsep Dasar............................................ 32 2. Proses Bisnis Manajemen Pelaporan.................................. 33 G. SAKTI ........................................................................................... 41 1. Ruang Lingkup SAKTI ............................................................ 41 2. Koneksitas SPAN – SAKTI ....................................................... 42 BAB III Teknologi dan Informasi SPAN.......................................................... 44 BAB IV Penutup ............................................................................................. 47 REFERENSI ......................................................................................................... 48 Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 3.8.1. Latar Belakang Pemerintah melalui Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun 2003 Tanggal 9 Juni 2003, melaksanakan proses transformasi menuju e-government. Untuk mewujudkan terbentuknya e-government di lingkup Kementerian Keuangan dan memungkinkan tercapainya profesionalitas dan kualitas pengelolaan keuangan negara, maka pemerintah melaksanakan sebuah proyek penyempurnaan manajemen keuangan dan administrasi penerimaan pemerintah (Government Financial Management and Revenue Administration Project atau GFMRAP) yang meliputi 4 bidang besar, yaitu Public Financial Management, Revenue Administration, Governance and Accountability dan Project Governance and Implementation. Dalam bidang Public Financial Management, perubahan yang terbesar adalah dalam hal budget and treasury modernization dimana bentuk riilnya adalah dengan adanya implementasi SPAN. SPAN adalah komponen terbesar GFMRAP dan selanjutnya akan menjadi pondasi untuk reformasi PFM (Public Financial Management). SPAN akan diimplementasikan menggunakan Treasury Reference Model (TRM) sebagai dasar atau acuan, dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan khas Indonesia. Sebagai pondasi PFM, SPAN akan memfasilitasi arah kebijakan penganggaran, mensuport pertanggungjawaban dari para pengguna anggaran, meningkatkan efisiensi pengelolaan perbendaharaan, memfasilitasi reformasi akuntansi dan pelaporan, mengurangi biaya pinjaman dan memperkuat keamanan dan kredibilitas data keuangan. Pada dasarnya, SPAN adalah bagian dari IFMIS ( Integrated Financial Management Information System). Diharapkan pengembangan SPAN merupakan langkah awal menuju implementasi IFMIS. IFMIS merupakan paket pengelolaan keuangan yang terintegrasi dan terkomputerisasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. IFMIS terdiri dari beberapa unsur dimana terdapat perbedaan antara satu negara dengan negara lainnya. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 2
  • 3. (1) Gambaran Umum SPAN dan SAKTI 1. Latar Belakang Strategis SPAN Pemerintah melalui Kementerian Keuangan melakukan Reformasi Manajemen Keuangan Negara (Government Financial Management Reform), langkah awal adalah dengan melakukan kerja sama dengan Bank Dunia melalui program Government Financial Management and Revenue Administration Project (GFMRAP). Tujuan dari program GFMRAP adalah untuk memperkuat efisiensi dan integritas dalam manajemen keuangan publik dan administrasi pendapatan, terutama melalui penguatan tatakelola, akuntabilitas dan transparansi. SPAN merupakan sub-program dari program reformasi keuangan publik terbesar dalam sejarah di Indonesia yakni Government Financial Management and Revenue Administration Project (GFMRAP). Untuk Reformasi Sistem Manajemen Keuangan dalam konteks penerapan IFMIS, pada tahap awal difokuskan pada reformasi penganggaran dan perbendaharaan negara (Budget and Treasury Modernization), rkegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dari sisi persiapan anggaran (Budget Preparation) dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) dari sisi pelaksanaan anggaran dan pertanggungjawaban akuntansi (Budget Execution and Responsibility Accounting). SPAN merupakan program transformasi berskala besar di bidang keuangan negara yang bertujuan meningkatkan efisiensi, efektivitas, akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan perbendaharaan negara melalui penyempurnaan proses bisnis dan pemanfaatan teknologi informasi yang terintegrasi. Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan (KPPN) SPAN dimplementasikan dengan Budget & Treasury Reference Model (TRM) sebagai dasar dan acuan, dimodifikasi sesuai kebutuhan Indonesia. SPAN dibangun menggunakan tiga Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 3
  • 4. pilar sekaligus, yang membedakan dengan cara membangun dengan era sebelumnya. Kita terapkan sekaligus beberapa komponen mulai dari proses, people, dan teknologi. Termasuk, skillful dan mindset dari orang yang akan menjalankan proses bisnis perlu dirubah. Proses yang kita improve kepada publik akan berjalan baik kalo dari sisi IT dan human side juga baik. Berdasarkan PMK No 276 tahun 2008 program reformasi SPAN dilaksanakan melalui tiga komponen utama yaitu : reformasi Proses Bisnis, reformasi Sistem Teknologi Informasi, dan Tata Kelola Perubahan. Reformasi Proses Bisnis dikembangkan melalui beberapa modul yaitu perencanaan anggaran (budget preparation), manajemen DIPA (management of spending authority), Manajemen Komitmen (commitment management), Manajemen Pembayaran (payment management), Manajemen Kas (cash management), Akuntansi (general ledger and chart of account), dan Pelaporan (reporting). PMK Nomor 276 tahun 2008 tentang Program Reformasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara menyebut secara jelas tentang tujuan dilaksanakan program tersebut, yaitu : 1. Mengendalikan anggaran Negara, asset, dan kewajiban Pemerintah Pusat; 2. Menyediakan informasi yang komprehensif, dapat dipercaya, dan tepat waktu tentang keuangan pemerintah; 3. Memudahkan pengambilan keputusan dalam manajemen keuangan pemerintah. Sasaran yang ingin dicapai meliputi : 1 Otomasi proses operasional penganggaran dan pegelolaan kas, asset dan utang pemerintah; 2 Peningkatan keandalan proses penganggaran dan pengelolaan kas, asset dan utang pemerintah; 3 Peningkatan efisiensi layanan kepada kementrian Negara/lembaga, masyarakat dan perbankan; 4 Peningkatan akuntabilitas melalui penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang lebih komprehensif, akurat dan tepat waktu; Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 4
  • 5. 5 Penyediaan fasilitas rekonsiliasi yang andal, akurat, serta tepat waktu antara pemerintah dan perbankan; 6 Penyediaan jejak audit (audit trail) untuk memfasilitasi proses audit akun pemerintah; 7 Mengintegrasikan data pada berbagai subsistem manajemen keuangan pemerintah. Sedangkan manfaat yang ingin dicapai adalah : 1 Tersedianya system pengendalian alokasi dan pelaksanaan anggaran yang efektif; 2 Tersedianya system pengelolaan kas yang terpercaya; 3 Tersedianya system pelaporan manajerial tentang tentang operasi keuangan pemerintah yang komprehensif, dapat diandalkan dan realtime; 4 Terwujudnya tahapan transisi penerapan system akuntansi dari berbasis kas ke berbasis akrual, dan; 5 Terlaksananya pelayanan kepada public yang lebih efisien. Dengan adanya kejelasan tujuan, sasaran dan manfaat dari pelaksanaan reformasi pengelolaan keuangan Negara melalui SPAN, diharapkan program SPAN menghasilkan output berupa system pengelolaan keuangan Negara yang bisa diimplementasikan demi terwujudnya pengelolaan keuangan Negara yang professional, transparan, dan akuntabel sebagaimana amanat Undang-Undang Keuangan Negara. i. Visi dan Misi SPAN Visi SPAN adalah “Terwujudnya pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara yang transparan dan akuntabel, aman dan mudah diterapkan dengan dukungan system informasi manajemen keuangan yang terintegrasi “. Untuk mewujudkan visi tersebut, SPAN mempunyai Misi. Misi SPAN adalah sebagai berikut : 2 Mengembangkan proses bisnis secara berkelanjutan dengan mendasarkan pada praktek penyelenggaraan yang sesuai dan terbaik. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 5
