SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
KPAI nilai goyang oplosan di 'Yuk
Keep Smile' meresahkan
Program Yuk Keep Smile (YKS) yang ditayangkan stasiun televisi Trans TV
dinilai meresahkan dunia anak-anak dan remaja. Pasalnya, program tayangan
yang mengudara pada pukul 19.30 WIB itu, menampilkan goyangan-goyangan
yang erotis dan memamerkan bagian tubuh dengan dandanan yang seksi.
Acara yang dipandu Soimah ini melibatkan SPG-SPG cantik berbusana minim
sambil bergoyang oplosan. Joget yang terkesan sensual dan tayang pada jam
belajar anak-anak, dianggap meresahkan. Terlebih tak sedikit anak-anak kecil
yang mulai meniru dari goyang oplosan tersebut.
"Ya, itu memiliki pengaruh terhadap dunia anak-anak. Apalagi jam tayangnya di
jam belajar," ujar Ketua Satgas Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M
Ihsan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (29/12).
Program YKS di stasiun Trans TV sendiri terkenal dengan goyangan cesar tetapi
lambat laun goyangan baru muncul dan kreatif. Setelah goyangan cesar, ada
kereta malam, icikiwir, dan yang lagi populer saat ini goyang dangdut terbaru yaitu
goyangan oplosan.
Goyangan oplosan yang dikomandani Soimah itu makin populer dengan
jogetannya yang terkesan sensual dan menggoda. Goyangan itu menunjukkan
dimana penyanyi menghadap ke samping dengan memiringkan tubuhnya ke
belakang, dan di saat itulah terlihat jelas lekukan tubuhnya.
Tak hanya sampai disitu, sang penyanyi pun di dalamnya melakukan goyangan
pinggul dengan gerakan naik turun. Bahkan tak jarang pula, dalam joget oplosan
ini melibatkan remaja-remaja ABG, sejumlah SPG dengan dandanan mini dan
seksi, serta gaya yang sensual.
Polemik Goyang atau Joget Oplosan
di Acara Yuuk Keep Smile (YKS)
Beberapa hari yang lalu saya mendapat sebuah email dari salah satu website
terkemuka di Indonesia yang menitikberatkan fungsinya pada sistem kontrolling
atau menjadi alarm bagi masyarakat, lembaga, maupun pejabat negara di
Indonesia. Organisasi tersebut adalahchange.org.
Pada email tersebut dijelaskan bahwa, salah satu anggota mengajak kepada
banyak pengguna internet untuk mengirimkan sebuah petisi kepada KPI (Komisi
Penyiaran Indonesia) untuk menghentikan salah satu acara di Trans TV
yaitu Yuuk Keep Smile atau yang lebih familiar kita kenal dengan akronim YKS.
Alasannya adalah karena di acara tersebut tidak mengandung unsur pendidikan
atau pembelajaran padahal acara tersebut saat ini digemari oleh seluruh kalangan
baik orang dewasa sampai anak anak sekalipun.
Salah satu point yang tidak mendidik adalah Goyang atau Joget Oplosan,
menurut petisi tersebut goyang oplosan maupun lagu oplosan mengandung unsur
yang tidak layak untukdikonsumsi anak anak dan di acara YKS pun tidak difilter
secara jelas acara tersebut untuk dewasa atau bimbingan orang tua sebagaimana
pengkodean acara televisi pada beberapa tahun silam.
Point yang kedua yang membuat saya kurang sreg adalah dengan semakin
banyaknya muda mudi dan juga anak anak yang merelakan waktunya untuk
menonton YKS sehingga dia melupakan belajarnya. Baik itu menonton secara live
maupun enonton di rumah. Dan hal ini sepertinya tidak menjadi sebuah kesadaran
dari orang tua dengan memberikan ijin kepada anaknya untuk menonton acara
tersebut. Padahal acara YKS ini tampil hampir setiap hari, jadi dapat diasumsikan
bahwa anak anak juga hampir setiap hari tidak belajar. Sungguh menjadi berbeda
bila melihat salah satu slogan di Jogjakarta yang mengatakan bahwa jam 18.0021.00 adalah jam untuk belajar.
Apabila melihat fakta yang ada di lapangan, memang ada satu hal yang membuat
saya kurang sreg dengan acara tersebut sehingga saya juga membubuhkan tanda
tangan pada petisi tersebut yang ingin menghentikan acara YKS. Bagaimana
