Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Joged oplosan
1.
2. KPAI nilai goyang oplosan di 'Yuk
Keep Smile' meresahkan
Program Yuk Keep Smile (YKS) yang ditayangkan stasiun televisi Trans TV
dinilai meresahkan dunia anak-anak dan remaja. Pasalnya, program tayangan
yang mengudara pada pukul 19.30 WIB itu, menampilkan goyangan-goyangan
yang erotis dan memamerkan bagian tubuh dengan dandanan yang seksi.
Acara yang dipandu Soimah ini melibatkan SPG-SPG cantik berbusana minim
sambil bergoyang oplosan. Joget yang terkesan sensual dan tayang pada jam
belajar anak-anak, dianggap meresahkan. Terlebih tak sedikit anak-anak kecil
yang mulai meniru dari goyang oplosan tersebut.
"Ya, itu memiliki pengaruh terhadap dunia anak-anak. Apalagi jam tayangnya di
jam belajar," ujar Ketua Satgas Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M
Ihsan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (29/12).
3. Program YKS di stasiun Trans TV sendiri terkenal dengan goyangan cesar tetapi
lambat laun goyangan baru muncul dan kreatif. Setelah goyangan cesar, ada
kereta malam, icikiwir, dan yang lagi populer saat ini goyang dangdut terbaru yaitu
goyangan oplosan.
Goyangan oplosan yang dikomandani Soimah itu makin populer dengan
jogetannya yang terkesan sensual dan menggoda. Goyangan itu menunjukkan
dimana penyanyi menghadap ke samping dengan memiringkan tubuhnya ke
belakang, dan di saat itulah terlihat jelas lekukan tubuhnya.
Tak hanya sampai disitu, sang penyanyi pun di dalamnya melakukan goyangan
pinggul dengan gerakan naik turun. Bahkan tak jarang pula, dalam joget oplosan
ini melibatkan remaja-remaja ABG, sejumlah SPG dengan dandanan mini dan
seksi, serta gaya yang sensual.
4. Polemik Goyang atau Joget Oplosan
di Acara Yuuk Keep Smile (YKS)
Beberapa hari yang lalu saya mendapat sebuah email dari salah satu website
terkemuka di Indonesia yang menitikberatkan fungsinya pada sistem kontrolling
atau menjadi alarm bagi masyarakat, lembaga, maupun pejabat negara di
Indonesia. Organisasi tersebut adalahchange.org.
Pada email tersebut dijelaskan bahwa, salah satu anggota mengajak kepada
banyak pengguna internet untuk mengirimkan sebuah petisi kepada KPI (Komisi
Penyiaran Indonesia) untuk menghentikan salah satu acara di Trans TV
yaitu Yuuk Keep Smile atau yang lebih familiar kita kenal dengan akronim YKS.
Alasannya adalah karena di acara tersebut tidak mengandung unsur pendidikan
atau pembelajaran padahal acara tersebut saat ini digemari oleh seluruh kalangan
baik orang dewasa sampai anak anak sekalipun.
Salah satu point yang tidak mendidik adalah Goyang atau Joget Oplosan,
menurut petisi tersebut goyang oplosan maupun lagu oplosan mengandung unsur
yang tidak layak untukdikonsumsi anak anak dan di acara YKS pun tidak difilter
secara jelas acara tersebut untuk dewasa atau bimbingan orang tua sebagaimana
pengkodean acara televisi pada beberapa tahun silam.
5. Point yang kedua yang membuat saya kurang sreg adalah dengan semakin
banyaknya muda mudi dan juga anak anak yang merelakan waktunya untuk
menonton YKS sehingga dia melupakan belajarnya. Baik itu menonton secara live
maupun enonton di rumah. Dan hal ini sepertinya tidak menjadi sebuah kesadaran
dari orang tua dengan memberikan ijin kepada anaknya untuk menonton acara
tersebut. Padahal acara YKS ini tampil hampir setiap hari, jadi dapat diasumsikan
bahwa anak anak juga hampir setiap hari tidak belajar. Sungguh menjadi berbeda
bila melihat salah satu slogan di Jogjakarta yang mengatakan bahwa jam 18.0021.00 adalah jam untuk belajar.