  • 6. 3 Menerapkan paket solusi yang terintegrasi untuk mendukung system yang aman, akurat dan handal. 4 Memastikan diterimanya perubahan oleh pemangku kepentingan dan memberikan solusi lengkap terhadap dampak perubahan. Untuk mendukung visi dan misi SPAN, mottonya adalah “dengan SPAN banyak hal bisa diselesaikan”. ii. Keunggulan SPAN. Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) merupakan system yang mengintegrasikan data dari siklus pengelolaan keuangan Negara (mulai dari penyusunan anggaran sampai dengan pelaporan) secara online yang akan membawa perubahan terhadap prosedur kerja, sistem aplikasi yang dipergunakan dan organisasi kearah yang lebih baik. Karateristik SPAN dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Integrasi data Data yang ada di SPAN merupakan satu-satunya data yang dipergunakan untuk berbagai kebutuhan. Data hanya dilakukan satu kali entry dan data yang terkumpul secara terpusat. b. Secara Online Siapa pun yang memiliki akses terhadap data tersebut dapat mengambil data tersebut dari mana pun, asalkan bisa terhubung dengan internet. c. Perubahan prosedur kerja Adanya penyempurnaan prosedur kerja. d. Perubahan system aplikasi Adanya penyempurnaan sistem aplikasi. e. Perubahan organisasi Adanya penyempurnaan organisasi, baik secara struktur maupun sumber daya manusia (SDM). SPAN terdiri atas modul-modul yang dapat dikelompokkan dalam tiga proses yaitu : Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 6
  • 7. 1) Perencanaan Anggaran, yang terdiri atas Modul Penyusunan Anggaran (Budget Preparation) 2) Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri atas : i. Modul Manajemen DIPA (Management of Spending Authority) ii. Modul Manajemen Komitmen (Commitment Management) iii. Modul Manajemen Pembayaran (Payment Management) iv. Modul Penerimaan Negara (Government Receipt ) v. Modul Manajemen Kas (Cash Management) 3) Akuntansi dan Pelaporan, terdiri atas : i. Modul Buku Besar dan Bagan Akun Standar (General Ledger and Chart of Accounts) ii. Modul Pelaporan (Reporting) iii. Pilar SPAN Terdapat 3 (tiga) pilar dalam pengembangan SPAN, yaitu : 1. Business Process Improvement (BPI) Penelahaan dan perbaikan Treasury Model yang mengacu pada best practices dan kekhasan pada Kementrian Keuangan. BPI bertujuan menyelaraskan antara bisnis proses di DJA dan di DJPBN sehingga menjadi landasan untuk pelaksanaan Commercial Of The Shelf (COTS) solution SPAN 2. Information Technologie (IT) Solusi COTS (Commercial Off The Shelf) menfasilitasi dan mengotomasi implementasi Trasury Model. Program aplikasi berbasis COTS adalah program aplikasi yang dibuat secara khusus oleh perusahaan penyedia software berdasarkan ‘best practices of business process’ pada bidang bersangkutan, sehingga program aplikasi tersebut dapat digunakan secara umum oleh semua institusi untuk menangani bidang bersangkutan. Didunia keuangan, salah satu contoh COTS adalah Oracle Finance (Orafin). 3. Change management and Communications (CMC) Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 7
  • 8. Berperan mempersiapkan organisasi dan sumber daya manusia untuk menerima mindset dan cara kerja baru. Kegiatan manajemen perubahan dan komunikasi SPAN meliputi: i. Menganalisa dampak terhadap organisasi dan SDM yang diakibatkan perubahan dalam bisnis proses dan IT karena diterapkannya SPAN. ii. Mengidentifikasi tingkat kesiapan dari organisasi (DJPBN, DJA dan Pusintek) serta K/L untuk menghadapi perubahan dalam tiap tahapan SPAN dan memastikan persiapan yang diperlukan dilaksanakan. iii. Meningkatkan kemampuan para change agent melalui pelatihan. iv. Mempersiapkan strategi pengelolaan perubahan dan komunikasi serta rencana kerja yang komprehensif. v. Mengidentifikasi risiko perubahan dan mempersiapkan rencana mitigasi terhadap kemungkinan risiko tersebut. vi. Mempersiapkan pelatihan dan workshop yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan SPAN. iv. Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi ( SAKTI )Di luar Modul SPAN, dikembangkan Modul Manajemen Satker yang mengatur tugas dan kewenangan Satker dalam mengelola APBN, yang meliputi proses persiapan penganggaran, pelaksanaan anggaran, pelaporan dan pertanggungjawaban. Dalam lingkup satuan kerja, perubahan yang akan dilaksanakan meliputi penyederhanaan aplikasi yang sangat banyak pada satuan kerja dengan data base yang terpisah-pisah, menjadi satu aplikasi dengan data base yang terintegrasi. Penyederhanaan sistem aplikasi ini untuk mengurangi terjadinya duplikasi pekerjaan dan entry data. Duplikasi pekerjaan dan entry data pada prakteknya seringkali menyebabkan terjadinya perbedaan data antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya sehingga informasi yang dihasilkan pun menjadi tidak akurat. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 8
  • 9. Penggabungan aplikasi dan data base pada tingkat satuan kerja akan diwujudkan dalam suatu Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI). SAKTI meliputi seluruh proses pengelolaan keuangan negara pada SATKER dimulai dari proses Penganggaran, Pelaksanaan dan Pelaporan. SAKTI akan digunakan oleh satuan kerja yang tersebar diseluruh Indonesia yang memiliki karakteristik yang beragam, mulai dari yang memiliki fasilitas yang sangat lengkap sampai dengan fasilitas yang sangat minim. SAKTI merupakan gabungan beberapa aplikasi yang keberadaan sebelumnya tersebar pada beberapa kewenangan, seperti bendahara, KPB, PPK, dan PPSPM. Kewajiban membuat laporan ada pada sisi satuan kerja karena merupakan salah satu entitas akuntansi, yaitu unit pemerintah Pengguna Anggaran atau Pengguna Barang yang berkewajiban untuk menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Aplikasi tingkat satuan kerja yang akan dikembangkan meliputi penggabungan fungsi-fungsi dalam penyusunan anggaran, pelaksanaan APBN, hingga penyusunan laporan keuangan. Dalam penyusunan anggaran, fungsi yang akan digabung meliputi penyusunan RKAKL, penyusunan DIPA dan revisi DIPA. Dalam pelaksanaan APBN, akan dikenal beberapa proses bisnis yang baru, yaitu manajemen data supplier, manajemen data kontrak, manajemen data tagihan dan Surat Perintah Membayar. Dalam penyusunan laporan keuangan, penyempurnaan yang akan dilakukan meliputi aplikasi akuntansi keuangan, akuntansi barang milik negara, rekonsiliasi SAI, penyusunan LPJ bendahara, dan akuntansi persediaan. Selain aplikasi SAKTI, juga akan dikembangkan aplikasi pendukung yang meliputi portal SPAN dan SPAN SMS. Ruang Lingkup SAKTI Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 9
  • 10. Ruang lingkup pekerjaan pengembangan aplikasi ini mencakup 3 (tiga) pekerjaan utama, yaitu Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi, Aplikasi Portal dan Aplikasi SMS Gateway. Idealnya, pengembangan aplikasi SPAN diarahkan agar dapat diakses oleh seluruh satuan kerja dari seluruh kementerian dan lembaga. Akan tetapi, pengembangan jaringan sistem informasi dengan melibatkan satuan kerja yang mencapai kurang lebih 24.000 satuan kerja tentu membutuhkan ketersediaan infrastruktur yang sangat besar. Selain itu, penggunaan aplikasi COTS (commercial off the self) untuk user/client sebanyak itu, tentu saja membutuhkan investasi yang sangat besar, terutama dalam hal lisensi penggunaan aplikasi yang akan membutuhkan biaya sangat besar. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dikembangkanlah aplikasi SAKTI yang pada dasarnya merupakan aplikasi “SPAN mini”. Aplikasi SAKTI menjadi jawaban terhadap tantangan dalam reformasi pengelolaan keuangan publik, namun dengan tetap memperhatikan kapasitas jaringan infrastruktur pada satuan kerja sehingga tetap efektif namun efisien. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberi kemudahan kepada satuan kerja, maka dikembangkan pula Aplikasi Portal SPAN dan Aplikasi SMS Gateway. Ketiga aplikasi yang dikembangkan tersebut merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian dari reformasi pengelolaan keuangan sektor publik pada tingkat satuan kerja. Dengan demikian fasilitas pengiriman, konfirmasi, dan pengambilan data dapat dilakukan melalui kurir, ekspedisi, internet dan SMS. Proses pengiriman data RFC, Supplier, resume tagihan dapat dilakukan tidak hanya dengan dokumen (paper base) namun juga secara elektronik dan tanpa dokumen (paperless). Koneksitas SPAN-SAKTI Untuk memperlancar koneksitas Aplikasi Satker, maka perlu dibuat aplikasi- aplikasi pendukung yang bertujuan memudahkan SATKER dalam mengirimkan dan memonitor data transaksi keuangannya. Beberapa aplikasi pendukung yang dibutuhkan antara lain : Portal SPAN dan SPAN-SMS Service. Portal SPAN merupakan Aplikasi berbasis web yang memfasilitasi SATKER dalam mengirim dan menerima Arsip Data Komputer (ADK) dari atau ke SPAN. Sehingga SATKER Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 10