tidak, seorang anak kecil berjoget dan bergoyang oplosan dengan gerakan yang
mungkin menurut beberapa orang tidak senonoh. Saya setuju dengan usulan
tersebut agar diacara YKS diselipkan sebuah acara yang mengandung unsur
pendidikan dan pembelajaran bukan hanya sebuah acara yang membodohi
secara halus pese
Penyanyi Oplosan Anggap Wajar Kalau
Goyang
Soimah Diprotes
Nama penyanyi dangdut Wiwik Sagita (25) mendadak melejit setelah lagu "Oplosan",
yang dibawakannya, diperdengarkan di layar kaca untuk mengiringi Goyang Oplosan.
Apa pendapatnya ketika goyang yang dipopulerkan oleh penyanyi, pembawa acara, dan
artis komedi Soimah, melalui acara televisi Yuk Keep Smile (YKS), itu ditentang?
Menurut Wiwik, Soimah memiliki alasan untuk menampilkan Goyang Oplosan.
"Soimah lihat di YouTube. Soimah kan orang Jawa, dia ngerti. Dia ingin angkat, di Jawa
itu banyak yang berkualitas. Dia mau angkat musik Jawa dan artis-artisnya kan?
'Sayang kalau enggak diekspos', itu kata Soimah," terang Wiwik dalam wawancara di
kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Wiwik mengaku tidak menyangka bahwa nyanyiannya itu menjadi dikenal luas di Tanah
Air seperti sekarang. Pikirnya, lagu berbahasa Jawa tersebut paling bisa dimengerti
oleh orang Jawa saja.
Wiwik menganggap wajar ketika Goyang Oplosan ditentang karena dinilai kelewat
seronok.
Goyang Oplosan 'YKS' Banyak Dikecam, Soimah Ubah
Gerakannya
Setelah banyak dikecam dan dikritik tidak mendidik, goyang Oplosan
di acara "Yuk Keep Smile" langsung diubah oleh Soimah. Soimah mengubah
gerakan tarian dari goyang yang populer lewat lagu dangdut "Oplosan" itu.
"Pokoknya kalau kita mau joget, pikiran kita harus bersih, otak kita harus
bersih," kata Soimah menganai perubahan gaya tarian tersebut. "Ketika otak
kita kotor, jogetan kita jadi kotor."
Goyangan versi baru tersebut adalah goyangan seperti orang mencangkul.
Sebelumnya, gerakan tarian "Oplosan" tersebut banyak disinyalir berbau
seksualitas dan tidak mendidik. Padahal goyangan itu terus-terusan disiarkan
di acara TV "Yuk Keep Smile" TransTV.
Dianggap vulgar, Trans TV akan koreksi goyang
oplosan YKS
goyang oplosan dalam acara Yuk Keep Smile (YKS) di Trans TV dinilai hanya
menampilkan hura-hura dan tak mendidik. Program tayangan yang mengudara
pada pukul 19.30 WIB itu juga menampilkan goyangan-goyangan erotis dan
memamerkan bagian tubuh dengan dandanan yang seksi.
Produser YKS Trans TV, Sandy, mengaku belum menerima surat teguran.
Namun pihaknya berjanji akan mengevaluasi gerakan tersebut.
"Kita coba telaah kita akan koreksi goyangannya," ujar Sandy saat dihubungi
merdeka.com, Senin (30/12).
Sandy menambahkan, goyang oplosan pada dasarnya tidak mengandung unsur
vulgar. Dia meminta masyarakat menilai jangan dari sudut negatif. Mengenai jam
tayang, lanjut Sandy, dirinya akan mencoba berkoordinasi dengan atasannya.
Program YKS di stasiun Trans TV sendiri terkenal dengan goyangan Caisar
tetapi lambat laun goyangan baru muncul dan kreatif. Setelah goyangan cesar,
ada kereta malam, icikiwir, dan yang lagi populer saat ini goyang dangdut terbaru
yaitu goyangan oplosan.
Goyangan oplosan yang dikomandani Soimah itu makin populer dengan
jogetannya yang terkesan sensual dan menggoda. Goyangan itu menunjukkan di
mana penyanyi menghadap ke samping dengan memiringkan tubuhnya ke
belakang, dan di saat itulah terlihat jelas lekukan tubuhnya.
Tak hanya sampai di situ, sang penyanyi pun di dalamnya melakukan goyangan
pinggul dengan gerakan naik turun. Bahkan tak jarang pula, dalam joget oplosan
ini melibatkan remaja-remaja ABG, sejumlah SPG dengan dandanan mini dan
seksi, serta gaya yang sensual.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

