Tari Kecak berasal dari upacara keagamaan Bali yang menggunakan teriakan "cak" sebagai iramanya. Tari ini diciptakan pada 1930-an oleh seniman dari Bali dan Jerman untuk menarikan kisah Ramayana. Saat ini Tari Kecak sering ditampilkan di berbagai desa di Bali dan festival, dengan jumlah penarinya mencapai 5000 orang.
2. Tari kecak dicptakan oleh Wayan Limbak dan Walter Spies
seorang pelukis dari Jerman sekitar tahun 1930. Sebenarnya
tari Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian
yang penarinya akan berada pada kondisi tidak
sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para
leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya
kepada masyarakat. Tidak sulit untuk mengambil definisi
atau kenapa disebut tari Kecak. Ketika penari laki-laki
menarikan tarian tersebut, terdengar kata cak…cak…cak
dari sanalah kata Kecak diambil. Tarian kecak ini tidak
seperti tarian lainnya dari Bali, tari kecap tidak
menggunakan alat bantu musik apapun, justru alunan
tercipta dari teriakan “cak…cak…cak” yang membentuk
alunan musik murni dan kincringn yang diikatkan di kaki
para penari.
3. Perkembangan Tari Kecak Di Bali
Tari kecak di Bali mengalami terus mengalami perubahan dan perkembangan sejak tahun
1970-an. Perkembangan yang bisa dilihat adalah dari segi cerita dan pementasan. Dari
segi cerita untuk pementasan tidak hanya berpatokan pada satu bagian dari Ramayana
tapi juga bagian bagian cerita yang lain dari Ramayana.
Kemudian dari segi pementasan juga mulai mengalami perkembangan tidak hanya
ditemui di satu tempat seperti Desa Bona, Gianyar namun juga desa desa yang lain di Bali
mulai mengembangkan tari kecak sehingga di seluruh Bali terdapat puluhan group kecak
dimana anggotanya biasanya para anggota banjar. Kegiatan kegiatan seperti festival tari
Kecak juga sering dilaksanakan di Bali baik oleh pemerintah atau pun oleh sekolah seni
yang ada di Bali. Serta dari jumlah penari terbanyak yang pernah dipentaskan dalam tari
kecak tercatat pada tahun 1979 dimana melibatkan 500 orang penari. Pada saat itu
dipentaskan kecak dengan mengambil cerita dari Mahabarata.Namun rekor ini
dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal
dengan 5000 penari pada tanggal 29 September 2006, di Tanah Lot, Tabanan, Bali.
4. Pola Tari Kecak
Sebagai suatu pertunjukan tari kecak didukung oleh beberapa factor yang sangat
penting, Lebih lebih dalam pertunjukan kecak ini menyajikan tarian sebagai
pengantar cerita, tentu musik sangat vital untuk mengiringi lenggak lenggok
penari. Namun dalam dalam Tari Kecak musik dihasilkan dari perpaduan suara
angota cak yang berjumlah sekitar 50 – 70 orang semuanya akan membuat musik
secara akapela, seorang akan bertindak sebagai pemimpin yang memberika nada
awal seorang lagi bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan
nada tinggi atau rendah seorang bertindak sebagai penembang solo, dan sorang
lagi akan bertindak sebagai ki dalang yang mengantarkan alur cerita. Penari
dalam tari kecak dalam gerakannya tidak mestinya mengikuti pakem-pakem tari
yang diiringi oleh gamelan. Jadi dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih
santai karena yang diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.
Keunikan.
Tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring
tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara - suara
mulut atau teriakan - teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke" sehingga tari ini
disebut tari kecak.