  • 11. dapat menghemat waktunya untuk tidak perlu ke KPPN. SPAN-SMS merupakan aplikasi yang dapat dipergunakan SATKER dalam memonitor data keuangannya. SATKER cukup mengirimkan SMS dengan format tertentu ke SPAN-SMS Service, yang dalam waktu tidak terlalu lama mengatahui status data keuangannya. Aplikasi Portal SPAN dan SPAN-SMS gateway akan ditempatkan pada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan. SAKTI mencakup seluruh proses pengelolaan keuangan negara pada Satker, yangdimulai dari proses Penganggaran, Pelaksanaan Anggaran sampai dengan Pelaporan. Menurut jenisnya, Satker terdiri atas 3 kelompok utama, yaitu Satker biasa, Satker Bendahara Umum Negara (BUN) dan Satker Badan Layanan Umum (BLU).Satker BUN tidak masuk dalam cakupan SAKTI mengingatSatker BUN sudah terintegrasi dengan SPAN, kecuali untuk Belanja Subsidi dan Belanja Lainnya. Bagan 4 Flowchart SAKTI BAB II Proses Bisnis SPAN A. MANAJEMEN DIPA 1. Pengertian dan Konsep Dasar Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 11
  • 12. SPAN adalah proyek jangka panjang yang menempatkan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan Direktorat Jenderal Anggaran sebagai leading institutions, meliputi pembangunan sistem perbendaharaan dan anggaran negara yang sesuai dengan best practices yang diharapkan, dengan didukung oleh sistem informasi yang modern, baik yang terkait dengan software maupun hardware, melibatkan dan menghubungkan sistem informasi perbendaharaan dan anggaran di beberapa Eselon I di Departemen Keuangan, lima kementrian/lembaga negara di pusat, DPR, seluruh KPPN dan institusi pemerintah lainnya yang ditetapkan. Sistem pelaksanaan anggaran harus memenuhi sasaran dari Public Expenditure Management (PEM) yaitu pengawasan pengeluaran secara menyeluruh, alokasi strategis dan efisiensi pelaksanaan. Dalam sistem pelaksanaan anggaran sebelumnya mengacu pada : fokus pada kepatuhan dan meyakinkan penerapan disiplin fiscal. Perubahan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan anggaran berpengaruh terhadap proses penyusunan dokumen DIPA yang memuat satuan-satuan terukur yang berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan bagi satker dan jaminan dari BUN atas sejumlah dana yang diperlukan bagi satker tersebut. Proses penyusunan dokumen DIPA juga disesuaikan dengan kewenangan DJPB dalam kaitannya dengan tugas sebagai BUN antara lain apabila terjadi kesalahan dalam pencantuman kode kantor bayar, cara penarikan dan sebagainya oleh satker. 2. Proses Bisnis Manajemen DIPA Proses bisnis manajemen DIPA Future terdiri dari 3 aktivitas utama (bisnis domain) yaitu penerbitan DIPA, revisi DIPA, dan pelaksanaan penggunaan dana. Secara ringkas, proses bisnis DIPA kedepanya adalah : a. Pengesahan DIPA Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 12
  • 13. Pengesahan DIPA pada dasarnya dibagi menjadi beberapa alur kerja (workflow) yaitu, Pengesahan DIPA biasa, pengesahan DIPA Sementara, carry forward dan Vote on Account. 1. Pengesahan DIPA biasa 2. Pengesahan DIPA sementara 3. Pengesahan DIPA Vote on Account 4. Pengesahan DIPA Format Khusus Gambar 1. Umum Proses Pengesahan DIPA b. Revisi DIPA Revisi DIPA kedepan akan terdiri dari terdiri dari revisi DIPA akibat Perubahan Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (RABPP), Revisi DIPA tanpa perubahan RABPP dan revisi ambang batas BLU. Revisi DIPA pada dasarnya adalah semua perubahan yang terjadi pada DIPA atas usulan satker. Berikut akan dijelaskan mengenai bisnis proses Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 13
  • 14. revisi DIPA yang dimulai dari revisi akibat perubahan RABPP. Revisi DIPA ini dibagi menjadi : 1. Revisi DIPA tanpa perubahan RABPP 2. Revisi DIPA dengan perubahan RABPP 3. Revisi DIPA lintas kanwil oleh DJPBN cq Dit Pelaksanaan Anggaran 4. Updating Pagu DIPA BLU 5. Updating Komponen Input 6. Revisi halaman III secara manual Gambar 2. Umum Flowchart Revisi DIPA B. MANAJEMEN KOMITMEN 1. Pengertian dan Konsep Dasar Pelaksanaan manajemen komitmen memiliki dua tujuan utama yang masing-masing memiliki orientasi yang berbeda tetapi saling melengkapi. Pelaksanaan manajemen komitmen terutama ditujukan untuk mengelola tindakan-tindakan awal yang menimbulkan kewajiban negara dalam Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 14
  • 15. rangka disiplin anggaran (ketaatan terhadap batas pengeluaran). Di samping itu, manajemen komitmen juga ditujukan untuk mendukung terwujudnya perencanaan kas yang berorientasi ke depan (forward cash planning) yang berbeda dengan perencanaan kas berdasarkan data trend dari periode sebelumnya (historical data trend). Dengan mencatatkan komitmen ke dalam sistem perbendaharaan, maka institusi perbendaharaan dapat membuat perencanaan kas yang berorientasi ke depan berdasarkan perkiraan arus kas yang akan menyertai pelunasan sebuah komitmen (Radev & Khemani, 2007; Potter & Diamond, 1999). 2. Proses Bisnis Manajemen Komitmen Kerangka Integrasi dan Koneksitas Proses Bisnis Manajemen Komitmen dengan proses bisnis perbendaharaan lainnya :3 Dalam rangka SPAN secara garis besar komitmen dibagi menjadi 2, yaitu b. Spesific commitment: komitmen yang menimbulkan kewajiban pembayaran atau serangkaian pembayaran dalam jangka waktu tertentu. Termasuk dalam komitmen khusus adalah penerbitan kontrak pengadaan barang dan jasa. Satker akan membuat dan menyampaikan dokumen Resume Kontrak atau Request for Commitment (RFC) yang selanjutnya akan dicatat oleh KPPN. Dokumen RFC ini pada dasarnya memuat ringkasan data kontrak sebagaimana model Resume Kontrak (Perdirjen 66/PB/2005 Lampiran V) yang digunakan pada proses bisnis saat ini. Dokumen RFC dibuat atas dasar Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 15
  • 16. kontrak dan diperlakukan sebagai Purchase Order (PO) dalam sistem perbendaharaan di KPPN. Sebuah transaksi akan termasuk specific commitment apabila memenuhi syarat aktivitas pembuatan perikatan (establishment of commitment) yang mudah di identifikasi dan/atau informasi atas rencana pengeluaran yang andal (reliable) sebagai salah satu dasar perencanaan kas. Jenis pengeluaran yang termasuk ke dalam specific commitment antara meliputi meliputi: No Jenis Pengeluaran 1 Pengadaan barang/jasa dengan pihak ke-3 2 Penyaluran penerusan pinjaman 3 Penyaluran Pinjaman Luar Negeri Transaksi dalam rangka pembayaran dan pengesahan menggunakan 4 Tambahan Uang Persediaan c. Continuing commitment: komitmen yang pembayarannya bersifat berkelanjutan, tidak dibatasi oleh jangka waktu tertentu dan tidak didasarkan pada adanya kontrak tersendiri. Pembayaran untuk gaji, tunjangan dan sejenisnya termasuk dalam continuing commitment. Pengakuan dan pencatatan atas komitmen yang termasuk dalam jenis belanja ini dilakukan bersamaan dengan aktivitas yang berkaitan dengan tahap verifikasi dan pembayaran. Jenis pengeluaran yang termasuk ke dalam continuing commitment meliputi: No Jenis Pengeluaran 1 Pembayaran gaji Pembayaran menggunakan Uang Persediaan (UP) dan 2 pertanggungjawabannya (GUP) 3 Pembayaran jasa bank terkait penerusan pinjaman 4 Pembayaran jasa bank selaku bank persepsi Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 16