Viewers also liked (10)

Tugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaaTugas tik powerpoint lindaaaaa
Tugas tik powerpoint lindaaaaa
 
Nanang yuliyanto 12 ipa 3
Nanang yuliyanto 12 ipa 3 Nanang yuliyanto 12 ipa 3
Nanang yuliyanto 12 ipa 3
 
Types of Government - Lower Level
Types of Government - Lower LevelTypes of Government - Lower Level
Types of Government - Lower Level
 
Thanksgiving by Ketevan Barkhudanashvili
Thanksgiving by Ketevan BarkhudanashviliThanksgiving by Ketevan Barkhudanashvili
Thanksgiving by Ketevan Barkhudanashvili
 
tugas tik putri Nama
tugas tik putri Namatugas tik putri Nama
tugas tik putri Nama
 
Types of Government - Higher Level
Types of Government - Higher LevelTypes of Government - Higher Level
Types of Government - Higher Level
 
Tari jaipong
Tari jaipongTari jaipong
Tari jaipong
 
Who Rules?
Who Rules?Who Rules?
Who Rules?
 
ENDODONTIC SURGERY
ENDODONTIC SURGERYENDODONTIC SURGERY
ENDODONTIC SURGERY
 
Poda de paltos
Poda de paltosPoda de paltos
Poda de paltos
 

Similar to Joged oplosan (11)

Joged
JogedJoged
Joged
 
erlina XII.IPA3/3
erlina XII.IPA3/3erlina XII.IPA3/3
erlina XII.IPA3/3
 
Joget
JogetJoget
Joget
 
Joget
JogetJoget
Joget
 
Joget
JogetJoget
Joget
 
Joget
JogetJoget
Joget
 
Joget
JogetJoget
Joget
 
Joget
JogetJoget
Joget
 
Joget
JogetJoget
Joget
 
Joget
JogetJoget
Joget
 
TUGAS TIK
TUGAS TIKTUGAS TIK
TUGAS TIK
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Joged oplosan