Apabila melihat fakta yang ada di lapangan, memang ada satu hal yang membuat
saya kurang sreg dengan acara tersebut sehingga saya juga membubuhkan tanda
tangan pada petisi tersebut yang ingin menghentikan acara YKS. Bagaimana
tidak, seorang anak kecil berjoget dan bergoyang oplosan dengan gerakan yang
mungkin menurut beberapa orang tidak senonoh. Saya setuju dengan usulan
tersebut agar diacara YKS diselipkan sebuah acara yang mengandung unsur
pendidikan dan pembelajaran bukan hanya sebuah acara yang membodohi
secara halus pese
6. Penyanyi Oplosan Anggap Wajar Kalau
Goyang
Soimah Diprotes
Nama penyanyi dangdut Wiwik Sagita (25) mendadak melejit setelah lagu "Oplosan",
yang dibawakannya, diperdengarkan di layar kaca untuk mengiringi Goyang Oplosan.
Apa pendapatnya ketika goyang yang dipopulerkan oleh penyanyi, pembawa acara, dan
artis komedi Soimah, melalui acara televisi Yuk Keep Smile (YKS), itu ditentang?
Menurut Wiwik, Soimah memiliki alasan untuk menampilkan Goyang Oplosan.
"Soimah lihat di YouTube. Soimah kan orang Jawa, dia ngerti. Dia ingin angkat, di Jawa
itu banyak yang berkualitas. Dia mau angkat musik Jawa dan artis-artisnya kan?
'Sayang kalau enggak diekspos', itu kata Soimah," terang Wiwik dalam wawancara di
kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Wiwik mengaku tidak menyangka bahwa nyanyiannya itu menjadi dikenal luas di Tanah
Air seperti sekarang. Pikirnya, lagu berbahasa Jawa tersebut paling bisa dimengerti
oleh orang Jawa saja.
Wiwik menganggap wajar ketika Goyang Oplosan ditentang karena dinilai kelewat
seronok.
7. Goyang Oplosan 'YKS' Banyak Dikecam, Soimah Ubah
Gerakannya
Setelah banyak dikecam dan dikritik tidak mendidik, goyang Oplosan
di acara "Yuk Keep Smile" langsung diubah oleh Soimah. Soimah mengubah
gerakan tarian dari goyang yang populer lewat lagu dangdut "Oplosan" itu.
"Pokoknya kalau kita mau joget, pikiran kita harus bersih, otak kita harus
bersih," kata Soimah menganai perubahan gaya tarian tersebut. "Ketika otak
kita kotor, jogetan kita jadi kotor."
Goyangan versi baru tersebut adalah goyangan seperti orang mencangkul.
Sebelumnya, gerakan tarian "Oplosan" tersebut banyak disinyalir berbau
seksualitas dan tidak mendidik. Padahal goyangan itu terus-terusan disiarkan
di acara TV "Yuk Keep Smile" TransTV.
8. Dianggap vulgar, Trans TV akan koreksi goyang
oplosan YKS
goyang oplosan dalam acara Yuk Keep Smile (YKS) di Trans TV dinilai hanya
menampilkan hura-hura dan tak mendidik. Program tayangan yang mengudara
pada pukul 19.30 WIB itu juga menampilkan goyangan-goyangan erotis dan
memamerkan bagian tubuh dengan dandanan yang seksi.
Produser YKS Trans TV, Sandy, mengaku belum menerima surat teguran.
Namun pihaknya berjanji akan mengevaluasi gerakan tersebut.
"Kita coba telaah kita akan koreksi goyangannya," ujar Sandy saat dihubungi
merdeka.com, Senin (30/12).
Sandy menambahkan, goyang oplosan pada dasarnya tidak mengandung unsur
vulgar. Dia meminta masyarakat menilai jangan dari sudut negatif. Mengenai jam
tayang, lanjut Sandy, dirinya akan mencoba berkoordinasi dengan atasannya.
9. Program YKS di stasiun Trans TV sendiri terkenal dengan goyangan Caisar
tetapi lambat laun goyangan baru muncul dan kreatif. Setelah goyangan cesar,
ada kereta malam, icikiwir, dan yang lagi populer saat ini goyang dangdut terbaru
yaitu goyangan oplosan.
Goyangan oplosan yang dikomandani Soimah itu makin populer dengan
jogetannya yang terkesan sensual dan menggoda. Goyangan itu menunjukkan di
mana penyanyi menghadap ke samping dengan memiringkan tubuhnya ke
belakang, dan di saat itulah terlihat jelas lekukan tubuhnya.
Tak hanya sampai di situ, sang penyanyi pun di dalamnya melakukan goyangan
pinggul dengan gerakan naik turun. Bahkan tak jarang pula, dalam joget oplosan
ini melibatkan remaja-remaja ABG, sejumlah SPG dengan dandanan mini dan
seksi, serta gaya yang sensual.