  • 17. 5 Penyaluran subsidi 6 Penyaluran transfer ke daerah 7 Pembayaran kelebihan pajak (SPM KP/KC) 8 Pembayaran imbalan bunga (SPM IB) 9 Pembayaran askes, taspen, taperum Kerangka pelaksanaan manajemen komitmen adalah sebagai berikut : 4 Satker KPPN Purchase Requisition Purchase Order (PO) Penerimaan barang Tagihan Pembayaran (PR) dan jasa, verifikasi Penerbitan Purchase Verifikasi PR, terhadap PO dan Verifikasi terhadap Penerimaan tagihan, Requisition oleh unit pemilihan supplier pembuatan Berita PO terhadap BA verifikasi terhadap PO, yang menggunakan dan penerbitan Acara Penerimaan dan dan Pembayaran barang dan jasa Purchase Order Penerbitan invoice Resume Kontrak (*) SPP / SPM SP2D(*) (*) Bagian dari proses bisnis manajemen komitmen yang dikelola oleh KPPN Komitmen (*) Hutang (*) Belanja Daftar Rekanan Catatan: (*) Penyampaian dokumen Resume Kontrak adalah dalam rangka pencatatan informasi yang dibuat oleh Satker kepada KPPN. (**) Pencatatan kewajiban dilakukan atas dasar invoice yang valid Yang merujuk pada penerbitan SPP atau SPM. PR = permintaan untuk pengadaan barang/jasa atas kebutuhan tertentu PO = Kontrak Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 17
  • 18. Manajemen komitmen menghendaki adanya pengakuan dan pencatatan atas dibuatnya sebuah perikatan. Dalam rangka penerapan pendekatan penganggaran, komitmen diakui pada saat penandatanganan kontrak dan dicatat ke dalam sistem informasi perbendaharaan. Namun demikian, sifat pencatatan bukanlah pencatatan akuntansi keuangan dalam bentuk kewajiban atau hutang (liability). Pencatatan yang dilakukan lebih ditujukan untuk menginformasikan adanya “reserve of fund” atau pencadangan, bahwa sebagian dari pagu anggaran telah terikat pada kontrak tertentu dan menjadi “committed budget balance”. Konsisten dengan pendekatan penganggaran, maka pengakuan liability atau hutang baru dilakukan setelah pemenuhan perikatan/komitmen, misalnya setelah penerimaan barang dan jasa atau penerimaan tagihan yang valid. Data hutang (liability) tersebut diharapkan dapat menjadi input bagi perkiraan kebutuhan kas dalam rangka pelunasan tagihan atas pemenuhan komitmen tertentu. Status pagu setelah pencatatan encumbrance adalah sebagai berikut: Pagu Cadangan Realisasi Sisa Pagu - - = Detail dari aktivitas yang dilakukan di KPPN pada saat registrasi data komitmen melalui upload data Resume Kontrak adalah sebagai berikut: Step Status OtoritasdanAktivitas Notes FO FO FO FO I II III IV 1 In-complete Masing-masing petugas di Front Office dapat meng-upload RFC No PO dihasilkan untuk Satker 100001 s.d 100020 2 Incomplete Aktivitas “Check Fund”, Status PO berubah menjadi Incomplete Pagu dicadangkan 3 In-process Penyampaian PO (status incomplete) kepada pejabat dengan kewenangan masing-masing berdasarkan parameter yang dalam system aplikasi Kasi PB 1 Kasi PB II Approvial RFC for Satker Approval RFC for Satker (100001 s.d 100010) (100011 s.d. 100020) Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 18
  • 19. --aloksiditentukandalam --aloksiditentukandalam parameter sistem-- parameter sistem-- 4 Approved/ Menerima report hasil check fund, dan melakukan approval Approved: Rejected atau rejection No PO berlakusebagai No CAN Penerapan manajemen komitmen dapat memberikan manfaat dan nilai tambah dari hal-hal berikut ini: 1. Adanya pengujian atas ketersediaan dana atas komitmen secara lebih dini pada tahap pelaksanaan anggaran oleh treasury sebagai bagian dari mekanisme control dan check and balance dalam pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan negara. 2. Pemberian nomor referensi atas data kontrak yang telah diuji validitasnya, yang bermanfaat sebagai salah satu referensi dan verifikasi pada tahap pembayaran kepada pihak ke-3. 3. Adanya pencadangan pagu yang dapat menginformasikan status pagu anggaran yang dikelola Satker yang dapat membantu proses pengambilan keputusan, misalnya untuk kepentingan revisi anggaran dalam tahap pelaksanaan anggaran. 4. Adanya fasilitas untuk melakukan perencanaan kas yang lebih ideal, baik dalam jangka panjang melalui penggunaan proyeksi arus kas dalam kontrak. 5. Adanya catatan atas komitmen dan kontrak-kontrak yang dibuat pemerintah untuk pelaksanaan pekerjaan selama jangka waktu tertentu dalam periode pelaksanaan anggaran yang dapat menjadi referensi bagi kebijakan pemerintah, misalnya dalam penggunaan data komitmen sebagai potential obligation dalam rangka penetapan kebijakan fiskal terkait perubahan dan revisi anggaran secara keseluruhan. 6. Adanya integrasi atas proses bisnis yang dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen Perbendaharaan, yang setidaknya meliputi manajemen komitmen, manajemen DIPA, manajemen pembayaran dan manajemen kas. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 19
  • 20. 7. Adanya data badan usaha yang valid selaku rekanan pemerintah yang dapat digunakan untuk menjadi referensi bagi penyusunan kebijakan terkait dengan keuangan negara [misalnya untuk keperluan perpajakan] maupun pengembangan dunia usaha pada umumnya Untuk mendukung Manajemen Komitmen, manajemen supplier menjadi salah satu komponen utama yang harus dikembangkan. Manajemen supplier menyediakan master data berupa data pihak-pihak penerima pembayaran, dimana nantinya digunakan oleh proses pencairan sebagai rujukan arah tujuan pembayaran. Lebih jauh lagi manajemen supplier dikembangkan dalam rangka meningkatkan validitas data supplier yang memiliki perikatan dengan negara. Manajemen supplier merupakan suatu kegiatan untuk mengelola data-data detail terkait supplier, berupa Satker , Pihak ketiga, Pengguna dana, Lender atau pegawai. Data ini digunakan untuk sebagai arah tujuan pembayaran, meningkatkan validitas data supplier, evaluasi kinerja supplier, rekonsiliasi dengan data customer maupun dalam rangka memenuhi kebutuhan laporan manajerial terkait supplier. 5Gambar Ilustrasi Penyampaian antara data supplier dengan RFC dan Resume tagihan Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 20
  • 21. Proses registrasi data supplier dimulai dengan tahap validasi data yang disampaikan oleh Satker dengan master data yang ada di SPAN. Validasi tersebut dilakukan terhadap keberadaan data supplier di master data. Data yang belum ada di master data akan membentuk data baru. Data yang valid akan diberikan nomor register supplier apabila belum memiliki nomor register. Hasil update data supplier akan disampaikan ke Satker sebagai bukti pencatatan data di SPAN dan untuk menjadi acuan apabila akan melakukan perikatan atau pembayaran dengan supplier yang sama. Suatu RFC atau Resume Tagihan dapat di proses lebih lanjut apabila dalam data Resume Kontrak atau Resume Tagihan tersebut merujuk pada supplier tertentu dalam master data supplier. Wewenang melakukan perekaman dan modifikasi data supplier terletak pada responsibility KPPN sebagai operating unit (OU) dalam implementasi SPAN. KPPN yang melakukan perekaman data supplier disebut OU creator. Sedangkan KPPN yang menggunakan data yang sudah direkam sebelumnya oleh OU creator disebut OU User. Selain OU user dan OU creator terdapat juga satu unit khusus yang akan melakukan pengelolaan terhadap data supplier, unit khusus tersebut berada di kantor pusat Ditjen Perbendaharaan. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 21
  • 22. A. MANAJEMEN PEMBAYARAN 1. Pengertian dan Konsep Dasar Cakupan Proses Manajemen Pembayaran: - Proses Pendaftaran Tagihan sampai dengan Pembayaran -- Pembayaran Langsung -- Pembayaran Uang Persediaan -- Pembayaran yang berasal dari Pinjaman dan Hibah -- Pembayaran Satuan Kerja PNBP - Proses Pengesahan Pendapatan dan Pengeluaran dengan menggunakan Modul Pembayaran. -- Pengesahan BLU -- Pengesahan Hibah Langsung Konsep dasar manajemen pembayaran: - Integrasi sistem - Accrual dan penerapan payment term - Lesspaper - Otomatisasi Sistem Pengujian Tagihan - Perbaikan Pola Hubungan satuan kerja, KPPN dan Perbankan Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 22