  • 1.
  • 2. KPAI nilai goyang oplosan di 'Yuk Keep Smile' meresahkan Program Yuk Keep Smile (YKS) yang ditayangkan stasiun televisi Trans TV dinilai meresahkan dunia anak-anak dan remaja. Pasalnya, program tayangan yang mengudara pada pukul 19.30 WIB itu, menampilkan goyangan-goyangan yang erotis dan memamerkan bagian tubuh dengan dandanan yang seksi. Acara yang dipandu Soimah ini melibatkan SPG-SPG cantik berbusana minim sambil bergoyang oplosan. Joget yang terkesan sensual dan tayang pada jam belajar anak-anak, dianggap meresahkan. Terlebih tak sedikit anak-anak kecil yang mulai meniru dari goyang oplosan tersebut. "Ya, itu memiliki pengaruh terhadap dunia anak-anak. Apalagi jam tayangnya di jam belajar," ujar Ketua Satgas Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) M Ihsan saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Minggu (29/12).
  • 3. Program YKS di stasiun Trans TV sendiri terkenal dengan goyangan cesar tetapi lambat laun goyangan baru muncul dan kreatif. Setelah goyangan cesar, ada kereta malam, icikiwir, dan yang lagi populer saat ini goyang dangdut terbaru yaitu goyangan oplosan. Goyangan oplosan yang dikomandani Soimah itu makin populer dengan jogetannya yang terkesan sensual dan menggoda. Goyangan itu menunjukkan dimana penyanyi menghadap ke samping dengan memiringkan tubuhnya ke belakang, dan di saat itulah terlihat jelas lekukan tubuhnya. Tak hanya sampai disitu, sang penyanyi pun di dalamnya melakukan goyangan pinggul dengan gerakan naik turun. Bahkan tak jarang pula, dalam joget oplosan ini melibatkan remaja-remaja ABG, sejumlah SPG dengan dandanan mini dan seksi, serta gaya yang sensual.
  • 4. Polemik Goyang atau Joget Oplosan di Acara Yuuk Keep Smile (YKS) Beberapa hari yang lalu saya mendapat sebuah email dari salah satu website terkemuka di Indonesia yang menitikberatkan fungsinya pada sistem kontrolling atau menjadi alarm bagi masyarakat, lembaga, maupun pejabat negara di Indonesia. Organisasi tersebut adalahchange.org. Pada email tersebut dijelaskan bahwa, salah satu anggota mengajak kepada banyak pengguna internet untuk mengirimkan sebuah petisi kepada KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) untuk menghentikan salah satu acara di Trans TV yaitu Yuuk Keep Smile atau yang lebih familiar kita kenal dengan akronim YKS. Alasannya adalah karena di acara tersebut tidak mengandung unsur pendidikan atau pembelajaran padahal acara tersebut saat ini digemari oleh seluruh kalangan baik orang dewasa sampai anak anak sekalipun. Salah satu point yang tidak mendidik adalah Goyang atau Joget Oplosan, menurut petisi tersebut goyang oplosan maupun lagu oplosan mengandung unsur yang tidak layak untukdikonsumsi anak anak dan di acara YKS pun tidak difilter secara jelas acara tersebut untuk dewasa atau bimbingan orang tua sebagaimana pengkodean acara televisi pada beberapa tahun silam.
  • 5. Point yang kedua yang membuat saya kurang sreg adalah dengan semakin banyaknya muda mudi dan juga anak anak yang merelakan waktunya untuk menonton YKS sehingga dia melupakan belajarnya. Baik itu menonton secara live maupun enonton di rumah. Dan hal ini sepertinya tidak menjadi sebuah kesadaran dari orang tua dengan memberikan ijin kepada anaknya untuk menonton acara tersebut. Padahal acara YKS ini tampil hampir setiap hari, jadi dapat diasumsikan bahwa anak anak juga hampir setiap hari tidak belajar. Sungguh menjadi berbeda bila melihat salah satu slogan di Jogjakarta yang mengatakan bahwa jam 18.0021.00 adalah jam untuk belajar. Apabila melihat fakta yang ada di lapangan, memang ada satu hal yang membuat saya kurang sreg dengan acara tersebut sehingga saya juga membubuhkan tanda tangan pada petisi tersebut yang ingin menghentikan acara YKS. Bagaimana tidak, seorang anak kecil berjoget dan bergoyang oplosan dengan gerakan yang mungkin menurut beberapa orang tidak senonoh. Saya setuju dengan usulan tersebut agar diacara YKS diselipkan sebuah acara yang mengandung unsur pendidikan dan pembelajaran bukan hanya sebuah acara yang membodohi secara halus pese