  • 23. Proses Bisnis Manajemen PembayaranG67 Gambar Proses Bisnis Manajemen Pembayaran SPAN System 2 Pendaftaran Resume Tagihan Pengguna Aplikasi : 1. Front Office KPPN, Staff Seksi Pencairan Dana Untuk tagihan dengan mekanisme Langsung (LS), Uang Persediaan (UP), Satuan Kerja PNBP, Pengesahan BLU, Pengesahan Hibah Langsung, dan Reksus. 2. Front Office KPPN Khusus Jakarta VI, Untuk tagihan dengan sumber dana Pinjaman dan Hibah. 3. Staff dan Pejabat Pembuat Komitmen, Untuk tagihan dengan Bagian Anggaran 999 (Bendahara Umum Negara). Proses Pendaftaran Resume Tagihan : Proses Pendaftaran Resume Tagihan dalam aplikasi dikenal secara luas sebagai invoicing. Proses ini digunakan dalam SPAN sebagai perekaman tagihan kepada database baik untuk keperluan pembayaran, penyaluran uang persediaan, pengesahan, maupun pembayaran yang bersumber dari pinjaman dan hibah. Dalam proses ini selain sebagai perekaman tagihan, juga berfungsi sebagai perekaman jatuh tempo tagihan yang dihitung dengan Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 23
  • 24. menggunakan payment term. Payment term ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yaitu pihak yang mengetahui secara pasti kapan pembayaran harus dilakukan. Payment term dihitung berdasarkan tanggal diterimanya Resume Tagihan sampai dengan pembayaran akan dilakukan menggunakan jumlah hari kerja. Proses pertama Pendaftaran Resume Tagihan adalah melakukan perekaman data yang dapat dilakukan dengan beberapa cara : B. Unggah Proses unggah dilakukan oleh pengguna dengan meng- unggah data berupa file excel melalui menu upload di aplikasi yang berisi field-field yang diperlukan untuk perekaman Resume Tagihan. Untuk keperluan data legacy (peralihan aplikasi saat ini dengan aplikasi SPAN), file ini akan dihasilkan oleh aplikasi konversi yang dibangun oleh Direktorat Sistem Perbendaharaan (DSP) sebagai pengembang aplikasi saat ini. Aplikasi konversi akan menghasilkan tiga fisle untuk keperluan pembayaran ini, yaitu file untuk modul manajemen suplier (penerima pembayaran), file untuk modul manajemen komitmen (apabila tagihan bersifat kontraktual), dan ketiga adalah file untuk tagihan itu sendiri. Ketiga file ini akan didaftarkan ke database SPAN. Saat menjalankan legacy system bersandingan dengan SPAN, Proses bisnis di satuan kerja (satker) tidak berubah. Satker hanya perlu mengirimkan data SPM-nya kepada KPPN (tagihan yang telah mendapatkan persetujuan PPSPM) sesuai peraturan yang berlaku. Hal ini juga berlaku untuk “Pengesahan”, baik di legacy system maupun full SPAN, yaitu mendaftarkan pengeluaran dan penerimaan satker kepada Bendahara Umum Negara (BUN) seperti misalnya pada BLU. Proses selain pengesahan maka akan menggunakan proses seperti gambar di atas. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 24
  • 25. Proses unggah Resume Tagihan ini akan melakukan pengecekan terhadap beberapa hal yang antara lain Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atau Pejabat Pembuat Surat Permintaan Pembayaran (PPSPP), Pejabat Pembuat Surat Perintah Membayar (PPSPM), Data DIPA, Data Supplier (penerima pembayaran), Data Komitmen (Kontrak-apabila ada), dan beberapa field lainnya. 1. Rekam Manual Rekam manual digunakan hanya untuk staff PPK dari satker Bagian Anggaran 999 (BUN), seperti halnya DJPU dan DJA. 2. Unggah dari Portal Untuk melakukan hal ini, satker akan melakukan akses ke Portal SPAN untuk melakukan upload data. Front Office KPPN akan menangkap data upload tersebut dan memprosesnya lebih lanjut. Proses kedua adalah melakukan validasi terhadap masing-masing Resume Tagihan. Proses validasi ini akan mencocokan dan menghitung ketersediaan dana DIPA serta mencocokan dan menghitung kontrak. Apabila proses validasi berhasil maka Resume Tagihan akan mendapatkan Nomor Tagihan yang berupa respon balik dari SPAN terhadap Pendaftaran Resume Tagihan ini. Untuk legacy system dan pengesahan maka akan dilanjutkan dengan memulai persetujuan yang akan membawa informasi tagihan ke Midle Office staff pencairan dana untuk pengecekan tagihan. Untuk BA 999, maka validasi akan dilakukan oleh Staff PPK dan memulai persetujuan akan dilakukan oleh PPK untuk mengalirkan data kepada PPSPM. Dalam hal belanja menggunakan pinjaman dan hibah terutama Luar Negeri (PHLN), maka Front Office KPPN Khusus Jakarta VI, tidak melakukan validasi, hanya akan melakukan perekaman data untuk kemudian dicetak cover letter withdrawl application. Validasi akan dilakukan setelah mendapatkan NOD dari lender. Proses validasi terhadap tagihan akan menciptakan jurnal dasar Belanja pada Hutang dan Penerimaan. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 25
  • 26. 3 Pendaftaran Surat Perintah Membayar Pengguna Aplikasi: 4. Front Office KPPN , Staff Pencairan Dana 5. Front Office KPPN Khusus Jakarta VI 6. PPSPM, untuk BA 999. Proses Pendaftaran Surat Perintah Membayar: Telah dijelaskan pada proses pendaftaran Resume Tagihan, bahwa untuk legacy dan pengesahan, data SPM didaftarkan bersamaan dengan perekaman Resume Tagihan. Namun untuk tagihan normal akan melalui proses pendaftaran Surat Perintah Membayar. Pendaftaran Surat Perintah Membayar dilakukan sebelum tagihan jatuh tempo. Sehingga PPSPM mengirimkan data SPM harus senantiasa memperhatikan payment term yang telah dibentuk oleh PPK dalam pendaftaran Resume Tagihan. Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu 2 feb 3 feb 4 feb 5 feb 6 feb 7 feb 8 feb RT SPM SP2D segera 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari Keterangan Payment term yang didaftarkan di Resume Tagihan Pembayaran dilakukan SPM Diterbitkan dan disampaikan Resume Tagihan didaftarkan Ilustrasi penggunaan payment term Proses Pendaftaran Surat Perintah Membayar (SPM) dilakukan dengan cara: - Unggah Proses unggah dilakukan untuk memulai pengujian dan persetujuan di KPPN. Proses unggah ini akan meng-update data tagihan yang telah didaftarkan melalui pendaftaran Resume Tagihan terutama di bagian SPM dan authorisasi SPM. Tagihan tidak akan dapat dibayarkan tanpa data-data SPM. - Persetujuan Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 26
  • 27. Persetujuan disini hanya terkait dengan BA 999 dimana sebelumnya (proses pendaftaran Resume Tagihan) telah dilakukan validasi dan dimulai persetujuan oleh PPK. Persetujuan ini dilakukan oleh PPSPM. Dengan dilakukan persetujuan oleh PPSPM, maka data tagihan terkait telah menjadi SPM dan diteruskan ke KPPN untuk diuji dan dibayarkan. - Unggah di Portal Untuk melakukan hal ini, satker akan melakukan akses ke Portal SPAN untuk melakukan upload data. Front Office KPPN akan menangkap data upload tersebut dan memprosesnya lebih lanjut. Setelah melakukan unggah data, maka Front Office staff pencairan dana, dalam proses normal akan melakukan mulai persetujuan untuk mengirimkan data ke Midle Office staff pencairan dana. Lain hal-nya dengan legacy dan pengesahan yang mulai persetujuannya telah dilakukan sebelum tahap ini yang berarti data sudah terkirim ke Midle Office. 4 Persetujuan Pengujian Surat Perintah Membayar Pengguna Aplikasi: 7. Midle Office, Staff Pencairan Dana 8. Kepala Seksi Pencairan Dana Midle Office ataupun Kepala Seksi Pencairan Dana akan melihat daftar kerja di halaman beranda-nya pada aplikasi. Daftar kerja ini akan berisikan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh Midle Office ataupun Kepala Seksi Pencairan Dana. Proses persetujuan pengujian SPM dilakukan berjenjang dari Midle Office ke Kepala Seksi Pencairan Dana. Midle Office berfungsi sebagai pengecekan layer kedua setelah Front Office. Pengecekan dilakukan semi manual karena beberapa hal memang harus dicek secara manual seperti uraian di tagihan terhadap akun yang dipakai, pengecekan lampiran apabila ada, dan sebagainya. Midle Office akan melakukan tindakan terhadap tagihan yang telah diperiksanya untuk diteruskan ke Kepala Seksi Pencairan Dana atau Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 27
  • 28. ditolak oleh Midle office apabila tidak memenuhi pengujian untuk dibayarkan. Kepala Seksi akan menerima data tagihan yang telah diuji oleh Midle Office untuk kemudian diperiksa dan disetujui atau ditolak. Apabila Kepala Seksi menyetujui tagihan maka dapat diterbitkan Surat Persetujuan Pembayaran Tagihan (SPPT). Dari mulai diterimanya SPM di KPPN sampai dengan penerbitan SPPT ini akan dilakukan dalam waktu kurang dari atau sama dengan satu jam. Setiap satu jam, sistem aplikasi akan memeriksa proses dan mengirimkan hasilnya kepada satuan kerja melalui email. Status tagihan yang akan dikirimkan kepada satker adalah: 9. Status penolakan Resume Tagihan (dalam proses pendaftaran Resume Tagihan) 10. Status Persetujuan Resume Tagihan (dalam proses pendaftaran Resume Tagihan) 11. Status SPPT 5 Pengelompokan Tagihan Untuk Pembayaran Pengguna Aplikasi: 12. Staff Seksi Bank Giro Pos Melalui menu, Staff Seksi Bank Giro Pos akan melakukan permintaan terhadap database untuk menarik data tagihan yang akan dibayarkan sesuai dengan kondisi yang diberikan oleh pengguna. Kondisi ini antara lain tanggal jatuh tempo dan bank operasional. System akan memberikan daftar tagihan yang diminta, Staff Seksi Bank Giro Pos memeriksa hasil dari system dan apabila telah sesuai maka akan dikirimkan ke Kepala Seksi Bank Giro Pos. 6 Pembayaran terhadap Tagihan Pengguna Aplikasi: - Kepala Seksi Bank Giro Pos Kepala Seksi Bank Giro Pos akan mendapatkan notifikasi melalui tabel tindakan dalam aplikasi terhadap permintaan pembayaran yang dikirimkan oleh staff-nya. Kepala Seksi Bank Giro Pos memeriksa dan Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 28
  • 29. dapat melakukan pembayaran terhadap permintaan pembayaran tersebut atau dapat menghentikan pembayaran tersebut. 7 Pengiriman Data Pembayaran ke Perbankan Pengguna Aplikasi : 13. System 14. Kepala Seksi Bank Giro Pos System akan terhubung langsung kepada bebera perbankan sehingga pengiriman data pembayaran dapat dilakukan secara otomatis. Namun apabila pengiriman data otomatis ini gagal maka Kepala Seksi Bank Giro Pos dapat melakukan overide system secara manual dengan mengunduh file kirim untuk dikirimkan secara manual ke bank. Untuk legacy system dan perbankan yang tidak memiliki hubungan langsung dengan SPAN akan dikirimkan manual daftar SP2D dan ADK-nya. Daftar SP2D dan ADK ini dihasilkan oleh sistem atas permintaan Kepala Seksi Bank Giro Pos. B. MANAJEMEN PENERIMAAN 1. Pengertian dan Konsep Dasar Salah satu wujud dari kegiatan administrasi keuangan negara adalah penatausahaan atas penerimaan negara (Government Receipt). Pengelolaan penerimaan n egara saat in i bertumpu pada Sistem MPN (Modul Pen erimaan Negara) yan g di kel ol a oleh Ditjen Pajak. Permasal ah an utama dari pen gelol aan negara saat in i adal ah integrasi antara sistem i nformasi yang belu m baik. Hal ini terjadi karen a ada pen erim aan negara yang diterima ti dak melalui MPN, seperti penerimaan n egara yang diteri ma melalui Bank In don esia (contoh : Penerimaan pem biayaan, Penerimaan P NB P M ig as. Pengelolaan Penerimaan Negar a dal am SPAN lebih pada pen gelol aan back offi ce penerimaan negar a, den gan front offi ce berada di Si stem Informasi MPN, Penerimaan di BI, Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 29
  • 30. serta Pen eri maan Retur. Pol a umum pen gelol aan penerimaan n egara dal am SPAN dapat digambar kan sebagai beri kut ini: 8 Interkoneks i SPAN d en gan M PN, MPN-G 2, Ban k Indonesia dan DJP Hingga saat ini Indonesia belum mempunyai sistem baku yang terintegrasi dalam pengelolaan Government Receipt. Secara umum penatausahaan penerimaan negara melalui MPN diharapkan mampu untuk menciptakan suatu sistem penerimaan negara yang terintegrasi dalam satu database, di mana sebelumnya penatausahaan penerimaan negara dilakukan secara terpisah oleh Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat J enderal Bea dan Cukai serta Direktorat J enderal Perbendaharaan. 2. Proses Bisnis Manajemen Penerimaan Proses bisnis Manajemen Penerimaan SPAN yang dilakukan oleh KPPN terdiri atas 3 aktivitas utama yakni : 4.4.1 Unggah penerimaan Penerimaan Negara yang masih dikelola oleh KPPN terdiri atas tiga jenis yakni Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 30
  • 31. Penerimaan dari Bank/Pos Persepsi (MPN), Penerimaan BLU, Penerimaan Retur SP2D. Proses unggah penerimaan ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini : B. Unggah Penerimaan Bank/Pos Persepsi. Proses unggah ADK bank/pos persepsi ke dalam SPAN hampir sama dengan proses unggah ADK bank/pos persepsi yang dilakukan oleh KPPN selama ini. Bedanya hanya jika pada saat ini, ADK Bank/Pos Persepsi di unggah kedalam SISPEN, dengan SPAN, maka ADK tersebut akan diunggah kedalam SPAN. Proses unggah ADK kedalam SPAN menggunakan form SPGR Data Penerimaan dari Bank Persepsi. Proses unggah ini dilakukan oleh Staff Seksi Bank/Giro Pos, sedangkan persetujuan proses unggah dilakukan oleh Kepala Seksi Bank/Giro Pos. C. Penerimaan BLU. Penerimaan BLU diunggah setiap triwulan. Prosesnya menungguh proses unggah ADK SPM pengesahan BLU yang dilakukan di Modul Pengeluaran SPAN. Jika di dalam ADK SPM Pengesahan BLU terdapat data Pendapatan BLU maka, akan ada pemberitahuan ke seksi Bank/Giro Pos untuk melakukan proses unggah pendapatan BLU tersebut. Seksi Bank/Giro Pos hanya tinggal melakukan pengecekan di form SPGR Data Penerimaan BLU, per tanggal buku dan Satker BLU apa, jika ada maka akan muncul di form tersebut. Jika ada, maka Seksi Bank/Giro Pos harus melakukan proses interface, dan membentuk transaksi penerimaan di SPAN. D. Penerimaan Retur SP2D. Penerimaan Retur dicatat sebagai penerimaan transito di dalam SPAN. Penerimaan Retur terjadi jika ada transaksi debit di rekening retur di KPPN bersangkutan. Dasar pencatatan penerimaan retur adalah rekening Koran yang di unggah melalui modul Manajemen kas (CM). Jika dari rekenig retur tersebut ada transaksi debit, maka di form SPGR Data Penerimaan Retur akan ada transaksi yang harus diproses di form SPGR Data Penerimaan Retur. Gambar : unggah-peenerimaa-bank Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 31
  • 32. 4.4.2 Reviu transaksi penerimaan Proses selanjutnya setelah proses unggah penerimaan adalah reviu terhadap transaksi penerimaan. Proses ini tidak harus dilakukan oleh Staff KPPN, akan tetapi disediakan sebagai sarana proses pengecekan kembali terhadap transaksi-transaksi penerimaan yang telah dilakukan. Proses reviu transaksi penerimaan dilakukan dengan membuka form Ikhtisar Penerimaan kemudian lakukan pencarian berdasarkan parameter tertentu, semisal berdasarkan tanggal buku, atau berdasarkan nomor penerimaan. 4.4.3 Permintaan laporan Laporan manajerial yang disediakan dalam SPAN dan dapat diakses oleh KPPN terdiri atas 5 (lima) jenis Laporan, yakni a. Laporan Daftar Retur SP2D b. Laporan Daftar Pembagian Pembagian DBH PBB c. Laporan Daftar Penerimaan d. Laporan Realisasi Penerimaan, Pembagian, dan Penyaluran PBB e. Laporan Daftar Pelimpahan PBB ke BO III Laporan Manajerial ini dapat diakses dengan membuka form Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 32
  • 33. jalankan permintaan, lalu memilih nama laporan apa yang akan di buat. Setiap Laporan memiliki parameter berbeda yang harus di isi oleh pembuat laporan. Sebagai contoh, Laporan Daftar Retur SP2D memiliki parameter periode dan Nomor Rekening Retur. Gambar : permintaan laporan Pokok-pokok Perubahan (Improvement) Penatausahaan Penerimaan Negara Beberapa pokok perubahan atau penyempurnaan proses bisnis penatausahaan penerimaan negara dalam rangka implementasi Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) seperti yang terlihat pada table berikut : No Pokok-Pokok Perubahan (improvement) 1. Sentralisasi penatausahaan penerimaan negara melalui single database dalam SPAN 2. Sentralisasi pengelolaan Modul Penerimaan Negara melalui MPN G2 untuk setoran penerimaan negara yang disetor pada bank/pos persepsi. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 33