  • 6. Penyanyi Oplosan Anggap Wajar Kalau Goyang Soimah Diprotes Nama penyanyi dangdut Wiwik Sagita (25) mendadak melejit setelah lagu "Oplosan", yang dibawakannya, diperdengarkan di layar kaca untuk mengiringi Goyang Oplosan. Apa pendapatnya ketika goyang yang dipopulerkan oleh penyanyi, pembawa acara, dan artis komedi Soimah, melalui acara televisi Yuk Keep Smile (YKS), itu ditentang? Menurut Wiwik, Soimah memiliki alasan untuk menampilkan Goyang Oplosan. "Soimah lihat di YouTube. Soimah kan orang Jawa, dia ngerti. Dia ingin angkat, di Jawa itu banyak yang berkualitas. Dia mau angkat musik Jawa dan artis-artisnya kan? 'Sayang kalau enggak diekspos', itu kata Soimah," terang Wiwik dalam wawancara di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (7/1/2014). Wiwik mengaku tidak menyangka bahwa nyanyiannya itu menjadi dikenal luas di Tanah Air seperti sekarang. Pikirnya, lagu berbahasa Jawa tersebut paling bisa dimengerti oleh orang Jawa saja. Wiwik menganggap wajar ketika Goyang Oplosan ditentang karena dinilai kelewat seronok.
  • 7. Goyang Oplosan 'YKS' Banyak Dikecam, Soimah Ubah Gerakannya Setelah banyak dikecam dan dikritik tidak mendidik, goyang Oplosan di acara "Yuk Keep Smile" langsung diubah oleh Soimah. Soimah mengubah gerakan tarian dari goyang yang populer lewat lagu dangdut "Oplosan" itu. "Pokoknya kalau kita mau joget, pikiran kita harus bersih, otak kita harus bersih," kata Soimah menganai perubahan gaya tarian tersebut. "Ketika otak kita kotor, jogetan kita jadi kotor." Goyangan versi baru tersebut adalah goyangan seperti orang mencangkul. Sebelumnya, gerakan tarian "Oplosan" tersebut banyak disinyalir berbau seksualitas dan tidak mendidik. Padahal goyangan itu terus-terusan disiarkan di acara TV "Yuk Keep Smile" TransTV.
  • 8. Dianggap vulgar, Trans TV akan koreksi goyang oplosan YKS goyang oplosan dalam acara Yuk Keep Smile (YKS) di Trans TV dinilai hanya menampilkan hura-hura dan tak mendidik. Program tayangan yang mengudara pada pukul 19.30 WIB itu juga menampilkan goyangan-goyangan erotis dan memamerkan bagian tubuh dengan dandanan yang seksi. Produser YKS Trans TV, Sandy, mengaku belum menerima surat teguran. Namun pihaknya berjanji akan mengevaluasi gerakan tersebut. "Kita coba telaah kita akan koreksi goyangannya," ujar Sandy saat dihubungi merdeka.com, Senin (30/12). Sandy menambahkan, goyang oplosan pada dasarnya tidak mengandung unsur vulgar. Dia meminta masyarakat menilai jangan dari sudut negatif. Mengenai jam tayang, lanjut Sandy, dirinya akan mencoba berkoordinasi dengan atasannya.
  • 9. Program YKS di stasiun Trans TV sendiri terkenal dengan goyangan Caisar tetapi lambat laun goyangan baru muncul dan kreatif. Setelah goyangan cesar, ada kereta malam, icikiwir, dan yang lagi populer saat ini goyang dangdut terbaru yaitu goyangan oplosan. Goyangan oplosan yang dikomandani Soimah itu makin populer dengan jogetannya yang terkesan sensual dan menggoda. Goyangan itu menunjukkan di mana penyanyi menghadap ke samping dengan memiringkan tubuhnya ke belakang, dan di saat itulah terlihat jelas lekukan tubuhnya. Tak hanya sampai di situ, sang penyanyi pun di dalamnya melakukan goyangan pinggul dengan gerakan naik turun. Bahkan tak jarang pula, dalam joget oplosan ini melibatkan remaja-remaja ABG, sejumlah SPG dengan dandanan mini dan seksi, serta gaya yang sensual.