  • 34. 3. Reposisi kewenangan pengelolaan Modul Penerimaan Negara pada penerapan MPN G2 oleh DJ PB (Dit. PKN), terutama terkait sistem pembayaran (settlement) setoran penerimaan negara melalui bank/pos persepsi. 4. Restrukturisasi rekening penerimaan (rekening kas negara) pada bank/pos persepsi terkait penerapan MPN G2, terutama terkait dengan pemusatan rekening kas negara untuk masing-masing bank/pos persepsi (BP Pusat). 5. Penerimaan negara terkait Rekening Pemerintah Lainnya (RPL) sudah dicatat pada saat uang masuk pada rekening (RPL) yang bersangkutan. 6. Penerimaan pembiayaan terkait Reksus dicatat pada saat dana initial deposit dan/atau pada saat replenishment masuk pada Reksus yang bersangkutan. 7. Pembayaran setoran penerimaan negara pada bank/pos persepsi dapat dilakukan pada lintas (luar) wilayah kerja KPPN yang bersangkutan. Untuk itu dilakukan jurnal intra-entity (antar satker) pada setiap setoran yang dilakukan. 8. Penerimaan terkait pajak dan bea cukai dicatat (diakui) sebagai penerimaan masing-masing Satker (KPP/KPBC) bersangkutan. Sehingga proses rekonsiliasi data penerimaan dapat dilakukan di tingkat Satker dan KPPN. Untuk itu setiap transaksi pada data MPN harus dapat di mapping sebagai penerimaan KPP/KPBC selaku Satker. 9. Memungkinkan pencatatan dan akuntansi penerimaan negara dilakukan secara akrual maupun kas sejalan dengan yang diamanatkan dalam undang-undang. 10. Penerimaan dari pengembalian belanja tahun anggaran berjalan dapat mengembalikan sisa pagu yang didahului dengan surat pengajuan pengembalian sisa pagu oleh Satker. 11. Sebagian besar pencatatan penerimaan negara dilakukan melalui metode interface/upload data (ADK) terutama terkait j umlah data transaksi yang relatif banyak (batch / bulk) temasuk untuk pencatatan penerimaan yang berasal dari setoran langsung pada Bank Indonesia melalui ADK rekening koran. 12. Pembuatan daftar rincian dana bagi hasil PBB berdasarkan data transaksi penerimaan dapat dilakukan secara sistem untuk membantu proses pembayaran/transfer ke daerah oleh KPPN ke BO III. 13. Penyampaian LHP dan rekening koran dari bank persepsi/ secara elektronik BI dan terstandarisasi. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 34
  • 35. 14. Rekonsiliasi secara sistem antara pencatatan penerimaan negara dengan kas yang diterima pada Modul Cash Management berdasarkan informasi (ADK) rekening koran dari bank, termasuk proses rekonsiliasi antara ADK rekening koran dari bank persepsi dengan data penerimaan ADK LHP/DNP). Untuk itu rekening koran harus diformat dalam bentuk ADK yang terstandarisasi dan setiap transaksi yang muncul dalam Daftar Nominatif Penerimaan (DNP) harus muncul pada ADK rekening korannya, sehingga Bank Persepsi harus mengkreditkan 15. Rekening Kas Negara pada setiap transaksinya. Tidak ada proses permintaan NTPN (e-paypoint) pada MPN selain setoran melalui bank/pos persepsi (contoh: penerimaan melalui potongan SPM, penerimaan melalui Bank Indonesia). 16. Tidak ada proses konsolidasi laporan (LKP) ditingkat pusat karena menggunakan single database dan laporan dapat di-generate pada setiap level kewenangan yang diberikan. 17. Mendukung pelaksanaan Treasury Single Account (TSA) secara penuh dalam rangka pengelolaan kas. 18. Dapat dilaksanakan proses audit trail terhadap data transaksi, karena setiap adanya perubahan/perbaikan hanya dapat dilakukan dengan mekanisme jurnal reversal/pembalik, sehingga setiap perubahan/perbaikan akan tercatat. 19. Penatausahaan penerimaan negara dengan meminimalisasi penggunaan kertas (less paper). 4.5 MANAJEMEN KAS 1.1. Pengertian dan Konsep Dasar Manajemen kas pada SPAN yang merupakan sistem terintegrasi dengan konsep database tunggal sehingga data-data dari modul-modul lain seperti terlihat pada gambar diatas dapat dijadikan dasar bagi manajemen kas untuk melakukan transaksi dan pelaporan. Data dari manajemen DIPA (Management of Spending Authority), manajemen komitmen (Budget Commitment), manajemen pembayaran (Payment Management), dan manajemen penerimaan negara (Government Receipt) merupakan sumber data bagi manajemen kas untuk transaksi maupun pelaporan. 9 1.2. Proses Bisnis Manajemen Kas Skenario dasar pada modul manajemen kas SPAN, antara lain: 3.1. Pencatatan rekening baru (entry new bank account) Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 35
  • 36. Proses tersebut dilakukan untuk registrasi rekening bank yang akan dilakukan untuk transaksi. Proses registrasi bank dilakukan secara terpusat di Direktorat PKN mengingat adanya konsep kombinasi BAS (segment bank, akun kas) untuk manajemen kas pada SPAN. Berikut adalah kombinasi BAS dalam SPAN: KLASIFIKASI DALAM KLASIFIKASI SEMULA DIGIT TUJUAN ATRIBUT PELAPORAN SPAN BA, Eselon 1, Organisasi Satker 6 LK per satker Konsolidasi Satker KPPN 3 LK per KPPN Jenis Kewenangan 1 Jenis Kewenangan Fungsi Subfungsi Program Program 3+2+2 BA+Eselon 1+Program Kegiatan, Fungsi, Kegiatan Output 4+3 Kegiatan+Output Subfungsi, Satuan Sumber dana+cara No Register utang Dana 1+1+8 tarik+no register dan hibah Lokasi 2+2 Tempat kegiatan Sub Kegiatan Ekonomi Anggaran 1 Akun 6 Klasifikasi Ekonomi Jenis rekening+no Bank 1+4 rekenning bank KPPN (mapping) Antar Entitas 6 Due-to dan Due-from Cadangan 6 Setiap rekening bank yang didaftarkan pada SPAN kedalam segment bank yang disesuaikan/diwakili menjadi lima digit (digit 1 untuk tipe rekening, 4 digit berikutnya merupakan nomor urut). 3.2. Transfer antar rekening (bank account transfer) Transfer antar rekening dapat dilakukan oleh KPPN maupun Direktorat PKN sesuai dengan user login masing-masing. User login tersebut juga berguna Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 36
  • 37. untuk mengakses SPAN sesuai responsibility yang telah ditetapkan, dan juga dapat digunakan sebagai audit trail. 3.3. Rekonsiliasi bank secara otomatis (auto reconcile) Rekonsiliasi bank digunakan untuk mencocokkan data yang ada pada SPAN dengan transaksi yang ada di bank (ADK rekening koran bank). Proses rekonsiliasi dilakukan secara harian oleh sistem dan terjadwal. ADK rekening koran yang diterima dari bank harus sesuai dengan requirement SPAN, sehingga proses otomatis tersebut dapat berjalan lancar. 3.4. Rekonsiliasi bank secara manual (manual reconcile) Proses rekonsiliasi bank secara manual dilakukan jika ada perbedaan antara transaksi yang ada di SPAN dengan ADK rekening koran bank, dan juga pada rekening yang bersifat dummy seperti rekening transito untuk BLU, dll. 3.5. Non-aktifasi rekening (closing existing bank account) Proses tersebut dilakukan untuk menutup rekening yang sudah tidak aktif, sehingga tidak dapat digunakan untuk transaksi. 3.6. Perencanaan kas (cash forecasting) Perencanaan kas pada SPAN didasarkan pada data atau transaksi yang terjadi pada modul lain, sehingga dapat diketahui berapa kebutuhan kas secara harian, mingguan, dan bulanan. Berikut adalah jenis-jenis laporan perencanaan kas pada SPAN: 1) Laporan Perencanaan Pengeluaran Kas Harian 1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2 DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 3 4 < LOCATION DESCRIPTION > < Address 1 > 5 6 < Address 2 > 7 8 Telephone : <Phone 1> Faximile <Phone2> LAPORAN PERENCANAAN PENGELUARAN KAS HARIAN 9 PERIODE : MON - YYYYY 10 Tipe Laporan : XXXXXXXX 11 12 14 KPPN : 999 - XXXXXXXXXXXX Bag. Anggaran : 999 - XXXXXXXXXXXX 13 15 16 Satker : 123456 - XXXXXXXXXXXX Eselon1 : 12345 - XXXXXXXXXXXX (ZZZZZZZ) 1 20 2 3 4 … 28 29 30 31 TOTAL Tipe Transaksi : Kontrak 22 17 520000 530000 Subtotal Kontrak 19 Tipe Transaksi : 18 Resume Tagihan 410000 420000 510000 520000 610000 Subtotal Resume Tagihan 19 Total Rencana Pengeluaran 21 Harian 24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss 23 25 Page 1 of Y Printed by : User Name Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 37
  • 38. 2) Laporan Perencanaan Pengeluaran Kas Mingguan 1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2 DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 3 4 < LOCATION DESCRIPTION > < Address 1 > 5 6 < Address 2 > 7 Telephone : <Phone 1> Faximile <Phone2> 8 LAPORAN PERENCANAAN PENGELUARAN KAS MINGGUAN 9 PERIODE : MON - YYYYY 10 Tipe Laporan : XXXXXXXX 11 12 KPPN : 999 - XXXXXXXXXXXX Bag. Anggaran : 999 - XXXXXXXXXXXX 14 16 Satker : 123456 - XXXXXXXXXXXX 13 Eselon1 : 12345 - XXXXXXXXXXXX 15 (ZZZZZZZ) Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 TOTAL 20 Tipe Transaksi : 22 Kontrak 17 520000 530000 Subtotal Kontrak 19 Tipe Transaksi : 18 Resume Tagihan 410000 510000 520000 550000 610000 Subtotal Resume 19 Tagihan Total Rencana 21 Pengeluaran Mingguan 24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss Printed by : User Name 23 25 Page 1 of Y 3) Laporan Perencanaan Kas Bulanan Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 38
  • 39. 1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2 DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 3 4 < LOCATION DESCRIPTION > < Address 1 > 5 6 < Address 2 > 7 Telephone : <Phone 1> Faximile <Phone2> 8 LAPORAN PERENCANAAN PENGELUARAN KAS BULANAN 9 TAHUN : YYYY 10 Tipe Laporan : XXXXXXXX 11 12 14 KPPN : 999 - XXXXXXXXXXXX Bag. Anggaran : 999 - XXXXXXXXXXXX 15 16 Satker : 123456 - XXXXXXXXXXXX 13 Eselon1 : 12345 - XXXXXXXXXXXX (ZZZZZZZ) JAN FEB MAR APR … SEP OKT NOV DES TOTAL 20 Tipe Transaksi : Kontrak 17 520000 22 530000 Subtotal Kontrak 19 Tipe Transaksi : 18 Resume Tagihan 410000 510000 520000 550000 610000 Subtotal Resume Tagihan 19 Total Rencana Kas Bulanan 21 24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss Printed by : User Name 23 25 Page 1 of Y 4) Laporan Perencanaan Kas Bulanan BUN berdasarkan AFP 1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2 DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 3 4 < LOCATION DESCRIPTION > < Address 1 > 5 6 < Address 2 > 7 Telephone : <Phone 1> Faximile <Phone2> 8 LAPORAN PERENCANAAN KAS BULANAN BUN BERDASARKAN AFP 9 TAHUN : YYYY 10 Tipe Laporan : XXXXXXXX 11 14 KPPN : 999 - XXXXXXXXXXXX 12 Bag. Anggaran999 - XXXXXXXXXXXX : 16 Satker : 123456 - XXXXXXXXXXXX 13 Eselon1 : 12345 - XXXXXXXXXXXX 15 (ZZZZZZZ) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL 20 AFP PENERIMAAN 22 17 410000 420000 430000 440000 710000 TOTAL AFP 19 PENERIMAAN AFP PENGELUARAN 18 510000 520000 530000 550000 610000 TOTAL AFP 19 PENGELUARAN SELISIH 21 PERENCANAAN KAS 24 DD-MON-YYYY hh:mm:ss Printed b y : User Name 23 25 Page 1 of Y 5) Laporan Monitoring Ketersediaan Pagu DIPA Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 39
  • 40. 2 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1 DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 3 4 < LOCATION DESCRIPTION > < Address 1 > 5 6 < Address 2 > 7 Telephone : <Phone 1> Faximile <Phone2> 8 LAPORAN MONITORING KETERSEDIAAN PAGU DIPA 9 TAHUN : YYYY 10 Tipe Laporan : XXXXXXXX 11 14 KPPN : 999 - XXXXXXXXXXXX 12 Bag. Anggaran : 999 - XXXXXXXXXXXX 16 Satker : 123456 - XXXXXXXXXXXX 13 Eselon1 : 12345 - XXXXXXXXXXXX 15 (ZZZZZZZ) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL 22 Tipe Transaksi : 24 AFP 17 510000 530000 610000 SUB TOTAL 21 AFP PENGELUARAN Tipe Transaksi : Kontrak 18 520000 530000 21 SUB TOTAL KONTRAK Tipe Transaksi : 19 Resume Tagihan 510000 610000 SUB TOTAL 21 RESUME TAGIHAN Tipe Transaksi : SP2D 20 510000 610000 SUB TOTAL 21 SP2D Dana yang Tersedia: 23 510000 530000 610000 *) Informasi perencanaan kas pada bulan tertentu harus ditambahkan nilai kontrak pada periode-periode sebelumnya 25 *) Rencanan Pengeluaran Kas yang bersifat non kontraktual akan muncul pada Tipe Transaksi Resume Tagihan setelah diinput kedalam sistem 27 DD-MON-YYYY hh:mm :ss 28 Printed by : User Nam26 e Page 1 of Y 6) Laporan Perencanaan Pendapatan Bulanan Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 40
  • 41. 2 1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN 3 < LOCATION DESCRIPTION > 4 < Address 1 > 5 < Address 2 > 6 7 Telephone : <Phone 1> Faximile <Phone2> 8 LAPORAN PERENCANAAN PENERIMAAN BULANAN 9 TAHUN : YYYY 10 Tipe Laporan : XXXXXXXX 11 12 14 KPPN : 999 - XXXXXXXXXXXX Bag. Anggaran : 999 - XXXXXXXXXXXX 16 13 15 Satker : 123456 - XXXXXXXXXXXX Eselon1 : 12345 - XXXXXXXXXXXX (ZZZZZZZ) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL Tipe Transaksi : 22 17 24 AFP PENERIMAAN 410000 1500 420000 710000 SUBTOTAL 21 AFP PENERIMAAN Tipe Transaksi : Penerimaan (Non Potongan Resume Tagihan / SP2D) 18 410000 900 430000 21 SUBTOTAL PENERIMAAN Tipe Transaksi : Potongan dari Resume Tagihan 19 410000 800 SUB TOTAL 21 Tipe Transaksi : 20 Potongan dari SP2D 410000 SUB TOTAL 21 SELISIH: 23 AFP PENERIMAAN dengan Realisasi 410000 420000 710000 *) Potongan dari Resume Tagihan merupakan potongan SPM yang belum dibayarkan 25 *) Potongan dari SP2D merupakan Realisasi potongan SPM 27 DD-MON-YYYY hh:mm:ss 26 28 Printed by : User Name Page 1 of Y Salah satu konsep usulan penyempurnaan proses bisnis yang terdapat pada manajemen kas SPAN adalah sentralisasi rekening pengeluaran untuk menggantikan Bank Operasional I. Dengan konsep tersebut, proses settlement untuk pihak ketiga langsung dilakukan oleh bank yang sama dengan rekening penerima. Dana akan ditransfer dari RKUN ke RPK BUN P, yang kemudian ditransfer overbooking kepada pihak ketiga pada bank yang sama, sehingga mengurangi lalu lintas SKN atau RTGS antar bank. Hal tersebut juga dapat mengurangi retur, mengingat proses settlement hanya menggunakan proses overbooking seperti pada gambar dibawah ini. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 41
  • 42. 4.6 MANAJEMEN PELAPORAN i. Pengertian dan Konsep Dasar General Ledger merupakan inti dari sistem kerangka pengelolaan keuangan Negara yang terintegrasi. Seluruh transaksi keuangan yang diinput ke dalam sistem akan diposting ke dalam General Ledger sesuai dengan siklus pengelolaan keuangan Negara sehingga GL merupakan sumber data bagi penyusunan laporan keuangan pemerintah. Penyempurnaan proses bisnis GL di dalam SPAN adalah GL terintegrasi terpusat, sehingga transaksi subledger di tiap-tiap KPPN akan terposting ke dalam GL yang terintegrasi. Terdapat 2 GL di dalam SPAN, yaitu; GL akrual dan GL cash untuk mengakomodir penerapan penganggaran berbasis kas dan penerapan akuntansi full akrual.10 Bagan Akun Standar (BAS) digunakan untuk penjurnalan saat terjadi transaksi pada Subledger Transaction sehingga transaksi dicatat pada Subledger accounting akrual dan kas yang kemudian akan diposting ke kedua GL. Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 42
  • 43. Sumber : Direktorat Transformasi Perbendaharaan Berkaitan dengan proses bisnis akuntansi dan pelaporan, dalam kerangka SPAN, proses penyusunannya dilakukan oleh aplikasi tunggal sehingga diperlukan suatu teknologi informasi dan database terpusat yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan pengelolaan keuangan negara, agar dapat menyediakan data transaksi keuangan yang lengkap, dapat diakses setiap saat, dan terpadunya sistem operasional akuntansi dan pelaporan. Di samping itu, dilakukan juga restrukturisasi Bagan Akun Standar (BAS) yang menjadi backbone bagi proses pengelolaan keuangan. Gambaran umum SPAN secara garis besar digambarkan pada berikut: Gambaran Umum SPAN Sumber : Direktorat Transformasi Perbendaharaan Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 43
  • 44. Pengembangan proses bisnis akuntansi (GL dan COA) sebagai bagian dari program SPAN dimaksudkan untuk mencapai tujuan reformasi pengelolaan keuangan negara secara menyeluruh. b. Proses Bisnis dan Gambaran Umum Sistem Akuntansi Pemerintah Menggunakan SPAN Gambaran secara umum struktur sistem akuntansi ke depan masih sesuai dengan SAPP. Yang membedakan adalah pada SPAN akan menggunakan dua GL; GL akrual dan GL kas. Ledger akrual sama dengan praktik SAU dan ledger kas sesuai dengan SAKUN. Ledger akrual akan menghasilkan Laporan Operasional (LO), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); sedangkan ledger kas akan menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Laporan Perubahan Saldo Saldo Anggaran Lebih (LPSAL). Modul di dalam SPAN terdiri dari 7 modul utama yang mengakomodir seluruh transaksi sistem akuntansi. Modul-modul tersebut adalah : Budget Preparation (BP), Management of Spending Authority (MoSA), Business Commitment (BC), Cash Management (CM), Payment (PM), Government Receipt (GR), dan General Ledger, Chart of Account and Reporting. Sedangkan sistem akuntansi di satker akan menggunakan SAKTI (Sitem Akuntansi Tingkat Instansi). Kebijakan Akuntansi Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis akrual, untuk pengakuan pendapatan, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan demikian. 1. Basis Akrual Pengenalan Tingkat Dasar Proses Bisnis SPAN 44